Professional Documents
Culture Documents
8034-Article Text-21994-1-10-20191027
8034-Article Text-21994-1-10-20191027
Abstract
The objectives of this research are to know the efforts made by the government in the
municipality to address the prevention and prevention of HIV-AIDS. The type of research used is
descriptive qualitative. Technique of collecting data using observation, that is collecting data by
conducting direct observation to the object under study, conducting interviews with informants
to get as much information as possible by asking some questions about the problems studied
and research library by collecting data through written documents, books , Reports, and
legislation which is closely related to this research and supported by secondary data. The result
of this research shows: First, the District Government of Merauke has made efforts in the
prevention and control of HIV-AIDS. Efforts in prevention include improving communication,
information and education on HIV-AIDS, increasing condom use, improving the prevalence of
sexually transmitted infections, increasing prevention of mother-to-child HIV transmission and
raising universal precautions. Efforts in the field of prevention of VCT services, and treatment of
people living with HIV. Second, in the implementation of these efforts there are obstacles and
challenges. Barriers that occur include low levels of education, still lack of awareness and
understanding of the community about the dangers of HIV AIDS and the still stigma and
discrimination of HIV-AIDS. The challenges of district government Merauke include the mutation
of employees in government institutions, the development of information and communication
technology, and population mobility.
Keywords: government institutions, development of information, communication technology,
population mobility.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten
Merauke dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Tipe penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, yaitu
pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti,
mengadakan wawancara dengan informan untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin
dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai masalah yang diteliti dan penelitian
pustaka dengan mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen tertulis, buku-buku, laporan-
laporan, serta peraturan perundang-undangan yang erat kaitannya dengan penelitian ini serta
ditunjang oleh data sekunder. Dari hasil penelitian menunjukkan dua hal. Pertama, Pemerintah
Kabupaten Merauke telah melakukan upaya-upaya didalam pencegahan dan penanggulangan
HIV-AIDS. Upaya yang dilakukan dibidang pencegahan yaitu diantaranya meningkatkan
komunikasi, informasi dan edukasi tentang HIV-AIDS, meningkatkan penggunaan kondom,
meningkatkan upaya penurunan prevalensi penyakit infeksi menular seksual, meningkatkan
upaya pencegahan penularan HIV dari ibu kepada bayi, dan meningkatkan kewaspadaan
20
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 10, Nomor 1, Januari 2017
universal. Upaya dibidang penanggulangan yaitu layanan VCT, dan pengobatan ODHA. Kedua,
dalam pelaksanaan upaya tersebut terdapat hambatan dan tantangan. Hambatan yang terjadi
meliputi rendahnya tingkat pendidikan, masih kurangnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat akan bahaya HIV AIDS dan masih adanya stigma dan diskriminasi HIV-AIDS.
Adapun tantangan pemerintah kabupaten Merauke diantaranya mutasi pegawai dalam
kelembagaan pemerintah, berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, dan mobilitas
penduduk.
Kata kunci: kelembagaan pemerintah, teknologi informasi dan komunikasi, mobilitas penduduk
21
Peran Pemerintah Daerah…
(muh. Rum Ramadhan Rakhman)
pihak untuk mengurangi dan menanggulangi bahwa jumlah kasus HIV dan AIDS di
penyebaran virus mematikan ini. kabupaten Merauke mengalami penurunan
Berdasarkan penelitian awal penulis dalam 3 tahun terakhir yaitu pada tahun
temukan bahwa di Provinsi Papua, kasus 2013-2016.
HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Berbagai upaya telah dilakukan
Kabupaten Merauke pada tahun 1992. Dari 6 Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke,
kasus HIV yang ditemukan, 2 diantaranya termasuk pembuatan kebijakan. Namun
adalah Wanita Pekerja Seks dan 4 orang lain tetap ditemukan kasus HIV-AIDS. Hal ini
adalah laki-laki ber-Warga Negara Asing disebabkan berbagai hambatan dan
(WNA). Berikut data perkembangan kasus tantangan dalam mengatasinya.
HIV-AIDS di Kabupaten Merauke: Untuk itu, penelitian ini bertujuan
Melihat kondisi perkembangan kasus untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang
HIV-AIDS di Daerah Kabupaten Merauke, telah dilakukan pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Merauke menetapkan Merauke dalam melakukan pencegahan dan
kebijakan berupa Peraturan Daerah Nomor 5 penanggulangan HIV-AIDS serta untuk
Tahun 2003 Tentang Pencegahan dan mengetahui hambatan dan tantangan dari
Penanggulangan IMS, HIV dan AIDS, dan upaya tersebut.
diperbaharui lagi dengan adanya Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2013. Pembaharuan METODE PENELITIAN
tersebut dikarenakan Peraturan Daerah
sebelumnya tidak sesuai lagi dengan Lokasi penelitian dilaksanakan di
perkembangan, tuntutan dan kebutuhan Kabupaten Merauke, pada Dinas Kesehatan,
hukum dalam masyarakat sehingga Dinas Sosial, Komisi Penanggulangan AIDS
diperbaharui, yang diharapkan dapat (KPA) Kabupaten Merauke, LSM Yasanto,
mencegah, dan menanggulangi HIV dan AIDS Lokalisasi yobar, dan Lokalisasi belsum.
di Kabupaten Merauke. Waktu penelitian yaitu pada bulan April 2017.
Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Pendekatan penelitian yang
Merauke terbukti menyerang siapa saja dan digunakan adalah kualitatif dengan tipe
tidak mengenal usia, status sosial, maupun penelitian deskriptif. Tipe penelitian ini
jenis kelamin yang tidak mudah diprediksi. menyajikan satu gambar yang terperinci
Hal ini banyak disebabkan tingkat tentang satu situasi khusus, setting sosial
pengetahuan dan pemahaman masyarakat atau hubungan yang digunakan jika ada
mengenai penularan dan dampak HIV/AIDS pengetahuan atau informasi tentang gejala
yang masih tergolong rendah. Penularan HIV sosial yang akan diselidiki atau
dan AIDS perlu segera ditangani mengingat dipermasalahkan.
implikasi negatif tidak hanya pada kesehatan Adapun informan dalam penelitian ini
masyarakat saja tetapi juga pada bidang adalah:
sosial, ekonomi, dan politik. sehingga ikut 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
andil menjadi penghambat pembangunan Merauke
yang kompleks di daerah ini. 2. Kepala Bidang Pencegahan dan
Di kabupaten Merauke, kasus HIV- Pengendalian Penyakit Dinas
AIDS belum mampu ditangani secara tuntas Kesehatan
oleh pemerintah. Hal tersebut dapat dilihat 3. Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial
dari kurangnya pemahaman dan kesadaran Kabupaten Merauke
masyarakat akan bahaya dari virus penyakit 4. Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Susila
HIV-AIDS. Namun jika melihat data yang ada Dinas Sosial Kabupaten Merauke
22
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 10, Nomor 1, Januari 2017
Tentunya dengan adanya pembaharuan sarana KIE seperti leaflet, poster, spanduk
peraturan daerah tersebut diharapkan dapat tentang HIV-AIDS. Penyebarluasan media KIE
mencegah, dan menanggulangi HIV dan AIDS seperti tersebut diatas pada instansi terkait,
di Kabupaten Merauke. tempat resiko tinggi, RS, Puskesmas, tempat
Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke umum, tempat ibadah, secara
dalam pencegahan dan penanggulangan berkesinambungan.
HIV-AIDS Pemasangan iklan layanan masyarakat
Dinas kesehatan merupakan instansi di media massa agar masyarakat paham
yang bertanggung jawab sebagai lembaga bahaya HIV-AIDS, diantaranya
teknis dalam melaksanakan program menyebarluaskan informasi melalui media
penanggulangan HIV dan AIDS. Secara elektronik dalam hal ini Radio baik RRI
normatif, untuk menjalankan tanggung jawab maupun swasta / Radio Frita Merauke.
tersebut maka dinas kesehatan telah Kegiatan promosi merupakan langkah
menerjemahkannya dalam bentuk program- awal yang paling utama dilakukan di dalam
program secara umum sebagai pelaksana upaya pencegahan HIV-AIDS, memberikan
kebijakan HIV dan AIDS. informasi kepada masyarakat terkait
HIV-AIDS merupakan masalah pengenalan awal, cara penularan dan cara
kesehatan dan juga masalah sosial. menghindari HIV-AIDS. Upaya promosi
Penyebaran HIV-AIDS dipengaruhi oleh dilakukan dengan berbagai alternatif
perilaku manusia sehingga upaya diantaranya dengan melalui komunikasi,
pencegahannya perlu memperhatikan faktor informasi dan edukasi. Kegiatan yang
perilaku. dilakukan berupa sosialiasasi/penyuluhan
HIV-AIDS, penyebarluasan media informasi,
Program pencegahan komunikasi HIV-AIDS melalui pampflet,
Tujuan program pencegahan adalah poster dan spanduk dan penyebarluasan
agar setiap orang dapat melindungi dirinya informasi melalui media massa, dalam hal ini
tidak tertular HIV dan tidak menularkannya radio RRI maupun swasta. Semua hal
kepada orang lain. Adapun upaya yang tersebut tidak lain bertujuan untuk memberi
dilakukan dinas kesehatan diantaranya: pengetahuan, dan membangun pemahaman
masyarakat akan bahaya virus HIV AIDS.
Meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Upaya Meningkatkan Penggunaan
Edukasi HIV-AIDS Kondom. Sosialisasi penggunaan kondom
Upaya meningkatkan komunikasi, untuk kelompok resiko tinggi dan masyarakat
informasi dan edukasi dilakukan melalui umum. Pada dasarnya penularan penyakit
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku seksual merupakan sisi negatif dari
positif dalam mencegah penularan. Kegiatan berkembangnya seks komersial. Hal itu
KIE diantaranya meluputi disebabkan oleh minimnya penggunaan
sosialisasi/penyuluhan. Upaya untuk kondom saat berhubungan seksual antara
melakukan penyuluhan dan pemahaman penjaja seks dengan pelanggannya. Untuk
tentang HIV-AIDS di lingkungan kelompok mengatasi penyebaran penyakit menular
risiko dan populasi kunci. seksual dalam industri seks komersil
Upaya untuk menyampaikan kepada diperlukan sosialisasi untuk menyadarkan
masyarakat tentang bahaya virus HIV-AIDS pelaku seks komersil dalam penggunaan
melalui layanan Komunikasi Publik. Upaya kondom saat berhubungan seksual. Hal itu
meningkatkan publikasi baik secara kuantitas tidaknya bertujuan sebagai pelindung diri,
maupun kualitas melalui media massa yang
sifatnya edukatif. Pengadaan media dan
24
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 10, Nomor 1, Januari 2017
25
Peran Pemerintah Daerah…
(muh. Rum Ramadhan Rakhman)
Cuci tangan dengan sabun dan air pembinaan kepada populasi kunci terutama
mengalir sebelum dan sesudah melakukan di kalangan pekerja seks di lokalisasi dengan
tindakan/perawatan, penggunaan alat menekankan pada perubahan perilaku agar
pelindung yang sesuai untuk setiap tindakan, para pekerja seks tersebut agar lebih sadar
pengelolaan dan pembuangan alat-alat tajam akan kewajiban yang harus mereka patuhi
dengan hati-hati. Pengelolaan limbah yang dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu
tercemar darah/cairan tubuh dengan aman. juga, dilakukannya pelatihan keterampilan
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai agar kiranya pekerja seks tersebut dapat
dengan melakukan dekontaminasi, desinfeksi mengembangkan keterampilannya dengan
dan sterilisasi yang benar. membuat kerajinan dan usaha-usaha kecil
yang tidak lain bertujuan untuk memberikan
Program Penanggulangan Layanan VCT bekal dikemudian hari ketika mereka
Dinas Kesehatan kabupaten Merauke memutuskan untuk berhenti dari
berperan sebagai penyedia layanan Voluntary pekerjaanya. Bentuk keterlibatan dinas sosial
Counseling and Testing HIV-AIDS. Layanan juga terlihat dengan adanya bantuan dan
VCT telah dilaksanakan di Rumah sakit umum dukungan terhadap Odha yaitu bantuan
daerah, Rumah sakit Bunda, Pusat kesehatan sembako di rumah odha (yasanto) dan
Reproduksi dan 23 puskesmas yang ada di bantuan petih jenazah bagi odha yang telah
kabupaten Merauke. meninggal.
Upaya Komisi Penanggulangan AIDS
Pengobatan orang dengan HIV-AIDS dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-
Pelayanan pengobatan dan AIDS di Kabupaten Merauke. Sosialisasi
perawatan berkualitas untuk ODHA di peraturan daerah no. 3 tahun 2013 tentang
lakukan di RSUD Merauke, hal tersebut dapat pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS
dilihat dengan dibentuknya Pokja (kelompok Upaya dari KPA yaitu dilakukannya
kerja) HIV AIDS. Pokja HIV dan AIDS berfungsi sosialisasi perda no. 3 tahun 2013 tentang
menerima rujukan dan melakukan perawatan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.
kepada penderita, memberikan dukungan Sosialisasi perda tersebut dilakukan baik
kepada penderita dan keluarga, serta dikalangan kelompok-kelompok beresiko
memberikan pengobatan pada seluruh pasien maupun masyarakat umum., tujuannya agar
yang ditemukan positif IMS dan HIV di unit semua masyarakat kabupaten Merauke
teknis lapangan. Bagi individu yang setelah mengetahui aturan dalam perda tersebut.
melakukan VCT kemudian didapati bahwa ia Sosialisasi kondom kreatif. KPA
positif HIV, maka selanjutnya ia akan segera bekerja sama dengan dinas kesehatan
dianjurkan untuk melakukan pengobatan dengan melakukan sosialisasi kondom di
dengan mengikuti Antiretroviral Therapy lokalisasi, sosialisasi tersebut lebih
(ART). Sebelum memulai terapi ARV, ODHA menekankan pada kesadaran akan
diberi konseling kepatuhan tentang cara pentingnya penggunaan kondom dalam
penggunaan, efek samping, tanda bahaya dan mencegah penularan IMS dan HIV. Namun
semua yang terkait dengan terapi agar tidak ada hal yang berbeda dari sosialisasi kondom
terjadi resistensi. tersebut yaitu KPA memberikan
Upaya Dinas Sosial dalam pencegahan reward/hadiah kepada pekerja seks yang
dan penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten rajin menggunakan kondom. Pemberian
Merauke. Bentuk keterlibatan dinas sosial reward tersebut berdasarkan hasil
dalam program pencegahan dan pemantauan kondom dari PKR. Biasa kami
penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten
Merauke masih sebatas memberikan
26
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 10, Nomor 1, Januari 2017
29