Tes Keterampilan Berbahasa

You might also like

Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 16

TES KETERAMPILAN BERBAHASA

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Al-Taqwim Al-Tarbawy

Dosen Pengampu:
Dr. Acep Hermawan, M. Ag
Dr. Nanang Kosim, M. Ag

Disusun Oleh:
Siti Fathonah
NIM 2190090023

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
‫‪2020TES KETERAMPILAN BERBAHASA‬‬
‫‪Siti Fathonah‬‬
‫‪Prodi Pendidikan Bahasa Arab‬‬
‫‪Pascasajana UIN Sunan Gunung Djati Bandung‬‬
‫‪Email : sitifathonah34@gmail.com‬‬

‫ملخص‬
‫إن توفير التعليم ‪ ،‬بما في ذلك اللغ‪6‬ة ‪ ،‬كج‪6‬زء من توف‪6‬ير التعليم ه‪6‬و جه‪6‬د يش‪6‬مل إع‪6‬داده‬
‫أيض‪6‬ا إدارة االختب‪66‬ارات للحص‪66‬ول‬
‫وتنفيذه أجزاء ومراحل مختلفة‪ .‬يش‪66‬مل التنظيم كك‪66‬ل ً‬
‫على أنواع وأشكال مختلفة من التعليقات على اإلدارة التي يتم تنفيذها‪.‬‬
‫في ممارس‪66‬ة اإلدارة اليومي‪66‬ة ‪ ،‬يتم التعام‪66‬ل م‪66‬ع االختب‪66‬ارات بش‪66‬كل ع‪66‬ام أوالً بمحاول‪66‬ة‬
‫الحصول على معلومات حول التحسن في قدرات الطالب نتيجة للمعالجة‪.‬‬
‫في مجال التعليم بشكل عام والزراعة بشكل خاص ‪ ،‬يتم تعريف االختب‪66‬ار على أن‪66‬ه أداة‬
‫أو إجراء أو سلسلة من األنشطة المستخدمة للحصول على مثال لسلوك ش‪66‬خص عض‪66‬و‬
‫في سلوك بيديكامبنتان لشخص عضو في بيديكامبنتان ‪ ،‬وجهة نظره الخاصة في كيمو‪.‬‬
‫تُعرف هذه االختبارات في اللغة باالختبارات‪ .‬اللغة التي هدفها مستوى إتقان اللغة‪.‬‬
‫وبالتالي ‪ ،‬فإن االختبارات اللغوية التي تستهدف إجادة اللغ‪66‬ة عمو ًم‪66‬ا ‪ ،‬وتش‪66‬مل تفاص‪66‬يل‬
‫األه‪66‬داف مه‪66‬ارات االس‪66‬تماع ومه‪6‬ارات الق‪6‬راءة ومه‪66‬ارات التح‪66‬دث ومه‪66‬ارات الكتاب‪66‬ة‪.‬‬
‫تماشيا ً مع تفاصيل هذه األهداف ‪ ،‬يمكن تقسيم اختبارات اللغة إلى اختبارات االستماع ‪،‬‬
‫واختبارات القراءة ‪ ،‬واختبارات الكالم ‪ ،‬واختبارات الكتابة‪.‬‬
‫الكلمات المفتاحية ‪ :‬اإلختبارالمهارة اإلستقبالية ‪ ،‬اإلختبارالمهارة التعبيرية‬

‫‪PENDAHULUAN‬‬
‫‪Keterampilan berbahasa (maharat al-lughah) merujuk kepada tingkat keterampilan‬‬
‫‪menggunakan bahasa untuk melakukan tugas-tugas komunikatif yang berbeda-beda dalam‬‬
‫‪bahasa sasaran. Dalam konteks pembelajaran bahasa komunikatif, keterampilan berbahasa‬‬
‫‪adalah kemampuan pembelajaran dalam menggunakan bahasa untuk tujuan-tujuan kehidupan‬‬
2

nyata tanpa melihat bagaimana kompetensi tersebut diperoleh. Jadi, dalam ujian keterampilan
kerangka wujudannya beralih dari ruang kelas menuju situasi nyata di mana bahasa itu
digunakan.

Konsep keterampilan berbahasa dalam beberapa hal berbeda dengan konsep-konsep


kompetensi dramatikal dan komunikatif. Ajis dan Alwasilah (2009: 27) melihat perbedaan-
perbedaan itu sebagai berikut :

a. Konsep keterampilan berbahasa ditafsirkan tidak berdasarkan pengetahuan atau


kompetensi, tetapi berdasarkan kepada performansi, yaitu bagaimana bahasa itu
digunakan.
b. Konsep keterampilan berbahasa ditafsirkan berdasarkan situasi, tujuan, tugas, dan
aktivitas komunikatif tertentu, seperti menggunakan percakapan untuk interaksi langsung,
mendengarkan ceramah, atau membaca buku teks perguruan tinggi.
c. Konsep kemahiran berbahasa merujuk kepada tingkat keterampilan dalam melaksanakan
tugas, yaitu merujuk kepada nosi keefektifan.
d. Konsep keterampilan berbahasa merujuk kepada kemampuan menggunakan berbagai
komponen sub-keterampilan (seperti, untuk memilih aspek kompetensi dramatikal dan
komunikatif yang berbeda-beda) agar bisa melaksanakan jenis-jenis tugas yang berbeda
pada tingkat keefektifan yang berbeda-beda.

Dengan demikian kemampuan menggunakan bahasa Arab mengandung arti terpenuhinya


kompetensi kompetensi gramatikal, kompetensi komunikasi dan kompetensi berbahasa.
Kompetensi komunikatif berperan sebagai penuntun bahasa ke wilayah nyata, yaitu
menggunakan bahasa sesuai fungsinya sebagai alat komunikasi. Sedangkan keterampilan
berbahasa berperan sebagai tindakan menggunakan bahasa dalam tampilan, baik tampilan
lisan (menyimak dan berbicara) maupun tulis (membaca dan menulis). Dalam hal ini
Thu’aimah dan al-Naqah (2006: 39) mendeskripsikan performansi bahasa itu dalam bagan
berikut ini:
3

Performansi Bahasa Arab

Menyimak
(al-istima’)

Berbicara
(al-kalam)

Membaca
(al-qira`ah)

Menulis
(al-kitabah)

Hubungan antara keempat keterampilan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Menyimak dan berbicara dimisalkan sebagai keterampilann bunyi yang membutuhkan


penyampaian kepada orang atau pihak lain.
2. Membaca dan menulis dimisalkan sebagai keterampilan visual yang digunakan untuk
mengatasi batas-batas waktu dan tempat ketika berkomunikasi dengan orang atau
pihak tertentu.
3. Menyimak dan membaca merupakan keterampilan menyimak informasi dari
sumbernya. Keduanya merupakan keterampilan menerima karena aktivitas yang
terjadi adalah menerima pesan, karena itu pula disebut keterampilan reseptif (al-
maharah al-istiqbaliyyah). Seseorang yang melakukan keterampilan menyimak, maka
ia bertindak sebagai orang atau pihak yang dipengaruhi oleh pembicara; dan yang
melakukan kegiatan membaca bertindak sebagai orang atau pihak yang dipengaruhi
oleh penulis.
4. Berbicara dan menulis adalah keterampilan menyusun simbol untuk diberikan kepada
orang atau pihak lain, karena didalamnya ada keterampilan pengiriman pesan. Dua
keterampilan tersebut disebut keterampilan produktif (al-maharah al-intajiyyah).
Seseorang yang melakukan keterampilan berbicara mka ia bertindak sebagai orang
atau pihak yang memengaruhi penyimak; dan yang melakukan keterampilan menulis,
maka ia berindak sebagai orang atau pihak yang memengaruhi pembaca. Orang yang
memiliki keterampilan lebih dalam berbicara dan menulis lebih sedikit daripada yang
4

mempunyai keterampilan dalam menyimak dan membaca. Orang yang terampil


berbicara dan menulis menunjukan pemahaman yang lebih luas daripada orang yang
memilik keterampilan menyimak dan membaca. Jadi kemampuan pemahaman itu
lebih luas daripada kemampuan penggunaan.1

PEMBAHASAN

Istilah “tes” berasal dari bahasa Latin testum yang berarti alat untuk mengukur tanah.
Dalam bahasa Prancis Kuno, istilah tes berarti ukuran yang digunakan untuk membedakan
antara emas, perak dan logam lainnya. Dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan ikhtibar.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia diartikan dengan tes, ujian atau percobaan. Adapun
pengertian tes menurut istilah, sebagaimana pendapat F.L. Goodenough yang dikutip oleh
Anas Sudijono, tes merupakan suatu tugas yang diberikan kepada peserta tes dengan maksud
membandingkan kemampuan antara yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Sumadi Suryabrata yang dikutip oleh M. Chabib Thoha, bahwa tes adalah
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan
oleh peserta didik, yang kemudian pendidik memberikan nilai dengan cara membandingkan
dengan standar atau dengan peserta didik lainnya.

Secara umum evaluasi pembelajaran memiliki beberapa prinsip utama,2 yaitu:

1. Berorientasi pada tujuan

2. Berkesinambungan

3. Menyeluruh

4. Mendidik dan bermakna

5. Terencana dan sistematis

6. Objektif dan adil

1
Acep Hermawan, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Dengan Pendekatan Komunikatif -
Interaktif, (Bandung: Alfabeta), hlm. 19-21
2
M. Ainin, dkk, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2006), hlm. 14
5

7. Memenuhi kriteria validitas, reliabilitas.

Proses pembelajaran bahasa Arab tidak dapat terlepas dari proses evaluasi. Evaluasi
bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Evaluasi dalam
pembelajaran bahasa berguna untuk mengetahui sejauh mana kompetensi berbahasa telah
tercapai. Djiwandono memposisikan evaluasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
proses pembelajaran. Evaluasi merupakan bagian paling akhir dalam suatu rangkaian
pembelajaran. Sebab evaluasi berhubungan langsung dengan hasil pembelajaran atau
penilaian.

Kemampuan berbahasa menurut Bach & Harnish (1979) dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, kelompok memahami (comprehension) dan mempergunakan (production), masing-
masing bersifat reseptif dan produktif. Kemampuan resptif merupakan proses decoding,
proses usaha memahami apa yang dituturkan oranglain sebaliknya kemampuan produktif
merupakan proses encoding, proses usaha mengkomunikasikan ide, pikiran, atau perasaan
melalui bentuk-bentuk kebahasaan. Hal tersebut dipaparkan sebagai berikut :

1. Tes Kemampuan Reseptif (al-ikhtibar al-maharah al-istiqbaliyyah)

Kemampuan reseptif terdiri dari dua macam kemampuan berbahasa yaitu kemampuan
membaca dan kemampuan menyimak. Membaca diperlukan pengetahuan tentang sistem
ejaan dan menyimak diperlukan bunyi bahasa. Jadi kemampuan reseptif menuntut siswa
untuk memahami secara kritis informasi yang disampaikan, baik lisan maupun tulisan.3

Dalam hal tes kemampuan reseptif, membaca merupakan kegiatan yang memahami
konteks ekstralinguistik melalui sarana linguistik. Kegiatan membaca sarana bahasa
disampaikan secara tertulis, tetapi dlam menyimak disampaikan secara lisan yang berupa
lambang bunyi. Jika dalam kegiatan membaca diperlukan pengetahuan tentang sistem
ejaan, dalam menyimak diperlukan kemampuan mengenai sistem bunyi bahasa yang
bersangkutan. 4

1. Tes Keterampilan Membaca (al-maharah al-qira`ah)

3
Ariyana, Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa 2019, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia
4
Rina Suci Andriani, Language Tests – Tes Kebahasaan, Unesa Surabaya
6

Sasaran utama tes kemampuan membaca yaitu kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan serta untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa memahami wacana tulis.
Berikut ini beberapa klasifikasi tes serta apa yang diukur dalam tes tersebut, yaitu :

1. Mengukur kemampuan membaca dengan lancar, cermat dan tepat.


Contoh :
!‫إقراء النص األتي قراءة فصيحة‬
‫ات‬66‫ة وناطح‬66‫اني عظيم‬66‫ا مب‬66‫ فيه‬.‫يا‬66‫دن في إندونيس‬66‫بر الم‬66‫يا هي أك‬66‫مة إندونيس‬66‫ا عاص‬66‫ جاكرت‬...
‫بر‬66‫تقالل أك‬66‫جد اإلس‬66‫ مس‬:‫ أشهر مبانيها قصر الدولة و البرج القومي و مسجد اإلستقالل‬.‫سحاب‬
‫المساجد في إندونيسيا بل في جنوب شرقي أسيا‬
2. Mengukur kemampuan membaca dalam memahami arti kosa kata tertentu (word
meching).
Contoh :
!‫أختر اإلجابة الصحيحة‬
:‫ عاصمة بمعني‬.‫جاكرتا عاصمة إندونيسيا‬

Kota besar -‫ا‬

Ibu kota -‫ب‬

Daerah khusus -‫ج‬

3. Mengukur kemampuan membaca dalam menemukan fakta tersurat dalam teks.


Contoh :
! ‫أجب عن األسئلة األتية طبقا للنص السابق‬
‫ا – اين يقع مسجد اإلستقاللل ؟‬
‫ب – ما أهم المباني في جاكرتا ؟‬
4. Mengukur kemampuan membaca dalam menemukan makna tersirat dalam teks.
Contoh :
! ‫أجب عن األسئلة الألتية طبقا للنص السابق‬
‫ا – أيهما أكبر مسجد اإلستقالل أم المسجد الحرام؟‬
‫ أيهما أكبرمدينة جاكرتا أم سورابايا ؟‬- ‫ب‬
‫‪7‬‬

‫‪5. Mengukur kemampuan membaca dalam menemukan ide pokok paragraf.‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫أص‪66‬بح الع‪66‬الم – الي‪66‬وم – قري‪66‬ة ص‪66‬غيرة‪ ,‬بس‪66‬بب وس‪66‬ائل النق‪66‬ل الحديث‪66‬ة‪ ,‬و وس‪66‬ائل‬
‫اإلتصال الحديثة‪ .‬كي‪66‬ف يعيش س‪66‬كان ه‪66‬ذه القؤي‪66‬ة الص‪66‬غيرة ؟ إنّ‪66‬ني أدع‪66‬وك ي‪66‬ا ص‪66‬احبي‬
‫لزيارة خذه القرية الصغيرة‪ .‬هي‪6‬ا نتج‪66‬ول فيه‪6‬ا‪ ,‬وننظ‪6‬ر كي‪6‬ف يعيش س‪6‬كانها‪ .‬سأص‪6‬حابك‬
‫معي في طائرتي‪ .‬إنني أملك طائرة سريعة‪ ,‬أسرع من الصوة‪ .‬تفضل يا صاحبي‪ ,‬إركب‬
‫الطائرة‪,‬و هيا بنا ننطلق‪.‬‬
‫إقراء النص السابق ثم حدّد الفقرة الرئسة بوضع عالمة (‪ )X‬علي اإلجابة الصحيحة !‬
‫‪ – 1‬الفقرة الرئسة في القراءة‪ ,‬هي‪:‬‬
‫ا –‪  ‬وسائل النقل الحدصثة‪.‬‬
‫ب – وسائل اإلتصال الحدثة‪.‬‬
‫ج –‪  ‬العالم قرية صغيرة‪.‬‬
‫د –‪   ‬دول الشمال و الجنوب‪.‬‬
‫‪6. Menemukan ide penunjang dalam paragraf.‬‬
‫‪Contoh :‬‬

‫في ضوء النص السابق حدّد الفقرة المساعدة فيه بوضع عالمة (‪ )X‬علي اإلجابة الصحيحة !‬
‫‪ – 1‬الفقرة المساعدة في القراءة السابقة‪ ,‬هي‪:‬‬
‫ا – الطائرة من أحدث وسائل النقل‪.‬‬
‫ب – يدعو الكاتب للسفر بطائرته‪.‬‬
‫ج – السكان يعيش في القرية‪.‬‬
‫د – العالم كان كبيرا‪.‬‬

‫‪7. Menghubungkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan.‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫في ضوء النص السابق‪ْ  ‬اجب عن ا ْالسئلة !‬


‫‪      -1‬هل هناك عالقة بين وسائل النقل و االتصال بمساحة العالم؟ اشرح!‬

‫‪8. Mensarikan atau menyimpulkan ide pokok bcaan.‬‬


‫‪Contoh :‬‬
8

: ‫المضمون الرئيسي في النص السابق‬     -1


.‫تجوّل المتكلم في العالم مع صاحب بالطائرة السريعة‬        ‫أ‬
.‫تعجب المتكلم وصاحبه بدول الشمال الغنية والمتقدمة‬    ‫ب‬
.‫تقدم وسائل النقل واالتصال جعل العالم قرية صغيرة‬    ‫ت‬
.‫ ْاصبح دول الجنوب فقيرة بسبب تقدم وسائل النقل واالتصال‬    ‫ث‬

9. Mengomentari dan mengkritisi bacaan.


Contoh : 5
ْ ‫ما‬    
‫رايك في هذا الجزء (النص السابق) ؟‬

Selain itu, ada juga yang manambahnya dengan mengukur kemampuan kebenaran
membaca yang meliputi: kebenaran dalam membaca dari segi pengucapannya, dan
kebenaran nahwu dan sharafnya, antara lain sebagai berikut :

a. Membaca dengan suara keras (al-qira`ah al-jahriyah)


Disini siswa diminta untuk membaca teks bacaan berbahasa Arab yang telah
dipilih dan disleksi disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Jika siswa yang
akan di tes adalah dari kelompok siswa tingkat tinggi (al-mustawa al-mutaqaddim),
maka teks harus sesuai dengan tingkat kemampuannya yaitu teks yang tingkat
kesulitannya lebih kompleks.
Untuk menghindari penilaian yang subjektif, maka dibuatkan pedoman
penilaian yang menjelaskan tentang unsur-unsur kemampuan yang akan dinilai dengan
memberi skor yang telah ditetapkan. Seperti: kelancaran dalam membaca, kebenaran
bacaan nahwu dan sharaf. Berikut ini contoh teks yang dapat digunakan untuk tes
kemampuan membaca dalam studi islam sebagai berikut:
!‫اقراء النص قراءة جهرية‬
‫رون‬66‫ وآخ‬،‫ا للعلم‬66‫افر طلب‬66‫ ومنهم من يس‬،‫ فمنهم من يسافر طلبا للرزق‬،‫يسافر الناس ألعراض كثيرة‬
‫فر ما‬66‫ل الس‬66‫ وأفض‬،‫ل للبحث‬66‫ وفريق من الناس يرح‬، ‫ وبعضهم يرحلون للتجارة‬، ‫يسافرون للسياحة‬
‫تي‬66‫ير ال‬66‫ أوغير ذلك من أعمال الخ‬،‫كان في سبيل هللا كالسفر للحج والعمرة أوالسفر للجهاد والدعوة‬

5
Annida, Makalah Tes Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
‫‪9‬‬

‫تكون في سبيل هللا‪ .‬من من‪66‬افع الس‪66‬فر ال‪66‬ترويح عن النفس‪ ،‬ومقابل‪66‬ة األه‪66‬ل واألص‪66‬دقاء‪ ،‬والبحث عن‬
‫عالج لألمراض‪ .‬ووسائل السفر كثيرة منها الرخيص ومنها الغالي‪ ،‬ووسائل السفر في ال‪66‬بر القط‪66‬ار‬
‫والسيارة والحيوان‪ .‬وفي البحر السفينة والباخرة‪ .‬وفي الجو الطائرة‪ .‬وقد سخر هللا لن‪66‬ا ه‪66‬ذه الوس‪66‬ائل‬
‫لكي نركبها وقد يخلق لنا هللا ما ال نعلم‪.‬‬

‫‪Teks ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca yang bertujuan‬‬
‫‪untuk mengetahui kebenaran pelafalan dan kebenaran bacaan nahwu dan sharaf, karena‬‬
‫‪itu teks di atas dapat diberi harakat dan dapat juga tidak, disesuaikan dengan tujuan‬‬
‫‪teksnya.‬‬

‫)‪b. Fahm al-Maqru (memahami teks bacaan‬‬


‫‪Untuk mengukur kemampuan memahami teks bacaan bahasa Arab, ada beberapa tes‬‬
‫‪yang dapat digunakan anatara lain: al-Ikhtiyar min mutaaddid (pilihan ganda), shawab‬‬
‫‪aw khata’ (benar salah), mil’u al-farag (isian singkat), muzawajah (menjodohkan).‬‬
‫‪Berikut ini contoh teks yang dapat digunakan unruk mengukur kemampuan‬‬
‫‪memahami teks bahasa Arab: 6‬‬

‫النص‪:‬‬
‫يحب الناس الطهارة والنظافة‪ ،‬ألنها فطرة هللا التي فطر الناس عليها‪ ،‬وألنها مظهر من‬
‫مظاهر الحضارة‪ .‬ومن الناس من يهتم بالطهارة الحسية‪ ،‬كطهارة البدن والمسكن والملبس‪ .‬ومنهم‬
‫من يهتم بالطهارة المعنوية‪ ،‬كطهارة القلب واللسان‪ .‬فالقلب يحتاج إلى تزكية وتربية‪ ،‬ألنه متغير‬
‫ومتقلب وألن الشيطان يسعى إلفساده‪.‬‬
‫فالقلب أهم مضغة في الجسم‪ ،‬وتصيبه أمراض معنوية كالحسد والكبر والنفاق‪ ،‬ولكن لكل داء‬
‫دواء وعالج‪ .‬وعالج أمراض القلوب ليس عند طبيب القلب‪ ،‬وإنما عند خالق القلب والنفس الذي‬
‫يعلم كل‬
‫شيئ وال يخفى عليه شيئ‪ .‬ولقد خلق هللا القلوب وأنزل لها عالجا في القرآن ‪ ،‬فهو شفاء وهدى و‬
‫رحمة ‪ .‬وإذا طهر القلب طهر اللسان‪ ،‬وإذا صلح القلب صلح الجسد كله‪.‬‬

‫‪ :‬أجب عن األسئلة اآلتيه بوضع دائرة حول الحرف المناسب وفق النص السابق‬
‫‪ -١‬ما أهم مضغة في اإلنسان؟‬
‫‪.‬اللسان‪                              ‬ب‪ .‬القلب‪                         ‬ج‪ .‬العين‪         ‬أ‬
‫أيهما أهم‪ ،‬عالج القلوب أم األبدان؟‪۲-  ‬‬
‫أ‪  .‬القلوب‪                             ‬ب‪ .‬األبدان‪                        ‬ج‪ .‬االثنان‪      ‬‬
‫أيهن أفضل عند هللا؟‪۳-  ‬‬
‫‪6‬‬
‫‪https://www.azid45.web.id/2018/05/jenis-tes-kemampuan-membaca-bahasa-arab.html?m=1‬‬
10

      ‫ الجن‬.‫ج‬                   ‫ الطاهرات‬.‫ب‬                          ‫ الجميالت‬.‫أ‬


۶-  ‫عم يغفل الناس؟‬
      ‫ الفاسقات‬.‫ج‬                 ‫ طهارة القلب‬.‫ب‬                              ‫ المال‬.‫أ‬
۵-  ‫ما مرض اللسان ؟‬
      ‫ الكسل‬.‫ج‬                          ‫ الغيبة‬.‫ب‬                            ‫الخوف‬.‫أ‬

‫قل صوابا أو خطأ ثم اكتب اإلجابة الصحيحة‬:


‫الزكاة طهارة للمال‬  -١                          : .............................................
۲-  ‫أمراض القلوب شفاؤها في القرآن‬        : ............................................
۳-  ‫يسعى إبليس إلفساد أبداننا‬                  : ............................................
۶-  ‫لكل مرض عالج بإذن هللا‬                  : .........................................
-  5......................................... :               ‫قلب اإلنسان مضغة ال تتقلب‬

2. Tes Keterampilan Menyimak (al-maharah al-istima’)


Menyimak dapat dianggap sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang
memiliki sifat aktif reseptif. Sebab dalam kegiatan menyimak seseorang harus
melibatkan pikirannya sehingga mampu mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa,
memahaminya dan menafsirkan maknanya sehingga seseorang mampu menangkap
pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan seseorang.7 Evaluasi kemampuan
menyimak masih terfokus pada dua jenis, yaitu tes melalui rekaman (al-sijl) dan tes
dalam bentuk tanya jawab (al-su`al wa al-jawab) atau wawancara (al-muqabalah).8
Abdul Kholiq membagi tes keterampilan menyimak bahasa Arab menjadi dua
bagian yaitu : tes bunyi bahasa (ikhtibar al-ashwat) dan tes memahami teks yang
didengar (fahm al-masmu’) . Berikut ini beberapa tes yang dapat digunakan dalam
mengukur keterampilan menyimak bahasa Arab :
- Tes bunyi bahasa (ikhtibar al-ashwat) . Yang termasuk dalam hal ikhtibar al-ashwat
adalah sebagai berikut :9
1. Melafalkan ulang kata yang diperdengarkan

7
Moh. Ismail, Aufa Alfian M, Pengembangan Materi Tes Keterampilan Menyimak Bahasa Arab
Menggunakan Moodle Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Mahasiswa Universitas Darussalam
Gontor, Jurnal At-Ta’dib Vol. 13 No. 2, Desember 2018
8
Acep Hermawan, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Dengan Pendekatan Komunikatif -
Interaktif, (Bandung: Alfabeta), hlm. 33
9
Sulfiana, Tes Keterampilan Menyimak Bahasa Arab, Nurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN
Pekalongan.
11

Contoh:
Guru mengucapkan : ‫م ّدرس‬
Murid mengucapkan : ‫م ّدرس‬
Guru mengucapkan : ‫سماء‬
Murid mengucapkan : ‫ سماء‬,dst.
Soal semacam ini berfungsi untuk menguji daya konsentrasi siswa.

2. Mengidentifikasi bunyi
Contoh : Mengindentifikasi bunyi syiddah

‫ج‬ ‫ب‬ ‫أ‬ ‫رقم‬


‫َحا َم َل‬ ‫َح َّما َ َل‬ ‫َح َم َل‬ 1
َ ‫َكا َس‬
‫ب‬ َ ‫َكس‬
‫َّاب‬ ‫ب‬َ ‫َك َس‬ 2
َ ‫فَر‬
‫َّح‬ ‫يَ ْف َر ُح‬ ‫فَ َر َح‬ 3
‫ق‬ٌ ِ‫َسائ‬ ُ ْ‫السُّو‬
‫ق‬ ُ ْ‫سُو‬
‫ق‬ 4
ُ‫يَخَاف‬ ‫ف‬ ٌ ِ‫خَائ‬ ‫َف‬ٌّ ‫خ‬ 5

Soal semacam ini berfungsi untuk melatih siswa dalam melafadzkan huruf yang
bertasydid (ghunnah).
3. Membedakan bunyi huruf yang mirip
Dalam bahasa Arab, terdapat beberapa jenis vokal dan konsonan yang bunyinya
mirip.
Contoh soal : Dengankanlah kata-kata berikut ini, dan tulislah
jawabanmu dengan ‫ أ‬untuk kata yang mengandung bunyi ‫ ص‬, dan
‫ ب‬untuk kata yang mengandung bunyi ‫ س‬berikut ini :
‫صاحب– ساحب‬
َ –‫صار‬
َ –‫سار‬
َ , dan lain sebagainya
Fungsi soal semacam ini untuk menguji pemahaman siswa dalam segi
membedakan huruf hijaiyah.
4. Identifikasi dari segi makna
Contoh soal : Pilihlah jumlah yang sesuai maknanya dengan jumlah yang
diucapkan oleh guru.
5. Identifikasi suara berdasarkan kaidah nahwu.
6. Membedakan antara mudzakkar dan mu’annats
12

2. Tes Keterampilan Ekspresif (ikhtibār al- maharāt al-ta’bīriyyah)

Berbicara termasuk dalam kemampuan bahasa ekspresif. Bromley menyatakan


kemampuan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk kata-kata. Ada yang
bersifat reseptif (dimengerti dan diterima) maupun ekspresif (dinyatakan). Contoh
bahasa ekspresif adalah berbicara dan menuliskan informasi untuk dikomunikasikan
dengan orang lain. Gordon dan Browne dalam Dhieni menambahkan bahwa
penguasaan berbahasa ekspresif adalah semakin seringnya anak menyatakan
keinginan, kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain secara lisan.10

Sugono yang menyatakan bahwa bahasa lisan atau bahasa ekspresif adalah bahasa
yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (Organ Of Speech) dengan fonem
sebagai unsur dasarnya. Bahasa lisan mencakup aspek lafal, tata bahasa (bentuk akar
dan susunan kalimat), dan kosakata. 11 Kemampuan bahasa ekspresif muncul dalam
bentuk kemampuan berbicara dan menulis.

1. Tes Keterampilan Berbicara


Tes ini adalah upaya mengetahui kemampuan teste dalam hal pengungkapan
pikiran secara lisan (syafahî). Tes kemampuan berbicara ini lebih difokuskan kepada
hal-hal yang berkaitan dengan kemahiran berbicara yang meliputi:
(a) relevansi dan kejelasan isi pesan atau pelafalan dan pola tekanan intonasi,

(b) penggunaan bahasa yang baik dan benar (tata bahasa, kosa kata),

(c) kejelasan dan kerapian pengorganisasian isi (kelancaran),

(d) pemahaman (kemampuan merespon ujaran secara baik).

Untuk mengukur kemampuan ini, banyak cara bisa dilakukan oleh pembuat tes, mulai
dari tingkat dasar sampai tingkat yang paling tinggi sesuai dengan kemampuan peserta tes,
antara lain dapat menggunakan bentuk-bentuk tes sebagai berikut:

10
Nurbiana Dhieni, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006), hlm. 19
11
Suhartono, Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini, (Jakarta: Depdiknas, 2005), hlm. 53
13

a) Membaca keras
b) Bercerita melalui gambar (qisshah)
c) Menceritakan kembali dari kaset dll.
d) Bercerita bebas
e) Wawancara (Muqâbalah)
f) Ceramah (Khithâbah)
g) Diskusi (Munâqasyah)

2. Tes Keterampilan Menulis (al-Ta’bîr al-Tahrîrî)


Menulis yang dimaksud disini adalah kemampuan menuangkan ide-ide dan
gagagan secara tertulis, bukan sekedar bisa menulis sesuai kaidah penulisan
(qawâ’id al-imlâ’). Karena itu peserta didik dalam hal ini dituntut memiliki
penguasaan dalam menggunakan berbagai aspek dan komponen bahasa secara
simultan. Penulis yang baik bukan saja menguasai sistem kebahasaan seperti kosa
kata, tata bahasa, kaidah-kaidah penulisan, melainkan juga harus menguasai
substansi pesan yang akan ditulis, serta memiliki kemampuan untuk dapat menulis
secara logis dan sistematis. Dalam tes ini, pembuat soal dapat menggunakan jenis
tes menulis terbimbing (Insyâ’ Muwajjah) atau tes menulis bebas (Insyâ’ Hurr).12

SIMPULAN

Rencana pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut merupakan serangkaian kegiatan


yang utuh dan terkait erat satu sama lain. Saling mempengaruhi dan muncul secara
bersamaan. Evaluasi merupakan bagian paling akhir dalam suatu rangkaian pembelajaran.
Sebab evaluasi berhubungan langsung dengan hasil pembelajaran atau penilaian. Pada
pelaksanaannya penilaian dilakukan dalam pembelajaran dengan memperhatikan kondisi dan
kemajuan individual serta kelompok. Alat pembicaraan yang digunakan adalah tes. Untuk
mengetahui kemampuan pembelajaran bahasa bisa diketahui melalui tes, yang terdiri a) tes
keterampilan reseptif, dan b) tes keterampilan reseptif.

Maimun, Strategi Pengembangan Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Arab, OKARA, Vol. II, Tahun
12

6, November 2011
14

DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Rina Suci, Language Tests – Tes Kebahasaan, Unesa Surabaya

Ariyana, Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa 2019, Evaluasi Pembelajaran


Bahasa Dan Sastra Indonesia
Dhieni, Nurbiana, 2006, Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka.
Hermawan, Acep, 2018, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Dengan Pendekatan
Komunikatif - Interaktif, Bandung: Alfabeta
Ismail, Moh., Aufa Alfian M, Pengembangan Materi Tes Keterampilan Menyimak Bahasa
Arab Menggunakan Moodle Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Mahasiswa
Universitas Darussalam Gontor, Jurnal At-Ta’dib Vol. 13 No. 2, Desember 2018
M. Ainin, dkk, 2006, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: Misykat.
Suhartono, 2005, Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini, Jakarta: Depdiknas.

Sulfiana, Tes Keterampilan Menyimak Bahasa Arab, Nurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN
Pekalongan.

https://www.azid45.web.id/2018/05/jenis-tes-kemampuan-membaca-bahasa-arab.html?m=1
diakses pada hari Jumat, tanggal 13 November 2020.
15

You might also like