Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi
OLEH :
REGINDA DWI SYARPIA
ABSTRACT
By
ABSTRAK
Oleh
Latar Belakang: Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Kebiasaan belajar dan adversity quotient adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dan
adversity quotient terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung..
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 147 mahasiswa
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan menggunakan simpel
random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner kebiasaan belajar yang terdiri
dari 18 pertanyaan dan kuesioner adversity quotient yang terdiri dari 39 pertanyaan, serta
data prestasi belajar diambil dari nilai indeks prestasi kumulatif sampai semester 5. Data
dianalisa menggunakan uji Kruskal-Wallis.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar dan adversity quotient yang
paling banyak pada mahasiswa angkatan 2017 adalah kategori sedang, masing-masing
sebesar 38,8 % reponden dan 72.1 % responden. Hasil uji Kruskal-Wallis didapatkan p-
value 0,039 untuk kebiasaan belajar dan p-value 0,000 untuk adversity quotient.
Simpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap
prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.
Oleh
REGINDA DWI SYARPIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak laki-laki dari bapak Syarpan Dani dan ibu Elpia Adriana
yang dilahirkan di Kerinci pada tanggal 28 September 1998. Penulis memiliki satu
orang kakak laki-laki dan satu adik laki laki yaitu Elanda Elsya Putra dan M Akif
Faizin.
tahun 2010, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Kerinci pada
tahun 2013, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) penulis selesaikan di SMA Negeri
Pada tahun 2016 penulis terdaftar di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
mengikuti organisasi FSI Ibnu Sina dan BEM Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.
ix
SANWACANA
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam, dan semoga kita dapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak. Atas
Penulis meyakini penelitian ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
baik
4. dr. Merry Indah Sari, M. Med. Ed, selaku pembimbing I yang telah meluangkan
skripsi ini;
6. dr. Dian Isti Angraini, M.P.H, selaku penguji utama yang telah meluangkan
waktu, memberikan saran, ilmu serta nasihat yang dapat membangun dalam
8. Seluruh staff dosen dan karyawan FK Unila yang telah membantu dalam
9. Apa dan Ama tercinta, Syarpan Dani dan Elpia Adriana yang selalu
10. Kakak dan Adik Penulis, Elanda Elsya Putra dan M Akif Faizin yang
memberikan semangat dan doa selama penulis belajar di fakultas ini dan
menyelesaikan skripsi;
11. Adik-adik angkatan 2017 V17reous yang telah menjadi responden penulis,
12. Djoni Iskandar, Beni Sarbeni dan Karin Indah Kurniati yang selalu
13. Sahabat-sahabatku Grav1tasi yang selalu menguatkan satu sama lain walaupun
dengan jarak yang jauh, semoga kita kelak sukses bersama kedepannya ;
14. Kakak-kakak dan teman-teman Kerinci, Kak Indah Iswara, Kak Seftia Varera
Nanda, Bang Edo Pratama, Bang Raynaldo Aristriawan Pratama, Kak Fadila
Rahayu, Bang Agung Assiri, Yovani Ananda, Nadila Ayuni Putri, Sitram
15. Teman-Teman KMJ Sulthan Thaha yang selalu membantu disaat senang
16. Teman-teman FK Unila Mengaji M Nur Ridha Asshaf, Topgati Hanif Basmari,
M Ilham Rivany dan Fariz Mu’taz Husamuddin yang telah membantu penulis
dalam penelitian ;
17. Teman-teman KKN periode 1 tahun 2019 desa Gunung Waras yang telah
18. Angkatan FK Unila 2016 Tr16eminus, untuk semua senyuman, tawa, dan
19. Seluruh calon teman sejawat kakak-kakak angkatan 2002-2015 dan adik -adik
pengetahuan, serta seluruh pihak yang telah membantu penulis selama ini;
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 5
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Program Diploma/Sarjana/Profesi ............... 19
2. Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Program Pasca Sarjana ................................. 19
3. Presentase Penilaian Sistem Blok Fakultas Kedokteran Universitas Lampung....... 19
4. Definisi Operasional ................................................................................................ 26
5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar Responden ................................................ 33
6. Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Kebiasaan Belajar ............................................... 34
7. Distribusi Frekuensi Adversity Quotient Responden ............................................... 36
8. Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Adversity Quotient .............................................. 36
9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Responden .................................................... 39
10. Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan
2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Univeritas
Lampung .................................................................................................................. 39
11. Hubungan Adversity Quotient Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan
2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Univeritas
Lampung ................................................................................................................. 40
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori ........................................................................................................ 21
2. Kerangka Konsep..................................................................................................... 22
3. Alur Tahap Persiapan Penelitian.............................................................................. 29
4. Alur Tahap Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 31
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Informed Consent ....................................................................................... 57
2. Kuesioner ................................................................................................................. 59
3. Data Hasil Ukur Kebiasaan Belajar, Adversity Quotient dan Prestasi Belajar ........ 63
4. Data Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 69
5. Etika Penelitian ........................................................................................................ 71
6. Dokumentasi Penelitian ........................................................................................... 71
7. Analisis Deskriptif Kebiasaan Belajar, Adversity Quotient dan Prestasi Belajar .... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap individu sudah mulai diarahkan untuk masuk ke dalam ranah pendidikan sejak usia
dini mulai dari pendidikan tingkat dasar, menengah atas, hingga ke pendidikan di tingkat
keinginan untuk memotivasi diri menjadi individu yang unggul. Prestasi yang terkait
dengan dunia akademis disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil usaha
peserta didik yang menunjukkan ukuran kemampuan dan kecakapan seseorang di dalam
satu atau lebih bidang pelajaran yang sedang dihadapinya, yang biasanya ditunjukkan
dengan indeks nilai (Virlia, 2015). Pendapat lain dikemukakan oleh Zainuddin (2011)
bahwa prestasi belajar adalah perubahan pada seseorang yang meliputi aspek kognitif,
afektif dan psikomotor sebagai tanda sebuah usaha dapat tercapai. Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal terdiri dari faktor fisik, faktor psikologis dan faktor kemantangan fisik dan psiskis.
Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik dan faktor
Prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) berdasarkan data dari sub bagian
akademik FK Unila didapatkan bahwa tingkat prestasi belajar berupa Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) sampai semester 4 mahasiswa angkatan 2017 PSPD FK Unila kategori
2
sangat baik sebanyak 14 orang (6,3 %), kategori baik sebanyak 76 orang (34,3%), kategori
cukup sebanyak 93 orang (42 %), dan kategori kurang sebanyak 38 orang (17,1 %).
Mahasiswa yang telah melewati 4 semester seharusnya telah melakukan evaluasi dari diri
sendiri dan institusi sehingga proses adaptasi telah dilewati. Hal ini merupakan sebuah
masalah ketika masih banyak mahasiswa PSPD FK Unila angkatan 2017 memiliki prestasi
belajar yang rendah dengan IPK < 2,00 sebanyak 38 orang, mereka tidak dapat mengikuti
tahap klinik (co-ass) tepat waktu dan salah satu indikator calon dokter muda yang belum
kompeten.
Mahasiswa harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik untuk mencapai prestasi belajar
yang memuaskan. Kebiasaan belajar adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara
konsisten dari waktu ke waktu dalam rangka menambah ilmu pengetahuan baik di kampus,
di rumah ataupun di tempat lainnya. Mahasiswa harus menanam kebiasaan belajar yang
baik dalam menjalani proses pendidikan. Kebiasaan belajar yang dimaksud adalah
serta strategi belajar. Ardyanti dan Hartini (2015) menjelaskan bahwa kebiasaan belajar
terdiri dari 2 jenis yaitu delay avoidance dan work method. Delay avoidance yaitu
kebiasaan belajar yang terkait dengan penyelesaian tugas-tugas akademik dalam tepat
waktu sehingga dapat menghindari diri dari hal-hal yang berpotensi mengakibatkan
konsentrasi dalam belajar agar tujuan dapat tercapai. Work method yaitu kebiasaan belajar
yang terkait dengan penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan
Triana (2011) yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis perhitungan sumbangan
3
relatif dan sumbangan efektif dapat diketahui bahwa variabel kebiasaan belajar memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan p-value 0,000. Penelitian yang
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa tahun ketiga Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan hasil analisis
Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh adversity quotient. Adversity quotient adalah
sekaligus mengubah kesulitan maupun kegagalan menjadi peluang untuk meraih tujuan
atau kesuksesan (Stoltz, 2007). Hambatan-hambatan tidak percaya diri, pasif untuk
menurunnya motivasi belajar, pengaruh teman yang kurang baik, faktor ikut-ikutan,
adversity quotient yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Huda dan Mulyana (2018)
akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan
2013 dengan p-value 0,029. Penelitian adversity quotient lainnya adalah penelitian oleh
Lestari (2014) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara adversity quotient
dengan prestasi akademik pada mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan dengan p-value =
0,000.
Penelitian tentang hubungan kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap prestasi
belajar sangat penting dilakukan pada mahasiswa kedokteran karena memiliki perbedaan
sistem pendidikan yang berbeda dengan fakultas lain. Sistem pendidikan yang diterapkan
4
tersebut menuntut mahasiswa untuk berperan lebih aktif. Mahasiswa kedokteran banyak
yang mengeluh kurang istirahat karena menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas-
tugas kuliah. Mahasiswa kedokteran selain menempuh mata kuliah yang dianggap cukup
sulit dan membutuhkan konsentrasi tinggi, mereka juga dituntut menggunakan buku
berbahasa asing. Banyak hal lain yang dapat memicu terjadinya stres pada mahasiswa
kedokteran seperti jadwal kalender akademik yang tidak bersifat paten, yudisium, keaktif
tugas secara mandiri dan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan tepat waktu.
Mahasiswa kedokteran juga dituntut untuk mampu membagi waktu antara belajar dengan
keluarga atau teman dan mereka harus memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dalam setiap mata kuliah yang dibebankan serta memiliki prioritas pada tugas-
tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau materi-materi mana yang harus
dipelajari terlebih dahulu untuk menempuh ujian. Mahasiswa kedokteran juga dituntut
memiliki keyakinan untuk menyelesaikan semua mata kuliah yang dibebankan sehingga
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah “Apakah terdapat
hubungan antara kebiasaan belajar dan adversity quotient terhadap prestasi belajar
Universitas Lampung?”
5
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya ilmu
belajar dan adversity quotient terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2017
Sebagai bahan masukan kepada institusi agar dapat memotivasi mahasiswa untuk
memiliki kebiasaan belajar dan adversity quotient yang baik sehingga dapat
Sebagai acuan pustaka untuk penelitian lebih lanjut hubungan kebiasaan belajar dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Kebiasaan belajar adalah perilaku yang dimiliki seseorang serta tertanam dalam
waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang
otomatis tanpa dikomando oleh otak. Kebiasaan dilatih dengan waktu yang cukup
2009). Pendapat lain dikemukakan oleh Syah (2011) yang menyatakan bahwa
kebiasaan belajar merupakan suatu tahap membentuk kebiasaan baru atau perbaikan
kebiasaan yang telah ada. Tujuan kebiasaan belajar agar mahasiswa memiliki sikap-
sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru lebih tepat dan positif selaras dengan kebutuhan
merupakan perilaku dalam belajar yang dilakukan secara terus menerus dan
Jenis-jenis kebiasaan belajar terdiri dari delay avoidance (penundaan tugas) dan
work method (metode kerja). Delay avoidance yaitu kebiasaan belajar yang terkait
dalam belajar agar tujuan dapat tercapai. Work method yaitu kebiasaan belajar yang
terkait dengan penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan
tugas akademik sehingga dapat mencapai tujuan yang direncanakan (Ardyanti dan
Hartini, 2015).
masalah perencanaan dan kedisiplinan. Work method terdiri dari prosedur belajar,
keterampilan belajar dan strategi belajar. Prosedur belajar yang dimaksudkan adalah
jalan untuk memahami sesuatu, misalnya cara dalam mempelajari materi pelajaran,
cara dalam mengikuti pelajaran, cara membaca buku pelajaran yang tepat, cara
belajar di perpustakaan yang efisien, cara menggunakan internet untuk belajar dan
belajar yang berbeda pada mahasiswa, mampu mempelajari hal-hal yang khas seperti
membaca tabel, grafik atau diagram, membaca buku-buku yang baru, menyelesaikan
tugas mengarang atau meneliti, membuat catatan dan mempelajari materi yang sulit.
Strategi belajar yang dimaksudkan adalah jalan yang digunakan supaya belajar
berlangsung efisien. Strategi belajar menekankan pada cara atau metode seseorang
9
dalam mengadakan pendekatan terhadap suatu masalah, hal atau tugas (Yusuf dan
Legowo, 2007).
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan beberapa cara yaitu mengatur
jadwal belajar yang baik, belajar berkelanjutan, belajar mandiri atau kelempok,
membagi waktu belajar yang seimbang, dan mengulangi materi-materi belajar yang
sudah dipelajari. Kebiasaan belajar yang dilakukan dengan baik akan dapat
menerima dan memahami materi pelajaran dengan baik sehingga dapat mencapai
prestasi belajar yang maksimal (Suryabrata, 2014). Hal-hal dalam kebiasaan belajar
Cara belajar di atas harus dimulai dari diri sendiri dengan membiasakan diri dan
mendisiplinkan diri dalam belajar. Mahasiswa yang mampu membiasakan diri dalam
belajar dengan baik, tentunya akan mudah dalam menerima dan memahami materi
2.2.1 Definisi
menjadi peluang untuk meraih tujuan atau kesuksesan (Stoltz, 2007). Sementara itu
menurut Phoolka dan Kaur (2012) adversity quotient adalah kemampuan dalam
sebagai berikut.
1. Control
3. Reach
Reach merupakan aspek untuk melihat sejauh mana kesulitan akan menyebar
4. Endurance
Adversity Quotient adalah hasil dari penelitian dan penerapan bertahun-tahun yang
membuat inovasi besar dalam memahami hal-hal yang penting untuk mencapai
sejauh mana seseorang dapat mengendalikan hal-hal yang akan terjadi pada waktu
yang akan datang. Seseorang dengan adversity quotient yang tinggi selalu
mencapai hasil yang baik dalam menanghadapi suatu masalah dengan mengetahui
siapa atau dari mana asal mula kesulitan itu (Canivel, 2010). Seseorang dengan
kegagalan untuk bertindak, menyerah, dan marah pada orang lain (Canivel, 2010).
jawab atas situasi apa pun penyebabnya sementara mereka dengan adversity quotient
yang lebih rendah akan merasa menjadi korban dan tidak berdaya dalam
sulit tidur, kepahitan, menjauhkan diri dari orang lain dan pengambilan keputusan
yang buruk sedangkan mereka yang memiliki adversity quotient tinggi dapat
membatasi kesulitan agar tidak menjangkau dari aspek lain kehidupannya (Canivel,
2010).
Seseorang dengan adversity quotient yang lebih tinggi memiliki kemampuan untuk
quotient yang lebih rendah melihat kesulitan akan berlarut-larut tanpa ada
batasannya (Cura dan Gozum, 2011). Seseorang dengan adversity quotient tinggi
menemukan bahwa kesulitan bersifat sementara dan percaya bahwa selalu ada solusi
berikut.
a. Genetika
karena adversity quotient adalah hasil dari proses belajar individu, maka
b. Pendidikan
permanen pada perilaku individu sebagai akibat dari latihan. Proses belajar
yaitu keluarga. Pola asuh orang tua dan respon lingkungan sosial di sekitar
cara menyikapi yang berbeda terhadap suatu lingkungan tertentu baik formal
maupun informal.
14
c. Keyakinan
diperoleh dari hasil belajar. Keyakinan juga dipengaruhi oleh latar belakang
1. Quitters
2. Campers
3. Climbers
usahanya.
15
2.3.1 Definisi
Syah (2011) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan dalam
lain oleh Latifah (2010) yang menjelaskan bahwa prestasi belajar terwujud karena
adanya perubahan selama beberapa waktu yang tidak disebabkan oleh pertumbuhan,
tetapi karena adanya situasi belajar, prestasi belajar seseorang umumnya ditunjukkan
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Nasution (2010) yang menyatakan bahwa
prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni kognitif,
seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Zainuddin
(2011) juga berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan pada seseorang
yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai tanda sebuah usaha
dapat tercapai.
1. Faktor Internal
seseorang untuk tetap gigih dan tegar dalam kesulitan dan penderitaan
2. Faktor Eksternal
kampus.
pengetahuan.
belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal diri individu yang sedang belajar sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Berikut faktor-faktor
1. Faktor internal yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang
c. Faktor kelelahan.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal terdiri
dari:
17
Prestasi belajar mahasiswa dinilai untuk melihat sejauh mana mahasiswa telah
mengusai materi yang telah diajarkan, hal ini dapat dilihat melalui indeks prestasi
studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti.
Indeks prestasi terdiri dari indeks prestasi semester (IPS) dan indeks prestasi
Cara penilaian dan penentuan nilai akhir atau indeks prestasi mahasiswa
rencana pembelajaran.
2. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh dosen pengampu atau tim dosen
3. Penilaian proses dan hasil belajar dapat dilakukan dalam bentuk kuis, tugas
terstruktur, ujian praktikum, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester
jam kuliah.
6. Kuis, UTS, dan UAS dilaksanakan secara tertulis; ujian keterampilan dapat
dilaksanakan dengan tes tertulis atau unjuk kerja, sedangkan ujian tugas
yang tepat setelah mendapat persetujuan dari wakil dekan bidang akademik dan
kerjasama.
Nilai akhir blok berupa huruf mutu dengan ketentuan sebagai berikut (sesuai
Penelitian yang relevan diantaranya adalah penelitian kebiasaan belajar oleh Triana (2011)
yang menunjukkan bahwa bahwa variabel kebiasaan belajar memiliki pengaruh terhadap
20
dengan p-value sebesar 0,000. Penelitian kebiasaan belajar yang pernah dilakukan di
terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan
Penelitian adversity quotient yang pernah dilakukan diantaranya oleh Huda dan Mulyana
(2018) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh adversity quotient terhadap prestasi
akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan
2013 dengan nilai signifikansi 0,029. Penelitian adversity quotient lainnya adalah
penelitian oleh Lestari (2014) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
adversity quotient dengan prestasi akademik pada mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan
1. Kebiasaan Belajar
2. Kecerdasan
3. Bakat
4. Motivasi
5. Manajemen Waktu
6. Minat
7. Prestasi yang dimiliki
8. Sikap
adversity quotient
9. Emosi
c. Faktor Kematangan Fisik
dan Psikis
Prestasi Belajar
Variabel Bebas
Kebiasaan Belajar
Variabel Terikat
Adversity Quotient
2.7 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif berupa analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional dan data dikumpulkan secara bersamaan (Notoatmojo,
2012). Pendekatan penelitian cross sectional adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
pengamatan terhadap subjek studi yang hanya satu kali dalam suatu waktu atau suatu
periode tertentu seolah-olah seperti penampang melintang. Penelitian cross sectional dapat
spesifik hingga dikatakan bahwa penelitian cross sectional merupakan penelitian peralihan
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif angkatan 2017 PSPD FK
Unila.
24
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti. Sampel diambil dengan cara
memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi
Pengambilan sampel tersebut karena angkatan ini telah melewati proses evaluasi dari
institusi dan sedang menjalani blok klinis. Terdapat kriteria inklusi dalam penelitian
ini yaitu:
Rumus yang digunakan dalam perhitungan sampel minimal yang mewakili populasi
yaitu rumus Slovin. Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin jumlahnya
dengan rumus dan perhitungan sederhana serta perilaku sampel tidak diketahui
(Sugiyono, 2010). Sampel minimal mewakili seluruh populasi yang ada. Sampel
minimal dalam penelitian ini adalah 143 orang yang diperoleh dari rumus Slovin.
N
n=
1 + Ne
Keterangan :
n = besar sampel
N = ukuran sampel
221
n=
1 + 221 0,05
=
,
=
,
= 142,3 ~ = 143
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan adversity
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa angkatan
Lampung.
26
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber pertama yaitu
mahasiswa angkatan 2017 PSPD FK Unila. Pada penelitian ini data primer yang
digunakan berupa kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh responden. Kuesioner yang
27
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah tersusun dalam dokumen-dokumen. Penelitian
Kuesioner kebiasaan belajar disusun oleh Triana (2011), terdiri atas 18 pertanyaan
yang sesuai dengan pendapatnya dengan memberikan tanda cek (V) atau silang (X)
pada alternatif jawaban. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dapat berupa
kata-kata antara lain: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor setiap
alternatif jawaban yang diberikan oleh responden pada pertanyaan positif (+) dan
pernyataan (-). Hasil ukur yang diperoleh dari pengisian kuesioner berupa sangat
tinggi (x : ≥ 54), tinggi (x : 47-53), sedang (x : 40-46) dan rendah (x : < 40).
adversity quotient yang berpatokan pada 4 aspek adversity quotient pada teori
diadopsi dari Lila (2006) yang telah dikembangkan oleh Lestari (2014) sesuai
memberi tanda cek (V) atau silang (X). Kuesioner ini disusun berdasarkan
kuesioner Likert dengan 4 kategori pilihan jawaban yakni Sangat Sesuai (SS),
Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Hasil yang
didapatkan setelah pengisian berupa tinggi (x > mean + standar deviasi), sedang
(mean – standar deviasi ≤ x ≤ mean + standar deviasi) dan rendah (x < mean –
standar deviasi).
proposal penelitian disetujui. Dalam prosedur validasi ini, digunakan teknik korelasi
product moment dan datanya diolah menggunakan program komputer untuk uji
statistik. Uji validitas dari kedua kuesioner menunjukkan hasil bahwa terdapat 1
pertanyaan dari kuesioner adversity quotient yang tidak valid dengan nilai 0,202
sehingga harus drop out sedangkan pertanyaan lain dari kuesioner kebiasaan belajar
dan adversity quotient dinyatakan valid untuk digunakan sebagai instrumen dalam
penelitian ini.
cronbach’s alpha, dan hasilnya diolah menggunakan program komputer untuk uji
statistik. Hasil dari uji reliabilitas instrument menunjukkan nilai reliabilitas pada
29
kuesioner kebiasaan belajar dan adversity quotient masing-masing 0,825 dan 0,835
Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar langkah-langkah dilaksanakan
Seminar proposal
Pembimbingan
(I) dan revisi
Pengajuan Ethical
Clearance ke komisi
etik FK Unila
Persiapan
Persiapan instrumen
instrumen dan
persiapan
penelitian Persiapan
mahasiswa sampel,
inform consent serta
penjelasan kepada
mahasiswa sampel
tentang penelitian
yang akan
dilakukan
Gambar 3. Alur Tahap Persiapan Penelitian
30
consent dan bersedia menjadi peserta dalam penelitian. Penelitian dilakukan saat
tidak ada jam pembelajaran kampus. Sehingga tidak menganggu waktu dalam
Tahap akhir berupa pengumpulan kuesioner, input data dan melakukan analisis
data.
32
a. Analisis Univariat
tersebut. Pada analisis univariat juga dilakukan analisis deskriptif yang bertujuan
untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai
distribusi kebiasaan belajar dan adversity quotient angkatan 2017 PSPD FK Unila.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel.
Uji hipotesis yang digunakan adalah Kruskal-Walis. Pemilihan uji hipotesis tersebut
karena tidak memenuhi syarat Chi Square yaitu tidak ada sel yang mempunyai nilai
manusia sebagai subjek penelitian, oleh sebab itu diperlukan informed consent dari
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat kebiasaan belajar mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu sangat tinggi sebanyak 15 orang (10,2
%), tinggi sebanyak 53 orang (36,1 %), sedang sebanyak 57 orang (38,8 %) dan rendah
2. Tingkat adversity quotient mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu tinggi sebanyak 17 (11,6 %), sedang
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti akan memberikan saran untuk peneliti
adalah:
prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal selain yang telah diteliti
oleh peneliti.
d. Melakukan analisis hubungan positif atau negative terhadap variavel yang ditelitit.
belajar yang baik, belajar berkelanjutan, belajar mandiri atau kelempok, membagi
waktu belajar yang seimbang, dan mengulangi materi-materi belajar yang sudah
dipelajari.
Agar dapat memberikan dorongan dan meningkatkan kebiasaan belajar dan adversity
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanti IS, Harini E. 2015. Hubungan antara adversity quotient, self efficacy dan kebiasaan
belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas x kecantikan smk negeri se-
kecamatan umbulharjo. Union 3(1):33-44.
Adjani S, Adam H. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada
mata kuliah pengantar akuntansi. Jurnal ilmiah mahasiswa feb universitas
brawijaya. 1(1) 1-10.
Canivel, LD. 2010. Principals’ Adversity Quotient: Styles, Performance and Practices.
Quezon: University of the Philippines.
Cornista GL, Macasaet CA. 2013. Adversity Quotient and Achievement Motivation of Selected
Third Year and Fourth Year Psychology Students of De La Salle Lipa A.Y. 2012
– 2013 [Thesis]. Batangas: De La Salle Lipa
Cura J, Gozum J. 2011. A Correlational Study in the Adversity Quotient® and the Mathematics
Achievement of Sophomore Students of College of Engineering and Technology
in Pamantasan Lungsod Maynila [Thesis]. Manila: University of the City of
Manila.
Dahlan SM. 2017. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi
Indonesia
Dispini M, Romadoni NA. 2016. Analisis Penyebab Keengganan Mahasiswa Dalam Bertanya
Dan Mengemukakan Ide Pada Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran. Prosiding
Seminar Nasional Reforming Pedagogy; 24 November 2016; Yogyakarta.
Yogyakarta. Indonesia: Universitas Sanata Dharma
54
Enriquez J, Estacio SD. 2009. The Effects of Mentoring Program on Adversity Quotient® of
Selected Freshmen College Students of FAITH [Dissertation]. Batangas: first asia
institute of technology and humanities
Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi berprestasi pada mahasiswa yang berkuliah. dengan jurusan
pilihan orangtua [skripsi]. Depok: Universitas Gunadarma.
Hasanah H. 2010. Hubungan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa SMUN
102 Jakarta Timur [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Huda NT, Mulyana A. 2018. Pengaruh adversity quotient terhadap prestasi akademik
mahasiswa angkatan 2013 fakultas psikologi UIN SGD Bandung. Jurnal Ilmiah
Psikologi. 4(1): 115-32.
Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar pendidikan profesi dokter Indonesia. Jakarta:
KKI.
Latifah E. 2010. Strategi self regulated learning dan prestasi belajar. Jurnal Psikologi. 37(1):
110–29.
Lila I. 2006. Hubungan adversity quotient dengan kinerja karyawan PT. Elim Anugerah
Sriwijaya Jakarta [skripsi]. Salatiga: UKSW
Lestari B. 2014. Hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik pada
mahasiswa BK FKIP UKSW [skripsi]. Salatiga: UKSW
Nasution S. 2010. Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Phoolka, Kaur N. 2012. Adversity quotient: a new paradigm to explore. IJCEAS. 3(4): 67-78.
Purba DV. 2016. Penyesuaian diri mahasiswa yang kuliah di jurusan yang tidak diminati.
Prosiding Seminar Nasional Psikologi; 02 April 2016; Semarang. Semarang.
Indonesia; Unissula.
Rahmawati EV, Yani PD. 2014. Hubungan interaksi sosial dengan hasil prestasi belajar
mahasiswa semester IV Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas
Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang. Jurnal Edu Health. 4(2): 104-11.
Rusyan T. 1999. Pendekatan dalam proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
55
Rizky, Miftahur A, Solihatin E, Timora AD. 2013. Hubungan interaksi sosial siswa di sekolah
dengan hasil belajar afektif pendidikan kewarganegaraan. Jurnal PPKN UNJ Online.
1(2): 1-10
Saleh M. 2013. Strategi Pembelajran fiqh dengan problem based learning. Didaktika. 14(1):
190-220.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Santosa SSD. 2018. Peningkatan antusiasme dan kedalaman kajian belajar mahasiswa melalui
pembelajaran berbasis silabus individual. Jurnal Ecodinamika. 2(1): 139-44.
Stoltz GP. 2007. Adversity quotient. Edisi ke-7. Jakarta: Gramedia Indonesia.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Triana E. 2011. Pengaruh keaktifan berorganisasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa jurusan pendidikan geografi angkatan 2008 dan 2009
Universitas Negeri Yogyakarta. [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Virlia S. 2015. Hubungan adversity quotient dan prestasi belajar pada mahasiswa program studi
psikologi universitas BM. Psibernetika. 8(1): 62-75.
Widodo. 2008. Pengaruh kebiasaan belajar dan tingkat partisipasi mahasiswa dalam kuliah
terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi s1 pendidikan akutansi angkatan
2006 FISE UNY. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Yusuf M. dan Legowo E. 2007. Mengatasi kebiasaan buruk anak dalam belajar melalui
pendekatan modifikasi perilaku. Depdiknas. Jakarta: PT Direktorat Ketenagaan.
Zainuddin. 2011. Pentingnya Adversity Quotient dalam Meraih Prestasi Belajar. Jurnal Untan.
26(2): 1-10.