Jurnal Pneumonia 2

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728

2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

PENGARUH INHALASI SEDERHANA MENGGUNAKAN DAUN MINT (MENTHE


PIPERITA) TERHADAP PENURUNAN SESAK NAPAS PADA PENDERITA
TB PARU DI LINGKUNGAN UPT PUSKESMAS TANDANG
BUHIT BALIGE

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4,


Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI
Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI
Email : Karmilakaban@ymail.com

ABSTRACT : EFFECT OF SIMPLE INHALATION USING MINT LEAVES (MENTHE


PIPERITA) ON THE REDUCTION IN SHORTNESS OF BREATH IN PATIENTS WITH
PULMONARY TB IN THE UPT HEALTH CENTER TANDANG BUHIT BALIGE

Background : Tuberculosis (TB) is an infectious disease that occurs due to


bacteria that infect the lungs, namely Mycobacterium tuberculosis, an acid-
resistant bacterium, which spreads through droplets of people infected with TB
bacilli. Patients with pulmonary TB have many diverse complaints which can
cause breathing problems, namely shortness of breath which can cause
ineffective airway clearance.
Purpose : To determine the effect of simple inhalation using mint (menthe
piperita) on decreased breathlessness in pulmonary tuberculosis patients in UPT
Tandang Buhit Balige Health Center in 2019 and there is a simple inhalation
effect of mint leaves on reducing breathlessness in pulmonary TB patients.
Methods : Quantitative research with quasi-experiments. The population in this
study were all patients with pulmonary TB in the UPT Puskesmas Buhit Balige,
the number of samples in this study were 28 respondents. The intervention
given was inhalation with mint leaves for 5 minutes. Before and after the
action, check the breathing frequency and breathless scale.
Result :The majority of respondents who suffer from pulmonary TB in Buhit
Public Health Center in Balige District are male, namely 67.9%, Catholic
Christians are 95.85%, the average age is 41-50 years, reaching 42.9%, having
the majority work with 39.3% and a smoking history of 71.4%. The results of
bivariate analysis with the T-Paired T-Test obtained sig. (2-tailed) 0,000
<0.005. So it can be concluded that there are differences before and after the
simple inhalation of mint leaves.
Conclusion : that there is a simple inhalation effect of mint leaves on
decreased breathlessness in pulmonary TB patients

Keywords : Simple inhalation, mint leaves, shortness of breath, Lung Tb

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

632
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

INTISARI : PENGARUH INHALASI SEDERHANA MENGGUNAKAN DAUN MINT


(MENTHE PIPERITA) TERHADAP PENURUNAN SESAK NAPAS PADA PENDERITA
TB PARU DI LINGKUNGAN UPT PUSKESMAS TANDANG BUHIT BALIGE

Pendahuluan : Tuberculosis (TB) merupakansuatu penyakit yang menular


terjadi karena bakteri yang menginfeksi paru-paru yaitu Mycobacterium
tuberculosis, suatu bakteri tahan asam, penyebarannya dengan melalui droplet
orang yang terinfeksi oleh basil TB. Pasien dengan TB Paru memiliki banyak
keluhan yang bermacam-macam yang dapat menyebabkan permasalahan pada
pernapasan, yaitu sesak napas yang dapat menyebabkan ketidakefektifan
bersihan jalan napas.
Tujuan : Untuk mengetahuipengaruh inhalasi sederhana menggunakan daun
mint (menthe piperita) terhadap penurunan sesak napas pada penderita TB
Parudi lingkungan UPT Puskesmas Tandang Buhit Balige tahun 2019 dan
terdapat pengaruh inhalasi sederhana daun mint dengan penurunan sesak napas
pada pasien TB Paru.
Metode : Penelitian kuantitatif dengan kuasi eksperimen. Populasi penelitian
ini merupakan seluruh penderita TB Paru di Lingkungan UPT Puskesmas Buhit
Balige, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 28 responden. Intervensi yang
diberikan adalah inhalasi dengan daun mint selama 5 menit. Sebelum dan
sesudah tindakan dilakukan pemeriksaan frekuensi pernapasan dan skala sesak
napas.
Hasil: Mayoritas responden penderita TB Paru di Puskesmas Buhit Kecamatan
Balige berjenis kelamin laki-laki yaitu 67,9 %, beragama Kristen katolik
mencapai 95,85 %, Berusia rata-rata 41-50 Tahun mencapai 42,9 %, memiliki
pekerjaan mayoritas Petani dengan 39,3 % dan memiliki riwayat merokok
sebesar 71,4 %. Hasil analisa bivariat dengan uji T-Paired T-Test didapatkan
nilai sig. (2-tailed) 0.000 < 0,005. Dapat disimpulkan perbedaan sebelum dan
sesudah inhalasi sederhana daun mint.
Kesimpulan : bahwa terdapat pengaruh inhalasi sederhana daun mint terhadap
penurunan sesak napas pada pasien TB Paru

Kata Kunci : Inhalasi sederhana, daun mint, sesak napas, Tb Paru

PENDAHULUAN
Tuberculosis (TB) merupakan TB Paru merupakan salah satu
suatu penyakit menular yang terjadi target dalam pencapaian Millenium
karena bakteri yang menginfeksi Development Goals (MDGs)
paru-paru yaitu Mycobacterium (Siswantoro, 2016). Menurut WHO
tuberculosis, suatu bakteri tahan (2014), penduduk dunia sudah
asam, penyebarannya dengan mencapai 9,6 juta yang menderita
melalui droplet orang yang TB Paru, dengan kasus terbanyak di
terinfeksi basil oleh TB (Black & Afrika (37 %), Asia Tenggara (28%),
Hawks, 2014). dan wilayah mediterania Timur (17
TB paru merupakan penyakit %). Di Indonesia, 3 wilayah terbesar
infeksi penyebab angka kematian penderita TB Paru adalah Sumatera
dan angka kesakitan di seluruh (33%), Jawa dan Bali (23%), dan
dunia, tetapi setiap Negara Indonesia bagian timur (44%).
berbeda angka kejadiannya.

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

633
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

Pasien TB Paru memiliki banyak Aroma terapi adalah suatu tindakan


keluhan yang bermacam-macam terapeutik. Salah satu aromaterapi
yang dapat menyebabkan yang sering dipakai adalah daun
permasalahan pada pernapasan, mint (Amelia, Oktorina, Astuti,
salah satunya dapat menimbulkan 2018).
sesak napas karena terjadi Inhalasi daun mint adalah
penyumbatan saluran napas yang inhalasi sederhana yang dapat
dikarenakan oleh kuman TB. Sesak digunakan dengan menggunakan
napas pada pasien TB paru waskom dengan air hangat yang
disebabkan oleh penderita penyakit dimasukkan beberapa lembar daun
TB paru yang sudah lanjut, yang mint. Daun mint mengandung herbal
infiltrasinya sudah sebagian dari aromatic yang memiliki sifat
paru-paru. Sesak napas itu sendiri farmakologi yang digunakan sebagai
adalah ketidakmampuan untuk obat tradisional. Daun mint
membersihkan sekresi atau mengandung menthol dan
obstruksi dan saluran napas untuk menunjukkan sifat anti bakteri dan
mempertahankan bersihan jalan anti virus serta efek antitusuf yang
napas, dampak selanjutnya adalah dapat memberikan efek relaksasi
meluasnya kerusakan pada dan anti inflamasi serta
parenkim paru apabila tidak segera menghambat hipersekrei lendir
menangani sesak napas (Siswantoro, saluran napas, sehingga dapat
2016). meredakan status pernapasan
Diagnosa keperawatan yang pasien (Anwari, Olevianingrum,
timbul pada pasien dengan TB Fatmawati, 2019).
Menurut Back & Hawks (2014) salah Inhalasi sederhana
satunya yaitu bersihan jalan napas menggunakan daun mint dapat
tidak efektif. Ketidakefektifan mengurangi sesak napas karena
bersihan jalan napas merupakan daun mint mengandung aroma
dimana seseorang tidak mampu menthol terdapat pada daun mint
mengeluarkan secret dari saluran memiliki anti inflamasi sehingga
napas untuk mempertahankan dapat membebaskan saluran
kebebasan jalan napas (Amelia, pernapasan (Jatiningsih, 2016).
Oktorina, Astuti, 2018). Daun mint dapat melegakan hidung
Intervensi yang dapat dilakukan sehingga membuat napas menjadi
oleh seorang perawat berdasarkan lebih mudah, selain itu dapat
NIC (2014) salah satunya ada sebagai anastesi ringan yang
kolaborasi dengan dokter dalam bersifat sementara, kandungan
pemberian nebulizer. Nebulizer vitamin A dan C, serta membantu
adalat suatu alat yang dapat mengobati flu dan menghentikan
digunakan untuk memberikan efek peradangan (Amelia, Oktorina,
ringan terhadap respon batuk akan Astuti, 2018).
adanya lender/sekret pada saluran Hal ini sesuai dengan pelelitian
pernapasan (Anwari, 2019). yang dilakukan oleh Paraira et all
Sedangkan untuk tindakan mandiri (2013), dengan judul The effect of
perawat dapat melakukan terapi inhaled menthol on upper airway
komplementer berupa inhasasi resistance in humans: A randomized
sederhana tanpa menggunakan controlled crossover study, di
obat, namun dengan menggunakan dapatkan hasil bahwa menthol atau
bahan alami (aromaterapi) untuk mint dapat menurunkan dypnea
mengatasi bersihan jalan napas. atau sesak napas yang dilakukan

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

634
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

pada 10 responden dengan keseluruhan sampel dalam populasi


gangguan saluran pernapasan atas. (Nursalam, 2011).
Penelitian lainnya dilakukan Populasi penelitian ini adalah
oleh Ferari, Wulandari, dan rata-rata 30 pasien / bulan pada
Rakhmawati (2016), dengan hasil tahun 2019. Jadi, jumlah sampel
yaitu terdapat perbedaan tingkat dalam penelitian ini yaitu 27,90
kontrol asma sebelum dan sesudah pasien, digenapkan menjadi 28
dilakukan intervensi dengan nilai p- responden.
value 0,000. Hal ini dapat Selanjutnya Peneliti
disimpulkan bahwa inhalasi dengan menentukan subjek penelitian
menYaggunakan daun mint dapat dengan teknik purposive sampel
menurunkan tingkat kontrol asma, berdasarkan criteria inklusi yang
hal ini dilihat dari perbedaan telah ditetapkan. Peneliti kemudian
sebelum dan sesudahnya. Hal ini akan memberikan pengrahan
didukung oleh penelitian Siswantoro tentang penjelasan kepada
(2019), bahwa daun mint memiliki responden tentang tujuan, manfaat,
pengaruh terhadap penurunan sesak prosedur dan ketentuan-ketentuan
napas pada pasien penderita TB pelaksanaan penelitian, lalu penliti
Paru dengan nilai p-value nya 0,000 meminta responden untuk
< 0,005. Jadi, tindakan inhalasi menandatangani informed consent
dengan menggunakan daun mint dan mengisi data demografi.
dapat menurunkan sesak napas. Selanjutnya peneliti mengontrak
Terapi inhalasi sederhana ini, waktu pasien selama 1 jam.
dapat dijadikan sebagai tindakan Kemudian peneliti mengukur
mandiri yang dapat dilakukan oleh derajat sesak napas pasien sebelum
perawat di UPT Puskesmas Tandang tindakan dengan menggunakan skala
Buhit Balige. sesak napas Medical Research
Council (MRS) dan frekuensi
METODE PENELITIAN pernapasan. Kemudian dilakukan
Jenis penelitian ini yaitu inhalasi sederhana daun mint
kuantatif dengan quasi selama 5 menit. Lalu dilakukan
eksperiment. Pada penelitian ini kembali pengukuran derajat sesak
ingin mengetahui pengaruh inhalasi napas dan frekuensi pernapasan
sederhana daun mint terhadap sesuai dengan SOP Inhalasi
penurunan sesak pada penderita TB Sederhana Daun Mint yang diambil
Paru. dari Penelitian Ningrum (2019).
Populasi dalam penelitian ini Sebelumnya Peneliti sudah
yaitu seluruh pederita TB di UPT melakukan uji etik dengan nomor:
Puskesmas Tandang Buhit Balige. 005/KEPK/UNPRI/VI/2020.
Pengambilan sampel atau sampling
dengan menggunakan total
sampling, yaitu teknik penetapan
sampel dengan cara mengambil

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

635
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

HASIL
Analisa Univariat
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Penderita TB Paru di UPT Puskesmas Buhit
Balige Tahun 2020

No KarakteristikResponden Frekuensi Presentase (%)


1 Jenis Kelamin
Laki-laki 19 67.9
Perempuan 9 32.1
Total 28 100
Agama
Laki-laki 19 67.9
Perempuan 9 32.1
Total 28 100
3 Usia
<30Tahun 0 0
31-40 Tahun 5 17.9
41-50 Tahun 12 42.9
51-60 Tahun 10 35.7
>60Tahun 1 3.6
Total 28 100
4 Pekerjaan
Wiraswasta 9 32.1
PNS 2 7.1
IRT 6 21.4
Petani 11 39.3
Total 28 100
5 RiwayatMerokok
Ya 20 71.4
Tidak 8 28.6
Total 28 100

Berdasarkan tabel 1 Berusia rata-rata 41-50 Tahun


responden dalam penelitian ini mencapai 42.9 %, memiliki
merupakan pasien dengan penderita pekerjaan mayoritas Petani dengan
TB Paru di UPT Puskesmas Buhit 39.3 % dan memiliki riwayat
Balige mayoritas berjenis kelamin merokok sebesar 71.4%.
laki – laki yaitu 67.9 %, beragama
Kristen katolik mencapai 95.85 %,

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

636
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

Analisa Bivariat

Tabel 2
Perbedaan Pre dan Post Frekuensi Pernapasan dan Skala Sesak Napas MRC
pada Pasien TB Paru UPT Puskesmas Buhit Kecamatan Balige

No Kategori F Mean Std Deviation Sig


(2-tailed)
1. Pre test – Post test 28 3,964 1,774 0,000
Frekuensi
2. Pre test – Post test 28 1,036 0,576 0,000
Skala Sesak Nafas

Berdasarkan tabel 2 dapat dengan nilai sig. (2-tailed) 0.000 <


dijelaskan bahwa inhalasi sederhana 0,005. Maka dapat disimpulkan
daun mint berpengaruh terhadap bahwa terdapat pengaruh inhalasi
penurunan sesak napas pada pasien sederhana daun mint terhadap
TB Paru di UPT Puskesmas Buhit penurunan sesak napas pada pasien
Kecamatan Balige, yang dapat TB Paru.
dilihat dari hasil ujiT-Paired T-Test

PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang Hasil penelitian ini menunjukkan
dilakukan dengan nilai sig. (2- adanya perbedaan yang signifikan
tailed) 0.000, dapat disimpulkan pada status batuk pasien yang
bahwa terdapat pengaruh inhalasi meliputi frekuensi batuk, radang,
sederhana daunt mint terhadap wheezing, dan kemudahan
penurunan sesak napas pada keluarnya dahak setelah
pasienpenderita penderita TB Paru penambahan ekstrak mint melalui
di UPT Puskesmas Buhit Balige, yang nebulizer.
dilihat dari perbedaan antara Penelitian lain yang
pretest dan post test frekuensi mendukung yaitu oleh Amelia,
pernapasan dan skala sesak napas Oktorina, dan Astuti (2018), tentang
MRC. aroma terapi peppermint terhadap
Pada frekuensi pernapasan masalah keperawatan
dan skala sesak napas MRC ketidakefektifan bersihan jalan
mengalami penurunan dan napas anak dengan
perbaikan. Hal ini bronkopneumonia, aroma terapi
sesuai dengan penelitian yang dilakukan selama 5-10 menit yang
dilakukan oleh Anwani, dilakukan selama 5 hari ternyata
Olevianingrum, dan Fatmawati sangat efektif untuk mengurangi
(2019), bahwa nebulizer dengan masalah bersihan jalan napas tidak
menggunakan paper mint oil dan efektif pada karakteristik sesak
cairan nebule efektif digunakan napas dan akumulasi sputum.
untuk penanganan asma bronchiale. Penelitian ini didukung juga
Sama halnya dengan TB Paru, pasien oleh Siswantoro (2018), bahwa
asma akan mengalami sesak napas. dalam penelitiannya yaitu pengaruh

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

637
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

aroma terapi daun mint dengan yang dapat mengobati flu dan
inhalasi sederhana terhadap menenangkan peradangan.
penurunan sesak napas pada pasien Selain itu, menurut Rasmin
tuberculosis paru dengan hasil p (2012), bahwa daun mint
value 0,008 yang artinya ada (peppermint) juga memiliki sifat
pengaruh intervensi tersebut anti bakteri yang akan
terhadap nilai skala sesak napas melonggarkan bronkus sehingga
pasien TB Paru. melancarkan pernapasan. Terapiin
Pasien dengan TB Paru akan halasi dengan peppermint (daun
mengalami peningkatan frekuensi mint) yaitu ditujukan untuk
pernapasan karena pasien TB mengatasi bronkospasme,
terjadi penyumbatan saluran napas mengencerkan sputum, menurunkan
yang dikarenakan oleh kuman hiperaktivitas bronkus dan
Mycobacterium tuberculosis yang mengatasi infeksi. Karena
menyebabkan obstruksi jalan napas kandungan pada daun mint tersebut
yang selanjutnya akan dapat melegahkan pernapasan
menyebabkan kerusakan pada sehingga pasien dapat bernapas
parenkim paru apabila sesak napas dengan mudah dan teratur,
yang dialami tidak ditangani. Salah sehingga frekuensi pernapasan
satu penanganannya adalah dengan menjadi menurun dan stabil karena
menggunakan nebulizer / inhalasi, tidak ada sumbatan yang
Inhalasi dengan daun mint menghalangi pernapasan, dan dapat
dapat memberikan efek relaksasi menurunkan skala sesak napas
pada otot polos trakea, serta pasien menjadi lebih baik.
memiliki efek antiin flamasi pada
bronchitis kronis karena mengambat KESIMPULAN
hipersekre silendir saluran napas, Kesimpulan penelitian ini
yang dapat membuka saluran yaitu mayoritas penderita TB paru
pernapasan. Daun mint dalam di UPT. Puskesmas Tandang Buhit
bentuk ekstrak memiliki berbagai Balige berjenis kelamin laki-laki
macam ester terutama yaitu 67.9 %, beragama Kristen
menthylasetat dan monoterpene katolik mencapai 95.85 %, Berusia
yang menghasilkan aroma dan rata-rata 41-50 Tahun mencapai
flavor (minty) yang memanfaat 42.9 %, memiliki pekerjaan
untuk pernapasan. Menurut mayoritas Petani dengan 39.3 % dan
Koensoemardiyah dalam Amelia memiliki riwayat merokok sebesar
(2018) bahwa suatu bahan aktif 71.4 %.
yang terkandung dalam daun mint Inhalasi sederhana daun mint
yaitumenthol, merupakan suatu berpengaruh dengan penurunan
senyawa organic yang dapat sesak napas pada pasien TB Paru di
menghasilkan sensasi dingin pada UPT Puskesmas Buhit Kecamatan
saat diaplikasikan pada mulut atau Balige, yang dapat dilihat dari hasil
kulit. Menthol merupakan sebagai ujiT-Paired T-Test dengan nilai sig.
bahan aktif utama dapat membantu (2-tailed) 0.000 < 0,005.
melegakan saluran pernapasan
seperti hidung sehingga membuat SARAN
napas menjadi lebih mudah, dan Praktek Keperawatan
berfungsi sebagai anastesi ringan, Tindakan intervensi inhalasi
dan mengandung vitamin A dan C sederhana daun mint dapat
dijadikan sebagai evidence based

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

638
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

practice berupai ntervensi mandiri Ajar Keperawatan Medikal


dalam mengatasi ketidak efektifan Bedah, Alih Bahasa, Yasmin
bersihan jalan napas pada pasien Asih, EGC, Jakarta.
penderita TB Paru yang dapat Jatiningsih, K. (2016). Pengaruh
dilakukan oleh perawat. Inhalasi Senam Lansia Terhadap
sederhana juga dapat dijadikan Tekanan Darah Pada Lanjut
intervensi yang dapat dilakukan di Usia Dengan Hipertensi Di
UPT. Puskesmas Tandang Buhit Posyandu Lanjut Usia Di Desa
Balige yang dapat dibuat SOP agar Wotgaleh Sukoharjo, 11.
dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan di UPT puskesmas Koensoemardiyah. (2009).A-Z
tersebut. Aromaterapi Untuk Kesehatan,
Kebugaran, danKecantikan.
Penelitian Selanjutnya Yogyakarta : Andi Publisher
Penelitian ini dapat
dijadikan pedoman selanjutnya, M. Bulechek, G. (2016). edisi enam
dapat juga dimodifikasi dengan Nursing interventions
kelompok control dengan design classification ( N I C ).
penelitian yang lebih baik. singapore: elsevier Global
rights

DAFTAR PUSTAKA Ningrum, Eva Oktaviana. (2019).


Pemberian Inhalasi Sederhana
Amelia, Sherly., Oktarina, Rona., &. Dengan Daun Mint Untuk
Riko Astuti. (2018). Mengatasi Masalah
“Aromaterapi Peppermint Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Terhadap Masalah Keperawatan Nafas Pada An. X Di Kabupaten
Ketidakefektifan Bersihan Magelang. Universitas
Jalan Nafas Anak Dengan Muhammadiyah Magelang:
Bronkopneumonia.” Research Magelang. KTI.
of Education and Art Link in
Nursing Journal 1(2):77–83. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Anwari, Farida, Melawati PT.Rineka Cipta.
Olevianingrum, Umi
Fatmawati, Stikes Rs Anwar, NANDA (The North American
and Medika Sidoarjo. (2019). Nursing Diagnosis Association).
“EFEKTIFITAS KOMBINASI MINT (2012). Nursing diagnostik:
(PAPERMINT OIL) DAN CAIRAN prinsip dan clasification 2012-
NEBULIZER PADA PENANGANAN 2014. Phladelphia USA
BATUK ASMA BRONCHIALE.”
Jurnal SainHealth 3(1). Nursalam. 2008. Konsep dan
penerapan metodologi
Black, M.J. & Hawk, H.J. (2014). penelitian keperawatan.
Medical Surgical Nursing Clinic Jakarta
Management For Positive
Outcomes. Volume 2. Nursalam. (2011). Konsep dan
Australia: Elsevier penerapan metodologi
penelitian ilmu keperawatan.
Brunner dan suddart. (2005). Buku Jakarta : Salemba Medika

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

639
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 632-640

Price, S.A & Wilson, L.M. (2005).


Patofisiologis konsep klinis
proses-proses penyakit. Edisi 6
volume 2. Jakarta: EGC

Rasmin, M, dkk. (2012). Prosedur


tindakan bidang paru dan
pernapasan diagnostik dan
terapi. Jakarta: Bagian
Pulmonologi FK UI.
BalaiPenerbitanFK UI

Siswantoro, Edy. 2018. “Pengaruh


Aroma Terapi Daun Mint
Terhadap Penurunan Sesak
Napas Pasien Tuberculosis
Paru.” Jurnal Keperawatan
Dan Kebidanan Stikes DIan
Husada Mojokerto 49–56.WHO
Global Report. (2011). Global
Tuberculosis Control. WHO
Library Cataloguing-in
Publication Data.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2015). Metode Penelitian


Tindakan Komprehensif.
Bandung: Alfabeta

Haris Silitonga1, Corry Betti2, Theresa Sihombing3, Irma Simangunsong4, Karmila Kaban5
1,2,3,4
Mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Silitongaharis@gmail.com
5
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI. Email : Karmilakaban@ymail.com

640

You might also like