ID Kualitas Pelayanan Pembuatan Paspor Di K

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI

KELAS I SEMARANG

Oleh: Denny

Departemen Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoro

Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269

Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman: http://www.fisip.undip.ac.id


email: fisip@undip.ac.id

QUALITY OF SERVICE IN PROCESS OF MAKING PASSPORT AT IMIGRATION


FIRST CLASS SEMARANG

Abstract

Nowadays, quality of service become issues that keep occur in some publik services. We can
see as there are complaints from people in mass media that they dont get an optimal service,
it lead to emerge of bad image for the aparatus. Goal of this reasearch is to know and analyze
whether the qualty of service in imigration first class semarang already surpass the
H[SHFWDWLRQ 5HVHDUFK XVH WKUHH FRPSRQHQWV PRUJDQ DQG PXUJDWUR\G¶V WKHRU\ WKDW LV ³WKH
triangel of balance in servLFH TXDOLW\´ ZKLFK DUH LQWHUSHUVRQDO FRPSRQHQW SURFHGXUH
environment or process component, and technical or profesional component to make a better
service. In practice, we can categorize is with dimensions in quality of services, tangibel,
reliability, responsiviness, assurance, empathy.
Reasearch use qualitative method. Reasearch try to understand public services
management and effect from analyzing quality of service in process of making passport at
imigration in semarang. The result indicates that the employees showed good attitude and
friendly to customer, friendly attitude and smiles from the employees made the process is not
awkward and better in service. The result shows that the customer felt comforable for the
waiting room. However, the parking lot at the imigration class I in semarang is not big
enough to contain all the customer.
Based on the research about quality of service in process of making passport at
LPPLJUDWLRQ FODVV , LQ VHPDUDQJ 5HVHDUFKHU FRQFOXGHV WKDW WKHUH¶V VRPH URRP WR LPSURYe in
the passport service done by imigration first class in semarang.
Keycode : quality of service, customer satisfaction , passport service
Abstraksi

Kualitas pelayanan pada masa kini menjadi permasalahan yang sering terjadi di setiap
sektor publik. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya berbagai keluhan masyarakat yang
belum mendapatkan pelayanan secara optimal di media massa, sehingga dapat menimbulkan
citra kurang baik terhadap aparatur pemerintah yang selaku pembuat pelayanan. Peneliti
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana kualitas pelayanan Kantor
Imigrasi Kelas I Semarang dengan harapan pengguna jasa layanan/pelanggan, peneliti
menggunakan tiga komponen teori Morgan dan Murgatroyd yaitu, ³7KH WULDQJHO RI EDODQFH
LQ VHUYLFH TXDOLW\´ yaitu interpersonal component, procedure environment atau process
component, and technical atau profesional component guna menghasilkan pelayanan yang
berkualitas. Di dalam pelaksanaannya dapat digolongkan dengan dimensi-dimensi yang
terdapat dalam dimensi kualitas pelayanan yaitu Tangibel (bukti langsung), Reliability
(kehandalan), Responsiviness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Empathy (empati).
Penelitian ini menggunakan penelitian metode kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian
berupaya untuk memahami manajemen pelayanan publik dan dampak dari hasil Analisis
Kualitas Pelayanan Pengurusan Paspor Pada Kantor Imigrasi Kota Semarang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pegawai sudah bersikap sopan dan ramah kepada para
pemohon paspor. Pegawai juga murah senyum kepada para pemohon paspor dan sikap
pegawai yang sangat bersahabat kepada masyarakat membuat pelayanan itu menjadi lebih
baik dan pelayanan tidak terasa menjadi kaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk
keyamanan ruang tunggu dari pembuat paspor sudah baik dan masyarakat merasa nyaman.
Namun, Lahan parkir yang tersedia di Kantor Imigrasi Semarang memang sangat kecil untuk
menampung kendaraan para pemohon paspor. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti mengenai kualitas pelayanan dalam pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas
I Semarang. Peneliti menyimpulkan bahwa kurang maksimalnya pelayanan yang dilakukan
oleh Kantor Imigrasi Kelas I Semarang mengenai pelayanan pembuatan paspor.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Pelayanan Paspor
PENDAHULUAN 1. Pelayananan Yang Kurang
Dimaksimalkan
LATAR BELAKANG
Tabel 1.1
Kualitas pelayanan pada masa kini
menjadi permasalahan yang sering terjadi Jumlah Permintaan Paspor Tahun 2015
di setiap sektor publik. Hal ini ditandai
dengan masih banyaknya berbagai keluhan BLN PAS PAS 48 TKI TKI HAJI Rata-
24 HAL 24 48 rata
masyarakat yang belum mendapatkan HAL HAL HAL
pelayanan secara optimal di media massa, JAN 904 3991 310 3 0 208
sehingga dapat menimbulkan citra kurang FEB 745 3091 262 0 0 164
baik terhadap aparatur pemerintah yang MAR 824 3269 322 0 0 177
selaku pembuat pelayanan. Sejak APR 1018 3943 400 2 0 215
diberlakukannya otonomi daerah, MEI 830 3600 341 4 1138 237
pelayanan publik menjadi perbicangan JUN 774 4189 277 0 1138 255
yang hangat untuk diperbincangkan, JUL 567 3033 145 1 1138 195
karena pelayanan publik merupakan salah AGU 1235 3113 624 78 1138 248
satu variabel yang menjadi ukuran SEP 0 3982 0 279 0 170
keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah. OKT 0 3940 0 212 0 166
Apabila pelayanan pelayanan publik yang NOV 78 4282 57 317 0 189
DES 515 3707 301 34 0 182
dilakukan oleh pemerintah daerah baik
JML 7490 44140 3039 933 4552 2406
atau berkualitas, maka pelaksanaan Sumber: Kantor Imigrasi Kelas I Semarang
otonomi daerah dapat dikatakan berhasil.
Saat ini terjadi kondisi dimana masyarakat Dari data yang ditemukan dapat dilihat
sangat mudah untuk berpergian dari satu persentasi pembuatan paspor di Kota
negara ke negara lain karena kemudahan Semarang sebagai berikut :
akses yang diberikan oleh setiap negara
hanya dengan memiliki identitas resmi Dari data tabel tersebut, terlihat
yang dikeluarkan oleh negara asalnya permintaan pembuatan paspor yang
tersebut. Identitas tersebut berupa paspor cukup banyak dan permintaan
yang merupakan identitas resmi yang pembuatan paspor paling banyak
dimiliki seseorang jika sedang berpergian terdapat pada bulan april sampai juni
ke luar negeri. Fenomena ini sudah dimana pada bulan tersebut adalalah
menjadi hal atau perhatian dari negara- musim liburan sekolah dan permintaan
negara di dunia sejak dahulu sebab setiap paspor yang paling diminati ialah
negara mempunyai kedaulatan untuk paspor dengan 48 hal sementara
mengatur lalu lintas orang yang akan permintaan paspor 24 hal kurang
masuk atau keluar wilayah negaranya dan diminati. Sementara itu, penerbitan
bahkan untuk berkunjung maupun untuk paspor untuk calon TKI yang paling
berdiam sementara. Untuk mengatur hal banyak diminati yaitu 24 halaman,
tersebut, di Indonesia telah terdapat dikarenakan harganya yang terjangkau
peraturan perundang-undangan yang untuk para TKI. Penerbitan paspor
mengaturnya yaitu, Undang-undang untuk para calon jamaah haji hanya ada
Nomor 6 Tahun 2011 tentang pada bulan mei sampai dengan jumlah
Keimigrasian. Berdasaran data dan temuan pemohon yang sama yaitu 1138
yang didapatkan oleh peneliti diketahui pemohon. Dari pemohon paspor per
bahwa terjadi permasalahan-permasalahan bulannya bahwa pihak Kantor Imigrasi
di dalam pelayanan pembuatan paspor di Kelas I Semarang dapat melayani lebih
Kantor Imigrasi Kota Semarang, antara dari 60 pemohon pembuat paspor.
lain: Banyaknya permintaan pembuatan
paspor pada tahun 2015 seharusnya
membuat pelayanan pembuatan paspor Dalam penglihatan peneliti yang dilihat
dapat diberikan kepada pemohon di Kantor Imigrasi Kota Semarang pada
pembuat paspor lebih dari 60 pemohon sistem online yang ada tersedia terlalu
per harinya, mengingat jumlah orang terpusat pada sistem online yang
yang menerima pelayanan paspor juga terdapat di kota Jakarta. Kota Jakarta
sangat banyak. merupakan pusat data dari Kantor
Imigrasi di seluruh Indonesia, jadi jika
2. Persamaan Hak sistem di pusat rusak atau mengalami
Berdasarakan temuan yang didapatkan gangguan maka akan sangat
peneliti terjadi permasalahan persamaan mengganggu pembuatan paspor
hak dalam pembuatan paspor bagi maupun pekerjaan lainnya dalam
masyarakat. Dimana peneliti melihat pemberian pelayanan kepada
bahwa di dalam pemberian pelayanan masyarakat di Kantor Imigrasi.
para pegawai di Kantor Imigrasi Kota
Semarang sering menyisakan nomor Berdasarkan permasalahan-
antrian dalam pembuatan paspor untuk permasalahan yang telah diuraikan oleh
anggota keluarganya atau teman peneliti di atas peneliti tertarik untuk
dekatnya. Hal ini berakibat pada tidak melakukan penelitian dengan judul
maksimalnya antrian bagi masyarakat ³.XDOLWDV 3HOD\DQDQ 3HPEXDWDQ 3DVSRU
lainnya. Dimana masyarakat yang di Kantor Imigrasi Kelas I Kota
sudah mengantri dari pagi dan sudah 6HPDUDQJ´
datang dari pagi hari tidak dapat
menerima layanan sehingga terpaksa RUMUSAN MASALAH
mengalihkan pembuatan paspor di lain
1. Bagaimana kualitas pelayanan
hari. Perbuatan ini tentu menjadi
pembuatan paspor yang diberikan
masalah yang seharusnya tidak
oleh Kantor Imigrasi Kelas I
dilakukan oleh birokrator sebagai
Semarang selama ini kepada
pemberi layanan masyarakat. Dimana
pemohon pembuat paspor?
mereka mementingkan kepentingan
2. Apa yang menjadi kendala yang
pribadi dibanding kebutuhan
dihadapi oleh Kantor Imigrasi
masyarakat luas.
Kelas I Semarang dalam
3. Adanya Calo
memberikan pelayanan kepada
Dalam penglihatan yang dilihat oleh
pemohon pembuat paspor?
peneliti di Kantor Imigrasi Kota
Semarang ada beberapa calo yang TUJUAN
masih berkeliaran. Prosedur yang
semakin mudah dan cepat ini tidak 1. Menjelaskan dan
membuat masyarakat ingin mengurus mendeskripsikan kualitas
pembuatan paspornya secara personal pelayanan pembuatan paspor di
melainkan memilih bantuan dari adanya Kantor Imigrasi Kelas I
Calo tersebut, dari penglihatan peneliti Semarang.
banyak para Calo yang menunjukkan 2. Mengetahui kendala yang
jati dirinya secara jelas kepada dihadapi oleh Kantor Imigrasi
masyarakat. Dalam Kantor Imigrasi Kelas I Semarang dalam
Kota Semarang tersebut terdapat memberikan pelayanan kepada
tempat/ruang untuk berkumpulnya para pemohon pembuat paspor.
agen-agen dari Calo yang akan
mengurus paspor dari pengguna KERANGKA TEORI
layanannya. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
4. Sistem Informasi terfokus pada pusat menurut Zeithaml dkk (1990), Kualitas
Pelayanan dapat diukur dapat 5 pelayanan yang diberikan. Terdiri
dimensi, yaitu: Tangibles (Berwujud), dari :
Reliability (Kehandalan), a. Merespon setiap pelanggan
Responsiviness (Ketanggapan), yang ingin mendapatkan
Assurance (Jaminan), Emphaty pelayanan
(Empati). Masing-masing dimensi b. Petugas melakukan
memiliki indikator-indikator sebagai pelayanan dengan cepat
berikut: c. Petugas melakukan
pelayanan dengan tepat
1. Tangibles atau Berwujud d. Petugas melakukan
Penampakan fisik dari fasilitas pelayanan dengan cermat
fisik, peralatan, personil dan e. Semua keluhan pelanggan
komunikasi yang dimiliki oleh direspon oleh petugas
penyedia layanan, Terdiri dari : 4. Assurance atau Kepastian
a. Penampilan petugas/aparatur (Jaminan) Pelayanan
dalam melayani pelanggan Pengetahuan dan kesopanan para
b. Kenyamanan tempat pekerja dan kemampuan mereka
melakukan pelayanan dalam memberikan kepercayaan
c. Kemudahan dalam proses kepada penerima layanan
pelayanan (costumer).
d. Kemudahan akses pelanggan
dalam permohonan pelayanan Terdiri dari :
e. Penggunaan alat bantu dalam
pelayanan a. Petugas memberikan jaminan
f. Pemahaman terhadap profil tepat waktu dalam pelayanan
dan produk pelayanan b. Petugas memberikan jaminan
2. Reliability atau Kehandalan biaya dalam pelayanan
Petugas c. Petugas memberikan jaminan
Kemampuan unit pelayanan legalitas dalam pelayanan
dalam menciptakan pelayanan d. Adanya kepastian syarat dan
yang dijanjikan dengan tepat. prosedur pelayanan
Terdiri dari : 5. Emphaty (Empati)
a. Kecermatan petugas dalam Perlakuan atau perhatian pribadi
melayani pelanggan yang diberikan oleh penyedia
b. Memiliki standar pelayanan layanan kepada costumer. Terdiri
yang jelas dari :
c. Kemampuan petugas atau a. Mendahulukan kepentingan
aparatur dalam menggunakan pemohon
alat bantu b. Petugas melayani dengan
dalam proses pelayanan sikap yang ramah
d. Keahlian petugas dalam c. Petugas melayani dengan
menggunakan alat bantu sikap sopan santun
dalam proses pelayanan d. Petugas melayani dengan
3. Responsivitas atau Ketanggapan tidak diskriminatif
Petugas (membedakan)
Kerelaan untuk menolong e. Petugas melayani dan
pengguna pelayanan (costumer) menghargai setiap pelanggan
dan menyelenggarakan
Di dalam penilaian kualitas pelayanan
pelayanan secara ikhlas,
publik tidak terlepas dari kemampuan
bertanggungjawab terhadap mutu
pegawai dalam pemberian layanan serta
menyediakan fasilitas fisik. Hal ini sesuai pelayanan, dan apabila terlalu menekankan
dengan teori Morgan dan Murgatroyd pada aspek profesionalisme dan teknis dari
yaitu,³7KH WULDQJHO RI EDODQFH LQ VHUYLFH pelayanan akan memberikan kesan bahwa
TXDOLW\´ dari Morgan dan Murgatroyd, pelayanan dilakukan secara
bahwa perlu dipertahankan kesimbangan profesionalnamun tidak ada perhatian
dari ketiga komponen (interpersonal khusus secara individual (Warella,
component, procedure environment atau 1997:20).
process component, and technical atau Kualitas dalam sektor publik memiliki
profesional component) guna kaitannya erat dengan pelayanan, hal
menghasilkan pelayanan yang berkualitas. tersebut merupakan salah satu fungsi
Model ini seperti gambar dibawah ini : utama pemerintah yaitu fungsi pelayanan
publik, dimana dalam sebuah fungsi
tersebut pemerintah berkewajiban
Gambar 1.1 memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada masyarakat. Hal yang menarik
The Triangel of Balance in Service
adalah kualitas pelayanan selalu
Quality
berhubungan erat dengan harapan
Interpersonal pelanggan atau masyarakat pengguna
Component layanan. Menurut Logothetis kualitas
pelayanan adalah tingkat kesesuaian antara
harapan atau keinginan dan persepsi dari
pelayanan yang diterima oleh pelanggan
atau klien.(Warella, 1997:17).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian
metode kualitatif. Hal ini dikarenakan
penelitian berupaya untuk memahami
Procedure Environment
manajemen pelayanan publik dari Kualitas
Technical atau
atau Process
Pelayanan Pengurusan Paspor Pada Kantor
Profesional Component
Component Imigrasi Kota Semarang. Lokasi penelitian
Kualitas Pelayanan pengurusan paspor ini
akan dilaksanakan di Kantor Imigrasi
Kelas I Semarang dengan fokus untuk
sumber: (Warella, 1997:20) menganalisis kualitas pelayanan dalam
pembuatan paspor. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik purposive
Pada gambar 1.4 menunjukan bahwa sampling. Dimana peneliti menentukan
segitiga sama sisi mempunyai asumsi informan yang dianggap dapat
bahwa perlu dipertahankan keseimbangan memberikan informasi terkait
dari ketiga komponen tersebut didalam permasalahan yang diteliti. Penelitian
menyediakan suatu pelayanan yang baik. kualitatif ini, yang menjadi instrumen
Apabila terlalu menekankan pada proses penelitian adalah peneliti sendiri. Dalam
atau prosedur akan memberi kesan pelaksanaannya menggunakan alat bantu
pelayanan yang berbelit-belit dan rumit. seperti daftar pertanyaan wawancara, buku
Apabila terlalu menekankan pada catatan, serta dokumen-dokumen. sumber
komponen interpersonal akan data utama dalam penelitian kualitatif
menimbulkan impresi bahwa penyedia jasa adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya
kurang memperhatikan profesioanalisme adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Adapun teknik pengumpulan Penduduk (KTP) dengan Ijazah atau
data yang dilakukan adalah observasi dan lainnya.
wawancara. 3. Technical
Pada komponen ini kendala yang sering
HASIL PEMBAHASAN dihadapi oleh Kantor Imigrasi Kelas I
Semarang yaitu sistem yang berguna untuk
1. Interpersonel Component
menyimpan data pemohon paspor sering
Hasil komponen Interpersonal Component terjadi error. Hal ini dikarenakan sistem
yang dilihat dari dimensi yang ada dapat yang ada di pusat mengalami lonjakan
disimpulkan bahwa pegawai sudah cukup sehingga menyebabkan error, jika sistem
baik dalam melayani masyarakat pemohon error maka mengganggu pelayanan yang
paspor. Dapat dilihat dari hasil wawancara diberikan kepada masyarakat
yang ada bahwa tidak ada komentar buruk
dari masyarakat untuk kemampuan petugas KESIMPULAN DAN SARAN
yang ada.
1. Berdasarkan penelitian yang telah
2. Procedure Environment dilakukan oleh peneliti mengenai
kualitas pelayanan dalam pembuatan
Pada komponen Procedure Environment paspor di Kantor Imigrasi Kelas I
ini harus ada perbaikan yang dilakukan Semarang. Peneliti menyimpulkan
karena merasa pelayanan belum optimal, bahwa Kantor Imigrasi Kelas I
di antaranya adalah Assurance- Semarang dalam memberikan
Keterbukaan Prosedur dan Empathy- pelayanan kepada masyarakat sudah
Kenyamanan Lingkungan Kantor. sangat baik. Namun, peneliti melihat
3. Technical bahwa pelayanan pembuatan kurang
Pada komponen Technical masih harus ada dimaksimalkan oleh Kantor Imigrasi
perbaikan yang dilakukan agar pelayanan Kelas I Semarang karena seharusnya
kepada masyarakat dapat terlaksanak pihak Kantor Imigrasi dalam melayani
dengan baik. pemohon paspor bisa lebih dari 60
pemohon per harinya jika di rata-rata
Kendala yang dihadapi Kantor Imigrasi dalam per bulan pihak Kantor Imigrasi
Kelas I Semarang dalam melayani Kelas I Semarang dapat menerbitkan
masyarakat: paspor sebanyak 100 paspor per
bulannya.
1. Interpersonel Component
2. Kantor Imigrasi Kelas I Semarang
Pada komponen petugas kendala yang selaku instansi yang menjalankan
dihadapi dapat segera diatasi oleh pihak fungsi dari Keimigrasian yang berlaku
Kantor Imigrasi Kelas I Semarang maka di Negara Indonesia pasti akan
dari itu kendala pada komponen ini tidak menghadapi kendala dalam melayani
terlalu menonjol. pelanggannya. Dalam pelayanan
2. Procedure Environment pembuatan paspor Kantor Imigrasi
Pada komponen ini kendala yang sering Kelas I Semarang juga selalu dihadapi
dihadapi oleh Kantor Imigrasi Kelas I oleh kendala-kendala yang biasa terjadi.
Semarang yaitu masih sering pemohon Pada pelayanan pembuatan paspor yang
pembuat paspor salah membawa dihadapi oleh Kantor Imigrasi Kelas I
persyaratan yang sudah dijelaskan. Selain Semarang dalam melayani masyarakat
itu, sering adanya perbedaan data di kendala yang sering terjadi yaitu sistem
identitas pemohon paspor seperti untuk pengaplikasian data masyarakat
perbedaan tanggal lahir di Kartu Tanda sering terjadi error. Jika sistem sedang
error maka pelayanan kepada DAFTAR PUSTAKA
masyarakat menjadi terhambat dan
masyarakat menjadi tidak terlayani. Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen.
Selain itu, identitas dari pemohon Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
pembuat paspor juga sering adanya
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan
perbedaan antara identitas satu dengan
Publik Konsep, Dimensi,
identitas lainnya ini membuat pemohon
Indikator dan Implementasi.
pembuat paspor kembali lagi pada
Yogyakarta: Gava Media.
keesokan harinya.
Keban Yeremias T.2008. Enam Dimensi
Strategis Administrasi Publik.
Saran
Yogyakarta: Gava Media.
1. Kantor Imigrasi Kelas I Semarang
Moenir, H.A.S. 2010. Manajemen
seharusnya memaksimalkan pelayanan
Pelayanan Umum di Indonesia.
kepada masyarakat seperti penerbitan
Jakarta: Bumi Aksara.
paspor kepada masyarakat yang jika
dihitung rata-rata nya Kantor Imigrasi Pasolong, Herbani 2013. Teori
dapat menerbitkan lebih dari 60 paspor Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
per harinya.
Ratminto, Winarsih Atik Septi. 2005.
2. Untuk mengatasi kendala yang dihapadi Manajemen Pelayanan.
oleh Kantor Imigrasi Kelas I Semarang Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dalam melayani masyarakat seharusnya
pihak Kantor Imigrasi melakukan Safroni Ladzi. 2012. Manajemen dan
perbaikan pada sistem yang digunakan Reformasi Pelayanan Publik.Yogyakarta:
untuk pengaplikasian data dari Aditya Media.
pemohon paspor. Selain itu, seharusnya
pihak Kantor Imigrasi memberi Sinambela Lijan Poltak, dan kawan-
informasi kepada masyarakat melalui kawan. 2006. Reformasi
alamat website yang dikelola dan di Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Kantor Imigrasi jika sistemnya sedang Aksara.
error agar masyarakat dapat mengerti Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
pada hari itu tidak dapat melayani Administrasi. Bandung: Alfabeta.
pemohon pembuat paspor.
Sugiyono. 2012. Metode Peneitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono Fandy. 2005. Prinsip-prinsip
Total Quality service. Yogyakarta:
C.V ANDI.
Tjiptono Fandy. 2007. Manajemen Jasa.
Yogyakarta: C.V ANDI.

You might also like