Professional Documents
Culture Documents
Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Kualitas Pertumbuhan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan Di Jayapura, Papua
Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Kualitas Pertumbuhan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan Di Jayapura, Papua
Keywords: Feed; Growth quality; KUB chicken; Moringa oleifera leaf meal;
Abstrak
119
Tirajoh et al. Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kualitas Pertumbuhan
minggu, pertambahan bobot badan 723 g/ekor, konsumsi pakan 5.150 g/ekor,
dan konversi pakan 6,75.
Kata kunci: Ayam KUB; Kualitas pertumbuhan; Pakan; Tepung daun kelor
121
Tirajoh et al. Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kualitas Pertumbuhan
Tabel 1. Komposisi pakan ayam KUB periode grower (umur 6 minggu – 12 minggu)
Bahan pakan Perlakuan T0 Perlakuan T1
Pakan komersial (%) 70 65
Jagung (%) 30 30
Daun kelor (%) 0 5
Jumlah 100 100
Isoprotein (%) 17,37 17,80
Isokalori (Kkal/kg) 3026,30 2947,21
Keterangan: Berdasarkan perhitungan
Tabel 2. Komposisi pakan ayam KUB periode finisher (umur 12 minggu – 18 minggu)
Bahan pakan Perlakuan T0 Perlakuan T1
Pakan komersial (%) 65 60
Jagung (%) 35 35
Daun kelor (%) 0 5
Jumlah 100 100
Isoprotein (%) 16,12 16,60
Isokalori (Kkal/kg) 3047,35 2968,26
Keterangan: Berdasarkan perhitungan
Tabel 3. Rataan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi pakan yang
dipelihara selama pengkajian.
Perlakuan
Variabel
T0 T1
Bobot badan akhir (g/ekor) 1207,00±204,28a 1552,50±121,78b
Pertambahan bobot badan (g/ekor) 723,00±211,02a 1000,00±135,92b
Konsumsi pakan (g/ekor) 4.880,00±607,50a 5.150,00±368,14b
Konversi pakan 6,75±1,45a 5,15±0,74b
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) pada uji t; T0 =
Pakan basal (100%) tanpa daun kelor; T1 = Pakan basal (95%) + daun kelor 5%.
metabolisme penyerapan zat makanan yang meningkatkan permeabilitas membran sel usus,
dikonsumsi sehingga mempercepat proses sehingga terjadi peningkatan nutrien yang
pembentukan otot menjadi daging. Hal ini dideposit oleh tubuh. Suplementasi tepung
didukung dengan pendapat beberapa peneliti daun kelor (Moringa oleifera) sebanyak 12%
bahwa daun kelor memiliki kandungan gizi pada ransum dapat meningkatkan kualitas
yang kaya akan nutrisi meliputi protein, daging tanpa menurunkan berat dan persentase
kalsium, kalium, magnesium, phosphor, karkas ayam broiler (Tonga et al., 2016).
disamping itu kandungan mineral seperti zat
besi dan zinc lebih tinggi daripada sayuran
Pemberian daun kelor terhadap rataan
lainnya selain itu juga mengandung beberapa
pertambahan bobot badan sampai umur 18
senyawa molekul bioaktif yang dapat
minggu pada dua kelompok ayam seperti pada
menurunkan aktivitas bakteri patogen
Tabel 3. Hasil analisis uji t memberikan
(Olugbemi et al., 2010) ; (Yameogo et al.,
2011); (Ogbe and Affiku, 2011); (Abbas, pengaruh yang nyata dengan penambahan
2013); (Gopalakrishnan et al., 2016); tepung daun kelor pada pakan ayam terhadap
(Voemesse et al., 2018). Berbagai macam asam rata-rata pertambahan bobot badan ayam.
amino yang terkandung dalam daun kelor Ayam yang diberi tambahan tepung daun kelor
seperti asam glutamat, asam aspartat, alanin, memiliki rata-rata pertambahan bobot badan
isoleusin, valin, leusin, histidin, lisin, arginin, lebih tinggi sebesar 1.000 gram sedangkan yang
triftopan, venilalanin, sistein dan methionine tanpa diberi tambahan tepung daun kelor
dapat mempercepat pertumbuhan, selain itu memiliki rata-rata pertambahan bobot badan
daun kelor juga mengandung vitamin seperti 723 gram. Rataan pertambahan bobot badan
vitamin B, Vitamin C, provitamin A sebagai ayam yang diberi daun kelor memiliki
beta-karoten, vitamin K, dan nutrisi penting pertambahan bobot akhir yang lebih tinggi, hal
lainnya (Aminah et al., 2015); (Raja et al., ini diduga di dalam daun kelor mengandung
2016); (Khalid Abbas et al., 2018). (Valdivié- nilai gizi yang baik untuk membantu dalam
Navarro et al., 2020) melaporkan bahwa proses metabolisme dalam tubuh ayam berupa
beberapa hasil penelitian terkait komposisi kandungan protein terutama asam amino
kimia daun dan batang kelor (Moringa oleifera) maupun zat aktif lainnya dalam meningkatkan
dapat digunakan secara aman bagi ternak non daya cerna sehingga berdampak terhadap
ruminansia (unggas, babi dan kelinci) pada pertambahan bobot badan yang lebih baik.
umur pemotongan 35 hingga 60 hari memiliki Hasil penelitian (Makkar and Becker, 1996)
kandungan protein yang baik dan asam amino mengungkapkan bahwa daun Moringa oleifera
mirip dengan hijauan alfalfa namun tepung kaya akan mineral, vitamin dan terutama
daun kelor memiliki kandungan serat kasar protein dimana terdapat 8 asam amnino esensial
(NDF, ADF dan ADF) yang tinggi, yang dapat memperbaiki pertumbuhan ayam
menyebabkan rendahnya energi yang dapat dikaitkan dengan adanya zat nutrisi esensial
dimetabolisme ternak unggas sehingga yang terkandung dalam daun Moringa.
kontribusi dari pada metabolit sekunder dan zat Beberapa hasil penelitian yang sama
bioaktif pada konsentrasi rendah tidak menyatakan bahwa daun Moringa oleifera
membahayakan kinerja pertumbuhan dan adalah sumber protein, serat, mineral dan unsur
kualitas produk akhir. Selain itu juga hasil lain yang sangat penting bagi pertumbuhan
penelitian (Kunda et al., 2017) menyebutkan ayam. Namun demikian nilai kandungan gizi
bahwa kandungan senyawa aktif saponin pada untuk Kandungan CP, ADF, dan NDF dari daun
tepung daun kelor membantu proses kelor dalam penelitian ini bervariasi satu
penyerapan di dalam saluran pencernaan dalam dengan lainnya disebabkan karena kondisi
pertambahan bobot badan. Pernyataan ini iklim terkait lamanya daun kelor saat dipanen
sesuai dengan pendapat (Francis et al., 2002) (Moyo et al., 2011); (Sebola et al., 2015).
yang menyatakan bahwa saponin akan Mahfuz and Piao (2019) melaporkan bahwa
membentuk proses penyerapan dalam tubuh daun kelor memiliki sejumlah kandungan fenol,
yang mempengaruhi pertambahan bobot badan protein, kalsium, kalium, magnesium, besi,
karena memiliki kemampuan untuk mangan, dan tembaga selain fitonutrien, seperti
123
Tirajoh et al. Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kualitas Pertumbuhan
karoten, tokoferol, dan asam askorbat, yang protein 16%, ME 2.800 Kkal/kg, Ca 0,9%, P
merupakan sumber pakan yang baik sebagai 0,4% (Sartika, 2016). Suprijatna (2010)
antioksidan sehingga kelor dapat digunakan menyatakan bahwa bahan pakan ayam
sebagai pakan yang potensial dan ramah kampung meliputi dedak, butiran padi, hijauan,
lingkungan sebagai suplemen dalam pakan nasi, serangga dan pasir memiliki kandungan
ayam. Hasil penelitian direkomendasikan dapat nutrisi yaitu kandungan protein 8,52-14,10%,
digunakan hingga 10% dalam diet ayam broiler fosfor 0,45-0,91%, lemak 5,70-11,63%,
dan ayam petelur. (Olugbemi et al., 2010) kalsium 0,02-1,04% dan serat kasar 6,88-
melaporkan bahwa tepung daun kelor (MOLM) 14,07%, hanya cukup untuk hidup pokok dan
dapat secara aman dimasukkan dalam diet sedikit produksi karena konsumsi protein yang
pakan berbasis singkong hingga 10% tanpa rendah.
secara negatif mempengaruhi produktivitas. Penggunaan hingga 10% tepung daun kelor
dalam pakan dapat memberikan peningkatan
terhadap konsumsi pakan dan pertambahan
Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan bobot hidup, konversi pakan, berat karkas,
yang dimakan ayam pada kurun waktu tertentu faktor efisiensi produksi dan income over feed
yang digunakan oleh ayam tersebut dalam cost (IOFC), dan tidak memberikan efek negatif
memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dalam penampilan produksi ayam pedaging
pakan ayam KUB sedikit berbeda dengan ayam Penelitian yang dilakukan oleh (Osfar, 2008).
kampung biasa, hal ini dipengaruhi oleh
(Oludoyi and Toye, 2012) melaporkan bahwa
genetik, bobot badan, tingkat produksi, tingkat tepung daun kelor yang ditambahkan sampai
cekaman, aktivitas ternak, kandungan protein, 10% pada pakan ayam broiler umur 0-4 minggu
kandungan energi dalam pakan dan suhu tidak memberikan efek positif pada kinerja
lingkungan. Konsumsi pakan tentunya sangat berat badan. Selanjutnya (Ustundag and
erat hubungannya dengan bobot badan ayam. Ozdogan, 2016) juga melaporkan bahwa
Ayam yang diberi tambahan daun kelor tepung daun kelor dapat digunakan dengan
memiliki konsumsi pakan yang lebih tinggi aman pada tingkat 5% - 20% dalam pakan ayam
diikuti dengan bobot badan yang lebih tinggi broiler dan sampai 10% dalam pakan ayam
sehingga total konsumsi pakan ayam sampai petelur/layer tanpa efek merusak kinerja ayam.
akhir pengamatan yang diberi tambahan tepung Hasil yang sedikit berbeda yang dilaporkan
daun kelor sebesar 5.720 gram/ekor sedangkan (Kakengi et al., 2007) tingkat penggunaan
konsumsi pakan ayam tanpa penambahan daun MOLM 10% - 20% dalam mensubstitusi biji
kelor lebih rendah yaitu sebesar 5.150 bunga matahari mengindikasikan ada pengaruh
gram/ekor. Hasil penelitian (Udjianto, 2016) yang signifikan terhadap konsumsi pakan ayam
lebih rendah dibandingkan hasil penelitian ini, petelur namun pada tingkat 5% tidak
bahwa kebutuhan konsumsi pakan kumulatif menunjukkan pengaruh yang signifikan
ayam KUB umur 18 minggu sebesar 4.831 terhadap bobot badan akhir. Sedangkan hasil
g/ekor dengan jenis pakan yang diberikan yaitu penelitian (Moreki and Gabanakgosi, 2014),
pakan starter dan dedak 1:1. Berbeda jenis dan juga melaporkan bahwa pemberian kelor
komposisi pakan berarti berbeda pula (Moringa oleifera) 5 – 20 % dalam pakan
kandungan nutrisi yang dikandung dalam pakan broiler dan 10% dalam pakan layer dapat
tersebut sehingga berpengaruh pada tingkat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur
konsumsi pakan. termasuk ukuran telur selain itu hasil penelitian
Pakan ayam KUB bisa dikatakan hampir sebelumnya bahwa penggunaan sebagian kelor
sama dengan ayam kampung biasa hanya saja dapat menggantikan bungkil kedelai dan biji
berdasarkan hasil penelitian dan aplikasi bunga matahari dalam pakan ayam.
dilapangan pakan yang digunakan untuk ayam
KUB lebih rendah. Sedangkan berdasarkan
kebutuhan gizi ayam KUB pedaging umur 0-12 Konversi pakan hasil kajian seperti pada
minggu yaitu protein 17,50%, ME 2.800 Tabel 3. Hasil analisis uji t menunjukkan
Kkal/kg, Ca 0,9%, P 0,4% dan kebutuhan gizi pengaruh nyata (P<0,05) atas penambahan
ayam KUB petelur umur 0-22 minggu yaitu tepung daun kelor terhadap konversi pakan
124
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 119 – 127 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
125
Tirajoh et al. Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kualitas Pertumbuhan
Francis G., Kerem Z., Makkar H. P. . and Beker badan dan konversi ransum ayam broiler.
K. 2002. The biological action of saponin Jurnal Nukleus Peternakan 4(1): 1–7.
in animal system: A review. J. Brit of Nut Mahfuz S. and Piao X. S. 2019. Application of
88: 587–605. moringa(Moringa oleifera) as natural feed
Gadzirayi C. T., Masamha B., Mupangwa J. F. supplement in poultry diets. Animals
and Washaya S. 2012. Performance of 9(431): 1–19, doi:10.3390/ani9070431.
broiler chickens fed on mature moringa Makkar H. P. S. and Becker K. 1996. Nutrional
oleifera leaf meal as a protein supplement value and antinutritional components of
to soyabean meal. International Journal of whole and ethanol extracted Moringa
Poultry Science 11(1): 5–10, oleifera leaves. Animal Feed Science and
doi:10.3923/ijps.2012.5.10. Technology 63: 211–228,
Gopalakrishnan L., Doriya K. and Kumar D. S. doi:10.1016/S0377-8401(96)01023-1.
2016. Moringa oleifera: A review on Moreki J. C. and Gabanakgosi K. 2014.
nutritive importance and its medicinal Potential Use of Moringa Olifera in
application. Food Science and Human Poultry Diets. Global Journal of Animal
Wellness 5: 49–56, Scientific Research 2(2).
https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04.00 Moyo B., Masika P. J., Hugo A. and Muchenje
1. V. 2011. Nutritional characterization of
Hermawan A. 2015. Aplikasi Statistika pada Moringa (Moringa oleifera Lam.) leaves.
Data Pendampingan untuk Karya Tulis African Journal of Biotechnology 10:
Ilmiah. 2015th ed. Jakarta: IAARD Press. 12925–12933, doi:10.5897/ajb10.1599.
Inggriani K., Tethool A. N. and Lumatauw S. Ogbe A. O. and Affiku J. P. 2011. Proximate
2020. Pengaruh Ekstrak Sarang Semut Study, Mineral and Anti-Nutrient
(Myrmecodia Sp) dalam Pengencer Composition of Moringa Oleifera Leaves
Ringer Laktat Terhadap Abnormalitas dan Harvested From Lafia, Nigeria: Potential
Viabilitas Spermatozoa Ayam Kampung. Benefits in Poultry Nutrition and Health.
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Journal of Microbiology 12(1 (3)): 296–
Tropis (Journal of Tropical Animal and 308.
Veterinary Science) 10(1): 1, Oludoyi I. and Toye A. 2012. The Effects of
doi:10.46549/jipvet.v10i1.67. Early Feeding of Moringa Oleifera Leaf
Kakengi A. M. ., Kaijage J. ., Sarwatt S. ., Meal on Performance of Broiler and Pullet
Mutayoba S. ., Shem M. . and Fujihara T. Chicks. Agrosearch 12(2): 160–172,
2007. Effect of Moringa oleifera leaf meal doi:10.4314/agrosh.v12i2.4.
as a substitute for sunflower seed meal on Olugbemi T. S., Mutayoba S. K. and Lekule F.
performance of laying hens in Tanzania. P. 2010. Effect of Moringa (Moringa
Int. J. Poult. Sci 9: 363–367. oleifera) inclusion in cassava based diets
Ketaren P. . 2010. Kebutuhan gizi ternak fed to broiler chickens. International
unggas di Indonesia. Wartazoa 20(4): Journal of Poultry Science 9(4): 363–367,
172–180. doi:10.3923/ijps.2010.363.367.
Khalid Abbas R., Elsharbasy F. S. and Osfar S. 2008. Efek penggunaan tepung daun
Fadlelmula A. A. 2018. Nutritional Values kelor (Moringa oleifera) dalam pakan
of Moringa oleifera, Total Protein, Amino terhadap penampilan produksi ayam
Acid, Vitamins, Minerals, Carbohydrates, pedaging (Effect of Moringa oleifera leaf
Total Fat and Crude Fiber, under the Semi- meal in feed on broiler production
Arid Conditions of Sudan. Journal of performance). In Seminar Nasional
Microbial & Biochemical Technology, Teknologi Peternakan dan Veteriner, pp.
doi:10.4172/1948-5948.1000396. 649–656.
Kunda V., Malik A. . and Sinlae M. 2017. Paguia H. M., Paguia R. Q., Balba C. and Flores
Pengaruh kombinasi tepung labu kuning, R. C. 2014. Utilization and Evaluation of
tepung daun kelor dan minyak kelapa Moringa Oleifera L. As Poultry Feeds.
sebagai pengganti jagung terhadap APCBEE Procedia 8: 343–347,
konsumsi ransum, pertambahan bobot doi:10.1016/j.apcbee.2014.03.051.
126
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 119 – 127 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Purba I. E., Warnoto W. and Zain B. 2018. Berbasis Ternak Unggas Lokal dalam
Penggunaan Tepung Daun Kelor Rangka Menghadapi Krisis Pangan Guna
(Moringa oleifera) dalam Ransum Meningkatkan Mutu Kesejahteraan
terhadap Kualitas Telur Ayam Ras Petelur Masyarakat Indonesia, pp. 55–58.
dari Umur 20 Bulan. Jurnal Sain Semarang.
Peternakan Indonesia 13(4), Tonga Y., Mardewi N. K., Suwitari N. K. E.,
doi:10.31186/jspi.id.13.4.377-387. Rukmini N. K. S., Astiti N. M. G. R. and
Raja R. R., A M. S., B S. V., Navyasri D. M., C Rejeki I. G. A. D. S. 2016. Suplementasi
G. S. and D S. G. 2016. Moringa Oleifera- tepung daun kelor (Moringa oliefera) pada
An Overview. RA Journal Of Applied ransum untuk meningkatkan kualitas
Research 2(9): 620–624, daging ayam broiler, pp. 45–51. Denpasar.
doi:10.18535/rajar/v2i9.05. Udjianto A. 2016. Beternak ayam kampung
Sartika T. 2016. Panen ayam kampung 70 hari. paling unggul pedaging dan petelur KUB.
Satria E. W., Sjofjan O. and Djunaidi I. H. Ustundag A. . and Ozdogan M. 2016. Using
2016. Respon Pemberian Tepung Daun Moringa oleifera in poultry nutrition.
Kelor (Moringa oleifera) pada Pakan Journal of Agricultural Faculty of Uludag
Ayam Petelur terhadap Penampilan University 30: 195–201.
Produksi dan Kualitas Telur. Buletin Valdivié-Navarro M., Martínez-Aguilar Y.,
Peternakan 40(3): 197–202, Mesa-Fleitas O., Botello-León A.,
doi:10.21059/buletinpeternak.v40i3.1120 Betancur Hurtado C. and Velázquez-Martí
3. B. 2020. Review of Moringa oleifera as
Sebola N. A., Mlambo V., Mokoboki H. K. and forage meal (leaves plus stems) intended
Muchenje V. 2015. Growth performance for the feeding of non-ruminant animals.
and carcass characteristics of three Animal Feed Science and Technology
chicken strains in response to incremental 260(114338): 1–9,
levels of dietary Moringa oleifera leaf doi:10.1016/j.anifeedsci.2019.114338.
meal. Livestock Science 178: 202–208, Voemesse K., Teteh A., Nideou D., N’Nanlé
doi:10.1016/j.livsci.2015.04.019. O., Gbeassor M., Decuypere E. and Tona
Sugianto K. A. 2016. Kandungan gizi daun K. 2018. Effect of moringa oleifera leaf
kelor (Moringa oleifera) berdasarkan meal on growth performance and blood
posisi daun dan suhu penyeduhan. Skripsi. parameters of egg type chicken during
Sukria H. A., Nugraha I. and Suci D. M. 2018. juvenile growth. International Journal of
Pengaruh proses steam pada daun kelor Poultry Science 17(4): 154–159,
(Moringa oleifera) dan asam fulvat https://doi.org/10.3923/ijps.2018.154.159.
terhadap performa ayam broiler. Jurnal Yameogo C. W., Bengaly M. D., Savadogo A.,
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan 16(2): Nikiema P. A. and Traore S. A. 2011.
1–9, doi:10.29244/jintp.16.2.1-9. Determination of chemical composition
Suprijatna E. 2010. Strategi pengembangan and nutritional values of Moringa oleifera
ayam lokal berbasis sumberdaya lokal dan leaves. Pakistan Journal of Nutrition
berwawasan lingkungan. In Strategi 10(3): 264–268,
Pengembangan Industri Perunggasan doi:10.3923/pjn.2011.264.268.
127