Skripsi: Promotion, Dan Perceived Value Terhadap Purchase Decision Konsumen Pada

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 101

SKRIPSI

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, SALES


PROMOTION, DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP
PURCHASE DECISION KONSUMEN PADA
TRANSMART CARREFOUR DI JAKARTA BARAT

DIAJUKAN OLEH:
NAMA : SURYA ALAMSYAH SAPUTRA
NIM : 115140083

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT


GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
2018

i
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : SURYA ALAMSYAH SAPUTRA

NO. MAHASISWA : 115140083

PROGRAM / JURUSAN : S1 / MANAJEMEN

BIDANG KONSENTRASI : MANAJEMEN PEMASARAN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH SOSIAL MEDIA MARKETING,


SALES PROMOTION, DAN PERCEIVED
VALUE TERHADAP PURCHASE DECISION
KONSUMEN PADA TRANSMART
CARREFOUR DI JAKARTA BARAT

Jakarta, 12 Juli 2018

Pembimbing,

ii
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : SURYA ALAMSYAH SAPUTRA


NO. MAHASISWA : 115140083
PROGRAM / JURUSAN : S1 / MANAJEMEN
BIDANG KONSENTRASI : MANAJEMEN PEMASARAN
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH SOSIAL MEDIA MARKETING,
SALES PROMOTION, DAN PERCEIVED VALUE
TERHADAP PURCHASE DECISION
KONSUMEN PADA TRANSMART
CARREFOUR DI JAKARTA BARAT

Tanggal: 28 Agustus 2018 Ketua Penguji:

Dr. Nuryasman, SE.,M.


Tanggal: 28 Agustus 2018 Anggota Penguji:

Happy Darmawan, SH., M.M.


Tanggal: 28 Agustus 2018 Anggota Penguji:

Hannes Widjaja, SE., MM MIKOM

iii
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA

ABSTRAK

(A) SURYA ALAMSYAH SAPUTRA (115140083)


(B) PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, SALES PROMOTION, DAN
PERCEIVED VALUE TERHADAP PURCHASE DECISION KONSUMEN
PADA TRANSMART CARREFOUR DI JAKARTA BARAT.
(C) xvi + 61 Halaman, 2018, tabel 22, gambar 8, lampiran 11
(D) MANAJEMEN PEMASARAN
(E) Abstract: This study aims to determine how a significant influence between
social media marketing, sales promotion and perceived value on purchase
decision of Transmart Carrefour customer’s in Jakarta Barat. The research
method used in this research is by questionnaire method through
GoogleForm that is done systematically based on research objectives. The
data collected from 111 respondents. This study uses Smart PLS 3 to process
data. The data analysis method used is testing the outer model (coefficient
of determination, and path coefficients), inner model (validity and reliability
test), Goodness of Fit test, and hypothesis testing. From the result of
research show that sales promotion marketing have significant incluence to
purchase decision, perceived value have significant influence to purchase
decision but social media marketing didn’t have significant influence to
purchase decision of Transmart Carrefour customer’s in Jakarta Barat.
(F) Daftar Bacaan 39 (1991-2018)
(G) Dr. Miharni Tjokrosaputro, S.E., M.M.
(H) Keyword: social media marketing, sales promotion, perceived value,
purchase decision

iv
A man who views the world

The same at fifty as he did at twenty

Has wasted thirty years of his life

-MUHAMMAD ALI

v
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk

Orang Tuaku yang tercinta,

Kedua Kakak yang saya sayangi,

dan seluruh teman-teman yang saya kasihi

vi
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-
Nya, penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan S1 Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanagara Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan,
dorongan, dan semangat kepada penulis, sehingga terwujudnya skripsi ini, yaitu
kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Sawidji Widoatmodjo, S.E., M.M., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara.
2. Bapak Ronnie Resdianto Masman, S.E., M.A., M.M., Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara.
3. Bapak Dr. Keni, S.E., M.M, selaku Kepala Jurusan Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara.
4. Ibu Dr. Miharni Tjokrosaputro, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing,
serta memberikan pengarahan dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini
dengan sangat-sangat baik dan sempurna.
5. Papah dan Mama yaitu (Sapril dan Suryani) dan kedua kakak (Moni Prisilia
Saputri dan Tettra Octaria Saputri) yang selalu mensupport baik moril maupun
materil dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.
6. Segenap teman-teman grup anonymous yaitu : Dandy kurnadi, Eric Cantona,
Hadi Ryanto dan Andri Suwandi yang selalu mensupport baik moril maupun
materil dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.
7. Segenap teman-teman grup second club yaitu : Arif Witra, Dennis, Yohanes
Budi Wijaya, James Yuanda, Edward Joseph, Michael Fernando S, Richard
Kennedy, Robby C A, Ronni, Theofilus El Nissi, dan Yo Friyanto yang selalu

vii
mensupport baik moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini hingga
akhir.
8. Segenap teman-teman otw pulau dewata : Andreas Asali, Febri, I Made Genta
Wedangga, Ronni, Willy Prayogo Choice, dan Yo friyanto.
9. Segenap teman-teman bimbingan yaitu Alvin, Andre Jonathan, Kevin Hanjaya,
Lorenzo, Philip Andow, Stella Tommy Wijaya, Trivena Lingga, dan Vennie
Anggraini yang selalu kompak, dan saling membantu.
10. Segenap teman-teman angkatan 2014 Ikatan Mahasiswa Manajemen
Tarumanagara (IMMANTA) yang saya sayangi : Yohanes Arie Susanto,
Hindarwan Chandra, Cinthya Novia Pangestu, Agritalia, Ellen Patricia, Ellen,
Gredy Prosfero, Regina Natawiguna, Debora Rukmana, Robin Alexander,
Gideon Saputra, Jonathan, Elisia Ongkowidjoyo, Ronaldo Saputra, Samuel
Jerry Setiadi, Stephanie Lianto, Richard Kennedy, Yumin Cahyadi, Wellington
Wilson, Faat Colim, Christyan Kurniawan, Ricky S, Callista, Nofilia, Ria
Andriana, Silfani, Vika Mandasari, Yumin Cahyadi, Silvia Agustina.
11. Segenap keluarga besar Ikatan Mahasiswa Manajemen Tarumanagara
(IMMANTA) angkatan 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 yang telah mendukung
dan menjadi keluarga kedua penulis selama 8 (delapan) semester.
12. Segenap Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanagara yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa
perkuliahan.
13. Ma’e (warteg solo) yang telah mensuplai makan – makanan yang murah meriah
terhadap saya selama saya kuliah
14. Anak - anak DPR. Bambang Mustiko, Raimundus wicaksono, Aditya yapa, dan
abang - abang lainnya
15. Semua pihak lain yang ikut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini namun
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat
membantu penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

viii
Jakarta, 12 Juli 2018

Surya Alamsyah Saputra

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
ABSTRAK iv
HALAMAN MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Permasalahan 1
1. Latar Belakang Masalah 1
2. Identifikasi Masalah 3
3. Batasan Masalah 3
4. Rumusan Masalah 4
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4
1. Tujuan 4
2. Manfaat 5

BAB II LANDASAN TEORI 6


A. Gambaran Umum Teori 6
B. Definisi Konseptual Variabel 7
C. Kaitan Antara Variabel-Variabel 11

x
1. Teori 11
2. Penelitian yang Relevan 14
D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 16

BAB III METODE PENELITIAN 19


A. Desain Penelitian 19
B. Populasi, Teknik Pengumpulan Sampel dan
20
Ukuran Sampel
C. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen 20
D. Analisis Validitas dan Reliabilitas 23
1. Uji Validitas 25
2. Reliabilitas 28
E. Asumsi Analisis Data 29
1. Analisis Model Struktural 29
2. Uji Goodness of Fit (GoF) 30
3. Pengujian Hipotesis
30

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 31


A. Deskripsi Subjek Penelitian 31
B. Deskripsi Objek Penelitian 36
C. Hasil Analisis Data 41
1. Hasil Pengujian Model Struktural 41
2. Hasil Pengujian Goodness of Fit (GoF) 45
3. Hasil Pengujian Hipotesis 45
D. Pembahasan 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
A. Kesimpulan 50
B. Keterbatasan dan Saran 50

xi
DAFTAR BACAAN 53
LAMPIRAN 57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 84

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Social Media Marketing 21

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Sales Promotion 22

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Perceived Value 22

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Purchase Decision 23

Tabel 3.5 Hasil Hasil Nilai Loading Factor 25

Tabel 3.6 Hasil Analisis Average Variance Extracted 26

Tabel 3.7 Hasil Nilai Cross Loadings 27

Tabel 3.8 Hasil Analisis Fornell-Larcker 28

Tabel 3.9 Hasil Analisis Reliabilitas 28

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan alasan


36
memilih Transmart

Tabel 4.2 Tanggapan Responden atas Social Media Marketing 37

Tabel 4.3 Tanggapan Responden atas Sales Promotion 38

Tabel 4.4 Tanggapan Responden atas Perceived Value 39

Tabel 4.5 Tanggapan Responden atas Purchase Decision 40

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R2 41

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Predictive Relevance (Q2) 42

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Effect Size (f2) 43

xiii
Tabel 4.9 Hasil Bootstrapping 44

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis


47

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 18

Gambar 3.1 Analisis Validitas Konvergen 26

Gambar 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis


31
Kelamin
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 32

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengetahui


33
Brand Transmart

Gambar 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan 34

Gambar 4.5 Karakterstik Responden berdasarkan Pengeluaran


35
per Bulan

Gambar 4.6 hasil bootstrapping 44

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner 57

Lampiran 2 Data Hasil Kuesioner 62

Lampiran 3 Daftar Freskuensi Screening Question 78

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Realiabilitas 80

Lampiran 5 Hasil Uji Model Struktural (Inner model) 81

Lampiran 12 Hasil Turnitin 83

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Permasalahan

1. Latar Belakang

Bisnis ritel mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari tahun ke tahun,
dapat dilihat dari banyaknya peritel asing yang ingin mencoba memasuki pasar
Indonesia, ditambah dengan ekspansi yang terus dilakukan oleh para peritel yang
kini ada. Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik bagi para peritel asing,
jumlah penduduk Indonesia yang jumlah penduduknya terbesar ke empat di dunia
merupakan salah satu faktor. Perekonomian Indonesia juga menunjukkan
pertumbuhan yang positif sejak krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan usaha ritel ini, maka persaingan di


bidang pemasaran ritel atau eceran pun semakin meningkat. Pada tahun 2011
diperkirakan pertumbuhan mencapai 13-15 persen, jauh lebih baik dibandingkan
pertumbuhan tahun 2010 yang diperkirakan hanya 12 persen (marketing.co.id).

Pada saat ini masyarakat Indonesia menjadikan belanja sebagai bagian dari
rekreasi. Selain itu toko ritel modern juga memberikan berbagai macam keunggulan
misalnya: harga produk yang pada umumnya lebih murah, harga yang pasti,
program diskon yang rutin dilaksanakan, produk selalu fresh, area berbelanja yang
luas, tersedianya berbagai macam jenis produk mulai dari kebutuhan rumah tangga,
perkantoran, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, Carrefour merupakan salah satu retailer besar yang cukup
lama bergelut dalam pangsa pasar ritel Indonesia. Sejak tahun 1998 hingga saat ini,
sebanyak 87 gerainya telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun
2012 saham Carrefour di Indonesia telah 100% dikuasai oleh CT Corp. Seiring
1
dengan pergantian pemegang saham, nama perusahaan berubah menjadi PT. Trans
Retail Indonesia yang sebelumnya adalah PT. Carrefour Indonesia.
(carrefour.co.id)
Keberadaan Transmart Carrefour di Jakarta barat sebagai contoh salah satu
pasar Modern yang mudah dijangkau yaitu berada di mall central park, keberedaan
Transmart Carrefour sebagai pasar modern tidak jauh dari aspek aspek yang ada
untuk menentukan tingkat keputusan pembelian konsumen.
Memahami perilaku pembeli tidaklah mudah karena beberapa faktor dapat
memengaruhi perilaku konsumen sebelum membuat keputusan pembelian. Dalam
beberapa kasus, konsumen cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk
berpikir tentang membeli produk bernilai rendah atau tinggi, karena mereka
menganggap bahwa memenuhi kebutuhan mereka lebih penting. Hal ini mendorong
manajer pemasaran untuk mengadopsi strategi yang memotivasi konsumen untuk
membeli penawaran mereka dengan membuat rencana pemasaran yang efektif.
Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan (Elg dan Hultman, 2016) dan pemasaran media sosial (Duffett, 2015)
memainkan peran penting dalam memengaruhi perilaku pembelian dan sikap
konsumen terhadap suatu merek. Peneliti lain juga mempertimbangkan store
atmosphere (Hosseini et al., 2014), nilai yang dirasakan dan promosi penjualan
(Andreti et al., 2013) sebagai pengaruh penting perilaku konsumen dan pilihan
terhadap merek.
Pada gerai ritel modern seperti Transmart Carrefour, lingkungan atmosfer
dianggap sebagai strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk merangsang
perilaku konsumen dan meningkatkan volume penjualan, contohnya saja seperti
penempatan produk - produk makanan ringan di tempat kasir, dan masih banyak
factor lain. Selain itu Transmart Carrefour sudah beberapa kali melakukan tanggung
jawab sosial untuk miningkatkan citra perusahaannya, dengan melakukan tanggung
jawab sosial perusahan Transmart Carrefour memiliki citra yang baik bagi
masyarakat sekitar. Selain itu penerapan strategi sales promotion sangatlah penting
dan mudah dilakukan, sebagai perusahaan ritel terbesar Transmart Carrefour
strategi promosi dilakukan agar masyarakat lebih tertarik terhadap perusahaan,
2
Selain itu juga carrefour harus memahami nilai yang dirasakan oleh kosumen
karena nilai yang dirasakan oleh kosumen atas suatu produk mungkin berbeda bila
dilihat oleh konsumen yang lain, dan mudahnya informasi yang dapat dijangkau
dan diterima dengan mudah oleh masyarakat dengan hanya menggunakan sosial
media yang ada pada saat ini. Jika penerapan strategi-strategi tersebut telah baik
dan sesuai dengan keinginan pelanggan, maka pelanggan tidak akan segan-segan
untuk melakukan pembelian di Carrefour. sehingga Transmart Carrefour kemudian
dapat menjadi salah satu Hypermarket yang dicari dan dapat bersaing dengan para
kompetitornya.
Oleh karena itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini sehingga
dapat diketahui bagaimana “Pengaruh Sosial Media Marketing, Sales Promotion,
dan Perceived Value terhadap Purchase Decision konsumen pada Transmart
Carrefour di Jakarta Barat.”

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat identifikasi


masalah yaitu:
a. Corporate social responsibility mampu mempengaruhi Purchase Decision?
b. Social Media Marketing mampu mempengaruhi Purchase Decision?
c. Perceived Value mampu mempengaruhi Purchase Decision?
d. Sales Promotion mampu mempengaruhi Purchase Decision?
e. Store Atmosphere mampu mempengaruhi Purchase Decision?

3. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang ada, maka peneliti membatasi


penelitian sebagai berikut:
a. Subjek penelitian yang digunakan hanya pada pelanggan Transmart Carrefour
di Jakarta Barat yaitu Mall Central Park. Hal tersebut dilakukan karena mall

3
Central Park termasuk dalam tiga pusat belanja paling ramai dikunjungi pada
kawasan Jabodetabek (kompas.com).
b. Objek penelitian yang digunakan dibatasi hanya pada variabel Social Media
Marketing, Sales promotion, dan Perceived Value, karena berdasarkan
penelitian sebelumnya oleh Hanaysha (2018) variabel-variabel tersebut yang
umumnya memiliki pengaruh kepada Purchase Decision.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat identifikasi


masalahnya sebagai beerikut:

a. Apakah Social Media Marketing mampu mempengaruhi Purchase Decision


secara signifikan pada konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat?
b. Apakah Sales Promotion mampu mempengaruhi Purchase Decision secara
signifikan pada konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat?
c. Apakah Perceived Value mampu mempengaruhi Purchase Decision secara
signifikan pada konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis berkaitan dengan masalah


yang diuraikan di atas adalah

a. Untuk mengetahui apakah Social Media Marketing dapat mempengaruhi secara


signifikan Purchase Decision konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat?
b. Untuk mengetahui apakah Sales Promotion dapat mempengaruhi secara
signifikan Purchase Decision konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat?
c. Untuk mengetahui apakah Perceived Value dapat mempengaruhi secara
signifikan purchase decision konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat?

4
2. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam kegunaan teoritis


dan kegunaan praktis.

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi


perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan terutama pengaruh Sales
Promotion, Sosial Media Marketing, dan Perceived Value terhadap Purchase
Decision konsumen pada Transmart Carrefour di Jakarta Barat.

b. Manfaat Praktis

Bagi manajemen Transmart Carrefour daerah Jakarta Barat, diharapkan


hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai Pengaruh Sosial
Media Marketing, Sales Promotion, dan Perceived Value terhadap Purchase
Decision konsumen pada Transmart Carrefour di Jakarta Barat..

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum

Penelitian ini mengacu pada theory of planned behavior oleh Azjen (1991)
ia menjelaskan bahwa untuk melihat perilaku manusia sangatlah sulit dan dapat
melalui pendekatan dari banyak tingkat dari faktor psikologis hingga faktor sosial
disekelilingnya. Seseorang yang dapat memproses informasi yang ada secara penuh
memediasi dampak faktor biologis dan lingkungan terhadap perilaku. Konsep yang
mengacu pada disposisi perilaku seperti sikap sosial hingga sifat kepribadian telah
memainkan peran penting dalam usaha memprediksi dan menjelaskan perilaku
manusia. Faktor utama dalam theory of planned behavior ini adalah niat individu
untuk melakukan perilaku tertentu.
Niat diasumsikan menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku.
Ini adalah indikasi betapa sulitnya orang untuk mencoba, seberapa banyak usaha
yang konsumen rencanakan dalam melakukan perilaku tersebut. Semakin kuat
keputusan untuk terlibat dalam perilaku maka semakin besar kemungkinan
kinerjanya.
Penelitian ini memakai gambaran umum teori yaitu Theory of Planned
Behavior karena penelitian ini membahas tentang bagaimana seorang individu
dapat memiliki niat / intensi untuk melakukan suatu perilaku tertentu dalam
menggunakan suatu produk atau jasa, sama hal nya dengan Theory of Planned
Behavior yang membahas dan berfokus untuk memprediksi intensi / niat individu
untuk terlibat dalam suatu perilaku. Teori ini memiliki 3 faktor yaitu sikap
(attitudes), norma subjektif (subjective norms), dan perceived behavioral control,
dimana pada penelitian ini memiliki variabel indpenden Social Media Marketing,
Sales Promotion, Perceived Value yang termasuk ke dalam sikap (attitude) serta

6
Variabel dependen Purchasae Decision yang termasuk ke dalam behaviorial
intention pada teori ini.

B. Definisi Konseptual Variabel

1. Social Media Marketing

Menurut Hanaysha (2018) “Social media is an important marketing communication


tool to reach and intera1ct with customers at minimal cost and at different times of
the day”, Dengan adanya Social Media, pemasar bisnis akan memiliki kesempatan
untuk berinteraksi dengan pelanggan yang ada dan potensial menggunakan dua arah
komunikasi untuk mendapatkan wawasan yang kaya dan berharga dengan cepat dan
dengan biaya yang lebih rendah
Menurut Soewandi (2015) Social Media adalah cara baru bagi perusahaan
untuk terlibat dengan konsumen dan sebaliknya. dengan bantuan Social Media,
perusahaan berharap dapat memampukan mereka untuk terlibat dengan konsumen
setia dan menstimulasi persepsi orang terhadap produk mereka, kemudian berbagi
informasi, dan untuk memahami lebih lanjut tentang konsumen.
Menurut Gupta dan Totala (2016) Social Media didefinisikan sebagai
layanan online dengan bantuannya yaitu penggunanya yang diberdayakan untuk
tidak hanya membuat tetapi juga berbagi konten yang berbeda. Seperti jejaring
sosial, komunitas online, blog, situs video, situs ulasan / rating online dan dunia
game virtual, tempat orang mempublikasikan, atau mengedit, menghasilkan, dan
merancang konten.
Social Media Marketing yang baik biasanya akan lebih memudahkan
masyarakat ketika hendak mencari informasi atau promosi suatu produk. Dan
masyarakat pada umumnya lebih senang ketika medapat feedback information dari
Social Media perusahaan yang bersangkutan, karena hal tersebut
merepresentasikan kualitas dan kinerja dari produk dan perusahaannya dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Abu-Rumman dan Alhadid (2014)
mengatakan Social media marketing memiliki beberapa dimensi, yaitu sebagai
berikut:
7
a. Online Communities, Dimana suatu perusahaan atau bisnis dapat menggunakan
social media untuk membangun suatu komunitas untuk produk atau bisnis yang di
tawarkan. Dimana suatu kelompok tersebut dapat menciptakan kepuasan dan
mendorong terjadinya bisnis development

b. Interaction, Melalui Social Media yang ada dapat memberikan suatu


pemberitahuan kepada seluruh follower atau suatu subjek dengan cepat dan terus
menerus.

c. Sharing of Content, Dimensi yang di gunakan sebagai media pertukaran


informasi, mendistribusi, dan mendapatkan konten melalui social media

d. Accessibility, social media dapat di akses dengan mudah dengan biaya yang
relatif murah bahkan tidak mengeluarkan uang dalam penggunaannya.

e. Credibility, Mengenai bagaimanakah suatu perusahaan untuk membuat dan


menyampaikan pesan dengan jelas kepada konsumen, membangun kredibilitas
mengenai apa yang di katakan perusahaan dan berusaha untuk membangun
hubungan emosional dengan target pasar, memotivasi terjadinya pembelian dan
mendorong terjadinya loyalitas konsumen.
Dari definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa Social Media adalah alat
komunikasi pemasaran yang penting untuk menjangkau dan berinteraksi dengan
pelanggan dengan biaya minimal dan pada waktu yang berbeda sepanjang hari.

2. Sales Promotion
Menurut Hanaysha (2018) “promotion is regarded as a key element of
marketing mix that aims to inform, encourage and remind the target market about
a product of service offer in an attempt to influence the consumers feelings,
perceptions or purchasing decisions”. Promosi adalah kunci untuk menarik
konsumen, agar konsumen memutuskan untuk memilih produk terhadap suatu
brand.
Menurut Darko, dan Eric (2012) “Sales promotion is an initiative
undertaken by organizations to promote and increase sales.”. Dengan adanya

8
promosi penjualan keputusan pembelian konsumen akan lebih meningkat dan
pendapatan suatu perusahaan pun akan meningkat.
Kotler dan Keller (2009:510) menyatakan bahwa “promosi adalah berbagai
cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual”.
Promosi dalam penjualan juga akan berpengaruh kepada niat belinya.
Konsumen akan lebih tertarik pada tempat yang memiliki banyak promosinya.
Secara khusus menurut Kotler dan Keller (2009:510) menyatakan bahwa “promosi
adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand
yang dijual”.
Menurut jurnal Said dan Prihatini (2016) ritel dapat berkomunikasi dengan
pelanggan melalui lima sarana yaitu : (1) Iklan (2) Promosi penjualan (3) Publikasi
(4) Suasana toko (5) Situs web (6) Penjualan perorangan

Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa promosi


penjualan dianggap sebagai elemen kunci bauran pemasaran, bertujuan untuk
menarik konsumen, mendorong, dan meningkatkan target pasar agar konsumen
memutuskan untuk memilih produk dari suatu perusahaan.

3. Perceived Value
Menurut Hanaysha (2018) “Value exists when the benefits of purchasing a
product or services are perceived to be better than what is spent”. Artinya
konsumen sadar akan nilai suatu produk dengan apa yang sudah mereka belanjakan.
Menurut Najib, Soesanto, dan Sukresna (2016) Perceived Value merupakan
penilaian yang diberikan oleh konsumen secara keseluruhan terhadap total manfaat
produk yang diterima oleh konsumen dengan didasarkan pada apa yang mereka
terima dan total biaya yang dikeluarkan konsumen untuk membeli prodek tersebut.
Menurut Arifin (2013) Perceived Value adalah penilaian suatu produk
secara keseluruhan yang dilakuakan oleh konsumen berdasarkan persepsi mengenai

9
apa yang telah mereka terima dan apa yang telah mereka keluarkan (uang) untuk
mendapatkan suatu produk.
Pemikiran pribadi konsumen tentang merek atau produk tertentu terhadap
nilai suatu produk yang ingin mereka beli merupakan hal yang dapat mempengaruhi
pikirannya. Fenomena ini merupakan hal penting karena penilaian keseluruhan
sebuah produk oleh konsumen bergantung kepada seberapa besar pengeluaran
konsumen terhadap produk yang mereka beli, sehingga baik atau buruk suatu
Perceived Value secara langsung dan tidak langsung akan berpengaruh kepada
tinggi atau rendahnya keputusan pembelian pada konsumen. Menurut Sweeney dan
Soutar (2001), pengukuran persepsi nilai dibentuk oleh empat dimensi.
1. emotional value yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif /emosi
positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi suatu produk.
2. social value, yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep diri (sosial) konsumen.
3. quality / performance yakni utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas
kinerja yang diharapkan atas suatu produk.
4. price/value for money, yakni utilitas yang didapatkan dari produk dikarenakan
reduksi biaya jangka pendek atau jangka panjang.

Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa perceived value


adalah perbandingan antara evaluasi konsumen atas semua benefit dan cost yang
dikeluarkan dan persepsi dari berbagai faktor.

4. Purchase Decision
Menurut Hanaysha (2018) “ purchase experience is regarded as an
internal source of information that a consumer relies on before making a decision”.
Artinya pengalaman pembelian di masa lalu dianggap sebagai sumber informasi
internal yang diandalkan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan
Menurut Sallam (2014) “purchase decision making as process by which (1)
consumers identify their needs, (2) collect information, (3) evaluate alternatives,
and (4) make the purchase decision. These actions are determined by psychological
and economical factors, and are influenced by environmental factors such as
10
cultural, group, and social values” artinya konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian melibatkan proses dan faktor tertentu.
Menurut eta, Waloejo, dan Listyorini (2012) menyatakan bahwa Keputusan
pembelian konsumen yang tinggi dapat mengakibatkan tingginya volume penjualan
sehingga keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan semakin tinggi.

Sallam (2014) mengatakan pengambilan keputusan pembelian sebagai


proses dimana (1) konsumen mengidentifikasi kebutuhan mereka, (2)
mengumpulkan informasi, (3) mengevaluasi alternatif, dan (4) membuat keputusan
pembelian. Tindakan ini ditentukan oleh faktor psikologis dan ekonomi, dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti budaya, kelompok, dan nilai sosial
Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa pengambilan
keputusan pembelian adalah sebagai proses dimana (1) konsumen mengidentifikasi
kebutuhan mereka, (2) mengumpulkan informasi, (3) mengevaluasi alternatif, dan
(4) membuat keputusan pembelian. Tindakan ini ditentukan oleh faktor psikologis
dan ekonomi, dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti budaya, kelompok,
dan nilai social.

C. Kaitan antar variabel

1. Teori

a. Hubungan antara Social Media Marketing dan Purchase Decision

Gupta dan Totala (2016) menunjukan bahwa Social Media Marketing


dapat mempengaruhi purchase decision dan lebih efektif jika ikatan kepercayaan
ada di antaranya. Ini menegaskan bahwa strategi untuk menyebarkan informasi
dengan Social Media akan efektif dalam arti yang sebenarnya. Jadi strategi seperti
itu harus fokus pertama pada pengembangan kepercayaan melalui cara yang
berbeda daripada hanya mengabdikan energi dalam penyebaran informasi atau
komunikasi belaka. Dengan demikian, orang dapat terlibat dalam mengambil
keputusan pembelian dengan lebih efektif dan hemat biaya.

11
Menurut Brodie et al. (2013), melalui dukungan Social Media, organisasi
dapat membangun kemampuan mereka dalam terlibat dengan pelanggan yang
berkomitmen dan menguntungkan, mempengaruhi persepsi mereka terhadap
produk atau layanan mereka dan berbagi informasi dengan orang lain.
Para penulis menambahkan bahwa alat Social Media memungkinkan
perusahaan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan dan harapan
konsumen mereka. Dengan demikian, pemasaran melalui saluran Social Media
dianggap sebagai salah satu sarana komunikasi yang paling hemat biaya dan
pendekatan yang berguna untuk mendapatkan informasi pelanggan (Godes and
Mayzlin, 2009).
Soewandi (2015) juga menunjukkan bahwa sebagai bentuk komunikasi
pemasaran, Social Media yang dihasilkan pengguna memainkan peran penting
dalam membentuk pilihan merek. Lebih lanjut, literatur sebelumnya
mengungkapkan bahwa sejumlah peneliti (Khatib, 2016; Yogesh dan Yesha, 2014)
melaporkan bahwa pemasaran Social Media memainkan peran penting dalam
membentuk keputusan pembelian konsumen.
Jika melihat dari teori dan penelitian sebelumya yang ada diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Social Media Marketing memiliki pengaruh positif
terhadap Purchase Decision. Jadi apabila perusahaan melakukan penyebaran
informasi yang baik menggunakan Social Media konsumen dapat terlibat dalam
mengambil keputusan pembelian dengan lebih efektif dan hemat biaya

b. Hubungan antara Sales Promotion dan purchase decision

Pada jurnal Hanaysha (2018) promosi penjualan mempengaruhi dan


menstimulus keputusan pembelian pelanggan dengan menyampaikan bahwa
produk atau layanan merek tertentu lebih baik daripada produk pesaing. Penelitian
sebelumnya juga menegaskan bahwa promosi penjualan memiliki dampak positif
yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, Neha dan Manoj (2013).

Darko (2012) mengkonfirmasikan bahwa promosi penjualan memainkan


peran penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Akibatnya,
12
retailer dianjurkan untuk menawarkan promosi penjualan sering untuk menjaga
pengaruh yang terus-menerus pada konsumen mereka.. Pada jurnal Andreti et al.
(2014) ditemukan bahwa promosi memainkan peran penting dalam keputusan
pembelian konsumen, pelanggan tersebut dipengaruhi paling banyak dengan
penawaran. Dan juga menawarkan diskon pada brand memiliki dampak lebih besar
pada niat pembelian pelanggan.
Mandey (2013) berpendapat bahwa pengaruh yang positif dan signifikan
variabel promosi terhadap keputusan pembelian rokok Surya ProMild. Hasil ini
menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai promosi yang sesuai dengan
tingkat keinginan konsumen akan mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian produk tersebut.

Berdasarkan dari penjelasan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa


Sales Promotion memiliki pengaruh signifikan terhadap Purchase Decision.
Sehingga, retailer dianjurkan untuk melakukan promosi penjualan secara sering
untuk mendorong konsumen melakukann pembelian.
c. Hubungan antara Perceived Value dan Purchase Decision
Pada jurnal Hanaysha (2018) ditemukan bahwa Perceived Value yang
dirasakan memiliki efek positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian, Ini
berarti bahwa program pemasaran yang terkait dengan nilai tambah memperkuat
pembelian konsumen dan meningkatkan profitabilitas organisasi.
Demirgünescedil (2015) juga melaporkan bahwa Perceived Value
memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Ini berarti bahwa program pemasaran yang terkait dengan nilai tambah memperkuat
pembelian konsumen dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Akibatnya,
retailer dianjurkan untuk menumbuhkan nilai pelanggan mereka untuk mencapai
keunggulan kompetitif yang lebih besar di hadapan lingkungan pasar yang
kompetitif.
Pada jurnal Najib, Soesanto, dan Sukresna (2016) perceived value terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap Purchase Decision. Artinya, terjadinya
keputusan pembelian pada deterjen merek BOOM dikabupaten Bojonegoro tidak

13
dapat dijelaskan oleh perceived value yang dirasakan oleh konsumen. Hal ini berarti
semakin tinggi perceived value maka akan semakin tinggi Purchase Decision.
Pada jurnal Arifin (2013) Variabel perceived value mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Pengaruh positif dan
signifikan perceived value terhadap minat beli ini dikarenakan nilai-nilai yang
ditawarkan oleh produk bundling handphone BlackBerry-Indosat memberikan
manfaat dan kegunaan yang lebih dibandingkan BlackBerry yang dijual dengan
sistem single produk
Berdasarkan dari penjelasan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa
Perceived Value memiliki pengaruh signifikan terhadap Purchase Decision. Hal ini
berarti perusahaan harus fokus pada mengkomunikasikan nilai produk mereka
kepada pelanggan dan membandingkan harga mereka dengan pesaing tersebut dan
mengamati bagaimana mereka mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2. Penelitian yang Relevan


Penelitian terdahulu mengenai beberapa variabel yang mempengaruhi
Purchase Decision telah banyak dilakukan sebelumnya, berikut akan diuraikan satu
per satu.
a. Penelitian Hanaysha (2018) “An examination of the factors affecting
consumer’s purchase decision in the Malaysian retail market” Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility, Social
Media Marketing, Sales Promotion, Store Environment dan Perceived Value
pada Purchase Decision di industri ritel. Variabel dependent pada penelitian
ini adalah Purchase Decision, dan variabel independen dalam penelitian ini
adalah Corporate Social Responsibility, Social Media Marketing, Sales
Promotion, Store Environment dan Perceived Value. Metodologi penelitian
kuantitatif digunakan dan data dikumpulkan dari 278 pelanggan toko ritel di
Malaysia. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan SPSS 19 dan
pemodelan persamaan struktural pada AMOS. Temuan menunjukkan bahwa
Sales Promotion memiliki efek positif yang signifikan pada Purchase
Decision. Bertentangan dengan harapan, temuan mengungkapkan bahwa
14
pengaruh Social Media Marketing pada keputusan pembelian tidak
berpengaruh signifikan. Dan hasil dari Perceived Value memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Penelitian Prasad, Gupta, dan Totala, (2017) “Social media usage, electronic
word of mouth and purchase-decision involvement” Tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengusulkan teori yang memberikan wawasan yang berharga ke
dalam konteks Social Media, electronic word of mouth (EWOM), trust dan
Purchase Decision Involvement. Variabel dependent pada penelitian ini adalah
Purchase Decision, dan variabel independen dalam penelitian ini adalah Social
Media, electronic word of mouth (EWOM), dan trust, Menggunakan metode
sampling tanpa probabilitas, kuesioner dibagikan kepada 311 mahasiswa
manajemen universitas, 252 tanggapan yang dapat digunakan sehingga tingkat
responsnya 81 persen. Hasilnya Penggunaan Social Media dan EWOM
memiliki dampak positif pada keterlibatan Purchase Decision dan online trust
memainkan peran mediasi penting dalam konteks ini.

c. Penelitian Nochai (2011) “The Influence of Sale Promotion Factors on


Purchase Decisions: A Case Study of Portable PCs in Thailand”. Tujuannya
adalah untuk menyelidiki faktor Sales Promotion yang berdampak pada
Purchase Decision konsumen pada PC Portable atau notebook di Thailand.
Variabel dependent pada penelitian ini adalah Purchase Decision dan
independent nya adalah Sales Promotion. Penelitian ini dirancang untuk
menggunakan metode penelitian survei dan teknik convenience sampling
digunakan dalam mengumpulkan sampel data. Kuesioner dibagikan kepada
responden yang memenuhi syarat dalam acara Commart Thailand 2011 di
Queen Sirikit Convention Center pada 17 - 20 Maret 2011. Sebanyak 191
responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa faktor promosi penjualan adalah faktor penting yang berdampak pada
keputusan pembelian konsumen.

15
d. Peneliti Yee dan San (2011) “Consumers’ Perceived Quality, Perceived Value
and Perceived Risk Towards Purchase Decision on Automobile”. Variabel
dependent pada penelitian ini adalah Purchase Decision dan independent nya
adalah Perceived Quality, Perceived Value, dan Perceived Risk. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan kualitas yang dirasakan,
nilai yang dirasakan dan risiko yang dirasakan yang akan mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen Malaysia terhadap mobil. Survey
menggunakan convenience sampling dilakukan di Klang Valley untuk usia
pelanggan antara 23 - 65 tahun ke atas. Kuesioner dibagikan kepada 200
responden di lokasi pengambilan sampel. Semua 200 data responden dapat
digunakan di mana Cronbach alpha lebih dari 0,6. Hasil dari analisis regresi
berganda menunjukkan hubungan positif antara Perceived Quality, Perceived
Value dan Perceived Risk dengan keputusan pembelian.

D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka akan dibentuk sebuah kerangka pemikiran


dan hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Social Media Marketing,
Perceived Value, dan Sales Promotion terhadap Purchase Decision. Model
kerangka pemikiran dan hipotesis adalah sebagai berikut

Social Media Marketing dapat diartikan sebagai proses meraih kunjungan


pengguna internet ke situs tertentu atau perhatian pengguna internet melalui situs-
situs Social Media. Menurut Hanaysha (2018) melalui dukungan media sosial,
perusahaan dapat membangun kemampuan mereka dalam terlibat dengan
pelanggan yang berkomitmen dan menguntungkan, mempengaruhi persepsi mereka
terhadap produk atau layanan mereka dan berbagi informasi dengan orang
lain.untuk menimbulkan keputusan pembelian konsumen.

Karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh Social
Media Marketing terhadap Purchase decision di TransMart Carrefour. Maka
hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
16
H1 : Social Media Marketing dapat mempengaruhi Purchase Decision konsumen
Transmart Carrefour di Jakarta Barat

Sales Promotion dapat diartikan sebagai strategi perusahaan untuk


memberitahukan dan menawarkan suatu produk atau jasa untuk menarik konsumen
membeli atau mengkonsumsinya. Menurut Hanaysha (2018) promosi penjualan
mempengaruhi dan menstimulus keputusan pembelian konsumen dengan
menyampaikan bahwa produk atau layanan merek tertentu lebih baik daripada
produk pesaing. jika promosi yang diterima konsumen itu sesuai maka purchase
dicision seorang konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk atau jasa
tersebutpun akan semakin tinggi.

Maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh Sales


Promotion terhadap Purchase decision di TransMart Carrefour. Maka hipotesis
kedua dalam penelitian ini adalah:

H2 : Sales Promotion dapat mempengaruhi purchase decision konsumen Transmart


Carrefour di Jakarta Barat

Perceived Value dapat diartikan sebagai nilai dari produk atau jasa yang ada
dalam benak konsumen. Pada umumnya, customer tidak mengetahui cost produksi
sebenarnya dari sebuah barang / jasa yang mereka beli. Mereka hanya mempunyai
feeling mengenai seberapa besar nilai sebuah barang / jasa bagi mereka. Oleh
karena itu, untuk dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi untuk barang / jasa
yang ditawarkan, produsen melakukan strategi marketing untuk
menciptakan customer perceived value yang lebih tinggi terhadap produk / jasa
mereka.

Hanaysha (2018) mengatakan bahwa pengecer harus fokus pada


mengkomunikasikan nilai produk mereka kepada pelanggan dan membandingkan
harga mereka dengan pesaing tersebut dan mengamati bagaimana mereka
memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Karena itu peneliti ingin meneliti
lebih lanjut mengenai pengaruh Perceived Value terhadap Perceived Value di

17
Purchase decision di TransMart Carrefour. Maka hipotesis ketiga dalam penelitian
ini adalah:

H3 : Perceived Value dapat mempengaruhi Purchase Decision konsumen Transmart


Carrefour di Jakarta Barat

Social Media
Marketing H1

H2
Sales Purchase
Promotion Decision

H3
Perceived
Value

Sumber : Hanaysha (2018)

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran

18
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desian Penelitian

Menurut Malhotra (2010) desain penelitian merupakan kerangka untuk


melaksanakan sebuah penelitian pemasaran. Desain penelitian ini berguna dalam
menjelaskan prosedur dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk
memecahkan permasalahan dalam suatu riset pemasaran. Desain penelitian terbagi
kedalam desain penelitian eksploratifdan konklusif. Desain penelitian konklusif
terdiri atas desain penelitian deskriptif dan kausal (Malhotra, 2010).

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa “metode deskriptif adalah


metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.” Pada
penelitian ini digunakan desain penelitian deskriptif yang mana berguna untuk
menguji hipotesis yang variabelnya tidak dimanipulasi.

Penelitian ini tidak bersifat eksperimental sehingga dalam pengumpulan data


menggunakan metode cross sectional design yaitu pengumpulan informasi sampel
hanya dilakukan satu kali pada waktu tertentu dikarenakan adanya berbagai
keterbatasan pada penelitian.

Penelitian ini menggunakan program Partial Least Square (PLS). Gahazali


(2006) PLS yang digunakan memiliki keunggulan karena data yang data tidak harus
berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval
sampai rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel tidak
harus besar.

19
B. Populasi, Teknik Pemilihan Sampel, dan Ukuran Sampel

Menurut Malhotra (2010), populasi adalah jumlah keseluruhan elemen yang


terbagi dalam beberapa karakteristik umum, termasuk tujuan dari masalah
penelitian pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
Transmart Carefour di Jakarta Barat.
Sampel menurut Malhotra (2010) merupakan sebuah sub-kelompok dari unsur-
unsur populasi yang telah dipilih untuk berpartisipasi dalam studi penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Transmart Carefour di Jakarta Barat.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-probability
sampling, yaitu teknik yang tidak memberi kesempatan atau peluang yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih untuk menjadi sampel.
Metode yang digunakan adalah. purposive sampling, yaitu pengambilan sampel
secara sengaja. Hal ini dilakukan agar dapat memudahkan peneliti dalam
melakukan penelitian.
Dalam hal ukuran sampel, penulis mengacu pada pendapat Sekaran (2013: 160)
yang menyatakan bahwa :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk sebagian
penelitian.
2. Jika sampel dipecah kedalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.
3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi linear berganda),
ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian.
Maka jumlah responden yang diambil oleh peneliti sebanyak 111 responden.

C. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen

Operasionalisasi variabel merupakan unsur penelitian yang terdiri dari variabel


dependen dan variabel independen serta skala yang digunakan dalam
operasionalisasi variabel ini adalah skala Likert.

20
Tanggapan yang digunakan format tipe skala Likert dengan alternatif skor
berkisar antara 1-5, yaitu: nilai 5 tanggapan sangat setuju, nilai 4 tanggapan setuju,
nilai 3 tanggapan netral, nilai 2 tanggapan tidak setuju dan, nilai 1 tanggapan sangat
tidak setuju
Menurut Malhotra (2010: 309) “the data are typically treated as interval. Thus,
the likert scale posseses the characteristic of description, order and distance.”
Penggunaan skala likert umumnya memberikan pernyataan baik secara positif
maupun negatif dimana responden dapat mengisi pernyataan tersebut dengan
pilihan indikator dari angka 1-5 yang mana angka 1 mewakili “strongly disagree”
yaitu pernyataan sangat tidak setuju dan angka 5 berarti “strongly agree” yang
berarti sangat setuju.

Berikut operasionalisasi variabel dalam penelitian ini menggunakan skala


pengukuran interval:

1. Social Media Marketing

Social Media Marketing adalah adalah alat komunikasi pemasaran yang


penting untuk menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan dengan biaya
minimal dan pada waktu yang berbeda sepanjang hari.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Social Media Marketing

No
Variabel Item
Pernyataan
Iklan social media untuk merek toko ini sangat
1
menarik
Social Media Merek toko ini menawarkan banyak iklan di
2
Marketing social media
Iklan social media untuk merek toko ini dapat
3
dengan mudah ingat
Sumber : Hanaysha (2018)

21
2. Sales Promotion

promosi dianggap sebagai elemen kunci bauran pemasaran, bertujuan untuk


menginformasikan, mendorong, dan mengingatkan target pasar tentang produk
penawaran layanan dalam upaya untuk memengaruhi perasaan, persepsi, atau
keputusan pembelian konsumen.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Sales Promotion

Variabel Item No Pernyataan


Merek took ini sering memberikan penawaran terbaik 1
Promosi musiman di toko ini tersedia 2
Penawaran harga untuk toko ini menarik 3
Sales
Promotion Pelanggan lebih suka berbelanja di toko ini karena 4
promosinya
Toko ini memberikan informasi ketika mereka
5
mempunyai promosi
Sumber : Hanaysha (2018), Andreti et al (2013)

3. Perceived Value

perceived value adalah perbandingan antara evaluasi konsumen atas semua


benefit dan cost yang dikeluarkan dan persepsi dari berbagai faktor.

Tabel 3.3 Operasional Variabel Perceived Value

Variabel Item No Pernyataan


Toko ini menawarkan produk dan layanan yang
1
Perceived bernilai baik terhadap uang
Value Toko ini memberikan nilai yang sangat baik kepada
2
pelanggannya

22
Para staf di toko ini memberikan dukungan teknis
3
kepada pelanggan
Dibandingkan dengan perusahaan lainnya, adalah
4
bijaksana untuk memilih perusahaan ini
Sumber : Hanaysha (2018), kuo et al (2009)

4. Purchase Decision

Keputusan pembelian adalah sebagai proses dimana konsumen


mengidentifikasi kebutuhan mereka, mengumpulkan informasi, mengevaluasi
alternatif, dan membuat keputusan pembelian.

Tabel 3.4 Operasional Variabel Purchase Decision

Variabel Item No Pernyataan


Saya merasa senang dengan keputusan saya untuk
1
membeli produk dari merek toko ini
Saya akan merekomendasikan merek toko ini secara
Purchase 2
positif kepada orang lain
Decision
Saya sering belanja dari merek toko ini 3
Saya akan membeli lagi dari merek toko ini di masa
4
mendatang
Sumber : Hanaysha (2018)

D. Analisis Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dalam


melakukan penelitian. Terkait dengan validitas, Sekaran (2006, p.42) menyatakan
bahwa “validitas memastikan kemampuann sebuah skala untuk mengukur konsep
yang dimaksudkan.” Selain itu, menurut Sekaran dan Bougie (2013) reliabilitas dari
sebuah pengukuran mengindikasikan bahwa indikatorr tersebut konsisten untuk
23
digunakan dari waktu ke waktu. Structural Equation Modeling (SEM) dipilih
sebagai teknik analisis data dalam penelitian ini. SEM terdiri dari analisis outer
model dan inner model. Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis validitas
dan reliabilitas yang merupakan bagian dari outer model.

Menurut Garson (2016), outer model adalah pengukuran model yang meliputi
indikator dan jalur yang menghubungkan model melalui berbagai faktor. Hair et al.
(2011) juga mengungkapkan bahwa penelitian sebaiknya melakukan evaluasi
validitas dan reliabilitas sebuah konstruk pengukuran dalam outer model sehingga
hubungan yang terjadi dalam model penelitian ini dapat terukur dan terepresentasi
dengan baik. Dalam evaluasi model pengukuran, data dalam penelitian ini harus
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

Analisis validitas memperhatikan nilai convergent validity dan discriminant


validity. Convergent validity dapat diukur dari nilai loading factor setiap indikator,
dan nilai average variance extracted (AVE), serta dianggap terpenuhi apabila nilai
AVE) adalah ≥ 0,5 dan nilai loading faktor setiap indikator > 0,7. Discriminant
validity dapat diukur melalui analisis fornell-larcker, dimana nilai AVE dari setiap
variabel harus lebih besar dibandingkan dengan nilai korelasi kuadrat tertinggi antar
variabel penelitian; dan nilai cross-loadings bahwa nilai loadings dari indikator
setiap variabel lebih besar dari cross-loadings dalam variabel-variabel lainnya.
(Henseler et al., 2009)

Analisis realiabilitas memperhatikan nilai composite-reliability dengan batas


nilai 0,6. Menurut Malhotra (2009), realibilitas dapat juga diukur dari nilai
cronbach’s alpha dari seluruh variabel dengan nilai minimum 0,6.

24
1. Uji Validitas

Sesuai dengan apa yang telah diuraikan di atas, analisis validitas


memperhatikan dua hal di bawah ini.
a. Convergent Validity
Convergent validity dapat diukur dari nilai loading factor setiap indikator,
dan average extracted variance (AVE) setiap variabel, yang disajikan dalam
tabel 3.5 dan 3.6

Tabel 3.5

Hasil Nilai Loading Factor


Indicator PD PV SMM SP
PD1 0.86
PD2 0.799
PD3 0.789
PD4 0.744
PV1 0.814
PV2 0.754
PV3 0.764
PV4 0.732
SMM1 0.862
SMM2 0.764
SMM3 0.672
SP1 0.759
SP2 0.761
SP3 0.78
SP4 0.726
SP5 0.768

Henseler et al., (2009) indikator yang memiliki nilai loading factor < 0,4
dapat dihapus dari model penelitian, sementara indikator dapat dinyatakan baik
apabila memiliki nilai loading factor> 0,7. Hasil pada tabel 3.6 telah
menunjukan bahwa seluruh indikator memiliki nilai loading factor > 0,4, yang
mengartikan bahwa indikator-indikator pada masing-masing variabel telah
memenuhi kriteria convergent validity. Uraian-uraian di atas dapat diperjelas
melalui gambar di bawah ini.

25
Gambar 3.1
Analisis Validitas Konvergen

Hasil analisis AVE dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 3.6
Hasil Analisis Average Variance Extracted (AVE)

Average Variance Extracted


Variabel (AVE)
Purchase Decision 0.638
Perceived Value 0.587
Social Media Marketing 0.593
Sales promotion 0.576

Berdasarkan Tabel 3.6, dapat diketahui bahwa nilai AVE dari masing-masing
variabel adalah > 0,5, yang mana menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam
penelitian ini telah memenuhi kriteria convergent validity yang dapat diukur dari
nilai AVE.

26
b. Discriminant Validity
Discriminant validity dapat diukur dari nilai cross loadings setiap
indikator, dan analisis fornell-larcker.

Tabel 3.7
Hasil Nilai Cross Loadings
Social
Purchase Perceived Media Sales
Indikator Decision Value Marketing Promotion
PD1 0.86 0.671 0.46 0.601
PD2 0.799 0.601 0.422 0.539
PD3 0.789 0.609 0.505 0.511
PD4 0.744 0.529 0.34 0.555
PV1 0.658 0.814 0.454 0.644
PV2 0.526 0.754 0.421 0.574
PV3 0.557 0.764 0.317 0.389
PV4 0.566 0.732 0.448 0.511
SMM1 0.485 0.483 0.862 0.514
SMM2 0.423 0.41 0.764 0.386
SMM3 0.329 0.329 0.672 0.331
SP1 0.603 0.513 0.474 0.759
SP2 0.415 0.461 0.392 0.761
SP3 0.485 0.541 0.449 0.78
SP4 0.504 0.448 0.374 0.726
SP5 0.571 0.649 0.358 0.768
Berdasarkan tabel 3.7, dapat dilihat bahwa nilai cross loadings dari masing-
masing indikator setiap variabel > cross loadings variabel lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa indikator-indikator dalam penelitian ini telah memenuhi
kriteria discriminant validity.

27
Selain itu, berikut hasil analisis Fornell-Larcker.
Tabel 3.8
Hasil Analisis Fornell-Larcker
Social
Purchase Perceived Media Sales
Indikator Decision Value Marketing Promotion
Purchase Decision 0.799
Perceived Value 0.757 0.766
Social Media Marketing 0.543 0.536 0.77
Sales Promotion 0.691 0.695 0.542 0.759

Berdasarkan tabel 3.8, nilai AVE dari setiap variabel terbukti lebih besar
dibandingkan dengan nilai korelasi kuadrat tertinggi antar-variabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil analisis Fornell-Larcker di atas telah memenuhi kriteria
discriminant validity.

2. Reliabilitas
Analisis realiabilitas memperhatikan nilai composite-reliability, dan nilai
cronbach’s alpha yang disajikan dalam Tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.9
Hasil Analisis Reliabilitas
Cronbach's Alpha Composite Reliability
Purchase Decision 0.81 0.876
Perceived Value 0.766 0.85
Social Media Marketing 0.655 0.812
Sales Promotion 0.817 0.872

Hasil dari tabel 3.9 menunjukan bahwa seluruh Cronbach’s alpha dan
composite-reliability masing-masing variabel memiliki nilai ≥ 0,6 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini reliabel.

28
E. Asumsi Analisis Data

Penelitian ini menggunakan bantuan komputer dalam pengolahannya.


Software yang dipakai dalam mengolah data penelitian ini yaitu smart partial least
square versi 3.2.7. Partial Least Square (PLS) adalah suatu teknik statistik
multivariat yang bisa menangani banyak variabel respon dan variabel eksplanatori
sekaligus. Partial Least Square (PLS) merupakan suatu metode analisis yang power
full yang tidak didasarkan banyak asumsi dan memungkikan dilakukan analisis dari
berbagai macam indikator variabel laten yang bersifat refleksif dan formatif.
Sampel yang digunakan Partial Least Square (PLS) tidak harus memiliki
jumlah yang besar, jumlah minimal sampel yaitu 30-50 sampel. Dalam penelitian
ini melakukan uji model struktural untuk menguji hubungan antara konstruk laten.
Henseler et al, (2009) Uji model struktural digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kuat tidaknya suatu hubungan antar variabel di dalam model tersebut dan
melakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Berikut
beberapa uji model struktural dalam penelitian ini:

1. Analisis Model Struktural (Inner Model Analysis)


Setelah melalui tahapan outer model analysis, model penelitian harus
melalui inner model analysis. Menurut Henseler et al. (2009) dan Hair et al.
(2011), pengujian model struktural pentinggdilakukan untuk melihat kuat
tidaknya hubungan antarr variabel dalam penelitian, dan untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan. Kriteria yang harus dipenuhi dalam analisis model
struktural antara lain ialah nilai koefisien determinasi (R2), predictive relevance
(Q2), effect size (f2), dan path coefficients.
Menurut Hair et al. (2011), nilaii dari R square berkisar antara 0 sampai
dengan 1, yang dikelompokkan menjadi: 0,75 (R2 tergolong substansial); 0,50
(R2 tergolong moderat); dan 0,25 (R2 tergolong lemah). Untuk predictive
relevance, variabel dikatakan relevan untuk memprediksi model dengan baik
apabila nilai Q2> 0. Dalam pengukuran effect size (f2), nilai 0,02 menunjukkan
efek kecil, 0,15 efek sedang, dan 0,35 menunjukkan efek yang besar.
Selanjutnya, pada path coefficients, nilai berkisar dari -1 hinggaa+1, dimana -1

29
mengindikasikan bahwa variabel-variabel dalam penelitian memiliki hubungan
yang negatif, dan begitu pula sebaliknya. +1 menunjukkan bahwa variabel-
variabel dalam penelitian memiliki hubungan yang positif. Sedangkan nilai t-
statistik harus memiliki nilai diatas 1,96 atau p-values dibawah 0,05 (5%) untuk
dapat dikatakan memiliki pengaruh signifikan.
2. Uji Goodness of Fit (GoF)
Uji Goodness of Fit dilakukan untuk menggambarkan suatu tingkat
kesesuaian model secara keseluruhan. Pengujian ini memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dapat digunakan menjadi indeks validasi dalam metode
Partial Least Square. Menurut pendapat Tenenhaus et al (2005) untuk dapat
mengetahui nilai Goodness of Fit pada Partial Least Square (PLS) harus dicari
secara manual, yaitu dengan menggunakan rumus:

𝐴𝑉𝐸 𝑥 ̅̅
𝐺𝑜𝐹 = √̅̅̅̅̅̅ 𝑅̅̅2

Wetzels et al (2009) nilai Goodness of Fit dibagi menjadi 3 bagian yaitu


nilai kecil sebesar 0,1, nilai sedang sebesar 0,25 dan nilai besar sebesar 0,36.

3. Pengujian Hipotesis

Henseler et al, (2009) mengatakan untuk dapat menilai uji hipotesis pada
Partial Least Square (PLS) dapat dilihat dari nilai t-statistik atau p-values
melalui metode bootstrapping. Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini
dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t-statistik dengan batas minimum
1,96 (t-statistik > 1,96 ;  = 5%). Pada hipotesis penelitian ada 2 kemungkinan,
kemungkinan yang pertama yaitu apabila nilai t-statistik diatas 1,96 atau nilai p-
values dibawah 5% maka hipotesis penelitian tidak ditolak. Sedangkan
kemungkinan kedua yaitu jika nilai t-statistik dibawah 1,96 atau p-values diatas
5% maka hipotesis penelitian ditolak.

30
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI SUBYEK PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kuesioner disebarkan menggunakan aplikasi google


form, pengumpulan responden dilakukan selama 20 hari yaitu dari tanggal 8
Mei 2018 sampai 28 Mei 2018, dalam penelitian ini kuesioner disebarkan
kepada responden dengan pertanyaan apakah mereka pernah berbelanja di
Transmart Carrefour. Jika ya, maka kuesioner dapat di isi ke tahap selanjutnya.
Jika tidak, maka kuesioner tidak dapat dilanjutkan pengisiannya.. Jumlah
kuesioner yang diterima sebanyak 131 responden dan yang bisa diteliti
sebanyak 111 responden. Dalam deskripsi subyek penelitian ini akan diuraikan
profil dari 111 orang responden yang digunakan sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

44.1%

55.9%

Pria Wanita

Sumber: lampiran
Gambar 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

31
Berdasarkan gambar 4.1 di atas diperoleh data mengenai jenis kelamin dari 111
orang responden sebagai berikut: sebanyak 62 orang (55.9%) berjenis kelamin pria
dan sisanya sebanyak 49 orang (44.1%) berjenis kelamin perempuan.

2. Usia

Usia
0.00%

7.2%

92.8%

<20 20 - 30 >30

Sumber: lampiran
Gambar 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan usia

Berdasarkan gambar 4.2 di atas diperoleh data mengenai usia dari 111 orang
responden sebagai berikut: sebanyak 8 orang (7.2%) berusia < 20 tahun , sebanyak
103 orang (92.8%) berusia 20 – 30 tahun, dan 0 orang (0%) berusia > 30 tahun.

32
3. mengetahui Brand Transmart

Darimana anda mengetahui Brand Transmart

14.4%

45.9%

26.2%

13.5%

iklan teman saudara media social

Sumber: lampiran
Gambar 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan mengetahui Brand Transmart

Berdasarkan gambar 4.3 di atas diperoleh data mengenai mengetahui brand


Transmart dari 111 orang responden sebagai berikut: sebanyak 51 orang (45.9%)
mengetahui dari iklan, sebanyak 15 orang (13.5%) mengetahui dari teman, 29 orang
(26.2%) mengetahui dari saudara, dan 16 (14,4) mengetahui dari media social

33
4. Pekerjaan

Pekerjaan

3.6% 4.5%

91.9%

pelajar / mahasiswa wirausaha karyawan ibu rumah tangga


pegawai negri profesional lainnya

Sumber: lampiran
Gambar 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan

Berdasarkan gambar 4.4 di atas diperoleh data mengenai pekerjaan dari 111
orang responden sebagai berikut: sebanyak 102 orang (91.9%) berprofesi sebagai
pelajar / mahasiswa, sebanyak 5 orang (4.5%) berprofesi sebagai karyawan, 4 orang
(3.6%) berprofesi sebagai wirausaha. Dan 0 orang untuk yang berprofesi sebagai
ibu rumah tangga, pegawai negri, professional, dan lain lainnya

34
5. Pengeluaran per bulan

pengeluaran perbulan

7.2%

17.1% 36.1%

39.6%

Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.001 - Rp. 3.000.000


Rp. 3.000.001 - Rp. 4.000.000 > Rp. 4.000.000

Sumber: lampiran
Gambar 4.5
Karakteristik Responden berdasarkan pengeluaran per bulan

Berdasarkan gambar 4.5 di atas diperoleh data mengenai pengeluaran per bulan
dari 111 responden sebagai berikut: sebanyak 40 orang (36.1%) memiliki
pengeluaran antara Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.000, sebanyak 44 orang
(39.6%) memiliki pengeluaran antara Rp. 2.000.001 sampai Rp. 3.000.000,
sebanyak 19 orang (17.1%) memiliki pengeluaran antara Rp. 3.000.001 sampai Rp.
4.000.000 dan sebanyak 8 orang (7.2%) memiliki pengeluaran di atas Rp.
4.000.000.

35
6. Alasan berbelanja di Transmart
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan alasan memilih Transmart

Alasan terbanyak Jumlah orang


Murah 27
Dekat 18
Promosinya 15
Lengkap 34
Tempat nyaman, luas dll 17
Sumber: lampiran
Berdasarkan table 4.1 di atas diperoleh data alasan memilih Transmart dari alasan
terbanyak yaitu 34 orang mengatakan karena lengkap, 27 orang mengatakan karena
murah, 18 orang mengatakan karena dekat, 15 orang mengatakan karena
promosinya, dan 17 orang mengatakan karena tempat nyaman, luas dan lain -
lainnya

B. Deskrispsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian memperlihatkan hasil tanggapan dari 111 responden


yang diteliti atas pernyataan-pernyataan atribut Social Media Marketing, Sales
Promotion, Perceived Value, dan Purchase Decision. Hasil penilaian disajikan
secara berurutan pada tabel 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.

1. Social Media Marketing

Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 3 butir pernyataan yang diberikan kepada
responden yang berhubungan dengan variabel Social Media Marketing, mayoritas
responden menjawab setuju pada ketiga pernyataan yang diajukan.

36
Tabel 4.2
Tanggapan Responden atas Social Media Marketing
STS TS N S SS Persentase
N Jawaban
Pernyataan BOBOT Jawaban
o Terbanyak
1 2 3 4 5 Tebanyak
1 Iklan Transmart di
Social Media sangat 0 0 15 73 23 Setuju 65.76%
menarik
2 Transmart
menawarkan banyak
0 2 14 57 40 Setuju 51.35%
iklan melalui Social
Media
3 Iklan Social Media
Transmart dapat 0 0 11 64 36 Setuju 57.65%
diingat dengan mudah
Sumber: lampiran

2. Sales Promotion

Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 5 butir pernyataan yang diberikan kepada
responden yang berhubungan dengan variabel Sales Promotion, mayoritas
responden menjawab setuju pada kelima pernyataan yang diajukan.

37
Tabel 4.3
Tanggapan Responden atas Sales Promotion
STS TS N S SS Persentase
Jawaban
No Pernyataan BOBOT Jawaban
Terbanyak
1 2 3 4 5 Tebanyak
1 Transmart sering
memberikan 0 0 15 61 35 Setuju 54.95%
penawaran terbaik
2 Transmart
memberikan 0 0 15 52 44 Setuju 46.84%
promosi musiman
3 Penawaran harga
yang disediakan
0 1 10 60 40 Setuju 54,05%
Transmart
menarik
4 pelanggan lebih
suka berbelanja di
0 0 11 55 45 Setuju 49.54%
Transmart karena
promosinya
5 Transmart
memberikan
informasi atas 0 1 14 57 39 Setuju 51.35%
promosi yang
diberikan
Sumber: lampiran

38
3. Perceived Value

Tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 4 butir pernyataan yang diberikan kepada
responden yang berhubungan dengan variabel Perceived Value, mayoritas
responden menjawab setuju pada keempat pernyataan yang diajukan.

Tabel 4.4
Tanggapan Responden atas Perceived Value
STS TS N S SS Persentase
Jawaban
No Pernyataan BOBOT Jawaban
Terbanyak
1 2 3 4 5 Tebanyak
1 Transmart menawarkan
produk yang bernilai
0 1 15 62 33 Setuju 55.85%
sebanding dengan uang
yang saya keluarkan
2 Transmart memberikan
nilai yang sangat baik 0 0 7 65 39 Setuju 58.55%
kepada pelanggannya
3 Para staf di Transmart
memberikan dukungan
0 1 9 67 34 Setuju 60.36%
teknis kepada
pelanggan
4 Berbelanja di Transmart
lebih bijaksana
dibandingkan dengan 0 1 12 66 32 Setuju 59.45%
berbelanja di tempat
lain
Sumber: lampiran

39
4. Purchase Decision

Tabel 4.5 menunjukan bahwa dari 4 butir pernyataan yang diberikan kepada
responden yang berhubungan dengan variabel Purchase Decision, mayoritas
responden menjawab setuju pada keempat pernyataan yang diajukan.

Tabel 4.5
Tanggapan Responden atas Purchase Decision
ST TS N S SS Persenta
S Jawaban se
N
Pernyataan BOBOT Terbany Jawaban
o
1 2 3 4 5 ak Tebanya
k
1 Saya merasa senang
dengan keputusan saya
0 0 9 64 38 Setuju 58.65%
untuk berbelanja di
Transmart
2 Saya akan
merekomendasikan
0 0 10 59 42 Setuju 54.05%
Transmart secara positif
kepada orang lain
3 Saya sering belanja di
0 0 23 53 35 Setuju 47.74%
Transmart
4 Saya akan belanja lagi di
Transmart di masa 0 0 10 55 46 Setuju 49.54%
mendatang
Sumber: lampiran

40
C. Hasil Analisis Data

Pada bagian inii akan disajikan hasill analisis data yang digunakan dalam
penelitian, yang meliputi pengujian outer modell(uji validitas, dan reliabilitas) yang
telah dibahas sebelumnya; pengujian inner model yang terdiri dariapengujian
koefisien determinasii (R2), dan path coefficients; pengujian goodness of fit, serta
pengujian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
1. Hasil Pengujian Model Struktural (Inner Model Analysis)
Setelah semua variabel yang ada dalam penelitian melewati pengujian
outer model, maka tahapan selanjutnya adalah pengujian inner model yang
dilakukan untuk mengetahuiakontribusi dari variabel-variabellindependen
terhadap variabel dependen dalam penelitian. Kriteria-kriteria yang harus
dipenuhi dalam analisis model struktural atau inner model analysis antara lain
meliputi koefisien determinasii (R2), predictive relevance (Q2), effect size (f2),
dan path coefficients
.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusii dari variabel-variabel independen (social media marketing, sales
promotion dan perceived value), untuk memprediksi variabel dependen
(purchase decision). Hasil pengujiannya akan disajikan dalam Tabel 4.6 di
bawah ini..
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R2
R Square
Purchase Decision 0.636

Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi di atas, dapat diketahui


bahwa nilai R square adalah sebesar 0,636 artinya variabel Purchase Decision
63,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen (social media
marketing, sales promotion, perceived value), sedangkan sisanya sebesar
36,4% dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel-variadependen tersebut.

41
b. Predictive Relevance (Q2)
Pengujian Q2 dilakukan untukkmengetahui bagaimanaakonstruk dari
variabel-variabel dalam penelitian ini untuk mengukur model penelitian yang telah
terbentuk sebelumnya, yang akan disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7
Hasil Pengujian Predictive Relevance (Q2)

Variabel Q2
Purchase decision 0,369

Hasil pengujian predictive relevance di atas menunjukkan nilai Q2 sebesar


0,369 (Q2> 0), yang berarti bahwa konstruk variabel yang terdapat dalam penelitian
ini relevan untuk mengukur model penelitian yang telah terbentuk sebelumnya
dengan baik.

c. Effect Size (f2)


Pengujian effect size dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel
prediktor memiliki efek dalam model struktural, dengan keberadaan atau
dieliminasinya suatu variabel tertentu dari sebuah model struktural. Hasil pengujian
effect size akan disajikan pada Tabel 4.8 di bawah ini.

42
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Effect Size (f2)

Variabel Purchase decision


Perceived value 0.325
Social media marketing 0.029
Sales promotion 0.1

Berdasarkan hasil pengujian f2 yang disajikan dalam Tabel 4.8 di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa: variabel perceived value memiliki efek perubahan yang
tergolong besar terhadap purchase decision yaitu sebesar 0,325. Variabel social
media marketing dan sales promotion tidak memiliki efek perubahan yang berarti
(kecil) terhadap purchase decision yaitu sebesar 0,029 dan 0,1.

Kesimpulannya, dapat diketahui bahwa variabel prediktor dalam penelitian


ini memiliki efek yang berarti pada tingkat struktural

d. Path Coefficients
Perhitungan path coefficients dilakukan untuk mengetahui bagaimana
hubungan atau keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya dalam
penelitian ini. Hasil perhitungan path coefficients dan bootstrapping akan disajikan
dalam Tabel 4.9 berikut ini

43
Gambar 4.6
Hasil bootstrapping

Berdasarkan gambar hasil boostrapping di atas, maka hasil dari perhitungan


tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Bootstrapping
Original Sample T Statistics P Values
Perceived 0.496 5.199 0
Value
Social Media 0.127 1.872 0.062
Marketing
Sales 0.277 2.68 0.008
Promotion

Sesuai dengan hasil bootstrapping yang telah disajikan pada tabel 4.9,
maka persamaan dalam penelitian ini yaitu: PD = 0,496PV + 0,127SMM +
0,277SP. Nilai Path coefficients dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel
perceived value terhadap purchase decision memiliki arah yang positif, dengan
nilai prediksi sebesar 0,496 ; variabel social media marketing terhadap purchase
decision memiliki arah positif dengan nilai prediksi sebesar 0,127, dan sales

44
promotion terhadap purchase decision memiliki arah yang positif, dengan nilai
prediksi sebesar 0,277.
Berdasarkan hasil data tersebut, dapat diketahui bahwa variabel perceived
value memiliki nilai path coefficients yang paling besar dan berarah positif
terhadap purchase decision jika dibandingkan variabel-variabel lain pada
penelitian ini yaitu sebesar 0,496; kemudian diikuti oleh sales promotion dan
social media marketing.

2. Hasil Pengujian Goodness of Fit (GoF)


Untuk menguji kecocokan model penelitian ini, nilai GoF (goodness of fit)
di hitung secara manual dengan melibatkan nilai AVE dan nilai R2. Perhitungan
nilai GOF antara lain sebagai berikut:
̅̅̅̅̅̅
𝐴𝑉𝐸 = 0,5985
̅𝑅̅̅2̅ = 0,636

𝐺𝑂𝐹 = √̅̅̅̅̅̅
𝐴𝑉𝐸 𝑥𝑅 ̅̅̅̅2

𝐺𝑂𝐹 = √0,5985𝑥0,636
𝐺𝑂𝐹 = 0,616965152986779

Berdasarkan hasil goodness of fit di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


model yang digunakan dalam penelitian ini memiliki goodness of fit atau
kecocokan model penelitian yang tergolong besar.

3. Hasil Pengujian Hipotesis


Dalam menguji hipotesis-hipotesis yang telah terbentuk sebelumnya,
kriteria untuk menentukan apakah hipotesis-hipotesis tersebut ditolak atau tidak
ditolak adalah dengan memperhatikan t-statisctics dari perhitungan
bootstrapping. Hasil dari pengujian hipotesis secara ringkassakan disajikan
dalam Tabel 4.9.

45
Perumusan hipotesis yang pertama adalah sebagai berikut:
H1: Social Media Marketing dapat mempengaruhi Purchase Decision konsumen
Transmart Carrefour di Jakarta Barat

Berdasarkan pada tabel 4.9, variabel Social Media Marketing tidak dapat
mempengaruhi secara signifikan variabel Purchase Decision konsumen
Transmart Carrefour di Jakarta Barat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-
statistics sebesar 1,872 (lebih kecil dari cut off value sebesar 1,96) dan p-values
sebesar 0,062 (lebih besar dari cut off value yang ditetapkan yaitu sebesar
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.

H2: Sales Promotion dapat mempengaruhi purchase decision konsumen Transmart


Carrefour di Jakarta Barat

Berdasarkan pada tabel 4.9, variabel Sales Promotion berdampak positif


terhadap purchase decision konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistics sebesar 2,68 (lebih besar dari cut
off value sebesar 1,96) dan p-values sebesar 0,008 (lebih kecil dari cut off value
yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H2
tidak ditolak.

H3: Perceived Value dapat mempengaruhi Purchase Decision konsumen Transmart


Carrefour di Jakarta Barat

Berdasarkan pada tabel 4.9, variabel Perceived Value berdampak positif


terhadap Purchase Decision konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistics sebesar 5,199 (lebih besar dari cut
off value sebesar 1,96) dan p-values sebesar 0,000 (lebih kecil dari cut off value
yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H3
tidak ditolak.

46
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Hasil

H1 (Social Media Marketing terhadap Hipotesis ditolak


Purchase Decision)

H2 (Sales Promotion terhadap Purchase Hipotesis tidak ditolak


Decision)

H3 (Perceived Value terhadapPurchase Hipotesis tidak ditolak


Decision)

D. Pembahasan

Pada bagian pembahasan ini, akan dibahas hasil dari penelitian yang telah
dilakukan. Penelitian ini melibatkan sejumlah 131 orang responden namun karena
terdapat sejumlah responden yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap dan data
yang tidak valid, maka responden yang tersisa dan layak digunakan untuk penelitian
ini adalah sejumlah 111 orang yang terdiri dari 62 orang pria dan 49 orang wanita.
Jumlah responden ini ditetapkan dengan memenuhi persyaratan yang dikemukakan
oleh Sekaran (2013) yang menyarankan bahwa sekurang-kurangnya dalam sebuah
penelitian harus memiliki responden sebanyak 60 orang. Penetapan jumlah ini
didasarkan pada persebaran jumlah jenis kelamin para responden bahwa dari
jumlah minimal responden yaitu sebesar 60 orang, sebuah penelitian harus memiliki
responden sekurang-kurangnya 30 orang pria dan 30 orang wanita untuk mewakili
beragam jenis tanggapan dan pandangan yang dimiliki oleh masing-masing jenis
kelamin. Mayoritas dari responden pada penelitian ini berjenis kelamin laki-laki
yang terbukti dari 111 orang responden, sebesar 62 atau sebesar 55% responden
berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 163 orang atau sebesar 92,8% responden
berusia 20-30 tahun. Responden pada penelitian ini, sebesar 51 orang atau 45,9%
mengetahui brand dari iklan, sebesar 102 orang atau 91,9% memiliki pekerjaan
sebagai pelajar/mahasiswa dan sebanyak 44 orang atau 39.6% memiliki
47
pengeluaran antara Rp. 2.000.001 sampai Rp. 3.000.000. dan dari pertanyaan di
akhir kuesioner “Apa alasan anda berbelanja di Transmart dibandingkan dengan
hypermarket lain?” peneliti merangkum bahwa responden berbelanja di Transmart
Carrefour dikarenakan kelengkapan produk, harga murah, promosi yang ada, dekat
dengan rumah, dan store yang besar.
Berdasarkan outer model analysis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa seluruhh variabell yang digunakan dalam penelitian ini valid dan
reliabel. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar
0,636 (63,6%) untuk purchase decision yang dapat dijelaskan oleh variabel social
media marketing, sales promotion, dan perceived value. Sisanya sebesar 36,4%
dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Dari pengujian
predictive relevance (Q2), diperoleh hasil sebesar 0,369, yang menunjukkan bahwa
seluruh variabel dalam penelitian ini dapat memprediksi model dengan baik.
Selanjutnya, effect size (f2) juga diuji pada data-data yang telah dikumpulkan.
Diketahui bahwa variabel perceived value memiliki efek perubahan yang tergolong
besar terhadap purchase decision yaitu sebesar 0,325. Variabel social media
marketing dan sales promotion tidak memiliki efek perubahan yang berarti (kecil)
terhadap purchase decision yaitu sebesar 0,029 dan 0,1.

Pengujian path coefficients dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara


variabel yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat
disimpulkan bahwa variabel perceived value memberikan pengaruh paling besar
untuk purchase decision sebesar 0,496 dan social media marketing memberikan
pengaruh paling kecil sebesar 0,127. Hal tersebut menunjukan bahwa setelah para
konsumen memiliki nilai yang dirasakan maka akan timbul keputusan pembelian
konsumen tersebut untuk berbelanja di Transmart carrefour. Selain itu, meskipun
para konsumen mengetahui social media Transmart Carrefour, belum bisa
dipastikan bahwa pengguna akan timbul keputusan untuk berbelanja di Transmat
Carrefour.
Untuk mengetahui kecocokan dari model penelitian, dilakukan pengujian
goodness of fit. Hasil pengujian GoF sebesar 0,6169, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini memiliki goodness
48
of fit atau kecocokan model penelitian yang tergolong besar. Hasil pengujian
hipotesis pertama menemukan bahwa social media marketing tidak berpengaruh
terhadap purchase decision konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat,
sehingga H1 ditolak. Hal ini sama seperti dengan penelitian yang dilakukan
Hanaysha (2018) yang menunjukkan bahwa pemasaran media sosial dan keputusan
pembelian. Bertentangan dengan harapan, hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh pemasaran media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen tidak
signifikan. Hasil yang tidak signifikan dapat dikaitkan dengan kurangnya atau
kegiatan pemasaran yang tidak efisien di antara toko ritel yang dipilih melalui
media sosial. Selanjutnya hasil dari hipotesis kedua menemukan bahwa sales
promotion dapat berpengaruh terhadap purchase decision konsumen Transmart
Carrefour di Jakarta Barat. Hal ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh
Hanaysha (2018) promosi penjualan mempengaruhi dan menstimulus keputusan
pembelian pelanggan dengan menyampaikan bahwa produk atau layanan merek
tertentu lebih baik daripada produk pesaing. Penelitian sebelumnya juga
menegaskan bahwa promosi penjualan memiliki dampak positif yang signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen, Neha dan Manoj (2013). Pada hasil uji
hipotesis ketiga ditemukan bahwa perceived value berpengaruh purchase decision
konsumen Transmart Carrefour di Jakarta Barat. Hal ini sama seperti penelitian
yang dilakukan oleh Hanaysha (2018) ditemukan bahwa Perceived Value yang
dirasakan memiliki efek positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian, Ini
berarti bahwa program pemasaran yang terkait dengan nilai tambah memperkuat
pembelian konsumen dan meningkatkan profitabilitas organisasi.

49
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka
kesimpulan yang dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Social Media Marketing tidak berpengaruh terhadap Purchase Decision.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel Social Media Marketing
terhadap Purchase Decision tidak signifikan.
2. Sales Promotion memiliki pengaruh terhadap Purchase Decision. Maka
dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel Sales Promotion terhadap
Purchase Decision signifikan.
3. Perceived Value memiliki pengaruh terhadap Purchase Decision. Maka
dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel Perceived Value terhadap
Purchase Decision signifikan.

B. KETERBATASAN DAN SARAN

Terkait dengan hasil penelitian ini, Inilah beberapa keterbatasan yang


dialami oleh peneliti selama mengerjakan penelitian, yaitu sebaga berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 111 responden
2. Penelitian ini hanya dilakukan dilingkup Jakarta Barat
3. Penelitian ini hanya dibatasi dengan menggunakan variabel Social Media
Marketing, Sales Promotion, dan Perceived Value untuk mengukur
pengaruh terhadap Purchase Decision.
Terkait dengan hasil penelitian ini, peneliti akan memberikan beberapa
saran yang sekiranya dapat bermanfaat untuk perusahaan dan untuk penelitian
selanjutnya, yaitu sebaga berikut :

50
1. Dari hasil kuisioner dapat terlihat bahwa pada pernyataan dari Social Media
Marketing yaitu “Transmart menawarkan banyak iklan melalui Social
Media.” Memiliki nilai mean tertinggi pada variabel ini yaitu 4,23, maka
dari itu perusahaan harus mempertahankan intensitas mereka dalam
mengiklankan produk produk mereka di social media agar masyarakat
melakukan pembelian di Transmart Carrefour. Dan dari segi pernyaataan
yang lain sudah memiliki mean yang cukup dan perusahaan Transmart
Carrefour hanya butuh mempertahankan iklan di social media-nya baik
yang sudah ada
2. Dari kuisioner dapat terlihat bahwa pada pernyataan dari variabel Sales
Promotion pada butir pertama “pelanggan lebih suka berbelanja di
Transmart karena promosinya.” Memiliki nilai mean tertinggi yaitu 4,3
pada variabel ini, maka dari itu perusahaan harus mempertahankan promosi
yang sudah ada. Dan dari segi pernyaataan yang lain sudah memiliki mean
yang cukup dan perusahaan Transmart Carrefour hanya butuh
mempertahankan pemasarannya dalam mempromosikan produk - produk
mereka baik yang sudah ada
3. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa hasil dari variabel Perceived Value
pada butir pernyataan ke dua “Transmart memberikan nilai yang sangat baik
kepada pelanggannya” Memiliki nilai mean tertinggi yaitu 4,28 pada
variabel ini, maka dari itu perusahaan harus mempertahankan apek apek
yang menentukan persepsi konsumen ketika mereka sudah mendapatkan
produk, agar produk Transmart Carrefour memiliki nilai yang sebanding
dengan apa yang dikeluarkan konsumen. Dan dari segi pernyaataan yang
lain sudah memiliki mean yang cukup dan perusahaan Transmart Carrefour
hanya butuh mempertahankan aspek – aspek yang mempengaruhi persepsi
seorang konsumen baik yang sudah ada
4. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa hasil dari variabel Purchase
Decision pada butir pernyataan ke tiga “Saya akan belanja lagi di Transmart
di masa mendatang.” Memiliki nilai mean tertinggi yaitu 4,32 pada variabel

51
ini, maka dari itu perusahaan harus mempertahankan konsumennya yang
sudah ada sekarang.
5. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dan
menambah jumlah sampel penelitian agar didapatkan hasil penelitian yang
lebih akurat. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian pada sektor lainnya
agar dapat dibandingkan dengan hasil pada penelitian kali ini.
6. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menambah
variabel pengukur lain seperti, brand image, brand identification, dan WOM
seperti pada penelitian sallam (2014) untuk mengukur pengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen atau Purchase Decision.

52
DAFTAR BACAAN

About Us - Carrefour/Trans Retail. (2018). Retrieved from


http://www.carrefour.co.id/id/shop/carrefour/
As' ad, H. A. R., & Alhadid, A. Y. (2014). The Impact of Social Media Marketing
on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service Providers in
Jordan. Review of Integrative Business and Economics Research, 3(1),
315.
Andreti, J., Zhafira, N. H., Akmal, S. S., & Kumar, S. (2013). The analysis of
product, price, place, promotion and service quality on customers’ buying
decision of Convenience Store: A survey of young adult in Bekasi, West
Java, Indonesia. International Journal of Advances in Management and
Economics, 2(6), 72-78.
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational behavior and
human decision processes, 50(2), 179-211.
Arifin, S. (2013). Pengaruh Perceived Price Dan Perceived Value Pada Produk
Bundling Terhadap Minat Beli (Sebuah Survei Tentang Minat Beli
Perangkat Komunikasi Pada Mahasiswa). Jurnal Administrasi Bisnis, 1(2),
168-176.
Astuti, R., Silalahi, R. L. R., & Wijaya, G. D. P. (2015). Marketing Strategy Based
on Marketing Mix Influence on Purchasing Decisions of Malang Apples
Consumers at Giant Olympic Garden Mall (MOG), Malang City, East Java
Province, Indonesia. Agriculture and Agricultural Science Procedia, 3, 67-
71.
Brodie, R. J., Ilic, A., Juric, B., & Hollebeek, L. (2013). Consumer engagement in
a virtual brand community: An exploratory analysis. Journal of Business
Research, 66(1), 105-114.
Darko, E. (2012). The Influence of Sales Promotion on Consumer Buying
Behaviour in the Telecom Industry; the Case of Vodafone Ghana (Doctoral
dissertation).
Demirgünescedil, B. K. (2015). Relative importance of perceived value,
satisfaction and perceived risk on willingness to pay more. International
Review of Management and Marketing, 5(4).
Duffett, R. G. (2015). Facebook advertising’s influence on intention-to-purchase
and purchase amongst Millennials. Internet Research, 25(4), 498-526.

53
Elg, U., & Hultman, J. (2016). CSR: retailer activities vs consumer buying
decisions. International Journal of Retail & Distribution
Management, 44(6), 640-657.
Eryadi, H. T., & Yulianna, E. (2016). Pengaruh Perceived Value Dan Social
Influence Terhadap Purchase Intention Smartphone 4g Pada Pelanggan
Bandung Electronic Center. eProceedings of Management, 3(1).
Evelina, N., Waloejo, H. D., & Listyorini, S. (2012). Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Kartu Perdana Telkomflexi (Studi kasus pada konsumen TelkomFlexi di
Kecamatan Kota Kudus Kabupaten Kudus). Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis, 1(1), 203-213.
Godes, D., & Mayzlin, D. (2009). Firm-created word-of-mouth communication:
Evidence from a field test. Marketing Science, 28(4), 721-739.
Hair, J., Ringle, C., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed A Silver Bullet. The
Journal of Marketing Theory and Practice, 19(2), 139-151
Hanaysha, J. R. (2018). An examination of the factors affecting consumer’s
purchase decision in the Malaysian retail market. PSU Research
Review, 2(1), 7-23.
Henseler, J., Ringle, C., & Sinkovics, R. (2009). The Use of Partial Least Square
Path Modeling in International Marketing. Advances in International
Marketing, 20, 277-319.
Hosseini, Z., Jayashree, S., & Malarvizhi, C. (2014). Store image and its effect on
customer perception of retail stores. Asian Social Science, 10(21), 223.
Junio Andreti, N. H. (2013). The Analysis of Product, Price, Place, Promotion and
Service Quality on. International Journal of Advances in Management and
Economics, 72-78 .
Khatib, F. (2016). The Impact of Social Media Characteristics on Purchase
Decision Empirical Study of Saudi Customers in Aseer
Region. International Journal of Business and Social Science, 7(4), 41-50.
Kompas Cyber Media. (2013, March 27). Berita Properti Terbaru Hari Ini -
Kompas.com. Retrieved from
https://properti.kompas.com/read/2013/05/27/19064845/Nih....Tiga.Pusat.
Belanja.Paling.Ramai.Dikunjungi
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi
Keduabelas. Indeks. Jakarta.

Kuo, Y. F., Wu, C. M., & Deng, W. J. (2009). The relationships among service
quality, perceived value, customer satisfaction, and post-purchase intention

54
in mobile value-added services. Computers in human behavior, 25(4), 887-
896.
Redaksi. (2013, January 3). Pertumbuhan ritel modern di Indonesia. Retrieved
from https://marketing.co.id/brand-switching-analysis-dalam-industri-
ritel-modern/
Malhotra, N. K. (2010). Essentials Of Marketing Research. England: Pearson
Educated Limited.
Mandey, J. B. (2013). Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).
Najib, M. A., Soesanto, H., & SUKRESNA, I. (2016). ANALISIS PENGARUH
BRAND AWARENESS, DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Produk Deterjen
Merek BOOM di Kabupaten Bojonegoro)\(Doctoral dissertation,
Diponegoro University).
Neha, S., & Manoj, V. (2013). Impact of sales promotion tools on consumer’s
purchase decision towards white good (refrigerator) at Durg and Bhilai
Region of CG, India. Research Journal of Management Sciences
ISSN, 2319, 1171.
Nochai, R., & Nochai, T. (2011). The influence of sale promotion factors on
purchase decisions: A case study of portable Pcs in Thailand. International
Proceedings of Economics Development and Research, 11, 130.
Prasad, S., Gupta, I. C., & Totala, N. K. (2017). Social media usage, electronic
word of mouth and purchase-decision involvement. Asia-Pacific Journal
of Business Administration, 9(2), 134-145.
Putri, C. S. (2017). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN CHERIE MELALUI MINAT
BELI. PERFORMA, 1(5), 594-603
Said, F. A., & Prihatini, A. E. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Dan
Harga Terhadap Keputusan Pmebelian Carrefour (Studi Kasus Pada
Konsumen Carrefour Srondol). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(1), 1-
11.
Sallam, M. A. (2014). The Effects of Brand Image and Brand Identification on
Brand Love. International Business Research, Vol. 7, No. 10.
Sekaran, Uma Dan Bougie, Roger. 2013. Research Methods For Business. United
Kingdom: Jhon Wiley & Sons Ltd.

55
Shabib, F., & Ganguli, S. (2017). Impact of CSR on consumer behavior of Bahraini
women in the cosmetics industry. World Journal of Entrepreneurship,
Management and Sustainable Development, 13(3), 174-203.
Soewandi, M. (2015). The impact of social media communication forms on brand
equity dimensions and consumer purchase intention. iBuss
Management, 3(2).
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.
Sweeney, J. C., & Soutar, G. N. (2001). Consumer perceived value: The
development of a multiple item scale. Journal of retailing, 77(2), 203-220.
Tenenhaus, M., Vinzi, V. E., Chatelin, Y.-M., & Lauro, C. (2005). PLS Path
Modeling. Computational Statistics & Data Analysis, 48(1), 159-205.
Yee, C. J., & San, N. C. (2011). Consumers' perceived quality, perceived value and
perceived risk towards purchase decision on automobile. American Journal
of Economics and Business Administration, 3(1), 47.
Yogesh, F., & Yesha, M. (2014). Effect of social media on purchase
decision. Pacific Business Review International, 6(11), 45-51.

56
LAMPIRAN 1. KUESIONER

KUESIONER
PENGARUH SALES PROMOTION, SOSIAL MEDIA
MARKETING, DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP
PURCHASE DECISION KONSUMEN PADA TRANSMART
CARREFOUR DI JAKARTA BARAT

Kepada saudara/i yang terhormat, saya mahasiswa Universitas Tarumanagara, saat


ini saya sedang melakukan penelitian terhadap Purchase Decision konsumen pada
Transmart Carrefour di Jakarta Barat. dengan judul tersebut di atas. Anda dipilih
dan diundang sebagai responden untuk memberkian pendapat berdasarkan
pengalaman anda. dimohon kesedian saudara/i untuk menjawab beberapa
pertanyaan dibawah ini dengan jujur dana pa adanya. semua data yang diberiakan
akan dijaga kerahasiaannya.

Terima kasih atas kesedian berpatisipasi dan perhatian anda

Hormat saya,

Surya

(suryasaputra45@gmail.com)

57
SCREENING QUESTION

Berilah tanda centang (˅) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda,

Apakah anda pernah bebelanja di Transmart Carrefour?

o Ya
o Tidak (Terima kasih anda tidak perlu menjawab pertanyaan selanjutnya)
profile responden

Berilah tanda centang (˅) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda

jenis kelamin

o pria
o wanita
usia

o <20 tahun
o 20 - 30 tahun
o >30 tahun
Darimana anda mengetahui Brand TransmartCarrefour

o Saudara
o Teman
o Iklan
o Media Sosial

58
Pekerjaan

o Pelajar / Mahasiswa
o Wirausaha
o Karyawan
o Ibu Rumah Tangga
o Pegawai Negri
o Yang lain:
_____________________________
pengeluaran perbulan

o Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000


o Rp. 2.000.001 - Rp. 3.000.000
o Rp. 3.000.001 - Rp. 4.000.000
o >Rp. 4.000.000

MAIN QUESTION

Berilah tanda centang (˅) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai
dengan pendapat anda, dengan keterangan Sangat Tidak Setuju = 1 , Tidak
Setuju = 2 ,Netral = 3 , Setuju = 4, Sangat Setuju = 5.

STS TS N S SS
No Pernyataan BOBOT
1 2 3 4 5
1 Iklan Transmart di Social Media
sangat menarik
2 Transmart menawarkan banyak iklan
melalui Social Media
3 Iklan Social Media Transmart dapat
diingat dengan mudah

59
1 Transmart sering memberikan
penawaran terbaik

2 Transmart memberikan promosi


musiman

3 Penawaran harga yang disediakan


Transmart menarik

4 Pelanggan lebih suka berbelanja di


Transmart karena promosinya

5 Transmart memberikan informasi


atas promosi yang diberikan

1 Transmart menawarkan produk yang


bernilai sebanding dengan uang yang
saya keluarkan
2 Transmart memberikan nilai yang
sangat baik kepada pelanggannya
3 Para staf di Transmart memberikan
dukungan teknis kepada pelanggan
4 Berbelanja di Transmart lebih
bijaksana dibandingkan dengan
berbelanja di tempat lain
1 Transmart menawarkan produk yang
bernilai sebanding dengan uang yang
saya keluarkan
2 Transmart memberikan nilai yang
sangat baik kepada pelanggannya
3 Para staf di Transmart memberikan
dukungan teknis kepada pelanggan

60
4 Berbelanja di Transmart lebih
bijaksana dibandingkan dengan
berbelanja di tempat lain
1 Saya merasa senang dengan
keputusan saya untuk berbelanja di
Transmart
2 Saya akan merekomendasikan
Transmart secara positif kepada
orang lain
3 Saya sering belanja di Transmart
4 Saya akan belanja lagi di Transmart
di masa mendatang

Apa alasan anda berbelanja di Transmart Carrefour dibandingkan dengan


hypermarket lain?

_________________________________________________________________

Terima Kasih atas parisipasi anda

61
LAMPIRAN 2. DATA HASIL KUESIONER

Perolehan data
Variabel Social Media Marketing (SMM)
SMM
No
SMM 1 SMM 2 SMM 3
1 4 4 4
2 4 4 5
3 4 5 4
4 4 4 4
5 4 5 5
6 4 5 4
7 5 5 4
8 4 4 5
9 4 5 4
10 5 5 5
11 4 3 3
12 4 4 4
13 5 5 4
14 4 4 3
15 5 5 5
16 5 5 5
17 4 4 4
18 4 5 5
19 4 4 4
20 4 4 5
21 4 4 3
22 4 4 4
23 4 4 5
24 4 4 4
25 4 4 4
26 4 4 4
27 3 3 4
28 5 4 5
29 3 4 5
30 4 4 4
31 4 4 4
32 4 3 4
33 5 5 5

62
Perolehan data
Variabel Social Media Marketing (SMM)
No
No
SMM 1 SMM 2 SMM 3
34 4 3 4
35 4 5 4
36 4 4 5
37 4 4 4
38 4 4 5
39 5 5 5
40 4 5 4
41 5 5 4
42 4 3 3
43 5 4 5
44 4 5 4
45 4 4 4
46 4 4 4
47 4 4 5
48 4 4 4
49 4 3 5
50 5 5 5
51 3 4 3
52 4 4 4
53 4 4 4
54 5 5 4
55 4 4 4
56 4 4 4
57 4 4 5
58 3 3 4
59 3 3 4
60 5 5 5
61 3 4 3
62 4 5 4
63 4 3 4
64 3 3 4
65 5 4 5
66 4 5 4
67 5 5 4
68 4 5 4
69 3 4 3

63
Perolehan data
Variabel Social Media Marketing (SMM)
SMM
No
SMM 1 SMM 2 SMM 3
70 5 4 5
71 4 5 4
72 5 5 5
73 4 4 5
74 5 4 5
75 3 3 4
76 5 5 5
77 4 4 5
78 3 4 4
79 4 4 5
80 5 5 4
81 4 3 5
82 4 4 4
83 3 4 3
84 4 5 4
85 3 4 3
86 4 5 4
87 4 4 4
88 4 5 4
89 4 4 4
90 4 4 4
91 4 5 5
92 3 3 4
93 5 4 4
94 4 4 4
95 4 4 3
96 4 4 5
97 4 5 5
98 5 4 4
99 5 5 5
100 4 4 4
101 4 5 4
102 4 4 4
103 4 5 4
104 4 5 4
105 4 4 4

64
Perolehan data
Variabel Social Media Marketing (SMM)
SMM
No
SMM 1 SMM 2 SMM 3
106 3 5 5
107 3 3 3
108 4 5 4
109 4 4 4
110 4 5 5
111 4 5 4

65
Perolehan data
Variabel Sales Promotion (SP)
SP
No
SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5
1 4 4 4 4 4
2 4 4 4 5 4
3 4 3 2 4 3
4 4 3 4 4 3
5 5 4 5 5 5
6 3 4 3 4 3
7 4 4 5 5 5
8 4 5 4 5 4
9 4 4 4 4 4
10 5 5 5 5 5
11 4 4 4 4 5
12 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5
14 5 5 5 5 4
15 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5
17 4 4 5 5 4
18 5 5 5 5 5
19 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4
21 4 3 4 4 4
22 4 4 4 5 4
23 4 3 4 5 4
24 4 4 4 4 4
25 4 4 4 5 5
26 4 4 4 4 3
27 3 3 3 3 3
28 4 4 4 4 4
29 3 4 3 4 5
30 4 3 4 3 4
31 3 5 4 4 4
32 4 4 4 4 4
33 5 5 5 5 5
34 5 4 3 4 5
35 5 4 4 4 4
36 5 4 4 5 5

66
Perolehan data
Variabel Sales Promotion (SP)
SP
No
SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5
37 4 4 4 4 3
38 4 5 4 4 4
39 5 5 5 5 5
40 3 5 5 4 5
41 5 5 5 4 5
42 4 4 4 5 5
43 3 5 5 4 5
44 5 5 5 4 4
45 4 4 4 4 4
46 4 4 4 4 4
47 3 4 5 5 4
48 4 4 4 4 4
49 4 4 5 3 4
50 5 5 5 5 5
51 3 5 5 5 5
52 4 5 4 4 4
53 4 4 5 5 5
54 3 3 4 4 4
55 4 4 3 3 3
56 4 4 4 3 4
57 4 4 4 4 4
58 3 3 3 3 4
59 4 3 4 4 2
60 5 5 4 4 4
61 4 4 4 5 4
62 3 4 5 4 3
63 4 5 5 4 4
64 4 5 5 4 4
65 5 5 5 5 4
66 4 3 4 4 4
67 4 5 4 4 4
68 4 3 4 4 3
69 3 4 4 4 4
70 4 5 5 5 4
71 4 4 4 3 4
72 5 5 5 5 5

67
Perolehan data
Variabel Sales Promotion (SP)
SP
No
SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5
73 4 4 4 4 4
74 4 4 4 5 4
75 4 5 3 4 5
76 5 5 5 5 5
77 5 5 5 5 5
78 4 3 4 3 4
79 4 5 4 4 5
80 5 4 4 4 5
81 4 3 4 5 4
82 4 4 4 4 4
83 5 5 4 5 4
84 5 5 5 4 5
85 4 5 4 4 4
86 4 4 5 5 4
87 4 4 4 3 4
88 4 4 4 4 4
89 5 5 5 5 5
90 4 4 4 5 4
91 5 5 5 5 4
92 3 3 3 4 3
93 5 5 5 5 5
94 5 4 5 5 4
95 4 4 4 3 4

68
Perolehan data
Variabel Sales Promotion (SP)
SP
No
SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5
96 5 4 4 5 4
97 5 5 5 5 5
98 5 4 5 4 3
99 5 5 5 5 5
100 4 4 4 5 4
101 4 5 4 4 5
102 4 4 4 4 4
103 4 4 4 4 5
104 4 5 4 4 3
105 5 5 5 4 5
106 4 4 3 4 3
107 3 3 3 3 3
108 4 5 4 4 5
109 3 4 4 5 4
110 5 5 4 5 5
111 5 5 5 5 5

69
Perolehan data
Variabel Perceived Value (PV)
PV
No
PV 1 PV 2 PV 3 PV 4
1 4 4 4 4
2 4 5 4 5
3 4 4 5 4
4 4 4 4 4
5 5 4 4 5
6 2 4 3 3
7 4 4 4 4
8 5 4 5 4
9 4 5 4 4
10 5 5 5 5
11 4 5 4 5
12 5 5 5 4
13 5 5 5 4
14 4 4 4 4
15 5 5 4 4
16 5 5 5 5
17 4 4 4 4
18 5 5 4 5
19 4 4 4 4
20 4 4 4 4
21 4 4 4 4
22 4 4 4 4
23 4 3 5 5
24 4 4 4 4
25 4 5 4 5
26 4 3 4 3
27 3 4 4 4
28 4 4 4 4
29 3 5 4 3
30 4 4 4 4
31 3 3 3 2
32 4 4 4 4
33 5 5 5 5
34 5 4 3 4
35 4 4 4 4
36 4 4 5 4

70
Perolehan data
Variabel Perceived Value (PV)
PV
No
PV 1 PV 2 PV 3 PV 4
37 3 3 2 3
38 4 4 4 4
39 5 5 5 5
40 4 5 4 4
41 5 5 4 5
42 4 4 5 4
43 4 5 4 5
44 4 5 5 4
45 4 4 4 4
46 4 4 4 5
47 3 4 4 5
48 4 4 4 4
49 4 5 3 4
50 5 5 5 5
51 5 5 5 4
52 4 4 5 5
53 4 4 4 4
54 5 5 5 4
55 3 3 4 4
56 4 4 4 4
57 4 4 4 4
58 4 4 4 4
59 3 4 4 3
60 4 4 4 4
61 4 4 4 4
62 4 4 5 4
63 3 4 4 5
64 3 4 4 5
65 5 5 3 4
66 5 4 4 3
67 3 4 4 5
68 4 4 3 4
69 3 4 3 3
70 5 4 5 4
71 4 4 4 4
72 5 5 5 5

71
Perolehan data
Variabel Perceived Value (PV)
PV
No
PV 1 PV 2 PV 3 PV 4
73 5 4 5 4
74 4 4 5 4
75 4 5 5 3
76 5 5 5 5
77 5 5 4 4
78 4 4 5 4
79 4 5 4 5
80 4 5 4 5
81 3 4 4 4
82 4 4 4 4
83 5 4 4 3
84 5 5 4 5
85 4 4 4 4
86 5 5 5 4
87 4 4 4 4
88 4 5 5 5
89 5 5 5 5
90 4 4 4 4
91 4 4 4 4
92 4 3 4 3
93 5 5 5 5
94 4 4 4 4
95 3 4 3 3

72
Perolehan data
Variabel Perceived Value (PV)
PV
No
PV 1 PV 2 PV 3 PV 4
96 4 4 4 4
97 5 5 5 5
98 5 4 5 4
99 5 5 5 5
100 4 4 4 4
101 4 4 5 5
102 4 4 4 4
103 5 5 5 4
104 4 4 4 5
105 5 4 5 5
106 3 4 4 4
107 3 3 3 3
108 5 5 4 4
109 4 5 4 4
110 4 5 4 4
111 4 4 4 4

73
Perolehan data
Variabel Purchase Decision (PD)
PD
No
PD 1 PD 2 PD 3 PD 4
1 4 4 4 4
2 4 5 4 5
3 5 4 5 5
4 3 3 3 4
5 5 3 5 5
6 3 3 3 4
7 5 5 5 4
8 5 5 5 5
9 5 4 3 4
10 5 5 5 5
11 4 5 4 5
12 5 5 5 5
13 5 5 5 5
14 4 4 4 5
15 5 5 4 5
16 5 5 5 5
17 4 4 4 5
18 5 5 5 5
19 4 4 4 4
20 4 4 4 4
21 4 4 3 4
22 4 5 4 4
23 4 4 4 5
24 4 5 4 5
25 4 5 5 5
26 4 4 3 5
27 4 4 4 4
28 4 4 4 5
29 3 3 3 3
30 4 4 4 4
31 3 3 3 3
32 4 4 3 4
33 5 5 5 5
34 5 4 5 4
35 4 4 4 5
36 5 5 5 4

74
Perolehan data
Variabel Purchase Decision (PD)
PD
No
PD 1 PD 2 PD 3 PD 4
37 3 4 3 3
38 4 4 4 4
39 5 5 5 5
40 5 5 5 4
41 5 4 4 4
42 4 4 4 4
43 4 5 4 5
44 5 5 5 4
45 4 4 4 4
46 4 4 4 4
47 3 4 3 5
48 5 4 5 4
49 4 3 5 4
50 5 5 5 5
51 5 4 4 4
52 4 4 4 4
53 4 5 5 5
54 4 5 4 3
55 4 4 3 3
56 5 5 3 5
57 4 4 5 4
58 4 4 3 4
59 3 3 3 4
60 4 4 4 4
61 4 4 4 5
62 4 4 4 3
63 4 4 3 4
64 4 4 3 4
65 4 5 4 4
66 4 5 4 4
67 4 4 5 4
68 5 4 4 5
69 3 3 3 3
70 5 4 5 5
71 4 4 5 5
72 5 5 5 5

75
Perolehan data
Variabel Purchase Decision (PD)
PD
No
PD 1 PD 2 PD 3 PD 4
73 4 4 4 4
74 4 5 5 4
75 4 4 4 5
76 5 5 4 5
77 4 4 4 5
78 4 5 4 4
79 4 5 4 5
80 4 4 5 4
81 4 4 4 4
82 4 4 4 4
83 4 5 4 5
84 4 4 5 5
85 4 4 3 3
86 5 5 5 4
87 4 4 4 4
88 5 5 5 5
89 5 5 5 5
90 4 4 3 4
91 4 4 4 4
92 4 3 4 3
93 5 5 5 5
94 5 5 4 5
95 4 4 3 4

76
Perolehan data
Variabel Purchase Decision (PD)
PD
No
PD 1 PD 2 PD 3 PD 4
96 5 5 4 5
97 5 5 5 5
98 4 4 4 4
99 5 5 5 5
100 4 4 4 4
101 5 5 4 4
102 4 4 4 4
103 4 4 4 4
104 4 4 5 4
105 5 4 4 5
106 4 4 4 4
107 3 3 3 3
108 4 4 3 4
109 4 5 3 4
110 5 4 4 4
111 5 5 4 5

77
LAMPIRAN 3. DAFTAR FREKUENSI SCREENING QUESTION

Jenis Kelamin Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 62 55.9 55.9 55.9
Wanita 49 44.1 44.1 100.0
Total 130 100.0 100.0

Usia Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 tahun 8 7.2 7.2 7.2
20-30 tahun 103 92.8 92.8 100.0
>30 tahun 0 0.0 0.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

Responden Mengetahui Brand


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Iklan 51 45.9 45.9 45.9
Teman 15 13.5 13.5 59.4
Saudara 29 26.2 26.2 85.6
Media social 16 14.4 14.4 100.0
Total 111 100.0 100.0

78
Pekerjaan Responden

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid pelajar / mahasiswa 102 91.9 91.9 91.9
karyawan 5 4.5 4.5 96.4
wirausaha 4 3.6 3.6 100.0
Ibu rumah tangga 0 0.0 0.0
Pegawai negri 0 0.0 0.0
Professional 0 0.0 0.0
Dan lain lainnya 0 0.0 0.0
Total 111 100.0 100.0

Pengeluaran per Bulan Responden


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rp. 1.000.000 - Rp.
40 36.1 36.1 36.1
2.000.000
Rp. 2.000.001 - Rp.
44 39.6 39.6 75.7
3.000.000
Rp. 3.000.001 - Rp.
19 17.1 17.1 92.8
4.000.000
> Rp. 4.000.000. 8 7.2 7.2 100.0
Total 111 100.0 100.0

79
LAMPIRAN 4. HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Outer Model
PD PV SMM SP
PD1 0.860
PD2 0.799
PD3 0.789
PD4 0.744
PV1 0.814
PV2 0.754
PV3 0.764
PV4 0.732
SMM1 0.862
SMM2 0.764
SMM3 0.672
SP1 0.759
SP2 0.761
SP3 0.780
SP4 0.726
SP5 0.768

Construct Reliability and Validity


Average
Composit
Varianc
Cronbach' rho_ e
e
s Alpha A Reliabilit
Extracte
y
d (AVE)
PD 0.810 0.816 0.876 0.638
PV 0.766 0.772 0.850 0.587
SMM 0.655 0.685 0.812 0.593
SP 0.817 0.821 0.872 0.576

80
Cross Loadings
PD PV SMM SP
PD1 0.860 0.671 0.460 0.601
PD2 0.799 0.601 0.422 0.539
PD3 0.789 0.609 0.505 0.511
PD4 0.744 0.529 0.340 0.555
PV1 0.658 0.814 0.454 0.644
PV2 0.526 0.754 0.421 0.574
PV3 0.557 0.764 0.317 0.389
PV4 0.566 0.732 0.448 0.511
SMM1 0.485 0.483 0.862 0.514
SMM2 0.423 0.410 0.764 0.386
SMM3 0.329 0.329 0.672 0.331
SP1 0.603 0.513 0.474 0.759
SP2 0.415 0.461 0.392 0.761
SP3 0.485 0.541 0.449 0.780
SP4 0.504 0.448 0.374 0.726
SP5 0.571 0.649 0.358 0.768

Fornell-Larcker Criterion
PD PV SMM SP
PD 0.799
PV 0.757 0.766
SMM 0.543 0.536 0.770
SP 0.691 0.695 0.542 0.759

LAMPIRAN 5. Hasil Uji Model Struktural (Inner model)


R Square
R
R
Square
Square
Adjusted
PD 0.636 0.625

81
f Square
PD PV SMM SP
PD
PV 0.325
SMM 0.029
SP 0.100

Path Coefficients
Original Sample Standard
T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
PV -
0.496 0.492 0.095 5.199 0.000
> PD
SMM
-> 0.127 0.128 0.068 1.872 0.062
PD
SP -
0.277 0.286 0.103 2.680 0.008
> PD

construct crossvalidated redundacy


SSO SSE Q² (=1-SSE/SSO)
PD 444 280.32 0.369
PV 444 444
SMM 333 333
SP 555 555

82
LAMPIRAN 6. HASIL TURNITIN

Jakarta, 12 Juli 2018

Pembimbing,

83
RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama : Surya Alamsyah Saputra
NIM : 115140083
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 19 Juni 1996
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Kp. Gandoang Rt 03/04, Cileungsi – Kab Bogor
Email : suryasaputra45@gmail.com
No. HP : 089638080600

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN


2014-2018 : Universitas Tarumanagara, Fakultas Ekonomi, Jurusan S1
Manajemen, Jakarta
2011-2014 : SMA Bina Pendidikan 02
2008-2011 : SMP Sejahtera 02
2001-2008 : SDN Jonggol 02

84
85

You might also like