Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENDEKATAN ANALISIS MORFOLOGI

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Muhammad Natsir
e-mail: m_nasir_79@yahoo.com

Universitas Islam Nahlatul ‘Ulama’ Jepara

Abstract: Arabic is a series of operations and processes train students to familiarize themselves to acquire
skills / ability to understand everything that is heard, speaking, reading and writing in Arabic. One of
proficiency is the skill to read and understand Arabic texts properly. However, in the practical realm is
still encountered some problems and issues in this maharoh learning, students are still difficult to read or
pronounce the word / phrase and find its meaning. This is because many students do not recognize and
pronounce unfamiliar words based wazan (pronunciation rules) and sighot (type of word based
dilalahnya). Of this problem researchers provide an alternative solution by presenting a pattern-based
learning Arabic morphological analyzer. The objectives of this study were: 1) describe the procedures /
technical-based learning Arabic morphology. 2) measure the effectiveness of pattern-based learning
Arabic morphological analyzer in increasing reading competence. This study using a pre experimental
design with a form of one-shot case Study. And the results of this study concluded that the pattern of
learning is quite effective with indicators: 1) students are familiar and easy to pronounce and utter words
corresponding wazan/ shighot. 2) student easily to memory on vocabulary acquisition; origin of word and
its meaning changes. 3) the students more easily and quickly understand a text with the stock of the results
of the acquisition of vocabulary and understanding of the meaning of the vocabulary.

Keywords: approaches, Morphology, Learning Arabic

PENDAHULUAN berjudul amtsila al-tashrifiyyah karangan


Termasuk karakteristik bahasa Arab syaikh ali maksum lirboyo kediri, beliau
adalah bahasa Isytiqoq (terdapat asal usul mencontohkan bahwa satu kata dapat
kata dan perubahan bentuk kata) dan berubah bunyi pelafalan dan maknanya
bahasa yang kaya dengan suara bunyi sesuai yang dimaksudkan, sebagai contoh,
fonemnya sesuai dengan perubahan di kitab tersebut dicontohkan satu kata
bentuk aturan bunyinya (wazan). Oleh dari bentuk fi’il madhi (waktu lampau) ke
karena itu, setiap kata memiliki wazan – mudhorik (wkt sekarang dan akan
pada setiap pengucapanya. Ketika kita datang) – masdar (kt.nominal, proses
membaca teks arab kita memperhatikan terjadinya pekerjaan) – isim fa’il (yang
wazan shorofnya dalam pengucapan dan melakukan pekerjaan) – isim maf’ul (yang
pelafalan agar bacaannya menjadi benar dikenai pekerjaan) – fi’il amar (perintah)
pada maksud yang diharapakan dan – fi’il nahi (larangan) - isim zaman (ket.
dilogikakan. Waktu) – isim makan (ket.tempat) – isim
Mencermati wazan-wazan pada alat (kt.menunujukkan alat). Pemahaman
setip kata dalam bahasa arab, terdapat terhadap perubahan wazan kata menjadi
sekitar 29 wazan morfologis yang penting dimiliki oleh pembelajar bahasa
mencakup kata kerja yang terdiri dari 3 Arab sebagai kesiapan untuk membaca
huruf, 4 huruf, 5 huruf dan 6 huruf. Dan teks-teks berbahasa Arab. Begitu juga hal
mungkin setiap kata kerja berubah dari yang harus dilakukan adalah
satu bentuk ke bentuk yang lain dan satu membiasakan mencermati asal pokok
asal kata ke yang lainnya. Kita pernah kata, memahami dan menemukan
membaca dan mencermati satu kitab yang
Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

maknanya sesuai konteks yang dilakukan untuk menemukan makna kata


dimaksudkan. dan kalimat, dan hal ini dimaksudkan
Hal yang penting juga adalah untuk meningkatkan kemampuan
mencermati dan menemukan opini dalam membaca. Pola pembelajaran ini memiliki
suatu kalimat dengan cara menemukan urgensi yang berlandaskan pada falsafah
dan menentukan jabatan kata dalam bahwa bahasa adalah bunyi suara yang
kalimat dan selanjutnya berupa simbol-simbol kebahasaan.
mengkombinasikannya sehingga sampai Dari beberapa problem yang telah
pada ketepatan melafalkan bunyi setiap dipaparkan, maka peneliti berusaha
kata berdasarkan wazan dan sesuai memberikan alternatif pola dalam
dengan pemahaman makna yang pembelajaran bahasa Arab, yaitu desain
dimaksudkan. dan penerapan pendekatan analisis
Problem yang muncul, sebagian kita morfologi dalam pembelajaran bahasa
tidak memperhatikan konteks dan Arab. Pola pembelajan ini dipraktekkan
keadaan tersebut, bahkan sebagian hanya bagi siswa untuk melatih siswa dalam
lebih memperhatikan analisis sintaksis mengujarkan kata sesuai dengan wazan
(ilmu nahwu); mencermati susunan dan sighotnya serta maknanya, dan
kalimat, jabatan kata dalam kalimat dan melatih siswa untuk menemukan asal
konteksnya saja, dan selanjutnya untuk muasal kata dan perubahan maknanya,
memahami teks berbahasa arab terdapat serta melatih siswa untuk mampu
prosedur yang bervariasi, prosedur memahami teks dengan bekal pemahaman
pertama mengikuti langkah; 1) makna kata yang telah diprolehnya.
mencermati kata dan kalimat. 2) Penulis menerapkan pola pembelajaran
menemukan konsep dengan seperti ini bermaksud untuk Untuk
memperhatikan aturan melafalkan setiap mengetahui efektifitas pola pembelajaran
kata, dan 3) selanjutnya memahami dan dengan pendekatan analisis morfologi
menemukan konsep/opini dalam konteks Dalam meningkatkan maharoh Qiro’ah
kalimat/paragraf tersebut. Prosedur kedua dalam pembelajaran bahasa Arab.
adalah sebagian mampu menemukan
makna dalam kalimat akan tetapi kurang METODE PENELITIAN
tepat dalam melafalakan setiap kata dalam Jenis penelitian yang digunakan
kalimatnya, dan juga belum mampu untuk adalah kualitatif dan kuantitatif dengan
melafalkan setiap kata sesuai dengan desain eksperimen; pre ekperimental,
wazan (aturan pelafalan). karena masih ada variabel luar yang ikut
Dari problem yang muncul tersebut beerpengaruh terhadap terbentuknya
– menjadi satu faktor – disebabkan karena variabel dependen. Jadi hasil eksperimen
belum membiasakan untuk menerapkan yang merupakan variabel dependen itu
wazan dan sighot (jenis kata) pada suatu bukan semata- mata dipengaruhi oleh
kata ketika membaca, dan hal ini perlu variabel independen. Hal ini dapat terjadi,
disikapi dengan mendesain model karena tidak adanya variabel kontrol, dan
pembelajaran dengan cara membiasakan sampel tidak dipilih secara random.
menerapkan wazan pada suatu kata; Bentuk desain ini menggunakan one –
mencermati dan menemukan asal pokok shot case studi, yaitu paradigma dalam
dari suatu kata kemudian menemukan penelitian yang dapat digambarkan seperti
perubahan setiap kata sesuai dengan berikut:
wazan (aturan bunyi kata) dan shighotnya XO X= treatment yang
(formula/jenis kata). langkah ini diberikan (varibel independen)

Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 41


Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

O= Observasi termasuk di dalamnya imbuhan.4 Sharaf


(variabel dependen) memberikan aturan pemakaian masing-
Paradigma tersebut dapat dibaca = masing kata dari segi bentuknya yang
terdapat suatu kelompok diberi perlakuan, dikenal dengan Morfologi. Dengan kata
dan selanjutnya diobservasi hasilnya lain bahwa sharaf memberikan aturan
(treatment adalah sebagai variabel pemakaian dan pembentukan kata-kata
independen, dan hasil adalah sebagai sebelum digabung atau dirangkai dengan
variabel dependen).1 kata-kata yang lain.
Bahasa Arab adalah bahasa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN pola pembentukan katanya sangat
Ilmu Sharaf (Morfologi Bahasa Arab) beragam dan fleksibel, baik melalui cara
Kata Al-shorfu dan al-tashrif derivasi (tashrif isytiqaqy) maupun
keduanya berbentuk masdar, dalam dengan cara infleksi (tashrif i’raby).
bahasa arab bermakna merubah, shorof Dengan dua cara tersebut, bahasa Arab
menjadi satu cabang ilmu, dan orang yang menjadi sangat kaya dengan kosakata.
pertama kali membahas cabang ini adalah Bahasa Arab dari segi
abu al-muslim al-harro’. Selanjutnya pengembangan makna gramatikal ditandai
shorof didefinisikan sebagai kaidah untuk dengan Isytiqaq, yang menjadikan kata-
mengetahui seluk beluk konstruksi kata, kata Arab berubah secara elastis dalam
selain i’rob, seperti tatsniyah (bermakna kata itu sendiri. Dari satu kata ‫ ﺳﻠﻢ‬dan
2), jamak (bermakna banyak), tashghir ‫ﺳﻼﻣﺔ‬umpamanya, dapat dikembangkan
(bermakna sedikit/kecil), nasab menjadi jumlah kata seperti berikut ini:
(jenis/marga),
penelusuran
dan
asal
i’lal
muasal
(proses
kata
– ‫ ﺳﺎﱂ‬- ‫ﺳﻠﻢ – ﻳﺴﻠﻢ – ﺳﻼﻣﺔ – اﺳﻼم‬
.‫ ﺳﻠﻴﻢ – وﻏﲑﻫﺎ‬- ‫ﻣﺴﻠﻢ‬
berdasarkan kaidah yang berlaku), shorof
masuk pada ranah isim, fi’il dan bukan
pada huruf dan semisalnya.2 Para linguist Bahasa Arab termasuk bahasa
arab klasik mendefinisikan shorof sebagai yang infleksi, pengembangan makna
pengetahuan terhadap dasar-dasar untuk gramatikal dilakukan dengan cara
mengetahui seluk-beluk kostruksi kata mengembangkan satu bentuk menjadi
yang i’rob (perubahan) atau binak sejumlah bentuk untuk menunjukan
(tetap/statis), yaitu beberapa perubahan variasi makna yang berbeda. Lain halnya
yang terjadi pada suatu kata; perubahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa
asal kata yang pertama ke beberapa Inggris, yang dalam pengembangan
contoh-contoh yaang berbeda seperti isim makna gramatikalnya banyak
fa’il, isim maf’ul, isim tafdhil, tastniyah, mengandalkan proses afiksasi (awalan,
jamak, shahih, i’lal dan asal, tambahan akhiran, sisipan), dan reduplikasi
dan lainnya.3 Menurut al-Ghalayayni (pengulangan), seperti pada tabel di atas.
(1987: 9) ‘ilm al-sharf adalah ilmu yang Dari perbandingan itu tampak bahasa
membahas dasar-dasar pembentukan kata, Arab lebih ajeg (qiyasi) dalam
pemahaman makna, dan lebih simpel
1
Sugiyono, Metode penelitian Kuatitatif kualitatif bentuk pengembangannya (ijaz), karena
dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2012, hal 74 perubahan terjadi secara internal, tidak
2
Harun al-azhari ibn abdi al-rozaq., Tt, unwanu
al-dzorfi, al-hidayah, surabaya, hal 5 4
3
khilmi kholil, muqoddimah lidirosati al-lughoh, Lihat Aziz Fachrurrozi, Erta Mahyudin., Teknik
dar al-makrifah, iskandariyah, 1996, hal 245 Pembelajaran Bahasa Arab, Lembaga Bahasa
Yassarna YBMQ Jakarta, hlm. 55.

Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 42


Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

perlu banyak mengandalkan afiksasi atau dibuang huruf akhirnya, dan


reduplikasi.5 tidak ada kaidahnya, seperti:
،‫ اﺑﻮ‬: ‫ دم‬،‫ ﻳﺪ‬،‫ ﻓﻢ‬،‫ أخ‬،‫أب‬
Pokok Pembahasan Morfologi Bahasa
Arab (Tashrif al-Ishthilahiy wa .‫ دﻣﻲ‬،‫ ﻳﺪى‬،‫ ﻓﻤﻮ‬،‫اﺧﻮ‬
Lughowy)
Bahasan linguistik -pada ranah b) Membuang secara Qiyasy
selain struktur- adalah kata, ilmu shorof (keajegan): seperti
membuang huruf hamzah
memperhatikan studi konstruksi kata dari
pada kata af’ala (dari fi’il
beberapa aspek berikut: mudhorik), seperti:6
a) Isytiqoq (derivasi) dari beberapa
bentuk yang berubah-ubah dari asal - ‫ ﻳﺆﻛﺮم‬------ ‫اَ ْﻛَﺮَم‬
yang satu, contoh: (ka ta ba),
kaatibun, maktuubun, kitabah, .‫ ﻳُ ْﻜ ِﺮُم‬---------
maktab, maktabah dst.
،‫ ﻛﺘﺎﺑﺔ‬،‫ ﻣﻜﺘﻮب‬،‫ ﻛﺎﺗﺐ‬:(‫)ك ت ب‬ - ‫ ﻳﻮﻋﺪ‬------ ‫وﻋﺪ‬
‫ ﻣﻜﺘﺒﺔ‬،‫ﻣﻜﺘﺐ‬ .‫ ﻳَﻌِ ُﺪ‬----------
b) Perubahan yang terjadi pada kata; ---------- ‫ﺎﺿ ٌﻲ‬ ِ َ‫ﻗ‬
penambahan dan pengurangan.
1) Perubahan pada penambahan:
prefixes, suffixes, dan infixes yang
‫ﺎض‬ٍ َ‫ ﻗ‬--------
menemui kata dan menyebabkan
pada perubahan makna, di sini ada Cakupan yang dibahas dalam
perbedaan jelas antara huruf asal morfologi bahasa Arab umumnya terkait
dan huruf tambahan, awalan seperti dengan bentuk dan perubahan bentuk
pada fi’il mudhorik yang dalam (tashrif istilahy); fi’il madhi, fi’il
bahasa bahasa Arab terkumpul mudhari, mashdar, isim fa’il, isim maf’ul,
dalam kata (alif, nun ya’ dan ta’),
isim zaman, isim makan, isim alat, dan
suffixes seperti tanda
tatsniyah:(makna dua).
(tasrif Lughowy); bentuk mufrod,
tatsniyyah dan Jamak serta muntahal
‫ ﻋﺎﳌﺎن‬-‫ﻋﺎﳌﲔ‬ jumuk (jamak dari jamak).
Contoh Tahsrif al-Ishthilahiy :
dan jamak ‫ ﻋﺎﳌﲔ‬-‫ﻋﺎﳌﻮن‬, ‫ا‬
‫اﺳﻢ‬ ‫اﺳ‬ ‫ﻓﻌ‬ ‫اﺳﻢ‬
‫اﺳ‬
suffixes seperti: alif tanda jamak ‫ﺳ‬ ‫ﻓﻌﻞ‬ ‫م‬ ‫ﻣ‬ ‫اﻟﻤ‬
‫اﻟﻤ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫اﻟﻤ‬
‫م‬ ‫اﻟﻨﻬ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﺿﺎر‬ ‫اﻟﻤﺎ‬
taksir ( ‫ ) رﺟﺎل‬, ta’ wazan ‫اﻓﺘﻌﺎل‬ ‫اﻻ‬
‫ﻛﺎ‬ ‫اﻟﺰﻣ‬
‫ى‬
‫اﻻ‬ ‫ﻓﻌﻮ‬
‫ﻓﺎﻋ‬ ‫در‬ ‫ع‬ ‫ﺿﻰ‬
‫ن‬ ‫ان‬ ‫ﻣﺮ‬ ‫ل‬
(‫)اﻟﺘﺰام‬ ‫ﻟﺔ‬ ‫ل‬
‫ﻣ‬
2) Perubahan pada pengurangan: hal ‫ﻻ‬ ‫ا‬
‫ﻓ‬ ‫ﻣﻔ‬ ‫ﻣﻔ‬ ‫ﻣﻔ‬ ‫ﻓﺎ‬ ‫ﻓﺘﺤ‬
ini bisa dicermati pada proses i’lal, ‫ﺗﻔ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻳﻔﺘﺢ‬ ‫ﻓﺘﺢ‬
terkadang dengan membuang huruf ‫ﺗﺎ‬ ‫ﺗﺢ‬ ‫ﺗﺢ‬ ‫ﺗﻮح‬ ‫ﺗﺢ‬ ‫ا‬
‫ﺗﺢ‬ ‫ﺗﺢ‬
dari kata, yaitu ada dua macam: ‫ح‬
a) Membuang secara sima’i
6
(diambil dari lisan/produk Muhammad Muhammad dawud, al-arobiyyah
arab): terbatas pada kata yang wa ilmu al-lughoh al-hadits, Dar gharib, kairo,
2001, hal 161.
5
Ibid. hlm. 17-18.
Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 43
Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

‫ﻻ‬ ‫اﺣ‬ ‫اﺣﺮا‬


- ‫ﳏﺮم‬ ‫ﳏﺮم‬ ‫ﳏﺮم‬ ‫ﳏﺮم‬ ‫ﳛﺮم‬ ‫اﺣﺮم‬ - ‫اﻓﺘﺤﺎ‬ ‫ﻓﺘﺤﺘﻤﺎ ﺗﻔﺘﺤﺎن‬ ‫اﻧﺘﻤﺎ‬
‫ﲢﺮم‬ ‫رم‬ ‫ﻣﺎ‬
‫ﻻ‬ ‫اﺣ‬
-
‫ﳏ‬ ‫ﳏ‬
‫ﲢ‬
‫اﺣ‬
‫ﳏﱰم‬
‫ﳏ‬
‫ﺗﺮاﻣ‬ ‫ﳛﱰم‬
‫اﺣ‬ - ‫اﻓﺘﺤﻦ‬ ‫ﻓﺘﺤﱳ ﺗﻔﺘﺤﻦ‬ ‫اﻧﱳ‬
‫ﺗﺮم‬ ‫ﺗﺮم‬ ‫ﺗﺮم‬ ‫ﺗﺮم‬ ‫ﺗﺮم‬
‫ﺗﺮم‬ ‫ا‬
‫ﻻﺗ‬ ‫اﺳ‬ ‫اﺳ‬ - - ‫اﻓﺘﺢ‬ ‫ﻓﺘﺤﺖ‬
ُ ‫اﻧﺎ‬
‫ﻣﺴ‬ ‫ﻣﺴ‬ ‫ﻣﺴ‬ ‫ﻣﺴ‬ ‫ﻳﺴ‬ ‫اﺳ‬
- ‫ﺳ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺗﻔﺎد‬
‫ﺗﻔﺎد‬ ‫ﺗﻔﺎد‬ ‫ﺗﻔﺎد‬ ‫ﺗﻔﻴﺪ‬ ‫ﺗﻔﻴﺪ‬ ‫ﺗﻔﺎد‬
‫ﺗﻔﺪ‬ ‫ﻓﺪ‬ ‫ا‬ - - ‫ﻧﻔﺘﺢ‬ ‫ﻓﺘﺤﻨﺎ‬ ‫ﳓﻦ‬
Ket: terkadang juga disebutkan masdar
mim, yaitu masdar yang awal kata diawali
‫ﻓَـ َﻮاﺗِ ُﺢ‬ - - - ‫ﺻﻴﻐﺔ‬
dengan huruf mim, seperti kata diatas ‫ﻣﻨﺘﻬﻰ‬
menjadi maftahan, mahroman,
muhtaroman, dan mustafadan. ‫اﳉﻤﻮع‬
‫ﻓَـ َﻮاﺗِْﻴ ُﺢ‬
Contoh tashrif lughowi (bentuk mufrod,
tatsniyyah dan jamak) : - - - ‫ﺻﻴﻐﺔ‬
‫ﻓﻌﻞ اﻣﺮ اﺳﻢ‬ ‫ﻓﻌﻞ‬ ‫ﻓﻌﻞ‬ ‫دﻻﻟﺔ‬ ‫ﻣﻨﺘﻬﻰ‬
‫اﻟﻔﺎﻋﻞ‬ ‫ﻣﻀﺎرع‬ ‫ﻣﺎض‬ ‫اﻟﻀﻤﲑ‬ ‫اﳉﻤﻮع‬

‫ﻓﺎﺗﺢ‬ - ‫ﻳﻔﺘﺢ‬ ‫ﻓﺘﺢ‬ ‫ﻫﻮ‬ Dari pemaparan terkait morfologi,


maka ilmu tersebut sangat berperan dalam
‫ﻓﺎﲢﺎن‬ - ‫ﻳﻔﺘﺤﺎن‬ ‫ﻓﺘﺤﺎ‬ ‫ﳘﺎ‬ pembelajaran pada maharoh Qiro’ah,
yaitu bagaimana pembelajar mengujarkan
kata/kosakata dengan ujaran yang benar
‫ﻓﺎﲢﻮن‬ - ‫ﻓﺘﺤﻮا ﻳﻔﺘﺤﻮن‬ ‫ﻫﻢ‬ dan sesuai dengan aturan pelafalan bunyi
kata yang berlaku pada kaidah bahasa
‫ﻓﺎﲢﺔ‬ - ‫ﺗﻔﺘﺢ‬ ‫ﻓﺘﺤﺖ‬ ‫ﻫﻲ‬ Arab. Begitu juga ilmu ini sangat
berperan bagi pembelajar bahasa Arab
dalam menemukan makna suatu kata
‫ﻓﺎﲢﺘﺎن‬ - ‫ﻓﺘﺤﺘﺎ ﺗﻔﺘﺤﺎن‬ ‫ﳘﺎ‬ berdasarkan pada sighot (pelafalan ujaran
kata berdasarkan makna yang ditunjukkan
‫ﻓﺎﲢﺎت‬ - ‫ﻳﻔﺘﺤﻦ‬ ‫ﻓﺘﺤﻦ‬ ‫ﻫﻦ‬ oleh kata tersebut/dilalahnya. Sehingga
secara bertahap pembelajar bahasa Arab
akan melalui beberapa tahapan/strata
- ‫اﻓﺘﺢ‬ ‫ﺗﻔﺘﺢ‬ ‫ﻓﺘﺤﺖ‬
َ ‫اﻧﺖ‬ dalam mempelajari bahasa Arab pada
kemahiran membaca.
- ‫اﻓﺘﺤﺎ‬ ‫ﻓﺘﺤﺘﻤﺎ ﺗﻔﺘﺤﺎن‬ ‫اﻧﺘﻤﺎ‬ Adapun strata di sini adalah tingkatan
kemampuan dalam membaca. Hal ini
- ‫اﻓﺘﺤﻮا‬ ‫ﻓﺘﺤﺘﻢ ﺗﻔﺘﺤﻮن‬ ‫اﻧﺘﻢ‬ menjadi pegangan bagi pengajar dalam
mengajarkan membaca untuk membantu
- ‫اﻓﺘﺤﻲ‬ ِ
‫ﻓﺘﺤﺖ ﺗﻔﺘﺤﲔ‬ ‫اﻧﺖ‬
keberhasilan dari tujuan. Ada tiga strata
dalam membaca:

Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 44


Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

a) Strata pemula: membentuk ‫ ﻋﻠﻰ‬:‫ ﺗﺤﻠﻴﻞ اﻟﻜﻠﻤﺎت ﺣﺴﺐ اﺷﺘﻘﺎﻗﻬﺎ‬-‫ب‬


kecermatan siswa terhadap bahasa
‫ﻃﺮﻳﻘﺔ أﻣﺜﻠﺔ ﺗﺼﺮﻳﻔﻴﺔ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﺼﻮم ﻟﻴﻴﺮﺑﺎﻳﺎ‬
(simbol)
b) Strata menengah: fokus pada
‫ﻛﺪﻳﺮي‬

‫إﺧﺘﻼﻓﺎ –ﳐﺘﻠِﻒ‬-‫اﺧﺘﻠﻒ –ﳜﺘﻠﻒ‬


penguasaan kosakata bagi siswa

dan mengembangkan
kecermatannya pada struktur
-‫–ﳐﺘﻠَﻒ –اﺧﺘﻠﻒ –ﻻ ﲣﺘﻠﻒ‬
bahasa, bacaan diperluas pada ‫ﳐﺘﻠﻒ – ﳐﺘﻠﻒ‬
tema-tema tertentu. ‫رﺣﻞ – ﻳﺮﺣﻞ – رﺣﻠﺔ اﱃ ﺻﻴﻐﺔ‬ -٢
c) Strata perkembangan: pada strata ‫اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
ini siswa berlatih mandiri untuk ‫ ﺗﻌﻠﻴﻢ اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ‬-‫ﻋﻠّﻢ – ﻳﻌﻠﱢﻢ‬ -٣
mengembangkan kosakata, dan
‫اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
belajar bagaimana menggunakan
kamus dan diawali dengan
kemandirian/kebebasan dalam
membaca.7 ‫ ﲤﻬﻴﺪ اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ‬- ‫ﻣﻬﺪ – ﳝﻬﺪ‬ّ -٤
Model pembelajaran: implementasi ‫اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
analisis morfologi dalam pembelajaran ‫ ﺗﻔﺪﻳﺮا اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ‬- ‫ﻗ ّﺪر – ﻳﻘﺪﱢر‬ -٥
‫ﻣﺮاﺣﻞ اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ‬ ‫اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
‫ﻳﺸﻬﺪ – ﺷﻬﻮد وﺷﻬﺎدة اﱃ‬َ – ‫ﺷ ِﻬﺪ‬ -٦
:‫ ﻋﺒﱢﺮ ﻋﻦ ﻫﺬﻩ اﻟﻤﻔﺮدات ﺷﻔﻬﻴﺎ ﺟﻤﻌﻴﺎ‬-‫أ‬ ‫ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
-‫ اﳊﻀﺎﻧﺔ‬-‫ اﻟﺪول‬-‫ ﺗﻌﻠﻴﻤﻴﺔ‬-‫ ﻣﺮﺣﻠﺔ‬-‫ﳐﺘﻠﻔﺔ‬ ‫َﻣﱠﺮ – ﳝُﱡﺮ – ﻣﺮورا اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ‬ -٧
-‫ﳝﺮ‬
ّ -‫ اﻟﺸﻬﺎدة‬-‫ ﺗﻘﺪﻳﺮ‬-‫ اﻟﺘﻤﻬﻴﺪي‬-‫اﻟﺮوﺿﺔ‬ ‫اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
-‫ ﻳﻨﻬﻰ‬-‫ ﺗﱰاوح‬-‫ ﺗﺒﻠﻎ‬-‫ ﺗﺘﻜﻮن‬-‫ ﻳﻠﺘﺤﻖ‬-‫اﻧﺘﻘﻞ‬ ........... ‫ إﻧﺘﻘﺎﻻ‬- ‫ ﻳﻨﺘﻘﻞ‬-‫اﻧﺘﻘﻞ‬ -٨
.‫ ﺗﻮﻓﺮ‬-‫ ﺗﺸﺮف‬-‫ﳛﺼﻞ‬ ‫اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
ِ -‫اﻟﺘﺤﻖ‬
‫ إﻟﺘﺤﺎﻗﺎ اﱃ ﺻﻴﻐﺔ‬- ‫ﻳﻠﺘﺤ ُﻖ‬ -٩
7
Rusydi Ahmad Thu’aimah, Rusdi Ahmad
thu’aimah, Ta’lim al-arobiyyah li ghoir al- ‫اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
..........‫ﺗﻜﻮﻧﺎ‬
ّ - ‫ ﻳﺘﻜ ﱠﻮن‬-‫ﺗﻜﻮن‬
nathiqiin biha, manahijuhu wa asalibuhu, Ribath,
1989, hal 555 ّ -١٠
‫اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬

Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 45


‫‪Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229‬‬

‫‪ -١١‬ﺑﻠﻎ ‪ -‬ﺗﺒﻠﻎ – ﺑﻠﻮﻏﺎ‪ -‬اﱃ ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ‬ ‫ﰲ اﳌﺮﺣﻠﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ‪ .‬أﻣﺎ اﳌﺮﺣﻠﺔ اﳉﺎﻣﻌﻴﺔ‪ ،‬ﻓﺘﱰاوح ﺑﲔ‬
‫اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬ ‫أرﺑﻊ وﺳﺖ ﺳﻨﻮات‪.‬‬
‫‪ -١٢‬ﺗﺮاوح – ﺗﱰاوح – ﺗﺮاوﺣﺎ اﱃ ﺻﻴﻐﺔ‬
‫ﺑﻌﺪ أن ﻳﻨﻬﻲ اﻟﻄﺎﻟﺐ اﳌﺮﺣﻠﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ‪،‬‬
‫اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
‫ﻳﻠﺘﺤﻖ ﺑﺎﳉﺎﻣﻌﺎت‪ ،‬أو اﳌﻌﺎﻫﺪ‪ ،‬إذا ﺣﺼﻞ ﻋﻠﻰ‬
‫‪ -١٣‬ا ﻰ – ﻳُﻨ ِﻬﻰ ‪ -‬إ ﺎءا‪ .‬اﱃ ﺻﻴﻐﺔ‬
‫ﺗﻘﺪﻳﺮ ﻃﻴﺐ‪ .‬وﺑﻌﺪ أن ﳛﺼﻞ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﺸﻬﺎدة‬
‫اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
‫ﺟﺪا أو ﳑﺘﺎز‪ ،‬ﻳﻠﺘﺤﻖ‬ ‫اﳉﺎﻣﻌﻴﺔ ﺑﺘﻘﺪﻳﺮ ﺟﻴﺪ ً‬
‫‪ -١٤‬ﺣﺼﻞ – ﳛﺼﻞ – ﺣﺼﻮﻻ‪ -‬اﱃ‬
‫ﺑﺎﻟﺪراﺳﺎت اﻟﻌﻠﻴﺎ؛ ﻟﻠﺤﺼﻮل ﻋﻠﻰ ﺷﻬﺎدة‬
‫ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬
‫اﳌﺎﺟﺴﺘﲑ‪ ،‬ﰒ ﺷﻬﺎدة اﻟﺪﻛﺘﻮراﻩ‪.‬‬
‫ف – إﺷﺮاﻓﺎ‪ -‬اﱃ‬‫ف ‪ -‬ﺗُ ْﺸ ِﺮ ُ‬ ‫‪ -١٥‬أ ْﺷَﺮ َ‬
‫ﺻﻴﻐﺔ اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‬ ‫ﻣﻦ ﻧﺎﺣﻴﺔ أﺧﺮى‪ ،‬ﰲ اﻟﺒﻼد اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻧﻮﻋﺎن ﻣﻦ‬
‫‪ -١٦‬وﻓﱠـَﺮ – ﺗـُ َﻮﻓﱢـ ُﺮ – ﺗﻮﻓﲑا‪ -‬اﱃ ﺻﻴﻐﺔ‬ ‫اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ‪ ،‬ﳘﺎ‪ :‬اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ اﳊﻜﻮﻣﻲ‪ ،‬وﺗﺸﺮف ﻋﻠﻴﻪ‬
‫اﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن واﳌﻜﺎن‪.‬‬ ‫اﻟﺪوﻟﺔ؛ ﻓﺘﺒﲎ اﳌﺪارس ‪ ،‬وﺗﻮﻓﺮ اﻟﻜﺘﺐ واﳌﺪرﺳﲔ‪،‬‬
‫واﻟﺘﻌﻠﻴﻢ اﻷﻫﻠﻲ‪ ،‬وﺗﺸﺮف ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻌﺾ اﳉﻤﻌﻴﺎت‬
‫ج‪ -‬ﻗﺮاءة‬
‫واﻷﻓﺮاد‪.‬‬
‫ﻟﻠﺘﻌﻠﻴﻢ ﻣﺮاﺣﻞ ﳐﺘﻠﻔﺔ‪ ،‬ﳝﺮ ﺎ اﻟﻄﺎﻟﺐ‬
‫د‪ -‬أﺟﺐ ﻋﻦ اﻷﺳﺌﻠﺔ اﻟﺘﺎﻟﻴﺔ !‬
‫ﺧﻼل دراﺳﺘﻪ‪ ،‬ﻓﺈذا أ ﻰ ﻣﺮﺣﻠﺔ ﺗﻌﻠﻴﻤﻴﺔ‪ ،‬اﻧﺘﻘﻞ إﱃ‬
‫‪ .١‬اﻟﻔﻜﺮة اﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ ﰲ اﻟﻔﻘﺮة اﻷوﱃ‬
‫اﳌﺮﺣﻠﺔ اﻟﱵ ﺑﻌﺪﻫﺎ‪ .‬وﺗﺘﻜﻮن ﻣﺮاﺣﻞ اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﰲ ﻛﺜﲑ‬
‫‪ .............‬؟‬
‫ﻣﻦ اﻟﺪول اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻣﻦ أرﺑﻊ ﻣﺮاﺣﻞ؛ ﻫﻲ‪ :‬اﳌﺮﺣﻠﺔ‬
‫‪ .٢‬اﻟﻔﻜﺮة اﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ ﰲ اﻟﻔﻘﺮة اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ‬
‫اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ‪ ،‬ﻓﺎﳌﺮﺣﻠﺔ اﳌﺘﻮﺳﻄﺔ‪ ،‬ﻓﺎﳌﺮﺣﻠﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ‪ ،‬ﰒ‬
‫‪ ...............‬؟‬
‫اﳌﺮﺣﻠﺔ اﳉﺎﻣﻌﻴﺔ‪ .‬وﰲ ﺑﻌﺾ اﻟﺒﻼد اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‪ ،‬ﻳﻠﺘﺤﻖ‬
‫‪ .٣‬اﻟﻔﻜﺮة اﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ ﰲ اﻟﻔﻘﺮة اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ‬
‫اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﻗﺒﻞ اﳌﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ ﺑﺎﳊﻀﺎﻧﺔ‪ ،‬ﻓﺎﻟﺮوﺿﺔ‪،‬‬
‫‪ ...............‬؟‬
‫ﰒ اﻟﺘﻤﻬﻴﺪي‪.‬‬
‫‪ .٤‬ﻛﻢ ﻧﻮﻋﺎ ﻣﻦ اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﰲ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬
‫ﻳﻠﺘﺤﻖ اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﺑﺎﳌﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ ‪ -‬ﻋﺎدة‬ ‫‪ .................‬؟‬
‫‪ -‬ﰲ اﻟﺴﺎدﺳﺔ ﻣﻦ أﻋﻤﺎرﻫﻢ‪ .‬وﺗﺒﻠﻎ ﺳﻨﻮات اﻟﺪراﺳﺔ‬ ‫‪ .٥‬ﻛﻢ ﺳﻨﺔ ﻣﻦ اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﰲ ﻣﺮﺣﻠﺔ ﺟﺎﻣﻌﻴﺔ‬
‫ﰲ اﳌﺮﺣﻠﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ ﺳﺖ ﺳﻨﻮات‪ .‬وﺗﺒﻠﻎ ﺳﻨﻮات‬ ‫‪ .........‬؟‬
‫اﻟﺪراﺳﺔ ﰲ اﳌﺮﺣﻠﺔ اﳌﺘﻮﺳﻄﺔ ﺛﻼث ﺳﻨﻮات‪ ،‬وﻛﺬﻟﻚ‬

‫‪Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab‬‬ ‫‪46‬‬


Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

‫ ﻣﺎ اﻟﺸﻬﺎدة ﰲ ﻣﺮﺣﻠﺔ اﻟﺪراﺳﺎت اﻟﻌﻠﻴﺎ‬.٦ ‫اذﻛﺮ واﻛﺘﺐ ﻣﻦ اﻟﻨﺺ اﻟﺴﺎﺑﻖ‬ -١


‫ ؟‬........ ‫ﺛﻼث ﻛﻠﻤﺔ ﺛﻢ ﺻ ﱢﺮﻓﻬﺎ اﻟﻰ ﺻﻴﻐﺔ‬
‫ﻗﺒﻞ اﻟﺘﻤﻬﻴﺪ‬ ‫ ﻣﺎ اﳌﺮﺣﻠﺔ‬.٧ ‫ﻓﻌﻞ اﻟﻤﺎﺿﻰ واﻟﻤﻀﺎرع واﻟﻤﺼﺪر‬
‫ ؟‬..................... ‫واﺳﻢ اﻟﻔﺎﻋﻞ واﺳﻢ اﻟﻤﻔﻌﻮل واﻟﻔﻌﻞ‬
‫اﻟﺮوﺿﺔ‬ ‫ﻗﺒﻞ‬ ‫اﳌﺮﺣﻠﺔ‬ ‫ ﻣﺎ‬.٨ ‫اﻻﻣﺮ وﻓﻌﻞ اﻟﻨﻬﻲ واﺳﻢ اﻟﺰﻣﺎن‬
‫ ؟‬...................... .‫واﺳﻢ اﻟﻤﻜﺎن واﺳﻢ اﻵﻟﺔ‬
‫اﻹﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ‬ ‫ﻗﺒﻞ‬ ‫اﳌﺮﺣﻠﺔ‬ ‫ ﻣﺎ‬.٩ ‫اذﻛﺮ ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺗﻠﻚ اﻟﻜﻠﻤﺎت اﻟﻰ‬ -٢
‫ ؟‬.................... ‫اﻹﻧﺪوﻧﺴﻴﺔ‬
‫اﻹﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ‫اﳌﺮﺣﻠﺔ‬ ‫ﻣﺎ‬.١٠ Dari pola penerapan pembelajaran
yang telah dipaparkan di atas, maka
‫ ؟‬....................... selanjutnya diukur efektifitasnya dalam
pembelajaan bahasa Arab.
‫ ﺗﺤﻠﻴﻞ ﺗﺮاﻛﻴﺐ ﻧﺤﻮﻳﺔ وﺗﺮﺟﻤﺔ اﻟﺠﻤﻠﺔ‬-‫ﻫـ‬ Sedangkan data yang diambil
adalah berupa hasil observasi dan evaluasi
‫ﻓﻔﻘﺮات‬ dari penerapan pola pembelajaran bahasa
arab dengan pendekatan analisis
morfologi. Observasi merujuk pada
+ ‫ ﻣﺒﺘﺪا‬: ‫ ﲨﻠﺔ إﲰﻴﺔ‬-١ kriteria yang terkait dengan:
1. minat dan keaktifan mahasiswa
‫ﺧﱪ‬ selama perkuliahan.
2. Data kemajuan mengenal
‫ ﻓﺎﻋﻞ‬+ ‫ ﻓﻌﻞ‬: ‫ ﲨﻠﺔ ﻓﻌﻠﻴﺔ‬-٢ wazan/sighot dari suatu kata.
3. Data mengenal, memahami dan
‫ ﻣﻔﻌﻮل‬+ menghafal serta menganalisis asal
‫ ﻇﺮف زﻣﺎن‬: ‫ ﲨﻠﺔ ﻇﺮﻓﻴﺔ‬-٣ mausal kata, perubahan kata
(tashrif), dan makna kata.
‫ اﺳﻢ‬+ ‫او ﻇﺮف ﻣﻜﺎن‬ 4. Serta data kemajuan dalam
menerjemahkan kalimat/teks.
‫ﺣﺮوف ﺟﺎر‬: ‫ ﲨﻠﺔ ﻣﺒﺘﺪأ ﲜﺎر وﳎﺮور‬-٤ Sedangkan evaluasi berdasarkan
‫ اﺳﻢ‬+ ‫وﳎﺮور‬ pada hasil atau nilai tes yang mengukur
kemampuan mahasiswa dari aspek; 1)
‫ادوات‬ : ‫ ﲨﻠﺔ ﺷﺮﻃﻴﺔ‬-٥ kompetensi membaca, dan 2) kompetensi
analisis kata berbasis analisis morfologi
‫ ﻓﻌﻞ ﺟﻮاب )ﺣﺮف‬+ ‫ ﻓﻌﻞ ﺷﺮط‬+‫اﻟﺸﺮط‬ (ilmu shorof). Setelah data diurutkan dan
(‫ ﻓﻌﻞ ﺟﻮاب‬+ ‫ﻓﺎء اﳉﻮاب‬ diolah, maka ditemukan hal berikut:
1) bahwa nilai rata-rata
mahasiswa pada kompetensi membaca
:‫ اﺳﺘﻴﻌﺎب اﻟﻜﻠﻤﺎت‬-‫و‬ memahami teks bacaan adalah 65, 42. (
2.5 = Cukup baik )

Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 47


Jurnal Al Bayan Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2017.ISSN 2086-9282. e-ISSN 2549-1229

2) Nilai rata-rata mahasiswa Penelitian ini berimplikasi terhadap


pada kompetensi analisis morfologi upaya membekali mahasiswa dalam
adalah 83,3.1 (4.0 = A ) menempuh mata kuliah bahasa arab
3) Dan Nilai rata-rata selanjutnya, yaitu bahasa arab untuk skill
mahasiswa pada kompetensi membaca mendengarkan, berbicara dan skill menulis.
dan analisis morfologi adalah 74, 36. ( Karena pembelajaran bahasa arab bersifat
3.3 = B ) gradual dan berkesinambungan, yakni harus
Maka dari analisis data ini dapat tuntas dalam menempuh satu strata untuk
disimpulkan bahwa hasil dari melangkah pada satu strata berikutnya,
penerapan pola pembelajaran ini sehingga pembekalan awal sebagai pondasi
memberikan pengaruh yang cukup dan dasar dalam mempelajari bahasa
signifikan terhadap pengembangan merupakan prioritas untuk mencapai target
kompetensi mahasiswa pada kurikulum yang telah dirumuskan.
kemampuan mengujarkan setiap Kesempatan, waktu dan yang lainnya menjadi
kosakata, menemukan makna dan salah satu keterbatasan peneliti untuk
menerjemahkan kalimat atau teks melakukan penelitian pada skala yang lebih
bacaan serta menemukan opini pokok luas cakupannya. Oleh karena itu, penelitian
yang terkandung di dalam teks tersebut. ini perlu dikembangkan lebih lanjut oleh
penelitian yang serupa secara
berkesinambungan.
SIMPULAN DAN SARAN
Pola pembelajaran bahasa arab DAFTAR PUSTAKA
dengan tahapan-tahapan; 1)
mempresentasikan kosakata, 2) menganalisis Ahmad Thu’aimah, Rusydi. 1989. Ta’lim
asal muasal kosakata dengan menemukan al-arobiyyah li ghoir al-nathiqiin
perubahan wazan/shigot dan maknanya, 3) biha, manahijuhu wa asalibuhu.
menemukan bentuk mufrod, tastniyah, dan
Makkah: Ribath
jamak, 4) membaca dan memahami teks
bacaan dengan cara menjawab pertanyaan, 5)
menerjemahkan kalimat/teks, 6) menemukan Fachrurrozi, Aziz, Mahyudin, Erta. Tt.
opini pokok isi teks, adalah cukup efektif dan Teknik Pembelajaran Bahasa
dapat meningkatkan kompetensi membaca Arab. Jakarta: Lembaga Bahasa
bagi mahasiswa. Akan tetapi, pola Yassarna YBMQ
pembelajaran ini memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya adalah: Harun al-azhari ibn abdi al-rozaq. Tt.
1) Terkesan monoton dan unwanu al-dzorfi. Surabaya: al-
cenderung menyebabkan hidayah
kebosanan. Kholil, khilmi. 1996. muqoddimah lidirosat
2) Memerlukan waktu yang al-lughoh. Iskandariyah: dar al-
relatif lama. makrifah
3) Menekan mahasiswa dalam
menghafalkan wazan-wazan
Muhammad Muhammad dawud. 2001. al-
dalam ilmu shorof.
4) Belum mencapai sasaran
arobiyyah wa ilm al-lughoh al-
dalam memahami secara hadits. Kairo: Dar gharib
komprehensif terkait
penggunaan kosakata dalam Sugiyono. 2012. Metode penelitian
kalimat. Kuatitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta

Implikasi dan Keterbatasan Peneliti

Pendekatan Analisis Morfologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab 48

You might also like