Pemanfaatan Pekarangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Kali Upa

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember

darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

Pemanfaatan Pekarangan Untuk Mendukung


Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Kali Upa

Ariance Yeane Kastanja1, Zeth Patty2, Zakarias Dilago3


1,2Fakultas Sains dan Kesehatan, Universitas Hein Namotemo
Email: kyeane@yahoo.com
Email: zethpatty4@gmail.com
3Politeknik Perdamaian Halmahera

Email: zakariasdilago@gmail.com

Submitted: 12 Desember 2019 Revised: 26 Desember 2019 Accepted: 27 Desember 2019

Abstract
This community service activity was carried out in Kali Upa village, Tobelo Tengah sub-district, with the
aim of increasing community knowledge and technology in the cultivation of yard plants, so that each
family could strengthen food through these activities. The method used in this activity was counseling
and continued with discussions with villagers as a process for transferring knowledge. This service is
carried out as one of the village programs to improve the ability of the community to manage their yards
of land so that the produce can be consumed as an additional source of family income. Optimizing the use
of the yard by planting various types of agricultural crops can meet the food needs of the community also
increase community income. In addition, food availability is one of the important factors in supporting
community food security, because it is one indicator of welfare of life. Kali Upa Village is an area that has
a flat topography and belongs to a group of narrow yard - medium yards, so that the use of plots can be
done by combining various types of plants, including a combination of fruit plants, vegetable plants, food
plants and other local plants which are adjusted with yard area.
Keywords: Kali Upa village, Community, Food Security, Yard

Abstrak
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Kali Upa kecamatan Tobelo Tengah, dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi masyarakat dalam budidaya tanaman
pekarangan, sehingga setiap keluarga dapat memperkuat pangan melalui kegiatan tersebut. Metode yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan dilanjutkan dengan diskusi dengan masyarakat
desa sebagai proses untuk mentransferkan pengetahuan. Pengabdian ini dilaksanakan sebagai salah satu
program desa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola lahan pekarangannya
sehingga hasil selain dapat dikonsumsi juga dapat dijadikan sebagai sumber tambahan pendapatan
keluarga. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan menanami berbagai jenis tanaman pertanian
dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, juga meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu
ketersediaan pangan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung ketahanan pangan
masyarakat, karena merupakan salah satu indikator kesejahteraan hidup. Desa Kali Upa merupakan
daerah yang memiliki topografi datar dan pekarangannya tergolong dalam kelompok pekarangan yang
sempit – pekarangan sedang, sehingga pemanfaaatan pekarangan dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan berbagai jenis tanaman, diantaranya kombinasi antara tanaman buah-buahan,
tanaman sayuran, tanaman pangan dan tanaman lokal lainnya yang disesuaikan dengan luasan
pekarangan.
Kata Kunci: Desa Kali Upa, Masyarakat, Ketahanan Pangan, Pekarangan

1. PENDAHULUAN Tengah Kabupaten Halmahera


Desa Kali Upa merupakan salah Utara, dengan jumlah penduduk
satu desa di kecamatan Tobelo sebesar 750 jiwa yang sebagian

173
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

besar bermata pencaharian sebagai ternak yang dipelihara (Sudalmi &


petani, serta jumlah rumah tangga Hardianti, 2018).
tani sebanyak 140 KK (BPS Hingga saat ini pemanfaatan
Halmahera Utara, 2019). pekarangan oleh masyarakat di
Salah satu program yang Desa Kali Upa belum dilakukan
dikembangkan oleh pemerintah secara optimal, padahal jika
Desa Kali Upa adalah pemanfaatan pekarangan rumah warga ditanami
lahan pekarangan dengan berbagai dengan berbagai jenis tanaman bisa
jenis tanaman sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari
dijadikan sebagai sumber pangan hari, selain itu juga dapat dijadikan
masyarakat. Program ini sebagai tambahan penghasilan
dilaksanakan dengan tujuan keluarga. Optimalisasi pemanfaatan
meningkatkan pengetahuan dan pekarangan dengan menanami
teknologi masyarakat dalam berbagai jenis tanaman pertanian
budidaya tanaman pekarangan, dapat memenuhi kebutuhan pangan
sehingga setiap keluarga dapat masyarakat juga meningkatkan
memperkuat pangan melalui pendapatan masyarakat. Hal ini
kegiatan tersebut. Menurut sejalan dengan pendapat
Dwiratna, Widyasanti, & Rahmah, (Zulkarnaen, 2009) yang
(2016) menyatakan bahwa menyatakan bahwa pekarangan
ketahanan pangan tidak hanya memiliki fungsi antara lain sebagai
didukung oleh pemerintah tetapi penghasil pangan tambahan,
juga penting melibatkan masyarakat penghasil tambahan uang dan
secara aktif. penghasil apotik hidup. Lebih
Pekarangan memiliki potensi lanjut dijelaskan bahwa jenis
yang besar dalam mendukung tanaman pekarangan yang
ketahanan pangan rumah tangga, diusahakan harus memenuhi
karena jika dimanfaatkan secara komponen efisiensi produksi zat
optimal, dapat menjadi sumber gizi gizi yakni produksi dan kandungan
keluarga dalam hal pemenuhan gizi yang tinggi.
vitamin dan mineral. Selain itu Berdasarkan penjelasan, maka
pemanfaatan pekarangan memberi kegiatan penyuluhan pemanfaatan
beberapa manfaat seperti sumber pekarangan dilaksanakan bekerja
pangan dan papan keluarga, sama dengan perguruan tinggi.
sumber keanekaragaman tanaman, Perguruan tinggi dilibatkan dalam
pengendali iklim mikro dan program ini agar proses tranfer ilmu
menciptakan lingkungan hidup dan teknologi bagi masyarakat bisa
yang optimal bari keluarga dan tercapai. Selain itu dengan kegiatan
penyuluhan yang dilakukan maka

174
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

salah satu tridarma perguruan b) Menyampaikan informasi dan


tinggi yakni pengabdian dapat pengetahuan bagi peserta
dilaksanakan bagi masyarakat. mengenai pentingnya
pemanfaatan pekarangan untuk
2. METODE PELAKSANAAN meningkatkan pangan keluarga.
Metode yang digunakan dalam Menyampaikan informasi dan
kegiatan pengabdian ini adalah pengetahuan bagi peserta tentang
penyuluhan, diskusi dan jenis-jenis tanaman pekarangan dan
pengenalan tentang bentuk-bentuk bentuk-bentuk pemanfaatan
pemanfaatan pekarangan melalui pekarangan.
gambar-gambar dan video sehingga
mempermudah peserta memahami 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
materi yang telah disampaikan. Kegiatan penyuluhan dilakukan
Penyuluhan sendiri diartikan bertempat di kantor Desa Kali Upa,
sebagai upaya-upaya yang dengan melibatkan warga
dilakukan untuk mendorong masyarakat beserta perangkat desa.
terjadinya perubahan perilaku pada Kegiatan ini diawali dengan
individu, kelompok, komunitas, pembukaan yang dibuka secara
ataupun masyarakat agar mereka langsung oleh kepala desa dan
tahu, mau, dan mampu dilanjutkan dengan pemaparan
menyelesaikan permasalahan yang materi oleh narasumber. Materi
dihadapi (Amanah, 2007). yang disampaikan mencakup
Penyuluhan yang disampaikan ketahanan pangan, pemanfaatan
kepada peserta dengan tujuan pekarangan dan bentuk bentuk
antara lain: pemanfaatan pekarangan.
a) Menyampaikan informasi dan Pembukaan kegiatan penyuluhan
pengetahuan bagi peserta tersebut serta arahan kepala desa
tentang ketahanan pangan disajikan pada gambar 1

Gambar 1. Acara Pembukaan oleh Kepala Desa Kali Upa

175
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

Ketahanan Pangan Mariyani, Prasmatiwi, & Adawiyah,


Penyampaian materi tentang (2017) yang menyatakan; Rumah
ketahanan pangan disampaikan tangga yang memiliki ketersediaan
kepada masyarakat sehingga pangan ditandai dengan banyaknya
pengetahuan tentang konsep jumlah pangan yang tersedia bagi
ketahanan pangan dapat dipahami. keluarga. Lebih lanjut penjelasan
Materi yang disampaikan tentang aksesbilitas dan
mencakup ketersediaan pangan, pemanfaatan pangan juga
akses pangan, dan pemanfaatan disampaikan kepada masyarakat.
pangan. Pangan merupakan salah Aksesbilitas pangan mencakup
satu faktor yang berperan penting ketersediaan pangan dan
dalam kehidupan manusia. kemampuan seseorang untuk
Ketahanan pangan didefenisikan mendapatkan pangan. Kemampuan
sebagai suatu keadan terpenuhi dan untuk memperoleh pangan
terjaminnya kebutuhan pangan bagi merupakan salah satu masalah yang
setiap anggota keluarga baik dari dihadapi oleh masyarakat, termasuk
segi mutu, aman, merata dan daya beli yang rendah (Rachman,
terjangkau. Ketersediaan pangan 2010).
merupakan salah satu faktor Penyampaian materi
penting dalam mendukung penyuluhan pemanfaatan
ketahanan pangan masyarakat, pekarangan oleh salah satu
karena merupakan salah satu narasumber disajikan pada gambar
indikator kesejahteraan hidup. Hal 2 Berikut
ini sejalan dengan pendapat

Gambar 2. Penyampaian materi oleh narasumber


Pemanfaatan Pekarangan pekarangan terdiri dari campuran
Pekarangan merupakan lahan beberapa tanaman pertanian baik
di sekitar rumah yang ditanami tanaman hortikultura, tanaman
dengan berbagai jenis tanaman dan perkebunan dan tanaman pangan.
dapat dijadikan sumber pendapatan Pada umumnya tanaman
tambahan keluarga serta sumber hortikultura merupakan jenis
pangan. Pola pemanfaatan tanaman yang paling banyak

176
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

ditanam di lahan pekarangan bayam, dll. Selain itu jenis tanaman


(Murtiati & Fitriani Nur, 2015) sayuran yang dapat dimanfaatkan
Berdasarkan hasil yang keluarga seperti tomat, cabe, dan
diperoleh, pemanfaatan pekarangan jenis tanaman rempah-rempah juga
oleh masyarakat desa Kali Upa dapat diusahakan.
belum dilakukan secara optimal, Desa Kali Upa merupakan
Hal ini terlihat pada lahan daerah yang memiliki topografi
pekarangan warga kebanyakan datar dan tergolong dalam
dibiarkan kosong tanpa ditanami kelompok pekarangan yang sempit
dengan tanaman pertanian, hanya – pekarangan sedang. Model
berupa lahan yang ditumbuhi budidaya yang cocok untuk
rumput. Masyarakat lebih banyak dikembangkan untuk pekarangan
mengusahakan lahan pertaniannya lahan sempit adalah vertikultur,
pada kebun warga yang letaknya polibag/pot. Sedangkan untuk
berada di belakang desa. Melalui pekarangan sedang model budidaya
penyuluhan ini masyarakat yang cocok dikembangkan adalah
mendapat gambaran tentang polibag / pot, tanam langsung,
manfaat mengelola lahan bedengan, dan dapat
pekarangan mereka. dikombinasikan dengan kolam ikan,
Pengenalan pola pertanian pada kandang ternak, sedangkan jenis
lahan pekarangan berupa tanaman tanaman yang dapat dikembangkan
campuran disampaikan kepada adalah Sayuran: Cabe, kenikir,
masyarakat, antara lain kombinasi terong, tomat, kecipir, kacang
antara tanaman buah-buahan panjang, buncis, katuk, kelor, labu
dengan tanaman sayur-sayuran, kuning. Tanaman obat keluarga
tanaman buah-buahan dengan (toga): Jahe, kencur, lengkuas,
tanaman obat-obatan, sehingga kunyit, temulawak, sirih.
memberi manfaat ekonomis bagi Kegiatan penyuluhan dan
masyarakat. Jenis tanaman sayuran diskusi, diakhiri dengan foto
yang diusahakan dipilih tanaman bersama narasumber, peserta dan
sayuran berumur 1-3 bulan seperti perangkat desa disajikan pada
tanaman sawi, kangkung cabut, gambar 3 berikut.

Gambar 3. Foto Bersama Peserta Kegiatan Penyuluhan

177
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

Kategori basis komoditas dan Purwantini, (2012) disajikan pada


model budidaya pekarangan tabel 1. Berikut:
menurut Ashari, Saptana, &

Tabel 1. Basis Komoditas dan Contoh Model Budidaya


Rumah Pangan Lestari Menurut Kelompok Lahan Pekarangn Pedesaan
No Kelompok Model Budidaya Jenis Komoditas
1 Pekarangan sangat Vertikultur (Model Sayuran : sawi, kucai, pakcoi,
sempit (tanpa gantung, tempel, tegak, kangkung seledri, selada, bawang
halaman) rak) daun
Toga : Kencur, sambiloto, jahe
merah, binahong, sirih
Pot/polibag Sayuran : Cabe, terung , tomat,
Benih/bibit mentimum
Toga : Jahe, kencur, kunyit,
temulawak, sirih, lidah buaya.
2 Pekarangan sempit Vertikultur (Model Sayuran : sawi, kucai, pakcoi,
(<120m2) gantung, tempel, tegak, kangkung seledri, selada, bawang
rak) daun
Toga : Kencur, sambiloto, jahe
merah, binahong, sirih
Pot/polibag/tanam Sayuran : Cabe, kenikir, terong,
langsung tomat, kecipir, kacang panjang,
buncis, katuk, kelor, labu kuning.
Toga : Jahe, kencur, kunyit,
Benih/bibit temulawak, kumis kucing, sirih,
lidah buaya, sambiloto
Buah : Pepaya, jeruk nipis, jambu
Pelestarian tanaman Tanaman pangan: Talas, ubi jalar,
pangan ubi kayu, garut, ganyong, jagung,
tanaman pangan lokal lain
Kandang Ternak ayam buras
Kolam terpal Pemeliharaan ikan
3 Pekarangan sedang Pot/polibag/tanam Sayuran: Cabe, kenikir, terong,
langsung tomat, kecipir, kacang panjang,
buncis, katuk, kelor, labu kuning.
Toga: Jahe, kencur, lengkuas,
kunyit, temulawak, sirih
Kandang Ternak kambing,ayam
Kolam Pemeliharaan ikan: Lele, nila,
Bedengan, sistem surjan gurame
Intensifikasi pekarangan: sayuran
/buah/umbi/kacang-kacangan
4 Pekarangan luas Pot/polibag/tanam Sayuran: Cabe, kenikir, terong,
(>400m2) langsung tomat, kecipir, kacang panjang,
buncis, katuk, kelor, labu kuning.
Toga: Jahe, kencur, lengkuas,
kunyit, temulawak, sirih

178
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

Ternak kambing,domba,ayam
Kandang Pemeliharaan ikan: Lele, nila,
Kolam gurame
Bedengan, Intensifikasi pekarangan:
sistem surjan sayuran/buah/umbi/kacang-
kacangan

Berdasarkan tabel tersebut di menyatakan bahwa pekarangan


atas, maka Pemanfaaatan memiliki kegunaan sebagai sumber
pekarangan dilakukan dengan pendapatan, sumber oksigen,
mengkombinasikan berbagai jenis sumber estetika dan tempat
tanaman, diantaranya kombinasi kegiatan. Selain kombinasi jenis
antara tanaman buah-buahan, tanaman, pengetahuan tentang
tanaman sayuran, tanaman pangan teknik budidaya tanaman juga
dan tanaman lokal lainnya serta diperkenalkan kepada masyarakat
disesuaikan dengan luas terutama tentang budidaya tanaman
pekarangan yang dimiliki sayuran mencakup jenis-jenis
masyarakat. sayuran dan syarat tumbuh,
Hal ini sesuai dengan pendapat pengolahan tanah, cara tanam,
Junaidah, P.Suryanto, & Budiadi, pemupukan, pengendalian hama
(2015) bahwa pekarangan memiliki penyakit, dan pengendalian gulma.
kegunaan seperti sumber pangan, Pekarangan rumah masyarakat
antara lain sayuran, umbi-umbian, desa yang ditanami beberapa
rempah, ternak, kayu bakar dan lain jenis tanaman, disajikan pada
lain. Lebih lanjut Solihin, Gambar 4 berikut:
Sandrawati, & Kurniawan, (2018)

Gambar 4. Pekarangan Rumah Masyarakat

4. PENUTUP terutama dalam memilih jenis


1. Penyuluhan pemanfaatan tanaman, syarat tumbuh dan
pekarangan dapat meningkatkan teknik budidaya.
pengetahuan masyarakat

179
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

2. Pemanfaatan pekarangan dapat Mariyani, S., Prasmatiwi, F. E., &


meningkatkan ketersediaan Adawiyah, R. (2017).
pangan masyarakat dan dapat Ketersediaan Pangan Dan
dijadikan sebagai sumber Faktor-Faktor Yang
pendapatan. Mempengaruhi Ketersediaan
Pangan Rumah Tangga Petani
5. DAFTAR PUSTAKA
Padi Anggota Lumbung Pangan
Amanah, S. (2007). Makna Penyuluhan
Di Kecamatan Ambarawa
dan Transformasi Perilaku
Kabupaten Pringsewu. JIIA,
Manusia. Jurnal Penyuluhan, 3(1),
5. https://doi.org/10.25015/ 5(3), 304–311.
penyuluhan.v3i1.2152 Murtiati, S., & Fitriani Nur. (2015).
Ashari, Saptana, & Purwantini, T. B. Pekarangan Sebagai
(2012). Potensi dan Prospek Pendongkrak Pendapatan Ibu
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah Tangga di Kabupaten
Untuk Mendukung Ketahanan Boyolali. In Jatnika (Ed.), Inovasi
Pangan. Forum Penelitian Agro Hortikultura Pengungkit
Ekonomi, 30(1), 13–30. Peningkatan Pendapatan Rakyat
BPS Halmahera Utara. (2019). Tobelo (pp. 278–282). Bogor: IAARD
Tengah Dalam Angka 2019 Press.
(1102001.8205041 No. Rachman, H. P. S. (2010).
82050.1914). Tobelo. Aksesibilitas Pangan: Faktor
Dwiratna, N. P. S., Widyasanti, A., Kunci Pencapaian Ketahanan
& Rahmah, D. M. (2016). Pangan di Indonesia. Jurnal
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Pangan, 19(2), 147–156.
Dengan Menerapkan Konsep https://doi.org/10.33964/JP.V1
Kawasan Rumah Pangan 9I2.128
Lestari. Dharmakarya Jurnal Solihin, E., Sandrawati, A., &
Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, Kurniawan, W. (2018).
5(1), 34–37. Pemanfaatan Pekarangan
https://doi.org/10.2134/jeq200 Rumah Untuk Budidaya
4.0288 Sayuran Sebagai Penyedia Gizi
Junaidah, P.Suryanto, & Budiadi. Sehat Keluarga. Journal of
(2015). Komposisi Jenis dan Chemical Information and
Fungsi Pekarangan (Studi kasus Modeling, 53(9), 1689–1699.
desa Giripurwo, Kecamatan https://doi.org/10.1017/CBO9
Girimulyo, DI Yogyakarta). 781107415324.004
Jurnal Hutan Tropis, 4(1), 77. Sudalmi, E. S., & Hardianti, J. S.
https://doi.org/10.20527/jht.v4 (2018). Usaha Pelestarian
i1.2884 Lingkungan Hidup Melalui

180
Jurnal Pengabdian Masyarakat : Darma Bakti Teuku Umar Vol 1, No 1 (2019) Juli-Desember
darmabakti@utu.ac.id P-ISSN: 2715-5390, E-ISSN: 2715-4475

Penganekaragaman Tanaman
Pekarangan. Adiwidya, II(2),
153–158.
Zulkarnaen, H. (2009). Dasar-Dasar
Hortikultura. (R. Rahmatica, Ed.)
(Satu). Jakarta: Bumi Aksara.

181

You might also like