Professional Documents
Culture Documents
Rimpang
Rimpang
1 2 1
Evi Mintowati Kuntorini , Maria Dewi Astuti , Norma Milina
1
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
2
Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km
35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan E-mail : evimintowati@yahoo.com
ABSTRACT
This study aimed to observe the anatomical structure and density of secretory cells as
well as knowing activity of ethanol extract aktioksidan associated with cell density of the
rhizome of Curcuma xanthorrhiza secretion originating from Sub Pengaron Banjar regency,
South Kalimantan. Making preparations rhizome anatomy carried out by using Free Hand
Section, the analysis of antioxidant activity using DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil).
Observations consisting of rhizome anatomical structure of cells of the epidermis, the
cortex, endodermis and the central cylinder. In epidermal cells contained little hair cover,
the cortex and central cylinder composed of parenchymal cells, cell secretion and the
carrier files. The antioxidant activity of ethanol extract obtained from the calculation
rhizome Consentrasion inhibition (IC50) ranged from 17.70 to 55.22 ppm. IC50 value of
17.70 ppm rhizome ethanol extract has antioxidant activity 5 times weaker compared to the
control of vitamin C (IC50 3.71 ppm) and 3 times weaker than BHT (IC 50 5.57 ppm). At
55.22 ppm IC50 extract has antioxidant activity 15 times weaker compared to the control of
vitamin C and 10 times weaker than the BHT. Secretory cell density relationship with the
antioxidant activity in test with linear regression analysis showed that there was no
relationship between the density of secretory cells per unit area with antioxidant activity in
the rhizome of Curcuma xanthorrhiza.
31
BIOSCIENTIAE. 2011
penutup. Bagian kortek dan silinder kolateral yaitu dimana xilem dan
pusat terdiri atas sel parenkim, sel floem letaknya berdampingan.
sekresi dan berkas pengangkut (Gambar Sel sekresi merupakan tempat
1A). Di dalam sel parenkim terdapat penghasil dan penyimpanan metabolit
butir pati (amilum) (Gambar 1B). sekunder pada tanaman. Sel sekresi
Berkas pengangkut tersebar di bagian pada rimpang temulawak didalamnya
kortek dan silinder pusat, antara bagian terdapat sekret atau minyak yang
korteks dan silinder pusat dibatasi oleh berwarna jingga yang disebut
sel endodermis. Silinder pusat pada kurkumin. Kandungan utama sekret
rimpang temulawak terdapat banyak sel pada temulawak adalah kurkuminoid
sekresi dan berkas pengangkut. Tipe (1,60%-2,20%) yang terdapat pada
berkas pengangkut pada rimpang rimpang terdiri atas senyawa berwarna
temulawak adalah kuning kurkumin dan minyak atsiri
(6,00%-10,00%).
(B)
Pk A
SS
32
BIOSCIENTIAE. 2011
Tabel 1. Rerata Jumlah Sel Sekresi Rimpang Temulawak per satuan luas
Lokasi 2
Jumlah sel sekresi / satuan luas (301 µm )
Stasiun 1 44,34
Stasiun 2 44,61
Stasiun 3 53,07
33
BIOSCIENTIAE. 2011
yang sudah diketahui berpotensi persamaan regresi pada grafik
serta sampel ekstrak etanol rimpang temulawak pada ketiga stasiun pengamatan.
Hasil uji fitokimia pada ekstrak dari senyawa ini terstabilkan secara
etanol rimpang temulawak resonansi sehingga tidak reaktif
menunjukkan hasil yang positif pada dibandingkan dengan kebanyakan
uji flavonoid dan tanin sehingga radikal bebas lain (Jati, 2008).
berpotensi sebagai antioksidan. Hubungan kerapatan sel sekresi
Flavonoid dan tanin merupakan dengan aktivitas antioksidan pada
senyawa yang berfungsi sebagai masing-masing plot dengan
antioksidan karena ketiga senyawa menggunakan uji statistik regresi
tersebut adalah senyawa fenol yaitu linier. Hasil yang didapatkan pada
senyawa dengan gugus –OH yang penelitian ini adalah tidak adanya
terikat pada karbon cincin aromatik, hubungan antara kerapatan sel sekresi
berfungsi sebagai antioksidan yang dan aktivitas antioksidan. Hal tersebut
efektif karena produk radikal bebas diasumsikan karena senyawa bioaktif
35
BIOSCIENTIAE. 2011
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil penelitian yang telah
Andayani, R., Y. Lisawati, &
dilakukan, diperoleh beberapa
Maimunah. 2008. Penentuan
kesimpulan, yaitu Aktivitas Antioksidan, Kadar
Fenolat Total dan Likopen Pada
1. Rerata jumlah sel sekresi per
Buah Tomat (Solanum
satuan luas pada rimpang lycopersicum L). Jurnal Sains
dan Teknologi Farmasi, Vol. 13
temulawak menunjukkan tidak ada
No. 1.
beda nyata pada semua stasiun.. Blois, MS. 1958. Antioxidant
Determinations By The Use Of
2. Ekstrak etanol rimpang temulawak
a Stable Free Radical. Nature
memiliki aktivitas antioksidan 181: 1199-1200.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan
dengan nilai IC50 berkisar 17,70- edisi ketiga. Gadjah Mada
55,22 ppm. Nilai IC50 17,70 ppm University Press. Yogyakarta.
Hanani, E., A. Mun’im, R. Sekarini. &
ekstrak etanol rimpang temulawak S. Wiryowidagdo. 2006. Uji
memiliki aktivitas antioksidan 5 Aktivitas Antioksidan Beberapa
Spons Laut dari Kepulauan
kali lebih lemah dibandingkan
Seribu. Jurnal Bahan Alam
dengan kontrol vitamin C(IC50 3,71 Indonesia, Vol 5.no.1 Jan
(Inpress).
ppm) dan 3 kali lebih lemah Jayaprakasha, G. K., Rao, J. M. L., dan
dibandingkan dengan BHT(IC50 Sakariah, K. K. 2005. Chemistry
and biological activities of C.
5,57 ppm). Pada IC50 55,22 ppm longa. Trends in Food Science
and Technology 16: 533-548.
ekstrak mempunyai aktivitas
Jati, S. H. 2008. Efek Antioksidan
antioksidan 15 kali lebih lemah Ekstrak Etanol 70% Daun Salam
dibandingkan dengan kontrol (Syzygium polyanthum Walp.)
pada Hati Tikus Putih Jantan
Galur Wistar yang Diinduksi
36
BIOSCIENTIAE. 2011
37
BIOSCIENTIAE. 2011