Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Didaktik Volume 13, Nomor 1, April 2019 Ratna Natalia Mendrofa : Pengaruh Pemberian Kuis

PENGARUH PEMBERIAN KUIS TERHADAP MOTIVASI DAN


HASIL BELAJAR SISWA SMA SWASTA PEMBDA 1
GUNUNGSITOLI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:

Ratna Natalia Mendrofa


Dosen Tetap YAPERTI Nias pada IKIP Gunungsitoli

Abstract

The students’ lack of interest and motivation in learning Mathematics led to the low level
of motivation, interest and the learning outcomes the students’ gained, which was far
beyond expectation. Thus, a solution through a quiz learning method was given. This
research was conducted to see if there was an effect on using quiz to enhance the students’
motivation and learning outcomes. This research was Quasi experimental by taking the
Non-Equivalent Control Group design. The population was the tenth grade students of
SMA Swasta Pembda 1 Gunungsitoli, year 2017/2018. The samples were the tenth grade
students of SMA Swasta Pembda 1 Gunungsitoli consisted of two classes, X-MIPA 1 as the
control class and X-MIPA 2 as the experimental class. The instruments used were
questionnaire of motivation and achievement test. The gained data was analyzed through
statistical inferential. The result showed that the students’ motivation and learning
outcomes was better through quiz learning method than the class without using similar
method. Based on the student’s average posttest score in experimental class was 78,50,
while the control class was 68,23. The analysis of questionnaire of motivation revealed
that the overall percentage of the students’ motivation in the control class was very high,
while the percentage in the experimental class was high. Finally, it was concluded that the
learning through giving the quiz gave positive effect to the students’ learning motivation
and learning outcomes.

Key words : Quiz, Motivation, Learning Outcomes

PENDAHULUAN menggali berbagai potensi yang ada pada


Proses pembelajaran matematika di diri siswa.
setiap jenjang pendidikan sangat penting, Namun kenyataan di lapangan, dalam
maka dibutuhkan peran guru dalam proses pembelajaran matematika terlihat
mewujudkan terlaksananya proses banyak permasalahan, salah satunya adalah
pembelajaran yang mampu memfasilitasi kesulitan siswa dalam menguasai mata
siswa dalam mengembangkan kemampuan pelajaran matematika. Anggapan tentang
berpikir matematisnya. sulitnya mempelajari matematika sering
Untuk mencapai hal tersebut seorang mendominasi pemikiran siswa, sehingga
guru harus mempunyai wawasan yang luas banyak diantara siswa yang kurang
tentang berbagai metode ataupun strategi berminat dan kurang termotivasi dalam
pembelajaran. Strategi atau metode yang belajar matematika.
dipilih oleh guru, sebisa mungkin Hal ini dapat dilihat dari observasi
melibatkan siswa dalam proses yang dilakukan di SMA Swasta Pembda 1
pembelajaran, agar mampu bereksplorasi Gunungsitoli, guru cenderung melakukan
untuk membentuk kompetensi, dengan pembelajaran yang monoton, sehingga
pembelajaran masih bersifat satu arah. Ini
Diterbitkan TIM Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli

2232
Didaktik Volume 13, Nomor 1, April 2019 Ratna Natalia Mendrofa : Pengaruh Pemberian Kuis

menyebabkan rendahnya aktivitas belajar berfungsi untuk mengukur sampai dimana


siswa. Sebagian siswa melakukan kegiatan dan sejauh mana tingkat penguasan siswa
yang tidak diharapkan selama proses terhadap materi yang telah diberikan dalam
pembelajaran, misalnya kurang rentang waktu tertentu dan untuk
memperhatikan pembelajaran yang sedang mendapatkan umpan dari siswa.
berlangsung, ada beberapa siswa yang Berdasarkan uraian di atas, maka
mengerjakan tugas pelajaran lain. Bila penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
diberi soal latihan, siswa cenderung apakah ada pengaruh pemberian kuis
menunggung guru menyelesaikan latihan terhadap motivasi dan hasil belajar
soal tanpa ada usaha untuk mengerjakan matematika siswa.
dan mencari penyelesaian dari soal yang
diberikan. Terkadang siswa yang berada di METODE PENELITIAN
bangku belakang terkesan tidak Jenis penelitian ini adalah quasi
memperhatikan dan sibuk dengan kegiatan eksperimen.. Desain eksperimen semu yang
sendiri. digunakan adalah nonequivalent control
Hal ini didukung dari dokumentasi group design. Pada desain ini hampir sama
hasil ulangan harian siswa yang diperoleh dengan pretest-posttest control group
di lokasi penelitian terlihat bahwa nilai design, hanya pada desain ini kelompok
ulangan siswa masih kurang memuaskan. eksperimen maupun kelompok kontrol
Rata hasil ulangan harian I semester genap tidak dipilih secara random, melainkan
pada kelas X-MIPA 1 sebesar 64,2, dengan menggunakan kelompok siswa yang sudah
persentase siswa tuntas adalah 46,9%, terbentuk (Sugiyono, 2015).
sedangkan rata-rata hasil ulangan harian I Populasi dalam penelitian ini adalah
semester genap pada kelas X-MIPA 2 siswa kelas X SMA Swasta Pembda 1
sebesar 60,5, dengan persentase siswa Gunungsitoli Tahun Pelajaran 2017/2018.
tuntas adalah 43,8%. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
Berdasarkan gambaran kondisi kelas X-MIPA SMA Swasta Pembda 1
tersebut, perlu merancang suatu cara Gunungsitoli yang terdiri dari dua kelas
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa yaitu X-MIPA 1 berjumlah 30 orang siswa
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan X-MIPA 2 berjumlah 30 orang siswa.
dalam belajar matematika. Salah satu cara Instrumen pengumpulan data yang
pembelajaran yang dapat dilakukan digunakan adalah angket motivasi dan tes
adalahdengan memberikankuis pada setiap hasil belajar.Pemberian tes hasil belajar
pertemuan.Menurut Slameto (2010), adalah pretest dan posttest.Pretest
keuntungan proses belajar mengajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan
penerapan pemberian kuis dapat mendorong awal yang dimiliki oleh sebelum diberikan
inisiatif siswa, meningkatkan minat dan perlakuan, sedangkan posttest digunakan
dapat meningkatkan hasil belajarnya. untuk mengukur seberapa besar perubahan
Pengajaran yang menerapkan pemberian serta keberhasilan proses belajar siswa
kuis akan mengarahkan siswa melalui setelah diberikan perlakuan.
sederetan latihan yang didesain untuk Angket motivasi belajardigunakan
membangkitkan kembali keterampilan yang untuk menjaring data motivasi belajar
dimiliki.Ketika siswa mengetahui akan siswa. Dalam angket ini terdapat 20 butir
diberikan kuis, siswaa akan berusaha pernyataan yang terdiri dari 11 item
untuk mendapatkan nilai yang baik, favorable (pernyataan positif) dan 9
sehingga dalam proses pembelajaran akan unfavorabel (pernyataan negatif).Dengan
termotivasi untuk belajar dan rajin alternatif jawaban instrumen butir
menyelesaikan soal-soal.Selain itu, kuis angketmenggunakan skala Likert dengan

Diterbitkan TIM Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli

2233
Didaktik Volume 13, Nomor 1, April 2019 Ratna Natalia Mendrofa : Pengaruh Pemberian Kuis

empat alternatif pilihan, yaitu selalu, sering, kisi-kisi angket motivasi belajar siswa.
kadang-kadang, dan tidak pernah. Berikut

Tabel 1
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No Indikator Favorabel Unfavorabel
1 Semangat dalam mengikuti pembelajaran 1, 2, 5 13, 14
Senang dan puas dalam mengerjakan tugas
2 3, 4 6, 10
yang diberikan
3 Tekun dalam menghadapi tugas 9, 18, 19 11, 12
4 Semangat dalam belajar di rumah 7, 8, 16 15, 17, 20

HASIL DAN PEMBAHASAN akhir pertemuan. Pemberian kuis


Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dilakukan 15 menit sebelum proses
enam kali pertemuan. Empat pertemuan pembelajaran berakhir.
untuk proses pembelajaran dan dua Setelah selesai melaksanakan
pertemuan untuk tes kemampuan siswa. rangkaian kegiatan mulai pemberian
Pertemuan pertama diisi dengan pretest pretest, kegiatan pembelajaan matematika
pada siswa kelas X-MIPA 1 dan X-MIPA serta pemberian posttest dan angket
2.Pertemuan terakhir adalah pemberian motivasi belajar, peneliti memilih beberapa
posttest dan angket motivasi belajar. siswa secara acak berdasarkan tingkat
Sebelum dan sesudah pemberian kemampuannya (rendah, sedang, dan
pretest dilakukan kegiatan observasi kepada tinggi) dari kelas eksperimen dan kelas
kedua kelas ujicoba.Observasi ini bertujuan kontrol untuk diwawancarai. Kegiatan
untuk melihat bagaimana suasana kelas wawancara ini dilakukan untuk
ketika terjadi proses pembelajaran mendapatkan respon dari siswa terkait
matematika, bagaimana keseriusan siswa dengan pembelajaran matematika dengan
dalam belajar dan mengerjakan soal, dan pemberian kuis dan pembelajaran
bagaimana sikap siswa jika tiba-tiba matematika yang tanpa diberikan kuis, yang
diadakan tes dan sebagainya. ditinjau dari motivasi dan hasil belajar,
Pada masing-masing kelas uji coba, serta bagaimana tanggapan siswa dengan
baik kelas eksperimen dan kelas kontrol adanya kuis selama pembelajaran
dilakukan pembelajaran dengan materi yang matematika.
sama yaitu trigonometri berupa sudut dan
pengukurannya, perbandingan trigonometri, 1. Hasil Belajar
dan sudut berelasi. Pembelajaran yang Data hasil belajar siswa kelas
dilakukan pada kedua kelas uji coba adalah ekperimen dan kelas kontrol diperoleh dari
pembelajaran dengan pendekatan nilai hasil pretest dan posttest yang telah
saintifik.Namun pada kelas eksperimen dilaksanakan.Berikut deskripsi data nilai
diberikan perlakukan yang berbeda yaitu siswa berdasarkan hasil pretest matematika:
penerapan pemberian kuis untuk setiap

Diterbitkan TIM Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli

2234
Didaktik Volume 13, Nomor 1, April 2019 Ratna Natalia Mendrofa : Pengaruh Pemberian Kuis

Tabel 2
Deskripsi Hasil Pretest Matematika Siswa

Nilai Nilai
Kelas Jumlah Siswa Rata-Rata
Maksimum Minimum
Eksperimen (X-MIPA 2) 30 77 25 58,63
Kontrol (X-MIPA 1) 30 78 25 59,10

Berdasarkan deskripsi tabel 1, terlihat jika pada X-MIPA 1 ada 10 siswa yang
perbedaan atau selisih antara rata-rata nilai tuntas dan 20 siswa yang tidak tuntas. Pada
siswa kelas X-MIPA 1 dan X-MIPA 2, kelas X-MIPA 2 diperoleh ada 8 siswa yang
dimana rata-rata nilai pretest kelas X-MIPA tuntas dan 12 siswa tidak tuntas.
1 lebih besar dari rata-rata nilai X-MIPA 2. Berikut deskripsi data nilai siswa
Berdasarkan rekap ketuntasan yang berdasarkan hasil posttest matematika yang
didasarkan pada KKM sekolah, diperoleh disajikan pada tabel 6 dengan menggunakan
jika pada saat dilakukan pretest diperoleh Software SPSS 20 for Windows.
Tabel 3
Deskripsi Hasil Posttest Matematika Siswa

Kelas Jumlah Siswa Nilai Maksimum Nilai Minimum Rata-Rata


Eksperimen 30 100 48 78,50
Kontrol 30 89 38 68,23

Berdasarkan deskripsi tabel 2, terlihat banyak dari pada kelas kontrpl.Ini


perbedaan atau selisih antara rata-rata nilai menandakan jika pemberian kuis dalam
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, pembelajaran matematika memberikan
dimana rata-rata nilai posttest kelas pengaruh yang positif dalam peningkatan
eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai hasil belajar siswa.
kontrol.Berdasarkan rekap ketuntasan yang
didasarkan pada KKM sekolah, diperoleh 2. Motivasi Belajar
jika pada saat dilakukan posttest diperoleh Untuk memperoleh data motivasi
jika pada kelas eksperimen ada 24 siswa siswa, selain dari data hasil observasi/
yang tuntas dan 6 siswa yang tidak pengamatan, dilakukan dengan pengisian
tuntas.Pada kelas kontrol diperoleh ada 16 angket motivasi oleh seluruh siswa yang
siswa yang tuntas dan 14 siswa tidak mengikuti pembelajaran di kelas ujicoba.
tuntas.Hal ini menunjukkan jika ada Dari data pengolahan data pengisian
peningkatan tingkat ketuntasan kelas angket, diperoleh hasil pengolahan kedua
eksperimen dan kelas kontrol.Namun, pada angket tersebut adalah sebagai berikut:
kelas eksperimen siswa yang tuntas lebih

Diterbitkan TIM Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli

2235
Didaktik Volume 13, Nomor 1, April 2019 Ratna Natalia Mendrofa : Pengaruh Pemberian Kuis

Tabel 4
Banyak Siswa untuk Setiap Kriteria Motivasi Belajar Siswa

Banyaknya siswa yang termasuk Kriteria


Kelas Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
(ST) (T) (S) (R) (SR)
Eksperimen 14 14 2 - -
Kontrol 9 16 5 - -

Selanjutnya dilakukan perhitungan Hasil persentase masing-masing kelas


persentase motivasi belajar siswa baik kelas eksperimen dan kelas kontrol deskripsikan
eksperimen maupun kelas kontrol, untuk dalam tabel berikut.
melihat perbedaan motivasi belajar siswa di
kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 5
Persentase dan Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan

Kelas ST ST + T ST+T+S ST+T+S+R ST+T+S+R+SR Kriteria


Sangat
Eksperimen 76,67% 100% 100% 100% 100%
Tinggi
Kontrol 16,67% 76,76% 100% 100% 100% Tinggi

Dari tabel di atas, dapat dilihat matematika.Ini menunjukkan jika


bahwa secara keseluruhan persentase pembelajaran matematika pada sub
motivasi siswa kelas eksperimen adalah materi ukuran sudut, perbandingan
kategori sangat tinggi, sedangkan trigonometri dan sudut berelasi dengan
persentase motivasi siswa kelas metode pemberian kuis cukup
eksperimen adalah kategori tinggi. berpengaruh positif pada hasil belajar
Apalagi jika dibandingkan pada siswa.
presentase jumlah siswa yang termotivasi Peningkatan ini terus terlihat
sangat tinggi pada kelas eksperimen dengan hasil soal posttest siswa, dimana
adalah 76,67%, sedangkan pada kelas hasil posttest di kelas eksperimen
kontrol eksperimen presentase jumlah mengalami peningkatan cukup tinggi dari
siswa yang termotivasi sangat tinggi hasil pretest sebelumnya.Hampir setiap
adalah sebesar 16,67%. Hal ini, soal yang diberikan mampu diselesaikan
menunjukkan jika presentasi motivasi dengan baik, yang ditunjukkan dari setiap
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari lembar jawaban yang diberikan. Ini
pada presentasi kelas kontrol. menunjukkan jika pemberian kuis secara
tidak langsung membangkitkan usaha
3. Hasil Pengujian Hipotesis siswa untuk belajar aktif dan mencari
Berdasarkan pengujian hipotesis tahu materi yang kurang dipahami agar
pertama, dapat dilihat bahwa skor rata- saat diberikan kuis dapat memperoleh
rata hasil belajar siswa dengan pemberian nilai yang baik.
kuis pada pembelajaran matematika lebih Berdasarkan pengujian hipotesis
baik daripada hasil belajar siswa tanpa kedua, dapat dilihat bahwa skor rata-rata
pemberian kuis pada pembelajaran motivasi belajar siswa yang diajar

Diterbitkan TIM Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli

2236
Didaktik Volume 13, Nomor 1, April 2019 Ratna Natalia Mendrofa : Pengaruh Pemberian Kuis

pembelajaran matematikanya dilakukan 5. Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil


pemberian kuis lebih baik daripada Belajar Mengajar. Bandung: PT
motivasi belajar siswa yang diajar tanpa Remaja Rosdakarya.
pemberian kuis. Hal ini disebabkan 6. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
karena dengan pemberian kuis setiap Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
akhir pembelajaran memotivasi siswa Kualitatif dan R&D). Penerbit CV.
untuk memberi perhatian lebih pada saat Alfabeta: Bandung.
pembelajaran berlangsung.Motivasi siswa 7. Suherman, Erman, dkk. 2003.
untuk lebih mengetahui dan mendalami Strategi Pembelajaran Matematika
materi ajar, terlihat disaat ada hal-hal kontemporer. Bandung: FMIPA UPI.
yang kurang dipahami, beberapa siswa 8. Uno, Hamzah B. 2011. Teori
aktif bertanya kepada guru maupun Motivasi dan Pengukurannya.
dengan teman sebangkunya.Contoh dan Jakarta: Bumi Aksara.
soal latihan pun diselesaikan dengan baik
oleh siswa.Walaupun kadang mengalami
kesulitan dan kesalahan dalam
menyelesaikan, tetapi tidak mengurangi
kemauan ingin memperbaiki dan
memperoleh penyelesaian yang
sebenarnya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian
terhadap penggunaan teknik pemberian
kuis dalam pembelajaran matematika,
menunjukkan jika adanya dampak positif
terhadap hasil belajar siswa khususnya
pada materi trigonometri. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian kuis
dalam setiap pembelajaran matematika,
baik di awal pembelajaran ataupun di
akhir pembelajaran, baik untuk
meningkatan motivasi belajar siswa,
sehingga dapat berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN
1. Daryanto, 2008. Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Muliyardi. 2002. Strategi
Pembelajaran Matematika. Padang:
FMIPA UNP.
3. Riduwan. 2007. Skala Pengukuran
Variabel-variabel Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
4. Slameto. 2000. Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.

Diterbitkan TIM Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli

2237

You might also like