Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Tri, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa 57

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMILIHAN BAHAN
DAN PROSES DENGAN METODE TANYA JAWAB DISERTAI
PENGHARGAAN

Tri Bambang AK

Jurusan Teknik Mesin UNJ

Abstract: This research aims to enhance learning motivation, material selection and student’s
process of Education, Program Study of Mechanical Engineering, second semester in 2006/2007
of academic year, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, State
University of Jakarta, by using question and answer method with reward. Used kind of research
is class action research. This research uses two cycles preceded by preliminary research. Both
these cycles, each consisting of four stages, namely: planning, implementation, observation and
reflection. Conducted action taken is by providing rewards for student participation in learning
activities. Awards given to each of cycles are different, in the first cycle the awards given are
additional value, meanwhile on the second cycle are certificate. Awards obtained from scoring
on the observed activity. Application of the method of conversation with rewards obtained there
is increasing of learning activity significantly, students become more active and the situation of
learning more dynamic and fun. Increasing of student motivation is also indicated by an
increase in the value of the test cycle. The average value of the introduction is 4.22 increasing at
cycles I to 5.64. Meanwhile, to increase the second cycles to 7.02. beginning by the execution of
this research, the use of learning methods of material selection and appropriate process is
necessary in order to create a dynamic learning activities and conducive, so it is expected to get
better learning results.

Keywords: Question And Answer Methods, Rewards, Learning Motivation, Energy Conversion
Machine

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar, pemilihan materi
pembelajaran, dan proses belajar mahasiswa, pada Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta semester kedua tahun akademik 2006/2007,
dengan menggunakan metode tanya jawab dengan penghargaan. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan dua siklus, yang didahului dengan
penelitian awal. Kedua siklus, masing-masing terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penghargaan diberikan kepada mahsiswa berdasarkan
partisipasinya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penghargaan yang diberikan di
setiap siklus berbeda-beda. Pada siklus pertama penghargaan yang diberikan adalah nilai
tambah, sedangkan pada siklus kedua adalah sertifikat. Penghargaan diperoleh dari penilaian
pada aktivitas yang diamati. Penerapan dari metode percakapan dengan penghargan
meningkatkan aktivitas belajar secara signifikan, siswa menjadi lebih aktif dan situasi
pembelajaran yang juga menjadi lebih dinamis dan menyenangkan. Meningkatkan motivasi
mahasiswa juga ditunjukkan dengan peningkatan nilai dari siklus uji. Nilai rata-rata pengenalan
adalah 4,22, meningkat pada siklus I menjadi 5,64. Sementara itu, untuk meningkatkan siklus
kedua menjadi 7,02. dimulai dengan pelaksanaan penelitian ini, penggunaan metode
pembelajaran seleksi material dan proses yang tepat diperlukan dalam rangka menciptakan
kegiatan belajar yang dinamis dan kondusif, sehingga diharapkan dapat mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik.

Kata Kunci: metode tanya jawab, penghargaan, motivasi belajar, energi mesin konversi
58 Parameter

PENDAHULUAN seperangkat proses kognitif yang mengubah


Motivasi merupakan proses untuk sifat stimulasi dari lingkungan menjadi
meningkatkan tingkah laku supaya dapat beberapa tahapan pengolahan informasi yang
mencapai tujuan tertentu. Konsep motivasi diperlukan untuk memperoleh kapabilitas
memang sulit dipahami kerana tidak dapat yang baru. Kapabilitas inilah yang disebut
diketahui secara langsung. Pengajar harus hasil belajar. Berarti belajar itu menghasilkan
melibatkan proses berbagai motif tingkah berbagai macam tingkah laku yang berlain-
laku seseorang yang diukur dari segi lainan, seperti pengetahuan, sikap,
perubahan, keinginan, keperluan dan keterampilan, kemampuan, informasi, dan
tujuannya. Motivasi sulit diukur akan nilai. Berbagai macam tingkah laku yang
kelakuan guru kerana tingkah laku seseorang berlain-lainan inilah yang disebut kapabilitas
guru itu tidak hanya disebabkan oleh sesuatu sebagai hasil belajar.
motif atau desakan saja, tetapi ada faktor- Selanjutnya Gagne dan Briggs dalam
faktor lain yang datang secara tiba-tiba, Grounlund, Nourman E dan Linn, Robert L
seperti cemburu atau iri hati kepada guru- (1985) menjelaskan ada lima kategori
guru lain yang membuatkan seseorang itu kapabilitas hasil belajar, yaitu keterampilan
terdorong untuk berbuat sesuatu. intelektual (intellectual skills), strategi
Teori-teori motivasi dapat dibahagi kognitif (cognitive strategies), informasi
kepada tiga kategori, yaitu (1) teori isian verbal (verbal information), keterampilan
(kepuasan hati); (2) teori proses; (3) teori motorik (motor skills), dan sikap (atitudes).
peng-ukuhan (Teori penyokongan). Hutabarat Sementara Bloom sebagaimana
(1997: 11) membagi motivasi terbagi atas dua dikutip Zainul, Asmawi, dan Nasoetion,
macam, yaitu: motivasi ekstrinsik dan moti- Noehi (1996), mengklasifikasikan hasil
vasi intrisik. Motivasi intrisik adalah motivasi pengajaran (belajar) menjadi tiga domain atau
yang berasal dari sendiri dan motivasi eks- ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotor, dan
trinsik dari luar diri. sikap. Ranah kognitif, menaruh perhatian
Belajar menurut Wittrock pada pengembangan kapabilitas dan
sebagaimana dikutip Soekamto, T. dan U.S. keterampilan intelektual; Ranah psikomotor
Winata-putra (1995) adalah suatu terminologi berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
yang menggambarkan suatu proses perubahan manipulatif atau keterampilan motorik; dan
melalui pengalaman. Proses tersebut memper- ranah sikap berkaitan dengan pengembangan
syaratkan perubahan yang relatif permanen perasaan, sikap, nilai, dan emosi”.
berupa sikap, pengetahuan, informasi, Menurut Soeparman (1993), metode
kemampuan dan keterampilan melalui penga- pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam
laman. Pengertian dan konsepsi hasil belajar menyajikan (menguraikan, memberi contoh,
yang dikemukakan oleh ahli-ahli sedikit dan memberi latihan) isi pelajaran kepada
banyak dipengaruhi oleh aliran-aliran atau siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
teori-teori yang dianutnya. mengatakan Menurut Gerlach dan Ely dalam Soeparman
bahwa hasil belajar merupakan respon (1993) metode dalam kaitannya dengan
(tingkah laku) yang baru. Walaupun Skiner pembelajar-an diidentifikasikan sebagai suatu
mengatakan bahwa hasil belajar adalah rancangan sistematik untuk menyajikan
berupa “respon yang baru”, namun pada informasi dan merupakan cara atau alat yang
dasarnya respon yang baru itu sama digunakan guru untuk mengatur aktifitas
pengertiannya dengan tingkah laku siswa dalam mencapai tujuan.
(pengetahuan, sikap, keterampilan) yang baru. Metode dapat diartikan pula sebagai
Sementara belajar dalam pandangan suatu cara kerja yang sistematis dan umum
Gagne sebagaimana dikutip Grounlund, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai
Nourman E dan Linn, Robert L (1985) adalah suatu tujuan (Hamalik 2003). Sejalan dengan
Tri, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa 59

pendapat tersebut Surachmad sebagaimana kegiatan penting yang terjadi dalam setiap
dikutip Hamalik (2003) mengemukakan kegiatan pembelajaran.
bahwa metode adalah cara yang di dalam Pelaksanaan tindakan dilaksanakan
fungsinya merupakan alat untuk mencapai berdasarkan hasil dari penelitian pendahuluan
suatu tujuan. yang dilakukan peneliti. Pada kegiatan
Berdasarkan penjelasan di atas pendahuluan kegiatan pembelajaran
penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan dilakukan dengan metode ceramah, diperoleh
motivasi belajar pemilihan bahan dan proses hasil yang kurang mengembiraklan dan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik pelaksanaan perkuliah cendrung monoton dan
Mesin semester ganjil tahun ajaran 2006-2007 satuatah. Peneliti kemudian membuat sebuah
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik perencanaan tindakan yang bertujuan untuk
Universitas Negeri Jakarta dengan meningkatkan motivasi belajar anak dengan
menggunakan metode tanya jawab disetai harapan kegiatan pembelajaran dapat berjalan
penghargaan (reward). dengan dina-mis dan hasil belajarnya sesuai
Keberhasilan pencapaian tujuan bisa dengan harap-an. Berikut perencanaan
dilihat dari hasil pengamatan dari lembar penelitian tindakan yang akan dilaksanakan:
aktivitas mahasiswa dalam kegiatan Tindakan I (Siklus I), yaitu: (1)
pembelajaran dan hasil evaluasi hasil belajar Persiapan tindakan kelas, dengan
yang dilaksanakan tiap akhir siklus. memepelajari data nilai semeter sebelumnya
Pengukuran dilaksanakan dengan analisis dan berdiskusi dengan tim dosen pemilihan
deskriptif, bila hasil yang diperoleh mencapai bahan dan proses untuk mengindentifikasi
peningkatan 80%, tujuan penelitian tercapai. permasalahan dan mencoba merencanakan
strategi pembelajaran semester 085 agar ada
METODOLOGI PENELITIAN peningkatan moti-vasi mahasiswa dan hasil
Penelitian ini merupakan penelitian belajar, (2) Tindakan kelas, dengan
tindakan kelas (PTK) dilaksanakn di Jurusan mempersiapkan rencana pembelajaran yang
Teknik Mesin (JTM) FT UNJ, Gd. B kampus akan dilaksanakan pada siklus I (pertama) dan
A Jl. Rawamangun Muka Jakarta Timur. pengajar menyajikan materi pembelajaran
Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap sesuai dengan yang telah direncanakan pada
mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin yang siklus I, yaitu dengan menggunakan metode
mengikuti mata kuliah Pemilihan Bahan dan ceramah disertai de-ngan diskusi kelompok,
Proses pada semester 085, yang berjumlah 31 (3) Observasi, de-ngan mengamati tindakan
mahasiswa (kelas A). pengajar dalam me-laksanakan kegiatan
Instrumen penelitian yang digunakan pembelajaran dan meng-amati aktivitas
adalah seperangkat soal tes, angket, catatan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, dan
lapangan, lembar pedoman wawancara dan (4) Evaluasi dan refleksi, dengan mengukur
lembar observasi mahasiswa. Pembuatan soal hasil belajar setelah dite-rapkan Pemilihan
tes berdasarkan hasil diskusi dengan tim Bahan dan Prosesdisertai diskusi kelompok
dosen Pemilihan Bahan dan Proses. Angket dengan menyerahkan lapor-an hasil diskusi
terdiri dari sejumlah pernyataan yang pada kegiatan pembelajaran melalui siklus I,
dirumus-kan dalam bentuk pernyataan dan bersama-sama dengan tim dosen
posistif dan negatif. Wawancara digunakan mendiskusikan pelaksanaan kegiat-an
sebagai pendukung data yang diperoleh dari pembelajaran yang akan dilanjutkan de-ngan
angket. Pedoman wawancara isinya hamper langkah-langkah perbaiakan yang diper-lukan
sama dengan angket. Perbedaannya dengan untuk siklus selanjutnya.
angket adalah kalau angket disampaikan Tindakan II (Siklus II), yaitu: (1)
dalam bentuk tulisan sementara wawancara Melaksanakan tindakan baru, berdasarkan
disampai-kan secara lisan. Wawancara ini atas refleksi dan evaluasi dari siklus I,
dibuat diharapkan dapat mendapatkan dilanjutkan untuk mencarai alternatif tindakan
informasi lebih mendalam dari nara sumber. lain yang diharapkan akan meningkatkan
Catatan lapangan berisi tentang semua perolehan hasil yang didapatkan pada siklus I.
60 Parameter

tindakan ini dapat mengurangi, menambah pertemuan pertama. Pokok bahasan yang di-
atau memodifikasi dari tindakan siklus I, (2) sajikan adalah sifat bahan, klasifikasi logam,
Observasi, dilakukan dengan instrumen logam ferro dan nonferro. Metode pengajaran
pengamatan yang telah disepakati bersama yang digunakan adalah metode ceramah.
dengan tim dosen, (3) Refleksi II,dilakukan Pertemuan keempat dalam kegiatan
dengan mencari data hasil belajar setelah pendahuluan adalah pelaksanaan tes
dilaksanakan siklus II dankemudian meninjau pendahuluan, sehingga aktivitas bertanta
ulang dampak dari tindakan siklus II tersebut tentang materi tidak ada.
sehingga penelitian dapat tercapai. Jika hasil Berdasarkan tabel di atas, dalam
yang diperoleh belum mendapatkan titik kegiatan penelitian pendahuluan dapat dilihat
jenuh, akan dilanjutkan pada siklus bahwa kesiapan mahasiswa dalam mengikuti
selanjutnya samapai hasil yang diperoleh kegiatan pembelajaran adalah kurang, hal ini
sampai benar-benar mencapai titik jenuh. dapat dilihat dari prosentasi kehadiran
Tindakan III (Siklus III) jika mahasiswa yang kurang dari 80% yaitu
diperlukan. Teknik pengumpulan data dalam dengan perincian mahasiswa yang terlambat
penelitian tindakan kelas (action research) ini ke dalam kelas sebanyak 69,17% dan
adalah dengan mengamati aktivitas yang mahasiswa yang tidak hadir berjumlah
dilakukan mahasiswa selama kegiatan 28,33%. keadaan kelas yang diharapkan
pembelajaran dan kemudian dicatat pada dinamis dimana interaksi antara dosen dengan
lembar observasi, memberikan tes siklus, mahasiswa yang satu dengan yang lainnya
pemberian angket skala prilaku mahasiswa berlangsung tidak sesuai dengan harapan,
untuk diisi oleh mahasiswa dan melakukan salahstunya adalah dengan belum ada
wawancara terhadap objek penelitian. mahasiswa yang manjawab perta-nyaan
Wawancara dilakukan untuk mengetahui dosen.
informasi lebih banyak mengenai aktivitas Hasil pengamatan kelas pada kegiatan
mahasiswa yang menjadi objek penelitian dan penelituan pendahuluan yang dilakukan sapat
untuk mengetahui reaksi mahasiswa terhadap disimpulkan sebagai berikut: (1) siswa
kegiatan pembelajaran yang sedang cenderung bersikap pasif selama kegiatan
berlangsung. pembelajaran, hal ini terlihat dari hasil
Analisis data dilakukan setelah semua obeservasi, ketika dosen memberikan
data terkumpul dengan pertimbangan analisis pertanyaan tentang materi yang diajarkan
logis, yaitu analisis yang dilakukan sebenar- tidak ada mahasiswa yang menjawab
benarnya sesuai dengan data yang ada. Proses petanyaan dan ketika diberikan kesempatan
analisis data dimulai dengan membaca untuk bertannya juga tidak ada mahasiswa
keseluruhan data data yang ada dari berbagai yang bertanya tentang materi yang diajarkan,
sumber dan kemudian dilakukan reduksi data (2) interaksi antara dosen dengan mahasiswa
kemudian disusun dalam satuan-satuan yang kurang berjalan dengan lancar, dosen sebagai
telah dikategorikan. pemberi materi perkuliahan menjelaskan
sementara mahasiswa hanya sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN pendengar yang baik bahkan ada mahasiswa
Penelitian pendahuluan dilaksanakan yang asik berbicara dengan rekannya tanpa
untuk engetahui kegiatan pembelajaran. menghiraukan materi yang dijelaskan oleh
Selama mengamati kegiatan pembelajaran, dosen, dan (3) motivasi belajar mahasiswa
peneliti menggunakan lembar pengamatan masih rendah, hal ini tanpak dari pengamatan
yang telah didiskusikan dengan tim dosen. yang dilakkan oleh peneliti. Suasana kelas
Deskripsi data pada penelitian tidak dinamis, mahasiswa masih ada yang
pendahuluan dibagi menjadi dua tahap, yaitu berbicara, bermain-main HP pada saat dosen
pelaksanaan dan evaluasi penelitian menjelaskan materi mesin konversi energi.
pendahuluan. Hasil belajar mahasiswa pada peneliti-
Pertama, Pelaksanaan. Pelaksanaan an pendahuluan diperoleh dari hasil tes pada
penelitian pendahuluan terdiri dari 4 kali
Tri, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa 61

pertemuan keempat, adapun hasil tes sebagai berikut.

Tabel 1. Perolehan Nilai Tes Kegiatan Penelitian Pendahuluan


Interval Nilai Test Frekuensi Prosentasi (%)
< 5,0 14 46,67
5,0 - 5,4 1 3,3
5,5 – 5,9 1 1,67
6,0 – 6,4 1 3,3
6,5 – 6,9 2 6,67
7,0 – 7,4 2 8,33
7,5 – 7,9 2 3,3
>7,9 8 16,67
Total 31
Sumber: Data lapangan, September 2008
Keterangan:
Rerata nilai: 4,22 Nilai tertinggi: 9 Nilai Terendah: 3,5 Jumlah: 31 Mahasiswa

Secara umum perolehan hasil belajar terkesan monoton karena mahasiswa hanya
pada tahap awal ini>6,0 sebanyak 15 terfokus pada satu sumber saja. Interaksi antar
mahasiswa (53%), makadapat dikatakan perlu mahasiswa kurang, kurang perhatan
adanya peningkatan hasil belajar. Minimnya mahasiswa terhadap materi pembelajaran.
hasil belajar ini didukung oleh kurangnya Banyaknya mahasiswa yang tidak
motivasi mahaiswa untuk mengikuti kegiatan memperhatikan uraian materi kuliah bahkan
pembelajaran, hal ini dapat dilihat dengan banyak mahasiswa yang berbicara dan
kurang 80 % terlambat masuk ke kelas. melakukan kegiatan lainnya ketika
Permasalahan ini ada bebrapa keumungkinan perkuliahan. Fonomena tersebut menuntut
penyebabnya, apakah siswa yang memeng adanya suatu tindakan untuk merubah metode
tidak berminat terhadap matakuliah ini atau ceramah yang telah digunakan dengan
tim dosen yang menyajikannya yang kurang menggunakan metode tanya jawab yang lebih
mampu meningkatkan motivasi mahasiswa interaktif, untuk mendorong minat mahasiswa
untuk belajar. tanya jawab tersebut diperkuat dengan
Kedua: Evaluasi penelitian memberikan pennghargaan bagi mahasiswa
pendahuluan. Berdasarkan pengamatan yang menjawab petanyaan atau bertannya.
selama kegiatan penelitian pendahuluan Berdasarkan hasil diskusi disepakati tentang
diperoleh hasil bahwa proses pembelajaran penghargaan yang akan diberikan adalah
masih pasif atau dapat dikatakan motivasi berupa pemberian skor aktivitas, yang lebih
untuk melakukan aktivitas belajar yang positif jelasnya disajikan dalam tabel sebagai
kurang. Selama kegiatan pemmbelajaran, berikut.
metode ceramah yang digunakan pengajar
62 Parameter

Tabel 2. Jenis Aktivitas Mahasiswa yang diamati


No Hasil yang damati Skor
1 Kesiapan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu: 1
- Mahasiswa dating tidak terlambat 1
- Mahaiswa telah menyiapkan alat tulis
2 Mahasiswa bertanya pada dosen 2
3 Mahasiswa menjawab petanyaan dari mahasiswa yang lain dengan benar 2
4 Mahasiswa menjawab petanyaan dari mahasiswa yang lain tapi salah 1
5 Mahasiswa menjawab petanyaan dari dosen dengan benar 2
6 Mahasiswa menjawab petanyaan dari dosen tapi salah 1
7 Mahasiswa mengerjakan latihan yang diberikan dosen ke depan dengan benar 2
8 Mahasiswa mengerjakan latihan yang diberikan dosen ke depan tapi salah 1
9 Mahasiswa mengoreksi pekerjaan temannya yang salah dengan benar 2
10 Mahasiswa mengoreksi pekerjaan temannya yang salah dengan salah 1
Sumber: Data lapangan, September 2008

Hasil diskusi dengan tim dosen lainnya dan rekapitulasi penskoran untuk masing-masing
mahasiswa, makapelaksanaan siklus I akan mahasiswa dan hasil total penskoran akan
menggunakan metode tanya jawab disertai dikonversi ke dalam nilai ulangan harian
penghargaan (reward) berupa nilai. Adapun mahasiswa. Besarnya nilai hasil konversi
mekanisme pemberian skor dilakukan oleh telah disepakati dengan tim dosen lainnya dan
peneliti, hal ini dilakukan agar mahasiswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
fokus pada aktivitas pembelajaran. Pada akhir berikut
proses pembelajaran akan dilakukan
:
Tabel 3. Interval Perolehan sor dan Nilai Hasil Konversi
No Interval skor Nilai
1 <5 5
2 6 -10 6
3 11 – 15 7
4 16 – 20 8
5 >20 9
Sumber: Data lapangan, September 2008

Selama melakukan pengamatan, penjelasan tentang pengantar sifat-sifat bahan


peneliti dibantu oleh observer yang berfungsi dengan metode yang digunakan tanya jawab
sebagai pendamping peneliti dalam disertai dengan penghargaan berupa nilai, (2)
mengamati aktivitas mahasiswa. Pendamping Pertemuan 2, pembahasan tentang klasifikasi
juga membantu mancatat kegiatan yang logam dengan metode yang digunakan tanya
terjadi selama proses berlangsung dan hasil jawab disertai dengan penghargaan berupa
pengamatan tersebut didiskusikan pada setiap nilai, (3) Pertemua 3, Perhitungan logam ferro
akhir siklus. dan nonferro dengan metode yang digunakan
tanya jawab disertai dengan penghargaan
Siklus I berupa nilai, dan (4) Pertemuan 4, teknologi
Siklus I terdiri dari empat pertemuan, pengecoran dan tempa dengan metode yang
pokok bahasan yang disajikan adalah sifat digunakan tanya jawab disertai dengan peng-
bahan, klasifikasi logam, logam ferro dan hargaan berupa nilai.
nonferro, Dasar-dasar teknoogi pengecoran
dan tempa. Adapun proses pembelajaran
siklus I adalah sebagai berikut: (1) Pertemuan
1, minggu pertama september 2006 adalah
Tri, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa 63

Siklus II meningkat pada siklus I menjadi 0,83%


Siklus I terdiri dari empat perteuan, (sudah ada mahasiswa yang mampu
pokok bahasan yang disajikan adalah menjawab pertanyaan dosen) dan meningkat
Continuse casting dan produk turunannya, lagi pada siklus II menjadi 2,93%.
wire draw, spining, bending, rolling. Adapun Berdasarkan analisis data yang
proses pembelajaran siklus I adalah sebagai diperoleh dapat disimpulkan bahwa
beri-kut: (1) Pertemuan 5, minggu adalah penerapan metode tanya jawab disertai
Continuse casting dan produk turunannya, (2) reward dapat menjadikan proses
Pertemuan 6, pembahasan tentang wire draw, pembelajaran menjadi dinamis dan tidak
spinning, (3) Pertemua 7, pembahasan membosankan sehingga dapat dikatan mampu
bending, rolling, (4) Pertemuan 8, meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
pembahasan tentang Ekstrusi langsung, tidak Kedua, Perolehan skor dan nilai
langsung. hasil konversi. Perolehan skor dan nilai
Dalam pembahasan ini peneliti akan konversi untuk masing siklus I, skor
menguraikan tiga hal, Pertama, Aktivitas terbanyak siswa yang diperoleh selama empat
mahasiswa. Bersadarkan hasil penelitian kali pertemuan adalah 17 dengan rata-rata
diperoleh, aktivitas yang dilakukan perolehan skor 6,82. Kegiatan siklus II naik
mahasiswa selama kegiatan proses menjadi 19. Perbedaan perolehan skor yang
pembelajaran mengalami peningkatan. didapat karena perbedaan penghargaan dari
Aktivitas pendahuluan mahasiswa yang setiap siklusnya, ini dikarenakan motivasi
melakukan aktivitas datang tepat waktu pada mahasiswa dalam melakukan aktivitas
jam pembelajaran 69,17% atau bisa dikatakan meningkat. Nilai konversi ini dijadikan nilai
hampir setiap pertemuan, ada saja mahasiswa harian mahasiswa yang kemudian akan
yang terlambat hadir. Aktivitas mahasiswa digabung dengan niali tes tiap siklusnya.
menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis Ketiga, Nilai tes siklus. Perolehan
sama dengan aktivitas kedatangan sebelum nilai tes yang diperoleh mahasiswa pada
jam pembelajaran. Akan tetapi ketika siklus I kegiat-an penelitian pendahuluan dengan nilai
aktivitas ini diberikan skor sebagai hasil tes pada akhir siklus I jika dibandingkan
penghargaannya, persentasenya meningkat pada kegiatan pendahuluan mengalami
20,83% menjadi 90,00%. Peningkatan ini peningkatan rata-rata sebesar 1,42
menunjukkan motivasi mahasiswa dalam (pendahuluan: 4,22 dan siklus I 5,64). Hal ini
mengikuti pembelajaran meningkat. pada menunjukkan ada peningkatan nilai tetapi
kegiatan siklus I sebagian mahasiswa datang peneliti menilai ini belum jenuh dan masih
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, ini dibawah kriteria ke-berhasilan, maka
berarti menunjukkan bahwa pada diri diputuskan untuk melanjut-kannya pada
mahasiswa sudah terdapat motivasi belajar. siklus II. Rata-rata pada akhir siklus II
Pada siklus I aktivitas bertanya mengalami peningkatan 1,38 dari 5,64 pada
tentang materi mengalami peningkatan siklus I meningkat menjadi 7,02 pa-da siklus
sebesar 4,16% bila dibandingkan dengan II. Peningkatan nilai rerata hasil siklus ini
sktivitasa yang sama pada kegiatan tejadi karena tingginya motivasi belajar
pendahuluan sebesar 0%. Hal ini mahasiswa. Siklus di anggap cukup,
menunjukkan ada sedikit perubahan dinamika mengingat sudah memenuhi kriteria
kelas. Metode tanya jawab disertai reward ini keberhasilan.
semakin menunjukkan dapat meningkatkan
frekuensi anak untuk bertanya menjadi PENUTUP
23,23% pada siklus II. Berdasarkan Simpulan Dan Saran
pengamatan, pada siklus II mahasiswa sudah Berdasarkan hasil penelitian tindakan
berani mengungkapkan kesulitan dalam yang telah dilaksanakan pada September 2006
memahami pembelajaran tanpa ada rasa takut sampai dengan Januari 2007 dapat ditarik
atau malu. Aktivitas mampu menjawab kesimpulan bahwa motivasi belajar
pertanyaan dosen, pada studi pendahuluan 0% mahasiswa dalam pembelajaran mesin
64 Parameter

konversi energi meningkat dengan adanya DAFTAR PUSTAKA


penerapan metode tanya jawab yang dosertai
dengan pemberian reward didigunakan delam Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar.
kegiatan pembelajaran. Peningkatan orivasi Jakarta: Bumi Aksara.
belajar ini dapat dilihat dari kondisi kelas
yang kondusif dalam kegiatan Hutabarat, E. P. (1997). Cara Belajar. Jakarta:
pemmbelajaran, mahasiswa tanpa mempunyai Erlangga.
perasaan takut atau malu akan menaggapi
materi yang sedang dibahas dan akan Grounlund, N. E. (1981). Constructing
bertanya ketika ada materi yang belum Achievement Test. Englewood Cliffs,
dimengerti. Peningkatan motivasi belajar NJ: Prentice Hall, Inc.
mahasiswa ditunjukkan dengan adanya
peningkatan nilai tes siklus. Nilai rata-rata Grounlund, N.. E., Linn, R. L. (1985).
pen-dahuluan adalah 4,22 meningkat pada Measurement and Evaluation in
siklus I menjadi 5,64. Sementara itu untuk Teaching. New York: Mc-Millan
silus II meningkat manjadi 7,02 Publishing Company.
Penggunaan metode tanya jawab pada
kegiatan pembe-lajaran hendaknya disertai Soekamto, T., & U.S. Winataputra. (1995).
dengan pemberian reward yang nyata, misal- Teori Belajar dan Model-model
nya dengan pemberian nilai tambahan atau Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud
penghargaan lainnya. Hal ini dimaksudkan Dirjendikti bagian Proyek Pendidikan
untuk memotivasi mahasiswa dalam kegiatan Tenaga Guru.
pembelajaran karena salah satu kebutuhan
manusia menurut teori Maslow adalah Soeparman. (1993). Metode Pembelajaran
kebutuhan ingin dihargai. Dalam melakukan dan Media Pembelajaran.
tanya jawab, dosen hendaknya menggunakan Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana
ba-hasa yang mudah dimengerti oleh Yogya Nurkancana.
mahasiswa dan mennghargai jawaban yang
diberikan mahasiswa walaupun jawaban Zainul, A., & Nasoetion, N=. (1996).
tersebut kurang tepat serta memberikan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta:
kebebasan pada mahasiswa dalam Ditjen Dikti Depdikbud.
mengemukakan pendapatnya.

You might also like