Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 55

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN ADVERSITY QUOTIENT

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2017


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

Skripsi

OLEH :
REGINDA DWI SYARPIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
ii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF STUDY HABIT AND ADVERSITY QUOTIENT


TO LEARNING ACHIEVEMENT OF 2017 CLASS YEAR STUDENTS
MEDICAL EDUCATION PROGRAM FACULTY OF MEDICINE
LAMPUNG UNIVERSITY

By

REGINDA DWI SYARPIA

Background: Learning achievement is influenced such as internal factors and external


factor. Study habits and adversity quotient are factors that influence learning achievement.
This study aims to determine the relationship of study habit and adversity quotient to
learning achievement of 2017 class year students Medical Education Program Faculty of
Medicine Lampung University.
Method: This study uses a quantitative analytic observational with cross sectional
approach. Sample are 147 students from 2017 class year Medical Education Program
Faculty of Medicine Lampung University. The sampling technique used is simple random
sampling. Research instrument questionnaire about study habits that consists of 18
questions and adversity quotient that consists of 39 questions. The learning achievement
data is taken from the responden’s grade point average in the fifth semester. Data were
analyzed using Kruskal-Wallis test.
Results: The result showed that the study habit and adversity quotient of the students are
mostly in the moderate category, respectively 38,8 % repondents and 72,1 % respondens.
The result obtained from the Kruskal-Wallis test is p-value= 0.039 for the study habit and
p-value= 0.000 for adversity quotient.
Conclusion: There is a relationship of study habit and adversity quotient to learning
achievement of 2017 class year students Medical Education Program Faculty of Medicine
Lampung University.

Keywords: Adversity Quotient, Learning Achievement, Study Habit


iii

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN ADVERSITY QUOTIENT


TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

REGINDA DWI SYARPIA

Latar Belakang: Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Kebiasaan belajar dan adversity quotient adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dan
adversity quotient terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung..
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 147 mahasiswa
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan menggunakan simpel
random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner kebiasaan belajar yang terdiri
dari 18 pertanyaan dan kuesioner adversity quotient yang terdiri dari 39 pertanyaan, serta
data prestasi belajar diambil dari nilai indeks prestasi kumulatif sampai semester 5. Data
dianalisa menggunakan uji Kruskal-Wallis.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar dan adversity quotient yang
paling banyak pada mahasiswa angkatan 2017 adalah kategori sedang, masing-masing
sebesar 38,8 % reponden dan 72.1 % responden. Hasil uji Kruskal-Wallis didapatkan p-
value 0,039 untuk kebiasaan belajar dan p-value 0,000 untuk adversity quotient.
Simpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap
prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.

Kata Kunci: Adversity Quotient, Prestasi Belajar, Kebiasaan Belajar


iv

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN ADVERSITY QUOTIENT


TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh
REGINDA DWI SYARPIA

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak laki-laki dari bapak Syarpan Dani dan ibu Elpia Adriana

yang dilahirkan di Kerinci pada tanggal 28 September 1998. Penulis memiliki satu

orang kakak laki-laki dan satu adik laki laki yaitu Elanda Elsya Putra dan M Akif

Faizin.

Penulis menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Negeri 41/III Koto Beringin pada

tahun 2010, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Kerinci pada

tahun 2013, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) penulis selesaikan di SMA Negeri

1 Sungai Penuh pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 penulis terdaftar di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiwa

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis

mengikuti organisasi FSI Ibnu Sina dan BEM Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.
ix

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)

Karya ini kupersembahkan sebagai salah satu bentuk

ibadahku kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Semoga dapat menjadi baktiku kepada Ama dan Apa,

serta memberi manfaat kepada keluarga, sahabat

dan teman-teman sejawat.

Terimakasih atas semua dukungan dan doa.


x

SANWACANA

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah

memberi rahmat serta karunia-Nya selama pelaksanaan penyusunan skripsi ini.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada Nabi Muhammad Shalallahu

‘Alaihi Wasallam, dan semoga kita dapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak. Atas

berkat rahmat dan ridho-Nya maka skripsi dengan judul “HUBUNGAN

KEBIASAAN BELAJAR DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2017 PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

LAMPUNG” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis meyakini penelitian ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih kepada:

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan ridho dan karunia-Nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi dengan

baik

2. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku rektor Universitas Lampung;

3. Dr. Dyah Wulan S. R. Wardani, SKM.,M.Kes., selaku dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung;


xi

4. dr. Merry Indah Sari, M. Med. Ed, selaku pembimbing I yang telah meluangkan

waktu, memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini;

5. dr. Nisa Karima, M. Sc, selaku pembimbing II atas kesediaan waktu,

memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini;

6. dr. Dian Isti Angraini, M.P.H, selaku penguji utama yang telah meluangkan

waktu, memberikan saran, ilmu serta nasihat yang dapat membangun dalam

penyusunan skripsi ini;

7. dr. Nurul Utami selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

bimbingan, saran serta ilmu yang telah bermanfaat selama ini;

8. Seluruh staff dosen dan karyawan FK Unila yang telah membantu dalam

pemenuhan berkas dan syarat sehingga skripsi ini terselesaikan;

9. Apa dan Ama tercinta, Syarpan Dani dan Elpia Adriana yang selalu

mendoakan, mendukung, memberi motivasi dan semangat selama penulis

menyelesaikan skripsi dan belajar di fakultas ini;

10. Kakak dan Adik Penulis, Elanda Elsya Putra dan M Akif Faizin yang

memberikan semangat dan doa selama penulis belajar di fakultas ini dan

menyelesaikan skripsi;

11. Adik-adik angkatan 2017 V17reous yang telah menjadi responden penulis,

semoga diberikan kelancaran dalam perkuliahan;

12. Djoni Iskandar, Beni Sarbeni dan Karin Indah Kurniati yang selalu

memberikan bantuan, semangat dan motivasi kepada penulis;


xii

13. Sahabat-sahabatku Grav1tasi yang selalu menguatkan satu sama lain walaupun

dengan jarak yang jauh, semoga kita kelak sukses bersama kedepannya ;

14. Kakak-kakak dan teman-teman Kerinci, Kak Indah Iswara, Kak Seftia Varera

Nanda, Bang Edo Pratama, Bang Raynaldo Aristriawan Pratama, Kak Fadila

Rahayu, Bang Agung Assiri, Yovani Ananda, Nadila Ayuni Putri, Sitram

Ayunesti, Arraian Berdha, Balqis Mezza Luna, Mahardika, Fadhlurrahman dan

Dea Okta Pabiola, semoga selalu sukses di bidangnya :

15. Teman-Teman KMJ Sulthan Thaha yang selalu membantu disaat senang

maupun susah, semoga kita sukses kedepannya ;

16. Teman-teman FK Unila Mengaji M Nur Ridha Asshaf, Topgati Hanif Basmari,

M Ilham Rivany dan Fariz Mu’taz Husamuddin yang telah membantu penulis

dalam penelitian ;

17. Teman-teman KKN periode 1 tahun 2019 desa Gunung Waras yang telah

berjuang bersama – sama dalam proses pembelajaran dan kekeluargaan;

18. Angkatan FK Unila 2016 Tr16eminus, untuk semua senyuman, tawa, dan

pembelajaran dari masing-masing individunya;

19. Seluruh calon teman sejawat kakak-kakak angkatan 2002-2015 dan adik -adik

V17reous, F18rinogen dan L19amentum yang selalu berbagi pengalaman dan

pengetahuan, serta seluruh pihak yang telah membantu penulis selama ini;

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca.

Bandar Lampung, 13 Maret 2020

Penulis

Reginda Dwi Syarpia


xiii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 7


2.1 Kebiasaan Belajar .................................................................................................... 7
2.1.1 Definisi........................................................................................................... 7
2.1.2 Jenis-Jenis Kebiasaan Belajar ........................................................................ 8
2.1.3 Pembentukan Kebiasaan Belajar yang Baik .................................................. 9
2.2 Adversity Quotient ................................................................................................. 10
2.2.1 Definisi......................................................................................................... 10
2.2.2 Aspek-Aspek Adversity Quotient ................................................................. 10
2.2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Adversity Quotient ............................................. 13
2.2.4 Tiga Tingkatan Adversity Quotient .............................................................. 15
2.3 Prestasi Belajar ...................................................................................................... 15
2.2.1 Definisi......................................................................................................... 15
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................................... 15
2.2.3 Penilaian Prestasi belajar ............................................................................. 17
2.4 Penelitian yang Relevan......................................................................................... 19
2.5 Kerangka Teori ...................................................................................................... 21
xiv

2.6 Kerangka Konsep................................................................................................... 22


2.7 Hipotesis ................................................................................................................ 22
2.7.1 Hipotesis Null (H0) ...................................................................................... 22
2.7.2 Hipotesis Alternatif (HA)............................................................................. 22

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................. 23


3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................................. 23
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................. 23
3.3 Subjek Penelitian ................................................................................................... 23
3.3.1 Populasi Penelitain ....................................................................................... 23
3.3.2 Sampel Penelitian......................................................................................... 24
3.4 Identifikasi Variabel Penelitian.............................................................................. 25
3.4.1 Variabel Bebas ............................................................................................. 25
3.4.2 Variabel Terikat ........................................................................................... 25
3.5 Definisi Operasional .............................................................................................. 26
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................................... 26
3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................................. 27
3.7.1 Kuesioner Kebiasaan Belajar ....................................................................... 27
3.7.2 Kuesioner Adversity Quotient ...................................................................... 27
3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 28
3.9 Alur Penelitian ....................................................................................................... 29
3.9.1 Tahap Persiapan ........................................................................................... 29
3.9.2 Tahap Pelaksanaan ....................................................................................... 30
3.9.3 Tahap Akhir ................................................................................................. 31
3.10 Analisis Data ........................................................................................................ 32
3.11 Etika Penelitian .................................................................................................... 32

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 33


4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................................... 33
4.1.1 Analisis Univariat ........................................................................................ 33
4.1.2 Analisis Bivariat........................................................................................... 39
4.2 Pembahasan ........................................................................................................... 41
4.2.1 Analisis Univariat ........................................................................................ 41
4.2.2 Analisis Bivariat........................................................................................... 46

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 51


4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 51
xv

4.2 Saran ...................................................................................................................... 52


DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 53
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Program Diploma/Sarjana/Profesi ............... 19
2. Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Program Pasca Sarjana ................................. 19
3. Presentase Penilaian Sistem Blok Fakultas Kedokteran Universitas Lampung....... 19
4. Definisi Operasional ................................................................................................ 26
5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar Responden ................................................ 33
6. Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Kebiasaan Belajar ............................................... 34
7. Distribusi Frekuensi Adversity Quotient Responden ............................................... 36
8. Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Adversity Quotient .............................................. 36
9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Responden .................................................... 39
10. Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan
2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Univeritas
Lampung .................................................................................................................. 39
11. Hubungan Adversity Quotient Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan
2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Univeritas
Lampung ................................................................................................................. 40
xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Kerangka Teori ........................................................................................................ 21
2. Kerangka Konsep..................................................................................................... 22
3. Alur Tahap Persiapan Penelitian.............................................................................. 29
4. Alur Tahap Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 31
xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Lembar Informed Consent ....................................................................................... 57
2. Kuesioner ................................................................................................................. 59
3. Data Hasil Ukur Kebiasaan Belajar, Adversity Quotient dan Prestasi Belajar ........ 63
4. Data Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 69
5. Etika Penelitian ........................................................................................................ 71
6. Dokumentasi Penelitian ........................................................................................... 71
7. Analisis Deskriptif Kebiasaan Belajar, Adversity Quotient dan Prestasi Belajar .... 71
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu sudah mulai diarahkan untuk masuk ke dalam ranah pendidikan sejak usia

dini mulai dari pendidikan tingkat dasar, menengah atas, hingga ke pendidikan di tingkat

universitas. Pendidikan akan membentuk keinginan individu untuk berprestasi atau

keinginan untuk memotivasi diri menjadi individu yang unggul. Prestasi yang terkait

dengan dunia akademis disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil usaha

peserta didik yang menunjukkan ukuran kemampuan dan kecakapan seseorang di dalam

satu atau lebih bidang pelajaran yang sedang dihadapinya, yang biasanya ditunjukkan

dengan indeks nilai (Virlia, 2015). Pendapat lain dikemukakan oleh Zainuddin (2011)

bahwa prestasi belajar adalah perubahan pada seseorang yang meliputi aspek kognitif,

afektif dan psikomotor sebagai tanda sebuah usaha dapat tercapai. Faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal terdiri dari faktor fisik, faktor psikologis dan faktor kemantangan fisik dan psiskis.

Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik dan faktor

lingkungan keagamaan (Rusyan, 1999).

Prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) berdasarkan data dari sub bagian

akademik FK Unila didapatkan bahwa tingkat prestasi belajar berupa Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) sampai semester 4 mahasiswa angkatan 2017 PSPD FK Unila kategori
2

sangat baik sebanyak 14 orang (6,3 %), kategori baik sebanyak 76 orang (34,3%), kategori

cukup sebanyak 93 orang (42 %), dan kategori kurang sebanyak 38 orang (17,1 %).

Mahasiswa yang telah melewati 4 semester seharusnya telah melakukan evaluasi dari diri

sendiri dan institusi sehingga proses adaptasi telah dilewati. Hal ini merupakan sebuah

masalah ketika masih banyak mahasiswa PSPD FK Unila angkatan 2017 memiliki prestasi

belajar yang rendah dengan IPK < 2,00 sebanyak 38 orang, mereka tidak dapat mengikuti

tahap klinik (co-ass) tepat waktu dan salah satu indikator calon dokter muda yang belum

kompeten.

Mahasiswa harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik untuk mencapai prestasi belajar

yang memuaskan. Kebiasaan belajar adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara

konsisten dari waktu ke waktu dalam rangka menambah ilmu pengetahuan baik di kampus,

di rumah ataupun di tempat lainnya. Mahasiswa harus menanam kebiasaan belajar yang

baik dalam menjalani proses pendidikan. Kebiasaan belajar yang dimaksud adalah

perencanaan dan kedisiplinan belajar, menerapkan prosedur belajar, keterampilan belajar

serta strategi belajar. Ardyanti dan Hartini (2015) menjelaskan bahwa kebiasaan belajar

terdiri dari 2 jenis yaitu delay avoidance dan work method. Delay avoidance yaitu

kebiasaan belajar yang terkait dengan penyelesaian tugas-tugas akademik dalam tepat

waktu sehingga dapat menghindari diri dari hal-hal yang berpotensi mengakibatkan

tertundanya penyelesaian tugas dan menghilangkan hal-hal yang akan mengganggu

konsentrasi dalam belajar agar tujuan dapat tercapai. Work method yaitu kebiasaan belajar

yang terkait dengan penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan

tugas akademik sehingga dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

Penelitian-penelitian kebiasaan belajar yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh

Triana (2011) yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis perhitungan sumbangan
3

relatif dan sumbangan efektif dapat diketahui bahwa variabel kebiasaan belajar memiliki

pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan p-value 0,000. Penelitian yang

pernah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung oleh Nanda (2017)

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa tahun ketiga Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan hasil analisis

chi-square diperoleh p-value sebesar 0,032 (Nanda, 2017).

Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh adversity quotient. Adversity quotient adalah

kemampuan dan ketahanan seseorang dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, hambatan

sekaligus mengubah kesulitan maupun kegagalan menjadi peluang untuk meraih tujuan

atau kesuksesan (Stoltz, 2007). Hambatan-hambatan tidak percaya diri, pasif untuk

bertanya, manajemen waktu yang buruk, suka menunda-nunda tugas/pekerjaan,

menurunnya motivasi belajar, pengaruh teman yang kurang baik, faktor ikut-ikutan,

masalah keluarga/personal, dan sebagainya dapat mempengaruhi kebiasaan belajar

sehingga menurunkan prestasi belajar mahasiswa (Virlia, 2015). Penelitian-penelitian

adversity quotient yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Huda dan Mulyana (2018)

yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh adversity quotient terhadap prestasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan

2013 dengan p-value 0,029. Penelitian adversity quotient lainnya adalah penelitian oleh

Lestari (2014) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara adversity quotient

dengan prestasi akademik pada mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan dengan p-value =

0,000.

Penelitian tentang hubungan kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap prestasi

belajar sangat penting dilakukan pada mahasiswa kedokteran karena memiliki perbedaan

sistem pendidikan yang berbeda dengan fakultas lain. Sistem pendidikan yang diterapkan
4

di Fakultas Kedokteran yaitu metode KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), metode

tersebut menuntut mahasiswa untuk berperan lebih aktif. Mahasiswa kedokteran banyak

yang mengeluh kurang istirahat karena menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas-

tugas kuliah. Mahasiswa kedokteran selain menempuh mata kuliah yang dianggap cukup

sulit dan membutuhkan konsentrasi tinggi, mereka juga dituntut menggunakan buku

berbahasa asing. Banyak hal lain yang dapat memicu terjadinya stres pada mahasiswa

kedokteran seperti jadwal kalender akademik yang tidak bersifat paten, yudisium, keaktif

andalam kegiatan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan lembaga kemahasiswaan

lainnya. Kondisi tersebut menuntut mahasiswa untuk bertanggung jawab menyelesaikan

tugas secara mandiri dan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan tepat waktu.

Mahasiswa kedokteran juga dituntut untuk mampu membagi waktu antara belajar dengan

keluarga atau teman dan mereka harus memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam setiap mata kuliah yang dibebankan serta memiliki prioritas pada tugas-

tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau materi-materi mana yang harus

dipelajari terlebih dahulu untuk menempuh ujian. Mahasiswa kedokteran juga dituntut

memiliki keyakinan untuk menyelesaikan semua mata kuliah yang dibebankan sehingga

dinyatakan lulus (Christyanti et al, 2010)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah “Apakah terdapat

hubungan antara kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap prestasi belajar

mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung?”
5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap prestasi

belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat kebiasaan belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

b. Mengetahui tingkat adversity quotient mahasiswa angkatan 2017 Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

c. Mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

d. Mengetahui hubungan antara adversity quotient terhadap prestasi belajar

mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya ilmu

pengetahuan penulis serta menjawab pertanyaan penulis akan hubungan kebiasaan

belajar dan adversity quotient terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.


6

1.4.1 Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan kepada institusi agar dapat memotivasi mahasiswa untuk

memiliki kebiasaan belajar dan adversity quotient yang baik sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.4.2 Bagi Mahasiswa Kedokteran

Dapat membantu mahasiswa mengevaluasi keabisaan belajar dan adversity quotient

dalam meningkatkan prestasi belajar.

1.4.3 Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai acuan pustaka untuk penelitian lebih lanjut hubungan kebiasaan belajar dan

adversity quotient terhadap prestasi belajar mahasiswa.


7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebiasaan Belajar

2.1.1 Definisi

Kebiasaan belajar adalah perilaku yang dimiliki seseorang serta tertanam dalam

waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang

dilakukannya, perilaku tersebut sudah berulang-ulang dilakukan sehingga menjadi

otomatis tanpa dikomando oleh otak. Kebiasaan dilatih dengan waktu yang cukup

panjang dan juga harus didukung pengulangan yang berkelanjutan (Aunnurahman,

2009). Pendapat lain dikemukakan oleh Syah (2011) yang menyatakan bahwa

kebiasaan belajar merupakan suatu tahap membentuk kebiasaan baru atau perbaikan

kebiasaan yang telah ada. Tujuan kebiasaan belajar agar mahasiswa memiliki sikap-

sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru lebih tepat dan positif selaras dengan kebutuhan

ruang dan waktu.

Kebiasaan belajar berbeda dengan kemandirian belajar. Kebiasaan belajar

merupakan perilaku dalam belajar yang dilakukan secara terus menerus dan

berulang-ulang serta berkesinambungan dalam kesehariannya sebagai upaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar. Kemandirian belajar merupakan

kemampuan seseorang dalam mewujudkan keinginannya secara nyata tanpa bantuan

orang lain dan mengandalkan kemampuan dirinya semaksimal mungkin untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik (Djaali, 2014).


8

2.1.2 Jenis-Jenis Kebiasaan Belajar

Jenis-jenis kebiasaan belajar terdiri dari delay avoidance (penundaan tugas) dan

work method (metode kerja). Delay avoidance yaitu kebiasaan belajar yang terkait

dengan penyelesaian tugas-tugas akademik dalam tepat waktu sehingga dapat

menghindari diri dari hal-hal yang berpotensi mengakibatkan tertundanya

penyelesaian tugas dan menghilangkan hal-hal yang akan mengganggu konsentrasi

dalam belajar agar tujuan dapat tercapai. Work method yaitu kebiasaan belajar yang

terkait dengan penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan

tugas akademik sehingga dapat mencapai tujuan yang direncanakan (Ardyanti dan

Hartini, 2015).

Delay advoidance terdiri dari ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas

belajar, penundaan-penundaan dan hal-hal lain yang mengganggu atau mengalihkan

perhatian belajar. Masalah penggunaan waktu dalam belajar berkaitan dengan

masalah perencanaan dan kedisiplinan. Work method terdiri dari prosedur belajar,

keterampilan belajar dan strategi belajar. Prosedur belajar yang dimaksudkan adalah

jalan untuk memahami sesuatu, misalnya cara dalam mempelajari materi pelajaran,

cara dalam mengikuti pelajaran, cara membaca buku pelajaran yang tepat, cara

belajar di perpustakaan yang efisien, cara menggunakan internet untuk belajar dan

sebagainya. Keterampilan belajar yang dimaksudkan adalah tingkat kecepatan dalam

belajar yang berbeda pada mahasiswa, mampu mempelajari hal-hal yang khas seperti

membaca tabel, grafik atau diagram, membaca buku-buku yang baru, menyelesaikan

tugas mengarang atau meneliti, membuat catatan dan mempelajari materi yang sulit.

Strategi belajar yang dimaksudkan adalah jalan yang digunakan supaya belajar

berlangsung efisien. Strategi belajar menekankan pada cara atau metode seseorang
9

dalam mengadakan pendekatan terhadap suatu masalah, hal atau tugas (Yusuf dan

Legowo, 2007).

2.1.3 Pembentukan Kebiasaan Belajar yang Baik

Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan beberapa cara yaitu mengatur

jadwal belajar yang baik, belajar berkelanjutan, belajar mandiri atau kelempok,

membagi waktu belajar yang seimbang, dan mengulangi materi-materi belajar yang

sudah dipelajari. Kebiasaan belajar yang dilakukan dengan baik akan dapat

menerima dan memahami materi pelajaran dengan baik sehingga dapat mencapai

prestasi belajar yang maksimal (Suryabrata, 2014). Hal-hal dalam kebiasaan belajar

yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah membuat jadwal pelaksanaan

belajar, membaca, membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan

mengerjakan tugas (Slameto, 2010)

Surakhmad (2003) mengemukakan bidang pelajaran yang perlu diperhatikan oleh

mahasiswa dalam membentuk kebiasaan belajar yang baik, antara lain:

1. Bagaimana mengikuti pelajaran atau kuliah

2. Bagaimana menelaah buku

3. Bagaimana membuat catatan

4. Bagaimana belajar mandiri

5. Bagaimana belajar dalam kelompok

6. Bagaimana memakai perpustakaan

7. Bagaimana mengarang ilmiah

8. Bagaimana menghadapi ujian


10

Cara belajar di atas harus dimulai dari diri sendiri dengan membiasakan diri dan

mendisiplinkan diri dalam belajar. Mahasiswa yang mampu membiasakan diri dalam

belajar dengan baik, tentunya akan mudah dalam menerima dan memahami materi

yang pada akhirnya dapat memperoleh prestasi belajar yang baik

2.2 Adversity Quotient

2.2.1 Definisi

Adversity quotient adalah kemampuan dan ketahanan seseorang dalam menghadapi

kesulitan, kegagalan, hambatan sekaligus mengubah kesulitan maupun kegagalan

menjadi peluang untuk meraih tujuan atau kesuksesan (Stoltz, 2007). Sementara itu

menurut Phoolka dan Kaur (2012) adversity quotient adalah kemampuan dalam

menghadapi dan menangani hambatan, kesulitan dan masalah hidupnya. Adversity

quotient dapat menggambarkan bagaimana reaksi seseorang dalam menghadapi

situsi yang sulit.

2.2.2 Aspek-Aspek Adversity Quotient

Stolz (2007) menjelaskan terdapat aspek–aspek dalam adversity quotient yaitu

sebagai berikut.

1. Control

Control adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan dan mengelola

sebuah peristiwa yang menimbulkan kesulitan di masa mendatang.

2. Origin dan Ownership

Origin adalah sejauh mana seseorang mempermasalahkan dirinya ketika

mendapati bahwa kesalahan tersebut berasal dari dirinya atau orang

lain/lingkungan yang menjadi sumber kesulitan atau kegagalan seseorang.

Ownership mengacu pada sejauh mana seseorang mengakui akibat-akibat


11

kesulitan dan kesediaan seseorang untuk bertanggung jawab atas kesalahan

atau kegagalan tersebut.

3. Reach

Reach merupakan aspek untuk melihat sejauh mana kesulitan akan menyebar

dalam kehidupan seseorang dan juga menunjukkan bagaimana suatu masalah

menganggu aktivitas lainnya, sekalipun tidak berhubungan dengan masalah

yang sedang dihadapi.

4. Endurance

Endurance merupakan sejauh mana kecepatan dan ketepatan seseorang dalam

memecahkan masalah sehingga dapat dilihat berapa lama kesulitan akan

berlangsung dan berapa lama penyebab kesulitan itu akan berlangsung.

Adversity Quotient adalah hasil dari penelitian dan penerapan bertahun-tahun yang

membuat inovasi besar dalam memahami hal-hal yang penting untuk mencapai

keberhasilan (Cornista dan Macasaet, 2013). Adversity quotient memiliki empat

aspek yaitu control, ownership, reach, dan endurance. Control menggambarkan

sejauh mana seseorang dapat mengendalikan hal-hal yang akan terjadi pada waktu

yang akan datang. Seseorang dengan adversity quotient yang tinggi selalu

mengendalikan situasi buruk sedangkan seseorang dengan adversity quotient rendah

biasanya menyerah terhadap situasi buruk (Cura dan Gozum, 2011).

Ownership menggambarkan sejauh mana seseorang bertanggung jawab untuk

mencapai hasil yang baik dalam menanghadapi suatu masalah dengan mengetahui

siapa atau dari mana asal mula kesulitan itu (Canivel, 2010). Seseorang dengan

adversity quotient tinggi meningkatkan akuntabilitasnya untuk mengendalikan,


12

memberdayakan, dan memotivasi tindakannya sementara orang-orang adversity

quotient rendah menolak masalah yang dihadapinya sehingga menyebabkan

kegagalan untuk bertindak, menyerah, dan marah pada orang lain (Canivel, 2010).

Seseorang dengan adversity quotient tinggi menganggap diri mereka bertanggung

jawab atas situasi apa pun penyebabnya sementara mereka dengan adversity quotient

yang lebih rendah akan merasa menjadi korban dan tidak berdaya dalam

menghadapinya (Cura dan Gozum, 2011).

Reach menggambarkan sejauh mana seseorang yang merasakan kesulitan akan

menjangkau dan memengaruhi aspek-aspek lain kehidupanya (Enriquez dan Estacio,

2009). Orang dengan adversity quotient rendah memungkinkan kesulitan

mempengaruhi aspek lain dari hidupnya yang menyebabkan kerusakan finansial,

sulit tidur, kepahitan, menjauhkan diri dari orang lain dan pengambilan keputusan

yang buruk sedangkan mereka yang memiliki adversity quotient tinggi dapat

membatasi kesulitan agar tidak menjangkau dari aspek lain kehidupannya (Canivel,

2010).

Endurance menggambarkan seberapa lama seseorang bertahan dalam kesulitan.

Seseorang dengan adversity quotient yang lebih tinggi memiliki kemampuan untuk

meyakini bahwa masalah pasti berlalu sementara orang-orang dengan adversity

quotient yang lebih rendah melihat kesulitan akan berlarut-larut tanpa ada

batasannya (Cura dan Gozum, 2011). Seseorang dengan adversity quotient tinggi

menemukan bahwa kesulitan bersifat sementara dan percaya bahwa selalu ada solusi

untuk mengatasi kesulitan tersebut (Maiquez et al, 2015).


13

2.2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Adversity Quotient

Menurut Stolz (2007) faktor-faktor pembentuk adversity quotient adalah sebagai

berikut.

a. Genetika

Genetika terkait dengan hereditas, yaitu pewarisan sifat-sifat tertentu dari

orang tua individu. Selain karakteristik fisik, faktor genetika juga

mempengaruhi sikap seseorang. Adversity quotient memang tidak diturunkan

secara genetis sebagaimana karakteristik fisiologis seseorang. Hanya saja

karena adversity quotient adalah hasil dari proses belajar individu, maka

pembentukannya membutuhkan kemampuan dasar yang harus terpenuhi.

b. Pendidikan

Pendidikan terkait dengan proses belajar, yaitu perubahan yang relatif

permanen pada perilaku individu sebagai akibat dari latihan. Proses belajar

tersebut tidak hanya berlangsung secara formal di sekolah atau bangku

perkuliahan, namun dapat berlangsung secara informal di tengah-tengah

keluarga dan lingkungan sosial sekitar individu. Adversity quotient tidak

terlepas dari pengaruh pendidikan yang dialami seseorang di awal kehidupan

yaitu keluarga. Pola asuh orang tua dan respon lingkungan sosial di sekitar

anak memberikan dukungan dan dasar kemampuan anak untuk menyikapi

kesulitan hidup. Adversity quotient dengan kata lain dipengaruhi oleh

lingkungan dimana setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda dan

cara menyikapi yang berbeda terhadap suatu lingkungan tertentu baik formal

maupun informal.
14

c. Keyakinan

Keyakinan diartikan sebagai penilaian subjektif terhadap dunia, termasuk

pemahaman sesorang terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Keyakinan juga

diperoleh dari hasil belajar. Keyakinan juga dipengaruhi oleh latar belakang

budaya tempat individu hidup, seperti budaya di sekolah maupun rumah.

2.2.4 Tiga Tingkatan Adversity Quotient

Stolz (2007) menjelaskan bahwa ada 3 tingkatan adversity quotient, yaitu :

1. Quitters

Quitters adalah orang-orang yang memilih untuk keluar menghindari

kewajiban dan mundur dari usahanya. Mereka adalah orang-orang yang

berhenti untuk melanjutkan usahanya.

2. Campers

Campers adalah orang-orang yang mudah puas dengan hasil yang

diperolehnya. Mereka tidak ingin melanjutkan usahanya untuk mendapatkan

lebih dari yang didapatkan sekarang.

3. Climbers

Climbers adalah orang-orang yang dengan segala usaha keberaniannya

menghadapi setiap resiko, hambatan, dan tantangan untuk melanjutkan usaha

hingga tujuan tercapai. Mereka selalu memikirkan kemungkinan-

kemungkinan dan tidak pernah membiarkan segala hambatan menghalangi

usahanya.
15

2.3 Prestasi Belajar

2.3.1 Definisi

Syah (2011) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program pembelajaran. Pendapat

lain oleh Latifah (2010) yang menjelaskan bahwa prestasi belajar terwujud karena

adanya perubahan selama beberapa waktu yang tidak disebabkan oleh pertumbuhan,

tetapi karena adanya situasi belajar, prestasi belajar seseorang umumnya ditunjukkan

dalam bentuk nilai rata-rata yang diperoleh.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Nasution (2010) yang menyatakan bahwa

prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni kognitif,

afektif maupun psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika

seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Zainuddin

(2011) juga berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan pada seseorang

yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai tanda sebuah usaha

dapat tercapai.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Rusyan (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

1. Faktor Internal

a. Faktor fisik, terdiri dari fisik, kecacatan dan panca indra

Faktor psikologis, terdiri dari faktor intelektif (bakat, kecerdasan,

prestasi yang dimiliki) dan faktor non-intelektif (kebiasaan, minat,

motivasi, sikap, emosi, kebutuhan, motivasi, manajemen waktu, dan lain

lain). Sudarman (2012) menjelaskan adversity quotient termasuk dalam

faktor sikap yang mempengaruhi prestasi belajar yang berupa sikap


16

pantang menyerah atau daya juang. Hal ini menyangkut kemampuan

seseorang untuk tetap gigih dan tegar dalam kesulitan dan penderitaan

demi mencapai cita-cita.

b. Faktor kematangan fisik dan psikis

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Sosial, mencakup lingkungan keluarga, kelompok, sekolah atau

kampus.

b. Faktor Budaya, berupa adat istiadat, kesenian, tekhnologi, dan ilmu

pengetahuan.

c. Faktor Lingkungan Fisik, baik berupa fasilitas belajar, lingkungan

rumah, ataupun iklim.

d. Faktor Lingkungan Keagamaan.

Slameto (2010) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal diri individu yang sedang belajar sedangkan

faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Berikut faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar:

1. Faktor internal yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang

belajar. Faktor internal terdiri dari:

a. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan).

c. Faktor kelelahan.

2. Faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal terdiri

dari:
17

a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang

tua, dan latar belakang kebudayaan).

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).

c. Faktor masyarakat (kegiatan mahasiswa dalam masyarakat, media

masa, teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

2.3.3 Penilaian Prestasi Belajar

Prestasi belajar mahasiswa dinilai untuk melihat sejauh mana mahasiswa telah

mengusai materi yang telah diajarkan, hal ini dapat dilihat melalui indeks prestasi

mahasiswa. Indeks prestasi merupakan indikator penilaian tingkat keberhasilan

studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti.

Indeks prestasi terdiri dari indeks prestasi semester (IPS) dan indeks prestasi

kumulatif (IPK) (Jihad dan Haris, 2013).

Cara penilaian dan penentuan nilai akhir atau indeks prestasi mahasiswa

Universitas Lampung dijelaskan dalam buku peraturan akademik Universitas

Lampung sebagai berikut:

1. Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam dilakukan sesuai dengan

rencana pembelajaran.

2. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh dosen pengampu atau tim dosen

pengampu; dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan

mahasiswa; dan/atau dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan

mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.


18

3. Penilaian proses dan hasil belajar dapat dilakukan dalam bentuk kuis, tugas

terstruktur, ujian praktikum, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester

dan pengamatan dalam kelas.

4. Penilaian tugas terstruktur dilakukan terhadap berbagai bentuk tugas di luar

jam kuliah.

5. Pengamatan dalam kelas dapat dilakukan terhadap kemampuan mahasiswa

dalam mengemukakan pertanyaan dan pendapat serta menjawab pertanyaan.

6. Kuis, UTS, dan UAS dilaksanakan secara tertulis; ujian keterampilan dapat

dilaksanakan dengan tes tertulis atau unjuk kerja, sedangkan ujian tugas

akhir/skripsi/tesis/ disertasi dilakukan secara lisan, kecuali ujian praktikum pada

Program Studi Pendidikan Dokter diatur secara khusus.

7. Ujian kompetensi untuk program studi pendidikan dokter dilakukan secara

nasional dan diatur dengan undang-undang pendidikan kedokteran.

8. Ujian susulan hanya diperkenankan bagi mahasiswa yang mempunyai alasan

yang tepat setelah mendapat persetujuan dari wakil dekan bidang akademik dan

kerjasama.

9. Ujian susulan hanya dilakukan dalam semester yang berjalan.

Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP), konversi angka ke huruf mutu

adalah sebagai berikut:


19

Tabel 1. Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Program


Diploma/Sarjana/Profesi
Nilai Akhir 1-100 Huruf Mutu Angka Mutu Status Penilaian
≥ 76 A 4,0 Lulus
71 - < 76 B+ 3,5 Lulus
66 - <71 B 3,0 Lulus
61 - < 66 C+ 2,5 Lulus
56 - < 61 C 2,0 Lulus
50 - < 56 D 1,0 Lulus Bersyarat
< 50 E 0 Tidak Lulus
Sumber : Universitas Lampung (2016)

Tabel 2. Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Program Pasca Sarjana


Nilai Akhir 1-100 Huruf Mutu Angka Mutu Status Penilaian
≥ 81 A 4,0 Lulus
75 ≤ - < 81 B+ 3,5 Lulus
70 ≤ - <75 B 3,0 Lulus
65 ≤ - < 70 C+ 2,5 Lulus Bersyarat
55 ≤ - < 65 C 2,0 Tidak Lulus
50 ≤ - < 55 D 1,0 Tidak Lulus
< 50 E 0 Tidak Lulus
Sumber : Universitas Lampung (2016)

Nilai akhir blok berupa huruf mutu dengan ketentuan sebagai berikut (sesuai

dengan peraturan akademik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung):

Tabel 3. Presentase Penilaian Sistem Blok Fakultas Kedokteran Universitas


Lampung
Huruf Mutu Skor Nilai
A ≥ 76
B+ 71 - < 76
B 66 - <71
C+ 61 - < 66
C 56 - < 61
D 50 - < 56
E < 50
Sumber : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (2015)

2.4 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan diantaranya adalah penelitian kebiasaan belajar oleh Triana (2011)

yang menunjukkan bahwa bahwa variabel kebiasaan belajar memiliki pengaruh terhadap
20

prestasi belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta

dengan p-value sebesar 0,000. Penelitian kebiasaan belajar yang pernah dilakukan di

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung oleh Nanda (2017) menyimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan

2017 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan hasil analisis chi-square

diperoleh nilai p-value sebesar 0,032.

Penelitian adversity quotient yang pernah dilakukan diantaranya oleh Huda dan Mulyana

(2018) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh adversity quotient terhadap prestasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan

2013 dengan nilai signifikansi 0,029. Penelitian adversity quotient lainnya adalah

penelitian oleh Lestari (2014) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

adversity quotient dengan prestasi akademik pada mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan

dengan p-value = 0,000.


21

2.5 Kerangka Teori

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

Faktor Internal Faktor Eksternal


a. Faktor Fisiologis a. Faktor Budaya

1. Kesehatan dan cacat b. Faktor Lingkungan


tubuh Fisik
2. Keadaan Fisik c. Faktor Sosial

3. Panca Indera d. Faktor Lingkungan

b. Faktor Psikologis Keagamaan

1. Kebiasaan Belajar
2. Kecerdasan
3. Bakat
4. Motivasi
5. Manajemen Waktu
6. Minat
7. Prestasi yang dimiliki

8. Sikap
adversity quotient
9. Emosi
c. Faktor Kematangan Fisik
dan Psikis

Prestasi Belajar

Gambar 1. Kerangka Teori (Rusyan, 1999; Slameto, 2010; Sudarman, 2012)


22

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Kebiasaan Belajar
Variabel Terikat

Variabel Bebas Prestasi Belajar

Adversity Quotient

Gambar 2. Kerangka Konsep

2.7 Hipotesis

2.7.1 Hipotesis Null (H0)

H0 = Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dan adversity quotient

terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

2.7.2 Hipotesis Alternatif (HA)

HA = Terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dan adversity quotient

terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.


23

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif berupa analitik observasional

dengan pendekatan cross sectional dan data dikumpulkan secara bersamaan (Notoatmojo,

2012). Pendekatan penelitian cross sectional adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

pengamatan terhadap subjek studi yang hanya satu kali dalam suatu waktu atau suatu

periode tertentu seolah-olah seperti penampang melintang. Penelitian cross sectional dapat

digunakan untuk meperkirakan adanya hubungan sebab-akibat dan menghasilkan hipotesis

spesifik hingga dikatakan bahwa penelitian cross sectional merupakan penelitian peralihan

antara studi deskriptis dan analisis (Budiarto dan Anggareni, 2014).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan berlangsung

dari bulan Januari 2020 sampai bulan Februari 2020.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif angkatan 2017 PSPD FK

Unila.
24

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti. Sampel diambil dengan cara

teknik pengambilan simple random, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan

memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi

sampel. Sampel merupakan mahasiswa angkatan 2017 PSPD FK Unila.

Pengambilan sampel tersebut karena angkatan ini telah melewati proses evaluasi dari

institusi dan sedang menjalani blok klinis. Terdapat kriteria inklusi dalam penelitian

ini yaitu:

a. Mahasiswa aktif angkatan 2017 PSPD FK Unila

b. Mahasiswa setuju menjadi partisipan melalui informed consent

Rumus yang digunakan dalam perhitungan sampel minimal yang mewakili populasi

yaitu rumus Slovin. Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin jumlahnya

harus representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan

perhitunganyapun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan

dengan rumus dan perhitungan sederhana serta perilaku sampel tidak diketahui

(Sugiyono, 2010). Sampel minimal mewakili seluruh populasi yang ada. Sampel

minimal dalam penelitian ini adalah 143 orang yang diperoleh dari rumus Slovin.

N
n=
1 + Ne
Keterangan :

n = besar sampel

N = ukuran sampel

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditoleransi, misalnya 5%


25

Dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

221
n=
1 + 221 0,05

=
,

=
,

= 142,3 ~ = 143

3.4 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

3.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan adversity

quotient mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

3.4.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa angkatan

2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.
26

3.5 Definisi Operasional

Tabel 4. Definisi Operasional


Variabel Definisi Skala Alat Ukur Hasil Ukur
Kebiasaan Kebiasaan belajar adalah perilaku yang Ordinal Angket 1. Sangat
Belajar dimiliki seseorang serta tertanam dalam Kebiasaan Tinggi
waktu yang relatif lama sehingga Belajar (x : ≥ 54)
memberikan ciri dalam aktivitas belajar 2. Tinggi
yang dilakukannya, perilaku tersebut (x : 47-53)
sudah berulang-ulang dilakukan, 3. Sedang
sehingga menjadi otomatis, artinya (x : 40-46)
berlangsung saja, tanpa dikomando 4. Rendah (x
oleh otak (Aunnurahman, 2009) : < 40)
(Triana,2011)

Adversity Kemampuan dan ketahanan seseorang Ordinal Kuesioner 1.Tinggi = x


Quotient dalam menghadapi kesulitan, Adversity > mean +
kegagalan, hambatan sekaligus Quotient standar
mengubah kesulitan maupun kegagalan deviasi
menjadi peluang untuk meraih tujuan 2.Sedang =
atau kesuksesan (Stolz, 2007) mean –
standar
deviasi ≤ x ≤
mean +
standar
deviasi
3.Rendah =
x < mean –
standar
deviasi
(Azwar,
2012)

Prestasi Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam Ordinal Data IPK 1. Sangat


Belajar mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Baik
sebuah program pembelajaran (Syah, (IPK : ≥
2011) 3,50)
2. Baik
(IPK : 3,00-
3,49)
3. Cukup
(IPK : 2,00-
2,99)
4. Kurang
(IPK : <2,00)

3.6 Metode Pengambilan Data

a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber pertama yaitu

mahasiswa angkatan 2017 PSPD FK Unila. Pada penelitian ini data primer yang

digunakan berupa kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh responden. Kuesioner yang
27

digunakan bertujuan untuk memperoleh data mengenai kebiasaaan belajar dan

adversity quotient mahasiswa angkatan 2017.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah tersusun dalam dokumen-dokumen. Penelitian

menggunakan data sekunder yaitu data IPK sampai semester 5.

3.7 Instrumen Penelitian

3.7.1 Kuesioner Kebiasaan Belajar

Kuesioner kebiasaan belajar disusun oleh Triana (2011), terdiri atas 18 pertanyaan

dan beberapa indikator yaitu belajar di rumah/kost, belajar di kampus,

memantapkan pelajaran, belajar sebelum ujian serta membaca buku. Skala

pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Responden membaca setiap

pertanyaan yang ada secara seksama serta menghubungkan dengan aktivitas

keseharian sebelum menentukan jawaban. Responden memilih salah satu jawaban

yang sesuai dengan pendapatnya dengan memberikan tanda cek (V) atau silang (X)

pada alternatif jawaban. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dapat berupa

kata-kata antara lain: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor setiap

alternatif jawaban yang diberikan oleh responden pada pertanyaan positif (+) dan

pernyataan (-). Hasil ukur yang diperoleh dari pengisian kuesioner berupa sangat

tinggi (x : ≥ 54), tinggi (x : 47-53), sedang (x : 40-46) dan rendah (x : < 40).

3.7.2 Kuesioner Adversity Quotient

Instrumen yang digunakan untuk mengukur adversity quotient adalah kuesioner

adversity quotient yang berpatokan pada 4 aspek adversity quotient pada teori

Stoltz berupa control, origin/ownership, reach dan endurance. Kuesioner ini


28

diadopsi dari Lila (2006) yang telah dikembangkan oleh Lestari (2014) sesuai

tujuan penelitian. Kuesioner ini memiliki 39 pernyataan dengan cara menjawab

memberi tanda cek (V) atau silang (X). Kuesioner ini disusun berdasarkan

kuesioner Likert dengan 4 kategori pilihan jawaban yakni Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Hasil yang

didapatkan setelah pengisian berupa tinggi (x > mean + standar deviasi), sedang

(mean – standar deviasi ≤ x ≤ mean + standar deviasi) dan rendah (x < mean –

standar deviasi).

3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Validasi kuesioner dilakukan kepada 30 mahasiswa angkatan 2016 PSPD FK Unila

yang bukan menjadi responden penelitian sesungguhnya. Validasi dilakukan setelah

proposal penelitian disetujui. Dalam prosedur validasi ini, digunakan teknik korelasi

product moment dan datanya diolah menggunakan program komputer untuk uji

statistik. Uji validitas dari kedua kuesioner menunjukkan hasil bahwa terdapat 1

pertanyaan dari kuesioner adversity quotient yang tidak valid dengan nilai 0,202

sehingga harus drop out sedangkan pertanyaan lain dari kuesioner kebiasaan belajar

dan adversity quotient dinyatakan valid untuk digunakan sebagai instrumen dalam

penelitian ini.

3.8.2 Uji Reabilitas

Untuk mengetahui realibilitas kuesioner dalam penelitian ini, digunakan teknik

cronbach’s alpha, dan hasilnya diolah menggunakan program komputer untuk uji

statistik. Hasil dari uji reliabilitas instrument menunjukkan nilai reliabilitas pada
29

kuesioner kebiasaan belajar dan adversity quotient masing-masing 0,825 dan 0,835

sehingga instrumen reliabel digunakan dalam penelitian ini.

3.9 Alur Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan

tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar langkah-langkah dilaksanakan

dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut :

3.9.1 Tahap Persiapan


Studi literatur,
identifikasi masalah,
Studi pendahuluan
penentuan konsep
penelitian

Seminar proposal
Pembimbingan
(I) dan revisi

Pengajuan Ethical
Clearance ke komisi
etik FK Unila

Persiapan
Persiapan instrumen
instrumen dan
persiapan
penelitian Persiapan
mahasiswa sampel,
inform consent serta
penjelasan kepada
mahasiswa sampel
tentang penelitian
yang akan
dilakukan
Gambar 3. Alur Tahap Persiapan Penelitian
30

Penelitian dilaksanakan sesuai tahapan yang tertera, yakni:

a. Peneliti melakukan literature searching mengenai kebiasaan belajar, adversity

quotient dan kaitannya dengan prestasi belajar mahasiswa

b. Identifikasi masalah yang terjadi, yakni prestasi belajar mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung masih banyak yang tidak memuaskan,

sehingga dapat studi pendahuluan, studi literatur, identifikasi masalah.

c. Melakukan pembimbingan dan seminar proposal

d. Persiapan dalam instrumen penelitian

e. Dilakukan pengajuan ethical clearance kepada tim FK Unila

f. Setelah semua instrumen dipersiapkan dan dilakukan validasi

g. Bersiap masuk ke tahap pelaksanaan, persiapan perizinan kepada angkatan 2017

untuk mengisi instrumen penelitian, persiapan instrumen penelitian dan lembar

informed consent kepada mahasiswa, menjelaskan mekanisme penelitian

kepada mahasiswa dan sebagainya.

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan dilakukan apabila sampel terpilih telah mengisi informed

consent dan bersedia menjadi peserta dalam penelitian. Penelitian dilakukan saat

tidak ada jam pembelajaran kampus. Sehingga tidak menganggu waktu dalam

proses belajar mengajar.


31

Pengisian lembar persetujuan


informed consent dan pengenalan
sampel

Penjelasan kepada sampel tentang penelitian, inform


consent dan mekanisme pengisian kuesioner dengan
kriteria inklusi mahasiswa aktif angkatan 2017 yang
setuju menjadi responden melalui inform consent

Pengisian lembar inform consent dan


kuesioner

Pengumpulan lembar inform consent


dan kuesioner

Gambar 4. Alur Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahapan pelaksanaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sebelum pengisian informed consent dan kuesioner dilakukan penjelasan

mengenai penelitian, manfaat dan tujuannya.

2. Pemberian berkas informed consent dan pengisiannya oleh sampel

3. Sampel mengisi lembar informed consent dan kuesioner

4. Pengumpulan lembar informed consent dan kuesioner

3.9.3 Tahap Akhir

Tahap akhir berupa pengumpulan kuesioner, input data dan melakukan analisis

data.
32

3.10 Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menganalisis variabel bebas ataupun variabel

terikat sehingga diperoleh distribusi dan frekuensi dari masing-masing variabel

tersebut. Pada analisis univariat juga dilakukan analisis deskriptif yang bertujuan

untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai

distribusi kebiasaan belajar dan adversity quotient angkatan 2017 PSPD FK Unila.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel.

Uji hipotesis yang digunakan adalah Kruskal-Walis. Pemilihan uji hipotesis tersebut

karena tidak memenuhi syarat Chi Square yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai

expected kurang dari lima.

3.11 Etika Penelitian

Penelitian ini telah melalui uji kelulusan etik dengan nomor

325/UN26.18/DL/PP.05.02.00/2020 oleh Komisi Etik penelitian Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung untuk mendapatkan persetujuan etik. Penelitian ini menggunakan

manusia sebagai subjek penelitian, oleh sebab itu diperlukan informed consent dari

mahasiswa yang dijadikan responden.


51

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kebiasaan belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu sangat tinggi sebanyak 15 orang (10,2

%), tinggi sebanyak 53 orang (36,1 %), sedang sebanyak 57 orang (38,8 %) dan rendah

sebanyak 22 orang (15,0 %).

2. Tingkat adversity quotient mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu tinggi sebanyak 17 (11,6 %), sedang

sebanyak 106 (72,1 %) dan rendah sebanyak 24 (16,3 %).

3. Terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung, dengan hasil analisis kruskal-wallis diperoleh p-value sebesar 0,039.

4. Terdapat hubungan antara adversity quotient dengan prestasi belajar mahasiswa

angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung, dengan hasil analisis kruskal-wallis diperoleh p-value sebesar 0,000.


52

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti akan memberikan saran untuk peneliti

selanjutnya, mahasiswa, dan bagi institusi pendidikan. Adapun saran-saran tersebut

adalah:

1. Saran untuk peneliti selanjutnya

a. Dapat melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi

prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal selain yang telah diteliti

oleh peneliti.

b. Menggunakan subjek penelitian yang lebih luas seperti mencakup beberapa

angkatan kemudian hasilnya dapat dibandingkan.

c. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis multivariat untuk melihat

faktor mana yang lebih dominan dalam mempengaruhi prestasi belajar.

d. Melakukan analisis hubungan positif atau negative terhadap variavel yang ditelitit.

2. Saran bagi mahasiswa

a. Diharapkan mampu membentuk kebiasaan belajar baik dengan mengatur jadwal

belajar yang baik, belajar berkelanjutan, belajar mandiri atau kelempok, membagi

waktu belajar yang seimbang, dan mengulangi materi-materi belajar yang sudah

dipelajari.

b. Diharapkan mampu meningkatkan adversity quotient dengan memilih teman-teman

kampus yang dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dialami.

3. Saran untuk institusi pendidikan

Agar dapat memberikan dorongan dan meningkatkan kebiasaan belajar dan adversity

quotient mahasiswa, meningkatkan sarana dan prasarana belajar mahasiswa dan

meningkatkan peran dosen pembimbing akademik dalam membantu mahasiswa

menghadapi masalah yang sedang dialaminya.


53

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Ardyanti IS, Harini E. 2015. Hubungan antara adversity quotient, self efficacy dan kebiasaan
belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas x kecantikan smk negeri se-
kecamatan umbulharjo. Union 3(1):33-44.

Adjani S, Adam H. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada
mata kuliah pengantar akuntansi. Jurnal ilmiah mahasiswa feb universitas
brawijaya. 1(1) 1-10.

Budiato E, Anggraeni D. 2014. Pengantar epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Canivel, LD. 2010. Principals’ Adversity Quotient: Styles, Performance and Practices.
Quezon: University of the Philippines.

Christyanti D, Mustami’ah D, Sulistiani W. 2010. Hubungan antara penyesuaian diri terhadap


tuntutan akademik dengan kecenderungan stres pada mahasiswa fakultas
kedokteran universitas hang tuah Surabaya. Insan. 12(3): 153-59.

Chaplin JP. 2008. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Cornista GL, Macasaet CA. 2013. Adversity Quotient and Achievement Motivation of Selected
Third Year and Fourth Year Psychology Students of De La Salle Lipa A.Y. 2012
– 2013 [Thesis]. Batangas: De La Salle Lipa

Cura J, Gozum J. 2011. A Correlational Study in the Adversity Quotient® and the Mathematics
Achievement of Sophomore Students of College of Engineering and Technology
in Pamantasan Lungsod Maynila [Thesis]. Manila: University of the City of
Manila.

Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dahlan SM. 2017. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi
Indonesia

Dispini M, Romadoni NA. 2016. Analisis Penyebab Keengganan Mahasiswa Dalam Bertanya
Dan Mengemukakan Ide Pada Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran. Prosiding
Seminar Nasional Reforming Pedagogy; 24 November 2016; Yogyakarta.
Yogyakarta. Indonesia: Universitas Sanata Dharma
54

Enriquez J, Estacio SD. 2009. The Effects of Mentoring Program on Adversity Quotient® of
Selected Freshmen College Students of FAITH [Dissertation]. Batangas: first asia
institute of technology and humanities

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi berprestasi pada mahasiswa yang berkuliah. dengan jurusan
pilihan orangtua [skripsi]. Depok: Universitas Gunadarma.

Hasanah H. 2010. Hubungan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa SMUN
102 Jakarta Timur [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Huda NT, Mulyana A. 2018. Pengaruh adversity quotient terhadap prestasi akademik
mahasiswa angkatan 2013 fakultas psikologi UIN SGD Bandung. Jurnal Ilmiah
Psikologi. 4(1): 115-32.

Jihad A, Haris A. 2013. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persindo.

Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar pendidikan profesi dokter Indonesia. Jakarta:
KKI.

Latifah E. 2010. Strategi self regulated learning dan prestasi belajar. Jurnal Psikologi. 37(1):
110–29.

Lila I. 2006. Hubungan adversity quotient dengan kinerja karyawan PT. Elim Anugerah
Sriwijaya Jakarta [skripsi]. Salatiga: UKSW

Lestari B. 2014. Hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik pada
mahasiswa BK FKIP UKSW [skripsi]. Salatiga: UKSW

Maiquez R, Preolco A, Sausa, L, Talatagod K. 2015. predictive ability of emotional


intelligence and adversity quotient on academic performance of usc college students
[thesis]. Cebu: University of San Carlos.

Nasution S. 2010. Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Phoolka, Kaur N. 2012. Adversity quotient: a new paradigm to explore. IJCEAS. 3(4): 67-78.

Purba DV. 2016. Penyesuaian diri mahasiswa yang kuliah di jurusan yang tidak diminati.
Prosiding Seminar Nasional Psikologi; 02 April 2016; Semarang. Semarang.
Indonesia; Unissula.

Rahmawati EV, Yani PD. 2014. Hubungan interaksi sosial dengan hasil prestasi belajar
mahasiswa semester IV Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas
Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang. Jurnal Edu Health. 4(2): 104-11.

Rusyan T. 1999. Pendekatan dalam proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
55

Rizky, Miftahur A, Solihatin E, Timora AD. 2013. Hubungan interaksi sosial siswa di sekolah
dengan hasil belajar afektif pendidikan kewarganegaraan. Jurnal PPKN UNJ Online.
1(2): 1-10

Saleh M. 2013. Strategi Pembelajran fiqh dengan problem based learning. Didaktika. 14(1):
190-220.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa.

Sarwono SW. 2003. Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Santosa SSD. 2018. Peningkatan antusiasme dan kedalaman kajian belajar mahasiswa melalui
pembelajaran berbasis silabus individual. Jurnal Ecodinamika. 2(1): 139-44.

Stoltz GP. 2007. Adversity quotient. Edisi ke-7. Jakarta: Gramedia Indonesia.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Sudarman. 2012. Adversity quotient: kajian kemungkinan pengintegrasiannya dalam


pembelajaran matematika. Aksioma. 1(1): 55-62.

Suryabrata S. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Surachmad W. 2003. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito

Triana E. 2011. Pengaruh keaktifan berorganisasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa jurusan pendidikan geografi angkatan 2008 dan 2009
Universitas Negeri Yogyakarta. [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Universitas Lampung. 2016. Peraturan akademik rektor universitas Lampung. Bandar


Lampung: Universitas Lampung.

Virlia S. 2015. Hubungan adversity quotient dan prestasi belajar pada mahasiswa program studi
psikologi universitas BM. Psibernetika. 8(1): 62-75.

Widodo. 2008. Pengaruh kebiasaan belajar dan tingkat partisipasi mahasiswa dalam kuliah
terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi s1 pendidikan akutansi angkatan
2006 FISE UNY. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusuf M. dan Legowo E. 2007. Mengatasi kebiasaan buruk anak dalam belajar melalui
pendekatan modifikasi perilaku. Depdiknas. Jakarta: PT Direktorat Ketenagaan.

Zainuddin. 2011. Pentingnya Adversity Quotient dalam Meraih Prestasi Belajar. Jurnal Untan.
26(2): 1-10.

You might also like