Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M.

Hasyimi, Yulianis R & Betryon)

PERSEPSI JAJARAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK


KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS DI KABUPATEN BURU
PROVINSI MALUKU, TAHUN 2012

Perception of The Effect Of Gold Mining Among Stakeholders in Health Sector


in Buru District Maluku Province, Year 2012

M.Hasyimi1,Yulianis Rahim2 Betryon3


1
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
2
Dinas Kesehatan Kab. Buru Maluku
3
Loka Litbang P2B2 Batu Raja
Email: hasyimi@litbang.depkes.go.id

Diterima: 18 Desember 2013; Direvisi: 18 Februari 2014; Disetujui: 30 Mei 2014

ABSTRACT

Since October of 2011, there is gold mining activities in several places in Buru district Maluku province
which effect an significant increased to community migration and mobility. So, there has an impact on the
social, economic and environmental health among community. The aim of this study is to determine the
extend of public health officer regarding health concern due to the impact of gold mining either to the
environment or public health. The research was carried out by observation, open interviews and focus
group discussions (FGDs) to explore respondents' opinions regarding the impact of gold mining on public
health and the environment. Respondents was consisted of representatives from the District Health office,
PHC chief, cadres and elements of local governments (LGs/Pemda). The results showed that the present
gold mining were giving a negative impact on public health. The emergence of disease that had not been
reported before such as dengue hemorrhagic fever (DHF), skin diseases, and HIV / AIDS. In addition,
there were also increasing number of cases of certain diseases, such as malaria, diarrhea and acute
respiratory infections (ISPA). Most informants concerned about the risk of declining community health
status in the present and future because of the rampant infectious disease and the impact of pollution from
mercury (Hg) and cyanide, especially if there good government intervention is absent.

Keywords: Gold mining, health personnel and concerns

ABSTRAK

Sejak bulan Oktober tahun 2011, di Kabupaten Buru, Maluku ada kegiatan penambangan emas di beberapa
tempat yang mengakibatkan peningkatan mobilitas & migrasi penduduk yang bermakna. Sehingga
berdampak pada perubahan tatanan sosial, ekonomi dan kesehatan lingkungan di masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kekhawatiran jajaran kesehatan tentang dampak penambangan
emas terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara
terbuka dan diskusi kelompok (FGD) untuk menggali pendapat informan berkenaan dengan dampaknya
pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Informan terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, Kepala
Puskesmas, Kader Posyandu dan unsur pemerintah daerah (Pemda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambangan emas yang berjalan, berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Dampak negatif
tersebut ditandai dengan munculnya penyakit yang tadinya belum pernah dilaporkan seperti demam
berdarah dengue (DBD), kulit dan HIV /AIDS. Meningkatnya jumlah kasus penyakit tertentu, antara lain
penderita malaria, diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Sebagian besar informan
mengkhawatirkan menurunnya status kesehatan masyarakat kini dan mendatang karena merajalelanya
penyakit menular dan pencemaran dari mercury (Hg) dan cyanida, jika tidak ada intervensi pemerintah
yang baik.

Kata kunci: Penambangan emas, jajaran kesehatan dan kekhawatiran

PENDAHULUAN merupakan daerah bermasalah kesehatan.


Sejak Bulan Oktober tahun 2011, di
Buru merupakan salah satu
Kabupaten Buru, Maluku terdapat kegiatan
kabupaten di Provinsi Maluku yang
penambangan emas tradisional di beberapa
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 13 No 2, Juni 2014 : 86 ± 94

tempat/gunung, beserta kegiatan yang bersenyawa dengan karbon membentuk


menyertainya. Bersamaan dengan itu, orang senyawa Hg organik oleh mikroba (bakteri)
dari segala penjuru Indonesia tertarik untuk di air dan tanah. Toksisitas Hg dalam hal ini
mengambil peran dalam kegiatan tersebut. dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
Pada tahun 2012, jumlah pendatang ke toksisitas organik dan anorganik. Pada
Kab.Buru diperkirakan mencapai 100 orang bentuk anorganik, Hg berikatan dengan satu
per hari. Dengan migrasi penduduk yang atom karbon atau lebih, sedangkan dalam
begitu tinggi tersebut, banyak mempengaruhi bentuk organik, dengan rantai alkil yang
struktur sosial ekonomi penduduk setempat. pendek (Darmono, 1995). Senyawa Hg
Selain masalah sosial ekonomi, aspek organik yang paling umum adalah methyl
kegiatan mereka akan menimbulkan mercury, suatu zat yang dapat diserap oleh
pencemaran lingkungan yang berdampak sebagian besar organisme dengan cepat dan
pada kualitas kesehatan masyarakat diketahui berpotensi menyebabkan toksisitas
(Anonim, 2013b). terhadap sistem saraf pusatnya.
Proses pemisahan emas dari unsur Sedangkan cyanide diperlukan
logam ikutan lainnya, digunakan mercury dalam proses pengolahan emas pada dua
(Febriyana, I W., 2012). Para penambang tahap, yaitu : proses pelarutan / pelindian
emas tradisional menggunakan mercury calcium cyanide (leaching) dan proses
untuk menangkap dan memisahkan butir SHPLVDKDQ HPDV GDUL ODUXWDQ ³ND\D´ 3HODUXW
emas dari butir-butir batuan. Selain itu, yang biasa digunakan dalam proses sianidasi
komponen mercury juga banyak tersebar di adalah Sodium cyanide (NaCN), Potasium
tanah, udara, air, dan organisme hidup cyanide (KCN), Ammonium cyanide
melalui proses fisika, kimia, dan biologi yang (NH4CN). Pelarut yang sering digunakan
kompleks. Mercury dapat terakumulasi di adalah NaCN, karena mampu melarutkan
lingkungan dan dapat meracuni hewan, emas lebih baik dari yang lain ( Anonim ,
tumbuhan, dan mikroba. Bila nilai pH antara 2013c).
lima dan tujuh, maka konsentrasi raksa di
Untuk memberikan gambaran
dalam air akan meningkat karena mobilisasi
singkat alur kegiatan penambangan emas
raksa dari dalam tanah. Setelah raksa
secara tradisional, dijelaskan dengan gambar
mencapai permukaan air atau tanah dan
1 berikut.
UAP

Cyanide

GUNUNG

PEMISAHAN PEMBAKARAN

Lokasi penambangan

PENCUCIAN

Mercury

Gambar 1. Alur proses pengelolaan emas di daerah penambangan. (Created *by M.Hasyimi,
2012).
*Keterangan gambar : Dirancang berdasarkan rangkuman informasi dari beberapa responden.
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)

Mekanisme keracunan mercury di FGD). Materi diskusi lebih pada dampak


dalam tubuh belum diketahui dengan jelas, penambangan terhadap masyarakat.
namun beberapa hal mengenai daya racun Observasi dilakukan sebagai cara untuk
mercury dapat dijelaskan sebagai berikut: pembuktian sebagian informasi dari
Semua komponen mercury dalam jumlah wawancara, yang meliputi kunjungan ke
cukup, beracun terhadap tubuh. Masing- Puskesmas terpilih, tempat penginapan dan
masing komponen mercury mempunyai tempat penggalian /penambangan emas.
perbedaan karakteristik dalam daya racun,
distribusi, akumulasi, atau pengumpulan, dan
waktu retensinya di dalam tubuh. HASIL
Transformasi biologi dapat terjadi di dalam Berdasarkan letak geografi,
lingkungan atau di dalam tubuh, saat Kabupaten Buru berada pada titik koordinat:
komponen merkuri diubah dari satu bentuk 125o ¶ ± 127o ¶ %XMXU 7LPXU 2o ¶ ±
ke bentuk lainnya (Darmono, 1995). 3o ¶ /LQWDQJ 6HODWDQ 6HFDUD ILVLN GL VHEHODK
Tulisan ini adalah bagian dari barat Kabupaten Buru dibatasi oleh Laut
kegiatan pengamatan daerah bermasalah Banda dan Kabupaten Buru Selatan. Sebelah
kesehatan (DBK) di Kab. Buru Maluku, timur dibatasi oleh Selat Manipa, sebelah
tahun 2012. Tujuan penulisan ini ingin utara oleh Laut Seram,dan sebelah selatan
mengetahui tingkat tanggap dan rasa oleh Laut Banda dan Kabupaten Buru
kekhawatiran para jajaran kesehatan terhadap Selatan. Cakupan wilayah Kabupaten Buru
dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan terdiri dari lima kecamatan yaitu Namlea,
penambangan emas di daerah penelitian. Airbuaya, Waiapo, Waplau dan Batabual.
Kabupaten ini didominasi oleh kawasan
pegunungan dengan kemiringan lereng
BAHAN DAN CARA kurang dari 40o meliputi 15,43% dari seluruh
luas wilayah ini. Iklim yang terjadi di
Pengumpulan data, dilakukan dengan
Kab.Buru, yaitu low tropic yang dipengaruhi
wawancara terbuka dan observasi.
oleh angin musim serta berhubungan erat
Wawancara dilakukan terhadap dua unsur,
dengan lautan yang mengelilinginya, dan
yaitu unsur tenaga kesehatan dan non
suhu rata-rata 26o celcius.
kesehatan. unsur Kesehatan terdiri atas
pegawai kesehatan di lingkungan Dinas Pengamatan telah dilakukan Di satu
kesehatan (dinkes) kabupaten dan kepala tempat penambangan emas Gunung Botak,
puskesmas. Materi untuk pegawai kesehatan dimana terlihat kehidupan yang tidak
di lingkungan Dinkes Kab.Buru tentang terpelihara sanitasi lingkungan, hygine
kesehatan masyarakat secara umum dengan makanan dan pembuangan sampah
adanya penambangan emas di daerah sembarangan. Selain itu ditemukan beberapa
penelitian dan perkiraan kondisi untuk masa penginapan spontan, yaitu rumah rumah
mendatang. Materi wawancara untuk kepala secara tidak resmi menerima/menampung
puskesmas lebih berorientasi pada perubahan orang-orang yang bekerja di penambangan.
jenis penyakit dan pelayanan kesehatan di Pengamatan puskesmas telah dilakukan di
puskesmas. Sedangkan untuk mendapatkan empat puskesmas, namun hanya satu yang
penunjang yang diharapkan dapat sedang melayani pasien ketika peneliti
melengkapi data penelitian, diambil unsur mengunjunginya. Selainnya, dalam kondisi
non kesehatan terdiri dari pegawai istirahat karena waktu kunjungan yang terlalu
pemerintah daerah (Pemda) dan kader siang.
posyandu. Materi wawancara untuk unsur
Pemda, lebih ditekankan pada dampaknya
terhadap ketertiban umum dan Karakteristik informan
kebijakan.Untuk kader posyandu dipilih dua Pada penelitian ini telah berhasil
wilayah kerja puskesmas yang diasumsikan diwawancarai informan dari unsur pegawai
dapat mewakili unsur ini. Tiap puskesmas dinkes kab. sebanyak empat orang. Tiga
mengikutsertakan 8-10 kader, sehingga orang laki-laki dan satu perempuan, dengan
berjumlah 16-20 kader, kemudian dilakukan usia berkisar antara 26-40 tahun. Latar
diskusi kelompok (focus group discussion,
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 13 No 2, Juni 2014 : 86 ± 94

pendidikan mereka, satu orang dokter umum, Diantara mereka berpendapat,


satu orang lulusan diploma 3 analis bahwa penambangan emas akan
kesehatan, satu orang S2 Kesehatan memperburuk keadaan kesehatan masyarakat
masyarakat dan satu orang S2 Epidemiologi. di Buru. Sekarang sudah dengan mudah
Lima orang kepala puskesmas yang menemukan wanita-wanita berpakaian tidak
diwawancarai, semuanya berstatus sebagai senonoh, seperti rok/celana pendek yang
pegawai negeri sipil (PNS). Terdiri atas tinggi, mengindikasikan wanita asusila.
empat laki-laki dan satu perempuan, dengan Berdasarkan pemeriksaan Dinkes Buru,
umur berkisar 32-42 tahun. Latar belakang mereka itulah pembawa dan penular penyakit
pendidikan tiga diantarannya S1 kesehatan tular kelamin. Telah terbukti bahwa dari hasil
masyarakat, S1 keperawatan dan orang D1 pemeriksaan secara random yang dilakukan
kebidanan. Sementara kader posyandu yang terhadap pendatang, 4 (empat) orang
dilibatkan dalam FGD sebanyak 20 orang diantaranya mengidap virus HIV. Belum lagi,
dari wilayah kerja Puskesmas Waelo dan Air pencemaran yang ditimbulkan akibat
buaya. Seluruh peserta diskusi tercatat pencucian emas, limbahnya dibuang begitu
sebagai kader Posyandu, walau satu saja di sungai akibatnya laut tercemar oleh
diantaranya kini sebagai kader lembaga mercury. Masyarakat /ibu-ibu yang kritis,
swadaya masyarakat, Mercy. Sedangkan dari bila belanja ikan, sekarang ini, menanyakan
unsur Pemerintah kabupaten (Pemkab), kepada penjual : ´,NDQ GDUL PDQD "´ .DODX
dilibatkan empat orang dengan perincian satu dari sungai sekitar penambangan/pencucian
seorang camat, satu seorang kepala seksi di emas mereka tidak jadi membeli. Sikap ini
kecamatan, satu seorang kepala desa dan satu merupakan indikator tingkat kekhawatiran
seorang sekretaris desa. masyarakat terhadap pencemaran air raksa
(Hg).
Pengaruh penambangan ini, sungguh
Hasil wawancara terhadap jajaran
besar. Dikalangan PNS saja yang terpengaruh
kesehatan
luar biasa. Misalnya seorang guru, karena
Hasil wawancara dari jajaran untuk mengimbangi kenaikan harga
kesehatan secara keseluruhan disajikan kebutuhan mereka, mereka merelakan untuk
secara narasi berikut ini. memanfaatkan waktunya untuk mencari
tambahan misalnya dengan mengojek.

1. Pegawai Kesehatan di lingkungan


Dinkes 2. Kepala Puskesmas
Penambangan emas baik di Gunung Kepala puskesmas dilingkungan
Botak maupun Grokusia atau ditempat lain, Dinas Kesehatan Kab.Buru yang berhasil
menyebabkan peningkatan jumlah penderita diwawancarai sebanyak 5 orang dari 9
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan puskesmas yang ada. Mereka memberikan
diare. Bukan karena disebabkan oleh pendapat sebagai berikut :
pencemaran logam beratnya, tetapi lebih
Penambangan emas jelas
disebabkan karena begitu banyak pendatang
mempunyai dampak terhadap kesehatan.
bahkan tidak terkendalikan, mereka
Dampak negatif yang terutama bagi pekerja
cenderung hidup dan berperilaku tidak
pencucian emas di Tromol (istilah untuk
teratur. Kedatangan mereka tidak terseleksi
tempat pencucian emas). Beberapa orang
kesehatannya sehingga diantaranya ada yang
pekerja diantara mereka, berhubungan
membawa penyakit menular seperti ISPA
langsung dengan air raksa (Hg). Para pekerja
dan diare dan lain-lainnya. Dengan
tambang emas rakyat ini tidak menggunakan
penambahan jumlah penduduk yang tidak
alat pelindung diri (APD), jadi tangan
terkendali, menyebabkan ketidakmampuan
mereka bahkan kadang-kadang kaki mereka
daya dukung lingkungan ditempat
kontak langsung terkena Hg. Indikatornya
penambangan sehingga orang mudah tertular
meningkatnya jumlah penderita kulit, bahkan
penyakit.
ada satu orang yang sekujur tubuh gatal-gatal
mungkin karena alergi. Proses pembersihan
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)

emas, disamping menggunakan air raksa masyarakat karena terjadi migrasi dan
tetapi ada proses pembakaran.Maka mobilitas penduduk yang begitu tinggi dari
sebenarnya akan keluar gas yang dapat beberapa pulau-pulau lain. Dampak yang
mempengaruhi sistem pernafasan paling terasa bagi masyarakat Kab. Buru
masyarakat.Walau demikian penambangan yaitu adanya kenaikan (inflasi) yang
emas mempunyai dampak positif bagi signifikan harga barang±barang dan
kesejahteraan pelaku kesehatan (perawat), kebutuhan sehari-hari termasuk biaya
terutama yang mempunyai tempat praktek transportasi. Bahkan dengan kenaikan harga
karena mereka (penambang dan masyarakat) kebutuhan sehari-hari, telah mempengaruhi
tidak keberatan dinaikkan tarifnya, begitu kinerja ibu-ibu sebagai kader kesehatan.
juga obatnya. Sebagian Ibu±ibu rumah tangga lebih tertarik
melakukan bisnis yang berkaitan dengan
Semenjak ada penambangan emas,
penambang, mengingat lebih menjajikan.
menurut kepala puskesmas yang seorang
Perubahan lain di masyarakat, kekhawatiran
perawat ini, berpengaruh pada bertambahnya
warga akan terjadinya kenaikan angka
jenis penyakit (malaria, diare dan kulit) dan
kriminalitas ( pembunuhan, perampokan,
demam berdarah dengue (DBD). Jumlah
pencurian, penipuan, pelacuran dan lain-
kasus terutama diare dan kulit terasa pada
lainya) yang nyata.
meningkatnya jumlah pengunjung
puskesmas. Sedangkan dampak lain, terjadi
pada tenaga kesehatan yang ia pimpin.
Hasil wawancara terhadap informan
Hampir semua staf, jika datang hari libur
unsur Pemda
melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan
penambangan emas, sekalipun tidak Sementara informan dari unsur
langsung. Ia dan stafnya telah melakukan Pemda, memberikan tanggapan sebagaimana
penyuluhan materi perilaku hidup bersih dan yang terangkum berikut. Mereka
sehat (PHBS) dan kesehatan lingkungan di mengemukakan bahwa beberapa kerugian
sekolah-sekolah di wilayah kerja puskesmas yang dirasakan masyarakat adalah terjadinya
yang ia pimpin, yang dilakukan pada bulan perubahan sosial ekonomi dan meningkatnya
September s/d Desember 2011. Kemudian kriminalitas seperti perampokan dan
pada tahun 2012, mereka melakukan pembunuhan. Beberapa bulan yang lalu
penyuluhan serupa, dengan difokuskan pada (maksudnya sebelum ada kegiatan
tingkat masyarakat dengan PHBS, rokok dan penambangan), Kab. Buru ini damai, tentram
penyakit menular. Dia juga menyampaikan dan harga-harga murah. Kini dampak
keluhan, yaitu adanya temuan tentang penambangan emas ini, sering terjadi
terjadinya pencemaran pada air, yang tindakan kriminal, masyarakat tidak tenang
menimbulkan gatal kulit pada pasiennya. Ia dan harga-harga barang dan keperluan sehari-
menduga, kemungkinan cemaran tersebut hari melonjak naik.
berasal dari air buangan saat para penambang
melakukan pembersihan/pemurnian tambang
emas, dengan zat-zat kimia. Pertanyaan yang PEMBAHASAN
ia ajukan kepada pengamat adalah Hasil penelitian ini memberikan
³%DJDLPDQD VROXVLQ\D "´ informasi bahwa berdasarkan pendapat
responden, keberadaan penggalian tambang
emas memberikan dampak negatif kepada
3. Kader Posyandu masyarakat Kab. Buru, utamanya pada aspek
Hasil diskusi kelompok (FGD) para kader kesehatan. Dampak tersebut adalah
Posyandu munculnya penyakit yang tadinya belum
pernah dilaporkan seperti DBD, alergi/kulit
Pada umumnya masyarakat, yang
dan HIV/AIDS. Aspek lain, jumlah kasus
dalam penelitian ini diwakili para kader
penyakit tertentu, yaitu ISPA, diare dan
posyandu, berpendapat bahwa dengan adanya
malaria mengalami peningkatan. Dan opini
penambangan emas dibeberapa tempat di
sebagian besar responden adanya
Kab. Buru mengakibatkan adanya perubahan
kekhawatiran memburuknya kondisi
sosial yang menyebabkan tidak nyaman bagi
kesehatan di Kab. Buru karena perilaku para
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 13 No 2, Juni 2014 : 86 ± 94

migran dan terjadinya pencemaran Mercury penduduk dengan keberadaan vektor DBD
(Hg) dan Cyanide di masa mendatang dalam dengan nilai koefisien kontingensi sebesar
waktu singkat. 0,235. Walau dalam hal ini belum ada,
pernyataan hubungan kepadatan penduduk
Menurut pantauan Radio DMS
dan kejadian DBD.
(Anonim, 2012), lokasi penambangan emas
tersebut mulai dicemari dengan zat kimia Salah satu dampak lain yang
berbahaya yaitu Air Raksa, Cyanide dan ditimbulkan karena kegiatan penambangan
lainnya. Puluhan penambang saat ini mulai emas adalah alergi. Para penambang emas
menderita sejumlah penyakit kulit akibat tradisional menggunakan mercury untuk
lokasi penambangan emas telah tercemari zat menangkap dan memisahkan butir emas dari
kimia. Hal lain yaitu lokasi desa Wamsait butir-butir batuan. Endapan Hg ini disaring
dan sekitarnya pada sore hingga pagi hari menggunakan kain untuk mendapatkan sisa
mulai dipadati dengan puluhan pekerja seks emas. Endapan yang tersaring kemudian
komersial (PSK) illegal. Hal ini sangat diremas-remas dengan tangan. Air sisa
berbahaya terjadinya penularan penyakit penambangan yang mengandung Hg
kelamin HIV-AIDS. Kepala Dinas Kesehatan dibiarkan mengalir ke sungai dan dijadikan
Bangka Tengah (Bateng), menyatakan, irigasi untuk lahan pertanian. Memang
daerah yang paling rawan terserang tiga beberapa zat tertentu dapat menjadi alergen.
penyakit DBD, Malaria dan Diare adalah Alergi kulit Dapat disebabkan oleh bahan
pemukiman warga yang dekat dengan kimia, termasuk mercuri. Di Buru, adanya
pertambangan (Zulkodri,2012) penderita alergi diperkirakan karena
Meningkatnya jumlah kasus DBD serta tersentuh bahan ±bahan kimia hasil samping
bertambah luasnya wilayah yang terjangkit dari penambangan (http:// alergi kulit.com).
dari waktu ke waktu disebabkan oleh
Pertambangan juga berdampak pada
beberapa faktor antara lain : majunya
kondisi kesehatan melalui masalah sosial
transportasi masyarakat dan kian padatnya
yang dibawa para penambang. Orang laki-
pemukiman penduduk. Kepadatan penduduk
laki berdatangan mencari pekerjaan di
turut menunjang atau sebagai salah satu
tambang, kaum perempuan yang
faktor resiko penularan penyakit DBD.
membutuhkan penghasilan berdatangan dari
Semakin padat penduduk, semakin mudah
berbagai penjuru menjadi pekerja seks, dan
nyamuk Aedes menularkan virusnya dari satu
kombinasi ini dapat menjadi sumber yang
orang ke orang yang lainnya. Pertumbuhan
dapat dengan cepat menyebarkan infeksi
penduduk yang tidak memiliki pola tertentu
HIV/AIDS dan penyakit kelamin menular
dan urbanisasi yang tidak terencana serta
lainnya (Anonim 2010). Begitu pun aktivitas
tidak terkontrol merupakan salah satu faktor
prostitusi liar semakin marak dengan
yang berperan munculnya kembali kejadian
ancaman penularan penyakit HIV/AIDS
luar biasa penyakit DBD. Haryadi (2007)
(Anonim, 2013 b).
dalam Lila KH (2009) menyebutkan bahwa
salah satu faktor dominan, selain angka bebas Racun Cyanide menghambat enzim
jentik (ABJ) yang rendah, yang pernafasan Cythochrom oxydase di sel sel
mempengaruhi tingginya kejadian DBD tubuh. Jelasnya sianida mempunyai aktifitas
adalah kepadatan penduduk. Kepadatan yang kuat terhadap enzim ini, dimana
penduduk dapat meningkatkan penularan Cyanide mengikat kadar F3 yang terdapat
kasus DBD, dimana semakin banyak manusia pada enzim tersebut (Cyanide, 2013).
maka akan semakin besar peluang nyamuk Menurut Francis (2008), peningkatan
Aedes aegypti menggigit, sehingga polusi udara dan pencemaran lingkungan
penyebaran kasus DBD dapat menyebar dapat mengakibatkan penyakit paru obstruksi
dengan cepat dalam satu wilayah kronis (PPOK), bahkan menurut Ikawati
(Yusmariani, 2004). Berdasar pada hasil (2011) , faktor risiko utama berkembangnya
penelitian (IN Gede Suyasa dkk., 2006) penyakit PPOK terdiri dari faktor paparan
menunjukkan ada hubungan antara kepadatan lingkungan (antara lain pekerjaan, polusi
penduduk dengan keberadaan vektor DBD udara dan infeksi).
dengan nilai koefisien kontingensi sebesar
0,257. Tentang hubungan antara mobilitas
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)

Menurut Rahim (2006) dalam Riris proses tersebut, pernafasan dari raksa uap
Nainggolan dan Bhaskarani Widjiastuti adalah yang paling berbahaya. Jangka pendek
(2012), diare sebagai salah satu penyakit terpapar raksa uap dapat menghasilkan
menular secara umum dapat lemah, panas dingin, mual, muntah, diare,
berjangkit/menular karena terjadi dan gejala lain dalam waktu beberapa jam.
pencemaran melalui /media (tanah, air , lalat, Jangka panjang terkena uap raksa
makanan dan jaringan tangan). Diare yang menghasilkan getaran, lekas marah,
paling sering menimbulkan kejadian luar insomnia, kebingungan, keluar air liur
biasa (KLB) umumnya terjadi karena air berlebihan, ritasi paru-paru, iritasi mata,
yang tercemar dan kebiasaan yang tidak reaksi alergi, dari kulit rashes, nyeri dan sakit
higienis dengan infeksi baik oleh mikroba kepala dan lainnya. Pengaruh buruk mercury
maupun parasit. Penyebab kejadian diare di di dalam tubuh adalah melalui penghambatan
Kab. Buru diperkirakan karena penduduk kerja enzim dan kemampuannya untuk
mengkonsumsi air tercemar dan sanitasi yang berikatan dengan grup yang mengandung
jelek. Karena kondisi semacam itu juga sulfur di dalam molekul enzim dan dinding
terjadi di daerah lainnya. Di Bombana sel. Kerusakan tubuh yang disebabkan
Sulawesi Utara, penyebab diare di dekat mercury biasanya bersifat permanen, dan
penambangan emas karena penderita sampai saat ini belum dapat disembuhkan.Air
mengkonsumsi air yang tercemar. Hal ini raksa sangat beracun bagi manusia, karena
ditambah buruknya sanitasi di lokasi hanya sekitar 0,01 mg dalam tubuh manusia
penambangan. Sejak pendulangan emas dapat menyebabkan kematian (Khairuddin F.,
dibuka secara umum di Bombana tersebut, S.,2011).
pemerintah daerah setempat belum
Wakil Bupati Kab. Buru
menyediakan fasilitas sumber air bersih
mengingatkan kepada Ibu-ibu jika
(Anonim, 2013a).
mengkonsumsi ikan haruslah selektif, yaitu
Cyanide digunakan untuk memastikan bahwa ikan dimaksud tidak
memisahkan emas dari bijih batuan. Cyanide tercemar. Di alam, bila mikroorganisme
dapat mematikan bila tertelan. Pemaparan (bakteri) kemudian termakan oleh ikan, ikan
dosis rendah dalam jangka panjang dapat tersebut cenderung memiliki konsentrasi
menyebabkan pembengkakan di leher mercury yang tinggi. Ikan adalah organisme
(gondok). Cyanide sering dibuang ke saluran yang menyerap jumlah besar methyl raksa
saluran air ketika menambang emas dari permukaan air setiap hari. Akibatnya,
(Anonim, 2010). Gejala yang ditimbulkan methyl raksa didapati pada ikan dan
oleh zat kimia sianida ini bermacam macam; menumpuk di dalam rantai makanan yang
mulai dari rasa nyeri pada kepala, mual merupakan bagian dari mereka. Efek yang
muntah, sesak nafas, dada berdebar, selalu telah nyata pada hewan adalah kerusakan
berkeringat sampai korban tidak sadar dan ginjal, gangguan perut, intestines kerusakan,
apabila tidak segera ditangani dengan baik kegagalan reproduksi DNA (Darmono,
akan mengakibatkan kematian ( Baskin SI, 1995). Di Teluk Kayeli ditemukannya ikan
et. All.). Sianida juga memiliki efek hipoksia yang mati bergelimpangan, akibat perairan
mendalam pada sistem kardiovaskuler. tersebut tercemar limbah air raksa yang
Pasien awalnya mungkin mengalami diduga berasal dari proses penambangan
palpitasi, diaforesis, pusing, atau flushing. emas di Sungai Waitina, yang mengakibatkan
Mereka mungkin memiliki peningkatan awal masyarakat setempat enggan membeli ikan di
curah jantung dan tekanan darah yang Teluk Kayeli.
berhubungan dengan pelepasan katekolamin.
Mercury memiliki sejumlah efek
Sebagai poising berlangsung, pasien Status
yang sangat merugikan pada manusia, di
hemodynamic dapat menjadi tidak stabil,
antaranya sebagai berikut : Keracunan oleh
dengan aritmia ventrikel, bradikardia, blok
mercury non organik terutama
jantung, serangan jantung, dan kematian
mengakibatkan terganggunya fungsi ginjal
(DesLauries CA., et all.,2006).
dan hati. Mengganggu sistem enzim dan
Kontaminasi mercury dan cyanide mekanisme sintetik apabila berupa ikatan
dapat melalui pernafasan, proses menelan dengan kelompok sulfur di dalam protein dan
atau penyerapan melalui kulit. Dari tiga enzim. Senyawa organik tersebut sangat
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 13 No 2, Juni 2014 : 86 ± 94

stabil dalam proses metabolisme dan mudah Pengaruh Mercury sebagai polutan
menginfiltrasi jaringan yang sukar ditembus, terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat
misalnya otak dan plasenta. Senyawa tersebut langsung maupun tidak langsung. Bentuk
mengakibatkan kerusakan jaringan yang yang bersifat toksis dari Mercury adalah
irreversible, baik pada orang dewasa maupun methyl merkuri, karena dapat diakumulasi
anak (Darmono, 1995). Toksisitas Hg oleh biota air. Terjadinya proses akumulasi di
anorganik menyebabkan penderita biasanya dalam tubuh ikan karena kecepatan
mengalami tremor. Jika terus berlanjut dapat pengambilan Mercury ( up take rate) oleh
menyebabkan pengurangan pendengaran, ikan lebih cepat dibandingkan proses
penglihatan, atau daya ingat. Senyawa eksresi.Pengaruh toksisitas merkuri pada ikan
mercury organik yang paling populer adalah dapat bersifat lethal dan sublethal, synergism
methyl mercury yang berpotensi dan antagonism. Dampak Mercury pada
menyebabkan toksisitas terhadap sistem saraf manusia dapat berupa gangguan fisiologis,
pusat organisme. Mercury (Hg) organik dari gangguan system syaraf, gangguan
jenis methyl mercury dapat memasuki pertumbuhan dan gangguan terhadap ginjal
placenta dan merusak janin pada wanita (Febriyana I, 2012). Dampak dari keracunan
hamil sehingga menyebabkan cacat bawaan, Mercury adalah kerusakan syaraf yang
kerusakan DNA dan Chromosom, menimbulkan kecacatan tubuh, tremor,
mengganggu saluran darah ke otak serta gerakan tangan dan kaki yang abnormal dan
menyebabkan kerusakan otak.Karena bahaya kelempuhan lengan. Pada ibu hamil, Mercury
proses raksa bagi kesehatan dan lingkungan meracuni anak yang dikandung sehingga
yang serius, larangan penggunaannya anak menjadi dungu, jika tidak autisme. Ciri-
semakin ketat (dampak Pencemaran Mercury ciri menderita keracunan Mercury adalah
(Hg).Mineral tambang.com). sulit tidur, kaki dan tangan merasa dingin,
gangguan penciuman, kerusakan pada otak,
Sesuai sebuah analisis yang telah
hilangnya kesadaran hingga kematian.
dilakukan (Emily O. dkk., 2005), yang
menyatakan bahwa ibu yang makan ikan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
tercemar maka mercuri bersifat berasosiasi (BTKL) bekerja sama dengan Dinas
negatif dengan score VRM (Visual Kesehatan Provinsi Maluku. Menurut Kepala
Recognitive Memory), walaupun CI ±nya Dinas Kesehatan Maluku, selain melakukan
tidak mendekati nol. Dengan asupan ikan pengujian di sejumlah lokasi yang
yang moderat diperkirakan bahwa ibu yang merupakan sumber air bersih bagi kebutuhan
mengkonsumsi ikan selama kehamilan warga setempat, tim penguji juga mengambil
mungkin menguntungkan dalam penurunan sampel pengujian di sejumlah Daerah Aliran
cognisi pada bayi tetapi pajanan mercury Sungai (DAS). Hasil pengujian sampel air di
dengan tingkat tinggi mempunyai dampak Hulu Sungai Waeapo menunjukkan
negatif pada cognisi anak. Penelitian ini kandungan merkuri mencapai 0,0529
merekomendasikan bahwa wanita selama mg/liter, Kali Suket (0,0049 mg/liter), Kali
kehamilannya boleh mengkonsumsi ikan Netat (0,0089 mg/liter), Hilir Kali Wamsait
dengan memilih varietas ikan yang (0,006 mg/liter), Kali Anahonai (0,0042
mengandung mercuri dengan tingkat rendah. mg/liter) dan Hulu Kali Wamsait (0,0463
PJ OLWHU ´ XQJNapnya ( Jejak Tapak Guru
Dampak pencemaran pada perairan
Blog, 2013).
dapat digambarkan sebagai berikut. Bila air
minum yang terpolusi mungkin rasanya Informasi yang diperoleh dari
berubah meskipun perubahan baunya responden jajaran Dinkes bahwa beberapa
mungkin sukar dideteksi, bau yang oknum PNS ada yang mencari
menyengat mungkin timbul pada pantai laut, tambahan/sambilan kerja diluar tugas
sungai dan danau yang terpolusi. Kehidupan pokoknya. Bahkan ada informasi PNS di
hewan air akan berkurang pada air sungai suatu instansi di tingkat Kabupaten, telah
yang terpolusi, kehidupan hewan air akan dipecat karena indisipliner. Sesuai dengan
berkurang pada air sungai yang terpolusi berita yang dilangsir (Anonim, 2010) bahwa
berat. Minyak yang terlihat terapung pada oknum PNS di Pemkab Buru lebih senang
permukaan air laut menunjukkan adanya melakukan penambangan karena kebagian
polusi. pendapatan lebih besar dari gaji setiap bulan.
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)

KESIMPULAN DAN SARAN DesLauries CA, Burda AM, Wahl M (2006).


Hydroxocobalamin as a cyanide antidote.
Kesimpulan Am. J.Ther. 2006; 13 (2): 161-165.
Division. Army Medical Research Institute of Chemical
Berdasarkan hasil di atas, dapat Defense, Aberdeen Proving Ground,
ditarik kesimpulan bahwa kegiatan Maryland. USA.Tersedia pada :
penambangan emas selama ini telah www.af.mil/au/awcate/ medaspec/Ch-10
electrv 699.pdf. Di unduh : 23 Agustus 2013.
berdampak negatif, baik secara langsung
Emily Oken, Robert O.Wright, Ken P. Kleinman,
maupun tidak langsung terhadap kesehatan David Bellinger , Chitra J.Amarasi
masyarakat dan bagi sosial ekonomi riwardena, Howard Hu, Janet W Rich-
masyarakat. Kedepan kondisi sosial ekonomi Edward and Mattew W.Gillman.
dan kesehatan masyarakat tersebut akan Enveronment health Perspectives 113:1380
(2005). Doi:10.1289/ehp.8401 available via
menurun kualitasnya, jika tidak dilakukan http://dx.doi.org/.
intervensi yang bermakna. Febriyana Ira Widodo (2012). Dampak Pencemaran
Mercuri Terhadap Biota Air dan Kesehatan
Manusia. Jurnal LH. Tersedia pada :
Saran uwityangyoyo.wordpress.com /2012/06/12.
Diunduh tgl. 28/12/2012.
Mengingat dampak penambangan Francis, C.(2008). Perawatan respirasi (Respiratory
emas di Kab. Buru, secara umum care). Jakarta : Erlangga.
Ikawati, Z (2011). Penyakit sistem pernafasan dan
menimbulkan masalah sosial masyarakat, tatalaksana terapinya. Yogyakarta : Bursa
maka penulis memberi saran agar yang Ilmu. Tersedia pada : repository.unri.ac.id/
berwenang utamanya Pemda Kab.Buru untuk Jurnal.pdf.
menertibkan dan menyeleksi pendatang IN Gede Suyasa, N. Adi Putra dan IW Redi Aryanta
(2006). Hubungan Faktor Lingkungan dan
dengan healhty screening. Selain itu, Perilaku Masyarakat dengan keberadaan
mensosialisasikan dampak pencemaran baik Vektor demam berdarah dengue (DBD) di
pada masyarakat penambang dan masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar
pada umumnya. Selatan. Ecotropic 3(1): 1-6.
Jejak Tapak Guru Blog (2013). Merkuri Mencemari Air
Sekitar Gunung Botak Pulau Buru. Tersedia
pada :
UCAPAN TERIMA KASIH putrawanchi71.blogspot.com/2013/01/mercur
y-mence mari-air-sekitar-gunung.html).
Ucapan terima kasih di tujukan Diunduh : tanggal 28 Agustus 2013.
kepada Kepala Badan Penelitian dan Newswire Bisnis Ind. 10 April 2013. Tersedia pada :
Pengembangan Kesehatan, Kementerian www.bisnis.kti.com. Diunduh tanggal : 20
Kesehatan RI, Kepala beserta staf Dinas April 2013.
Pusat Kesehatan Kerja 2005.Pedoman Upaya
Kesehatan Kab. Buru, Para kepala puskesmas Kesehatan Kerja bagi Petugas Kesehatan
di lingkungan Dinkes Kab. Buru, Kader Kabupaten/Kota. Depkes RI. Jakarta.
posyandu Air Buaya dan Puskesmas Waelo Riris Nainggolan dan Bhaskarani Widjiastuti (2012).
dan seluruh informan yang telah Sumber pencemaran potensial dan kejadian
berkontribusi dalam penelitian ini. diare di Provinsi DKI Jakarta (Riskesdas
2007). JEK Vol. 11. No. 1. Hal. 24-32.
DAFTAR PUSTAKA Siallagan MBA ( 2010). Analisis Buangan Berbahaya
Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (
Anonim ( 2010). Pertambangan dan Kesehatan Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari dan
(hesperion.org.hal. 470-475) diunduh Pada : Desa Bantarkaret Kecamatan Nanggung
id_cgeh_2010_21.pdf (application Kabupaten Bogor). IPB Tersedia pada :
/pdf.object). http://repository.ipb.ac.id/bitstream handle.
Anonim (2013a). Diare menyerang pendulang emas Diunduh tanggal : 29 April 2013.
Bombana. Tersedia pada : Liputan Siregar, Khairuddin Faslah (2011). Dampak Mercuri
6/read/a69853. Diunduh pada tanggal : 15 (Air raksa) Terhadap Lingkungan.
April 2013. Mandailing online.Com. Tersedia pada :
Anonim (2013b). Tambang Emas matikan industri mandailing online.com /dampak-mercurury-
minyak kayu putih di Maluku. air-raksa-terhadap-lingkungan. Diunduh pada
Anonim (2013c). Diagram alir teknologi proses : 23 Agustus 2013.
pengolahan biji emas. Tersedia pada : www. Zulkodri (2012). Daerah pertambangan rawan DBD,
meneral tambang. com. Diunduh tanggal : 22 Malaria dan diare. Bangka Pos, 18 Desember
April 2013. 2012. Tersedia : bangka. Tribunnews.com.
Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. (tdk ada Diunduh tanggal : 20 April 2013.
tahun). Chapter 10. Pharmacology

You might also like