Professional Documents
Culture Documents
ID Persepsi Jajaran Kesehatan Tentang Dampa
ID Persepsi Jajaran Kesehatan Tentang Dampa
ABSTRACT
Since October of 2011, there is gold mining activities in several places in Buru district Maluku province
which effect an significant increased to community migration and mobility. So, there has an impact on the
social, economic and environmental health among community. The aim of this study is to determine the
extend of public health officer regarding health concern due to the impact of gold mining either to the
environment or public health. The research was carried out by observation, open interviews and focus
group discussions (FGDs) to explore respondents' opinions regarding the impact of gold mining on public
health and the environment. Respondents was consisted of representatives from the District Health office,
PHC chief, cadres and elements of local governments (LGs/Pemda). The results showed that the present
gold mining were giving a negative impact on public health. The emergence of disease that had not been
reported before such as dengue hemorrhagic fever (DHF), skin diseases, and HIV / AIDS. In addition,
there were also increasing number of cases of certain diseases, such as malaria, diarrhea and acute
respiratory infections (ISPA). Most informants concerned about the risk of declining community health
status in the present and future because of the rampant infectious disease and the impact of pollution from
mercury (Hg) and cyanide, especially if there good government intervention is absent.
ABSTRAK
Sejak bulan Oktober tahun 2011, di Kabupaten Buru, Maluku ada kegiatan penambangan emas di beberapa
tempat yang mengakibatkan peningkatan mobilitas & migrasi penduduk yang bermakna. Sehingga
berdampak pada perubahan tatanan sosial, ekonomi dan kesehatan lingkungan di masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kekhawatiran jajaran kesehatan tentang dampak penambangan
emas terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara
terbuka dan diskusi kelompok (FGD) untuk menggali pendapat informan berkenaan dengan dampaknya
pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Informan terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, Kepala
Puskesmas, Kader Posyandu dan unsur pemerintah daerah (Pemda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambangan emas yang berjalan, berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Dampak negatif
tersebut ditandai dengan munculnya penyakit yang tadinya belum pernah dilaporkan seperti demam
berdarah dengue (DBD), kulit dan HIV /AIDS. Meningkatnya jumlah kasus penyakit tertentu, antara lain
penderita malaria, diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Sebagian besar informan
mengkhawatirkan menurunnya status kesehatan masyarakat kini dan mendatang karena merajalelanya
penyakit menular dan pencemaran dari mercury (Hg) dan cyanida, jika tidak ada intervensi pemerintah
yang baik.
Cyanide
GUNUNG
PEMISAHAN PEMBAKARAN
Lokasi penambangan
PENCUCIAN
Mercury
Gambar 1. Alur proses pengelolaan emas di daerah penambangan. (Created *by M.Hasyimi,
2012).
*Keterangan gambar : Dirancang berdasarkan rangkuman informasi dari beberapa responden.
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)
emas, disamping menggunakan air raksa masyarakat karena terjadi migrasi dan
tetapi ada proses pembakaran.Maka mobilitas penduduk yang begitu tinggi dari
sebenarnya akan keluar gas yang dapat beberapa pulau-pulau lain. Dampak yang
mempengaruhi sistem pernafasan paling terasa bagi masyarakat Kab. Buru
masyarakat.Walau demikian penambangan yaitu adanya kenaikan (inflasi) yang
emas mempunyai dampak positif bagi signifikan harga barang±barang dan
kesejahteraan pelaku kesehatan (perawat), kebutuhan sehari-hari termasuk biaya
terutama yang mempunyai tempat praktek transportasi. Bahkan dengan kenaikan harga
karena mereka (penambang dan masyarakat) kebutuhan sehari-hari, telah mempengaruhi
tidak keberatan dinaikkan tarifnya, begitu kinerja ibu-ibu sebagai kader kesehatan.
juga obatnya. Sebagian Ibu±ibu rumah tangga lebih tertarik
melakukan bisnis yang berkaitan dengan
Semenjak ada penambangan emas,
penambang, mengingat lebih menjajikan.
menurut kepala puskesmas yang seorang
Perubahan lain di masyarakat, kekhawatiran
perawat ini, berpengaruh pada bertambahnya
warga akan terjadinya kenaikan angka
jenis penyakit (malaria, diare dan kulit) dan
kriminalitas ( pembunuhan, perampokan,
demam berdarah dengue (DBD). Jumlah
pencurian, penipuan, pelacuran dan lain-
kasus terutama diare dan kulit terasa pada
lainya) yang nyata.
meningkatnya jumlah pengunjung
puskesmas. Sedangkan dampak lain, terjadi
pada tenaga kesehatan yang ia pimpin.
Hasil wawancara terhadap informan
Hampir semua staf, jika datang hari libur
unsur Pemda
melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan
penambangan emas, sekalipun tidak Sementara informan dari unsur
langsung. Ia dan stafnya telah melakukan Pemda, memberikan tanggapan sebagaimana
penyuluhan materi perilaku hidup bersih dan yang terangkum berikut. Mereka
sehat (PHBS) dan kesehatan lingkungan di mengemukakan bahwa beberapa kerugian
sekolah-sekolah di wilayah kerja puskesmas yang dirasakan masyarakat adalah terjadinya
yang ia pimpin, yang dilakukan pada bulan perubahan sosial ekonomi dan meningkatnya
September s/d Desember 2011. Kemudian kriminalitas seperti perampokan dan
pada tahun 2012, mereka melakukan pembunuhan. Beberapa bulan yang lalu
penyuluhan serupa, dengan difokuskan pada (maksudnya sebelum ada kegiatan
tingkat masyarakat dengan PHBS, rokok dan penambangan), Kab. Buru ini damai, tentram
penyakit menular. Dia juga menyampaikan dan harga-harga murah. Kini dampak
keluhan, yaitu adanya temuan tentang penambangan emas ini, sering terjadi
terjadinya pencemaran pada air, yang tindakan kriminal, masyarakat tidak tenang
menimbulkan gatal kulit pada pasiennya. Ia dan harga-harga barang dan keperluan sehari-
menduga, kemungkinan cemaran tersebut hari melonjak naik.
berasal dari air buangan saat para penambang
melakukan pembersihan/pemurnian tambang
emas, dengan zat-zat kimia. Pertanyaan yang PEMBAHASAN
ia ajukan kepada pengamat adalah Hasil penelitian ini memberikan
³%DJDLPDQD VROXVLQ\D "´ informasi bahwa berdasarkan pendapat
responden, keberadaan penggalian tambang
emas memberikan dampak negatif kepada
3. Kader Posyandu masyarakat Kab. Buru, utamanya pada aspek
Hasil diskusi kelompok (FGD) para kader kesehatan. Dampak tersebut adalah
Posyandu munculnya penyakit yang tadinya belum
pernah dilaporkan seperti DBD, alergi/kulit
Pada umumnya masyarakat, yang
dan HIV/AIDS. Aspek lain, jumlah kasus
dalam penelitian ini diwakili para kader
penyakit tertentu, yaitu ISPA, diare dan
posyandu, berpendapat bahwa dengan adanya
malaria mengalami peningkatan. Dan opini
penambangan emas dibeberapa tempat di
sebagian besar responden adanya
Kab. Buru mengakibatkan adanya perubahan
kekhawatiran memburuknya kondisi
sosial yang menyebabkan tidak nyaman bagi
kesehatan di Kab. Buru karena perilaku para
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 13 No 2, Juni 2014 : 86 ± 94
migran dan terjadinya pencemaran Mercury penduduk dengan keberadaan vektor DBD
(Hg) dan Cyanide di masa mendatang dalam dengan nilai koefisien kontingensi sebesar
waktu singkat. 0,235. Walau dalam hal ini belum ada,
pernyataan hubungan kepadatan penduduk
Menurut pantauan Radio DMS
dan kejadian DBD.
(Anonim, 2012), lokasi penambangan emas
tersebut mulai dicemari dengan zat kimia Salah satu dampak lain yang
berbahaya yaitu Air Raksa, Cyanide dan ditimbulkan karena kegiatan penambangan
lainnya. Puluhan penambang saat ini mulai emas adalah alergi. Para penambang emas
menderita sejumlah penyakit kulit akibat tradisional menggunakan mercury untuk
lokasi penambangan emas telah tercemari zat menangkap dan memisahkan butir emas dari
kimia. Hal lain yaitu lokasi desa Wamsait butir-butir batuan. Endapan Hg ini disaring
dan sekitarnya pada sore hingga pagi hari menggunakan kain untuk mendapatkan sisa
mulai dipadati dengan puluhan pekerja seks emas. Endapan yang tersaring kemudian
komersial (PSK) illegal. Hal ini sangat diremas-remas dengan tangan. Air sisa
berbahaya terjadinya penularan penyakit penambangan yang mengandung Hg
kelamin HIV-AIDS. Kepala Dinas Kesehatan dibiarkan mengalir ke sungai dan dijadikan
Bangka Tengah (Bateng), menyatakan, irigasi untuk lahan pertanian. Memang
daerah yang paling rawan terserang tiga beberapa zat tertentu dapat menjadi alergen.
penyakit DBD, Malaria dan Diare adalah Alergi kulit Dapat disebabkan oleh bahan
pemukiman warga yang dekat dengan kimia, termasuk mercuri. Di Buru, adanya
pertambangan (Zulkodri,2012) penderita alergi diperkirakan karena
Meningkatnya jumlah kasus DBD serta tersentuh bahan ±bahan kimia hasil samping
bertambah luasnya wilayah yang terjangkit dari penambangan (http:// alergi kulit.com).
dari waktu ke waktu disebabkan oleh
Pertambangan juga berdampak pada
beberapa faktor antara lain : majunya
kondisi kesehatan melalui masalah sosial
transportasi masyarakat dan kian padatnya
yang dibawa para penambang. Orang laki-
pemukiman penduduk. Kepadatan penduduk
laki berdatangan mencari pekerjaan di
turut menunjang atau sebagai salah satu
tambang, kaum perempuan yang
faktor resiko penularan penyakit DBD.
membutuhkan penghasilan berdatangan dari
Semakin padat penduduk, semakin mudah
berbagai penjuru menjadi pekerja seks, dan
nyamuk Aedes menularkan virusnya dari satu
kombinasi ini dapat menjadi sumber yang
orang ke orang yang lainnya. Pertumbuhan
dapat dengan cepat menyebarkan infeksi
penduduk yang tidak memiliki pola tertentu
HIV/AIDS dan penyakit kelamin menular
dan urbanisasi yang tidak terencana serta
lainnya (Anonim 2010). Begitu pun aktivitas
tidak terkontrol merupakan salah satu faktor
prostitusi liar semakin marak dengan
yang berperan munculnya kembali kejadian
ancaman penularan penyakit HIV/AIDS
luar biasa penyakit DBD. Haryadi (2007)
(Anonim, 2013 b).
dalam Lila KH (2009) menyebutkan bahwa
salah satu faktor dominan, selain angka bebas Racun Cyanide menghambat enzim
jentik (ABJ) yang rendah, yang pernafasan Cythochrom oxydase di sel sel
mempengaruhi tingginya kejadian DBD tubuh. Jelasnya sianida mempunyai aktifitas
adalah kepadatan penduduk. Kepadatan yang kuat terhadap enzim ini, dimana
penduduk dapat meningkatkan penularan Cyanide mengikat kadar F3 yang terdapat
kasus DBD, dimana semakin banyak manusia pada enzim tersebut (Cyanide, 2013).
maka akan semakin besar peluang nyamuk Menurut Francis (2008), peningkatan
Aedes aegypti menggigit, sehingga polusi udara dan pencemaran lingkungan
penyebaran kasus DBD dapat menyebar dapat mengakibatkan penyakit paru obstruksi
dengan cepat dalam satu wilayah kronis (PPOK), bahkan menurut Ikawati
(Yusmariani, 2004). Berdasar pada hasil (2011) , faktor risiko utama berkembangnya
penelitian (IN Gede Suyasa dkk., 2006) penyakit PPOK terdiri dari faktor paparan
menunjukkan ada hubungan antara kepadatan lingkungan (antara lain pekerjaan, polusi
penduduk dengan keberadaan vektor DBD udara dan infeksi).
dengan nilai koefisien kontingensi sebesar
0,257. Tentang hubungan antara mobilitas
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)
Menurut Rahim (2006) dalam Riris proses tersebut, pernafasan dari raksa uap
Nainggolan dan Bhaskarani Widjiastuti adalah yang paling berbahaya. Jangka pendek
(2012), diare sebagai salah satu penyakit terpapar raksa uap dapat menghasilkan
menular secara umum dapat lemah, panas dingin, mual, muntah, diare,
berjangkit/menular karena terjadi dan gejala lain dalam waktu beberapa jam.
pencemaran melalui /media (tanah, air , lalat, Jangka panjang terkena uap raksa
makanan dan jaringan tangan). Diare yang menghasilkan getaran, lekas marah,
paling sering menimbulkan kejadian luar insomnia, kebingungan, keluar air liur
biasa (KLB) umumnya terjadi karena air berlebihan, ritasi paru-paru, iritasi mata,
yang tercemar dan kebiasaan yang tidak reaksi alergi, dari kulit rashes, nyeri dan sakit
higienis dengan infeksi baik oleh mikroba kepala dan lainnya. Pengaruh buruk mercury
maupun parasit. Penyebab kejadian diare di di dalam tubuh adalah melalui penghambatan
Kab. Buru diperkirakan karena penduduk kerja enzim dan kemampuannya untuk
mengkonsumsi air tercemar dan sanitasi yang berikatan dengan grup yang mengandung
jelek. Karena kondisi semacam itu juga sulfur di dalam molekul enzim dan dinding
terjadi di daerah lainnya. Di Bombana sel. Kerusakan tubuh yang disebabkan
Sulawesi Utara, penyebab diare di dekat mercury biasanya bersifat permanen, dan
penambangan emas karena penderita sampai saat ini belum dapat disembuhkan.Air
mengkonsumsi air yang tercemar. Hal ini raksa sangat beracun bagi manusia, karena
ditambah buruknya sanitasi di lokasi hanya sekitar 0,01 mg dalam tubuh manusia
penambangan. Sejak pendulangan emas dapat menyebabkan kematian (Khairuddin F.,
dibuka secara umum di Bombana tersebut, S.,2011).
pemerintah daerah setempat belum
Wakil Bupati Kab. Buru
menyediakan fasilitas sumber air bersih
mengingatkan kepada Ibu-ibu jika
(Anonim, 2013a).
mengkonsumsi ikan haruslah selektif, yaitu
Cyanide digunakan untuk memastikan bahwa ikan dimaksud tidak
memisahkan emas dari bijih batuan. Cyanide tercemar. Di alam, bila mikroorganisme
dapat mematikan bila tertelan. Pemaparan (bakteri) kemudian termakan oleh ikan, ikan
dosis rendah dalam jangka panjang dapat tersebut cenderung memiliki konsentrasi
menyebabkan pembengkakan di leher mercury yang tinggi. Ikan adalah organisme
(gondok). Cyanide sering dibuang ke saluran yang menyerap jumlah besar methyl raksa
saluran air ketika menambang emas dari permukaan air setiap hari. Akibatnya,
(Anonim, 2010). Gejala yang ditimbulkan methyl raksa didapati pada ikan dan
oleh zat kimia sianida ini bermacam macam; menumpuk di dalam rantai makanan yang
mulai dari rasa nyeri pada kepala, mual merupakan bagian dari mereka. Efek yang
muntah, sesak nafas, dada berdebar, selalu telah nyata pada hewan adalah kerusakan
berkeringat sampai korban tidak sadar dan ginjal, gangguan perut, intestines kerusakan,
apabila tidak segera ditangani dengan baik kegagalan reproduksi DNA (Darmono,
akan mengakibatkan kematian ( Baskin SI, 1995). Di Teluk Kayeli ditemukannya ikan
et. All.). Sianida juga memiliki efek hipoksia yang mati bergelimpangan, akibat perairan
mendalam pada sistem kardiovaskuler. tersebut tercemar limbah air raksa yang
Pasien awalnya mungkin mengalami diduga berasal dari proses penambangan
palpitasi, diaforesis, pusing, atau flushing. emas di Sungai Waitina, yang mengakibatkan
Mereka mungkin memiliki peningkatan awal masyarakat setempat enggan membeli ikan di
curah jantung dan tekanan darah yang Teluk Kayeli.
berhubungan dengan pelepasan katekolamin.
Mercury memiliki sejumlah efek
Sebagai poising berlangsung, pasien Status
yang sangat merugikan pada manusia, di
hemodynamic dapat menjadi tidak stabil,
antaranya sebagai berikut : Keracunan oleh
dengan aritmia ventrikel, bradikardia, blok
mercury non organik terutama
jantung, serangan jantung, dan kematian
mengakibatkan terganggunya fungsi ginjal
(DesLauries CA., et all.,2006).
dan hati. Mengganggu sistem enzim dan
Kontaminasi mercury dan cyanide mekanisme sintetik apabila berupa ikatan
dapat melalui pernafasan, proses menelan dengan kelompok sulfur di dalam protein dan
atau penyerapan melalui kulit. Dari tiga enzim. Senyawa organik tersebut sangat
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 13 No 2, Juni 2014 : 86 ± 94
stabil dalam proses metabolisme dan mudah Pengaruh Mercury sebagai polutan
menginfiltrasi jaringan yang sukar ditembus, terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat
misalnya otak dan plasenta. Senyawa tersebut langsung maupun tidak langsung. Bentuk
mengakibatkan kerusakan jaringan yang yang bersifat toksis dari Mercury adalah
irreversible, baik pada orang dewasa maupun methyl merkuri, karena dapat diakumulasi
anak (Darmono, 1995). Toksisitas Hg oleh biota air. Terjadinya proses akumulasi di
anorganik menyebabkan penderita biasanya dalam tubuh ikan karena kecepatan
mengalami tremor. Jika terus berlanjut dapat pengambilan Mercury ( up take rate) oleh
menyebabkan pengurangan pendengaran, ikan lebih cepat dibandingkan proses
penglihatan, atau daya ingat. Senyawa eksresi.Pengaruh toksisitas merkuri pada ikan
mercury organik yang paling populer adalah dapat bersifat lethal dan sublethal, synergism
methyl mercury yang berpotensi dan antagonism. Dampak Mercury pada
menyebabkan toksisitas terhadap sistem saraf manusia dapat berupa gangguan fisiologis,
pusat organisme. Mercury (Hg) organik dari gangguan system syaraf, gangguan
jenis methyl mercury dapat memasuki pertumbuhan dan gangguan terhadap ginjal
placenta dan merusak janin pada wanita (Febriyana I, 2012). Dampak dari keracunan
hamil sehingga menyebabkan cacat bawaan, Mercury adalah kerusakan syaraf yang
kerusakan DNA dan Chromosom, menimbulkan kecacatan tubuh, tremor,
mengganggu saluran darah ke otak serta gerakan tangan dan kaki yang abnormal dan
menyebabkan kerusakan otak.Karena bahaya kelempuhan lengan. Pada ibu hamil, Mercury
proses raksa bagi kesehatan dan lingkungan meracuni anak yang dikandung sehingga
yang serius, larangan penggunaannya anak menjadi dungu, jika tidak autisme. Ciri-
semakin ketat (dampak Pencemaran Mercury ciri menderita keracunan Mercury adalah
(Hg).Mineral tambang.com). sulit tidur, kaki dan tangan merasa dingin,
gangguan penciuman, kerusakan pada otak,
Sesuai sebuah analisis yang telah
hilangnya kesadaran hingga kematian.
dilakukan (Emily O. dkk., 2005), yang
menyatakan bahwa ibu yang makan ikan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
tercemar maka mercuri bersifat berasosiasi (BTKL) bekerja sama dengan Dinas
negatif dengan score VRM (Visual Kesehatan Provinsi Maluku. Menurut Kepala
Recognitive Memory), walaupun CI ±nya Dinas Kesehatan Maluku, selain melakukan
tidak mendekati nol. Dengan asupan ikan pengujian di sejumlah lokasi yang
yang moderat diperkirakan bahwa ibu yang merupakan sumber air bersih bagi kebutuhan
mengkonsumsi ikan selama kehamilan warga setempat, tim penguji juga mengambil
mungkin menguntungkan dalam penurunan sampel pengujian di sejumlah Daerah Aliran
cognisi pada bayi tetapi pajanan mercury Sungai (DAS). Hasil pengujian sampel air di
dengan tingkat tinggi mempunyai dampak Hulu Sungai Waeapo menunjukkan
negatif pada cognisi anak. Penelitian ini kandungan merkuri mencapai 0,0529
merekomendasikan bahwa wanita selama mg/liter, Kali Suket (0,0049 mg/liter), Kali
kehamilannya boleh mengkonsumsi ikan Netat (0,0089 mg/liter), Hilir Kali Wamsait
dengan memilih varietas ikan yang (0,006 mg/liter), Kali Anahonai (0,0042
mengandung mercuri dengan tingkat rendah. mg/liter) dan Hulu Kali Wamsait (0,0463
PJ OLWHU ´ XQJNapnya ( Jejak Tapak Guru
Dampak pencemaran pada perairan
Blog, 2013).
dapat digambarkan sebagai berikut. Bila air
minum yang terpolusi mungkin rasanya Informasi yang diperoleh dari
berubah meskipun perubahan baunya responden jajaran Dinkes bahwa beberapa
mungkin sukar dideteksi, bau yang oknum PNS ada yang mencari
menyengat mungkin timbul pada pantai laut, tambahan/sambilan kerja diluar tugas
sungai dan danau yang terpolusi. Kehidupan pokoknya. Bahkan ada informasi PNS di
hewan air akan berkurang pada air sungai suatu instansi di tingkat Kabupaten, telah
yang terpolusi, kehidupan hewan air akan dipecat karena indisipliner. Sesuai dengan
berkurang pada air sungai yang terpolusi berita yang dilangsir (Anonim, 2010) bahwa
berat. Minyak yang terlihat terapung pada oknum PNS di Pemkab Buru lebih senang
permukaan air laut menunjukkan adanya melakukan penambangan karena kebagian
polusi. pendapatan lebih besar dari gaji setiap bulan.
Persepsi jajaran kesehatan tentang ...(M. Hasyimi, Yulianis R & Betryon)