Professional Documents
Culture Documents
Analisa Probabilitas Pemilihan Moda Antara Mobil Pribadi, Angkutan Umum Minibus Ac, Dan Minibus Non Ac (Studi Kasus B. Aceh-Lhokseumawe)
Analisa Probabilitas Pemilihan Moda Antara Mobil Pribadi, Angkutan Umum Minibus Ac, Dan Minibus Non Ac (Studi Kasus B. Aceh-Lhokseumawe)
Abstrak: Peningkatan moda transportasi umum dalam melayani pergerakan masyarakat men-
jadi suatu keharusan dan tak terhindarkan, sehingga akan berdampak pada terjadinya kompetisi
antar moda angkutan umum penumpang antar kota. Dalam proses distribusi barang dan
penumpang Kota Banda Aceh terhubung dengan kota-kota lain, salah satunya adalah Kota
Lhokseumawe yang berada diantara Banda Aceh dan Medan. Penelitian ini bertujuan
menganalisis besaran kebutuhan setiap moda melalui pembangunan model pemilihan moda an-
tara kendaraan pribadi dan angkutan umum. Dalam penelitian ini terdapat tiga moda yang
dikaji, yaitu moda mobil pribadi, minibus AC dan minibus non AC. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah survei dan kuesioner. Kuesioner didesain dengan metode stated prefer-
ence. Pembangunan model dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak STATA 10 dan
masing-masing moda angkutan dijadikan sebagai base outcome (pembanding). Model berbasis
model pemilihan diskret dianalisis dengan pendekatan multinomial logit model. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai utilitas pada masing-masing moda yaitu untuk base out-
come mobil pribadi dengan nilai utilitas minibus AC = 0,66, dan nilai utilitas minibus non AC
= -7,76, untuk base outcome minibus AC dengan nilai utilitas mobil pribadi = 1,72, dan nilai
utilitas minibus non AC = -7,76, serta untuk base outcome minibus non AC dengan nilai utili-
tas mobil pribadi = 10,23, dan nilai utilitas minibus AC = 9,23. Diperoleh probabilitas ter-
pilihnya moda transportasi yang akan digunakan berdasarkan utilitas masing-masing moda yai-
tu sebagai berikut: P(mobil pribadi) = 34,11%, P(minibus AC) = 15,22%, dan P(minibus non AC) = 50,68%.
Kata kunci : Stated preference, multinomial logit, mobil pribadi, minibus AC, minibus non AC
Pada suatu pergerakan antar kota, faktor yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku
pemilihan moda memegang peranan yang perjalanan dalam memilih moda transportasi
cukup penting, seseorang yang akan bergerak antara mobil pribadi, minibus AC dan minibus
dari satu kota ke kota lain tentu akan non AC
mempertimbangkan banyak hal yaitu apakah
KAJIAN KEPUSTAKAAN
pergerakan yang dilakukannya akan meng-
Miro (2002) berpendapat bahwa pemili-
gunakan kendaraan pribadi ataukah akan
han moda transportasi merupakan suatu
menggunakan angkutan umum, banyak
tahapan proses perencanaan angkutan yang
pilihan moda transportasi yang dapat diguna-
bertugas untuk melakukan pembebanan
kan.
perjalanan atau mengetahui jumlah orang dan
Dalam proses distribusi barang dan
barang yang akan menggunakan atau memilih
penumpang Kota Banda Aceh terhubung
berbagai moda transportasi yang tersedia
dengan kota-kota lain, salah satunya adalah
untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu,
Kota Lhokseumawe yang berada diantara
demi beberapa maksud perjalanan tertentu
Banda Aceh dan Medan, sehingga kota ini
pula. Bentuk alat (moda) transportasi atau jenis
merupakan jalur vital distribusi perdagangan
pelayanan transportasi secara umum dibagi
di Aceh.
atas dua kelompok besar moda transportasi,
Interaksi yang terjadi begitu besar di
yaitu sebagai berikut.
kedua kota ini telah berdampak pada
1. Kendaraan pribadi (private transportation)
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
Moda transportasi yang dikhususkan buat
sarana transportasi. Peningkatan kuantitas dan
pribadi seseorang dan seseorang itu bebas
kualitas moda transportasi umum dalam
memakainya kemana saja, dimana saja dan
melayani pergerakan masyarakat menjadi
kapan saja dia mau, bahkan mungkin juga dia
suatu keharusan dan tak terhindarkan.
tidak memakainya sama sekali.
Selain mobil pribadi angkutan umum
2. Kendaraan umum (public transportation)
penumpang eksisting yang melayani rute
Moda transportasi yang diperuntukkan
Banda Aceh-Lhokseumawe sekarang ini
buat orang banyak, kepentingan bersama,
adalah minibus AC, dan minibus non AC,
menerima pelayanan bersama, mempunyai
yang memiliki kelebihan dan kelemahan yang
arah dan titik tujuan yang sama serta terikat
tentunya menjadi salah satu dasar
dengan peraturan trayek yang sudah
pertimbangan pelaku perjalanan dalam
ditentukan dan jadwal yang sudah ditetapkan
melakukan pemilihan moda.
dan para pelaku perjalanan harus wajib
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyesuaikan diri dengan ketentuan-
mengetahui karakteristik pelaku perjalanan
ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini
dan menentukan suatu model pemilihan moda
sudah mereka pilih.
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September, 2017
2-
Transpotasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
yang dilakukan tengah malam, dimana yang diberikan kepada responden. Kuesioner
fasilitas angkutan umum tidak tersedia, tersebut berisi pertanyaan mengenai pilihan
tertentu dalam satu atau beberapa situasi pada seluruh atribut yang termasuk dalam
dugaan. stated preference. Umumnya fungsi utilitas
Keunikan dari teknik stated preference ini berbentuk linier, sebagai berikut :
adalah terletak pada kebebasan dalam
Uj = a0 + a1.x1 + a2.x2 +.... + an.xn (1)
membuat suatu desain eksperimen untuk
menemukan variasi yang sesuai bagi Dimana :
kepentingan analisis dan penelitian. Hal ini Uj = Utilitas pilihan j;
harus diimbangi dengan kepastian jawaban a0... an = Model utilitas; dan
x1... xn = Atribut alternatif.
dari responden yang harus bersifat realistis dan
Tujuan analisa adalah menentukan esti-
masuk akal.
masi nilai a0 sampai an disebut sebagai “bobot
a. Identifikasi Preferensi (Identification of pilihan” atau “komponen utilitas”, berarti
Preference) menetapkan efek relatif setiap atribut pada
Cara yang dipakai untuk mengumpulkan seluruh utilitas.
informasi pada preferensi dalam penelitian ini
yaitu: Rating Responses (Functional Measure- c. Estimasi Parameter Stated Preference
ment). Dalam teknik ini, responden meng- Metode Regresi yang digunakan dalam
ekspresikan derajat pilihan terbaiknya, dengan mengestimasi parameter yang mempengaruhi
skala semantik atau numerik. Skala tersebut model pemilihan moda menggunakan metode
didefinisikan dengan kalimat seperti “pasti regresi. Pada model ini terdapat peubah tidak
memilih 1” , “mungkin memilih 2” atau “tidak bebas (y) yang mempunyai hubungan fungsi-
memilih 1 atau 2”. Responden diminta untuk onal dengan satu atau lebih peubah bebas (xi).
mengekspresikan preferensinya terhadap Dalam penggunaan analisa Stated Preference,
masing-masing pilihan dengan menunjukkan teknik regresi digunakan pada pilihan rating.
“skor” tertentu. Dalam hal ini digunakan skala Pengolahan data dilakukan untuk mendapat-
1 sampai 5 untuk menunjukkan kemungkinan kan hubungan kualitatif antara sekumpulan
pilihan. Selanjutnya skor tersebut dapat atribut dan respon individu.
ditransfomasikan dalam bentuk probabilitas
yang masuk akal dari pilihan-pilihan tersebut, Multinomial Logit Model
misalnya skor 1 = 0, l.; skor 3 = 0,5 ; skor 5 = Hosmer dan Lemeshow (2000) berpen-
0,9. dapat bahwa model multinomial logit adalah
satu dari beberapa metode paling umum yang
b. Analisa Data Stated Preference digunakan untuk penelitian variabel respon
Fungsi utilitas adalah mengukur daya kategori yang tidak diranking. Didalam bagian
tarik setiap pilihan (skenario hipotesa) yang ini, diperkenalkan model multinomial logit
diberikan pada responden. Fungsi ini dengan merujuk terus hubungan yang dekat
merefleksikan pengaruh pilihan responden dengan model logit biner.
Multinomial Logit Model (MNL) yang Teknik ini merupakan teknik pengambilan
digunakan untuk menganalisa pemilihan sampel yang digunakan jika populasi
diskret dari pemilihan moda disini mempunyai anggota atau unsur yang tidak
mengasumsikan bahwa seseorang memilih homogen dan berstrata secara proporsional.
pilihan berdasarkan nilai utilitas tertinggi, nilai
utilitas yang dimaksud adalah nilai faktor METODE PENELITIAN
dalam memilih moda yang akan digunakan pada terminal type B Lueng Bata Banda Aceh
dalam bepergian, sehingga dengan pengem- dengan objek penelitian berupa moda mobil
bangan modelnya, dapat diketahui faktor yang pribadi, minibus AC dan minibus non AC.
mempengaruhi responden dalam memilih Penelitian ini diadakan pada rute Banda Aceh-
rata masing-masing variabel bebas (x) yang kuesioner berbasis metode stated preferences
telah di hitung. Dengan memasukkan nilai di input dengan format multinomial logit
rata-rata variabel bebas (X) yang digunakan ke model, data kemudian diolah dengan program
dalam model utilitas pemilihan moda yang STATA, selanjutnya untuk pembangunan
telah dibangun, kemudian didapatkan nilai model utilitas pemilihan moda, terlebih dahulu
utilitas dari masing-masing moda. dilihat syarat dan signifikansi modelnya
Setelah memperoleh nilai utilitas pemili- Berdasarkan kuesioner pada Lampiran
han moda pada masing-masing moda, kemu- terdapat 11 variabel yang diperoleh yaitu :
dian nilai utilitas tersebut dimasukkan keda- yaitu (X1) Jenis Kelamin, (X2) Usia, (X3)
lam rumus multinomial logit model untuk Pekerjaan, (X4) Pendapatan, (X5) Alasan, (X6)
mencari nilai probabilitas pemilihan masing- Tujuan, (X7) Frekuensi dan (X8) Biaya/tarif,
masing moda. (X9) Waktu Tempuh, (X10) Jadwal Keberang-
Dengan moda mobil pribadi, minibus AC katan, (X11) Pelayanan.
dan minibus non AC sebagai base outcome, Telah dilakukan beberapa proses running
maka persamaan multinomial logit model dengan menggunakan semua variabel yang
untuk mencari probabilitas masing-masing ada, namun hasilnya ada banyak yang tidak
moda adalah :
memenuhi. Sehingga dilakukan running terha-
1
dap 7 (tujuh) variabel yaitu (X1) Jenis Kelamin,
Pmobil prinadi = (3)
1 e U0 ( x ) e U1 ( x ) (X2) Usia, (X3) Pekerjaan, (X4) Pendapatan,
(X6) Tujuan, (X7) Frekuensi dan (X8)
Pminibus AC = 1 (4)
1 e U1(x) e U2(x) Biaya/tarif, dan hasil yang diperoleh jauh lebih
bagus
Pminibus non AC = 1 (5) Karakteristik sosial-ekonomi responden
1 e U2(x) e U0(x)
dan karakteristik travel behaviour responden
diperlihatkan pada tabel 1 dan 2.
Sehingga dengan menggunakan ketiga
Dari data ini dapat diketahui bahwa
persamaan probabilitas diatas, maka nilai
masyarakat akan lebih memilih moda dengan
probabilitas pemilihan tiap moda dapat
tingkat kenyamanan yang lebih baik, seperti
diketahui.
penyediaan fasilitas AC. Untuk pemilihan
HASIL PEMBAHASAN moda berdasarkan faktor kenyamanan disini,
Setelah semua data dikumpulkan, data sebenarnya tidak memiliki ukuran yang pasti
dikelompokkan sesuai dengan jenis pertanya- karena setiap individu memiliki pendapat dan
an yang ada di dalam kuesioner. Pengelom- perasaan yang berbeda tentang rasa nyaman
pokan dilakukan untuk mempermu-dah dalam itu sendiri, untuk sebagian orang, bisa saja
melakukan analisis data survey. penyediaan fasilitas AC dapat membuat
Setelah data hasil survey dengan mereka nyaman, tapi bagi sebagian orang
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September, 2017
6-
Transpotasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
lainnya, bisa saja penyediaan fasilitas AC tidak memberikan rasa nyaman dalam bepergian.
Nilai Probabilitas Pemilihan Masing- 15,22%, dan P(minibus non AC) = 50,68%.
Masing Moda
Saran
Nilai probabilitas setiap moda yang
Agar kedepannya dilakukan penelitian
didapatkan melalui penggunaan rumus
serupa dengan objek penelitian, pengelola
multinomial logit model berdasarkan nilai
serta operator angkutan umum yang lebih
utilitas tiap moda yang diperoleh melalui
bervariasi.
pengolahan data kuesioner berbasis stated
preferences yang diambil terhadap sampel
penumpang mobil pribadi, minibus AC dan
minibus non AC.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Amirin, TM 2011, Populasi dan Sampel
Penelitian 4, Ukuran Sampel
Rumus Slovin, Yogyakarta.
Gaus, A. and Herijanto, W. 2010. Passen-
ger Public Transportation
ModeChoice Competition Between
Bus And Station Wagon. Jurnal
Miro, F 2002, Perencanaan Transportasi,
Erlangga, Jakarta.
Mahmudah, Parikesit, Malkhamah, dan
Priyanto, 2011, Pengembangan
Metodologi Perencanaan Trans-
portasi Barang Regional, Jurnal
Transportasi Vol. 11 No. 3 Desem-
ber 2011: 173-182.
Morlok, E.K., 1988, Pengantar Teknik Dan
Perencanaan Transportasi, Er-
langga, Jakarta.
Ortuzar JD & Willumsen LG. 2003. Mod-
elling Transport Third Edition,
Department of Transport Engineer-
ing Pontificia Universidad Catolica’
de Chile’ Santiago, Chile
Tamin, O.Z, 2000, Perencanaan,
Permodelan dan Rekayasa Trans-
portasi, Penerbit ITB, Bandung.