Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 198-208 ISSN 2086-0218 PERBANDINGAN POTENSIAL AKSI OTOT MENTALIS BIBIR INKOMPETEN SEBELUM DAN SESUDAH PEMAKAIAN TRAINER for BRACES (Kajian elektromiografi bibir inkompeten posisi bibir terbuka dan bibir tertutup pada perawatan ortodontik teknik Begg tahap dua) Ni Made Widhiasti * Pinandi Sti Pudyani dan Soehardono D ** * Program Studi Ortodonsia Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM. “* Bagian Ortodonsia FKG UGM. ABSTRAK Bibir inkompeten yang tidak terkoreksi setelah retreksi gigi anterior dapat menyebabkan hasil akhir Perawatan tidak stabil sehingga perlu diiakukan laihaan otot bibir dengan Trainer for Braces sebagai alal miofungsional yang dapat digunakan selama perawatan ortodontik dengan alat cekal. Tujuan peneliian ini adalah Untuk mengetahui perbandingan potensial aksi olot mentalis bibirinkompeten sobelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces serta perbedaan perubahan potensial aksi otot mentalis bibir inkompoton antara kelompok yang memakei dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces. Peneltian dilakukan terhadap 12 subjek yang memenuhi kriteria, terbagi menjadi kelompok perlakuan berjumiah 6 subjek dan 6 subjek lainnya sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan rekaman EMG, potensial aksi ‘lot mentalis bibirinkompeten saat istrahat pada posisi bibir terbuka lebih kocil daripada posi bibir tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 bulan sesudah pemakaian Trainer ior Braces, potensial aksi otot ‘mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka terjadi peningkatan secara bermakna (p<0,05) dan pada Posis! bibr terlutup terjadi penurunan secara bermakna (p<0,06). Perubahan potensial aksi otet mentais bibir inkompsten pada posisi bibr terbuka dan tertutup antara kelompok yang memakai dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Kata kunci: potensial aksi, otot mentalis, bibir inkompeten, Trainer for Braces ABSTRACT Uncorrected incompetent lios following the retraction of anterior teeth might caused any orthodontics treatment result will be unstable that necessitate lip training using Trainer for Braces as myofunctional appliance that might be used during fixed applince therapy. The present study aims was to determine the comparison of ‘mentalis muscle action potential of incompetent lips before and after the application of Trainer for Braces and the differences in mentalis muscle action potential changes of incompetent lips between the groups with and without Trainer for Braces. The research was conducted on 12 subjects that included in criteria. They were divided into treatment group (6 subjects) and contro! group (6 subjects). Based on EMG recording that mentalis muscle in the subject wwith incompetent ips reveal a smaller action potential at the rest position with the lips were held apart than when lips in contact. The results demonstrated that in 3 months following the application of Trainer for Braces, the ‘mentalis muscle potential action of incompetent lips in part position inereased significantly (p<0.05) and in contact position it decreased significantly (p<0.05). The mentalis musole action potential changes of incompetent lips in apart and contact positions between the group with and without Trainer for Braces were different significantly (p<0.08). Key words: action potential, mentalis muscle, incompetent lips, Trainer for Braces 199 Ni Made W. dkk.: Perbandingan Potensial Aksi Otot Mentalis PENDAHULUAN Pencapaian oklusi yang normal tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antara gigi dengan gigi dan struktur tulang yang mendukungnya, tetapi juga ditentukan oleh keseimbangan otot-otot disekitarnya serta pola pergerakan rahang bawah pada saat berfungsi ' ® Perawatan ortodontik umumnya hanya memperbaiki gigigigi atau gigi-gigi dan struktur tulang yang mendukungnya sementara komponen miofungsional seringkali terabaikan, sehingga memperlambat perawatan dan bahkan dapat menyebabkan hasil _akhir perawatan ortodontik tidak stabil * *, Gaya intermiten yang dihasilkan oleh bibir, pipi, dan lidah saat menelan dan berbicara sama pentingnya dengan gaya kontinyu dari otot-otot tersebut saat istirahat “*. Tonus otot bibir saat mandibula betada pada posisi istirahat seharusnya menghasilkan Kontak antara bibir atas dan bawah yang ringan dan konstan. Keadaan bibir saling terpisah, tidak mampu berkontak ringan maka bibir dikatakan inkompeten *"°, Retraksi gigi anterior yang telah dilakukan pada kasus gigi anterior protrusif, bibir inkompeten seharusnya turut terkoreksi sehingga pola penelanan menjadi normal dan oklusi stabil. Pasion yang tidak dapat mempertahankan penutupan bibimya setelah perawatan ortodontik maka jarak gigit dapat kembali meningkat ’. Bibir inkompeten dapat menyebabkan penampilan menjadi tidak menarik dan mempengaruhi sistem mastikasi, yaitu akan terjadi gangguan dalam Pengunyahan makanan dengan bibir yang tidak berkontak dan seringkali: mengeluarkan bunyi *®, Perawatan ortodontik dengan alat cekat yang dilakukan di Bagian Ortodonsia FKG UGM sebagian besar_menggunakan teknik Begg yang merupakan technique light wire. Mekanisme gaya diferensial pada teknik Begg membagi prosedur perawatan menjadi tiga tahap. Akhir tahap satu perawatan ortodontik teknik Begg, jarak gigit sudah harus terkoreksi dengan cara retraksi gigi anterior °. Pasion dengan bibir inkompeten setelah gigi anterior diretraksi, dinarapkan bibir inkompeten juga terkoreksi' sehingga _mampu untuk mempertahankan penutupan bibirnya Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten sebelum dan 200 ISSN 2086-0218, sesudah pemakaian Trainer for Braces seria perbedaan perubahan potensial aksi otot mentalis bibit inkompeten antara_kelompok yang memakai Trainer for Braces dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces. TINJAUAN PUSTAKA A. Bibir Inkompeten Bibir inkompeten dapat disebabkan karena (1) morfologi bibir tidak adekuat yaitu, anatomi bibir atas pendek sehingga pada posisi istirahat bibir tidak dapat berkontak, (2) bibir tidak mampu berfungsi dengan balk karena gigi insisivus atas protrusif, misalnya pada kasus maloklusi Angle Klas ll divisi 1 yang ekstrem, dan (3) fungsi bibir yang abnormal diikuti dengan penelanan terbalik, seringkali terjadi pada individu dengan kebiasaan bernafas melalui mulut '. Identifikasi bibir inkompeten dapat ditentukan dengan merekam potensial aksi oot mentalis Potensial aksi adalah besarnya aktivitas listrik yang timbul dalam otot, selama terjadi keakiifan sel-sel_tersebut. Rekaman potensial aksi tersebut dinamakan elektromiogram (EMG) * ". Penggunaan elektromiografi telah dilibatkan dalam penelitian ortodontik untuk mengidentiikasi Kontraksi otot-otot perioral karena pegamatan secara visual dianggap Kurang dapat, dipercaya dan sangat bervariasi "2 Berdasarkan rekaman EMG, potensial aksi otot mentalis pada bibir kompeten saat istirahat dari posisi bibir tertutup ke posisi bibir terbuka_mengalami peningkatan sementara pada bibir inkompeten mengalami penurunan. Rekaman EMG tersebut menunjukkan bahwa potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten Saat istirahat pada posisi bibir tertutup adalah besar sedangkan pada posisi bibir terbuka adalah kecil ”. Melalui sefalometri jarak interabial gap yang besar mengindikasikan kontraksi otot mentalis yang kuat pada saat menutup mulut 'S:'* Kontraksi otot mentalis yang besar akan menahan mandibula pada posisi retrusit "*. Subjek dengan maloklusi Angle klas It divisi 1 yang ekstrem seringkali ditemui bibir bawah menjadi hiperaktif saat menutup bibir dengan posisi pada permukaan palatal giai-gigi insisivus atas sementara bibit atas hampir tidak berfungsi sama sekall, Setelah retraksi 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 199-206 gigi anterior atas, secara spontan fungsi bibir biasanya menjadi normal. Keadaan bibir yang tidak mampu mempertahankan penutupan bipirnya maka perlu dlakukan latihan otot bibir "18 Terapi miofungsional terhadap bibir inkompeten juga dapat dilakukan secara komprehensif selama perawatan ortodontik ". B. Latihan Otot Bibir Inkompeten Ukuran dan tonus yang lemah dari bibir inkompeten. dapat. ditingkatkan dengan melakukan berbagai latihan bibir "°. Latihan bibir aktif dapat dilakukan tanpa menggunakan alat atau dengan menggunakan —alat. Penggunaan lat miofungsional _telah diiakukan sejak beberapa tahun. Terapi miofungsional_merupakan fungsi utamanya, yaitu dengan menggunakan gaya-gaya yang dinasilkan, oleh otot-otot untuk koreksi maloklusi * Latihan bibir _aktif__berpengaruh terhadap morfologi bibir. Bibir atas dan bawah bertambah panjang dan _interlabial gap berkurang. Rekaman EMG menunjukkan perubahan yang bermakna —_terhadap perubahan fungsi bibir pada kelompok yang melakukan latihan bibir, sementara pada kelompok kontrol _menunjukkan_ bertambah buruknya fungsi bibir Tujuan dari terapi _miofungsional adalah mendapatkan fungsi otot-otot orofasial yang normal sebagai elemen tambahan yang Penting dalam == pertumbuhan dan perkembangan oklusi yang normal ' Berbagai alat telah dirancang untuk mengatasi hal tersebut. Oral screen merupakan alat yang sesuai untuk latihan otot bibir, menghasilkan kekuatan bibir yang seimbang. Otot bibir akan kontraksi dan relaksasi secara simultan **°. Oral screen didesain untuk mengaktikan otot-otot_bibir_ dan _muka sehingga dapat menggerakkan _ gigi-gigi insisivus atas ke posisi yang lebih balk dan meningkatkan fungsi bibir sebagai upaya untuk mengimbangi gaya dari lidah yang melawan gigi-gigi **". Latihan bibir inkompeten dengan oral screen meningkatkan kekuatan bibir saat istirahat secara maksimal dan berkurangnya interlabial gap. Tinggi bibir atas dan bawah mengalami peningkatan meskipun tidak dapat ditentukan ~ apakah —disebabkan —_karena Pemanjangan bibir atau arena perubahan posisi gigi-vigi insisivus atas yang teretraksi karena pemakaian oral screen‘ ISSN 2088-0218 ©. Trainer for Braces Dewasa ini telah diperkenalkan alat yang memiliki struktur sama dengan oral screen tetapi lebih lembut dan efektit serta dapat diterima oleh pasien yaitu, trainer. Alat ini merupakan alat pasif, yang terdiri dari cekungan tempat gigi-gigi rahang atas dan bawah yang dihubungkan menjadi satu, terbuat dari non-thermoplastic silicone atau polyurethane yang fleksibel tetapi tetap pada bentuknya. Sistem trainer dikembangkan untuk memenuhi filosofi terapi miofungsional dengan tidak menggunakan kekuatan mekanik tetapi melanjutkan Kekuatan-kekuatan dari otot-otot sekitar mulut ke tulang alveolus dan gigi-gigi Pemakaian trainer akan ___menghasilkan kekuatan otot yang seimbang *"”. Jenis trainer yang dapat digunakan untuk melindungi mukosa mulut selama Pemakaian alat__cekat, _ mempercepat perawatan cortodontik disamping meningkatkan stabilitas adalah Trainer for Braces (T4B) yang dilengkapi dengan saluran braket atas dan bawah untuk menutupi braket dan cincin " Trainer memiliki efek miofungsional karena dilengkapi oleh screen, tongue tag, tongue guard, dan lip bumper. Bibir harus tetap berkontak sehingga efek dari trainer dapat tercapai dan kontak bibir dapat ditingkatkan. Bibir tetap tertutup dan dengan adanya screen dipaksa untuk bemafas melalui _hidung, mencegah kontak antara lidah dan bibir bawah saat menelan sehingga akan mendorong lidah ke posisinya yang benar, yaitu di bagian atas ‘maksila dan menggerakan mandibula ke posisi yang benar yaitu kelas |. Lidah dilatih ke posisi yang benar dengan diletakkan diatas tongue tag dari trainer. Tongue guard akan menghentikan kebiasaan lidah yang menjulur ciantara gigi-gigi. Lip bumper, akan memecah hiperaktivitas —otot_—mentalis _sehingga didapatkan kontraksi_otot_ mentalis yang minimal pada saat bibir atas dan bawah berkontak * "7 Durasi_ pemakaian alat miofungsional setiap hari minimal 12 jam ™. Setelah Pemakaian trainer dilakukan observasi untuk mengetahui adanya perubahan muka yang menunjukkan adanya perbaikan masalah miofungsional. Perubahan tampak 2~3 bulan setelah pemakaian trainer, atau dapat lebih cepat * Tekanan bibir terhadap gigi anterior bawah berkurang setelah pemakaian ip 201 Ni Made W. dkk.: Perbandingan Potensial Aksi Otot Mentalis bumper *. Pemakaian pre-orthodontic trainer terhadap pasien dengan maloklusi Klas Il divisi 1 disertai disfungsi jaringan lunak didapatkan fungsi otot menjadi normal, termasuk adanya perbaikan pada penelanan terbalik dan kebiasaan bernatas melalui hidung *. Seh87 erp: Gambar Trainer for Braces (T4B): 1. Saluran untuk gigi, 2. Saluran untuk braket dan kawat busur, 3. Tongue tag, 4. Tongue guard, 5. Lip bumper, 6. Screen, 7. Basis aerofoil METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian dipilih dari pasien yang menjalani perawatan ortodontik dengan alat cekat teknik Begg, di klinik Ortodonsia Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM periode bulan Juni ~ Agustus 2009 sebanyak 12 orang yang —_telah menandatangani informed consent, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan berjumlah 6 orang dan kelompok kontrol berjumlah 6 orang dengan kriteria, maloklusi Angle kias I divisi 1 dengan hubungan skeletal klas ll, sedang menjatani erawatan ortodontik teknik Begg tahap dua (gigi anterior sudah —diretraksi), _bibir inkompeten (berdasarkan rekaman EMG, yaitu potensial aksi otot mentalis saat istirahat pada posisi bibir terbuka lebih kecil daripada posisi bibir tertutup, usia 15-25 tahun, dan tidak ada obstruksi jalan nafas yang menyeluruh. B. Jalannya Penelitian Pengukuran potensial aksi tot mentalis dilakukan dengan _elektromiograf pada kelompok perlakuan sebelum pemakaian 202 ISSN 2086-0218 4B dan kelompok kontrol. Pasien pada posisi tegak, pandangan lurus ke depan. Kulit pada daerah otot mentalis dan dahi dibersinkan dengan alkohol dan dioles dengan. krim elekiroda, kemudian 2 buah surface electrode ditempelkan pada daerah otot_ mentalis (surface electrode (+) pada origo dan surface electrode (-) pada insersi) serta 1 buah surface electrode lainnya_— (ground electrode) ditempelkan pada dahi. Pengukuran dilakukan saat posisi istirahat pada waktu bibir terbuka dan tertutup. Masing-masing _dilakukan pengukuran 2 kali, kemudian —dihitung reratanya. Gambar Peletakan elektroda pada pemeriksaan EMG: 1. Surface electrode (+). 2. ‘Surface electrode (-), 3. Ground electrode Subjek _penelitian pada _kelompok perlakuan diirstruksikan untuk _ memakai Trainer for Braces (T4B) secara benar, yaitu (1) bibir harus tetap berkontak, (2) lidah harus diletakkan pada tongue tag, (3) dipakai 12 jam setiap hari. Subjek penelitian dihubungi setiap hari dan diinstruksikan untuk datang setiap 2 minggu sesudah pemakaian 4B untuk memantau _ kepatuhan —subjek dalam pemakaian T4B. Pengukuran potensial aksi__otot mentalis Kembali dilakukan 3 bulan setelah pemakaian T4B pada kelompok perlakuan dan__kelompok kontrol yang tidak _memakai T4B. Pengukuran dilakukan saat _posisi istirahat pada waktu bibir terbuka dan pada waktu_bibir tertutup, masing-masing 2 kali kemudian dihitung reratanya. 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 199-205, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian mengenai_perbandingan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka dan bibir tertutup sebelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces dari pasien dengan perawatan cortodontik teknik Begg tahap dua pada kasus retraksi gigi anterior dilakukan analisis statistik paired test (1- tailed. Hasilnya sebagai berikut (Tabel 1 dan 2). Tabel 1. Perbandingan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka sebelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces dengan paired test (1- tailed) ‘Sim Nila Re- Kemakna- VariabelN pang tH Bega eee ate) Sebelum pemakaian 6 94,96 57,29 ISSN 2086-0218 Tabel 2 menunjukkan bahwa sesudah pemakaian Trainer for Braces potensial aksi ‘tot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup terjadi penurunan secara bermakna (p<0,05). Dilakukan perhitungan selisih potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka antara_sebelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces dari kelompok perlakuan serta antara pengukuran awal dan akhir dari kelompok kontrol. Selanjutnya dinitung rerata dan simpang baku masing- masing data perubahan kemudian dilakukan analisa dengan paired ttest (2-tailed) untuk mengetahui perbedaan perubahan_potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka dan bibir tertutup antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, dengan hasil seperti pada Tabel 3 dan 4. Tabel 3. Perbedaan perubahan potensial aksi tot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir et for terbuka antara kelompok perlakuan dengan - 15,38 0,000" kelompok kontrol dengan paired t-test (2- Sesudah tailed) pemakaian Trainer for< ve\{B5,08-87, Variabel N Rerata Simpang Nilait Kemaknaan Braces aku hitung —_(p) *bermakna (p<0,05) peed =! obit, 6 7990 12,04 Tabel 1 menunjukan bahwa sesudah reeecay pemakaian Trainer for Braces potensial aksi re 14,57 0,000" otot mentalls bibir inkompeten pada posisi bibir ete terbuka terjadi peningkatan secara bermakna elompax @ O78 1,52 (p<0,08). control Tabel 2. Perbandingan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup sebelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces dengan paired tes t (1- tailed) Sin NB eraknaan Varabel N. Rerata pang Hie aku tung: ®, Sebel omakaian pamakaian 5 31019 10941 Braces ous 622 0901 pomakaian pemaksian 6 os248 67.50 Braces * bormakna (20,05) * bermakna (p<0,08) Tabel 3 — menunjukkan — bahwa perubahan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka antara kelompok yang memakai Trainer for Braces dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). 203 Ni Made W. dkk.: Perbandingan Potensial Aksi Otot Mentalis, Tabel 4, Perbedaan perubahan potensial aksi tot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan paired t-test (2- tailed) as ‘Simpang Nilait Kemaknaan Variabel_N Rerata Pn tung tp) Perubahan pada kelompox © 106.65 41,27 periakuan eee ais Perubahan i i pada kelompok © 80 1.16 control *bermakna (p<0,05) Tabel 4 menunjukkan —_ bahwa perubahan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup antara kelompok yang memakai Trainer for Braces dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0,05).. Perawatan ortodontik teknik Begg pada maloklusi Angle klas Il divisi 1 dengan kasus gigi anterior protrusif yang disertai bibir inkompeten, setelah gigi anterior diretraksi, bibir inkompeten seharusnya turut terkoreksi sehingga pola penelanan menjadi normal dan oklusi stabil, Berdasarkan rekaman EMG, potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka lebin kecil daripada posisi bibir tertutup. Otot mentalis pada bibir inkompeten berkontraksi kuat saat berupaya menutup bibir menunjukkan bahwa potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup lebih besar daripada posisi bibir terbuka ". Terapi miofungsional perlu ditakukan apabila bibir inkompeten tidak terkoreksi guna mengembalikan elastisitas jaringan dan kelemahan otot yang tidak mampu mengikuti petubahan gigi anterior setelah diretraksi "* Trainer for Braces sebagai alat yang memiliki struktur sama dengan oral screen dapat dipakai untuk —mengoreksi _bibir inkompeten selama pemakaian alat cekat * '”. Tabel 1 menujukkan — bahwa pemakaian Trainer for Braces sebagai terapi miofungsional terhadap _bibir _inkompeten terjadi peningkatan potensial aksi otot mentalis, pada posisi bibir terbuka secara bermakna (p<0,05). Keadaan tersebut sesuai dengan 204 ISSN 2086-0218 pernyataan bahwa trainer dirancang untuk melatih otot-otot perioral dan memaksa bibir untuk tetap berkontak sehingga kontak bibir dapat ditingkatkan '* ®. Pemakaian trainer akan menghasilkan kekuatan otot bibir yang maksimal *”. Simpang baku yang lebih besar pada pengukuran sesudah pemakaian Trainer for Braces dibandingkan sebelum _pemakaian Trainer for Braces menunjukkan bahwa potensial aksi ott mentalis sesudah pemakaian Trainer for Braces lebih bervariasi dibandingkan dengan sebelum pemakaian Trainer for Braces, keadaan ini kemungkinan disebabkan karena potensial aksi otot mentalis sebelum pemakaian Trainer for Braces yang bervariasi_ sehubungan dengan derajat protrusif gigi anterior masing-masing subjek penelitian yang tidak sama. Kemampuan masing-masing subjek —penelitian untuk mempertahankan bibir harus tetap berkontak selama memakai Trainer for Braces berbeda sehingga perubahan adaptif yang terjadi pada otot juga bervariasi. Tabel 2 menunjukkan bahwa potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup menjadi lebih kecil_secara bermakna sesudah pemakaian Trainer for Braces (p<0,05). Lip bumper pada Trainer for Braces berfungsi untuk memecah hiperaktivitas otot_ mentalis__sehingga didapatkan kontraksi _otot_ mentalis yang minimal pada saat bibir atas dan bawah menutup °'"”, Tekanan bibir tethadap gigi anterior bawah berkurang setelah pemakaian [ip bumper ®. Berdasarkan rekaman EMG terjadi penurunan yang bermakna dari aktivitas otot mentalis pada saat menelan _setelah perawatan bibir inkompeten dengan oral screen Fungsi lip bumper tethadap otot mentalis ini juga ditunjukkan dari simpang baku yang lebih kecil secudah pemakaian Trainer for Braces dibandingkan sebelum pemakaian Trainer for Braces. Variasi potensial aksi otot__mentalis. _sesudah pemakaian Trainer for Braces lebih homogen divandingkan dengan sebelum pemakaian Trainer for Braces. Otot bereaksi dengan cara yang paling efisien terhadap fungsi lio bumper yang dikenakan terhadapnya. Tabel 3 menunjukkan —adanya perbedaan perubahan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir 7 Ked Gi, Vol. 1, No. 3, Oktober 2010: 199-208 terbuka secara bermakna antara_kelompok yang memakai Trainer for Braces Gibandingkan dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces (p<0,05). Tabel 4 terdapat perbedaan perubahan potensial aksi ‘tot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir tertutup yang bermakna antara kelompok yang memakai Trainer for Braces dibandingkan dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces (p<0,05). Simpang baku kelompok perlakuan lebih besar daripada _kelompok kontrol menunjukkan bahwa perubahan potensial aksi otot_mentalis bibir inkompeten posisi bibir terbuka dan tertulup pada kelompok yang memakai Trainer for Braces lebin bervariasi dengan rerata yang lebih besar berarti setelah pemakaian Trainer for Braces _terjadi perubahan lebih besar dari pada kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces. Pemakaian Trainer for Braces telah memberikan efek miofungsional pada kasus bibir inkompeten. Trainer telah dirancang untuk melatih otot-otot perioral, memaksa otot bibir tetap berkontak dan akan mengembangkan kebiasaan bemafas melalui hidung. Sistem trainer merupakan sistem yang dikxembangkan untuk memenuhi filosofi terapi miofungsional sehingga didapatkan fungsi otot-otot bibir yang normal. Kekuatan otot bibir yang dihasilkan menjadi seimbang dengan kontraksi_ dan telaksasi berlangsung secara simultan * "7. Pemakaian trainer pada _pasien maloklusi Klas I divisi 1 disertai distungsi jaringan lunak didapatkan fungsi otot menjadi normal *°. Kelompok bibir inkompeten yang tidak melakukan —latihan —bibir__aktif menunjukkan bertambah buruknya fungsi bibir Melalui berbagai jenis latihan akan menghasilkan pola lepas muatan neuron yang berbeda-beda ke otot yang bersangkutan. Neuron-neuron yang mempersyarafi suatu otot, tidak saja penting untuk memulai kontraksi tetapi juga dalam mempertahankan integritas dan komposisi kimiawi oto “. Melalui kemampuan otot untuk beradaptasi tethadap latihan maka hilangnya elastisitas jaringan, refleks, dan kelemahan otot dapat terkoreksi Meskipun hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan yang lebih balk dimana potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka terjadi ISSN 2086-0218 peningkatan dan pada posisi bibir tertutup terjadi penurunan setelah pemakaian Trainer for Braces tetapi bibir inkompeten belum terkoreksi karena potensial aksi otot mentalis, posisi bibir terbuka masih lebih kecil livandingkan dengan posisi bibir tertutup. Kompetensi bibir tercapai apabila potensial aksi otot mentalis posisi bibir terbuka lebih besar dari pada posisi bibir tertutup "°. Pemakaian Trainer for Braces masih harus dilanjutkan sampai bibir_inkompeten terkoreksi. Derajat protrusif gigi anterior sebelum perawatan mempengaruhi lamanya pemakaian Trainer for Braces _karena mempengaruhi kemampuan tot mentalis bbereaksi dan beradaptasi terhadap fungsi yang diberikan kepada otot mentalis_ tersebut. Semakin sering digunakan maka akan meningkatkan efektivitasnya *. Diperlukan kooperatif pasien untuk mendapatkan_hasil yang optimal. Perubahan-perubahan adaptif yang terjadi di otot secara bertahap berbalik ke keadaan semula dalam periode beberapa bulan apabila program latinan teratur_ yang menimbulkan perubahan tersebut dihentikan KESIMPULAN Hasil penelitian tentang perbandingan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten sebelum dan sesudah pemakaian Trainer for Braces dapat disimpulkan sebagai berikut: Pemakaian Trainer for Braces sebagai alat miofungsional pada individu dengan bibir inkompeten selama 3 bulan dapat meningkatkan potensial aksi otot mentalis pada posisi bibir torbuka dan menurunkan potensial aksi otot mentalis pada posisi bibir tertutup. Didapatkan perbedaaan perubahan potensial aksi otot mentalis bibir inkompeten pada posisi bibir terbuka dan tertutup antara kelompok yang memakai Trainer for Braces dengan kelompok yang tidak memakai Trainer for Braces. DAFTAR PUSTAKA, 1. Moyers RE: Handbook of Orthodontics, 3° ed., Year Book Medical Publishers Inc., Chicago, 1998: 325-332, 205 Ni Made W. dkk.: Perbandingan Potensial Aksi Otot Mentalis 10. 1. 12 18, 14. 206 Singh G: Textbook of Orthodontics, 1" ed., Jaypee Brothers Medical Publishers Lid New Delhi, 2004: 66, 517, 528-533, 548-562, Graber TM & Swain’ BF: Orthodontics Current Principles and Technique, The CV Mosby Company, St. Louis, 1985: 717-751. Owman-Moll P & Ingervall B: Effect of Oral Screen Treatment on Dentition, Lip Morphology, and Funetion in Ghildren with Incompetent Lips, Am. J. Orthod., 1984; 85 (1):.97-46. Proffit WR: Contemporary Orthodontics, 3 €d., Mosby Year Book, St. Louis, 2000: 117, 428, 160-162. Harty FJ & Ogstan R: Kamus Kedokteran Gigi terjemahan), EGC, Jakarta, 1995: 166. Houston — WJB: —‘Ortodonti_ Walter (terjemahan), Edisi ke 4, Hipokrates, Jakarta 1990: 23-26. Tomiyama N, Toshimichi |, & Yamaguchi K: Electromyographic Activity of Lower Lip Muscle When Chewing with The Lips in Contact and Apart, Angle Orthod, 2004; 74 (1): 31-36. Begg PR & Kesling PC: Begg Onhodontic Theory and Technique, 3° ed., WB. Saunders company, Philadelphia, 1977: 411-416. Yamaguchi K, Marimoto Y, & Tanne K: Morphological Differences in individuals with Lip Competence and Incompetence Based on Electromyographic Diagnosis, J. Oral Rehabilitation, 2000; 27: 893-901. Dorian: Kaus" Kedokteran Dorian (lerjemahan), Edisi ke 26, EGC, Jakarta, 1996: 1481. Tosello DO, Viti M, & Berzin F: EMG Activity of Orbicularis Oris and Mentalis Muscle in Children with Malocclusion, Incompetent Lips and Atypical Swalowing — Part Il, J. Oral Rehabiltation, 1998: 26: 644-649. Jacobson A: Radiographic Cephalometry. from Basic to Videoimaging, Quintessence Publishing Co., Chicago, 1995: 246-247. Nanda FR: Biomechanics and Esthetic Strategies in Clinical Orthodontics, Elsevier Saunders, St. Louis, 2005: 51-53. 18. 16. 17. 18. 19. nie 22. 25. 26. 27. ISSN 2086-0218 Jung M, Yang W, & Nahm D: Etfect of Upper Lip Closing Force on Craniofacial Structures, ‘Am. J. Orthod. Dentofacial Orthop., 2003; 123 (1): 58-63. Thier U & Ingervall B: Effect of Muscle Exercise with Oral Screen on Lip Function, Eur, J. Orthod, 1990; 12 (2): 198-208. Myofunctional’ Research Co.: Trainer: Treatment Procedure Manual, Myotunctional Research Co, Queensland, 2000: 2-19, Ingervall B & Eliasson GB: Effect of Lip Training in Children with Short Upper Lip, ‘Angle Orthod., 1982; 52 (3): 222-233. Usumez S, Uysal T, & Sari Z: The Effect of Early Preorthodontic Trainer Treatment on Class Il, Division 1 Patient, Angle Orthod, 2004; 74 (5): 605-609, Graber TM, Rakosi T, & Petrovic AG: Dentofacial ' Orthopedics with Functional ‘Appliances, The CV Mosby Company, St. Louis, 1985: 71-75. Tallgren A, Christiansen RL, & Ash MIM: Effects of Myotunctional Appliance on Orofacial Muscle Activity and Structures, ‘Angie Onthod., 1988: 68 (3): 249-258. Grossen J & ingervall B: The effect of a lip bumper on lower dental arch dimensions and tooth positions, Eur. J. Orthod, 1996; 17: 129-134. Quadrelii C, Gheorgiu M, & Marchetti C: Early Myofunetional Approach to Skeletal Class I, Mondo Ortodontico, 2002; 2: 109- 122. Jacobs JD: Vertical Lip Change from Maxillary Incisor Retraction, Am. J. Orthod., 1978; 7: 996-489. Stavridi R& Ahigren J: Muscle Response to The Oral Screen Activator. An EMG Study of The Masseter, Buccinator, and Mentalis Muscle, Eur. J. Orthod., 1992; 14 (8): 339- 34. Sherwood L: Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem (terjemahan), Edisi ke 11, EGC, Jakarta, 2001: 213, 231-237,253. Tortora’ GJ & Derrickson B: Principles of Anatomy and Physiology, 11" ed., John Wiley & Sons, Inc., USA, 2008: 314, 318, 320, 936-337.

You might also like