Professional Documents
Culture Documents
Analisa Quality of Service (Qos) Kinerja Point To Point Protocol Over Ethernet (Pppoe) Dan Point To Point Tunneling Protocol (PPTP)
Analisa Quality of Service (Qos) Kinerja Point To Point Protocol Over Ethernet (Pppoe) Dan Point To Point Tunneling Protocol (PPTP)
net/publication/320383186
CITATIONS READS
2 3,750
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Perancangan Layanan Streaming Interaktif pada M-Learning Berbasis CDMA View project
All content following this page was uploaded by Edhy Sutanta on 13 October 2017.
ABSTRACT
The development of information technology led to increasing of requirement for
communication networks.At the first, data exchange only using form of handwriting, documents,
monthly reports, etc. But nowadays data exchange has grown into a network communication
using the Internet for more quickly and efficiently. However, not all applications can pass the
Internet, for security reasons or simply due to the limitations of the application itself. For
applications that still require a local model or private network, the internet still can be used to
make the process of tunneling protocol based on IP using EoIP feature, PPPoE, and PPTP in
Mikrotik. This technique allows a local network or private network to communicate with the other
local networks, through the public network (Internet). The issue of QoS becomes so important
because the VPN is increasingly needed to connect a local network (private) with other local
network through a public network (internet). QoS guarantees related with the quality of a certain
service that can be enjoyed by the user.
This paper focuses on the QoS Analysis of Point to Point Protocol over Ethernet (PPPoE)
and Point to Point Tunneling Protocol (PPTP) Performances. Experiment conducted by sending
ICMP ((Internet Control Message Protocol)) packets using ping with various capacity, with ICMP
packets delivery can generate numbers that can be used for analysis of jitter, delay, and packet
loss. Throughput analysis done by copying data with various capacity. This study was
conducted using two PC client that connected with three routers. The result show that PPPoE
as good as PPTP, but PPTP better to manage network with VOIP service that related to jitter.
PPTP also better to manage network with full bandwidhth which is related with throughput.
INTISARI
Semakin berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan kebutuhan jaringan
komunikasi semakin meningkat. Pada awalnya pertukaran data hanya menggunakan hardcopy
berupa tulisan tangan, dokumen, laporan bulanan dan sebagainya. Tetapi saat ini pertukaran
data telah berkembang menjadi komunikasi menggunakan jaringan internet karena tuntutan
waktu dan efisiensi.Namun tidak semua aplikasi bisa dilewatkan jalur internet, untuk alasan
keamanan atau memang akibat keterbatasan aplikasi itu sendiri. Untuk aplikasi-aplikasi yang
masih memerlukan model local/private network maka internet masih bisa dimanfaatkan dengan
melakukan proses tunneling berbasis protokol IP misal menggunakan fitur EoIP, PPPoE, dan
PPTP di Mikrotik. Teknik ini memungkinkan sebuah jaringan lokal (private) berhubungan
dengan jaringan lokal lainnya, melalui jaringan publik (internet). Isu kualitas layanan atau
QoSmenjadi penting karena VPN semakin dibutuhkanuntuk menghubungkan sebuah jaringan
lokal (private) dengan jaringan lokal lainnya melalui jaringan publik (internet). Jaminan QOS
berhubungan dengan seberapa baik kualitas suatu layanan tertentu dapat dinikmati oleh
pemakai.
Penelitian ini membahas tentang analisa QoS kinerja PPPoE dan PPTP. Pengujian
dilakukan dengan cara mengirimkan paket ICMP menggunakan ping dengan beban paket yang
bervariasi.Proses pengiriman paket tersebut selanjutnya dianalisa untuk memperoleh nilai
delay, jitter, dan packet loss. Analisa throughput dilakukan dengan copy data dengan kapasitas
data yang bervariasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua buah PC client yang
terhubung dengan 3 buah router. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPPoE dan PPTP
memiliki kualitas yang hampir sama baiknya,tetapi PPTP lebih baik dalam menangani jaringan
yang menggunakan layanan VOIP yang erat hubungannya dengan jitter. PPTP juga lebih baik
dalam menangani penggunaan bandwidth secara maksimal yang berhubungan dengan
throughput.
29
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
PENDAHULUAN
30
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
tentang analisis perbandingan penerapan protokol tunneling SSL, L2TP, dan PPTP pada
layanan VOIP terhadap QOS.
Dalam lingkup jaringan, QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik
jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu
layanan. QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja yang telah
dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu layanan (Ferguson & Huston, 1998). QoS
mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada
trafficjaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS menawarkan kemampuan
untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan jaringan yang disediakan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Tabel 1 menampilkan peringkat dan kriteria QoS.
2. Packet loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan
congestion pada jaringan. Tabel 3 menunjukkan peringkat dan kriteria packet loss.
31
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
3. Delay adalah waktu yang dibutuhkan paket untuk mencapai tujuan, karena adanya
antrian, atau mengambil rute yang lain untuk menghindari kemacetan.Peringkat dan
kriteriadelaydiperlihatkan pada Tabel 4.
4. Jitter, diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan
data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter.
Peringkat dan kriteriajitterdiperlihatkan pada Tabel 5.
PEMBAHASAN
32
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
Pengujian dilakukan dalam dua kondisi, yaitu kondisi sepi dan kondisi padat. Kondisi sepi
adalah kondisi di mana tidak ada aktifitas lain selain pengiriman paket ICMP maupun copy data,
sedangkan kondisi padat merupakan kondisi dimana lalu lintas jaringan 90% penuh yang
diakibatkan oleh bandwith test yang dilakukan dari router 2 menuju router 3. Jika menggunakan
WinBox, bandwith test dapat dilakukan melalui menu Tools → Bandwidth Test seperti pada
Gambar 2. DalamGambar 2 dapat dilihat bahwa traffic yang masuk maupun keluar jika dijumlah
rata-rata sebanyak 90Mbps yang berarti sekitar 90% dari kapasitas bandwidth jika diasumsikan
bahwa kapasitas bandwdith maksimal yang bisa diakomodasi oleh kabel Fast Ethernet
Category 5E adalah 100Mbps.
Berdasarkan pengiriman paket ICMP tersebut dapat diketahui kualitas QoS pada aspek
delay, jitter, dan packet loss yang dapat dianalisa melalui Wireshark seperti pada Gambar 4.
33
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
Proses capture di Wireshark dilakukan melalu PC client yang sama dengan PC yang
mengirimkan ping ke komputer dengan IP Address 192.168.6.2. Dalam Gambar 4 dapat dilihat
bahwa protokol dari ping yang dikirimkan adalahprotokol ICMP.
Proses copy data juga dilakukan dari komputer di jaringan router 2 dengan IP Address
192.168.3.2 menuju ke komputer client di jaringan router 3 dengan IP Address 192.168.6.2.
Proses capture paket dari copy data dapat dilihat pada Gambar 5. Dalam Gambar 5 dapat
dilihat bahwa protokol yang digunakan dalam proses copy data dari komputer client di jaringan
router 2 menuju ke komputer client di jaringan router 3 adalah protokol TCP.
Hasil pengujian delay PPPoE dan PPTP dalam kondisi sepi tampak pada Tabel 6.
34
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
Hasil pengujian delay PPPoE dan PPTP dalam kondisi padat tampakpada Tabel 7.
Hasil pengujian jitter PPPoE dan PPTP dalam kondisi sepi tampak pada Tabel 8.
Hasil pengujian jitter PPPoE dan PPTP dalam kondisi padat tampak pada Tabel 9.
Hasil pengujian throughput PPPoE dan PPTP dalam kondisi sepi tampak pada Tabel 10.
35
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
Hasil pengujian throughput PPPoE dan PPTP dalam kondisi padat tampakpada Tabel 11.
Hasil pengujian packet losspada PPPoE dan PPTP dalam kondisi sepi maupun padat
dengan beban paket 1.000 byte, 10.000 byte, 40.000 byte, 65.500 byte semuanya
menunjukkan tidak ada paket yang hilang atau persentase packet loss adalah 0%. Berdasarkan
standar TIPHON maka kualitas jaringan PPPoE dan PPTP dalam kondisi sepi maupun dalam
kondisi padat mempunyai kualitas yang sangat bagus.Grafik rata-rata delaypada PPPoE dan
PPTP dapat dilihat pada Gambar 6. Secara keseluruhan kinerja delay PPPoE lebih baik jika
dibandingkan dengan PPTP, baik dalam kondisi sepi maupun dalam kondisi padat.
50.000
40.000
millisecond (ms)
PPPoE Sepi
30.000
PPTP Sepi
20.000
PPPoE Padat
10.000 PPTP_padat
0.000
1000 byte 10000 byte 40000 byte 65500 byte
Beban Paket
Gambar 6. Grafik rata-rata kinerja Delay PPPoE dan PPTP
Grafik rata-rata jitterpada PPPoE dan PPTP dapat dilihat pada Gambar 7. Secara
keseluruhan kinerja jitter PPPoE dalam kondisi sepi lebih baik jika dibandingkan dengan PPTP.
Namun dalam kondisi padat kinerja jitter PPTP lebih baik jika dibandingkan dengan PPPoE.
0.800
millisecond
0.600
0.400 PPPoE Sepi
0.200 PPTP Sepi
0.000 PPPoE Padat
1000 10000 40000 65500 PPTP Padat
byte byte byte byte
Beban Paket
Grafik rata-rata kinerja throughputpada PPPoE dan PPTP dapat dilihat pada Gambar 8.
Secara keseluruhan kinerja throughput PPTP lebih baik jika dibandingkan dengan PPPoE, baik
dalam kondisi sepi maupun dalam kondisi padat.
36
Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 ISSN:2338-6313
100.000
80.000
Mbps
60.000 PPPoE Sepi
40.000
PPTP Sepi
20.000
0.000 PPPoE Padat
Beban Paket
Gambar 8. Grafik rata-rata kinerja Throughput PPPoE dan PPTP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ferguson, P., & Huston, G. (1998). Quality Of Service. John Wiley & Sons Inc.
Habibi, Y., & Satya, B. (2014). Analisis dan Implementasi PPPoE Client Dan Server Dengan
Menggunakan Mikrotik Studi Kasus ISP PT. Cobralink Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Jaya, S. I., Efendi, R., & Miyono, N. (2012). Pemanfaatan Point-to-Point Tunneling Protocol
(PPTP) pada Virtual Private Network dalam Akses FileServer. Jurnal Teknologi Informasi-
Aiti, 101-200.
Rizal, F. A., Cahyani, N. D., dan Suryani, V. (2012). Analisis Perbandingan Penerapan
ProtokolTunneling SSL, L2TP, dan PPTP pada Layanan VOIP Terhadap QOS(Quality Of
Service). Tugas Akhir.
TIPHON. (1999). TelecommunicationsandInternetProtocolHarmonizationOverNetwork
(TIPHON) General aspects of Quality of Service (QoS). Jurnal, 1.
37