Jurnal Oa Pak Harto Dan Bu Suriani MWD & Rhytmical Stabilisasi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PENGARUH MICRO WAVE DIATHERMY DAN RHYTMICAL STABILISASI TERHADAP

PERUBAHAN FUNGSIONAL SENDI LUTUT PENDERITA OSTEOARTRITIS


DI BAGIAN FISIOTERAPI RMC MAKASSAR

Suriani, Suharto
Jurusan Fisioterapi Politeknik kesehatan Makassar

ABSTRAK

Osteoarthritis is a chronic disease of cartilage, associated with secondary changes in cartilage, leading to joint
inflammation and degeneration. Problems of pain and movement limitations can lead to decreased muscle
strength as well as functional impairment in the knee joint, especially walking and up and down stairs. The
purpose of this study was to determine whether there is an influence between MWD and Rhytmical Stabilization
to functional changes in knee joints in osteoarthritis patients in physiotherapy RMC Makassar. This research is a
pre experimental study with pretest-post test design one group design. Research subjects as many as 10
people who have knee osteoarthritis who went to the physiotherapy of Ratulangi Medical Center Makassar.
Sampling by accidental sampling during the study was conducted. The results showed a significant difference
before - after administration of MWD and Rhitmical stabilization to functional ability of patient walking knee
osteoarthritis with average difference of 2.00 cm ± 0,00 with Wilcoxon Signed Ranks Test test p = 0,002 and for
functional capability up and down ladder obtained by difference of mean equal to 1,10 ± 0.316 with p =
0.002. The conclusion of this study is the increase in walking ability and up and down stairs of patients with
knee osteoarthritis after given MWD and Rhitmical stabilization.

Keywords: Micro Wave Diathermy, Rhytmical Stabilization, Functional, OA knee

Latar Belakang Masalah joint sekitar 10% daerah perkotaan dan


13,5% daerah pedesaan, sedangkan di
Osteoarthritis (OA) merupakan Bandung tahun 1992 dijumpai penderita
bentuk arthritis yang paling sering osteoarthritis knee joint sekitar 18%
dijumpai dengan kerusakan pada daerah perkotaan dan 5,4% daerah
cartilago sendi. Diantara lebih dari 100 pedesaan (Yoga I Kasjmir, 2009).
jenis penyakit sendi yang dikenal maka Osteoarthritis sendi lutut
osteoarthritis merupakan kelainan sendi menyerang pada usia antara 45-64
yang paling sering ditemukan. Insiden tahun yang mencapai 30% dan
OA di RS. Cipto Mangunkusumo pada persentasinya mengalami peningkatan
tahun 1990 menunjukkan bahwa pada pada usia di atas 65 tahun yakni 63 –
usia < 20 tahun hanya sekitar 20% 85%. Osteoarthritis bukan merupakan
penderita OA dan meningkat menjadi > ancaman hidup tapi dapat menurunkan
80% pada usia diatas 55 tahun (Harry kualitas hidup seseorang akibat nyeri
Isbagio, 1995). yang diderita serta gangguan gerak
Di Inggris dan Wales, sekitar 1,3 sendi yang dialami (Chriss Sorrell,
sampai 1,75 juta orang mengalami 2005). Sendi lutut merupakan sendi
osteoartritis, 500.000 di antaranya yang paling besar menerima beban saat
menderita osteoartritis lutut parah. berdiri, berjalan dan berlari. Secara
Osteoartritis menyebabkan disabilitas topografi, sendi lutut terletak antara hip
nomor dua setelah penyakit joint dan ankle jointsehingga menerima
kardiovaskular (Haq dkk, 2003: 377). beban yang besar dari atas dan beban
Penelitian epidemiologi di Bandung dan gaya gravitasi dari bawah. Sedangkan
Jawa Tengah terhadap 4693 responden secara fungsional, Sendi lutut sangat
menunjukkan bahwa ditemukan arthritis penting dalam berbagai aktivitas
rematoid sekitar 0,3%, arthritis gout fungsional seperti berjalan, berlari,
sekitar 1,7% pada pria, osteoarthritis menendang dan jongkok-berdiri.
knee joint ditemukan sekitar 14%, Osteoarthritis lebih banyak
osteoarthritis lumbal dan cervical sekitar menyerang pada wanita daripada laki-
5% dan 4%, sedangkan fibrositis bahu laki dengan rasio 2 : 1, dan terutama
sekitar 13,9% pada pria dan 14,9% lebih banyak pada wanita diatas usia 50
pada wanita serta epicondylitis sekitar tahun tetapi tidak ada fakta yang
5% pada pria dan 6,1% pada wanita menunjukkan hubungan dengan
(Harry Isbagio, 1995). Berdasarkan menopause. Osteoarthritis juga lebih
penelitian di Malang tahun 1994 banyak menyerang pada beberapa
dijumpai penderita osteoarthritis knee kelompok suku bangsa sebagai contoh,

7
osteoarthritis lebih banyak menyerang berjalan dan naik turun tangga
pada orang-orang kulit hitam daripada penderita osteoarthritis sendi
orang-orang kulit putih (Kay J. Brimeyer, lutut
2005). Hasil observasi di bagian
fisioterapi RMC Makassar bulan Januari Metode Penelitian
s/d Maret 2015 didapatkan 12 orang Jenis Penelitian
penderita OA sendi lutut yang berobat Jenis penelitian yang di gunakan
ke Fisioterapi. dalam penelitian ini adalah pra
Kasus osteoarthritis sendi lutut experiment dengan menggunakan
menimbulkan problem utama yaitu nyeri desain penelitian pretest - posttest one
dan keterbatasan gerak. Nyeri pada group design.
kondisi ini dapat diperburuk setelah
melakukan aktivitas dan kekakuan dapat Tempat dan waktu penelitian
diperburuk setelah duduk dalam waktu Penelitian dilaksanakan di bagian
yang lama terutama duduk bersila atau Fisioterapi RMC Makassar mulai Maret
duduk melantai. Problem nyeri dan s/d Mei 2015.
keterbatasan gerak dapat menyebabkan
penurunan kekuatan otot serta Populasi dan Sampel
gangguan fungsional padas sendi lutut
terutama aktivitas berjalan dan naik 1. Populasi penelitian
turun tangga yang akhirnya dapat Populasi penelitian adalah
menurunkan produktivitas seseorang semua penderita osteoarthritis sendi
dalam pekerjaannya. lutut yang berobat di bagian
Untuk menyelesaikan problem Fisioterapi RMC Makassar
yang dihadapi pasien OA sendi lutut
fisioterapi dapat memberikan 2. Sampel penelitian
penanganan berupa Micro Wave
Diathermy (MWD) dan Rhythmical Sampel penelitian adalah semua
Stabilisasi sehingga dapat memulihkan penderita osteoarthritis sendi lutut
gerak dan fungsi sendinya karena yang memenuhi kriteria sebanyak 10
MWD dan Rhytmical Stabilisasi dapat orang.
menurunkan nyeri dan peningkatan
stabilitas sendi lutut. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel di lakukan
Tujuan Penelitian dengan teknik accidetntal sampling dan
1. Tujuan Umum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh
Untuk mengetahui pengaruh MWD peneliti, yaitu : (1) penderita
dan Rhytmical Stabilisasi terhadap osteoarthritis sendi lutut berdasarkan
perubahan fungsional sendi lutut hasil assessment fisioterapi dan
pada pasien OA di bagian fisioterapi pemeriksaan radiologi dan (2) bersedia
RMC Makassar. ikut dalam penelitian ini.

2. Tujuan Khusus Teknik Pengumpulan Data


a. Mengetahui kemampuan Dilakukan dengan cara mencatat
fungsional berjalan dan naik identitas penderita dan melakukan
turun tangga penderita pemeriksaan fisioterapi dan melihat
osteoarthritis sendi lutut hasil pemeriksaan X-ray dilanjutkan
sebelum diberikan MWD dan dengan mengukur fungsional sendi lutut
Rhytimcal stabilisasi pada setiap sampel untuk mendapatkan
b. Mengetahui kemampuan data pre test dan post tes. Adapun alat
fungsional berjalan dan naik ukur yang digunakan adalah mengukur
turun tangga penderita kemampuan berjalan dan naik turun
osteoarthritis sendi lutut setelah tangga.
diberikan MWD dan Rhytimcal
stabilisasi Analisa dan pengolahan data
c. Mengetahui pengaruh MWD Teknik pengolahan dan analisa
dan Rhytmical stabilisasi data menggunakan bantuan program
terhadap perbaikan fungsional SPSS (Statistical Product For Service

8
Solution) dengan Wilcoxon sign rank populasi penelitian semua penderita
test. osteoarthritis lutut yang berkunjung di
bagian fisioterapi RMC Makassar
HASIL PENELITIAN dari bulan Maret sampai dengan Mei
2015. Karakteristik subjek penelitian
1. Karakteristik Responden dapat dilihat berdasarkan usia dan
Penelitian ini dilaksanakan di jenis kelamin pada tabel 1 dibawah
Klinik Fisioterapi Ratulangi Medical ini.
Centre Makassar (RMC) dengan

Tabel.1
Distribusi Responden berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Kelompok Perlakuan
Karakteristik
n %
Responden
Kelompok usia :
< 60 tahun 2 20
≥ 60 tahun 8 80

Jenis kelamin :
Laki-laki 6 60
Perempuan 4 40

Jumlah 10 100

Tabel diatas menunjukkan pemberian MWD dan Rhytmical


distribusi responden berdasarkan stabilisasi
kelompok usia dan jenis kelamin Pengukuran kemampuan
kelompok perlakuan. Pada kelompok fungsional berjalan pada subjek
perlakuan menunjukkan bahwa lebih penelitian yang mengalami
banyak responden yang berusia ≥ 60 osteoarthtritis di lakukan dua kali
tahun yaitu 8 orang (80%) dari pada yaitu sebelum diberikan MWD dan
responden yang berusia < 60 tahun Rhytmical stabilisasi. Setelah
yaitu 20 % dan lebih banyak perlakuan diberikan sebanyak 6 kali
responden laki-laki yaitu 6 orang kepada setiap subjek penelitian,
(60%) dari pada perempuan. maka segera dilakukan pengukuran
kemampuan fungsional berjalannya.
2. Analisis kemampuan fungsional Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
berjalan sebelum dan sesudah pada tabel 2 di bawah.

Tabel 2
Distribusi kemampuan fungsional berjalan Pre test dan Post test
pada kelompok perlakuan
Kondisi Nilai Rerata Standar Deviasi n

Perlakuan
Pre test 5.00 1.054 10
Post test 7.00 1.054
Selisih 2.00 0.000

Tabel diatas menunjukkan nilai rerata dengan nilai rerata selisih sebesar
dan standar deviasi pada kelompok 2.00 + 0,000 Hal ini menunjukkan
perlakuan diperoleh nilai rerata pre adanya perubahan atau penurunan
test sebesar 5,00 + 1,054 dan nilai nyeri setelah diberikan MWD dan
rerata post test sebesar 7,00 + 1,054 Rhytmical stablisasi.

9
pengukuran kemampuan berjalan.
3. Analisis kemampuan fungsional naik Setelah diberikan perlakuan
turun tangga sebelum dan sesudah sebanyak 6 kali kepada setiap
pemberian MWD dan Rhytmical subjek penelitian, maka segera
stabilisasi dilakukan pengukuran kemampuan
fungsional naik turun tangga. Untuk
Pengukuran kemampuan fungsional lebih jelasnya dapat dilihat pada
naik turun tangga sama dengan tabel 3 di bawah.

Tabel. 3
Distribusi nilai fungsional naik turun tangga Pre test dan
Post test pada Kelompok Perlakuan

Kondisi Nilai Rerata Standar Deviasi n

Perlakuan
Pre test 2,50 0,527 10
Post test 3,60 0,516
Selisih 1,10 0,316

Tabel diatas menunjukkan nilai rerata lutut. Seseorang yang terkena


dan standar deviasi pada kelompok osteoarthritis makin bertambah
perlakuan diperoleh nilai rerata pre test seiring dengan bertambahnya usia
sebesar 2,50 + 0,527 dan nilai rerata dan biasanya terjadi pada orang
post test sebesar 3,60 + 0,516 dengan yang berusia 45 tahun ke atas, laki-
selisih nilai rerata sebesar 1,10 + 0,316. laki di bawah umur 55 tahun lebih
Hal ini menunjukkan adanya perubahan sering menderita penyakit ini
atau peningkatan fungsional berjalan dibanding perempuan pada usia
setelah diberikan MWD dan Rhytmical yang sama.
stabilisasi. Proses penuaan diperkirakan
Pada uji statistik juga diperoleh menjadi penyebab kelemahan di
perubahan nilai kemampuan fungsional sekitar sendi, berkurangnya
berjalan dan naik turun tangga sebelum propriosepsi sendi, kalsifikasi
dan sesudah pemberian MWD dan kartilago, dan berkurangnya fungsi
Rhytmical stabilisasi secara signifikan kondrosit. Prevalensi osteoartritis
dengan nilai p = 0,002. Hal ini meningkat sesudah umur 40 tahun
menunjukkan bahwa pemberian MWD pada wanita dan 50 tahun pada pria.
dan Rhytmical stabilisasi dapat Osteoartritis dialami sekitar 50 %
menghasilkan pengaruh yang bermakna orang berusia 65 tahun ke atas dan
terhadap peningkatan fungsional prevalensinya meningkat menjadi 85
berjalan dan naik turun tanggapenderita % pada kelompok usia 75 tahun ke
osteoarthritis sendi lutut. atas. (Haq dkk, 2003). Laki-laki usia
50 tahun ke bawah mempunyai
PEMBAHASAN prevalensi dan insidensi lebih tinggi
daripada wanita. Namun demikian,
1. Karakteristik Responden pada usia lebih dari 50 tahun, wanita
Pada penelitian ini jumlah mempunyai prevalensi dan insidensi
responden sebanyak 10 orang dan lebih banyak daripada laki-laki.
lebih banyak responden yang berusia Turunnya kadar estrogen saat
> 60 tahun yaitu 80% dan lebih menopause mungkin menjadi pemicu
banyak responden laki-laki yaitu munculnya osteoartritis. Osteoartritis
60%. Penderita osteoarthritis sendi tangan dan lumt lebih sering pada
lutut umumnya mengenai usia 60 wanita, sedangkan osteoartritis
tahun ke atas, karena usia panggul lebih tinggi pada pria (Haq
merupakan faktor utama yang dkk, 2003)
bertanggung jawab terhadap
perkembangan osteoarthritis sendi

10
2. Kemampuan fungsional berjalan teknik rhytmical stabilisasi dan
dan naik turun tangga sebelum dynamik stabilisasi dapat
dan sesudah pemberian MWD dan menghasilkan kontraksi yang multiple
Rhytmical stabilisasi dari otot antagonis-agonis. Teknik
rhytmical stabilisasi, otot stabilisator
Hasil penelitian menunjukkan sendi lutut difasilitasi untuk kontraksi
bahwa pemberian MWD dan maksimal pada titik lingkup gerak
Rhytmical stabilisasi dapat sendi yang paling kuat. Sedangkan
meningkatkan kemampuan teknik Dynamik Stabilisasi,
fungsional berjalan dan naik turun diaplikasikan latihan-latihan yang
tangga secara bermakna pada menumpuh berat badan dengan
penderita osteoarthritis sendi lutut. penekanan pada sendi yang
MWD menghasilkan efek thermal terganggu. Dengan latihan ini
dengan daya penetrasi yang dalam diharapkan terjadi peningkatan
dapat meningkatkan elastisitas pada kekuatan otot yang mempertahankan
otot dan jaringan ikat, disamping itu stabilitas sendi lutut
dapat menurunkan spasme otot Penelitian lain oleh DiNubile
melalui efek sedatif pada ujung-ujung (1997) menyatakan bahwa Latihan
saraf sensorik dan peningkatan peregangan dan latihan aktif dapat
metabolisme jaringan (William E. meningkatkan range of motion
Prentice, 2003 dan Dwidayani (ROM) serta memperbaiki dan
A,2008). Efek terapeutik yang mempertahankan mobilitas sendi
dihasilkan oleh MWD tersebut pasien osteoarthritis sendi lutut.
memudahkan intervensi Rhytmical Aktivitas fungsional yang melibatkan
stabilisasi terhadap peningkatan sendi sangat membutuhkan kekuatan
fungsional berjalan dan naik turun otot quadriceps dan hamstring
tangga. sebagai penggerak utama dan
Penelitian ini sejalan dengan stabilitas utama pada sendi lutut.
penelitian Dixon J. et al, (2002) yang Pemberian latihan stabilisasi dengan
berjudul “ Quadriceps and hamstring tahanan isometrik secara open
force development in patients with kinematik dan closed kinematik dapat
osteoarthritis of the knee “ yang merangsang kekuatan otot
dimuat dalam abstracts 14th quadriceps dan hamstring sehingga
International WCPT Conggress 2003 terjadi peningkatan kekuatan otot
di Australia mendapatkan hasil tersebut secara progresif.
peningkatan yang bermakna Peningkatan kekuatan otot akan
terhadap pengurangan nyeri, menunjang kemampuan sendi
kualitas hidup dan fungsional didalam melakukan aktivitas
berjalan pada pasien dengan OA fungsional sehingga dapat terjadi
lutut. Dengan latihan penguatan peningkatan kemampuan berjalan
otot quadriceps akan memperbaiki dan naik turun tangga pada
stabilitas sendi lutut, mengurangi penderita.
nyeri, memperlancar sirkulasi darah
sekitar persendian dan nutrisi tulang Kesimpulan
rawan dan memberbaiki kekuatan Pemberian MWD dan Rhytmical
dan fungsi jaringan sekitar sendi stabilisasi dapat meningkatkan
seperti capsul sendi, ligamen, tendon kemampuan fungsional berjalan dan
yang sering rusak akibat adanya naik turun tangga penderita OA knee
Osteoarthrosis (The University Of secara signifikan sehingga berguna
Melbourne, 2007). untuk perbaikan aktivitas sehari-hari
Pemberian Latihan Stabilisasi penderita.
sendi lutut lebih mengarahkan pada
stabilitas sendi secara aktif. Stabilitas Ucapan terima kasih
aktif sendi dihasilkan oleh otot Terima kasih kami sampaikan
quadriceps dan hamstring sehingga kepada direktur Politeknik Kesehatan
latihan ini sebenarnya diarahkan Kemenkes Makassar yang telah
pada penguatan otot quadriceps dan memberikan kesempatan untuk
hamstring. Latihan stabilisasi dengan melaksanakan penelitian, terima kasih

11
kami sampaikan juga kepada Ketua Haq, I., Murphy, E. , & Dacre, J. (2003).
Jurusan Fisioterapi Politeknik "Osteoarthritis." Postgrad Med J;
Kesehatan Makassar yang memberikan 9:377-83.
izin untuk melaksanakan penelitian ini
dan kepada teman-teman serta subjek Harry Isbagio, 1995. Masalah Nyeri
penelitian yang ikut dalam penelitian ini. Kejang Otot Pada Penderita
Penyakit Reumatik, Cermin Dunia
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran,
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/
American geritrics society. 2001. osteoarthritis.pdf, akses tanggal 20
"Exercise Prescription for Older Juni 2015.
Adults with Osteoarthritis Pain:
Consensus Practice Karen Atkinson et al, 2000.
Recommendation Phyisotherapy in Orthopaedics A
Problem-Solving Approach,
Ann Thomson et.al, 1991. Tidy’s Churchill Livingstone, Edinburgh.
Physiotherapy, Twelth Edition,
Butterworth Heinemann, Oxford. Kay J. Brimeyer, 2005. Arthritis of The
Knee Joint,
Carolyn Kisner, Lynn Allen Colby, 2007. http://www.hipsandknees.com /
Therapeutic Exercise Foundations knee/kneearthritismeds.htm, akses
And Techniques, Fifth Edition, tanggal 19 Juni 2015.
F.A. Davis Company,
Philadelphia. Kevin E. Wilk et al, 1994. The
Relationship Between Subjective
Chriss Sorrell, 2005. Osteoarthritis Of KneeScores, Isokinetic Testing,
The Knee, and Functional Testing in the ACL-
http://www.arc.org.uk/arthinfo, reconstructed knee, Journal of
akses tanggal 21 Juni 2015. Orthopaedic & Sports Physical
Therapy.
Darlene Hertling, Randolph M. Kessler,
2006. Management of Common Soekidjo Notoatmodjo, 2002. Metode
Musculoskeletal Disorders, Fourth Penelitian Kesehatan, Rineka
Edition, Lippincott Williams & Cipta, Jakarta.
Wilkins, Philadelphia.
Sugiyono, 2007. Statistika Untuk
DiNubile, N.A. 1997. "Osteoarthritis: Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung.
How to Make Exercise Part of
Your Treatment Plan." The William C. Shiel Jr, 2005. Osteoarthritis
Physician sportmedicine, vol.25, (Degenerative Arthritis),
no.7: 1-10. http://www.arthritis.org, akses
tanggal 20 Juni 2015.
Dwidayani A,2008, Perbedaan pengaruh
Intervensi MWD dan Isometrik William E. Prentice, 2003.Therapeutic
Quadriceps dengan TENS dan Modalaties For Sport Medicine and
Isometrik Quadriceps terhadap Athletic Training, Fifth Edition, Mc
penurunan rasa nyeri (tidak di Graw Hill, New York.
publikasikan).
Yoga I Kasjmir, 2009. Penatalaksanaan
DY Wen, 2009. Osteoarthritis Of The Osteoarthritis,
Knee, http://www.irwanashari. com/
http://www.aafp.org/afp/20000801 2009/03/penatalaksanaan-
/ 565.html, akses tanggal 21 Juni osteoartritis.html, akses tanggal 19
2015. Juni 2015.

12

You might also like