Professional Documents
Culture Documents
812 2198 1 PB
812 2198 1 PB
1 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl.Tol
Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770
2 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl.Tol
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the passport service quality at Class I
Immigration Office of Bogor.
The theory used in this research is put forward by Parasuraman, Berry and Zeithaml
(Ratminto & Septi Winarsih, 2005: 175), which consists of five dimensions of service quality :
Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy. The method used is descriptive
analysis using quantitative approach. Data analysis technique used is the calculation of Weight
Mean Score (WMS). Data collection techniques used are literature studies and field studies. The
study population consists of 220 respondents consisting of Applicants and Passport Officers.
While the sampling technique used is the saturated technique sampling to officers and incidental
sampling to the applicants. The samples using Yamane formula so that the samples obtained are
87 respondents.
Research result of service quality in making passport at Bogor immigration office is
considered to be good, because of the processing of a questionnaire made to the applicant's
passport 67 samples obtained is score of 3.67 (in scale of 5), which is included in the “good”
category. Nevertheless there are many grievances felt by the applicant. This occurs due to less
extent of the lounge to the applicant, the speed of completing the passport, guarantee timely
completion of the passport, and the discriminatory treatment which actually is for the elderly,
toddlers, pregnant and breastfeeding.
ABSTRAK
yaitu dengan menggunakan perhitungan Weight Mean Score (WMS). Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Populasi penelitian ini
berjumlah 220 responden yang terdiri dari Pemohon dan Petugas Paspor. Sedangkan
teknik sampling yang digunakan adalah Teknik Samplin Jenuh Untuk Petugas dan Teknik
sempling Insidental untuk pemohon. Penentuan sampel menggunakan rumus Yamane
sehingga sampel yang diperoleh adalah 87 responden.
Hasil penelitian Kualitas pelayanan Pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Bogor
dinilai sudah Baik, karena dari hasil pengolahan angket yang dilakukan kepada 67 sample
pemohon paspor diperoleh skor 3,67 dimana termasuk dalam kategori Baik. sekalipun
demikian masih banyaknya keluhan yang dirasakan oleh para pemohon. Hal ini terjadi
dikarenakan kurang luasnya ruang tunggu untuk pemohon,kecepatan penyelesaian
pembuatan paspor,jaminan tepat waktu dalam penyelesaian paspor, dan perlakuan
diskriminatif yang sebenarnya diperuntukkan bagi para Lansia, Balita, Ibu Hamil dan
Menyusui.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Lima Dimensi Kualitas Pelayanan, Paspor.
Suciani Cahya Bintari, 2017. Kualitas Pelayanan Pembuatan Paspor Di Kantor Imigrasi
Kelas I Kota Bogor. Jurnal Governansi.
Jurnal GOVERNANSI ISSN:2442-3971; E-ISSN:2549-7138, Volume 3 Nomor 1, April 2017 43
pelayanan pembuatan paspor. Maka hal ini Metode yang digunakan pada penelitian
telah menjadi tolak ukur sekaligus sebagai ini adalah metode Deskriptif. Analisis.
spirit guna menjawab tantangan perubahan Menurut sugiyono (2012:11) adalah
ke arah perbaikan pelayanan dalam rangka penelitian yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan rakyat demi mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
terwujudnya kesejahteraan rakyat. variabel atau lebih ( independen ) tanpa
Tabel 1 membuat perbandingan, atau
Data Petugas Pengurus Paspor 2017 menghubungkan antara variabel satu
Jenis dengan variabel yang lain. Penelitian ini
Jumlah
Kelamin menggunakan pendekatan kuantitatif.
Laki - Laki 17
Perempuan 3 Populasi dan Sampel
Jumlah 20 Menurut sugiyono (2012:90)
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang
petugas pengurus paspor berjumlah 20 terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai
orang. kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
MATERI DAN METODE dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Sugiyono (2007:1) metode Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian pada dasarnya merupakan cara 220 Orang dimana 200 Orang sebagai
ilmiah untuk mendapatkan data dengan Pemohon Paspor dan 20 Orang sebagai
tujuan dan kegunaan tertentu. Metode Petugas Pembuat Paspor.
penelitian merupakan ilmu yang Dari populasi tersebut dapat ditarik
mempelajari tentang metode-metode sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah
penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam karakteristik yang dimiliki oleh populasi
penelitian, dilingkungan filsafat, logika tersebut dan sampel yang digunakan dalam
dikenal sebagai ilmu tentang alat-alat untuk penelitian ini yaitu sampel jenuh dan
mencari kebenaran. Bila ditata dalam sampel insidental.
sistematika, metodologi penelitian Selanjutnya untuk mendapatkan
merupakan bagian dari logika (Neong besaran jumlah sampel dalam penelitian ini
Muhadjir, 1998:140) menggunakan rumus untuk menghitung
Menurut Sugiyono (2012:11) besarnya sampel yang diperlukan dalam
menjelaskan penelitian deskriptif analisis penelitian ini adalah menggunakan rumus
adalah penelitian yang dilakukan untuk Yamane yang dikutip oleh Rahmat
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu (1999:133) sebagai berikut :
variabel atau lebih ( independen ) tanpa 𝐍
membuat perbandingan, atau 𝐧=
𝐍𝐝² + 𝟏
menghubungkan antara variabel satu
dengan variabel yang lain
Teori yang digunakan dalam Keterangan :
penelitian ini yaitu dengan menggunakan n : Ukuran sampel
teori yang di kemukakan oleh Parasuraman, N : Populasi
Berry dan Zeithaml ( Ratminto & Septi d : Tingkat kesalahan ditetapkan
Winarsih, 2005: 175 ) yang terdiri atas 5 secara sengaja sebesar 10%
dimensi kualitas pelayanan yaitu : sumber Yamane dalam Rahmat (1999:113)
1. Tangible (Berwujud)
2. Reliability (Kehandalan)
3. Responsiveness (Daya Tanggap)
4. Assurance (Jaminan)
5. Empathy (Empati)
Jurnal GOVERNANSI ISSN:2442-3971; E-ISSN:2549-7138, Volume 3 Nomor 1, April 2017 45
Petugas sikap
melakukan ramah.
pelayanan 3,52 Baik
tepat = ∑Skor
waktu Jumlah 3,67 Baik
Tanggap Jumlah
dalam indikator
Assuranc
memberika 3,78 Baik Dari Tabel menunjukkan bahwa
e
n Kualitas Pelayanan Pembuatan Paspor di
pelayanan. Kantor Imigrasi Kelas 1 Kota Bogor
Keluhan menurut survey yang dilakukan kepada 67
Pemohon Responden Pemohon Paspor termasuk
direspon 3,84 Baik dalam kategori Baik dengan nilai 3,67. Dari
oleh 22 Indikator diatas, yang mempunyai nilai
petugas. tertinggi yaitu Indikator Penampilan
Petugas petugas dalam melayani pemohon dimana
memberika mendapatkan nilai 4,06 dengan kategori
n jaminan Baik, hal ini dikarenakan selama lima hari
tepat 3,3 Sedang kerja, petugas selalu mengenakan pakaian
waktu yang sopan dan diwajibkan memakai
dalam seragam dan memakai name tag sehingga
pelayanan; dapat dikenali oleh para pemohon. Tetapi
Jaminan untuk indikator yang mempunyai nilai
biaya terendah yaitu petugas melayani dengan
4,04 Baik tidak diskriminatif (membeda-bedakan)
dalam
pelayanan; mendapatkan nilai 2,84 yang termasuk
Jaminan dalam kategori Sedang. Disini para
legalitas pemohon menilai masih ada perlakuan
3,78 Baik diskriminatif dari para petugas, bukan
dalam
pelayanan. maksud petugas untuk mebeda-bedakan,
Mendahulu tetapi petugas lebih mendahulukan
kan pelayanan perioritas kepada lansia, ibu
Empathy 3,73 Baik hamil menyusui, dan juga kepada balita
kepentinga
n pemohon dimana mereka didahulukan
Petugas kepentingannya oleh para petugas. dan
melayani empat indikator berada pada kriteria
dengan sedang dimana empat indikator tersebut
tidak yaitu kenyamanan Tempat yang memiliki
2,84 Sedang nilai 3,37 dengan kategori sedang, hal ini
diskriminat
if dikarenakan tempat yang dijadikan ruang
(membeda tunggu kurang luas sehingga terpaksa
– bedakan); banyak yang berdiri saat mengantri dan
Petugas untuk pengecekan kelengkapan
persyaratan dilakukan diluar gedung.
melayani
3,76 Baik melakukan pelayanan dengan cepat
dan
memiliki nilai 3,33, petugas memberikan
menghargai
pemohon; jaminan tepat waktu untuk penerbitan
paspor mempunyai nilai 3,3 dan pelayanan
Petugas
yang tidak diskriminatif juga mempunyai
melayani 3,66 Baik
nilai 2,84 tetapi, Dengan demikian bisa
dengan
Jurnal GOVERNANSI ISSN:2442-3971; E-ISSN:2549-7138, Volume 3 Nomor 1, April 2017 47
online, merespon setiap pemohon dengan baru. setelah diproses ternyata data si
sebaik mungkin, pemohon mendapatkan pemohon telah ada sebagai pemegang
kepastian baya dalam permohonan paspor, paspor, dan disinilah Hal yang menjadi
kemudahan dalam proses pelayanan, hambatan untuk para petugas menerbitkan
kedisiplinan para petugas dan kepentingan paspor, dalam kasus seperti ini, yang
pemohon menjadi prioritas para petugas dilakukan oleh petugas akan memanggil
dalam memberikan pelayanan. kembali si pemohon dan mengkroscek
Akan tetapi ada beberapa kebenrannya, apakah si pemohon sudah
permasalahan yang dikeluhkan oleh para memiliki paspor sebelumnya atau tidak, jika
pemohon seperti kurang luasnya ruang ternyata sudah memiliki paspor maka
tunggu, Kurang ramahnya para petugas, formulir permohonan dikembalikan lagi
hanya ada 2 orang petugas yang melakukan dan si pemohon diminta untuk mengisi
pengecekan berkas sehingga para pemohon formulir dengan maksud perpanjangan
harus mengantri untuk pengecekan berkas paspor.
permohonna, sistem online yang masih Upaya – Upaya yang dilakukan kantor
bermasalah sehingga banyak pemohon Imigrasi Bogor dalam rangka meningkatkan
yang akhirnya mengurus permohonan Kualitas Pelayanan Pembutan Paspor di
walk-in (datang langsung), waktu Kantor Imigrasi Bogor diantaranya yaitu :
penerbitan paspor tidak sesuai dengan 1. Ketepatan dalam penerbitan Paspor,
Surat Edaran Direktorat Jenderal Imigrasi para petugas selalu berusaha untuk
yaitu 3 Hari Kerja setelah pembayaran, hal memasukkan identitas calon pemegang
tersebut menjadi PR para petugas yang paspor dengan tepat sesuai yang tertera
harus segera dicarikan solusinya sehingga di formulir permohonan, sebelum
para pemohon merasa lebih puas dengan diberikan kepada pemohon, paspor
pelayanan yang diberikan oleh Kantor melewati uji kualitas apakah paspor ini
Imigrasi Bogor. sudah layak atau belum untuk
Hambatan yang dihadapi para digunakan.
petugas dalam pelayanan paspor yaitu 2. Ketepatan waktu dalam penyelesaian
masalah sistem yang sering terganggu, paspor, selama 3 hari pengerjaan
sehingga pendataan pemohon yang harus setelah pembayaran. namun.
dilaporkan ke Direktorat Jenderal Imigrasi 3. kejelasan dalam prosedur pembuatan
Nasional bahwa yang bersangkutan telah paspor, dimana kekeliruan dalam
membuat paspor sering terhambat, dan pengisian formulir dapat diminimalisir
juga akses masuk ke web Ditjen Imigrasi kesalahannya,contohnya seperti,
untuk pembuatan paspor secara online pemohon dapat mengisi formulir
yang sulit karena terlalu banyaknya dengan Permohonan Paspor Baru jika
masyarakat yang mencoba mengakses web memang belum mempunyai paspor
tersebut untuk membuat paspor secara sebelumnya, atau permohonan
online. hal ini pun telah dilaporkan kepada perpanjangan paspor bagi pemohon
Ditjen Imigrasi Nasional dan masih terus yang mempunyai paspor sebelumnya
dalam rangka perbaikan agar permohonan dan akan habis masa berlaku ataupun
paspor secara online dan pendataan paspor sebelumnya hilang. Para
pemohon dapat dilakukan sebagaimana pemohon harus melampirkan KTP
mestinya. dan juga Hambatan lainnya yang Elektronik, Kartu Keluarga, dan Akte
sering ditemui oleh para petugas yaitu tidak yang didalamnya memuat nama
jarang masyarakat keliru pada saat orangtua atau jika tidak memiliki akte
pengisian formulir, misalnya seperti si bisa menggunakan ijazah ataupun buku
pemohon ingin mengajukan permohonan nikah, disertakan dengan fotocopy nya,
perpanjangan paspor, tetapi si pemohon mengisi formulir permohonan, dan
mengisi formulir untuk pembutan paspor bersedia mengikuti proses sidik jari,
50 suci et al. Kualitas Pelayanan Pembuatan Paspor
wawancara, dan rekam wajah setlah itu tidak selesai juga maka akan
melakukan pembayaran di Bank yang diserahkan kepada kantor imigrasi
telah direkomendasikan. wilayah terkait. (top-down)
4. Adanya pelayanan prioritas terhadap
Lansia, anak kecil, Ibu hami dan
Menyusui, dan disediakan ruang untuk
menyusui di Kantor Imigrasi Bogor. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
5. Dibuatnya rak nomor antrian map, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
untuk menertibkan antrian pemohon dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
paspor; sebagai berikut :
6. Adanya pelayanan di jam istirahat, 1. Setelah dilakukan pengolahan angket
secara bergantian dengan dibuka satu terhadap setiap indikator dari variabel
booth; Kualitas Pelayanan di Kantor Imigrasi
7. Sistem antrian pengambilan paspor
Kelas I Kota Bogor diperoleh skor
dengan aplikasi penyimpanan paspor
yang berbasis web; bahwa rata-rata hasil penilaian
8. Adanya fasilitas snack dan coffee break pemohon paspor untuk seluruh
di ruang tunggu pemohon paspor. indikator adalah sebesar 3,67 dan
9. Jika ada Keluhan, Kritik dan Saran menurut kriteria penafsiran berada
Kepada Kantor Imigrasi Kelas I Kota pada klasifikasi penilaian baik. Indikator
Bogor, Kantor Imigrasi Bogor
yang mempunyai nilai tertinggi yaitu
menyediakan layanan pengaduan
masyarakat dengan cara: Indikator Penampilan petugas dalam
melayani pemohon dengan nilai 4,06.
a. Sms Call Center ke Nomor : 081- Hal ini didukung berdasarkan
111 – 998 – 66 Penampilan petugas dalam melayani
b. Atau dengan telfon ke Nomor : 0251 yang selalu mengenakan seragam dan
– 8382 – 275 name tag dan berpenampilan sopan
dalam melayani. Sedangkan skor rata –
c. Bisa juga melalu media sosial, yaitu
rata hasil penilaian petugas adalah 4,33
: 1. Fanpage Facebook : Imigrasi
Bogor. 2. Twitter : @KanimBogor, 3. yang artinya berada pada klasifikasi
Website resmi kantor Imigrasi penilaian Sangat Baik. dengan demikian
Bogor : bogor.imigrasi.go.id kualitas pelayanan penilaian kualitas
pelayanan pembuatan paspor di kantor
d. Atau langsung kepada Direktorat
Jenderal Imigrasi (Ditjen) Imigrasi imigrasi kelas I Kota Bogor sudah baik,
Pusat dengan menggunakan akan tetapi berdasarkan wwancara dan
Program LAPOR (Layanan Aspirasi hasil observasi terdapat beberapa
dan Pengaduan Online Rakyat) indikator yang harus ditingkatkan lagi
dimana jika masyarakat memberi yaitu Perlakuan petugas yang tidak
pengaduan lewat Program LAPOR diskriminatif (membeda-bedakan),
kantor Imigrasi wilayah terkait
ruang tunggu yang harus di perbesar,
belum bisa menindak lanjuti
laporan yang diadukan masyarakat keramahan pegawai yang harus lebih
tersebut, dimana dalam artian bersahabat lagi dengan pemohon,
laporan dari masyarakat kemampuan menjelaskan prosedur
ditindaklanjuti dulu oleh pembuatan paspor kepada pemohon,
Kemenkumham, setelah itu ditindak ketepatan waktu dalam penerbitan
lanjuti oleh Ditjen Imigrasi baru jika paspor.
Jurnal GOVERNANSI ISSN:2442-3971; E-ISSN:2549-7138, Volume 3 Nomor 1, April 2017 51
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Undang-Undang :
Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2014
Tentang Surat Perjalanan Republik
Indonesia (Paspor)
Sumber Buku :
Pelayanan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Hardiyansyah, (2011) Kualitas Pelayanan
Publik (Konsep, Dimensi, Indikator
dan Implementasinya). Yogyakarta :
Penerbit Gava Media.
Sugiyono, (2011) Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Penerbit
Afabeta
Tjiptono, Fandy. 2008. Service
Management: Mewujudkan Layanan
Prima. Yogyakarta: Andi
Pedoman Skripsi. Fisip Unida. 2014
Sumber Skripsi :
Tayyib, Muhammad. (2015) Kualitas
Pelayanan Paspor di Kantor Imigrasi
Kelas I Makassar, Makassar: FISIP
Universitas Hasannudin.
Sumber Jurnal :
Wicaksono, Kristian W. (2015). Kualitas
Pelayanan Pembuatan Paspor di
Kantor Imigrasi Kelas I Bandung,
Banten: FISIP Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.