Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 41
ain BANI ARBITRATION CENTER (BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA) Hors Pago: win.beiataton or, E-nal:banerb@ind neti Wohena Grae Lt | & 2 J Mampang Praptan No, 2 Jakarta 12760, Indonesia, Top (62-21) 7940542. Fax. 7940543, PUTUSAN Dalam Perkara No 709/V/ARB-BANI/2015, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Majelis Arbitrase Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang dibentuk dengan Surat Keputusan No.: 15.243/VIII/SK-BANI/HU tanggal 13 Agustus 2015 yang memeriksa dan memutus perkara dalam tingkat pertama dan terakhir dengan ini menjatuhkan Putusan dalam perkara antara : PT MULTIDATA RANCANA PRIMA, suatu perseroan terbatas yang beralamat di Gedung Raudha Lantai Dasar, Terusan Kuningan Barat, Jalan H.R Rasuna Said No 21, Jakarta 12710, dalam ha} ini diwakili olen Kuasa Hukumnya, Dr. Benny B. Nuthadi, S.H., M.H,, Mieke Hijaya, S.H., M.H., Maya Narzalina, SH, M.H, Mery A. Christina Manurung, SH, M.H., Kartini Retno Wijoyo, S.H., Haryo Prakoso, S.H., dan Rudy Saragih, S.H,, yang merupakan Advokat dan Asisten Advokat pada Kantor Hukum MR & Partners yang beralamat di Grand Wijaya Center Blok B 8- 9, Jalan Wijaya Il, Kebayoran Baru, Jakarta 12160, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.: 031/DNA/MRP/IV/2015 tanggal 21 April 2015, selanjutnya disebut sebagai - PEMOHON; MELAWAN BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BP3TI), DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN TELEKOMUNIKASI, KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, yang beralamat di Wisma Kodel Lanta 6, Jalan H.R Rasuna Said Kav B-IV, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya Bertiana Sari, sug ae {| % He Bani Jamuri, Muhammad Faisal, Chelpira Intan P., Fina, Siti Adlia Catur Putri, dick yang merupakan karyawan pada Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan ‘Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) yang beralamat di Wisma Kodel Lantal 6, Jalan H.R Rasuna Said Kav B-IV, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Tugas No.: 463/SPT/BPPPTL31/HK.04.01/08/2015,, selanjutnya disebut sebagai ~ - TERMOHON; Majelis Arbitrase pada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) tersebut; Telah membaca surat dari Pemohon tertanggal 29 Juni 2015 perihal penunjukan Dr. Ir. Anita Dewi Anggraeni Kolopaking, S.H., M.H., FCBArb, sebagai arbiter; ‘Telah membaca surat dari Termohon tertanggal 30 Juni 2015 perihal penunjukan Dr, Ir, Ichjar Musa, S.E,, M.M., M.H., FCBArb,, sebagai arbiter; Telah membaca surat BANI No.: 15.2022/ViII/BANI/HA-In tanggal 07 Agustus 2015 perihal Penunjukan Dr. Tjip Ismail, $.H,, MBA, M.M,, FCBArb, sebagai Ketua Majelis; Telah membaca Surat Keputusan Dewan Pengurus BANI No. 15.243/VIlI/SK-BANI/HU tanggal 13 Agustus 2015 tentang Pengangkatan Majelis Arbitrase yaitu Dr. Tjip Ismail, SH, MBA, M.M,, FCBArb, sebagai Ketua Majelis, Dr. Ir. Ichjar Musa, S.E, MM. M. FCBArb, dan Dr. Ir. Anita Dewi Anggraeni Kolopaking, S.H,, MH, FCBArb., masing- masing sebagai Anggota Majelis Arbitrase yang beralamat di Wahana Graha Lantal 1 & 2, Jl. Mampang Prapatan No. 2, jakarta 12760, untuk memeriksa dan memutus dalam tingkat pertama dan terakhir Perkara No.: 709/V/ARB-BANI/2015; ‘Telah membaca surat-surat dalam perkara ini yang meliputi: + Permohonan Arbitrase Pemohon tertanggal 20 Mei 2015; + Jawaban Termohon tertanggal 28 Agustus 2015; + Replik Pemohon tertanggal 17 September 2015; + Duplik Termohon tertanggal 25 September 2015; ~ Alat bukti Pemohon dan Termohon; ~ Kesimpulan dari Pemohon tertanggal 09 Oktober 2015; Kesimpulan dari Termohon tertanggal 12 Oktober 2015, Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat bunyi putusan’ ini, maka Permohonan Arbitrase Pemohon, Jawaban Termohon, Replik Pemohon,’ Duplilé ‘TBmehon, / rg ON Bani Kesimpulan Pemohon dan Termohon, Alat Bukti dari Pemohon dan Termohon, dan dokumen tambahan Jainnya yang diajukan, baik oleh Pemohon maupun oleh Termohon serta berita acara persidangan dianggap sebagai sudah termasuk dalam Putusan Arbitrase ini, dan dianggap telah dipertimbangkan secukupnya dimana akhirnya dimohonkan putusan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA. Bahwa Pemohon mengemukakan dalil-daliinya dalam Permohonan Arbitrase tertanggal 20 Mei 2015, sebagai berikut: 1, Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadi hubungan hukum dimana Pemohon telah ditunjuk oleh Termohon sebagai Penyedia Jasa Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan (PLIK) Sentra KPU/ USO di Wilayah Sulawesi dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian untuk. melaksanakan Penyediaan Jasa Akses Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif KPU/ USO Paket Pekerjaan 6 (enam) di Propinsi Gorontalo, Propinsi Sulawesi Utara, Propinsi Sulawesi Tengah, Propinsi Sulawesi Barat, Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi Sulawesi Tenggara No. 16/PKS/KOMINFO/12/2011, Nomor:; 375/MRP-PLIK/DNA/12/11, tanggal 27 Desember 2011, yang telah diubah dengan No, 16/PKS-ADD/BP3TI/KOMINFO/ 11/2012, No. 085A/MRP- PLIK/11/2011, tanggal 14 November 2012, untuk. selanjutnya disebut “PERJANJIAN” (Bukti P-1). 2, Bahwa Pemohon telah melaksanakan kewajibannya dalam PERJANJIAN sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Bukti P-2) sebagai berikut: a, Berita Acara --Pemeriksaan -—-Hasil_~—=~Pekerjaan. ~=—No. 33/PHP/BPPPTI/KOMINFO/ XI/2012 tanggal 27 November 2012, dan; b, Berita AcaraSerah_~=Terima_~—=Hasil_~—Pekerjaan No. 33/STHP/BPPPT1/KOMINFO/ XI/2012 tanggal 27 November 2012. Bani . Bahwa kemudian dilakukan Uji Fungsi dan Uji Integrasi oleh Termohon (Bukti P-3), sebagaimana ternyata dalam Berita Acara Pelaksanaan Uji Fungsi Penyediaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif PT, Multidata Rancana Prima oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) tanggal 21 November 2012. . Bahwa Pemohon telah melaksanakan seluruh kewajiban pra-operasional sesuai dengan PERJANJIAN dan sampai dengan tanggel Permohonan ini diajukan masih mengoperasikan dan memelihara layanan terhitung sejak berlakuaya [jin Operasional (Bukti P-4) sesuai Surat Persetujuan Operasional PLIK-SP Paket 6 dengan No, 2175/BP3TI/KOMINFO/11/2012 tanggal 27 November 2012. . Bahwa dalam Pasal 1.1 huruf y Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) PERJANJIAN diatur: “Sistem Informasi Manajemen dan Monitoring Layanan Internet Kecamatan, yang selanjutnya disebut SIMMLIK adalah sistem informasi manajemen dan monitoring PLIK yang dioperasikan oleh BP3TI” . Berdasarkan PERJANJIAN, pembayaran dilakukan dengan menggunakan data SIMMLIK milik Termohon yang kemudian akan dilakukan proses rekonsiliasi antara data Pemohon dengan data (SIMMLIK) milik Termohon, namun sampai saat ini SIMMLIK Termohon belum tersedia, sehingga proses rekonsilias! untuk memperhitungkan prestasi pekerjaan dipergunakan data yang bersumber dari NOC (Network Operation Center) milik Pemohon yang menyajikan informasi Log File Client yang dapat menunjukkan durasi layanan dari masing-masing client, . Bahwa sesuai mekanisme pembayaran yang diatur dalam PERJANJIAN, yaitu pembayaran dilakukan Termohon per 3 (tiga) atau 1 (satu) bulan pengoperasian sesuai dengan prestasi kerja yang telah dilakukan oleh Pemohon, sesuai dengan PERJANJIAN Pasal 5.3 Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK). Termohon wajib melakukan pembayaran setelah tagihan Pemohon diterima oleh Termohon, .‘Terhadap Paket Pekerjaan 6 yang telah dilaksanakan oleh Pemohon, Peffidhon 4 Bani telah mengajukan Permohonan Pembayaran/ Rekensiliasi yang kemudian i Data ditindaklanjuti oleh Termohon dengan melakukan Rapat Rekonsili untuk pembayaran prestasi kerja, sesuai dengan (Bukti P-5): a. Surat No. 48/DNA/MRP/III/2011 tanggal 27 Maret 2013 Perihal: “Permohonan Pembayaran Operasional PLIK Sentra Produktif Termin I Bulan ke-1, ke-2 & ke-3 Paket Pekerjaan 6 Wilayah Sulawesi": 1) Risalah Rapat Rekonsiliasi Data Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/USO untuk Paket Pekerjaan 6 PT. Multidata Rancana Prima Periode: 27 November 2012-26 Februari 2013 (Termin I) tanggal 26 Maret 2013; 2) Kwitansi No. 003/KWI/MRP/III/2011 dan Invoice No. 003/INV/MRP/II1/2013 tanggal 27 Maret 2013 dengan nilai pembayaran sebesar Rp. 5.517.360.983,-. b, Surat No, 088/DNA/MRP/VI/2013 tanggal. 27 Juni 2013. Perihal: “Permohonan Pembayaran Operasional PLIK Sentra Produktif Termin Il Bulan ker, ke-2 & ke-3 Paket Pekerjaan 6 Wilayah Sulawesi": 1) Risalah Rapat Rekonsiliasi Data Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/ USO untuk Paket Pekerjaan 6 PT. Multidata Rancana Prima Periode: 27 Februari 2013-26 Mei 2013 (Termin M1) tanggal 18 Juni 2013; 2) Berita Acara Rekonsiliasi Pembayaran Operasional Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/ USO untuk Paket Pekerjaan 6 PT. Multidata Rancana Prima Periode: 27 Februari 2013-26 Mei 2013 (Termin II) No. 026/REKON- MRP/BP3TI/ KOMINFO/06/2013 tanggal 26 Juni 2013; 3) Kwitansi No. 004/KWI/MRP/VI/2013 dan Invoice_—_No. 004/INV/MRP/VI/ 2013 tanggal 27 Juni 2013 dengan nilai pembayaran sebesar Rp. 5.510.243,134,-. ¢. Surat No, 122/DNA/MRP/XI/2013 tanggal 11 November 2013 Perihal: “Permohonan Pembayaran Operasional PLIK Sentra Produktif Terinin 111 Bani 1) Risalah Rapat Rekonsiliasi Data Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/USO untuk Paket Pekerjaan 6 PT. Multidata Rancana Prima Periode: 27 Mei 2013-26 Agustus 2013 (Termin IN) tanggal 1 Oktober 2013; 2) Berita Acara Rekonsiliasi Pembayaran Operasional Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/USO untuk Paket Pekerjaan 6PT. Multidata Rancana Prima Periode: 27 Mei 2013-26 Agustus 2013 (Termin Ill) No. 046/REKON- MRP/BP3TI/KOMINFO/10/2013 tanggal 21 Oktober 2013; 3) Kwitansi No, 001/KWI/MRP/XI/2013 dan Invoice —_No. O01/INV/MRP/XI/ 2012 tanggal 11 November 2013 dengan nilai pembayaran sebesar Rp. 5.296.877.497,-, Bulan ke-1, ke-2 & ke-3 Paket Pekerjaan 6 Wilayah Sulawesi": @ Surat No, 133/DNA/MRP/XII/2013 tanggal 13 Desember 2013 Perihal: “Permohonan Pembayaran Operasional PLIK Sentra Produktif Termin IV Bulan ke-1, ke-2 & ke-3 Paket Pekerjaan 6 Wilayah Sulawesi”: 1) Risalah Rapat Data Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/ USO untuk Paket Pekerjaan 6 PT. Multidata Rancana Prima Periode: 27 Agustus 2013-26 November 2013 (Termin IV) tanggal 10 Desember 2013; 2) Berita Acara Rekonsiliasi Pembayaran Operasional Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/ USO untuk Paket Pekerjaan 6 PT, Multidata Rancana Prima Periode: 27 Agustus 2013-26 November 2013 (Termin IV) No. 062/REKON- MRP/BP3TI/KOMINFO/ 12/2013 tanggal 13 Desember 2013; 3). Kwitansi No. 001/KWI/MRP/XII/2013_ dan Invoice No. 001/INV/MRP/XII/ 2013 tanggal 13 Desember 2013 dengan nilai pembayaran sebesar Rp. 5.382,554.903,-. 9, Dengan demikian, karena mekanisme pembayaran telah dilaksanakan sesuai dengan PERJANJIAN dan pembayaran telah dilakukan Termohon kepada Pemohon atas prestasi pekerjaan yang juga telah ‘dilaksanakan ‘sesual 6 bani PERJANJIAN, maka pembayaran untuk Paket Pekerjaan 6 untuk Termin I s/d. Termin IV adalah sah dan tidak melawan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 10.Bahwa serupa untuk termin selanjutnya, Pemohon telah mengajukan surat Permohonan Pembayaran dan telah diterima oleh Termohon (Bukti P-6), sesual dengan surat penagihan sebagai berikut: a. Surat Pengajuan Pro Forma Invoice MPLIK dan PLIK Sentra No. 043/MRP- BP3TI/VI/2014 tanggal 26 Juni 2014 untuk Termin V bulan ke 1, 2, 3 (27 November 2013 s/d. 26 Februari 2014) dan Termin VI bulan ke 4, 2, 3 (27 Februari 2014 s/d. 26 Mei 2014); b, Surat Pengajuan Pro Forma Invoice MPLIK dan PLIK Sentra Nomor 063/MRP-BP3TI/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014 untuk termin VII bulan ke 1, 2,3 (27 Mei 2014 s/d, 26 Agustus 2014). 11,.Bahwa Pemohon juga telah menyampaikan surat-surat permohonan rekonsiliasi data pelaksanaan pekerjaan PLIK Sentra Produktif Paket 6 Termin V, Vi, dan Vil kepada Termohon (Bukti P-7), yaitu melalui: a, Surat No, 089/MRP-BP3TI/XI/2014 tanggal 20 Nopember 2014 Perihal: “Permintaan Waktu untuk Melakukan Rekonsiliasi Kinerja Operasional PLIK Sentra Produktif Paket 6 di Propinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawest Selatan, Sulawesi Tenggara’, dan; b. Surat No. 102/MRP-BP3TI/XI/2014 tanggal 9 Desember 2014 Perihal: “Permohonan Penagihan Pembayaran Prestasi Kerja Termin Vs/d. Termin VIII Paket 6 di Propinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara’ : 12, Bahwa kemudian terhadap surat pengajuan pro forma invoice dan permintaan rekonsiliasi data dan pembayaran tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan rekonsiliasi data dan pembayaran sesuai dengan: Bani a. Berita Acara Rekonsiliasi Data dan Pembayaran Operasional Penyediaan Jasa Akses Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif KPU/USO Paket Pekerjaan 6 PT. Multidata Rancana Prima Periode November 2013 s/d, Agustus 2014 (Termin V s.d. Termin VII) Nomor: 033/REKON-MRP (PLIK-SP)/BPPPTI/KOMINFO/12/2014 tanggal 29 Desember 2014 (Bukti P- 8), untuk kemudian diajukan-permohonan pembayaran melalui: b. Surat Permohonan Pembayaran Operasional PLIK Sentra Produktif No. 111/DNA/ MRP/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 untuk Termin V, Termin VI, dan Termin Vii Bulan ke-1, ke-2, & ke-3 Paket Pekerjaan 6 Wilayah Sulawesi (Bukti P-9), dan; c. Kwitansi No. 006/KWI/MRP/XII/2014, Invoice No, 006/INV/MRP/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 dengan nilai pembayaran sebesar Rp. 15,501.176.27,- beserta Faktur Pajak (Bukti P-10); yang mana telah sesuai dengan permintaan Termohon dalam suratnya No. 1782/KOMINFO/BPPPTI.31/KU.01.04/12/2014 tanggal 29 Desember 2014 Perihal: “Pemberitahuan Hasil Pelaksanaan Rekonsiliasi Data dan Pembayaran” (Bukti P-11). 13.Bahwa walaupun Pemohon telah melaksanakan prosedur/ mekanisme pembayaran sesuai PERJANIAN dan telah dilaksanakan rekonsiliasi data dan pembayaran, namun sampai dengan Permohonan ini ditandatangani Pemohon belum menerima pembayaran untuk Termin V s/d, Termin VIL untuk Paket Pekerjaan 6 dari Termohon. ‘Total pembayaran yang menjadi kewajiban Termohon kepada Pemohon untuk PERJANJIAN adalah sebesar Rp, 15.501.176.276- (lima belas milyar lima ratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam Rupiah), dengan perincian sebagai berikut: Paket Pekerjaan 6 Sat Germonoian eaulneren) 27 November 006/INV/MRP/XIL | 30 Desember 8.264.403.8 v 2013 - 26 /2014 2014 44 Februari 2014 \ j 27 Februari 006/INV/MRP/XII | 30 Desember 5.130.062.9 vl 2014 ~ 26 Mei /2014 2014 5 2014 27 Mei 2014 006/INV/MRP/XIL | 30 Desember 5.106.709.4 vit 26 Agustus /2014 2014 58 2014 14, Bahwa keterlambatan pembayaran Termohon kepada Pemohon, menjadi dasar pengenaan Denda Keterlambatan sebagaimana diatur dalam Pasal 7.2.1 huruf c PERJANIJIAN, yaitu sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai pembayaran prestasi yang belum dibayar perhari dengan nilai denda keterlambatan sebesar Rp. 1.271,096.453,- 15.Bahwa justru kemudian pada tanggal 2 Mei 2014, Termohon mengeluarkan surat’ No. _$.788/Kominfo/BPPPTI.31/KU.01.02/05/2014 —_Perihal: “Pemberitahuan Alokasi Anggaran Masih Memerlukan Persetujuan DPR RI” (Bukti P-42) yang pada pokoknya berisi penjelasan bahwa Termohon belum dapat melakukan realisasi pembayaran prestasi kerja KPU/USO PLIK SP sampai dengan diterimanya persetujuan DPR RI. Lalu Termohon kembali mengeluarkan surat No, 001/Kominfo/BP3TI.31/KU.01.08/01/2015 tanggal 5 Januari 2015 Perihal: “Penjelasan Anggaran Proyek PLIK SP paket 6 wilayah’ Sulawesi” (Bikti 9 Bani P-13) yang menyatakan bahwa permohonan pembayaran operasional PLIK SP Termin V, VI, dan VIL belum dapat diproses karena anggaran untuk kegiatan tersebut masih belum dapat dicairkan dan masih diblokir oleh Kementerian Keuangan (diberi tanda *) dan surat tagihan berikut kelengkapannya dikembalikan oleh Termohon kepada Pemohon, 16. Bahwa alasan Termohon dalam menunda pembayaran prestasi kerja kepada Pemohon tersebut tidak dapat diterima karena: a. PERJANJIAN beserta lampiran dan amandemen yang dilakukan oleh Pemohon dan Termohon adalah sah menurut ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata sehingga oleh karenanya PERJANJIAN yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon dan Termohon sudah seharusnya dianggap sebagai suatu undang-undang bagi para pihak sebagaimana tercantum di dalam Pasal 1338 KUH Perdata (asas pacta sunt servanda); b. Bahwa berdasarkan Pasal 1238 KUH Perdata, Termohon jelas-jelas telah berada dalam kelalaian atau ingkar/cidera janji (wanprestasi) atas PERJANJIAN @ quo yang ditandatangani dan disepakati oleh dan antara Pemohon dan Termohon, dengan tidak membayar prestasi kerja yang telah dilaksanakan oleh Pemohon; ¢ Bahwa di dalam PERJANJIAN tidak ada satupun Klausul yang mengatur mengenai perlunya persetujuan DPR RI sehubungan dengan pencairan pembayaran prestasi kerja, dan dikarenakan DPR RI bukan merupakan pihak dalam PERJANJIAN; 4. Bahwa mengenai pemblokiran anggaran oleh DPR RI telah diputus berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-XI/2013 tanggal 22 Mei 2014 yang antara lain menyatakan bahwa kewenangan DPR RI dalam pembintangan dan pemblokiran anggaran bertentangan dengan UUD 1945 Karena mengandung ketidakpastian hukum dan harus dinyatakan inkonstitusional bersyarat sepanjang dimaknai tidak ada lagi proses pembahasan setelah Rancangan Undang-undang (RUU) APBN diundangkan menjadi UU APBN. 7 20 Bani 17.Kemudian dalam perkembangannya, TERMOHON menyampaikan surat tertanggal 3 Maret 2015 No. B-191/KOMINFO/ BPPPTI31.4/KS.01.08/3/2015 perihal: "Penghentian Layanan Program KPU/USO” (vide Bukti P-14) kepada seluruh Penyedia Jasa Program KPU/USO, salah satunya kepada PEMOHON. Dalam Surat Penghentian Layanan tersebut, TERMOHON meminta seluruh Penyedia Program untuk menghentikan operasional layanan program KPU/ USO tahun 2015 pada paket pekerjaan masing-masing Penyedia Jasa. Berdasarkan surat tersebut hal int dikarenakan “tidak adanya anggaran” untuk kontrak- kontrak tersebut sehingga operasional terpaksa dihentikan. Pemohon secara tegas menolak untuk memberikan persetujuan atas penghentian sepihak tanpa kompensasi dari Termohon sebagaimana yang dikemukakan oleh Termohon dalam suratnya tersebut, dengan alasan sebagai berikut: a. penghentian anggaran dan penghentian operasional Program KPU/USO tidak termasuk dalam Alasan Pemutusan Kontrak oleh PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.4.1 SSUK PERJANJIAN dan tidak termasuk dalam Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.6.1 SUK PERJANJIAN, sehingga dapat dikategorikan sebagai wanprestasi sebagaimana diatur dalam Pasal 2.6.2 SSUK PERJANJIAN: "Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh Keadaan Kahar, . b. Kementerian Keuangan bukanlah pihak dalam PERJANJIAN, dan tidak ada ketentuan dalam PERJANJIAN yang menyatakan bahwa kebijakan pemerintah (dalam hal ini Kementerian Keuangan) dapat menjadi alasan penghentian Program KPU/ USO atau alasan pemutusan PERJANJIAN atau sebagai keadaan force majeur. un Bani © Penghentian anggaran dan penghentian kegiatan operasional. program KPU/USO bukan merupakan beban dari penyedia jasa, namun disebabkan oleh adanya permasalahan-permasalahan di pihak TERMOHON yang harus diperbaiki terlebih dahulu sebagaimana dinyatakan dalam Surat tertanggal 20 Februari 2018 No, B. 170/KOMINFO/BPPPTI.31.4/KS.01.08/2/2015 Perihal “in Tahun Jamak Program KPU/USO" yang menjadi lampiran Surat Penghentian Layanan, antara lain perlu dilakukan perbaikan-perbaikan berupa desain ulang, alat ukur pekerjaan, mekanisme pembayaran, penataan Sumber Daya Manusia dan Standar Operasional Prosedur, 18. Bahwa tanggung jawab pelaksanaan Program KPU/ USO ada pada Termohon sehingga ketiadaaan SIMMLIK sebagai alat ukur pekerjaan untuk memperoleh data pembanding, perancangan SOP dan mekanisme pembayaran bukan merupakan kelalaian Pemohon, khususnya SIMMLIK yang merupakan kewajiban Termohon dan bukan Pemohon. Pasal 1.1 huruf (aa) SSUK PERJANJLAN: “Ufl integrast proses pelaksanaan pemerikasaan sistem terkait dengan keberhasilan keterhubungan (integrasi) PLIK yang disediakan oleh Penyedia Jasa dengan SIMMLIK dan Koneksi Internet yang disediakan oleh PPK berdasarkan Pedoman Uji Integrasi yang ditetapkan oleh PPK”. “Dalam hal SIMMLIK dan Koneksi Internet belum disediakan oleh PPK, maka Uji Integrasi dilakukan berdasarkan keterhubungan (integrasi) PLIK dengan sistem Sistem Monitoring PLIX dan Koneksi Internet yang dimiliki oleh Penyedia Jasa”, Sehingga berdasarkan ketentuan diatas, memang sudah selayaknya Pemohon dibayarkan atas prestasi pekerjaannya sesuai dengan laporan kemajuan pekerjaan masing-masing paket PLIK SP. ; 12 bani 19. Bahwa dengan adanya Surat Penghentian tersebut, berakibat pada tidak adanya kejelasan mengenai kelangsungan pelaksanaan program KPU/ USO khususnya program PLIK SP yang diselenggarakan oleh Pemohon. 20. Dengan demikian, PERJANJIAN adalah tetap sah dan mengikat secara hukum sampai dengan jangka waktu berakhirnya PERJANJIAN. Oleh karenanya, penghentian anggaran tahun 2015 tidak dapat dijadikan alasan bagi Termohon untuk tidak melakukan’ pembayaran atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan PERJANJIAN oleh Pemohon sebagai penyedia jasa sampai dengan akhir tahun 2014, 21, Bahwa Pemohon telah melakukan upaya komunikasi dan musyawarah kepada Termohon untuk melakukan pembayaran atas prestasi kerja yang telah dilakukan oleh Pemohon, namun belum mendapat permufakatan, sehingga menjadi dasar Pemohon untuk mengajukan permohonan arbitrase sesuai Perjanjian dengan tujuan mencari permufakatan serta mempertahankan kepentingan dan hak-hak hukum Pemohon, 22, Bahwa untuk itu, dan sejalan dengan surat Termohon kepada Pemohon No. 179/KOMINFO/BPPPTI31/HK/.04.01/02/2015 tanggal 26 Februari 2015 Perihal: "Penegasan Kelangsungan Kontrak Tahun Jamak KPU/USO” (Bukti P- 15), Pemohon telah mengirimkan surat No. 032/DNA/MRP/IV/2015 tanggal 23 April 2015 Perihal: “Pemberitahuan Pengajuan Upaya Hukum ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atas nama PT. Multidata Rancana Prima untuk Pekeraan Penyediaan Jasa Akses Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif KPU/ USO Paket Pekerjaan 6 (Enam)” kepada Termohon (Bukti P-16) yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pemohon telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan PERJANJIAN, namun hingga saat ini Pemohon belum menerima pembayaran dari Termohon atas prestasi kerja yang dilaksanakan oleh Pemohon. 23. Dengan dikirimkannya surat pemberitahuan tersebut maka syarat arbitrase sesuai Pasal 8, Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrage dan 13 ani | Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU No, 30/1999") telah terpenuhi, a 24.Bahwa dengan demikian, untuk penyelesaian sengketa dengan menggunakan Badan Arbitrase Nasional Indonesia ("BANI"), Pemohon sudah mengikuti prosedur dan tata cara sebagaimana diatur dalam PERJANJIAN. Permohonan ini dibuat dan disampaikan sesuai syarat arbitrase yang tercantum di dalam PERJANJIAN Pasal 8,2 Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang Lembaga Pemutus Sengketa yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 8.2 Syarat-Syarat Umum Kontrak: Lembaga Pemutus Sengketa: ‘Jika perselisihan di atas tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka masing-masing Pihak berhak untuk mengajukan perselisihan ke lembaga Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan- peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur arbiter BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir, Para Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pthak akan memilth arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator’, 25. Bahwa berdasarkan Pasal 1239 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (‘KUH Perdata’), dengan terang dan jelas Termohon sebagaimana telah dijabarkan diatas, telah merugikan Pemohon dan sudah pantas dan selayaknya menyelesaikan kewajiban Termohon untuk memberikan penggantian blaya, kerugian dan bunga. 26, Bahwa akibat tindakan Termohon belum melakukan kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian kepada Pemohon menyebabkan Pemohon mengalami esulitan pendanaan untuk membiayal kegiatan operasi layanan Jasa Akses Internet (PLIK SP) yang dibutuhkan masyarakat. Kondisi dimaksud menjadikan Pemohon harus menanggung resiko kerugian yang disebabkan oleh beban 14 Bani investasi dan biaya operasional untuk memenuhi kewajiban-kewajiban Pemohon sesuai Perjanjian. Untuk itu berdasarkan dalil-dalil yang dikemukakan Pemohon, memohon kepada Majelis Arbitrase pada BANI yang terhormat menerima dan memeriksa Permohonan Arbitrase Pemohon serta memutuskan sebagai berikut: a Menerima Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan bahwa PERJANJIAN beserta lampiran dan Amandemennya adalah sah dan mengikat secara hukum bagi para pihak dalam PERJANJIAN. Menyatakan Termohon telah wanprestasi terhadap PERJANJIAN. Menyatakan bahwa pembayaran atas prestasi pekerjaan yang telah dilakukan oleh Termohon kepada Pemohon berdasarkan PERJANJIAN dengan seluruh Amandemennya, yaitu Paket Pekerjaan 6 untuk Termin I s/d. Termin IV adalah sah dan tidak melawan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Menyatakan bahwa Termohon mempunyai kewajiban pembayaran atas jasa Pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Pemohon sebesar Rp. 15.501.176,276,- (ima belas milyar lima ratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam Rupiah) untuk: * Termin V (27 Nopember 2013 s/d. 26 Februari 2014) + Termin Vi (27 Februari 2014 s/d. 26 Mei 2014) © Termin Vil (27 Mei 2014 s/d. 26 Agustus 2014) Mewajibkan Termohon untuk membayar kewajiban pembayaran atas Jasa Pekerjaan berdasarkan PERJANJIAN kepada Pemohon sebesar Rp. 15,501.176,276, (lima belas milyar lima ratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam Rupiah) untuk: 15 * ‘Termin V (27 Nopember 2013 s/d. 26 Februari 2014) © Termin VI (27 Februari 2014 s/d. 26 Mei 2014) © Termin VII (27 Mei 2014 s/d. 26 Agustus 2014) 7. Mewajibkan Termohon untuk membayar Denda atas Keterlambatan Pembayaran kepada Pemohon sebesar Rp. 1.271.096.453,- (satu milyar dua ratus tujuh puluh satu sembilan puluh enam ribu empat ratus lima puluh tiga Rupiah). 8. Mewajibkan Termohon untuk membayar seluruh biaya proses arbitrase yang menjadi tanggung jawab Termohon yang telah atau akan dikeluarkan oleh Pemohon, Atau Apabila Majelis Arbitrase yang terhormat berpendapat lain, mohon putusan seadil- adilnya (ex aequo et bono). Bahwa Termohon mengemukakan dalil-daliInya dalam Jawaban tertanggal 28 Agustus 2015, sebagai berikut: Bahwa TERMOHON menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh PEMOHON, terkecuali hal-hal yang telah diakui secara tegas kebenarannya oleh TERMOHON dalam jawaban ini; A. Pendahuluan Hubungan Kerja antara PEMOHON dengan TERMOHON saat ini merupakan hubungan kerja dalam hal Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/USO yang selanjutnya disebut PLIK Sentra Produktif Paket Pekerjaan 6 (enam) yang berlokasi di Propinsi Gorontalo, Propinsi Sulawesi Utara, Propinsi Sulawesi Tengah, Propins! Sulawesi Barat, Propinsi Sulawesi Selatan, dan Propinsi Sulawesi Tenggara, Bahwa terhadap paket pekerjaan 6 PEMOHON memintakan pembayaran Prestasi Kerja untuk Termin V (27 Nopember s/d 26 Februari 2014), 16 Bani ‘Termin VI ( 27 Febbruari s/d 26 Mei 2014), dan Termin Vii ( 27 Mei s/d 26 Agustus 2014). Terhadap hal tersebut sudah diadakan rekonsiliasi data dan pembayaran sehubungan termin - termin yang di tagihkan, Namun sampai saat ini TERMOHON belum melakukan pembayaran kepada PEMOHON karena perlu adanya keputusan Jembaga peradilan yang sifatnya incraht. PEMOHON selanjutnya mengajukan Permohonan Arbitrase dan menuntut TERMOHON melakukan pembayaran Prestasi Kerja untuk Termin V (27 Nopember s/d 26 Februari 2014), Termin VI ( 27 Febbruari s/d 26 Mei 2014), dan Termin Vil ( 27 Mei s/d 26 Agustus 2014). yang didasarkan pada hasil rekonsiliasi data dan pembayaran antara PEMOHON dan TERMOHON, DALAM POKOK PERKARA 1, Bahwa TERMOHON menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh PEMOHON, terkecuali hal-hal yang telah diakui kebenarannya; 2. Bahwa pada intinya permohonan PEMOHON adalah suatu perbuatan ingkar janji terkait dengan kewajiban TERMOHON untuk melakukan pembayaran tagihan atas paket pekerjaan PLIK Sentra Produktif senilai Rp. 15.501.176.276,- (Lima Belas Miliyar Lima Ratus Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah); 3, Bahwa untuk menjawab semua dalil-dalil PEMOHON tersebut, maka TERMOHON akan menguraikan hal- hal sebagai berikut: A. Kedudukan TERMOHON 4, Bahwa TERMOHON merupakan Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Pasal 3 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 jo PP No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang berbunyi: wv Bani Pasal 3 avat 1: “BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan” Pasal 3 avat (2); “BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan _kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah dan karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah sebagai instansi induk” Berdasarkan hal tersebut, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia turut bertanggung jawab atas pelayanan umum yang dilaksanakan TERMOHON yang dalam hal ini diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen Balai Telekomunikasi dan Informatika (BTIP), Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Ru. Nomor: 01/KEP/M.KOMINFO/1/2010 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2010; (BUKTI T-1) 5, Bahwa berdasarkan Pasal 68 ayat (3) Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang berbunyi: “Pembinaan keuangan Badan Layanan Umum. pemerintah pusat dilakukan oleh ‘Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertanggung Jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan”; (BUKTI T-2) 6, Bahwa berdasarkan Pasal 68 ayat (3) Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, segala penggunaan anggaran TERMOHON tunduk pada ketentuan atau kebijakan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RL. selaku Pembina Teknis TERMOHON dan Kementerian Keuangan RI selaku Pembina Keuangan TERMOHON; 18 Bani 7. Bahwa pada tanggal 20 Mei 2015, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengeluarkan Surat Perintah Nomor 418/M.KOMINFO/KP.01.06/05/2015 yang menunjuk Pelaksana Tugas Direktur Balai Penyedia Dan Pembiayaan Telekomunikasi Dan Informatika; (BUKTI T-3) 8. Bahwa dengan adanya Surat Perintah tersebut, maka telah terjadi perubahan dalam struktur organisasi TERMOHON berdasarkan Peraturan Menteri Komunikas! Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Penyedia Dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi Dan Informatika; (BUKTI T-4) B, Pembayaran Prestasi Kerja PEMOHON 9. Bahwa sesuai dengan Hasil rekonsiliasi data dan pembayaran, TERMOHON mempunyal kewajiban untuk melakukan pembayaran atas prestasi kerja yang telah dilakukan oleh PEMOHON dalam melaksanakan Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif: PLIK-SP KPU/USO Paket Pekerjaan 6 ‘Termin V, Termin VI, Termin VII dengan nilai kontrak setelah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan telah memperhitungkan pengembalian uang muka dengan total sebesar: Rp. 15.501.176.276,- (Lima Belas Miliyar Lima Ratus Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah); 10. Bahwa sesuai dengan perjanjian, pembayaran dilakukan TERMOHON selama 48 bulan pengoperasian sesuai dengan prestasi kerja yang telah dilakukan oleh PEMOHON. TERMOHON wajib’ melakukan pembayaran setelah tagihan PEMOHON diterima oleh TERMOHON, pembayaran kepada PEMOHON diberikan setelah per 1 (satu) atau 3 (tiga) bulan layanan operasi dilaksanakan dalam termin-termin pembayaran pada periode operasional; 11, Bahwa angka yang di mohonkan oleh PEMOHON sebesar Rp. 15.501.176.276, (Lima Belas Miliyar Lima Ratus Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah) untuk pembayaran prestasi kerja Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif PLIK- 19 Bani SP KPU/USO Paket Pekerjaan 6 Termin V, Termin VI, Termin VII setelah PPN dan Perhitungan pengembalian uang muka ialah berdasarkan hasil rekonsiliasi data dan pembayaran nomor : 033/REKON-MRP (PLIK- SP)/BPPPTI/KOMINFO/12/2014. (Vide Bukti P-8) 12. Bahwa angka yang di mohonkan oleh PEMOHON sebesar Rp. 15.501.176.276,- (Lima Belas Miliyar Lima Ratus Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah) untuk pembayaran prestasi kerja Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produktif PLIK- SP KPU/USO Paket Pekerjaan 6 Termin V, Termin VI, Termin VII setelah PPN dan Perhitungan pengembalian uang muka ialah dengan mengacu pada SOP Rekonsiliasi Data dan Pembayaran Penyediaan Jasa Pusat Layanan Internet Kecamatan Sentra ProduktifKPU/USO No: 50/KPA/10/2014.(Bukti T-5) 13, Bahwa pada dasarnya Termohon sepakat dengan apa yang sudah dinyatakan di dalam setiap Berita Acara Rekonsiliasi terkait dengan pembayaran prestasi kerja Pemohon, kecuali terpenuhi butir di dalam berita acara rekonsiliasi yang menyebut apabila terjadi kekeliruan dalam perhitungan pembayaran akan diperhitungkan kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, , Mekanisme Penagihan dan Pembayaran Serta Pengembalian Uang Muka 14. Bahwa berdasarkan Pasal [5.3] huruf e poin 2) b) SSKK Surat Perjanjian menyatakan bahwa: b) PPK bersama-sama Penyedia be melakukan rekonsiliast terhadap perhitungan penagthan pembayarai 15. Bahwa berdasarkan Pasal di atas, untuk melaksanakan proses rekonsiliasi TERMOHON telah membuat SOP Rekonsiliasi Data dan Pembayaran Penyediaan Jasa Pusat Layanan Internet Kecamatan Sentra ProduktifKPU/USO No: 50/KPA/10/2014 sebagai pedoman perhitungan prestasi kerja; (Vide BUKTI T-5) 16. Bahwa berdasarkan SOP Rekonsiliasi Data dan Pembayaran Penyediaan Jasa Pusat Layanan Internet Kecamatan Sentra ProduktifkPU/USO No: 50/KPA/10/2014, 20 Bani dijelaskan mengenai alur prosedur penagihan dan pembayaran atas prestas! kerja PEMOHON antara lain: 1) Penyedia Jasa menyampaikan Surat Permohonan Penagihan beserta Lampiran Laporan Rekapitulasi SLA kepada Pejabat Pembuat Komitmen TERMOHON (selanjutnya disebut dengan PPK) dengan tembusan kepada Kepala TERMOHON selaku Kuasa Pengguna Anggaran TERMOHON (selanjutnya disebut dengan KPA); 2) PPK menerima dan melaporkan kepada Kepala TERMOHON untuk mendapat persetujuan melakukan proses terhadap Surat Permohonan Penagihan (dalam bentuk Nota Dinas); 3) KPA menerima dan mendisposisikan kepada bagian Operarasi dan Monitoring TERMOHON (selanjutnya disebut dengan OPMON) untuk proses rekonsiliasi Data dan Pembayaran serta bagian Bisnis dan Keuangan TERMOHON (selanjutnya disebut dengan BISKEU) untuk pengecekan ketersediaan Anggaran; 4) OPMON dan BISKEU menerima disposisi untuk melakukan pengecekan, OPMON mengecek kelengkapan dokumen dan verifikasi data dari Laporan Rekapitulasi SLA dan Verifikasi Data SLA dan BISKEU melakukan pengecekan terhadap ketersediaan anggaran. 5) OPMON dan BISKEU melakukan pengecekan kelengkapan dokumen dengan hasil sebagai berikut: 1. Apabila lengkap dan sesuai akan diberikan Kesimpulan Cek List Lengkap dan dilanjutkan dengan proses verifikasi data Il. Apabila tidak lengkap dan tidak sesuat akan diberikan Kesimpulan Cek List Tidak Lengkap dan dikoordinasikan kepada PPK untuk diberitahukan ke Penyedia Jasa 6)PPK menerima hasil pengecekan dokumen dan ketidaklengkapannya diberitahukan kepada Penyedia Jasa serta menerima tembusan hasil pengecekan anggaran dan BISKEU melaporkan hasil pengecekan ketersediaan anggaran kepada Kepala TERMOHON dengan tembusan kepada PPK: 2a Bani 7) OPMON melakukan verifikasi data dan dilanjutkan dengan membuat Draft Surat Undangan Rekonsiliasi Data yang kemudian dimintakan persetujuannya kepada Kepala TERMOHON; 8) Berdasarkan hasil verifikasi, TERMOHON mengundang pihak terkait untuk melakukan pembahasan kegiatan Rekonsiliasi Data dan Pembayaran; 9) TERMOHON dan Penyedia Jasa melakukan pembahasan kegiatan Rekonsiliasi Data dengan hasil berupa Berita Acara Rekonsiliasi Data dan Pembayaran; 10) TERMOHON melaporkan hasil Rekonsiliasi Data kepada Kepala TERMOHON untuk diterbitkan Surat Persetujuan dan Berita Acara Rekonsiliasi Data dan Pembayaran, ditembuskan ke semua pihak yang hadir pada kegiatan tersebut; 11) KPA menerima hasil Rekonsiliasi Data dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Pelaksanaan Rekonsiliasi Data dan Pembayaran dan dikirimkan kepada Penyedia Jasa; 12) Penyedia Jasa menerima Surat pemberitahuan hasil rekonsiliasi data dan pembayaran. 17, Bahwa setelah terjadinya prosedur yang disampaikan di atas, Penyedia Jasa harus mengirimkan Surat Permohonan Pembayaran Prestasi Kerja Penyedia Jasa kepada KPA dengan dilampiri kwitansi dan Berita Acara Rekonsiliasi Data dan Pembayaran yang telah ditandatangani oleh pihak terkait; 18, Bahwa berdasarkan Pasal Pasal [5.3] huruf g SSKK Perjanjian mengenai Pembayaran Prestasi Kerja menyatakan bahwa: “untuk pengembalian uang muka berlaku rumus sebagai berikut: C= B-Pengembalian termin n1-16 Keterangan: C= Pengembalian Uang Muka B= Biaya Sewa” 19, Bahwa berdasarkan hal tersebut, mohon agar Majelis Arbitrase yang memeriksa perkara ini untuk menolak Permohonan Arbitrase ini untuk seluruhnya karena tuntutan yang diajukan tidak berdasar hukum karena jumiah tuntutan semata- 22 Bani mata hanya didasarkan pada raw data yang belum diverifikasi dan jumlah tuntutan tersebut juga belum dikurangi dengan pengembalian ang muka; dan 20, Bahwa TERMOHON akan menguraikan fakta-fakta mengenai adanya LHP BPK-RI ‘Tentang Pengerjaan PLIK dan MPLIK Dan Sistem Keuangan TERMOHON, dalam pembahasan berikutnya. D, Fakta adanya LHP. BPK-RI Tentang Pengerjaan PLIK dan MPLIK Dan Sistem Keuangan TERMOHON 21, Bahwa telah dilakukan pemeriksaaan paket pekerjaan PLIK dan MPLIK tertanggal 3 Januari 2014 dalam LHP Nomor: 07/S/V-XVI/01/2014 perihal Laporan Hastl Pemeriksaan atas Penyediaan Jasa PLIK dan MPLIK di Jakarta dan Sulawesi Utara, LHP Nomor: 08/S/V-XV1/01/2014 Perihal Laporan Hasil Pemeriksaan atas Penyediaan Jasa PLIK dan MPLIK di Jakarta dan Maluku Utara, dan LHP Nomor: 09/S/V-XVI/01/2014 Perihal Laporan Hasil Pemeriksaan atas Penyediaan Jasa PLIK dan MPLIK di Jakarta dan Kepulauan Bangka Belitung; (BUKTI T-6) 22. Bahwa dari hasil LHP tersebut, ditemukan beberapa permasalahan, salah satu permasalahan penting adalah: raw data fog server PLIK penyedia jasa yang digunakan sebagai dasar perhitungan rekonsiliasi dan pembayaran diduga tidak valid dan mengakibatkan kelebihan pembayaran sehingga berpotensi merugikan keuangan negara; 23, Bahwa oleh karena adanya temuan tersebut, meskipun dalam hal ini PEMOHON bukan menjadi obyek temuan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDT) BPK RL, BPK RJ. memberikan beberapa poin rekomendasi kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Ru. yang diantaranya memuat ‘permintaan untuk mengevaluasi dan menghentikan prosedur pembayaran berdasarkan raw data penyedia jasa dan SOP rekonsiliasi data dan pembayaran serta menghentikan sementara atas pembayaran PLIK dan MPLIK data log modem/server sampai dilakukan pengujian oleh Inspektorat Jenderal Kemenkominfo; 23 24. 25, 26. 27. 28, 29, 30. Bani Bahwa Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara berbunyi: “Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan’; Bahwa dengan adanya rekomendasi tersebut, maka TERMOHON dalam hal ini telah melakukan evaluasi atas SOP rekonsiliasi data dan pembayaran; Bahwa TERMOHON telah melakukan upaya perbaikan sebagai tindak lanjut dari LHP tersebut dengan menghentikan kegiatan rekonsiliasi data dan pembayaran dan melakukan evaluasi terhadap SOP rekonsiliasi data dan pembayaran untuk kemudian dilakukan penyusunan SOP untuk masing-masing program yang dilaksanakan oleh TERMOHON; Bahwa saat ini TERMOHON telah menyelesaikan SOP Rekonsiliasi Data dan Pembayaran Penyediaan Jasa Pusat Layanan Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/USO No: 50/KPA/10/2014; (vide BUKTI T-5) Bahwa TERMOHON dalam hal ini berkewajiban menjelaskan mengenai kedudukan PEMOHON dan TERMOHON dalam kewajibannya untuk mengikuti SOP; Bahwa TERMOHON selaku pejabat instansi Pemerintah wajib menindaklanjuti rekomedasi dari BPK-RI untuk melakukan evaluasi terhadap SOP Rekonsiliasi Data dan Pembayaran sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2004, sehingga pelaksanaan rekonsilias| mengacu pada SOP Rekonsilias! Data dan Pembayaran Penyediaan Jasa Pusat Layanan Internet Kecamatan Sentra Produktif KPU/USO No: 50/KPA/10/2014; (vide BUKTIT-5) Bahwa dalam Pasal 3 ayat (2) Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PerKA LKPP) Nomor 18 Tahun 2014 tentang Daftar Hitam dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa: (BUKTI T-7) “Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanks! pencantuman dalam daftar hitam apabita: 24 31, 32, 33, 34, 35, (@) oon @). (9) tidak menindaklanjuti hasil rekomendasi audit Badan Pemeriksa Keuangan/APIP yang —mengakibatkan timbulnya _kerugian_keuangan Negara.. "; Bahwa dalam pasal 4 PerKa LKPP tersebut juga disebutkan pencantuman dalam Daftar Hitam berlaku selama 2 (dua) tahun dengan skala nasional; Bahwa berdasarkan hal tersebut, kedua belah pihak baik PEMOHON dan TERMOHON wajib untuk melaksanakan tindak Janjut hasil rekomendasi dari BPK- RI khususnya terkait pelaksanaan ketentuan SOP Rekonsiliasi_ Data dan Pembayaran yang telah dievaluasi; Bahwa dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh TERMOHON, maka dapat dikatakan TERMOHON terus melakukan perbaikan sesuai dengan arahan BPK RI. demi terhindar dari kerugian negara; Bahwa mengenai potensi kerugian negara, TERMOHON berkewajiban untuk menjelaskan mengenai gambaran umum sistem keuangan TERMOHON; Bahwa berdasarkan Pasal 14 PP No, 23 Tahun 2005 jo. PP No. 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berbunyi: “()_ Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN/APBD diberlakukan sebagai pendapatan BLU. (2) Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan operasional BLU, (3) Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukan. (4) Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya merupakan pendapatan bagi BLU. 25 Bani (5) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (4) dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasat 11. (6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dilaporkan sebagai pendapatan negara bukan —_pajak kementertan/lembaga atau pendapatan bukan pajak pemerintah daerah.”: 36. Bahwa dengan adanya ketentuan tersebut telah menjelaskan bahwa sistem keuangan TERMOHON berasal dari keuangan negara yang dikategorikan di dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP); 37, Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang berbunyi: “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara ...” yang kemudian dijelaskan di dalam penjelasannya yang berbunyi: “Dalam ketentuan ini, kata “dapat” sebelum frasa “merugikan keuangan atau perekonomian negara” menunjukkan bahwa tindak pidana korupsi merupakan deltk formil, yaitu adanya tindak pidana korupsi cukup dengan dipenuhinya unsur- unsur perbuatan yang sudah dirumuskan bukan dengan timbulnya akibat.”; 38, Bahwa TERMOHON akan menguraikan fakta-fakta mengenai adanya pemblokiran/pemberian tanda bintang (*) oleh Kementerian Keuangan Rll, dalam pembahasan berikutnya, E. Fakta Terkait Pemblokiran/Pemberian tanda bintang (*) oleh Kementerian Keuangan RL 39. Bahwa seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sebagai tindak lanjut dari LHP BPK-RI, pada 7 Februari 2014, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah 26 Bani mengirimkan surat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Rl. tentang Penyampaian Keputusan Rapat Komisi ! DPR RI; (BUKTI T-8) 40. Bahwa dalam surat tersebut, terdapat poin-poin hasil keputusan Rapat Kerja Komisi I DPR RI, diantaranya: a. Komist | DPR RI memutuskan untuk memberikan tanda bintang (*) terhadap anggaran program PLIK dan MPLIK dalam RKA-KL Kementerian Komunikasi dan Informatika Ru. Tahun Anggaran 2014 sekitar Rp 529.257.196.000 (lima ratus dua puluh sembilan miliar dua ratus lima puluh tujuh juta seratus sembilan puluh enam ribu rupiah) sampai hasil audit investigasi program PLIK dan MPLIK dikeluarkan oleh BPK-RI; b, Komisi 1 DPR RI meminta Kementerian Komuntkasi dan Informatika RL. untuk segera melakukan evaluasi ulang secara komprehensif terhadap Program Desa Dering dan Desa Pinter; c. Komisi | DPR RI memutuskan bahwa program dan anggaran digitalisas! dalam RKA-KL Kementerian Komunikasi dan Informatika R.l, Tahun Anggaran 2014 ditunda, sampai adanya kepastian hukum, kecuali program sosialisasi TV Digital. 41, Bahwa menindaklanjuti adanya anggaran dana TERMOHON yang dibintangi/diblokir, TERMOHON beritikad baik menyampaikan kondisi pada tanggal 12 Februari 2014, TERMOHON mengirimkan Surat Nomor 165A/Kominfo/BPPPTI.31/KS.01.08/02/2014 kepada Direktur Utama Penyedia Jasa Program KPU/USO yang terlibat dalam program-program di lingkungan ‘TERMOHON, perihal penundaan pembayaran prestasi kerja; (BUKTI T-9) 42, Bahwa pada tanggal 22 Mei 2014, Mahkamah Konsititusi mengeluarkan Putusan No,35/PUU-XI/2013 yang menyatakan: (BUKTI T-10) 7 43, 44, 45. 46. 47, 48, Bani a) Kewenangan DPR untuk membahas APBN secara terperinci bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UD) 1945 karena mengandung ketidakpastian hukum dan berpotensi menimbulkan penyimpangan anggaran dan korupsi; b) Kewenangan DPR dalam pembintangan dan pemblokiran anggaran bertentangan dengan UUD 1945 karena mengandung ketidakpastian hukum dan harus dinyatakan konstitusional bersyarat sepanjang dimaknai tidak ada lagi proses pembahasan setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN diundangkan menjadi UU APBN; Bahwa benar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-XI/2013 tanggal 22 Mei 2014 yang menyatakan bahwa DPR sudah tidak memiliki kewenangan untuk memberikan tanda bintang (*); Bahwa dengan hilangnya kewenangan DPR tersebut tidak serta merta tanda bintang (") yang terdapat dalam RKA-KL TERMOHON hilang dan dana dapat dicairkan; Bahwa TERMOHON telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pembukaan blokir anggaran dimaksud sejak bulan Juni 2014; (BUKTI T-11) Bahwa syarat pembukaan blokir diantaranya adalah penyiapan dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dan pada tanggal 26 Maret 2015, RBA TERMOHON telah ditandatangani/disahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI; (BUKTIT-12) Bahwa pada tanggal 6 April 2015, terdapat hasil catatan penelaahan dari Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan RJ. kepada TERMOHON terkait dengan pembukaan blokir/tanda bintang (*) dan penggunaan output cadangan RKAK/L TERMOHON; (BUKTIT-13) Bahwa pada tanggal 14 April 2015, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum (DIPA BLU) Petikan Tahun Anggaran 2015 telah disahkan oleh Kementerian Keuangan Rl; (BUKTI T-14) 28 Bani 49. Bahwa dengan telah disetujuinya pembukaan blokir/tanda bintang (*) dan revisi anggaran penggunaan dana output cadangan T.A 2015, maka rekonsiliasi atas perintah BANI terhadap prestasi kerja PEMOHON dapat dilaksanakan. Namun untuk pembayaran prestasi kerja PEMOHON tetap memerlukan putusan dari Jembaga peradilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) sebagai lampiran pengajuan pemibukaan DIPA BLU T.A. 2045 IV. Catatan Ke Kementerian Keuangan Ril; (BUKTIT-15) 50, Bahwa TERMOHON akan menguraikan fakta-fakta mengenai izin perpanjangan kontrak jamak yang tidak disetujui oleh Kementerian Keuangan R.L, dalam pembahasan berikutnya. F, Fakta Tentang Izin Perpanjangan Kontrak Jamak yang Tidak Disetujui oleh Kementerian Keuangan R.I. 51, Bahwa TERMOHON telah memohon ketegasan dan mengupayakan pengajuan perpanjangan Izin kontrak tahun jamak (multiyears) kepada Kementerian Keuangan RI di tahun 2014; (BUKTIT-16) 52, Bahwa sebagai jawaban dari pengajuan TERMOHON, Kementerian Keuangan mengirimkan surat tertanggal 26 Januari 2015 Nomor:S-11/MK.2/2015 yang menyatakan bahwa permchonan perpanjangan izin kontrak tahun jamak (multiyears) tidak dapat dipertimbangkan untuk disetujul; (BUKTIT-17) 53, Bahwa untuk —menindaklanjuti_ hal tersebut, TERMOHON sudah menginformasikan kepada seluruh Penanggung Jawab/Pimpinan Program KPU/USO melalui surat tertanggal 20 Februari 2015 dan 26 Februari 2015 yang menjelaskan bahwa permohonan perpanjangan kontrak tahun jamak tidak dapat dipertimbangkan untuk disetujui dan telah berakhir pada tahun 2014; (BUKTI P- 18 dan T-19) 54, Bahwa TERMOHON telah mengundang seluruh pimpinan/penanggung jawab KPU/USO pada 27 Februari 2015 dan seluruh peserta yang hadir telah menandatangani risalah rapat yang pada intinya berisi tentang layanan KPU/USO dihentikan dan tidak dapat ditagihkan pembayarannya pada tahun anggaran 2015; (BUKTIT-20) 29 Bani 55. Bahwa TERMOHON menegaskan kembali kepada seluruh Penanggung Jawab/Pimpinan Program KPU/USO melalui surat tertanggal 3 Maret 2015 yang menjelaskan mengenai penghentian seluruh operasional layanan program KPU/USO tahun 2015; (BUKTI P-21) 56, Bahwa terkait dengan penghentian seluruh operasional layanan program KPU/USO tersebut, maka TERMOHON mengadakan Pers Rilis, yang pada intinya menyatakan bahwa seluruh program KPU/USO dihentikan dan akan dilakukan langkah-langkah evaluasi dan rancangan ulang (redesign) Program USO di tahun 2015; (BUKTI T-22) 57, Bahwa berdasarkan uraian diatas, sehubungan dengan Perpanjangan Izin Kontrak Tahun Jamak (multiyears) yang tidak disetujui oleh Kementerian Keuangan RI maka layanan operasional milik PEMOHON harus dihentikan karena tidak ada anggaran untuk melakukan pembayaran prestasi kerja per tahun 2015; 58. Bahwa TERMOHON akan menguratkan fakta-fakta mengenai denda keterlambatan tidak dapat dibebankan kepada TERMOHON, dalam pembahasan berikutnya, G, Denda Keterlambatan Tidak Dapat Dibebankan Kepada TERMOHON 59. Bahwa dalam permohonan yang diajukan PEMOHON pada poin 7 petitum, yang menyatakan bahwa: “Mewajibkan TERMOHON untuk membayar Denda atas Keterlambatan Pembayaran kepada PEMOHON sebesar Rp. 1.271.096.453,- (tujuh milyar sembilan puluh lima juta enam ratus tujuh puluh lima ribu enam ratus enam puluh Rupiah)” tidak dapat ditagihkan kepada TERMOHON. Hal ini dikarenakan PEMOHON tidak memenuhi ketentuan persyaratan yang tercantum dalam kontrak mengenai denda keterlambatan yang berbunyi: Pasal 7.2.1 huruf d SSUK yang berbunyi: “Denda keterlambatan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf c dikenakan setelah Penyedia Jasa memberikan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali 30 Bani berturut-turut yang mana masing-masing peringatan tertulis berlangsung selama 7 (tujuh) hari kerja"; (Vide BUKTI P-1) 60.Bahwa pada dasarnya belum dibayarkannya prestasi kerja PEMOHON untuk paket pekerjaan 6 termin V, VI, Vil bukanlah dikarenakan kelalaian termohon untuk sengaja tidak membayar prestasi kerja pemohon namun lebih karena adanya blokir anggaran/pembintangan anggaran di kementerian keuangan terkait dengan pembayaran prestasi kerja, 61, Bahwa sesuai dengan Pasal 7.2.1 huruf d diatas Termohon belum pernah sama sekali menerima surat peringatan sebagaimana dimaksud di dalam pasal tersebut. 62. Bahwa berdasarkan uraian diatas, maka PEMOHON tidak dapat menaghkan denda keterlambatan yang dimaksud kepada TERMOHON. H. TERMOHON Beritikad Baik. 63. Bahwa dalam perkara a quo, TERMOHON telah beritikad baik dengan menyurati PEMOHON untuk memberikan penjelasan terkait hal-hal yang menyebabkan TERMOHON tidak dapat melakukan pembayaran prestasi kerja kepada PEMOHON; 64, Bahwa TERMOHON dalam posisi yang beritikad baik ingin menyelesaikan perkara @ quo, namun TERMOHON pada hakikatnya berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang dalam melakukan tindakan sesuai kewenangan tetap memiliki keterkaitan dengan lembaga pemerintahan lainnya; 65, Bahwa TERMOHON telah beritikad baik dengan upaya meminta kepada Majelis Arbiter untuk menunjuk verifikator independen dalam melaksanakan verifikasi sebagai pengganti proses rekonsiliasi data dan pembayaran; 66. Bahwa TERMOHON saat ini tidak melakukan ‘ cidera janji_ terhadap PEMOHON;dan_ 34 Bani 67. Bahwa dengan demikian, TERMOHON sudah memiliki itikad baik berupa tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini. B. PETITUM Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, TERMOHON mohon kepada Majelis Arbiter untuk memberikan putusan sebagai berikut: Dalam Pokok Perkara 1. Menolak permohonan PEMOHON untuk seluruhnya; 2, Menerima dan mengabulkan dalil-dalil jawaban TERMOHON; 3, Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan oleh TERMOHON dalam perkara ini; 4, Menyatakan TERMOHON tidak lalai dalam melakukan kewajiban pembayaran kepada PEMOHON; 5, Menghukum PEMOHON untuk membayar seluruh biaya perkara, Atau Apabila Majelis Arbiter berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono). Berdasarkan uraian/dalil-dalil hukum yang disampaikan oleh Pemohon dan Termohon sebagaimana terurai diatas, Majelis Arbitrase mempunyai pertimbangan hukum terkait perkara a quo sebagai berikut: PERTIMBANGAN HUKUM Telah membaca Replik Pemohon; Telah membaca Duplik Termohon; ‘Telah membaca Kesimpulan dari Pemohon dan Termohon; 32 Bani Menimbang, bahwa semua dokumen dan bukti yang diserahkan oleh Para Pihak sampai dengan sidang pemeriksaan selesai tidak ada sanggahan terhadap keabsahan dokumen dan bukti-bukti tersebut sehingga Majelis berpendapat bahwa Dokumen dan Bukti- bukti yang diajukan dianggap sebagai sudah termasuk dalam Putusan Sengketa Arbitrase ini dan dianggap telah dipertimbangkan secukupnya dimana akhirnya kedua belah pihak memohon Putusan; Menimbang, bahwa Para Pihak tidak ada yang menghadirkan saksi-saksi dalam perkara {ni yang untuk singkatnya seluruh Berita Acara Persidangan dalam perkara ini dianggap sebagai terkutip disini; Menimbang, bahwa dalam rangka upaya mencari titik ik temu antara Para Pihak dimana Majelis Arbitrase mengarahkan penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tetapi tidak terdapat kesepakatan diantara kedua belah pihak sehingga Majelis melanjutkan pemeriksaan dan memutus perkara aquo; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat bunyi Putusan ini, maka seluruh bukti surat- surat yang diajukan dianggap sebagai sudah termasuk dalam Putusan sengketa Arbitrase ini, dan dianggap telah dipertimbangkan seculkupnya dimana akhirnya kedua belah pihak mohon Putusan, Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan ditemukan fakta-fakta berikut; ‘A. SAHNYA PERJANJIAN 1. Bahwa Tuntutan PEMOHON berpokok pangkal pada hubungan hukum antara PEMOHON dan TERMOHON yang dituangkan dalam PERJANJIAN Nomor 16/PKS/KOMINFO/12/2011, Nomor 375/MRP-PLIK/DNA/12/11 tanggal 27 Desember 2011 yang telah diubah dengan Nomor 16/PKS-ADD/BP3TI/ KOMINFO/11/2012, Nomor 085A/MRP-PLIK/11/2011 tanggal 14 November 2012 yang selanjutnya disebut “PERJANJIAN’ (Bukti P-1); 33 Bani 2, Bahwa PERJANJIAN a quo dibuat oleh dua badan hukum Indonesia yang sah dan mempunyai kecakapan untuk membuat suatu perikatan dan bahwa keduanya telah sepakat untuk membuat Perjanjian yang meliputi suatu pokok persoalan tertentu yang tidak terlarang, Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa PERJANJIAN a quo telah memenuhi empat persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata, dan bahwa dengan demikian PERJANJIAN a quo adalah.sah dan mengikat PEMOHON dan TERMOHON, B, PRESTASI PEMOHON 1, Menimbang bahwa berdasarkan PERJANJIAN, Pemohon ditunjuk sebagai Penyedia Jasa Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan (PLIK) Sentra KPU/USO Wilayah Sulawesi dalam Paket Pekerjaan 6, yaitu meliputi: = Provinsi Gorontalo + Provinsi Sulawesi Utara; - Provinsi Sulawesi Tengah ~ Provinsi Sulawesi Barat; = Provinsi Sulawesi Selatan; dan ~ Provinsi Sulawesi Tenggara. 2. Bahwa atas PERJANJIAN a quo, Pemohon telah melaksanakan kewajibannya dan untuk itu telah dilakukan Uji Fungsi oleh Termohon tanggal 21 November 2012 (Bukti P-3), dan telah pula dilanjutkan Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara serah Terima Hasil Pemeriksaan tanggal 27 November 2012 (Bukti P-2); 3. Menimbang bahwa sesual Berita Acara Pemeriksaan aquo, Temohon menyatakan bahwa Pemohon telah memenuhi syarat dan diberikan persetujuan untuk mengoperasikan Penyediaan Jasa Akses Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif KPU/USO terhitung 27 November 2012 (Bukti P-4); 4, Menimbang bahwa berdasarkan Perjanjian, pembayaran dilakukan dengan menggunakan data SIMMLIK milik Termohon yang kemudian ditakukan proses 34 Bani rekonsiliasi antara Pemohon dengan data (SIMMLIK: = Sistem Informasi Manajemen dan Monitoring Layanan Internet Kecamatan yaitu sistem informasi manajemen dan monitoring PLIK yang dioperasikan olen BP3TI) milik ‘Termohon, namun hingga saat ini SIMMLIK Termohon belum tersedia, sehingga rekonsiliasi untuk memperhitungkan prestasi pekerjaan Termohon bersumber dari NOC (Network Operation Center) milik Pemohon yang menyajikan informasi Log File Client yang dapat menunjukkan durasi layanan masing-masing client; 5. Menimbang bahwa sesuai perjanjian, pembayaran dilakukan Termohon selama 48 bulan pengoperasian sesuai dengan prestasi kerja yang dilakukan Pemohon, dan ‘Termohon wajib melakukan pembayaran setelah tagihan Pemohon diterima ‘Termohon. Bahwa tahapan tersebut telah dilakukan oleh Pemohon; 6. Menimbang bahwa berkenaan dengan status Termohon merupakan Badan Layanan-Umum (BLU) dimana berdasarkan Pasal 3 ayat (1) dan (2) PP No.23 Tahun 2005 jo. PP 74 Tahun 2012 dan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara jo. UU No.1 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terhadap Termohon dilakukan pemeriksaan oleh BPK atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; Majelis berpendapat bahwa atas pemeriksaan BPK dinyatakan bahwa dasar perhitungan rekonsiliasi dan pembayaran diduga tidak valid sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, Maka seandainya benar (quod non) terdapat kekeliruan dalam penilaian kesalahan tersebut ada pada Termohon dan seharusnya tidak dialihkan kepada Pemohon, karena rekonsiliasi antara Pemohon dan Termohon telah dilakukan, . WANPRESTASI TERMOHON 1, Menimbang bahwa pada permohonan Pemohon menyatakan bahwa Termohon telah wanprestasi; 2, Menimbang pada dasarnya Termohon telah sepakat dengan dengan apa yang sudah dinyatakan dalam Berita Acara Rekonsiliasi_ terkait dengan pembayaran 35 Bani prestasi kerja Pemohon kecuali terdapat kekeliruan dalam perhitungan pembayaran; Menimbang bahwa dinyatakan oleh Termohon belum dibayarnya prestasi kerja Pemohon bukan karena kesengajaan Termohon untuk tidak membayar prestasi kerja Pemohon namun lebih karena adanya blokir anggaran/pembintangan anggaran di Kementerian Keuangan (Bukti P-13, T-9,T-10, T-13 dan T-14) yang disampaikan oleh-Termohon terkait dengan pembayaran prestasi kerja; Majelis berpendapat bahwa kelalaian Termohon semata karena dalam rangka melaksanakan ketentuan undang-undang mengenai tata kelola keuangan negara. Oleh karenanya Termohon telah melakukan wanprestasi mengingat Para Pihak telah melakukan rekonsiliasi. D. KEWAJIBAN PEMBAYARAN Menimbang bahwa Pemohon telah melaksanakan prosedur/ mekanisme pengajuan pembayaran sesuai dengan PERJANJIAN dan telah pula dilaksanakan rekonsiliasi data dan pembayaran oleh Termohon. Namun sejak permohonan diajukan, Termohon belum melaksanakan pembayaran untuk Termin V sd VII untuk paket Pekerjaan 6 yaitu sebesar Rp.15.501.176.276, dengan perincian sebagai berikut : Termin | Surat Permohonan Tgl. Surat | Periode Total Invoice Pembayaran Penagihan | Penagihan | Rp. v. 006/INV/MRP/XII/20 | 30 27/X1/201 | Rp.5.264.403.844 Vi. 14 Desember | 3 sd Rp.5.130.062.975 Vil. 006/INV/MRP/X1I/20 | 2014 26/11/2014 | Rp.5.106.709.458 14 30 27/11/2014 006/INV/MRP/XII/20 | Desember | sd 14 2014 26/V/2014 30 27/V/2014 36 2014 26/VIII/20 jit | | Total Rp. 15.501.176,276, (Lima belas milyar limaratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam rupiah) Menimbang terhadap hal serupa dan prosedur yang sama untuk Termin I sd. ‘Termin IV Termohon telah melaksanakan pembayaran; Menimbang dalam jawaban Termohon halaman 5 dan 6 mengakui adanya prestasi kerja Penyediaan Pusat Pelayanan Jasa Akses Internet Kecamatan Sentra Produksi PLIK-SP KPU/USO Paket Pekerjaan 6 Termin V, VI dan VII setelah PPN dan Perhitungan pengembalian wang muka ialah berdasarkan hasil rekonsiliasi data dan pembayaran No.033/REKON-MRP (PLIK-SP/BPPPTI/KOMINFO/12/2014 (Bukti P-8 dan T-5); Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis berpendapat bahwa Pemohon telah melaksanakan pekerjaaan sesuai dengan perjanjian, dan Termohon telah melakukan evaluasi dan menyetuui prestasi pekerjaan Pemohon. Oleh karenanya sesuai perjanjian Termohon seharusnya melaksanakan pembayaran atas kekurangan jasa pembayaraan termnin V, VI dan VII sebesar Rp. 15.501.176.276,- (lima belas milyar lima ratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam rupiah). E DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN Menimbang adanya keterlambatan pembayaran Termohon kepada Pemohon sebagaimana diatur di dalam ketentuan Pasal 7.2.1. huruf c PERJANJIAN, yaitu sebesar 1/1000 (seperseribu) dari nilai pembayaran prestasi yang belum dibayar dengan nilai sebesar Rp.1.271.096.453,,; 37 cin 2, Menimbang keterlambatan pembayaran yang disampaikan oleh Termohon dengan mengeluarkan surat, antara lain : a, No, S.788/Kominfo/BPPPTI.31/KU.01.02/05/2014, tanggal 2 Mei 2014, Perihal : “Pemberitahun Alokasi Anggaran Masih Memerlukan Persetujuan DPR RI.” (Bukti P-12, 7-8); b, No, 001/Kominfo/BPPPTI.31/KU.01.08/01/2015, tanggal 5 Januari 2015 Perihal : Penjelasan Anggaran Proyek PLIK SP paket 6 wilayah Sulawesi.” (Bukti P-13, T-9); Inti pada kedua surat tersebut di atas menjelaskan bahwa permohonan pembayaran operasional PLIK SP Termin V, VI dan VII belum dapat diproses arena anggaran untuk kegiatan tersebut masih belum dapat dicairkan dan masih diblokir oleh Kementerian Keuangan (diberi tanda "*”); Majelis berpendapat untuk tidak dipertimbangkan oleh karena sebenarnya hanya semata faktor ke hati-hatian Termohon dalam melaksanakan UU Keuangan Negara. Bahwa selain itu dasar perhitungan angka yang diajukan Pemohon tidak dapat dipertanggung jawabkan secara matematis maupun UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 60 dari Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap dan mengikat Para Pihak. Menimbang, bahwa karena permohonan Pemohon dikabulkan untuk sebagian maka biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya Arbiter ditanggung Para Pihak masing- masing ¥2 (seperdua) bagian, Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon telah membayar biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter yang menjadi kewajibannya masing-masing sebesar Rp 256.466.500,00 (dua ratus lima puluh enam juta empat ratus enam puluh enam ribu lima ratus Rupiah). 38 Bani Menimbang peraturan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan fakta-fakta yang terungkap dari persidangan yang telah dilakukan, serta peraturan yang lainnya yang terkait ; MEMUTUSKAN Dalam Pokok Perkara 1, Menerima permohonan Pemohon untuk sebagian; 2. Menyatakan PERJANJIAN beserta lampiran dan Amandemennya adalah sah dan ‘mengikat secara hukum bagi Para Pihak; 3. Menyatakan Termohon telah wanprestasi terhadap Perjanjian; 4. Menyatakan bahwa pembayaran atas prestasi pekerjaan yang telah dilakukan oleh Termohon kepada Pemohon berdasarkan PERJANJIAN dengan seluruh Amandemennya yaitu Paket Pekerjaan 6 untuk Termin I s/d IV adalah sah dan tidak melawan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; 5. Menyatakan Termohon mempunyai kewajiban pembayaran atas jasa pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Pemohon untuk termin V, VI dan VII sebesar Rp. 15.501.176.276,- (lima belas milyar lima ratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam rupiah); 6 Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk membayar kewajiban pembayaran atas jasa pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Pemohon untuk termin V, VI dan Vil sebesar Rp. 15.501.176.276,- (lima belas milyar lima ratus satu juta seratus tujuh puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh enam rupiah); 7. Menolak permohonan Pemohon atas denda keterlambatan Pembayaran sebesar Rp. 1.271.096.453,- (satu milyar dua ratus tujuh puluh’ satu juta sembilan puluh enam ribu empat ratus lima puluh tiga Rupiah); 39 10. 11. 12. Bani Menghukum Pemohon dan Termohon untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini masing-masing ¥ (satu perdua) bagian; Menyatakan bahwa biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter telah dibayarkan oleh masing-masing Pihak; Menghukum Termohon untuk melaksanakan putusan ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak Putusan Arbitrase ini diucapkan; Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan dalam tingkat pertama dan terakhir serta mengikat kedua belah pihak; Memerintahkan kepada Sekretaris Sidang BANI untuk mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas biaya Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999, 40 Bani Demikianlah diputuskan dan diucapkan pada hari Kamis, 15 Oktober 2015 di kantor BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI), Gedung Wahana Graha Lantai 1 & 2, Jalan Mampang Prapatan No. 2; Jakarta Selatan 12670 oleh Majelis Arbitrase yang terdiri dari Dr, Tiip Ismail, S.H., MBA, M.M,, FCBArb. sebagai Ketua Majelis, Dr. Ir. Anita Dewi Kolopaking, SH., MH., FCBArb. dan Dr. Ir Ichjar Musa, S.E,, M.M., FCBArb. masing- masing sebagai Anggota Majelis Arbitrase, serta didampingi oleh Sekretaris Majelis Magdalena Sirait, S.H. dengan dihadirl oleh Kuasa Hukum Pemohon dan Termohon. Majelis Arbitrase Perkara 709/V/ARB-BANI/2015 Ketua Majelis Anggota Majelis ITU YANG BERADA DI KEP, RAN 41

You might also like