Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 116

DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

AGROINDUSTRIAL TECHNOLOGY JOURNAL


Available online at : ejournal.unida.gontor.ac.id

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus


sabdariffa. L) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN LIDAH BUAYA
(Aloe vera)

The Effectiveness Of Addition Rosella Flower Calyx Extract (Hibiscus sabdariffa. L) To Antioxidant
Activity In Aloe Vera Drink

Ahmad Fityan Ramadhan1*), Maya Sari2), Anis Asmediana3)

1) 2) 3)
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Darussalam Gontor, Jl. Raya Siman KM. 6, Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
*)
E- mail : mayasari@unida.gontor.ac.id

ARTICLE INFO : Diterima 7 September 2018., Diperbaiki 30 Oktober 2018, Disetujui 26 November 2018

Abstract
Aloe vera and rosella flower has high antioxidants and has the potential as a functional drink. The
purpose of this study was to analyze the antioxidant activity of aloe vera drink with the addition of various
concentrations of rosella extract and stored for 21 days. The results showed that aloe vera drink with the
addition of rosella flower calyx extract had a significant effect on antioxidant levels. The addition of rosella
flower calyx extract at a concentration of 3% has the highest antioxidant, which is 58.12% after being stored for
21 days. Increasing the concentration of rosella flower calyx extract also significantly affected pH and total acid
values. Aloe vera drink with the addition of 3% rosella extract after storage of 21 days had a total acid value of
6.6% and a pH value of 3.86. Different results are shown in the analysis of sensory tests, where the addition of
rosella flower calyx extract to aloe vera drinks did not significantly affect the reception of panelists.

Keywords: Antioxidant activity, Aloe vera, Rosella flower

Abstrak
Lidah buaya dan bunga rosella memiliki antioksidan yang tinggi dan berpotensi sebagai minuman
fungsional. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aktivitas antioksidan pada minuman lidah buaya dengan
penambahan berbagai konsentrasi ekstrak kelopak bunga rosela yang disimpan selama 21 hari. Hasil penelitian
menunjukkan minuman lidah buaya dengan penambahan ekstrak bunga rosella memberikan pengaruh nyata
terhadap kadar antioksidan. Penambahan ekstrak kelopak bunga rosella pada konsentrasi 3% memilki antioksidan
tertinggi yaitu 58,12% setelah disimpan selama 21 hari. Peningkatan konsentrasi ekstrak rosella juga berpengaruh
nyata terhadap nilai pH dan total asam. Minuman lidah buaya dengan penambahan ekstrak rosella 3% setelah
penyimpanan 21 hari memiliki nilai total asam 6,6% dan nilai pH 3,86. Hasil yang berbeda ditunjukkan pada
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 117
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

analisis uji sensori, dimana penambahan ekstrak kelopak bunga rosella pada minuman lidah buaya tidak
berpengaruh nyata terhadap penerimaan panelis.

Kata kunci : Aktivitas antioksidan, Kelopak bunga rosella, Lidah buaya

PENDAHULUAN dalam larutan gula dengan persentase


Tanaman lidah buaya merupakan salah aktivitas antioksidan sebanyak 18,37%.
satu bahan agroindustri yang kaya akan Sehingga diperlukan suatu alternatif untuk
manfaat kesehatan, karena mengandung menanggulangi penurunan tersebut agar
senyawa flavonoid yang memiliki sifat aktivitas antioksidan didalam minuman lidah
fungsional sebagai antioksidan yang buaya tidak terlalu rendah.
berfungsi sebagai penangkal radikal bebas di Untuk menanggulangi hal tersebut
dalam tubuh (Werdhasari, 2014). perlu dilakukan penambahan bahan pangan
Ketidakstabilan radikal bebas karena agroindustri lainnya yang juga memiliki sifat
kekurangan elektron menyebabkan bahaya antioksidan. Penelitian terdahulu mengenai
kesehatan bagi tubuh. Antioksidan alami aktivitas antioksidan juga mengungkapkan
yang terdapat pada lidah buaya dapat bahwa aktivitas aktioksidan minuman
menstabilkan radikal bebas dengan cara fungsional lidah buaya dengan sari tomat
menerima atau meyumbangkan elektron dikategorikan sangat lemah karena dalam
sehingga menjadi radikal bebas yang stabil, minuman tersebut terdapat komponen lain
sehingga lidah buaya sangat sesuai jika seperti air, CMC dan gula (Tasbihah, 2017).
diolah menjadi minuman untuk Selain tomat, bunga rosella juga
meningkatkan kualitas kesehatan apabila merupakan bahan agroindustri yang kaya
dikonsumsi (Dwiyanti, 2014). akan antioksidan dan berpotensi sebagai
Aktivitas antioksidan pada lidah buaya minuman fungsional. Selain sebagai
mengalami penurunan selama proses penambah jumlah antioksidan dalam
pengolahan. Berdasarkan pengamatan yang minuman lidah buaya ekstrak kelopak bunga
telah dilakukan oleh Riyanto dan Wariyah rosella juga dapat digunakan sebagai
(2012), aktivitas antioksidan pada setiap pewarna alami minuman. Berdasarkan
tahap pengolahan semakin menurun pengamatan yang telah dilakukan
terutama setelah perendaman dalam larutan Karismawati dkk (2015), penambahan
NaCl atau larutan kapur serta perebusan kelopak bunga rosella terhadap produk
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 118
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

minuman jelly menyatakan dari hasil rerata Cara Penelitian


didapat bahwa semakin meningkatnya Penelitian dilakukan dalam 3 tahap,
proporsi penambahan sari bunga rosella pada yaitu : 1) pembuatan minuman lidah buaya
produk jelly drink, semakin meningkat pula dengan penambahan ekstrak kelopak bunga
total antosianinnya. rosella, 2) penyimpanan minuman lidah
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti buaya, 3) pengujian. Pembuatan minuman
bermaksud melakukan kajian, apakah gel lidah buaya dengan tahap: pengupasan,
penambahan ekstrak kelopak bunga rosella pencucian, pemotongan gel, perendaman
dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dalam larutan NaCl 1% selama 30 menit,
minuman lidah buaya. Sehingga minuman penirisan, perendaman dalam larutan kapur
lidah buaya ini menjadi minuman yang baik jenuh 1 jam, dan perebusan dalam larutan
untuk dikonsumsi serta bermanfaat bagi gula 15 % (Riyanto dan Wariyah, 2014).
kesehatan tubuh. Pemberian ekstrak rosella dibagi ke dalam 3
taraf, yaitu ekstrak rosella 1%, 2%, dan 3%.
METODE PENELITIAN Ekstrak rosella tersebut dibuat dengan cara
bunga rosella direndam dalam air panas
Bahan dan Peralatan
sebanyak 250 ml selama 10 menit
Bahan yang digunakan adalah lidah
(Zaelani, 2014). Aktivitas antioksidan
buaya umur 6 bulan, varian Aloe vera
selama penyimpanan diuji dengan metode
chinensis baker segar. Air, gula pasir,
DPPH (Jing Li et al., 2014). Perubahan
garam, asam sitrat, ekstrak kelopak bunga
kimia yang dianalisis meliputi total asam,
rosella ungu (Hibiscus sabdariffa L.), kapur
pH dan uji organoletik yang meliputi warna,
sirih, reagen analisa DPPH (1,1-Diphenyl-2-
rasa, aroma, dan tekstur dilakukan pada
picrylhydrazil). Peralatan yang digunakan
panelis tidak terlatih sebanyak 45 orang
yaitu pisau, wadah, panci, saringan,
(Zaelani, 2014).
timbangan analitik, gelas ukur, labu ukur,
Rancangan Penelitian
pH meter, erlenmeyer, kertas timbang, gelas
Rancangan yang dilakukan dalam
corong , gelas beker, pipet ukur, mikropipet,
penelitian ini adalah Rancangan Acak
tabung reaksi, vortex, kuvet dan
Lengkap dua faktor yaitu penambahan
spektrofotometer UV Vis (Genesys 10).
ekstrak kelopak bunga rosella pada
konsentrasi 0%, 1%, 2%, dan 3%, dan lama
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 119
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

penyimpanan selama 7 hari (H7), 14 hari Hasil yang sama ditunjukkan pada
(H14), dan 21 hari (H21). Parameter produk minuman herbal kulit lidah buaya
penelitian yaitu aktivitas antioksidan dengan penambahan rosella, dimana
minuman lidah buaya dalam menangkap semakin tinggi bunga rosella yang
radikal bebas DPPH. ditambahkan berbanding lurus dengan nilai
Data yang diperoleh dianalisis dengan total asam tertitrasinya. Setiap peningkatan
uji ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan konsentrasi ekstrak rosella berbeda nyata
uji Duncan’s Multiples Range Test (DMRT) terhadap nilai total asamnya (Tensiska dkk.,
pada taraf nyata 5%. 2018).

Tabel 1. Total Asam Tertitrasi Minuman


HASIL DAN PEMBAHASAN Lidah Buaya

Total Asam Minuman Lidah Buaya Konsentrasi Total


R 0% 0.094 a
Nilai total asam minuman lidah buaya
R 1% 0.103 b
dengan penambahan ekstrak bunga rosella
R 2% 0.110 c
selama penyimpanan mengalami penurunan.
R 3% 0.121 d
Nilai total asam tertinggi dimiliki minuman
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
lidah buaya dengan penambahan ekstrak
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
kelopak bunga rosella 3% yaitu 0,07%. Hal
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
ini menunjukkan semakin tinggi
penambahan ekstrak bunga rosella pada Prinsip dari analisis total asam

minuman lidah buaya diikuti dengan tertitrasi adalah semua ion H+ dalam larutan

peningkatan total asam tertitrasi. berikatan dengan ion OH– dari basa

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa sehingga tercipta suasana netral. Semakin

tiap perlakuan penambahan konsentrasi tinggi konsentrasi rosella yang ditambahkan

ekstrak kelopak bunga rosella menghasilkan pada minuman lidah buaya maka semakin

pengaruh yang berbeda nyata terhadap total banyak ion H+ dalam larutan sehingga ion

asam minuman lidah buaya. Hasil uji OH– yang diperlukan untuk menetralkan

statistik terhadap masing-masing perlakuan larutan semakin banyak sehingga jumlah

ditunjukkan pada Tabel 1. basa yang harus ditambahkan juga


meningkat. Semakin tinggi jumlah larutan
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 120
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

basa yang ditambahkan maka total asam dikarenakan produk dikemas tanpa
tertitrasi semakin tinggi (Lehninger, 1993). dilakukan vakum (penghilangan oksigen),
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa sehingga masih terdapat oksigen/udara
lama penyimpanan yang diberikan dalam kemasan yang mengakibatkan
menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata mikroba dapat tumbuh.
terhadap total asam minuman lidah buaya. Penelitian mengenai minuman FOS
Hasil uji statistik pada masing-masing (Frukto Oligosakarida) yang disimpan pada
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2. ruangan dan refrigator memiliki perbedaan

Tabel 2. Total Asam Tertitrasi Minuman kelembaban. Perbedaan antara lingkungan

Lidah Buaya kemasan dengan refrigerator (tempat


penyimpanan) mengakibatkan uap air udara
Lama Total Asam
terjebak dalam kemasan dan terkondensasi.
0 Hari 0.056 a
Air yang menempel dalam kemasan
7 Hari 0.086 b
kemudian mengenai bahan dan
14 Hari 0.091 b
meningkatkan air pada permukaan bahan.
21 Hari 0.201 c
Air pada permukaan atau yang disebut
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
sebagai air bebas merupakan media yang
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
digunakan mikroorganisme untuk
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
pertumbuhannya. Lain halnya pada suhu
Secara keseluruhan total asam kamar, kelembaban dalam kemasan dan
minuman lidah buaya semakin menurun
lingkungan luar yang relatif sama,
selama penyimpanan. Kecenderungan mengakibatkan pertukaran udara berjalan
menurunnya total asam minuman lidah
dengan baik sehingga kondisi dalam
buaya ditentukan oleh nilai pH dan kemasan lebih kering (Syarif dan Halid,
konsentrasi dari asam sitrat serta malat.
1993).
Semakin banyak asam-asam yang
pH Minuman Lidah Buaya
terkandung dalam minuman maka nilai total
Nilai pH minuman lidah buaya
asamnya semakin tinggi.
berperan cukup penting, karena pH dapat
Penurunan total asam minuman lidah
mempengaruhi daya tahan produk minuman
buaya juga dapat disebabkan adanya
yang dihasilkan. Berdasarkan pengujian pH,
pertumbuhan mikroba. Hal tersebut
minuman dengan penambahan konsentrasi
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 121
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

rosella 3% memiliki nilai pH terendah yaitu ion H+ dalam minuman bertambah


3,4 sedangkan minuman tanpa penambahan sehingga menyebabkan nilai pH menurun.
konsentrasi rosella memiliki nilai pH Nilai pH paling rendah adalah pada
tertinggi yaitu 3,6. Keasaman minuman lidah minuman tanpa penambahan konsentrasi
buaya dengan penambahan ekstrak bunga rosella yaitu 3% dan pH paling tinggi pada
rosella berasal dari penambahan asam sitrat minuman dengan penambahan konsentrasi
dan kelopak bunga rosella. Berdasarkan rosella 0%. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian mengenai pH pada produk analisa total asam tertitrasi yang
minuman komersial, minuman dengan pH menunjukkan bahwa total asam paling
kurang dari 4.6 disebut acidic juice banyak adalah pada minuman dengan
(Gayanti, 2011). penambahan konsentrasi rosella 3% dan
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terendah pada minuman tanpa penambahan
perlakuan yang diberikan menghasilkan konsentrasi rosella (0%).
pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai Lama penyimpanan minuman lidah
pH minuman lidah buaya. Hasil uji statistik buaya dengan penambahan ekstrak rosella
pada masing-masing perlakuan dapat dilihat juga mempengaruhi nilai pH. Hasil uji
pada Tabel 3. statistik menunjukkan bahwa lama

Tabel 3. pH Minuman Lidah Buaya penyimpanan berpengaruh nyata terhadap


nilai pH minuman lidah buaya. Hasil uji
Konsentrasi Rata-rata
statistik pada masing-masing perlakuan
R 0% 3.73 a
dapat dilihat pada Tabel 4.
R 1% 3.82 b
Tabel 4. pH Minuman Lidah Buaya.
R 2% 3.92 c
R 3% 4.01 d Lama Rata-rata
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf 0 Hari 3.50 a
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata 7 Hari 3.97 b
menurut Uji Duncan pada taraf 5% 14 Hari 4.00 c
Penambahan rosella yang semakin 21 Hari 4.02 d
meningkat pada setiap perlakuan Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf

mengakibatkan jumlah asam pada minuman kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
lidah buaya juga semakin banyak karena
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 122
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

Semakin lama penyimpanan, terjadi Hasil analisis statistik menunjukkan


peningkatan pH pada minuman lidah buaya. bahwa perlakuan yang diberikan
Hal ini sejalan dengan total asam tertitrasi menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata
yang semakin menurun. Lama penyimpanan terhadap aktivitas antioksidan minuman
mengakibatkan degradasi asam pada lidah buaya. Hasil uji statistik terhadap
minuman yang semakin menurun, sehingga masing-masing perlakuan dapat dilihat pada
nilai pH meningkat seiring dengan hilangnya Tabel 5.
asam yang ada pada minuman lidah buaya Peningkatan aktivitas antioksidan pada
selama penyimpanan (Hartanto dan Lubis, minuman lidah buaya dengan penambahan
2002). ekstrak bunga rosella disebabkan oleh kadar

Aktivitas Antioksidan Minuman antosianin yang terdapat pada rosella. Lidah

Lidah Buaya buaya sendiri memiliki sifat antioksidan,


sehingga minuman lidah buaya tanpa
Penambahan konsentrasi ekstrak bunga
penambahan ekstrak kelopak bunga rosella
rosella dapat meningkatan aktivitas
tetap memiliki aktivitas antioksidan dengan
antioksidan dan lama penyimpanan
nilai terendah dibandingkan minuman yang
menurunkan aktivitas antioksidannya. Hasil
ditambahkan ekstrak kelopak bunga rosella.
pengujian menunjukkan bahwa minuman
Menurut Suhartatik dkk. (2013),
lidah buaya dengan konsentrasi rosella 3%
beberapa bahan pangan memiliki sifat
memiliki aktivitas tertinggi yaitu sebesar
antioksidan, jika dua jenis bahan yang
79.83%.
mengandung sifat antioksidan dicampurkan
Tabel 5. Aktivitas Antioksidan Minuman
maka kedua antioksidan tersebut dapat
Lidah Buaya
bersifat sinergi atau berlawanan. Jika kedua
Konsentrasi Aktifitas antioksidan bersifat sinergi maka aktivitas
R 0% 15.25 a antioksidan akan semakin tinggi yang diikuti
R 1% 39.52 b dengan peningkatan konsentrasi bahan.
R 2% 48.28 c Sebaliknya aktivitas antioksidan akan
R 3% 70.11 d semakin menurun pada konsentrasi bahan
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf tinggi jika kedua antioksidan saling
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata berlawanan. Berdasarkan hasil penelitian,
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 123
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

antioksidan kelopak bunga rosela dan lidah Uji Organoleptik


buaya bersifat sinergi. Warna
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
Hasil analisis statistik dengan
lama penyimpanan yang diberikan
perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh
menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata
secara signifikan terhadap warna. Hasil uji
terhadap aktivitas antioksidan minuman
hedonik masing-masing perlakuan dapat
lidah buaya. Hasil uji statistik pada masing-
dilihat pada Tabel 7.
masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 7. Pengaruh Penambahan Rosella
Penurunan aktivitas antioksidan
terhadap Kesukaan Panelis pada Warna
minuman lidah buaya selama penyimpanan
Minuman Lidah Buaya
selaras dengan memudarnya warna merah
yang menunjukkan menurunnya kadar Konsentrasi Kesukaan Panelis
antosianin ekstrak kelopak bunga rosella R 0% 2.8 a
pada minuman lidah buaya. Penurunanan R 1% 2.9 a
kepekatan warna pada setiap penambahan R 2% 2.9 a
berbagai konsentrasi ekstrak kelopak bunga R 3% 3.0 a
rosella ini diduga karena peningkatan pH Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
yang mempengaruhi warna pada setiap kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata

produk . menurut Uji Duncan pada taraf 5%

Tabel 6. Aktivitas Antioksidan Minuman Berdasarkan uji organoleptik pada

Lidah Buaya Selama Penyimanan. warna terlihat bahwa penilaian uji hedonik
produk dengan konsentrasi ekstrak rosella
Lama Aktifitas
0%, 1%, dan 2% memiliki nilai mendekati 3
0 Hari 35.86 a
(suka) sama halnya seperti produk dengan
7 Hari 40.29 b
konsentrasi ekstrak rosella 3%.
14 Hari 46.00 c
Penambahan ekstrak bunga rosella
21 Hari 51.02 d
pada minuman lidah buaya memberikan
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
perbedaan warna pada setiap konsentrasi
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
ekstrak kelopak bunga rosella. Akan tetapi
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
perbedaaan warna tersebut tidak
mempengaruhi tingkat kesukaan panelis
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 124
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

terhadap minuman lidah buaya. Warna bunga rosella pada hari ke 0 terlihat lebih
minuman dengan perlakuan tanpa terang sehingga lebih disukai oleh panelis.
penambahan ekstrak kelopak bunga rosella Setelah penyimpanan warna minuman
0% terlihat lebih bening. Warna minuman dengan penambahan ekstrak kelopak bunga
dengan penambahan ekstrak kelopak bunga rosella semakin menurun. Peningkatan nilai
rosella 1%, 2% dan 3% terlihat merah pH minuman lidah buaya berakibat pada
kecoklatan hingga merah terang. warna minuman lidah buaya yang semakin
Lama penyimpanan berpengaruh nyata memudar dan tidak disukai oleh panelis.
terhadap penilaian warna. Hasil uji Warna merah pada minuman lidah buaya ini
organoleptik terhadap masing-masing berasal dari pigmen antosianin yang
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8. terkandung dalam bunga rosella.

Tabel 8. Pengaruh Lama Penyimpanan Rasa


terhadap Kesukaan Panelis pada Warna Hasil analisis statistik dengan
Minuman Lidah Buaya perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap rasa. Hasil uji
Lama Kesukaan
hedonik masing-masing perlakuan dapat
0 Hari 2.7 a
dilihat pada Tabel 9.
7 Hari 2.7 a
14 Hari 2.9 a Tabel 9. Pengaruh Penambahan Rosella
21 Hari 3.2 b terhadap Kesukaan Panelis pada Rasa
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf Minuman Lidah Buaya
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
Konsentrasi Kesukaan Panelis
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
R 0% 2.9 a
Berdasarkan uji statistik, hasil R 1% 3.0 a
perlakuan menunjukkan adanya perbedaan R 2% 3.0 a
yang nyata antar lama penyimpanan R 3% 3.1 a
minuman lidah buaya dengan penambahan Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
ekstrak kelopak bunga rosella terhadap kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
kesukaan panelis pada atribut warna. Hal ini menurut Uji Duncan pada taraf 5%

diduga kesegaran warna pada minuman lidah Nilai mutu pada minuman dengan
buaya dengan penambahan ekstrak kelopak penambahan ekstrak kelopak bunga rosella
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 125
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

mendekati nilai 3 (suka). Hal ini perlakuan dapat dilihat pada Tabel 10.
menunjukkan penambahan ekstrak bunga Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap
rosella tidak memberikan perbedaan rasa, nilai mutu minuman terhadap lama
terhadap rasa. Rasa manis minuman lidah penyimpanan berada pada kisaran 3,0 (suka).
buaya dihasilkan dari penambahan gula Hal ini menunjukkan bahwa rasa minuman
sebanyak 15%, sedangkan rasa asam lidah buaya selama penyimpanan masih
dihasilkan dari penambahan ekstrak kelopak disukai oleh panelis. Rasa asam yang
bunga rosella dan asam sitrat (0,1%). Rasa terdapat pada ekstrak kelopak bunga rosella
asam dalam bunga rosella merupakan semakin lama penyimpanan semakin
perpaduan berbagai jenis asam seperti terdegradasi seiring bertambahnya air hasil
asam askorbat (vitamin C), asam sitrat, dan penguapan selama penyimpanan dan
asam malat (Yulia dkk., 2013). Penambahan meningkatnya pH.
gula 15% menyebabkan rasa manis gula Aroma
lebih dominan dari rasa asam ekstrak Hasil uji statistik penambahan ekstrak
kelopak bunga rosella. bunga rosella tidak berpengaruh nyata
Tabel 10. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap aroma minuman lidah buaya. Hasil
terhadap Kesukaan Panelis pada Rasa uji hedonik masing-masing perlakuan dapat
Minuman Lidah Buaya dilihat pada Tabel 11.
Hasil uji organoleptik terhadap aroma
Lama Kesukaan
minuman lidah buaya dengan penambahan
0 Hari 2.9 a
ekstrak kelopak bunga rosella, panelis
7 Hari 3.0 a
memberikan penilaian antara nilai 3 (suka)
14 Hari 3.0 a
dan 2 (tidak suka). Penambahan ekstrak
21 Hari 3.1 a
kelopak bunga rosella selain untuk
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
meningkatkan kadar antioksidan juga untuk
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
menurut Uji Duncan pada taraf 5% dapat menambah penerimaan panelis
terhadap produk minuman lidah buaya,
Berdasarkan hasil uji statistik lama
karena apabila minuman tersebut disajikan
penyimpanan tidak berpengaruh nyata
dalam bentuk sesuai dengan aslinya
terhadap penilaian rasa. Hasil uji
(original), maka kemungkinan tingkat
organoleptik terhadap masing-masing
penerimaan panelis terhadap produk akan
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 126
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

rendah. Hal ini disebabkan daun lidah buaya Tabel 12. Pengaruh Lama Penyimpanan
memiliki bau langu dan tidak banyak terhadap Kesukaan Panelis pada Aroma
disukai. Minuman Lidah Buaya

Tabel 11. Pengaruh Penambahan Rosella Lama Kesukaan


terhadap Kesukaan Panelis pada Aroma 0 Hari 2.7 a
Minuman Lidah Buaya 7 Hari 2.8 a

Konsentrasi Kesukaan Panelis 14 Hari 2.8 a


21 Hari 2.8 a
R 0% 2.7 a
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
R 1% 2.8 a
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
R 2% 2.8 a
menurut Uji Duncan pada taraf 5%
R 3% 2.8 a
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf Hartanto (2002), mengungkapkan
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata bahwa bau langu pada lidah buaya akan
menurut Uji Duncan pada taraf 5% berkurang dengan penyimpanan di dalam

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa lemari es. Aroma rosella dapat menutupi
aroma langu dari lidah buaya, namun
lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata
terhadap penilaian aroma minuman lidah glikosida yang terhidrolisis menjadi gula
dapat mempengaruhi hilangnya aroma
buaya. Hasil uji organoleptik terhadap lama
penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 12. minuman lidah buaya dengan konsentrasi
ekstrak kelopak bunga rosella sehingga
Minuman lidah buaya dengan
penilaian panelis menjadi beragam antara
penambahan ekstrak kelopak bunga rosella
nilai 2 dan 3. Aroma minuman lidah buaya
tidak memiliki aroma khas sebelum maupun
dipengaruhi oleh senyawa 2-pentil furan
sesudah penyimpanan. Begitu juga pada
yang merupakan senyawa aromatik yang
minuman lidah buaya tanpa penambahan
terbentuk dari asam-4-keto-nonanoat dan
ekstrak kelopak bunga rosella. Hal ini
menyebabkan aroma langu pada lidah buaya.
disebabkan oleh suhu refrigator yang
Sedangkan aroma khas rosella disebabkan
mengurangi aroma pada minuman lidah
oleh senyawa fulfural dan 5-methyl furfural
buaya selama penyimpanan.
yang bersifat volatile (Tensiska dkk., 2018).
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 127
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

Tekstur penerimaan konsumen. Pembuatan minuman


Hasil uji statistik, perlakuan yang lidah buaya pada penelitian sebelumnya
diberikan tidak berpengaruh secara menunjukkan gel lidah buaya yang
signifikan terhadap tekstur. Hasil uji digunakan dalam pembuatan minuman
hedonik terhadap masing-masing perlakuan dipotong dengan ukuran 2 x 3 juga disukai
dapat dilihat pada Tabel 13. oleh panelis (Riyanto dan Wariyah, 2012).
Berdasarkan uji organoleptik terhadap Lama penyimpanan berpengaruh nyata
tekstur, nilai mutu minuman lidah buaya terhadap penilaian tekstur. Hasil uji
dengan atau tanpa penambahan ekstrak hedonik terhadap masing-masing perlakuan
kelopak bunga rosella memiliki rentang nilai dapat dilihat pada Tabel 14.
antara 2,8 sampai 3 dan dapat dikatakan Hasil pengujian menunjukkan nilai
tekstur munuman lidah buaya disukai mutu minuman lidah buaya dengan lama
panelis. Pembuatan minuman lidah buaya penyimpanan antara 0 hari hingga 21 hari
pada penelitian ini memiliki gel lidah buaya memiliki perbedaan nilai cukup kecil yaitu
dalam bentuk tidak beraturan karena adanya antara 2,8 sampai 3,1 dan dapat dikatakan
perlakuan penghancuran menggunakan tekstur munuman lidah buaya disukai
blender. panelis.

Tabel 13. Pengaruh Penambahan Rosella Tabel 14. Pengaruh Lama Penyimpanan
terhadap Kesukaan Panelis pada Tekstur terhadap Kesukaan Panelis pada Tekstur
Minuman Lidah Buaya Minuman Lidah Buaya.

Konsentrasi Kesukaan Panelis Lama Kesukaan Panelis


R 0% 2.8 a 0 Hari 2.8 a
R 1% 2.9 a 7 Hari 2.8 a
R 2% 3.0 a 14 Hari 2.9 a
R 3% 3.0 a 21 Hari 3.1 b
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf
kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata kecil yang tidak sama berarti berbeda nyata
menurut Uji Duncan pada taraf 5% menurut Uji Duncan pada taraf 5%

Tekstur minuman lidah buaya yang Lama penyimpanan menyebabkan


sedikit hancur tidak mempengaruhi kesegaran gel lidah buaya semakain
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 128
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

menurun sehingga lama penyimpanan pada DAFTAR PUSTAKA


hari ke 0 memiliki nilai yang lebih tinggi Dwiyanti, G. and Hati N. K. vol. 5, no. 1.
dibandingkan lama penyimpanan berikutnya 2014, “Aktivitas Antioksidan Teh
diduga karena teskur gel lidah buaya masih Rosela (Hibiscus sabdariffa) Selama
terasa segar. Penyimpanan Pada Suhu Ruang”,
Prosiding Seminar Nasional Sains dan
KESIMPULAN Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari dan Matematika, UKSW. pp. 1–6.

hasil penelitian aktivitas antioksidan Hartanto, E.S. and E.H. Lubis. 2002,

minuman lidah buaya dengan penambahan Pengolahan Minuman Sari Lidah Buaya

ekstrak bunga rosella menunjukkan bahwa (Aloe vera. L), Bogor: BaIai Besar

penambahan ekstrak keloak bunga rosella Penelitian dan Pengembangan Industri

meningkatkan nilai aktivitas antioksidan. Hasil Pertanian.

Minuman lidah buaya dengan penambahan Karismawati, A.S., Nurhasanah N, and

ekstrak bunga rosella 3% memilki Widyaningsih T D. vol. 3, no. 2. 2015,

antioksidan tertinggi yaitu 79.83% pada hari “Pengaruh Minuman Fungsional Jelly

ke 0. Peningkatan konsentrasi ekstrak rosella Drink Kulit Buah Naga Merah Dan

juga diikuti dengan penurunan nilai pH. Rosella Terhadap Stres Oksidatif”,

Nilai terendah dimiliki minuman dengan Jurnal Pangan dan Agroindustri. pp.

penambahan ekstrak rosella 3% yaitu 3,4 407–16.

dengan nilai total asam 0,22%. Lehninger. ed. by Maggy Thenawidjaja.

Penambahan ekstrak rosella pada minuman 1993, Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1.,

lidah buaya tidak mepengaruhi penerimaan Jakarta: Erlangga.

panelis. Li, Jing et al. 2014, Degradation Kinetics of


Anthocyanins from Purle Sweet Potato
Saran
(Ipomoea batatasL.) as affected by
Perlu dilakukan penelitian pembanding
ascorbic acid., Food Science and
antara antioksidan sintetis dengan minuman
Biotechnology.
lidah buaya dengan penambahan kelopak
http://dx.doi.org/10.1007/s10068-014-
bunga rosella serta minuman lidah buaya
0012-9.
yang ada dipasaran sebagai pembanding.
Agroindustrial Technology Journal 02 (02) (2018) 116-129 129
DOI http://dx.doi.org/ 10.21111/atj.v2i2.3788

Riyanto and Wariyah C. vol. 32, no. 1. 2012, Tasbihah, I.Y. no. 1. 2017, Perbandingan
Stabilitas Sifat Antioksidatif Lidah Sari Lidah Buaya (Aloe Vera L)
Buaya (Aloe vera var. chinensis) Dengan Sari Tomat (Solanum
Selama Pengolahan Minuman Lidah Lycopersicum) Dan Konsentrasi Cmc
Buaya. pp. 73–8. Terhadap Karakteristik Minuman
Riyanto, Wariyah M.C, and Salwandri. vol. Fungsional Lidah Buaya - Tomat
34, no. 2. 2014, Kondisi Kritis Dan Perbandingan Sari Lidah Buaya (Aloe
Stabilitas Aktivitas Antioksidatif Vera L) Dengan Sari Tomat (Solanum
Minuman Gel Lidah Buaya (Hibiscus Lycopersic). pp. 5–15.
sabdariffa. L) Selama Penyimpanan. Tensiska, Sumanti D M, and Sari V H. vol.
pp. 113–9. 2, no. 1. 2018, “Pemanfaatan Kulit
Werdhasari, A. vol. 3, no. 2. 2014, “Peran Lidah Buaya ( Aloe vera Linn .) dan
Antioksidan Bagi Kesehatan”, Jurnal Bunga Rosela ( Hibiscus Sabdariffa
Biomedik Medisiana Indonesia. pp. 59– Linn .) dalam Pembuatan Minuman
68. Herbal”, Jurnal Penelitian Pangan. pp.
Suhartatik, Nanik, Muhammad Nur 1–8.
Cahyanto, and Sri Raharjo. vol. 24, no. Yulia A, Rahmi S L, and Latief M. vol. 15,
1. 2013, “Aktivitas Antioksidan no. 1. 2013, Minuman Fungsional
Antosianin Beras Ketan Hitam Selama Ekstrak Kulit Kayu Manis dan Kelopak
Fermentasi”, J. Teknol. dan Industri Bunga Rosella. pp. 79–84.
Pangan Zaelani, M.R. 2014, “Pengaruh Penambahan
[https://doi.org/10.6066/jtip.2013.24.1. Konsentrasi Ekstrak Bunga Rosella
115]. Terhadap Aktivitas Antioksidan
Tanggoro and Sutardi. 1990, Biokimia dan Minuman Fungsional Pisang-Rosella”.
Teknologi Pasca Panen, Yogyakarta:
PAU Pangan dan Gizi UGM.

You might also like