Professional Documents
Culture Documents
Naskah Publikasi Endang Mariyani
Naskah Publikasi Endang Mariyani
Email: emariyani7@gmail.com
ABSTRACT
I. PENDAHULUAN
Di Indonesia jagung sebagai bahan baku industri biofuel
merupakan komoditas tanaman atau bioetanol (KEMENTAN 2016).
pangan penting kedua setelah padi. Diperkirakan lebih dari 55%
Jagung selain dimanfaatkan sebagai kebutuhan jagung dalam negeri
bahan pangan, pakan ternak dan dimanfaatkan untuk kebutuhan
pakan ternak, sedangkan untuk Hama gudang dapat
konsumsi pangan hanya sekitar dikategorikan ke dalam hama utama
30%, selebihnya untuk kebutuhan (primary pest) yaitu hama yang
industri dan benih (Kasryno, 2010). mampu makan keseluruhan biji yang
sehat dan menyebabkan kerusakan.
Berdasarkan data Badan Kumbang bubuk S. zeamais.
Pusat Statistika (2015), produksi termasuk ke dalam kategori ini.
jagung pada tahun 2014 sebesar Selain itu, dikenal hama sekunder
19.008.426 ton dan meningkat pada yaitu hama yang menyerang dan
tahun 2015 menjadi 19611704 ton. bertahan pada biji yang telah rusak,
Di indonesa kebutuhan pakan misalnya Tribolium sp. (Bergvinson
ternak rata-rata mencapai 950.000 2002).
ton per bulan yang terdiri dari
Di Indonesia, kehilangan
700.000 untuk industri pakan dan
hasil akibat serangan oleh kumbang
250.000 untuk perternak mandiri.
bubuk diperkirakan mencapai 26 –
Adapun produksi jagung tercatat
29% (Semple, 1985 dalam
meningkat signifikan dari 19,6 juta
Surtikanti, 2004). Menurut
ton pada tahun 2015 menjadi 23,5
(Tandiabang dkk, 1998 dalam
juta ton pada tahun 2016.
Surtikanti, 2004) kerusakan biji yang
Sementara itu, untuk tahun 2017
disimpan selama 6 bulan di Maros
diprediksi produksi mencapai 27,9
(Sulawesi Selatan) mencapai 85 %
juta ton.
yang menyebabkan penyusutan
Peningkatan produksi jagung bobot 17 %. Sedangkan menurut
harus disertai dengan usaha (Bergvinson 2002) Kehilangan hasil
penyelamatan dan penanganan oleh kumbang bubuk ditempat
hasil untuk menghindari kerusakan penyimpanan dapat mencapai 30%.
dan penyusutan hasil baik susut Biji rusak mencapai 100% bila
kualitas maupun susut kuantitas disimpan selama 6 bulan di daerah
(Surtikanti, 2004). Usaha tropis Meksiko.
peningkatan produksi jagung di Kerusakan biji jagung akibat
Indonesa dihadapkan pada berbagai serangan S.zeamais. dapat
permasalahan, salah satunya mencapai 45,91% (Surtikanti dan
serangan hama gudang. Suherman, 2003). Selain
Penyimpanan jagung oleh petani, mengakibatkan kerusakan biji dan
pedagang, produsen benih susut bobot, serangan S. zeamais
dilakukan untuk berbagai juga menyebabkan penurunan mutu
kepentingan, antara lain untuk benih jagung sehingga daya
keamanan pangan, kebutuhan benih berkecambah benih jagung tinggal
untuk musim berikutnya, didistribusi 43% pada penyimpanan benih
ke tempat lain atau menunggu jagung selama 3 bulan (Dinarto dan
harga yang lebih baik. Selama Astriani, 2008).
penyimpanan biji jagung dapat Pengendalian hama
terserang oleh berbagai spesies S.zeamais biasannya dilakukan
serangga hama gudang. dengan menggunakan pestisida
sintetik, penggunaan pestisida sehingga dapat dibuat dalam skala
sintetik yang terus menerus dapat rumah tangga, 2) tidak menimbulkan
menimbulkan berbagai dampak efek negatif bagi lingkungan
negatif, seperti terjadinya resistensi maupun makhluk hidup sehingga
dan ikut terbunuh mahluk hidup relatif aman untuk digunakan, 3)
yang bukan sasaran dan tidak berisiko menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan keracunan pada tanaman sehingga
serta dapat membahayakan tanaman lebih sehat dan aman dari
kesehatan manusia (Nasahi, 2009). cemaran zat kimia berbahaya, 4)
Untuk mengatasi masalah tidak menimbulkan resistensi
tersebut perlu dicari teknik (kekebalan) pada hama sehingga
pengendalian lain yang lebih ramah aman bagi keseimbangan
lingkungan. Pengendalian ekosistem, dan 5) hasil pertanian
Organisme Penggaggu Tanaman lebih sehat dan bebas dari residu
(OPT), seperti disebutkan dalam UU pestisida kimiawi (Suriana, 2012
No. 12 tahun 1992 tentang Sistem dalam Hidayanti dan Ambarwati,
Budidaya Tanaman, PP No. 6 tahun 2016). Tanaman ini mampu
1995 tentang Perlindungan mengendalikan dan menekan
Tanaman dan Kepmentan No. 887 perkembangan S. zeamais serta
tahun 1997 tentang Pedoman mempertahankan viabilitas benih
Pengendalian OPT, dilaksanakan jagung tetap baik (Dinarto dan
dengan menerapkan Pengendalian Astriani, 2005).
Hama Terpadu (PHT), yaitu suatu Sereh wangi mempunyai
cara pengendalian yang mekanisme pengendalian anti
memperhatikan kelestarian serangga, insektisida, antifeedan,
lingkungan hidup dengan repelen, anti jamur dan anti bakteri.
mempertimbangkan antara lain Daun dan batangnya mengandung
secara teknis dapat dilaksanakan, saponin, flavonoid dan polifenol,
secara ekonomi menguntungkan, selain itu daunnya juga
secara sosial budaya diterima mengandung minyak atsiri. Minyak
masyarakat dan secara ekologi atsiri mengandung komponen
dapat dipertanggung jawabkan sitronela, sitral, geraniol,
(Nurmansyah, 2010). metilheptenon, eugenol-metilester,
Biopestisida adalah bahan dipenten, eugenol, kadinen, kadinol
yang berasal dari alam seperti dan limonen. Bagian tanaman yang
tumbuh-tumbuhan yang digunakan berpotensi mengendalikan hama
untuk mengendalikan Organisme adalah daun dan minyak atsirinya.
Pengganggu Tanaman (OPT). Salah Kandungan senyawa sereh wangi
satu bahan organik yang dapat antara lain geraniol 55-65% dan
dimanfaatkan sebagai biopestisida sitronela 7-15% (Grainge dan
adalah sereh wangi (Cymbopogon Ahmed 1988 dalam Saenong 2016).
nardus). Keunggulan dari Kajian ini bertujuan untuk
biopestisida ini yaitu: 1) teknologi mengetahui pengaruh biopestisida
pembuatannya mudah dan murah sereh wangi terhadap mortalitas
hama bubuk S.zeamais dan benih jagung dalam penyimpanan.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh untuk pengendalian hama pada
ekstrak sereh wangi terhadap penyimpanan benih jagung.
hama S. zeamais pada 3. Untuk mengetahui pengaruh
penyimpanan benih jagung. ekstrak sereh wangi terhadap
2. Untuk mengetahui konsentrasi kualitas
ekstrak sereh wangi yang tepat
4. benih jagung pada penyimpanan
selama 4 bulan.
Waktu dan Tempat Penelitian wangi (A. nardus), pasir, aseton, Air,
Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Agronomi, Program COOH, Fuchsin Acid (C.I.
Studi Agroteknologi, Fakultas
42685).
Agroindustri, Universitas Mercu
Buana Yogyakarta. Penelitian ini Alat yang digunakan dalam
dilaksanakan pada bulan Agustus penelitian ini meliputi cawan petri
sampai dengan Desember 2019. diameter 15 cm, oven, gelas plastik,
toples, plastik 200 g dengan
Bahan dan Alat
ketebalan 0,8 mm, kamera
Bahan penelitian yang
handphone, blender, Camera hama,
digunakan terdiri dari benih jagung
pinset, sealer, botol kaca 100 ml,
varietas Bisma yang diperoleh dari
corong, kain saring, pisau,
UPTD Balai Pengembangan
saringgan tepung ukuran 30 mesh,
Perbenihan Tanaman Pangan dan
gunting, beaker glass 100 ml, gelas
Hortikultura (BPPTPH) Jalan
ukur 10 ml, batang pengaduk,
Yogyakarta-Wonosari km 33 Gading
timbangan, bak perkecambahan 30
Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta.
x 50 cm, Olfaktometer dan hand
Imago S. zeamais, ekstrak sereh
sprayer.
Perlakuan
Rata-rata Mortalitas
Ekstrak Sereh
Wangi % Kontak (%) Pakan (%)
Mortalitas S. zeamais.
0% 17,50 d 3,75 c
20% 63,75 c 36,25 b
30% 76,25 b 57,50 b
40% 92,50 a 87,50 a
K 2,50 e 2,50 c
Keterangan : Nilai purata yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan Multiple Range
Test (DMRT) taraf 5%.
Imago
konsentrasi
ekstrak sereh Hidup Mati Telur Larva Pupa
wangi (%) Total
(%) (%)
63,54 10,02
20% 36,46c 24,00a 896a 20,038a
b a
76,00
30% 24,00c 25,00a 435bc 9,95a 0a
a
76,29
40% 23,71c 24,25a 281c 0a 0a
a
27,27 29,81
K 72,73a 27,50a 735ab 9,98a
c a
Keterangan : Nilai purata yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan Multiple Range
Test (DMRT) taraf 5%.
3. Uji Repelensi
Hasil penelitian menunjukan ekstrak sereh wangi 40%
bahwa perlakuan konsentrasi mempunyai daya replensi (tolak)
ekstrak sereh wangi dapat menolak yang sangat tinggi dibandingkan
(repelensi) terhadap S. zeamais dengan konsentrasi 30%, 20% dan
(Tabel 4). 0%, serta dapat mengendalikan
Tabel 4. menunjukkan hama S.zeamais.
bahwa perlakuan konsentrasi
Tablel 4. Daya repelensi (%) benih jagung dengan perlakuan berbagai
kosentrasin ekstrak sereh wangi pada S.zeamais.
Daya Replensi
KONSENTRASI
Kontrol (%) Perlakuan (%)
0% 18,75 b 81,25 a p
Keterangan : Nilai purata diikuti huruf sama pada baris yang sama (a,b)
menunjukan tidak beda nyata menurut uji T taraf 5% dan nilai
yang diikuti huruf sama pada satu kolom menunjukan tidak beda
nyata (p,q) menurut uji DMRT taraf 5%.
Tablel 5. Persentase bobot bubuk (%) benih jagung pada berbagai konsentrasi
ekstrak sereh wangi pada penyimpanan benih jagung.
0% 0,044 a
20% 0,043 a
30% 0,046 a
40% 0,022 b
K 0,047 a
Keterangan : Nilai purata yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan Multiple Range
Test (DMRT) taraf 5%.
0% 0,757 a
20% 0,501 b
30% 0,399 b
40% 0,385 b
K 0,822 a
Keterangan : Nilai purata yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan Multiple Range
Test (DMRT) taraf 5%.
Tabel 7. Kadar air (%) benih jagung pada berbagai konsentrasi sereh wangi
pada penyimpanan benih jagung.
DAFTAR PUSTAKA
Astriani, D., & Dinarto, W. 2010. Uji Badan Pusat Statistika . 2015.
toksisitas beberapa gulma Produksi Jagung Menurut
sebagai pestisida nabati Provinsi (Ton) Tahun 1993-
hama bubuk pada 2015.
penyimpanan benih http//bps.go.id/linkTableDin
jagung. Jurnal amis/view/id/868.
Agrisains, 1(2).
Bergvinson, D. 2002. Postharvest
Astriani, D. 2012. Kajian Bioaktivitas Training Manual. Major
Formulasi Akar Wangi Dan Insect Pest Maize in
Sereh Wangi Terhadap Storage. CIMMYT, Mexico.
Hama Bubuk Jagung
Sitophilus Spp. Pada Dadang; J. Priyono; dan Sunjaya.
Penyimpanan Benih 2005. Penggunaan Ekstrak
Jagung. Jurnal Agrisains, Tumbuhan sebagai
1. Teknologi Alternatif yang
Ramah Lingkungan dalam
Astriani, D., Wafit Dinarto dan Reo Pengelolaan Hama
Sambodo. 2014. Pengaruh Gudang. Laporan
Jenis Pelarut dan Penelitian (Intisari).
Konsentrasi Ekstrak Kulit http://elib.pdii.lipi.go.id/kata
Biji Mete Terhadap log/index.php/searchkatalo
Sitophilus Zea mays pada g/byId/45428. Diunduh 15
Penyimpanan Benih Mei 2019.
Jagung. Prosiding SNKP
2014 ISBN: 978-602- Dinarto, W. dan D. Astriani.
71704-0-7. 2005. Pengendalian
Sitophilus spp. Dengan
ladadan cabai rawit dalam Matematika .Universitas
usaha mempertahankan Negeri Yogyakarta
viabilitas benih jagung
dalam penyimpanan. Harinta,Y.W.2013. Efektifitas
Proses ending Seminar Tepung Daun Sirsak
Nasional dan Workshop (Annonamuricata) Untuk
Perbenihan dan Mengendalikan Kumbang
Kelembagaan.11 Bubuk Kedelai
November 2008. Fakultas (Callosobruchusanalis F)
Pertanian UPN ”Veteran” Pada Biji Kedelai (Glycine
Yogyakarta. HalIII-74–80. maxL.) .Agrovigor, 6(2),
121-127.
Dinarto, W. Dan D. Astriani. 2008.
Pengaruh wadah Hidayanti, E. dan D. Ambarwati.
penyimpanan dan kadar air 2016. Pestisida nabati
terhadap kualitas benih sebagai alternative
jagung dan populasi hama pengendalian organisme
kumbang bubuk (Sitophilus pengganggu tumbuhan
zea mays Motsch). (OPT).
Proseeding Seminar Ilmiah http://ditjenbun.pertanian.g
Komunikasi Hasil-hasil o.id/bbpptpsurabaya/tinym
Penelitian. 27 Agustus cpuk/gambar/file/pesnab
2005. Fakultas Pertanian %20web.pdf.
Universitas Ismana,M.N. J. 2018. Pemanfaatan
Muhammadiyah ekstrak daun sirsak untuk
Yogyakarta. Hal 168-175. mengendalikan hama
Sitophilus SPP pada
Dinarto, W.2010. Pengaruh Kadar penyimpanan benih
Air dan Wadah Simpanter jagung. Fakultas
hadap Viabilitas Benih Agroindustri Universitas
Kacang Hijau dan Populasi Mercubuana Yogyakarta.
Hama Kumbang Bubuk
Kacang Hijau Calloso Karta sapoetra, A.G.1987. Hama
bruchus ChinensisL. Jurnal Hasil Tanaman Dalam
Agrisains, 1(1). Gudang. Bina Aksara
Jakarta.146 hlm.
Fajriani,E.R. 2017. Sintesis 4-(4ꞌ-
Hidroksi-3ꞌ-Metoksifenil)- Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of
3,4-Dihidrolsibutan2-On Crops in Indonesia. Ichtiar
Melalui Reaksi Oksidasi Baru-Van Hoeve, Jakarta.
Seyawa Hasil Sintesis
Antara Vanilin Dan Kasryno, F 2010. Perkembangan
Aseton.2017. Fakultas produksi dan konsumsi
jagung dunia selama
empat dekade yang lalu fromhttp://pustaka.unpad.a
dan implikasinya bagi c,id/wpcontent/uploads/201
indonesa. Badan litbang: 0/06/pengujian_lapangan_
Nsional Agribisnis Jagung. efikasi_fungisida.pdf.