Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(2), 122-126, 2019 p-ISSN.

2443-115X
e-ISSN.2477-1821

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus


Aurantifolia) TERHADAP DAYA PROTEKSI NYAMUK
Submitted : 9 Mei 2019
Edited : 20 Desember 2019
Accepted : 30 Desember 2019

Marjan Wahyuni1, Ricky Adiwanto2


1
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2
Rumah Sakit Quraota’ayun Samarinda
Email : mw894@umkt.ac.id

ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an acute fever caused by the dengue virus that enters
human blood circulation through mosquito bites from the genus Aedes. Until now there is no cure
for dengue disease, so people often panic if contracting the dengue virus. Various methods are
used to prevent transmission of the dengue virus, one of which is the use of plants as a natural
mosquito repellent. Continuous use of chemicals, besides adversely affecting health, will also
make mosquitoes resistant. Therefore, it is necessary to use various alternative anti-mosquito
drugs from plant species, one of which is lime. Lime skin contains one of the mosquito repellent
substances so that it is possible for the lime peel to be effective as a mosquito repellent. This study
aims to determine whether the extract from lime peel is effective as a mosquito protection power.
The research method used was Quasi Experiment with 4 treatment activities and 3 replications,
namely A (0%), B (15%), C (30%) D (45%). The object in this study was the aedes aegipty
mosquito. Reppelent is considered effective if the protection power is ≥ 90%. The results showed
that lime peel extract at a concentration of 15%, had a protective ability of 60%. At a
concentration of 30% lime peel extract has a protection power of 90%. The protection of lime
peel extract is very effective at a concentration of 45%, because it has a protective ability of 98%.
With a concentration of 98% lime peel extract can be said as a mosquito repellent. The greater
the concentration of orange peel extract, the greater the protection power obtained.

Keywords : Effectiveness, Citrus Aurantifolia, Protection, Mosquitoes

PENDAHULUAN sejak bulan Januari sampai dengan


Demam Berdarah Dengue adalah November 2016, jumlah kasus DBD
penyakit demam akut yang disebabkan mencapai 1760 sehingga ditetapkan
oleh virus dengue yang masuk ke sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
peredaran darah manusia melalui gigitan khususnya kota Samarinda (3). Peningkatan
nyamuk dari genus Aedes. Aedes aegypti jumlah kasus untuk wilayah Samarinda
dan Aedes albopictus merupakan vector terus bertambah dengan angka IR
utama penularan penyakit DBD (1). (Incidence Rate) sebanyak 155,82 dan CFR
Berdasarkan data dari Ditjen P2PL, bahwa (Case Fatality Rate) 0,58 (4). Angka
pada tahun 2010, Indonesia menempati penemuan kasus Demam Berdarah dengue
urutan tertinggi kasus DBD di ASEAN pada tahun 2015 sebanyak 1.541 kasus,
dengan jumlah kasus sebanyak 156.086 dengan kematian sebanyak 9 kasus (5).
kasus (2). Laporan dari bidang pengendalian Untuk menurunkan angka kesakitan
penyakit dan penyehatan lingkungan Dinas akibat beberapa penyakit yang
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur berhubungan dengan nyamuk telah

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 122


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(2), 122-126, 2019 MARJAN WAHYUNI

puluhan tahun dilakukan program bentuknya sebagai minyak telah banyak


pemberantasan vektor, tapi hasilnya belum dilakukan dengan berbagai formulasi. Oleh
optimal. Usaha untuk memberantas sebab itu peneliti sangat tertarik untuk
nyamuk dapat dilakukan dengan dua cara mengetahui efektifitas ekstrak kulit jeruk
yaitu cara kimia dan pengelolaan terhadap daya proteksi nyamuk aedes
lingkungan. Pengendalian vektor dengan aegipty sehingga akan mendapatkan
cara kimia misalnya pengasapan atau formulasi yang tepat untuk menjadi anti
fogging untuk membunuh nyamuk dewasa nyamuk alami.
sedangkan untuk pemberantasan larva
dapat digunakan abate. Selain METODE PENELITIAN
pemberantasan larva, cara penanggulangan Metode penelitian yang digunakan
nyamuk dewasa juga bisa menggunakan adalah Quasi Experiment dengan bentuk
repelent/obat anti nyamuk untuk rancangan kegiatan yang dilakukan adalah
menghindari gigitan nyamuk. Dengan 4 perlakuan 3 kali pengulangan yaitu
kondisi tersebut, menyebabkan Indonesia A(0%), B (15%), C(30%), D(45%).
sebagai pasar potensial dalam memasarkan Minyak atsiri dioleskan pada tangan
produk anti nyamuk (6). relawan, lalu dimasukan dalam kandang
Produk anti nyamuk dalam kemasan yang berisi 20 ekor nyamuk dan dihitung
sudah sangat banyak digunakan oleh jumlah nyamuk yang hinggap selama 30
masyarakat dengan berbagai macan dan detik.
kandungan bahan aktif yang berbeda
jenisnya maupun konsentrasi seperti Bahan yang digunakan :
dichlorvos, propoxur, pyrethroid dan Buah jeruk dibeli dari Kalimantan utara,
sebagainya. Bahan-bahan tersebut untuk menjaga agar sumber buah jeruk
merupakan racun bagi tubuh manusia, nipis yang akan digunakan harus sama.
mulai dari efek paling ringan (pusing, sakit Selanjutnya buah jeruk nipis tersebut
kepala) sampai efek paling berat (bersifat disortir untuk memilih kulit jeruk nipis
karsinogen, merusak sistem hormon, yang sudah mulai menguning. Sebanyak 40
pernafasan dan sistem reproduksi). Bahkan kg. Kemudian jeruk tersebut dikupas dan
dalam kasus keracunan parah dapat kulitnya dipisahkan sebanyak 5 kg, lalu di
menyebabkan koma dan kematian (7). destilasi di Laboratorium kehutanan
Dengan adanya potensi bahaya tersebut, UNMUL.
maka masyarakat kebanyakan takut untuk
menggunakan anti nyamuk yang Metode pemeliharaan nyamuk :
diproduksi oleh pabrik atau industry Telur nyamuk aedes aegypti didapatkan
tertentu. Oleh sebab itu masyarakat banyak dari BBTKL Yogyakarta. Telur tersebut
yang beralih untuk mencari obat-obatan dipelihara di Laboratorium KL UMKT
herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan selama 14 hari. Setelah telur nyamuk
yang banyak mengandung minyak atsiri menetas, lalu dipindahkan kedalam
seperti sereh wangi, nilam, selasih, kandang nyamuk. Pada saat berada di
lavender, jeruk nipis dan lain-lain. Minyak dalam kandang, diupayakan nyamuk
atsiri pada kulit buah jeruk nipis (Citrus tersebut tidak diberi makan. Nyamuk
Aurantii) pada konsentrasi 20 % tersebut dibiarkan lapar selama 24 jam
mempunyai daya proteksi sebesar 86,66 sehingga pada saat penelitian, nyamuk-
% (8). Studi tentang penggunaan ekstrak nyamuk tersebut lebih agresif untuk
kulit jeruk sebagai repelan dalam hinggap dan mengisap darah. Jumlah

123 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(2), 122-126, 2019 MARJAN WAHYUNI

nyamuk yang digunakan sebanyak 20 ekor sama dengan buah jeruk yang berada di kota
dengan 3 kali replikasi. Samarinda. Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Kesehatan Lingkungan
Metode analisis data : Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Daya proteksi dihitung dengan menggunakan Timur, sedangkan pembuatan ekstrak minyak
rumus WHOPES dan hasil observasi atsiri kulit jeruk dilaksanakan di laboratorium
dianalisis dengan Uji Kruskal-Walis. Kehutanan Universitas Mulawarman. Subjek
Penentuan daya proteksi nyamuk berdasarkan dalam penelitian ini adalah jentik nyamuk
Komisi Pestisida yang menyatakan bahwa yang berasal dari lingkungan masyarakat
sebuah produk dikatakan efektif jika daya yang berada di wilayah kerja Puskesmas
proteksi mencapai 90 %. (Metode standar Juanda, kemudian dibiakkan di Laboratorium
pengujian efikasi pestisida departemen agar menjadi nyamuk dewasa. Setelah itu
Pertanian, Jakarta. 1-HL.4/9-95). Metode dipindahkan kedalam kandang nyamuk
tersebut dapat dihitung dengan persamaan : sebanyak 20 ekor per kandang.

Daya Proteksi = x 100% Jumlah rata-rata nyamuk yang hinggap


Pada replikasi yang dilakukan untuk
K = Tangan yang diolesi minyak atsiri
mengetahui daya hinggap nyamuk dapat
P = Tangan yang diolesi minyak lain
dilihat pada tabel 1.
(control)
Pada tabel 1, jumlah rata-rata
nyamuk yang hinggap mulai dari replikasi
Sebuah produk dapat disebut sebagai
I sampai dengan replikasi III menunjukkan
repelan jika rata-rata daya proteksinya
adanya penurunan sampai 0,1 % pada
mencapai 90% hingga jam ke 6, sesuai dengan
konsentrasi 45 %.
ketentuan dari komisi pestisida Indonesia(9).

Daya Proteksi Ekstrak Kulit Jeruk Nipis


HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji kemampuan daya proteksi
Karakteristik Sampel Penelitian
nyamuk pada berbagai replikasi yang untuk
Sampel yang digunakan adalah kulit
mengetahui daya hinggap nyamuk dapat
buah jeruk pilihan yang berasal dari
dilihat pada tabel 2.
Kalimantan Utara yang memiliki karakteristik

Tabel 1. Jumlah Rata-Rata Nyamuk yang Hinggap pada Replikasi I, II dan III

Konsentrasi ∑ Nyamuk ∑ Nyamuk yang Hinggap Rata-Rata

% ekor I II III (%)

0 20 15,2 13,8 14,6 14,5

15 20 4,2 3,6 5,8 4,5

30 20 1,4 1 1,4 1,2

45 20 0,2 0 0,2 0,1

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 124


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(2), 122-126, 2019 MARJAN WAHYUNI

Tabel 2. Daya Proteksi Ekstrak Kulit Jeruk Nipis terhadap Nyamuk Aedes Aegipty

Konsentrasi ∑ Nyamuk Daya Proteksi (%) Rata-Rata

% ekor I II III (%)

0 20 0 0 0 0

15 20 72 74 60 69

30 20 90 92 90 91

45 20 98 99 98 98

Pada tabel 2, jumlah rata-rata daya konsentrasi 45 %. Hal ini sejalan dengan
proteksi nyamuk mulai dari replikasi I sampai penelitian Baskoro dkk yang menyatakan
dengan replikasi III menunjukkan adanya bahwa minyak atsiri kulit jeruk nipis
peningkatan sampai 98 % pada konsentrasi 45 mempunyai aktifitas sebagai penolak
%. nyamuk(8).
Berdasarkan tabel 1, rata-rata nyamuk Pengaruh konsentrasi minyak atsiri
yang hinggap sebanyak 0,1 % pada kulit jeruk terhadap daya proteksi nyamuk
konsentrasi 45%. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan hubungan yang linier dimana
semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit jeruk semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri,
maka hasilnya semakin efektif terhadap maka daya proteksinya semakin baik. Hal ini
jumlah nyamuk uang hinggap. Kandungan karena semakin tingginya konsentrasi minyak
minyak atsiri yang terdapat dalam kulit jeruk atsiri, maka aroma minyak atsiri akan
dapat mempengaruhi syaraf nyamuk sehingga semakin tajam. Kandungan bahan aktif pada
nyamuknya akan lemas dan mati, karena kulit jeruk nipis adalah limonoid yang dapat
minyak atsiri yang terkandung dalam kulit dihirup langsung oleh nyamuk, sehingga
buah jeruk nipis terdiri dari beberapa dapat merusak sel-sel syaraf nyamuk(11).
senyawa, diantaranya adalah linalool(10). Penggunaan tumbuh-tumbuhan tersebut dapat
Komisi pestisida departemen pertanian diaplikasikan di masyarakat sebagai alternatif
menyatakan bahwa umur nyamuk merupakan dalam pengendalian vector penyebab demam
faktor yang sangat berpengaruh terhadap daya berdarah dengue (DBD). Pemakaian kulit
tahan nyamuk terhadap pajanan senyawa jeruk nipis sebagai obat anti nyamuk lebih
kimia, sehingga pemilihan umur nyamuk aman(12). Penelitian ini juga didukung oleh
adalah kegiatan yang penting dalam hasil penelitian Venny 2018 bahwa pada
penelitian. Kisaran umur nyamuk yang konsentrasi 5 %, ekstrak kulit lemon memiliki
digunakan pada penelitian ini adalah rentang daya tolak terhadap nyamuk aedes aegypti(13).
umur 2-3 hari sesuai dengan Pedoman Uji Pengendalian nyamuk dengan cara ini
Insektisida Hayati. Karena rentang umur 2-3 penting untuk dilakukan sebagai salah satu
hari merupakan rentang umur terbaik dari upaya pencegahan penyakit malaria atau
nyamuk dimana ketahanan tubuh nyamuk demam berdarah dengue(8). Obat anti nyamuk
masih kuat dan sudah produktif. Pada tabel 2 sintetik memiliki efek samping sehingga
menggambarkan bahwa semakin tinggi diperlukan pemanfaatan kembali potensi
konsentrasi ekstrak kulit jeruk yang bahan alami untuk melindungi kulit dari
digunakan, maka daya proteksi nyamuk juga gigitan nyamuk. Pemanfaatan bahan alam,
semakin besar hingga mencapai 98 % pada salah satunya dengan menggunakan kulit buah

125 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(2), 122-126, 2019 MARJAN WAHYUNI

jeruk nipis yang mudah terurai di alam dan of Aedes aegypti (L) and
merupakan alternatif yang aman dibandingkan Aedesalbopictus (Skuse) in villages of
pemakaian pestisida. Tumbuhan tersebut juga Barru, South Sulawesi, Indonesia.
sangat mudah didapatkan, karena dapat Southeast Asian J. Trop. Med. Public
tumbuh dimana-mana. Health 28: 844-850.
7. Cakra, N., Chandrawati, C., Vivi, N.
SIMPULAN (2016). Kajian Daya Proteksi Produk
Berdasarkan hasil penelitian yang Repelan Nyamuk Demam Berdarah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin Dengue dalam Bent.Lotion Berbasis
tinggi konsentrasi minyak atsiri yang berasal Minyak Atsiri Lokal. Jurnal Tekhnik
dari ekstrak kulit jeruk, maka semakin efektif Kimia Vol.11 No. 1. FTUB
terhadap daya proteksi nyamuk hingga 8. Baskoro, A.D., dkk (2010). Uji Potensi
mencapai 98 % pada konsentrasi 45 % Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus
selama 8 jam. Auratifolia) Sebagai Pengusir
(Repellent) Kecoak. Jurnal FKUB
DAFTAR PUSTAKA 9. Komisi Pestisida, 1995. Metode Standar
1. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pengujian Efikasi Pestisida,
Profil Kesehatan Indonesia 2013. Departemen Pertanian
Jakarta : Kementerian Kesehatan 10. Gunawan dan Mulyani. 2004. Ilmu Obat
2. Kementerian Kehatan RI. (2015). Profil Alam. Jilid 1. Penebar Swadya. Jakarta.
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 11. Evy RE., Setyodwi S. Pemanfaatan
Lingkungan Tahun 2014. Jakarta: Kullit Buah Jeruk Nipis Sebagai
Kementerian Kesehatan Larvasida Aedes Aegipty Instar III.
3. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Jurnal Biota Vol 3 Nomor 1 2017.
Timur (2016). Profil Pengendalian 12. Margareta D., Sang KS., I Ketut M
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan : (2017) Perbandingan Kandungan
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Minyak Atsiri Tanaman Sereh Wangi
Timur yang ditanam di lokasi berbeda. Jurnal
4. SIKDA Samarinda 2015 Simbiosis Vol. 1 2017 Jurusan Biologi
5. Profil Dinas Kesehatan Kota Samarinda Universitas Udayana.
(2015)http://www.depkes.go.id/resourc 13. Venny Anggraini. 2018. Formulasi
es/download/profil/PROFIL_KAB_KO sediaan lotion ekstrak kulit jeruk lemon
TA_2015/6472_Kaltim_Kota_Samarin sebagai anti nyamuk aedes aegypti .
da_2015.pdf Jurnal Dunia Farmasi Vol 2 No. 3 : 170-
6. Ishak, A., Miyagi, I., Toma, T. and 179.
Kamimura, K. (1997) Breeding habitats

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 126

You might also like