Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan: Fivia - Eliza@ft - Unp.ac - Id

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JTIP

Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan


http://tip.ppj.unp.ac.id P-ISSN: 2086 – 4981
Vol. 12, No. 1, Maret 2019 E-ISSN: 2620 – 6390

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS COURSE LAB DALAM PEMBELAJARAN


MEMAHAMI DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Fivia Eliza1, Novi Pranata2, Radinal Fadli3


1,2,3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
e-mail: 1novipranata12@gmail.com, 2fivia_eliza@ft.unp.ac.id, 3fadliradinal@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by One-way learning media using whiteboard media, presentation media such
as power point media which causes students to decrease motivation to learn and improve student learning
outcomes. The purpose of this study was to produce interactive multimedia products based on the Course
Lab. This type of research is development research (Research and Development). This study uses the
ADDIE Model which consists of 5 stages, namely analysis, design, development, implementation, and
evaluation. The results of the development obtained by interactive multimedia based on Course Lab and
the results of the study obtained Interactive Multimedia-based Course Lab validation worth 4.12 with the
valid category. Thus it can be used as learning media. The test results practicalities of the subject teachers
and students of the Interactive Multimedia Course Based Lab obtained with a level of practicality of the
subject teachers at 4,17 on the category of practical and student responses on the Interactive Multimedia
obtained at 4,01 on Practical category. And the effectiveness of the use of Interactive Multimedia Based
Course Lab obtained from students' classical mastery level is 87,5% of Minimum Criterion Criterion
(KKM) of 80.

Keywords: Interactive Multimedia, Course Lab, ADDIE, Validity

INTISARI

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penggunaan media pembelajaran satu arah menggunakan media papan
tulis, media presentasi seperti media power point yang menyebabkan menurunnya motivasi siswa untuk
belajar dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk
berupa multimedia interaktif berbasis Course Lab. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
(Research and Development). Penelitian ini menggunakan Model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu
analisis (analysis), perancangan (Design), pengembangan (Development), implementasi
(Implementation), evaluasi (Evaluation). Dari hasil pengembangan didapatkan multimedia interaktif
berbasis Course Lab dan hasil penelitian diperoleh data validasi Multimedia Interaktif Berbasis Course
Lab sebesar 4,12 dengan kategori Valid. Dengan demikian dapat digunakan untuk pembelajaran. Hasil uji
praktikalitas kepada guru mata pelajaran dan siswa mengenai Multimedia Interaktif Berbasis Course Lab
diperoleh dengan tingkat kepraktisan dari guru mata pelajaran sebesar 4,17 pada kategori praktis dan
tanggapan siswa mengenai Multimedia Interaktif diperoleh sebesar 4,01 pada kategori Praktis. Dan
efektifitas penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Course Lab diperoleh dari tingkat ketuntasan
klasikal siswa yaitu 87,5% dari Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) sebesar 80.

Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Course Lab, ADDIE, Valid


JTIP Vol. 12, No. 1, Maret 2019

PENDAHULUAN Tabel 1. Nilai Ujian Akhir Semester


Perkembangan teknologi yang semakin Persentase Ketuntasan
Jumlah Tuntas≥80 Tidak
pesat memberikan pengaruh yang luar biasa pada No. Kelas
Siswa Tuntas
berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia ≤80
pendidikan. Tujuan utama teknologi dalam 1 XI 30 14(47%) 16(53%)
Pendidikan adalah untuk memecahkan masalah TITL
belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran 1
2 XI 20 9(45%) 11(55%)
tersebut. Pendidikan di Indonesia diharapkan TITL
mampu menghasilkan sumber daya manusia yang 2
demokratis, religius, berjiwa mandiri, Jumlah 50 23(46%) 27(54%)
menjunjung tinggi harkat kemanusiaan, dan Sumber: Guru Matapelajaran
menekankan keunggulan di berbagai bidang
sehingga mencapai kemajuan dan kemakmuran. Salah satu upaya untuk menigktakan hasil
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi belajar siswa adalah dengan mengembangkan
(IPTEK) juga turut menuntut sumber daya media pembelajaran berupa multimedia interaktif
manusia yang handal dan mampu berkompetisi yang menekankan aspek pengalaman belajar
secara global. sehingga siswa dapat membangun sendiri
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pengetahuannya dengan pendidik sebagai
merupakan pendidikan formal pada tingkat fasilitator. Dengan memperhatikan kompleks dan
menengah yang membekali peserta didik dengan uniknya proses belajar, maka ketepatan
keterampilan dalam bidang tertentu untuk pemilihan media dan metode pembelajaran akan
menghadapi dunia kerja. Secara tidak langsung, sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
SMK memiliki peranan penting dalam [1]. Penggunaan multimedia sebagai media
pembangunan nasional khususnya dalam pembelajaran dapat menyebabkan proses
mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan komunikasi antara guru dan siswa dapat
terdidik. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka terlaksana dengan baik dan lancar. Komputer
kualitas lulusan SMK harus ditingkatkan. mampu menampilkan multimedia seperti audio,
Peningkatan kualitas lulusan SMK hendaknya video, gambar, text, dan animasi, sehingga
disertai dengan kualitas proses pembelajaran mempunyai potensi untuk menjadi alat
didalam kelas. Dari hasil observasi dan pengajaran yang dapat menyajikan materi yang
pengamatan yang dilakukan di SMK abstrak menjadi lebih konkrit.
Muhammadiyah 1 Padang di kelas XI program Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) perlu dikembangkan media pembelajaran dengan
pada mata pelajaran Memahami Dasar-Dasar membuat multimedia interaktif berbasis Course
Elektronika (MDDE) ditemukan beberapa Lab yang valid dalam pembelajaran Memahami
kendala yakni Proses pembelajaran di SMK Dasar-Dasar Elektronika.
masih berfokus pada guru, serta penggunaan
media pembelajaran satu arah menggunakan PENDEKATAN PEMECAHAN
media papan tulis, media presentasi seperti media MASALAH
power point, sehingga siswa tidak termotivasi Media Pembelajaran
mengikuti proses pembelajaran. Kondisi tersebut Kata media berasal dari bahasa latin
tentu berdampak pada hasil belajar siswa yang medius yang secara harfiah berarti tengah,
masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian perantara atau penghantar. Media pembelajaran
akhir siswa kelas XI mata pelajaran MDDE di adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
SMK Muhammadiyah 1 Padang. Hal tersebut menyampaikan pesan pembelajaran [2]. Jadi
dapat dilihat pada tabel 1. dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu baik itu hardware maupun
software yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan/informasi dari sumber ke
penerima.
Multimedia merupakan beberapa media
yang dikombinasikan menjadi satu untuk
E-ISSN: 2620 – 6390 66
JTIPhttp://tip.ppj.unp.ac.id

menampilkan pesan yang akan disampaikan. run- play CD, dalam arti lain file media dapat
Biasanya yang dikombinasikan dalam media dipublikasikan melalui compact disk atau CD. (d)
tersebut berupa teks, audio, visual ataupun audio Dapat langsung ditambahkan soal interaktifnya.
visual. Multimedia adalah penggunaan beberapa
media yang berbeda dalam menyampaikan Metodologi
informasi berbentuk teks, audio, grafik, animasi Jenis penelitian yang digunakan adalah
dan video. Berdasarkan pengertian tersebut penelitian pengembangan (research and
multimedia dapat diartikan sebagai alat penyalur development). Penelitian pengembangan adalah
informasi yang disajikan melalui teks, gambar, penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
grafik, animasi dan video. produk tertentu dan menguji keefektifan produk
Interaktif berarti harus ada dua pihak yang tersebut [4]. Prosedur penelitian yang digunakan
terlibat dalam proses pembelajaran. Harus ada adalah model ADDIE. Proses yang dilakukan
umpan balik antara pengguna dan media yang dalam pengembangan media berdasarkan konsep
digunakannya. Media yang digunakan atau bahan ADDIE dapat dilihat pada gambar berikut:
belajar itu dapat menanggapi sikap atau langkah
yang dilakukan oleh pengguna. Tanggapan atau
respon harus bisa memahami langkah yang
diambil oleh pemakai dan bahwa tanggapan
tersebut bersifat mendidik.
Konsep interaktif dalam pembelajaran
paling erat kaitannya dengan media berbasis
computer [2]. Interaksi dalam lingkungan
pembelajaran berbasis komputer pada umumnya
mengikuti tiga unsur, yaitu (1) urut-urutan
instruksional yang dapat disesuaikan, (2) jawaban
atau respon atau pekerjaan siswa, dan (3) umpan Gambar 1. Langkah-Langkah Model
balik yang dapat disesuaikan. Pengembangan ADDIE
Jadi dapat disimpulkan bahwa Multimedia
interaktif adalah suatu media yang dilengkapi Subjek dalam penelitian ini adalah
oleh alat pengontrol yang dapat di operasikan Multimedia Interaktif Berbasis Course Lab dalam
oleh pengguna. Sehingga pengguna dapat Pembelajaran Memahami Dasar-Dasar
memilih dan mengatur multimedia sesuai Elektronika Kelas XI TITL 1 rombel B sebanyak
dengan apa yang dikehendaki untuk proses 16 siswa di SMK Muhammadiyah 1 Padang.
selanjutnya. Interaktif berarti Proses umpan balik Teknik yang digunakan dalam penelitian
(feedback) antara pengguna dengan media, Saat ini adalah teknik pengembangan menurut
pengguna melakukan tindakan maka aplikasi langkah-langkah pengembangan ADDIE dengan
tersebut merespon tindakan dari penggunanya. tahapan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan informasi analisis kurikulum
Aplikasi Course Lab dan karakteristik siswa untuk pengembangan
Aplikasi Course Lab 2.4 merupakan multimedia interaktif berupa Course Lab pada
aplikasi yang edukatif yang mudah diunduh. mata pelajaran MDDE dikelas XI SMK
Dengan menggunakan aplikasi ini pendidik dapat Muhammadiyah 1 Padang.
membuat sebuah bahan ajar yang nantinya
dapat diintegrasikan dengan Learning 2. Membuat desain Course Lab pada materi
Management System (LMS) berbasis web, serta MDDE di SMK Muhammadiyah 1 Padang.
CD [3]. Beberapa keunggulan aplikasi Course 3. Desain dan materi yang telah dibuat
Lab 2.4 yaitu : (a) Dapat di export kedalam
selanjutnya divalidasi oleh tenaga ahli. Jika
bentuk Scoorm 1.2 LMS. (b) Dapat
ditemukan suatu kelemahan dan kekurangan
dipublikasikan ke dalam LMS (Learning
pada Course Lab tersebut, maka desain
Management System) tanpa harus mengubah file
tersebut harus direvisi kembali berdasarkan
ekstensi, karena file sudah berbentuk dalam saran validator. Analisis validitas dilakukan
ekstensi .html yang kompatibel dengan internet
dengan rumus sebagai berikut:
system. (c) Dapat dipublikasikan ke dalam auto

67 P-ISSN: 2086 – 4981


JTIP Vol. 12, No. 1, Maret 2019

melanjutkan slide berikutnya, maka tampilan


Jumlah Skor Validasi akan otomatis menuju slide yang sudah
 (1)
Jumlah Pertanyaan dirancang.

4. Setelah dilakukan revisi, maka produk Course 1. Tahap Analisis


Lab pada mata pelaran MDDE diuji cobakan Tahap analisis ini dilakukan dilakukan
pada 1 orang guru mata pelajaran dan kepada penetapan tahap awal dalam mendesain
siswa kelas XI TITL I rombel B. Uji coba ini Course Lab sesuai dengan syarat-syarat
dilakukan untuk melihat tanggapan dan pembelajaran dengan kondisi sekolah. Tahap
penilaian dari guru dan siswa tentang manfaat ini terdiri atas beberapa langkah yaitu sebagai
penggunan multimedia interaktif yang telah berikut.
dibuat. Kemudian akan dilakukan revisi sesuai
dengan data yang diperoleh. a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini bertujuan
5. Setelah dilakukan uji coba, dimana telah untuk memunculkan masalah dasar yang
didapatkan hasil belajar siswa melalui tes. dibutuhkan dalam pengembangan Course
Hasil belajar siswa dapat dikatakan tuntas jika Lab. Analisis kebutuhan telah dilakukan
telah memenuhi KKM 80. Ketuntasan klasikal oleh peneliti saat melakukan observasi,
atau persentase kelulusan siswa yang harus sehingga menjadi dasar pertimbangan
dipenuhi adalah 85%. Jadi media untuk menghasilkan multimedia
pembelajaran dikatakan efektif jika tingkat interaktif berbasis Course Lab.
kelulusan siswa sama atau lebih dari 85%.
Untuk mengetahui persentase ketuntasan b. Analisis Siswa
klasikal siswa, digunakan persentase Analisis siswa merupakan telaah
ketuntasan yang membandingkan ketuntasan dari hasil belajar siswa. Analisis inilah
siswa dengan jumlah keseluruhan siswa. yang akan dijadikan kerangka acuan
௃்
dalam menyusun materi pembelajaran
PK = x 100% (2) yang diperoleh dari nilai mid semester.
௃ௌ
Hasil analisis yang diperoleh sebesar
46% dari siswa yang tuntas dan untuk
Keterangan: siswa yang tidak tuntas sebesar 54%.
PK = Persentase ketuntasan
JT = Jumlah siswa tuntas
c. Analisis Konsep
JS = Jumlah seluruh siswa
Analisis konsep ini ditujukan untuk
mata pelajaran memahami dasar-dasar
HASIL DAN PEMBAHASAN elektronika, dengan kompetensi dasar
Penelitian pengembangan ini memahami sifat-sifat komponen
menghasilkan sebuah produk multimedia elektronika pasif. Indikatornya berupa
interaktif berbasis Course Lab. Materi yang menjelaskan karakteristik resistor,
terdapat dalam multimedia interaktif yaitu menjelaskan karakteristik kapasitor dan
tentang Memahami Sifat-Sifat Komponen menjelaskan karakteristik induktor.
Elektronika Pasif yang merupakan sebuah
kompetensi dasar (KD) dalam mata pelajaran 2. Tahap Desain
Memahami Dasar-Dasar Elektronika (MDDE). Tahap berikutnya yaitu tahap design
Multimedia interaktif dikemas dalam bentuk (perancangan), pada tahap perancangan
aplikasi dan dapat digunakan oleh guru maupun peneliti mulai merancang kompetensi dasar
siswa. memahami sifat-sifat komponen elektronika
Tampilan multimedia interaktif diawali pasif. Pada tahap perancangan mencakup
dengan tampilan utama yang menampilkan judul beberapa aspek yaitu :
dan gambar yang akan disajikan mengenai materi
yang akan dipelajari. Selanjutnya pengguna
tinggal menekan tombol arah kanan untuk
E-ISSN: 2620 – 6390 68
JTIPhttp://tip.ppj.unp.ac.id

a. Rancangan Slide Template Course Lab


Rancangan template Course Lab
berguna untuk menarik perhatian siswa
sehingga siswa tertarik untuk
memperhatikan Course Lab sebelum
melihat isinya.

Gambar 4. Slide Pembukaan Pada Course


Lab

2) Pembahasan
Pada tahap pembahasan peneliti
Gambar 2. Rancangan Slide Template menyajikan materi pembelajaran
Course Lab secara mendetail dan efisien. Artinya
harus mampu memilih materi yang
harus sampaikan dan mana yang
tidak perlu disampaikan. Sehingga
bisa dilihat dari kompetensi dan
indikator yang ada.

Gambar 3. Rancangan Slide Course Lab

b. Rancangan Isi
Pada tahap ini peneliti membuat
rancangan isi Course Lab disesuaikan
dengan struktur Course Lab. Dalam hal Gambar 5. Slide Pembahasan Materi
ini rancangan isi biasanya terbagi
menjadi tiga yaitu : 3) Penutup
Sama halnya dengan pembuka,
1) Pembukaan bagian penutup juga memiliki peran
Di bagian ini harus mampu membuat yang sangat penting dalam
siswa tertarik dan termotivasi untuk presentasi. Penutup yang baik harus
mendengarkan guru. Manfaatkan berkesan. Artinya harus
waktu sebaik-baiknya untuk merebut meninggalkan sesuatu yang benar-
perhatian siswa. Karena ini akan benar melekat dalam pikiran siswa.
menjadi momentum penting dari
keseluruhan presentasi yang akan
sampaikan.

69 P-ISSN: 2086 – 4981


JTIP Vol. 12, No. 1, Maret 2019

mendapatkan informasi mengenai


Course Lab yang dikembangkan.
Berdasarkan penilaian angket
tersebut, diperoleh jumlah skor penilaian
oleh guru mata pelajaran terhadap
multimedia interaktif berbasis Course
Lab adalah 50 dan diperoleh rata-rata
skor penilaian oleh guru mata pelajaran
terhadap Course Lab ini adalah 4,17 dari
kategori interval 3,40 ≤ N ≤4,19
Gambar 6. Slide Penutup Pada Course Lab maka hasil rata-rata tersebut diperoleh
dari hasil penilaian guru mata pelajaran
c. Validasi oleh Tenaga Ahli terhadap Course Lab ini adalah “Praktis”.
Pada penelitian ini Course Lab Namun ada sedikit komentar dan saran
divalidasi oleh tenaga ahli pendidikan. terhadap Course Lab yaitu media yang
Berdasarkan penilaian angket diperoleh digunakan telah sesuai untuk mata
jumlah skor penilaian oleh validator pelajaran MDDE. Diharapkan dapat
multimedia interaktif berbasis Course dipakai saat proses belajar mengajar.
Lab adalah 110, 99 dan 113, maka Berdasarkan penilaian angket
diperoleh rata-rata skor penilaian oleh diperoleh jumlah skor angket mengenai
validator ini adalah 4,12 dari kategori tanggapan siswa terhadap multimedia
interval 3,40 ≤ N ≤ 4,19 maka hasil rata- interaktif berbasis Course Lab adalah
rata tersebut diperoleh dari hasil 769. Dengan jumlah skor kriterium (N)
penilaian oleh validator terhadap Course terhadap respon siswa adalah 4,01 dari
Lab ini adalah “Valid” meskipun terdapat kategori interval 3,40 ≤ N ≤4,19 maka
saran-saran yang diberikan oleh ketiga dikategorikan “Praktis”. Berdasarkan
validator dan sudah diperbaiki sesuai penilaian responden, dapat disimpulkan
saran tersebut. tanggapan siswa terhadap multimedia
interaktif berbasis Course Lab memiliki
3. Tahap Development (Pengembangan) respon yang positif.
Dalam tahap design, telah di revisi dari
masukan parah ahli, revisi produk tersebut 4. Tahap Implementation (Implementasi)
direalisasikan menjadi produk yang siap Tahap implementasi meliputi
diimplementasikan. Yang dilakukan pada penggunaan produk pengembangan untuk
tahap development yaitu sebagai berikut : diaplikasikan dalam proses pembelajaran
yang sudah didesain sedemikian rupa. Pada
a. Pembuatan Produk tahap ini Multimedia Interaktif Berbasis
Pada tahap desain telah dirancang Course Lab divalidasi terlebih dahulu oleh
Course Lab yang akan di uji coba, tenaga ahli. Setelah dilakukan validasi dan
kemudian pada tahap ini dimulailah dinyatakan layak sebagai Multimedia
pembuatan produk yang sesuai dengan Interaktif maka uji coba akan dilakukan pada
struktur yang telah dirancang dan direvisi uji praktikalitas dan efektifitas. Pada uji
dari tenaga ahli. praktikalitas dilakukan pada guru dan siswa
menggunakan angket sebagai pengumpul
b. Uji Coba Produk data. Untuk uji efektifitas dilakukan pada
Uji coba produk yang didesain siswa kelas XI TITL 1 Rombel B SMK
menjadi produk yang siap Muhammadiyah 1 Padang. Dalam uji ini
diimplementasikan maka langkah selain menggunakan angket sebagai
selanjutnya penelitian dan pengumpul data, peneliti juga mengadakan
pengembangan adalah uji coba. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan
tahap ini juga dilakukan evaluasi untuk Multimedia Interaktif yang sudah
dikembangkan.

E-ISSN: 2620 – 6390 70


JTIPhttp://tip.ppj.unp.ac.id

5. Tahap Evaluation (Evaluasi) sesungguhnya karena telah dilakukan uji validitas


Keefektifan dapat dilihat dari dan praktikalitas. Evaluation atau evaluasi ialah
persentase ketuntasan belajar siswa kelas XI tahap yang dilakukan untuk mengetahui
TITL 1 Rombel B melalui posttest terutama efektivitas multimedia interaktif berbasis Course
pada KD memahami sifat-sifat komponen Lab.
elektronika pasif. Siswa yang telah mengikuti Validitas multimedia interaktif diperoleh
proses pembelajaran menggunakan dari lembar validasi yang dilakukan oleh tim
multimedia interaktif berbasis Course Lab validator. Diperoleh hasil validasi sebesar 4,12
pada siswa kelas XI TITL 1 Rombel B SMK dengan kategori “Valid”. Dengan demikian
Muhammadiyah 1 Padang dengan hasil multimedia interaktif yang telah dikembangkan
ketuntasan diperoleh yaitu sebesar 87,5% menunjukkan bahwa multimedia interaktif telah
dari 16 siswa terdapat 2 orang siswa yang memenuhi uji kelayakan.
tidak tuntas. Hal tersebut berarti ketuntasan Praktikalitas multimedia interaktif dengan
klasikal melebihi 85% yang telah ditetapkan memberikan angket praktikalitas kepada
oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan responden yaitu guru mata pelajaran MDDE dan
(KTSP). kepada siswa kelas XI TITL 1 Rombel B
sebanyak 16 siswa. Hasil praktikalitas yang
Pada mata pelajaran Memahami Dasar- diperoleh dari guru mata pelajaran dengan nilai
Dasar Elektronika merupakan mata pelajaran 4,17 dalam kategori “Praktis”. Hasil praktikalitas
produktif pada program keahlian Teknik Instalasi yang diperoleh dari siswa dengan nilai rata-rata
Tenaga Listrik. Mata pelajaran ini wajib diikuti 4,01 dikategorikan “Praktis”. Hasil ini berarti
oleh siswa kelas XI TITL. Namun siswa masih bahwa multimedia interaktif telah memenuhi 5
banyak yang belum memahaminya. Dengan pertimbangan kepraktisan yang dikemukakan
adanya pengembangan multimedia interaktif oleh Sukardi yaitu, kemudahan penggunaan,
berbasis Course Lab ini siswa terbantu dalam efektifitas waktu pembelajaran, manfaat, daya
memahami mata pelajaran karena dapat tarik produk dan ekivalensi [5].
menggabungkan lebih dari satu media didalam Efektivitas dilakukan dengan cara melihat
satu Software sehingga memberikan gambaran ketuntasan hasil belajar siswa setelah
jelas tentang memahami dasar-dasar elektronika. menggunakan multimedia interaktif berbasis
Multimedia interaktif ini sudah dikembangkan Course Lab. Untuk melihat hasil belajar siswa
menggunakan Software Course Lab. yang telah menggunakan multimedia interaktif
Penelitian dan pengembangan multimedia berbasis Course Lab dalam proses pembelajaran
interaktif ini menggunakan model pengembangan dilakukan melalui Posttest. Hasil Posttest
ADDIE yaitu: Analysis, Design, Development, menunjukkan ketuntasan belajar siswa sebesar
Implementation, Evaluation. Dengan tujuan 87,5% dari 16 siswa dengan kategori efektif.
utama dari penelitian pengembangan multimedia Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan
interaktif ini adalah untuk menghasilkan belajar siswa yang diperoleh sudah memenuhi
multimedia yang valid, praktis dan efektif. standar ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan
Analysis atau analisis ialah tahap masalah dasar KTSP yaitu 85%. Dengan demikian dapat
yang dibutuhkan dalam pengembangan disimpulkan bahwa multimedia interaktif yang
multimedia berbasis Course Lab. Pada tahap dikembangkan dinyatakan efektif.
analisis memiliki tiga bagian analisis yaitu Multimedia interaktif berbasis Course Lab
analisis kebutuhan, analisis siswa dan analisis yang dikembangkan dan dinyatakan valid,
konsep. Design atau perancangan ialah tahap praktis, dan efektif. Jadi dapat disimpulkan
rancangan awal pembuatan multimedia interaktif bahwa multimedia interaktif berbasis Course Lab
mulai dari pembuatan slide, pengumpulan materi dapat dipergunakan dengan baik dalam proses
pembelajaran dan desain multimedia. Pada tahap pembelajaran pada mata pelajaran Memahami
ini dilakukan uji validitas terhadap tenaga ahli. Dasar-Dasar Elektronika.
Development atau pengembangan ialah tahap uji Pengembangan multimedia interaktif ini
coba terhadap guru mata pelajaran dan siswa. tidak terbatas pada mata pelajaran Memahami
Implementation atau implementasi ialah tahap Dasar-Dasar Elektronika saja, hal ini dapat
dimana multimedia interaktif telah siap dibuktikan dengan adanya hasil penelitian yang
digunakan dalam proses pembelajaran yang relevan pengembangan multimedia interaktif

71 P-ISSN: 2086 – 4981


JTIP Vol. 12, No. 1, Maret 2019

yang dilakukan pada mata pelajaran berbeda dan DAFTAR PUSTAKA


sekolah yang berbeda. [1] F. Eliza, R. Fadli, A.Mardani, “
Pada penelitian pengembangan multimedia Pembelajaran Berbasis Trainer Elektro
interaktif berbasis Course Lab ini memiliki Magnetik Untuk Meningkatkan Hasil
hambatan-hambatan diantaranya kurangnya Belajar Siswa”, Jurnal Edukasi Elektro,
komputer di jurusan TITL membuat proses Vol. 2, No. 1, Mei 2018.
penelitian sedikit terhambat. Namun hambatan
tersebut dapat diatasi dengan cara meminjam [2] Azhar Arsyad. Media Pembelajaran.
notebook/ laptop lain agar, tidak menganggu Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
proses pembelajaran. Dengan demikian proses 2004.
penelitian berjalan dengan lancar dan [3] Abdul Munif. Pembuatan Bahan Ajar
menghasilkan multimedia interaktif berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan
Course Lab yang valid, praktis dan efektif. Course Lab. 2013. Website:
http://www.vedcmalang.com diakses 15
KESIMPULAN April 2017.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dengan hasil yang telah diuraikan pada [4] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
BAB IV, maka dapat disimpulkan penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
pengembangan menghasilkan sebuah produk Bandung: Alfabeta. 2010.
multimedia interaktif berbasis Course Lab untuk
[5] Sukardi. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
mata pelajaran Memahami Dasar-Dasar
Bumi Aksara. 2011.
Elektronika (MDDE) yang Valid, Praktis dan
Efektif. Dengan rincian hasil pengembangan
multimedia interaktif menggunakan Course Lab
sebagai berikut.
1. Hasil validasi multimedia interaktif berbasis
Course Lab sebesar 4,12 dengan kategori
interval 3,40 ≤ N ≤ 4,19. Dengan demikian
bahwa multimedia interaktif yang
dikembangkan dinyatakan valid.
2. Hasil uji praktikalitas kepada guru mata
pelajaran dan siswa mengenai multimedia
interaktif menggunakan Course Lab diperoleh
dengan tingkat kepraktisan dari guru mata
pelajaran sebesar 4,17 pada kategori interval
3,40 ≤ N ≤ 4,19 dan tanggapan siswa
mengenai multimedia interaktif diperoleh
sebesar 4,01 pada kategori interval 3,40 ≤ N
≤4,19. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa multimedia interaktif berbasis Course
Lab yang telah dikembangkan dinyatakan
praktis.
3. Efektivitas penggunaan multimedia interaktif
berbasis Course Lab diperoleh dari tingkat
ketuntasan klasikal siswa yaitu 87,5% dari
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar
80 sehingga multimedia interaktif berbasis
Course Lab yang dikembangkan sudah efektif
untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

E-ISSN: 2620 – 6390 72

You might also like