Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 35

BAB I

Ilmu Administrasi

1.1. Pengertian Ilmu Administrasi

Sebelum mempelajari lebih jauh tentang administrasi, terlebih dulu kita harus

memahami pengertian administrasi baik dari segi etimologi maupun secara terminologi.

Dahulu pengertian administrasi lebih dikenal dengan surat-menyurat seperti dalam hal

pencatatan arsip. Namun pengertian administrasi saat ini telah berkembang dalam arti

yang lebih luas tidak hanya sekedar surat-menyurat.

Pengertian administrasi dilihat dari segi etimologi berasal dari bahasa latin yaitu

dari kata ad + ministrare. Ad berarti intensif, sedangkan ministrare artinya melayani,

membantu, dan memenuhi sehingga administrasi dapat diartikan dengan melayani,

membantu dan memenuhi secara intensif. Berikut ini akan membahas pengertian

administrasi menurut beberapa ahli dan literatur :

Menurut Oxford Dictionary:

[mass noun] the process or activity of running a business, organization, etc.: the

day to-day administration of the company a career in arts administration

(the administration) the people responsible for running a business, organization,

etc.: the university administration took their demands seriously

Law the management and disposition of the property of a deceased person,

debtor, or insolvent company, by a legally appointed administrator: the company went

into administration

Menurut Herbert A. Simon, “Administrative Behaviour”:

“Administration can be defined as the activities of groups cooperating to accomplish

common goals.”
Menurut Luther Gulick , “Papers on The Science of Administration”:

“The science of administration in thus the system of knowledge whereby man may

understand relationship, predict result, and influence outcomes in any situation where

men are organized at work together for a common purpose.”

Menurut Leonard D. White , “Introduction of The Study of Public

Administration”:

“Administration is a process common to all groups efforts, public or private, civil

or military, large or small scale.”

Menurut Pfiffner dalam Muhammad Al-Buraey (1985):

“Administration consist of getting the work of government done by coordinating the

efforts of people so that they can work together to accomplish their set tasks.”

Menurut Felix Nigro:


“Administration is the organization and use of men and materials to accomplish a

purpose.”

Menurut L. D. White:

“The art of administration is the direction, coordination, and control of many persons to

achive some purpose or objective.”

Berbagai pengertian tentang administrasi di atas yang disampaikan oleh para ahli

merupakan pengertian administrasi yang berlaku secara umum. Jadi tidak berlaku khusus

terhadap administrasi di suatu negara tertentu. Jika melihat dari pandangan beberapa ahli

yang mendefinisikan administrasi, dapat ditarik kesimpulan secara garis besar mengenai

administrasi yang pada prinsipnya meliputi :

a. Kerjasama

b. Umumnya, banyak orang

c. Mencapai tujuan bersama

d. Adanya kegiatan, proses, usaha

Dalam definisi para ahli di atas mengandung keempat aspek tersebut. Jadi bisa

disimpulkan bahwa ilmu adminstrasi adalah suatu pengetahuan yang mencakup segenap

rangkaian kegiatan penataan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai

tujuan tertentu.

1.2 Tahap Administrasi

A. Tahap Prasejarah (berakhir 1M)

Dari beberapa bukti sejarah diketahui bahwa masyarakat prasejarah atau masyarakat

purba telah menjalankan roda administrasi berdasarkan apa yang sekarang disebut prinsip

administrasi meskipun sistem administrasi dan manajemen yang dipergunakan belum

serumit yang digunakan sekarang ini. Tahap prasejarah ini, ditinjau dari segi waktu dan

tempatnya dibagi menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut:

a. Peradaban Mesopotamia
Masyarakat Mesopotamia telah menjalankan prinsip adminisrasi, diantaranya

dalam bidang pemerintahan, perdagangan, dan pengangkutan, terutama

pengangkutan sungai, serta bidang komunikasi yang dapat ditunjukkan dengan

penggunaan bahasa adat mereka dalam berkomunikasi. Mereka juga telah

menggunakan logam sebagai alat tukar menukar barang. pertukaran dengan uang

logam ini, termasuk salah satu bentuk penerapan ilmu administrasi karena dalam

penggunaan uang logam sebagai alat pertukaran telah ada unsur pengaturan dan

memudahkan, dimana yang awalnya masyarakat hanya mengenal pertukaran barang

dan barang yang tidak ada ukuran pastinya lalu berkembang dengan adanya uang

logam untuk alat pertukaran. Pertukaran dengan uang logam termasuk penerapan

ilmu administrasi sedangkan pertukaran barang dengan barang termasuk administrasi

sebagai seni, karena pertukaran barang dengan barang bersifat subjektif artinya tidak

ada ukuran pastinya dibandingkan dengan pertukaran dengan uang logam.

b. Peradaban Babilonia

Masyarakat Babilonia telah berhasil menggunakan suatu sistem administrasi,

yaitu salah satunya di bidang teknologi, dibuktikan dengan adanya taman gantung

yang menurut orang belum bisa ditandingi oleh manusia modern hingga saat ini. Hal

ini termasuk penerapan ilmu administrasi karena dalam pembuatan taman gantung

terdapat empat prinsip yang terkandung dalam ilmu administrasi yakni tujuan,

proses, kerja sama, serta melibatkan sekelompok orang.

c. Mesir Kuno

Pengetahuan tentang perkembangan administrasi dan manajemen pada zaman

Mesir kuno lebih banyak karena peninggalan sejarahnya yang lebih banyak dan juga

terutarna karena tulisan Mesir kuno masih banyak dapat digali kembali dan masih

banyak pula ahli purbakala yang dapat menginterpretasikannya. Dengan


diketemukannya papirus, misalnya maka kejadian-kejadian di Mesir kuno lebih

banyak tercatat. Analisis dari peninggalan-peninggalan sejarah itu membuktikan

bahwa di Mesir kuno aspek administrasi yang sangat berkembang ialah di bidang

pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan, dan pertanian (termasuk irigasi).

Hanya saja dalam peradaban Mesir kuno proses administrasi lebih banyak dijalankan

bukan untuk kepentingan rakyat, seperti umum diakui sekarang ini, akan tetapi demi

kepentingan Firaun dan keluarganya. Sebabnya ialah bahwa Firaun dianggap dan

diperlakukan sebagai dewa atau paling sedikit sebagai manusia keturunan dewa-

dewa. Pengabdian kepada Firaun diidentikkan dengan pengabdian kepada Tuhan

d. Tiongkok Kuno

Ditemukan perkembangan yang menonjol dan belum ditemukan sebelumnya,

yaitu masyarakat dan pemerintahan Tiongkok Kuno telah berhasil menciptakan suatu

sistem administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya ciptaan

tersebut sehingga masih digunakan hingga sekarang yang diistilahkan merit system.

Muncul juga banyak tokoh yang sangat berjasa pada zaman ini, diantaranya

adalah Konfusius dengan “Rules of Public Administration”nya, yang merupakan kode

etik bagi para pejabat pemerintahan masa itu, Chow dengan “The Constitution of

Chow”nya, yang merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai negeri,

dan Mo Ti dengan pandangan sosialismenya dan dan sumbangan terpentingnya dalam

bidang perbaikan administrasi pertanian.

e. Romawi Kuno

Sumber ilmiah terpenting yang dapat dipelajari mengenai perkembangan

administrasi pada zaman romawi kuno ialah karya ahli filsafat terkenal, Cicero, yang

menulis dua buku yaitu De officii(the office), dan De Legibus (the law). Dalam kedua

karya tersebut ia menjelaskan bahwa pemerintah Romawi kuno untuk pertama

kalinya berhasil memerintah daerah yang sangat luas karena meliputi seluruh bagian
dunia yang telah mereka ketahui pada waktu itu melalui apa yang sekarang dikenal

dengan istilah systems approach. Tugas – tugas pemerintah dibagi dalam departemen

– departemen yang disebut magistrates yang dipimpin olch seorang magistrator. Di

samping departementalisasi tugas-tugas pemerintahan itu, pemerintah Romawi kuno

telah berhasil pula mengembangkan administrasi militer, administrasi pajak, dan

administrasi perhubungan. Kesemuanya ini memang oleh Romawi kuno sangat

diperlukan mengingat Romawi merupakan suatu imperium yang sangat luas wilayah

kekuasaannya.

f. Yunani Kuno

Yunani berhasil mengembangkan konsep demokrasi, sebagaimana diketahui

demokrasi terdiri dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu demos (rakyat), kratos

(kekuasaan). Demokrasi merupakan suatu sistem administrasi yang fungsinya untuk

memberikan kemudahan dan pelayanan untuk masyarakat diterapkan dalam sistem

pemerintahan. Yang pada saat itu banyak bermunculan sistem pemerintahan yang

terpusat pada bagian pemerintah, yang orientasinya bukan untuk melayani

masyarakat. Sehingga dimunculkan konsep demokrasi yang fungsinya menegaskan

lagi fungsi administrasi untuk melayani masyarakat. Sehingga kepentingan rakyat

tidak terabaikan.

1.3 Fungsi Administrasi

Untuk mencapai keefektifan dan keefisienan yang tinggi, segala kegiatan

dan tindakan harus dilaksanakan dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang dan

rasional. Guna menjamin dan menciptakan rasionalitas yang tinggi, perlu adanya

langkah-langkah kegiatan. Dan langkah-langkah kegiatan itu disebut dengan

fungsi pokok. Fungsi-fungsi pokok administrasi menurut Henry Fayol antara lain:

A. Planning (Perencanaan)
adalah memutuskan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan, bagaimana

melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang harus melakukannya. Fungsi

perencanaan meliputi menetapkan tujuan dan mengaturnya dalam urutan logis.

Administrator terlibat dalam perencanaan baik jangka pendek dan jangka panjang.

B. Organizing (Mengorganisir)

melibatkan identifikasi tanggung jawab apa yang akan dilakukan, pengelompokan

tanggung jawab ke dalam departemen atau divisi, dan menetapkan hubungan

organisasi. Tujuannya adalah untuk mencapai upaya terkoordinasi antara semua

elemen dalam organisasi (Koordinasi). Pengorganisasian harus memperhitungkan

pembagian wewenang dan tanggung jawab dan pengawasan dalam unit.

C. Staffing

berarti mengisi posisi pekerjaan dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat. Ini

melibatkan staf menentukan kebutuhan, menulis deskripsi pekerjaan, rekrutmen dan

penyaringan orang untuk mengisi posisi.

D. Directing (Commanding) / Mengarahkan (Komandan) – adalah memimpin orang untuk

mencapai tujuan organisasi. Hal ini melibatkan sumber daya dan ketersediaan ataka

pendukung yang efektif. Mengarahkan memerlukan keterampilan interpersonal yang

luar biasa dan kemampuan untuk memotivasi orang. Salah satu hal penting dalam

mengarahkan adalah untuk menemukan keseimbangan yang benar antara penekanan

pada kebutuhan staf dan penekanan pada produksi ekonomi.

E. Controlling (Pengendalian)

adalah fungsi yang mengevaluasi kualitas di semua wilayah dan mendeteksi

penyimpangan potensial atau ataka dari rencana organisasi. Hal ini menjamin kualitas

kinerja dan hasil yang memuaskan dengan tetap menjaga lingkungan yang tertib dan

bebas masalah. Mengontrol meliputi manajemen informasi, pengukuran kinerja, dan

institusi tindakan korektif.


F. Budgeting (Penganggaran)

dibebaskan dari daftar di atas, menggabungkan sebagian besar fungsi administrasi,

dimulai dengan pelaksanaan rencana anggaran melalui penerapan atakan anggaran.

1.4 Tujuan Administrasi

tujuan administrasi adalah untuk menyelenggarakan dan mendayagunakan segala

tenaga sarana dan dana secara optimal, teratur, relevan, efektif dan efisien agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

1.5 Prinsip-Prinsip Administrasi

Adapun prinsip-prinsip administrasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok manusia.

2) Adanya penataan atau pengaturan dalam kerjasama.

3) Adanya sumber daya (manusia dan non manusia) untuk ditata.

4) Adanya tujuan yang akan dicapai dari kegiatan bersama

1.6 Peranan Administrasi

Albert Lepawsky menunjukkan 6 peranan administrasi dalam kehidupan

dan perkembangan masyarakat:

1 . The Universal Importance of Administration

Bahwa administrasi sebagai studi ilmiah yang serius diperlihatkan daridisintegrasi bagi

kurangnya abilitas adminstrasi dan efisiensi manajementerutama pada periode Perang

dunia II Fayol atakana, melalui pengetahuan administrasi kita mengerti peranan

orang,komando, koordinasi dan control yang jadi dasar untuk tenaga kerja(workman)

Dengan demikian tiap orang membutuhkan Adm sehingga adm adalah

suatu subyek dari kepentingan universal.

2. The stabilizing role of administration in society

Paul pigors menyatakan bahwa fungsi primer administrasi adalah untuk stabilisasi

institusi-institusi social.
3. The role administration in social change

Brook adam mengatakan bahwa fungsi pokok administrasi adalah jaminanstabilitas

social dengan sediakan fasilitas bagi perubahan social

4. The treat of a managerial revolution

James burnham : kualitas esensial dari the emerging society adalah

karakter manajemennya, bahwa dalam kenyataan manajer-manajer mempersiapkan

untuk taken over masyarakan modern.

5. The prospect of a managerial evolution

Charles merriem: bahwa lambat laun akan diberikan atribut posisi manajer dari suatu

masyarakat demokratik. Ia menyebut organisasi pemerintahan tidak lain merupakan

organisasi manajerial

6. Adminstration as the key to modern society

Charles A. Besrd : Masyarakat modern adalah masayarakat besar. Setiap usaha

masyarakat modern akan mendapatkan ketenangan dibawah adminstrasi.


BAB 2

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI

“Administrasi Publik dan Administrasi Niaga”

2.1 Pengertian Administrasi Publik (Administrasi Negara)

Administrasi publik secara singkat dan sederhana dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara

dalam usaha mencapai tujuan negara. Administrasi publik adalah mesin untuk

pelaksanaan secara umum penyelenggaraan negara yang dipahami oleh para wakil rakyat.

Pemerintah sebagai pemegang kepercayaan publik akan menggunakannya untuk

kepentingan umum dan tidak untuk kepentingan tertentu secara pribadi atau kelompok.

Administrasi publik berarti administrasi pada organisasi yang bersifat publik, artinya,

kenegaraan atau antarnegara.

Administrasi Publik adalah penggunaan teori-teori manajerial, polotik, dan hukum

diproses untuk memenuhi legislatif, eksekutif, dan mandate peradilan pemerintah untuk
penyediaan fungsi pengaturan dan jasa untuk masyarakat secara keseluruhan atau untuk

segmen itu (David H. Rosenbloom).

Secara teoritis ilmu administrasi terbagi menjadi dua, yaitu ilmu administrasi publik

murni dan ilmu administrasi terapan. Ilmu administrasi publik murni mengembangkan

teori yang berlaku secara universal diseluruh dunia sedangkan ilmu administrasi terapan

yang mengembangkan ajaran yang tidak bersifat universal.

Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa

kehidupan menjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public.

Segala hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang

bersifat public telah dicakup dalam pengertian administrasi Negara, khususnya dalam

mengkaji kebijaksanaan publik.

Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahw a

administrasi Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi

Negara membantu untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya disamping

memberikan keterampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi

akan memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengoordinasi segala energi social

dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan. Dengan demikian, determinasi kebijakan

publik baik dalam tahapan formulasi, implementasi, evaluasi, maupun terminasi, selalu

dikaitkan dengan aspek produktifitas, kepraktisan, kearifan, ekonomi dan apresiasi

terhadap sistem nilai yang berlaku. Peranan Administrasi Negara semakin dibutuhkan

dalam globalisasi alam yang sangat menekankan prinsip persaingan bebas. Secara politis

peranan Administrasi Negara adlah memelihara stabilitas Negara baik dalam pengertian

keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan Administrasi

Negaraadalah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan

mengatasi persaingan global.


Fungsi administrasi negara selalu disesuaikan dengan fungsi atau tujuan dari suatu

negara yang dijadikan tugas pemerintah. Fungsi pemerintah, fungsi tata usaha negara,

fungsi tata pengurusan rumah tangga, fungsi pembangunan, dan fungsi lingkungan hidup.

Setiap administrasi negara dewasa ini terdiri atas:

1. Administrasi pemerintahan.

2. Administrasi pengolahan informasi yang dijalankan oleh dinas biro negara.

3. Administrasi rumah tangga.

4. Administrasi pembangunan

5. Administrasi lingkungan.

Hukum administrasi negara sangat penting, artinya suatu perbuatan dan keputusan

yang diambil oleh para pejabat administrasi negara harus berdasarkan hukum administrasi

negara. Hukum administrasi negara terdiri atas:

a. Hukum yang mengatur seluk beluk (wewenang, organisasi, aktivitas-aktivitas,

personil, keuangan, materiil, dan peradilan administratif) administrasi negara yang

disebut hukum administrasi negara heteronom.

b. Hukum yang diciptakan oleh administrasi negara sendiri melalui peraturan

pemerintah, keputusan presiden, menteri, direktur jenderal, peraturan daerah tingkat I

dan II, gubernur, bupati, camat, kepala dinas dan sebagainya, yang kemudian disebut

hukum administrasi negara otonom.

Meskipun telah dikatakan bahwa pembagian administrasi menjadi administrasi publik

dan administrasi privat, namun sebagian besar kegiatan dalam bidang administrasi privat

dilakukan oleh sektor keniagaan. Maka untuk mempermudah klasifikasi di atas, klasifikasi

yang lebih sering terlihat adalah administrasi publik dan administrasi bisnis tanpa

melupakan bahwa pembagian yang lebih tepat adalah antara administrasi publik dan

administrasi privat. Namun karena administrasi bisnis yang sangat menonjol dalam

beberapa waktu terakhir ini, maka administrasi bisnis dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan jasa sampai tibanya barang dan jasa

tersebut di tangan konsumen.

Dalam dunia keniagaan sekarang ini dikenal dua macam pokok industri yaitu industri

yang menghasilkan barang dan industri yang menghasilkan jasa. Akan tetapi karena

perkembangan administrasi yang sangat dinamis, maka klasifikasi yang sangat sederhana

di atas sudah semakin kompleks. Misalnya, dengan semakin pentingnya peranan suatu

pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup seluruh rakyatnya, maka menjadi suatu hal

yang lumrah apabila pemerintah pun turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal

ini terbukti dengan adanya “public corporations” yang meskipun dikuasai oleh negara

namun kegiatan, motif bekerja, dan struktur organisasi secara keseluruhan bersifat

keniagaan. Oleh karena itu, timbul kegiatan yang bersifat “public business

administration” yang merupakan gabungan antara administrasi publik dan administrasi

privat.

2.2 Definisi Administrasi Bisnis

1. Admnisistrasi menurut Herbert A. Simon, “Administrative Behaviour”: Administrasi

dapat dirumuskan sebagai kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Menurut Griffin dan Ebert (1996), bisnis adalah sebuah organisasi yang menyediakan

barang dan jasa dengan tujuan untuk mengahasilkan keuntungan.

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi bisnis adalah

proses kerjasama mengelola setiap aspek bisnis dengan tujuan untuk mendapat

keuntungan, mempertahankan pertumbuhan dan stabilitas organisasi (perusahaan).

Administrasi bisnis merupakan studi tentang bisnis yang meliputi kemampuan

analisa, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi antar

individu, pengembangan strategi bisnis, kepemimpinan dan manajemen sumberdaya serta

informasi. Tujuan utamanya adalah menghasilkan keuntungan bagi organisasi

(perusahaan)
2.3 Pokok Bahasan administrasi Bisnis

Administrasi bisnis meliputi pelaksanaan kegiatan pengelolaan mulai dari

memproduksi suatu produk atau layanan sampai pengiriman produk atau layanan kepada

pelanggan. Administrasi sering dianggap hanya sebagai pekerjaan pembuatan laporan

atau surat, tetapi sebenarnya lebih dari itu, administrasi mencakup koordinasi semua

prosedur yang memungkinkan produk atau jasa yang akan dikirimkan, bersama dengan

catatan pembukuan yang dapat diperiksa untuk mengidentifikasi kesalahan atau peluang

untuk perbaikan.

Administrasi yang berobyek Swasta / Niaga (Business Administratio) dapat dibagi

menjadi:

1. Administrasi Perusahaan

Administrasi perusahaan adalah proses administrasi yang diaplikasikan pada sebuah

perusahaan atau badan kemitraan swasta. kegiatan administrasi perusahaan meliputi

kegiatan produksi, transportasi, asuransi, perbankan dan bidang lainnya. Administrasi

perusahaan yang efektif penting untuk kelancaran organisasi.

2. Administrasi Bukan Perusahaan / Non Niaga

Administrasi non-niaga biasanya cenderung ke arah perusahaan sosial-swasta, misalnya

administrasi sosial sekolah swasta, rumah sakit swasta, badan amal, klub, dan lain

sebagainya.

Administrasi bisnis mencakup berbagai persyaratan kerja. Elemen dasar administrasi

bisnis meliputi:

a. manajemen keuangan
manajemen keuangan adalah salah satu fungsi terpenting dalam manajemen bisnis

yang menangani seputar sumber daya dan keuangan untuk kegiatan produksi suatu

perusahaan.

b. Manajemen sumber daya manusia

manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan karyawan yang

berperan sebagai pekerja ahli dalam bidang masing-masing di suatu perusahaan.

Meliputi proses perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, termasuk rekrutmen,

seleksi, pelatihan dan pengembangan skill, promosi dan transfer,serta pemberhentian

kerja. Selain itu juga mencakup kesejahteraan dan keselamatan karyawan ,serta

masalah gaji. Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari proses manajemen

yang berkaitan dengan pemeliharaan hubungan manusia dan menjamin

kesejahteraan fisik karyawan sehingga mereka memberikan kontribusi maksimal

untuk bekerja secara efisien.

c. Komunikasi

Komunikasi merupakan kemampuan individu atau kelompok untuk menyampaikan

ide atau perasaan dan dibutuhkan untuk membangkitkan atau mendapatkan respon dari

orang lain sehingga dapat bekerja sama. Pada lingkungan bisnis, komunikasi

merupakan keahlian terapan atau sebuah teknik untuk mendapatkan kerjasama

sehingga sebuah organisasi mampu bekerja secara sinergis. Manajemen yang baik

adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat.

Hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen pun juga menghasilkan banyak

manfaat. Ide-ide baru dari karyawan mengenai solusi dari masalah yang terjadi di

perusahaan akan mudah terselesaikan.

d. Manajemen teknologi

Manajemen Teknologi diatur dalam disiplin ilmu manajemen yang memungkinkan

organisasi untuk mengelola fundamental teknologi mereka untuk menciptakan


keunggulan kompetitif. Konsep-konsep khas yang digunakan dalam manajemen

teknologi adalah teknologi strategi (logika atau peran teknologi dalam organisasi),

peramalan teknologi (identifikasi teknologi yang relevan mungkin bagi organisasi,

mungkin melalui teknologi kepanduan), teknologi roadmapping (pemetaan teknologi

untuk kebutuhan bisnis dan pasar), teknologi portofolio proyek (satu set proyek yang

sedang dikembangkan) dan teknologi portofolio (satu set teknologi yang digunakan).

Peran manajemen teknologi dalam suatu organisasi adalah memahami nilai teknologi

tertentu bagi organisasi. Terus mengembangkan teknologi yang berharga selama ada

nilai bagi pelanggan dan oleh karena itu fungsi manajemen teknologi dalam sebuah

organisasi harus dapat berdebat kapan harus berinvestasi pada pengembangan

teknologi dan kapan harus mundur.

Manajemen Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai, desain perencanaan terpadu,

operasi optimasi, dan pengendalian teknologi, proses produk dan jasa, definisi yang

lebih baik akan pengelolaan penggunaan teknologi untuk keuntungan manusia.


BAB 3
“Perkembangan Ilmu Administrasi”

3.1 Sejarah Ilmu Administrasi

Dalam tulisan ini, pengembangan ilmu administrasi dibagi ke dalam periode klasik

dan modern. Administrasi sebagai ilmu dimulai ketika " Gerakan Manajemen Ilmiah"

dimulai dan dipelopori oleh Frederick W Taylor dari Amerika Serikat dan Henry Fayol

dari Perancis. Sebelum masa ini, administrasi dianggap sebagai seni. Para ahli teori klasik

yang memberi kontribusi terhadap pengembangan administrasi sebagai ilmu selain Fayol

dan Taylor adalah Charles Babbage, Henry R. Tone, Gilbreths, Henry L. Gant, Harrington

Emerson, James D. Money, Lyndal F. Urwick, Chester Barnard .

Teori administrasi modern dikembangkan melalui pendekatan psikologis dan

diprakarsai oleh Elton Mayo, Hugo Munsterberg - yang dikenal sebagai paham hubungan

manusia dan juga perilaku, proses, pendekatan kuantitatif, pendekatan sistem dan

pendekatan kontingensi.

Katolik Roma merupakan model organisasi yang berperan dalam pengembangan

administrasi sebagai ilmu pada awal masehi. Selama masa ini, munculah kepemimpinan
yang kuat dan ditentukan, sebuah organisasi fungsional yang luas dan manajemen yang

efisien. Organisasi Kristen (terutama Katolik) memprakarsai segudang prinsip-prinsip

manajemen dan standar yang berlaku saat ini.

Bukti pembangunan administrasi di Eropa datang tidak hanya dari organisasi

Katolik Roma tetapi juga keberadaan cameralism. "Cameralism" (dari Jerman Kammer,

Latin, kamera) adalah ilmu administrasi Jerman. Cameralism ini adalah pendahulu dari

ilmu pengetahuan modern administrasi publik.kelompok  Cameralis ini adalah biro di

mana karyawan administrasi pemerintah dari departemen fiskal melakukan pekerjaan

mereka secara rutin. Atau dalam arti yang lebih besar cameralisme adalah prosedur

sistematis pemerintah yang dibuat di biro administrasi "

Revolusi Industri, merupakan suatu proses yang dimulai di Inggris dan menyebar

ke seluruh dunia, ditandai dengan mekanisasi industri dan pertanian, penerapan kekuatan

pendorong terletak di dalam pengembangan pabrik dan kemajuan dalam transportasi dan

komunikasi.Seiring waktu, dominasi ilmu pengetahuan dalam industri meningkatkan

bentuk-bentuk baru organisasi yang tercermin dalam perubahan sosial.Kapitalisme

sebagai bentuk organisasi sosial merupakan konsekuensi. Revolusi Industri menentukan

pergerakan perusahaan, di antaranya dengan menonjolkan peraturan kerja yang kaku,

bentuk perilaku yang dirutinkan dan dimekanisasi, peningkatan ketergantungan di antara

anggota organisasi, dan koordinasi.

Revolusi Industri merupakan asal-usul teori manajemen ilmiah. Oleh karena

revolusi industri, mengakibatkan adanya penelitian pada produktivitas manusia, penelitian

administrasi, prinsip-prinsip manajemen, konsep manajemen, fungsi dan pendekatan

proses.

3.2 Periode Klasik


Fakta administrasi yang telah disebutkan sebelumnya masih dikenal sebagai

teknik kerjasama dan seni. Administrasi belum dipelajari secara ilmiah sampai

1886. Analisis ilmiah tentang fenomena puncak administrasi dimulai pada akhir abad ke-

19 dengan munculnya gerakan " Manajemen Ilmiah". 

Periode klasik dari administrasi, yang juga disebut manajemen ilmiah, diwakili

oleh dua sosok luar biasa: Frederick W. Taylor (1856-1915) dan Henry Fayol (1841-

1925).

Taylor tertarik untuk memahami faktor penentu produktivitas. Untuk menghindari

pemborosan dan upaya sia-sia, ia melakukan sebuah penelitian pada tugas-tugas

karyawan. Dimulai dengan penentuan standar perburuhan yang adil. Ia menekankan

perlunya suatu metode dalam pekerjaan. Penelitian itu didukung di bawah pengaruh

organisasi militer dan Kristen. Kontrol merupakan pengecualian untuk metode ilmiah

dalam bekerja. Kedua, segregasi / pemisahan tugas pekerja di bagian-bagian dan meneliti

gerakan dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu fungsi.Untuk menentukan

persyaratan ini, mesin dan alat-alat harus difungsikan secara khusus. Pelatihan, insentif

(moneter), koordinasi dan distribusi meripakan tanggung jawab antara karyawan dan

majikan harus didukung.

Menurut Fayol, fungsi perusahaan adalah teknis, komersial, keuangan, akuntansi

dan administrasi. Melalui penelitian, Fayol menyadari bahwa tidak satupun dari semua itu

dianggap sebagai fungsi peramalan, organisasi, koordinasi arah, dan kontrol. Hal ini

menyatakan bahwa manajemen adalah sebagai petunjuk universal dan diperlukan dalam

universitas yang menekankan pentingnya struktur organisasi dan mendefinisikan profil

administrator. Selain minatnya dalam struktur organisasi linier, Fayol termasuk juga

stafnya mengatakan bahwa fungsi administrasi lebih unggul dari fungsi

perusahaan.Selanjutnya, ia berpendapat bahwa karyawan yang berfungsi untuk

melaksanakan tugasnya harus dikerahkan lebih besar dengan meningkatnya tingkat hirarki
administrasi.Sembari menekankan pentingnya menggunakan metode administrasi,

prediksi diproklamasikan sebagai peran penting dari administrator.

Beberapa kritik berpendapat bahwa teori klasik menunjukkan kekurangan sebagai

berikut:

a. Pengembangan mekanisme dan keahlian, menghasilkan fragmentasi dan partisi

layanan yang diberikan oleh perusahaan.

b. Karyawan dianggap sebagai unsur perusahaan, yang mengabaikan aspek

psikososial yang mempengaruhi produktivitas.

c. Tidak ada ketentuan bersifat informal dalam organisasi dan pengaruhnya

terhadap struktur formal perusahaan.

d. Asumsi dari teori klasik yang melibatkan gagasan bahwa manajemen hanya

posisi kunci penting.

e. Aturan-aturan, mekanisasi dan kekakuan diberikan membatasi kreativitas dan

inovasi.

f. Organisasi fungsional hanya memberikan wewenang kepada supervisor di

bidang mereka sehingga dengan demikian membatasi daerah produktivitas.

g. Pengecualian merupakan kontrol terbatas terhadap penyimpangan tunggal di

tempat kerja dan membatasi insentif untuk pekerja jika mereka tidak

memenuhi tugas mereka.

h. teori klasik merupakan struktur organisasi terpusat; terlepas dampak

lingkungan fisik bagi organisasi.

3.3 Periode Moderen

 Kritik terhadap teori klasik mengungkapkan pentingnya mempertimbangkan

karyawan sebagai elemen inti dari organisasi. Selain itu, pengembangan ilmu perilaku

sangat dipengaruhi teori-teori manajemen baru.


Dengan perkembangan sosiologi dan psikologi dalam pemerintahan, terdapat

pergerakan reaksi dan bertentangan dengan teori klasik, yang dikenal sebagai pendekatan

humanistik, hubungan perilaku atau manusia. Pendekatan ini ditujukan untuk individu,

hubungan mereka dan peran mereka dalam-bisnis organisasi.

Di Amerika, pengalaman Hawthorne dikembangkan oleh Elton Mayo dan

beberapa variabel dalam organisasi yang tidak dianggap oleh teori manajemen klasik

disorot.

Hal ini mengungkapkan bahwa teori modern menyajikan sebuah pendekatan

eklektik, itu dengan mempertimbangkan semua arus yang ada dalam pemerintahan untuk

memikirkan kembali teori manajemen. Teori modern telah mengubah administrasi lebih

fleksibel.

Para pemikir terkemuka di lapangan menyebutkan karakteristik dari teori

manajemen modern sebagai berikut:

1. Penekanan pada fungsi administrasi.

2. Fleksibilitas dalam prinsip-prinsip manajemen.

3. Orientasi dari upaya untuk mencapai tujuan bersama.

4. Spesifikasi dan desain operasi administrasi.

5. Pengembangan teori motivasi dan perilaku.

6. Relevansi untuk fokus proses administrasi.

7. Pengembangan model yang berbeda dari organisasi.

8. Relevansi untuk manajemen berdasarkan sasaran (APO).

9. Pengembangan bentuk dan gaya pemrograman.

10. Pedoman untuk efisiensi optimal.

Tokoh-tokoh penting dari teori modern manajemen antara lain Drucker, Koontz,

Ujian, Newmann, Odioma dan Humble.


BAB 4

“Pemikiran Administrasi dan Manajemen”

4.1 Pemikiran Administrasi Menurut Beberapa Tokoh

1. Menurut Henri Fayol (1916), administrasi dirumuskan sebagai berikut: planning,

organizing, commanding, coordinating, and controlling

Jadi administrasi memiliki beberapa fungsi yakni : perencanaan, pengorganisasian,

memberi komando, koordinasi, dan mengadakan pengawasan.

2. Menurut Pfiffner dan Prestus, “Administration is an activity is or process mainly

concerned with mean for carrying out prescribed end”.

Administrasi adalah suatu aktivitas atau proses terutama mengenai cara-cara untuk

mencapai tujuan.

3. Ordway Tead (1951), mengemukakan: “Administration is the process and agency

which is responsible for the determination of the aims for which an organization and

its management are to strive”.


Administrasi adalah proses dan kegiatan dari organisasi dan manajemen yang

bertanggung jawab dan memberi arah dalam penentuan tujuan.

4. Hebert A. Simon (1947), mengemukakan: “In its broadest sense, administration can

be defined as the activities of groups cooperating to accomplish common goals”.

Dalam pengertian yang luas, administrasi dapat diberi batasan yaitu aktivitas dari

kelompok yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Menurut Leonard D. White (1926), “Administration is a process common to all group

effort public private, civil or military, large scale or small scale”.

Administrasi adalah suatu proses yang biasanya terdapat dalam kelompok, baik berupa

usaha negara atau perseorangan, sipil atau militer, baik dalam lingkup luas maupun

sempit.

6. Menurut Ensiklopedia Administrasi: Administrasi adalah segenap rangkaian

perbuatan penyelenggaraan setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk

mencapai tujuan tertentu.

7. Administration is a determinative function, while management is an executive

function. It also follows that administration makes the important decisions of an

enterprise in its entirety, whereas management makes the decisions within the

confines of the framework, which is set up by the administration (Schermerhorn,

2007).

4.2 Pemikiran Manajemen Menurut Beberapa Tokoh:

1. Menurut Koontz dan O’Donnell; “Management is getting done through the efforts of

other people”. (Manajemen dijalankan dengan usaha dari pihak lain).

2. Menurut George R. Terry; “Management is the accomplishing of a pre-determined

objective through the effort of other people”. (Manajemen adalah penyelesaian akan

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya lewat upaya orang lain).


3. James A.F. Stonner (1982), “Management is process of planning,organizing,directing

and supervising the efforts of members of the organization and use of resources other

organizations to achieve organizational goals set”.(manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan beberapa usaha para

anggota organisasi dan menggunakan berbagai sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan)

4. Administration is a determinative function, while management is an executive

function. It also follows that administration makes the important decisions of an

enterprise in its entirety, whereas management makes the decisions within the

confines of the framework, which is set up by the administration (Schermerhorn,

2007).

Dari pemikiran administrasi dan manajemen menurut tokoh di atas, sehingga dapat

dibedakan:

A. Administrasi sama dengan manajemen

1. Pendapat yang mempersamakan arti Administrasi dan Managemen.

a. Goerge Pickett dalam bukunya “ Public Health; Administration and Practice”

mendefinisikan administrasi dan manajemen sama yaitu kegiatan keorganisasian

yang melibatkan pembentukan dan pencapaian tujuan, penilaian kinerja dan

pengembangan filosofi pelaksanaan yang menjamin kelangsungan organisasi

dalam masalah sosial.

b. Dimock, mengemukakan dua kata itu saling terkait, “Administration (or

management) is a planned approach to the solving of all kinds of problems in

almost every individual or group activity both public or private”


(Administrasi atau managemen) adalah suatu pendekatan yang terencana terthadap

permecahan semua masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok

baik negara atau swasta).

2. Pendapat yang membedakan arti administrasi dan managemen.

a. Farland membedakan arti administrasi dan managemen sebagal berikut:

“Administration refers to the determination of major aims and policies, whereas

management refers to the carrying out of operations designed to accomplish the

aims and effectuate policies” (Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan

pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan managemen ditujukan terhadap

pelaksanaan kegiatan dengan maksud menyeliesaikan/mencapai tujuan dan

pelaksanaan kebijaksanaan).

b. Ordway Tead juga tegas-tegas membedakan arti admiraistrasi dan managemen.

Hal ini dikemukakan oleh Farland, berikut “Administration is the process and

agency which is responsible for the determination of the aims for which an

organization and its management are to strive ... etc” (Administrasi adalah suatu

proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, di mana

organisasi dan managemen digariskan, dan sebagainya).

Menurut Ordway Tead, administrasi sebagai suatu proses dan badan yang

bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, di mana organisasi dan

managemen digariskan, di sini sifatnya menentukan garis besar daripada suatu

kebijaksanaan dan pemberian pangarahan (general policies), sedangkan pada

managemen, prosesnya ialah bagaimana secara langsung kegiatan kegiatan itu


diiakukan untuk merealisasi suatu tujuan, dengan mengatur tindakan-tindakan itu

agar dapat tercapai tujuan itu.

3. Hubungan antara Administrasi, Organisasi dan Manajemen. berdasarkan atas teori

Ordway Tead dan Dalton Mc. Farland, dapat disimpulkan bahwa Administrasi terdiri

atas Organisasi dan Managemen. Apabila mempelajari teori Dimock & Koenig, inti

daripada Managemen ialah kepemimpinan (leadership is the key to management).

Dalam hubungannya dengan proses pengambilan keputusan (decision making process)

yang mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan ialah

kepala/pimpinan. Oleh karena itu dikatakan bahwa inti daripada kepemimpinan ialah

pengambiian keputusan. Selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan, aleh

Pimpinanyang perlu dipertimbangkan ialah hubungan antar mannusia (human

relation), terutama hubungan antara pimpinan dan Bawahan, sebagai staf pimpinan.

Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sejauh manakah bantuan dari pihak bawahan

(staf) kepada pimpinan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu

dikatakan dikatakan bahwa inti daripada pengambilan keputusan ialah hubungan

antara manusia (Human relation)


Keterangan:

l. Administrasi

2. Organisasi

3. Managernen.

4. Kepemimpinan

5. Pengambilan Keputusan

6. Hubungan antar manusia


BAB 5
“DEFINISI, KESAMAAN, DAN PERBEDAAN ADMINISTRATOR DAN MANAJER”

5.1 Definisi Administrator dan Manajer

Definisi Administrator:

1. Administrator adalah orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan administrasi

bisnis atau organisasi.

2. Administrator adalah orang yang bertugas untuk menangani masalah administrasi

3. Administrator adalah orang yang bertanggung jawab untuk segala sesuatu dan yang

bertanggung jawab atas proses atau fungsi administrative

4. Administrator adalah orang yang mengelola, terutama yang bekerja sebagai manajer di

sebuah bisnis, instansi pemerintah, atau sekolah.

Definisi manajer:

1. Manager adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengendalikan atau memantau

dan organisasi atau kelompok anggota staf

2. Manager adalah orang yang bertanggung jawab dari proses fungsi di bawah manajemen

dan administrator

3. Manajer adalah orang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas

pekerjaan tersebut

4. Manajer adalah orang yang menangani, kontrol, atau mengarahkan, terutama yang

mengarahkan suatu bisnis atau perusahaan lain dan orang yang mengendalikan sumber

daya dan pengeluaran, sebagai suatu rumah tangga.

5.2 Kesamaan administrator dan manajer

Administrasi atau manajemen adalah pendekatan terencana untuk penyelesaian segala

macam masalah di hampir setiap kegiatan individu atau kelompok baik negeri maupun

swasta. (Dimock, 1983). Berdasarkan dari definisi berarti bahwa administrator dan

manajer memiliki kesamaan adalah seseorang yang dapat melakukan pendekatan untuk
memecahkan masalah apapun pada setiap individu atau kelompok baik pemerintah atau

swasta.

Manager dan Administrator adalah istilah cukup sering bergantian digunakan

orang. Ada perbedaan jelas antara seorang manajer dan administrator, tetapi untuk

sebagian besar orang, kedua adalah istilah saling dipertukarkan. Di banyak perusahaan,

terutama yang kecil, orang yang bertanggung jawab atas administrasi pada dasarnya

adalah orang yang sama yang melakukan tugas-tugas manajer. Tapi di perusahaan besar,

ini adalah dua posting yang berbeda yang membawa hak-hak yang terpisah dan

fungsi. Artikel ini bermaksud untuk menyoroti perbedaan antara seorang manajer dan

administrator dengan menjelaskan peran yang dimainkan oleh masing-masing dalam

organisasi apapun. .

5.3 Perbedaan Manager dan Administrator

Perbedaan antara peran dan fungsi seorang manajer dan administrator dapat dipahami

dengan lebih baik di bawah kategori berikut.

1. Sifat pekerjaan

Administrator bertanggung jawab untuk memutuskan tujuan utama dan kebijakan

organisasi sedangkan manajer harus dimasukkan ke dalam tindakan kebijakan dan

tujuan ditentukan oleh administrator.

2. Fungsi

Administrator mengambil keputusan tentang keseluruhan perusahaan sementara

manajer mengambil keputusan dalam kerangka yang telah ditetapkan untuknya oleh

administrator. Fungsi administrator yang menentukan adalah membuat kebijakan tetapi

fungsi Eksekutif manajer adalah ditetapkan kebijakan.

3. Otoritas dalam organisasi

Seorang administrator memiliki kewenangan tertinggi dalam organisasi yang

menyiratkan dia datang dari manajemen puncak sedangkan manajer terletak pada anak
tangga menengah dan memiliki kewenangan terbatas. Seorang manajer harus

membuktikan wewenangnya oleh keterampilan dan berpikir analitis.

4. Status

Seorang administrator biasanya salah satu pemilik dari organisasi yang berinvestasi

modal dan mendapatkan keuntungan sedangkan manajer adalah seorang karyawan

bayaran, biasanya MBA yang mendapat gaji dan bonus dari administrator.

5. Cakupan

Adminitrator membuat keputusan utama dari perusahaan secara keseluruhan tetapi

manajer membuat keputusan berdasarkan kerangka yang ditetapkan oleh pemerintah

6. Kompetisi

Seorang manajer menghadapi persaingan dalam organisasi sedangkan tidak ada

persaingan untuk administrator.

7. Sifat Penggunaan

Administrator umum digunakan di pemerintahan, organisasi militer, pendidikan, dan

agama dan manajer umum digunakan di perusahaan.

8. Pemilihan tim

Manajer memiliki hak tunggal untuk memutuskan timnya karyawan sementara

administrator tidak memiliki peran dalam timnya.

9. Produktivitas

Sementara kedua keinginan produktivitas lebih tinggi, adalah manajer yang

bertanggung jawab untuk setiap penyimpangan dalam produktivitas yang lebih rendah.

10. Sumber daya manusia

Ini adalah manajer yang berhubungan langsung dengan karyawan sementara

administrator mempertahankan status quo.


11. Keterampilan

Seorang manajer membutuhkan baik manajerial serta keterampilan teknis sedangkan

administrator hanya perlu keterampilan manajerial.

12. Kemampuan

Adminitrator membutuhkan lebih administratif daripada keterampilan teknis dan

manajer memerlukan kegiatan teknis

13. Pengambilan keputusan

Sementara keputusan administrator diatur oleh keanehan sendiri, kebijakan pemerintah

dan opini publik, keputusan manajer lebih pragmatis dan diambil pada hari ke hari.

14. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, itu akan cukup untuk mengatakan bahwa sedangkan seorang

manajer berhubungan dengan baik karyawan maupun manajemen puncak,

administrator lebih terlibat dengan aspek-aspek bisnis seperti keuangan.


BAB 6

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP BIROKRASI

6.1 Pengertian Birokrasi


A. Pengertian etimologi
Secara epistemologis istilah birokrasi berasal dari bahasa Yunani bureau yang
artinya meja tulis atau tempat bekerjanya para pejabat, dan cratie berarti aturan.
Istilah birokrasi itu sendiri mulai diperkenalkan oleh filosof Perancis Baron de
Grimm dan Vincent de Gournay, dimana kajian terhadap birokrasi mulai dilakukan
sekitar masa Revolusi Perancis pada abad 18 (tahun 1760-an). kemudian muncullah
berbagai varian kata bureaucratie (bahasa Perancis), burocratie (bahasa Jerman),
burocrazia (bahasa Italia), dan bureaucracy (bahasa Inggris).

B. Pengertian terminologi
Salah seorang penceus birokrasi yang terkenal adalah Max Weber. Sosiolog
Jerman abad 19 ini, mengemukakan tentang konsepsi tipe ideal organisasi pemerintah
yang rasional dan profesional, dalam bukunya “The Theory of Social and Economic
Organization. 1974. The Free press, New York”. Pemikiran Weber didorong
keinginannya menciptakan organisasi modern yang bisa digunakan pemerintah
menjalankan modernisasi dan pembangunan.
Weber membedakan 3 tipe otoritas :
1. Rational-legal
2. Traditional
3. charismatic
Dalam analisisnya Weber mengatakan “tipe ideal” yang dapat menjamin
efisiensi yang tinggi harus mendasar pada otoritas Rational-legal
Dalam buku William Niskanen yang berjudul Bureaucracy & representative
govermennt, tertulis beberapa karakteristik birokrasi menurut weber, yaitu:
1. Bureau are large organizations
2. Most employees of bureaus work full time, most of their working lives, for
bureaus and receive most of their income from bureaus.
3. Employess are appointed, retained, and promoted primarily on the basic of
expected role performance within the bureaus (rather than by election or on the
basic of a priori characteristics)
4. Bureaus are managed by hierarchically structured authority relation between
superior and subordinate, with the rights and duties of the subordinate prescribed
in written regulation.
5. Office and incumbent are strictly separated. Superiors do not own their position
or the means of productions. The subordinate is subject to the authority of the
bureau only his role as an employee.
6. Bureaucratic activity is characterized by the complexity of administration,
functional specialization of task and secrecy of operations. The specialization of
task increases the importance of a bureaucrat’s prior formal training and his initial
appointment as a result of qualifying in an examinition.
Pada dasarnya, Weber tidak pernah secara spesifik membangun sebuah teori
birokrasi. Weber hanya mengamati organisasi negara yang dijalankan sebuah dinasti
di masa hidupnya. Birokrasi tersebut bercorak patrimonial sehingga tidak efektif di
dalam menjalankan kebijakan negara. Sebab itu, Weber membangun pengertian
birokrasi sebagai sebuah organisasi yang legal rasional.
Konsepsi Weber tentang birokrasi menghadapi kritik tajam dari sejumlah ahli.

Para ahli tersebut berkisar pada sosiolog, teoretisi manajemen, hingga praktisi

administrasi negara. Secara garis besar, mereka keberatan pada tipikal birokrasi

Weber berkisar pada masalah rasionalitas kerja orang-orang yang ada di dalam

birokrasi.

6.2 Tujuan dan Manfaat Birokrasi

   Tujuan birokrasi :
a.  Sejalan dengan tujuan pemerintahan
b.  Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah
dan Negara,
c.  Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan
professional,
d.  Menjalankan manajemen pemrintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, sinkronisasi, dll.
Manfaat Birokrasi :
a.   Memsistematiskan, mempermudah, mempercepat, mendukung, mengefektifkan,
dan mengefisienkan pencapaian tujuan – tujuan  pemerintahan,
b.  Memudahkan masyarakat dan pihak yang berkepentingan untuk memperoleh
layanan dan perlindungan,
c.   Menjamin ke berlangsungan sistem pemerintahan dan politik suatu Negara.

6.3 Positif dan Negatif birokrasi


Dampak positive :
•Obyektivitas
•Koordinasi & Kontrol berdasarkan peraturan
•Reliable, tepat
Dampak negative :
•Tidak fleksibel/kaku
•Tidak menghargai kebebasan individu
• pengambilan keputusan lamban
REFERENSI

1. Refern, Ahmad.(2007, September). Historical Administration. Article Directory [on-


line]. Accessed March, 7th 2012 from www.centrorisorse.org / historis-
aministration.html
2. Pickket, George & john j.hanlon, ECG, 2009, Public health; administration and
practices 9th ed, Louis Missoury
3. Fallon, Flaming & Zgodzinski, Eric J. (2009). Essential of public health management
3rd ed. Ohio: Bartlett publisher

4. http://en.wikipedia.org/wiki/Administration_of_business
5. Rosenbloom, David H. (1989). Public Administration. Singapore.
12. http://www.mapsofworld.com/cities/italy/rome/administration.html

13.http://eng.hi138.com/?
i239087_The_central_administrative_system_in_ancient_China_Brief_History

14. Weber,max .The Theory of Social and Economic Organization. 1974. The Free press, New York

15. Carnis, Laurent A. H. New Perspectives onthe Economic Approach to Bureaucracy .


The Quarterly Journalof Austrian Economics . Vol. 13 | No. 2 | 53–78 Summer2010

16. Mises , Ludwig Von. Bureaucracy. 1944. Yale University Press . New Haven

You might also like