Modul 14 Dan Assetment (Steering Gear)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

DASAR PERMESINAN KAPAL (NAUTIKA SEMESTER III)

MODUL 14 – STEERING GEAR


I. TUJUAN
Mengerti dan memahami perihal :
- Menjelaskan jenis dari steering gear.
- Menjelaskan fungsi steering gear.
- Menjelaskan kerja dari steering gear

II. ALAT DAN BAHAN (LAB. MACHINERY - AGB)


- Menjelaskan jenis dari steering gear.
- Menjelaskan fungsi steering gear.
- Menjelaskan kerja dari steering gear

III. TEORI DASAR


- Menjelaskan jenis dari steering gear.
- Menjelaskan fungsi steering gear.
- Menjelaskan kerja dari steering gear

STEERING GEAR SYSTEM


Steering gear
-------------------------------------------------------------

The steering gear provides a movement of the rudder in response to a signal from the bridge. The
total system may be considered made up of three parts, control equipment, a power unit and a
transmission to the rudder stock. The control equtipment conveys a signal of desired rudder angle from
the bridge and activates the power unit and transmission system until the desired angle is reached. The
power unit provides the force, when required and with immediate effect, to move the rudder to the desired
angle. The transmission system, the steering gear, is the means by which the movement of the rudder is
accomplished.

Certain requirements must currently be met by a ship's steering system. There must be two
independent means of steering, although where two identical power units arc provided an auxiliary unit is
not required. The power and torque capability must be such that the rudder can be swung from 35° one
side to 35° the other side with the ship at maximum speed, and also the time to swing from 35° one side
to 30° the other side must not exceed 28 seconds. The system must be protected from shock loading and
have pipework which is exclusive to it as well as be constructed from approved materials. Control of the
steering gear must be provided in the steering gear compartment.

Tankers of 10000 ton gross tonnage and upwards must-have two independent steering gear control
systems which are operated from the bridge. Where one fails, changeover to the other must be immediate
and achieved from the bridge position. The steering gear itself must comprise two independent systems
where a failure of one results in an automatic changeover to the other within 45 seconds. Any of these
failures should result in audible and visual alarms on the bridge.

Steering gears can be arranged with hydraulic control equipment known as a 'telemotor', or with
electrical control equipment. The power unit may in turn be hydraulic or electrically operated. Each of
these units will be considered in turn, with the hydraulic unit pump being considered first. A pump is
required in the hydraulic system which can immediately pump fluid in order to provide a hydraulic force
that will move the rudder. Instant response does not allow time for the pump to

Figure 12.7. Four – ram steering gear – actual arrangement


FIGURE 12.10. LEONARD STEERING GEAR.
Sementara motor kemudi (4) berputar, maka batang (11) juga berputar, karena hubungan roda-roda gigi
kerucut (13), akibatnya kontak (D) akan berpindah tempatnya. Kalau kontak (D) sudah bergerak
sedemikian sehingga sesuai dengan kedudukan kontak (B), maka akan terjadi keadaan seimbang
(balanced), hingga arus kontak-kontak (B) dan (D) berhenti dan motor menjadi (4) juga akan berhenti
dan kapal atau daun kemudi sekarang berkedudukan membelok.
Untuk mengembalikan daun kemudi ke kedudukan tengah-tengah roda kemudi harus diputar arah
berlawanan dengan tadi, sehingga kontak (b) akan kembali ke tengah-tengah (M). Dan ini menimbulkan
lagi keadaan tidak seimbang (un balanced) antara rheastat-rheastat dan antara kontak-kontak (B) dan (D)
akan terjadi arus yang arahnya berlawanan dengan yang tadi.
Hal ini mengakibatkan juga arah medan magnit dan arah arus dari generator kemudi (2) arahnya
berlawanan, jadi juga arah putaran motor kemudi dan batang (] l) juga berlawanan, sehingga daun kemudi
juga berlawanan dan sementara itu kontak (D) akan bergerak ke kiri dan setelah sampai di (M) terjadi
keadaan seimbang lagi dan mesin kemudi selesai bekerja dan kapal kembali berjalan lurus.
Dari hal-hal tadi dapat disimpulkan bahwa arah gerakan daun kemudi hanya tergantung dari arah arus
listrik antara (B) dan (D), arah ini juga tergantung dari kedudukan kontak-kontak (B) dan (D) yang diatur
dari roda kemudi di anjungan.

6. Mesin Kemudi Listrik Siemens Schuckert.


Gambar 20 ialah hubungan secara skema dari mesin kemudi ini.
Roda kemudi sekarang diganti dengan 2 buah tombol-tombol tekan
(5) dan (6) yang mengatur arah putaran motor kemudi, yaitu dengan
mengubah arah arus listrik pada kumparan medan magnit (4) pada
generator (2) jadi juga arah arus yang dibangkitkan. Generator (2) ini
dipasang satu sumbu dengan motor penggerak (1) yang langsung
dipasang pada jala-jala (net) jadi motor ini dan juga jangkar dari
generator (2) terus menerus berputar. Generator (2) memberikan arus
pada motor kemudi (7). Kalau kedudukan tombol-tombol seperti
gambar 14, maka arah arus pada kumparan (4) ialah ke kiri, tetapi
kalau sekarang tombol (5) yang di tekan maka arah arus pada
kumparan (4) jadi sebaliknya. Karena arah arus yang dibangkitkan
generator (2), tergantung juga oleh arah arus pada kumparan medan
magnit (4), maka demikian juga arah putaran motor kemudi yang
menggerakkan kwadran dan daun kemudi.
Gambar 20.

17. Mesin Kemudi AEG — Ward Leonard

Mesin Kemudi Listrik yang lain adalah mesin kemudi AEG (Algemeine Electrizitas Gesellschaft).
Bagian-bagian pokoknya adalah motor penggerak (1), Generator pembangkit (2), motor kemudi (3) dan
pilot exciter (4), seperti dinyatakan pada gambar 21.
Perbedaan utama antara sistim AEG dan Donkin Scott ialah pada
cara pengontrolan tegangan pada generator. Karena di sini tidak
diperlukan torque (momen putar) yang tinggi. maka exciter atau
generator pembangkit dapat ditiadakan, dan sebagai gantinya
dipasang 2 kumparan magnit yang digulung arah berlawanan pada
generator Ward Leonard (4).
Kedua kumparan ini dikontrol oleh pemberi dan juga penerima. Agar
lebih jelas, maka digambarkan lagi secara skematis Sistim
pengontrolan seperti gambar 22.

Terlihat di sini bahwa pemberi mempunyai kontak pusat dengan 4


buah tingkat tahanan-tahanan untuk sisi STP dan juga 4 tingkat
tahanan untuk sisi PS, yaitu tahanan-tahanan (W). Kemudian dipa-
sang lagi 9 buah rol kontak tetap, yang masing-masing dihubungkan
dengan kawat-kawat terpisah ke rol-rol kontak yang bersesuaian
pada penerima.
Jadi sebagai penghubung antara pemberi di anjungan dengan
penerima di kamar kemudi hanya diperlukan 10 buah kawat.

1. Motor Penggerak
2. Generator Kemudi
3. Pembangkit
4. Motor Kemudi
5. Roda Penggerak
6. Roda Cacing
7. Roda Rondsel
8. Kwadran
9. Poros daun kemudi
10. Daun Kemudi
11. Bt. Ulir di Km. Kemudi
12. Bt. Ulir di Anjungan
13. Roda Gigi Payung

TA = Tahanan Anjungan Tahanan ini disebut RHEOSTAT


TB = Tahanan Kemudi

B & D = Kontak Kemudi


M = Kontak Tengah-tengah

You might also like