Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

KELAYAKAN MEDIA BOOKLET SUBMATERI

KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:
HARTARTI INDAH RUKMANA
NIM F1071131041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018

1
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL PENELITIAN

KELAYAKAN MEDIA BOOKLET SUBMATERI


KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA

HARTARTI INDAH RUKMANA


NIM F1071131041

Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Syamswisna, M.Si Yokhebed, M.Pd.


NIP 196509091991022001 NIP 198705042008122002

Disahkan,
Dekan FKIP Untan Ketua Jurusan PMIPA

Dr. H. Martono, M.Pd. Dr. Ahmad Yani T., M.Pd.


NIP 196803161994031014 NIP 196604011991021001

2
KELAYAKAN MEDIA BOOKLET SUBMATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA
Hartarti Indah Rukmana*), Syamswisna, Yokhebed
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak
*)
Indah.gandika@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the feasibility of media booklets on sub-material
biodiversity in class X Senior High School in Kapuas Hulu. The present qualitative
study employs descriptive method. The data collected on the booklet validation sheet is
qualitative data. Each statement item is divided into categories Very Good is worth 4,
Good is worth 3, Less Good is worth 2, and Not Good is worth 1. Since the data is in
qualitative form, then to calculate it needs to be converted into a quantitative form
using the Lawshe formula. Validation results from the validator can be analyzed using
Content Validity Ratio (CVR) analysis. The booklet was validated its feasibility by two
lecturer of Biology education program, Faculty of Education Untan and three Biology
teacher of tenth grade students from three different school in Kapuas Hulu. According
to the validator, the booklet is categorized as valid with validation average score 0,99
and it is worth to be implemented as instructional media on biodiversity utilization sub
material.

Keywords: Biodiversity, booklet, Kapuas Hulu

PENDAHULUAN peserta didik dan pendidik dalam kegiatan


Kegiatan pembelajaran merupakan proses pembelajaran.
kegiatan yang paling pokok dalam Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
pendididikan. Ini berarti bahwa berhasil satu guru biologi SMA di Kapuas Hulu, yang
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak dilakukan pada tanggal 9 September 2016
bergantung kepada bagaimana proses mengenai kendala dalam proses pembelajaran
pembelajaran yang terjadi di lingkungan submateri pemanfaatan keanekaragaman hayati,
sekolah. Menurut Susilana dan Cepi (2009: 1) diketahui bahwa proses pembelajaran submateri
“Pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan pemanfaatan keanekaragaman hayati
seseorang dalam upaya memperoleh pembelajaran yang sering digunakan yaitu
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai metode ceramah dan tanpa menggunakan media
positif dengan memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran.
untuk belajar”. Pembelajaran dapat melibatkan Berdasarkan hasil pengamatan tiga buku
dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan ajar, buku ajar yang ada saat ini hanya
guru sebagai fasilitator memfasilitasi siswa memberikan contoh nama dan manfaat
dengan menggunakan media pembelajaran. tumbuhan secara garis besar tanpa menyajikan
Media pembelajaran merupakan segala cara pengolahan serta bagian tumbuhan yang
sesuatu yang dapat digunakan untuk dimanfaatkan, dan contoh yang diberikan
menyalurkan pesan bahan pembelajaran terbatas. Hal tersebut menyebabkan siswa
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, kurang mengenal jenis tumbuhan obat yang
pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan terdapat di daerahnya sendiri. Padahal
belajar untuk mencapai tujuan belajar pengetahuan tersebut diperlukan, agar dapat
(Daryanto, 2010: 6). Media pembelajaran dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
merupakan suatu media perantara atau Selain sebagai sumber obat-obatan, beberapa
pengantar pesan yang sangat bermanfaat bagi manfaat keanekaragaman hayati di antaranya

1
sebagai sumber sandang, pangan, papan dan Kabupaten Bengkayang. Hasil penelitian di
tempat rekreasi. Sehingga perlu media yang tempat yang berbeda ini menemukan jenis
dapat digunakan sebagai suplemen bahan ajar tumbuhan obat yang sama dan ada juga jenis
tentang keanekaragaman hayati, yang salah tumbuhan obat yang berbeda.
satunya dapat berupa booklet. Memanfaatkan tumbuhan sekitar sudah
Booklet adalah buku berukuran kecil (A5) dijadikan kebiasaan turun temurun, masyarakat
dan tipis yang terdiri dari 48 halaman bolak Mungguk mengenal beberapa jenis penyakit
balik, berisi tentang tulisan dan gambar- dan cara pengobatannya dengan memanfaatkan
gambar. Istilah booklet berasal dari buku dan jenis tumbuhan untuk proses penyembuhannya.
leaflet artinya media booklet merupakan Pemanfaatan ini dikatakan salah satu kearifan
perpaduan antara leaflet dan sebuah buku lokal yang masih bertahan hingga saat ini.
dengan format (ukuran) yang kecil seperti Kearifan lokal merupakan tata nilai atau
leaflet. Struktur isi booklet menyerupai buku perilaku hidup masyarakat lokal dalam
(pendahuluan, isi, penutup), hanya saja cara berinteraksi dengan lingkungan tempatnya
penyajian isinya jauh lebih singkat dari pada hidup secara arif. Maka dari itu kearifan lokal
buku (Simamora, 2009: 71). tidaklah sama pada tempat dan waktu yang
Booklet tentang keanekaragaman hayati berbeda dan suku yang berbeda (Suhartini,
dapat bersumber dari lingkungan masyarakat 2009: 208).
sekitar sekolah. Indonesia sangat terkenal Penelitian ini mengangkat tentang
dengan keanekaragaman hayati sebagai sumber kelayakan media booklet sub materi
obat. “di Indonesia ada sekitar 940 jenis keanekaragaman hayati kelas X. Booklet
tumbuhan yang dikenal sebagai obat sebagai media pembelajaran diuji kelayakannya
tradisional” (Syukur dan Hernani, 2002: 204). untuk dapat digunakan di sekolah. Media
Hal tersebut salah satunya dikarenakan letak pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
Indonesia yang berada di daerah tropis dengan digunakan untuk menyampaikan pesan atau
berhektar-hektar hutan yang sangat kaya akan informasi dalam proses belajar mengajar
flora dan fauna. Salah satu wilayah yang sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
memiliki keanekaragaman hayati tinggi yaitu siswa dalam belajar (Arsyad, 2014: 10).
Kalimantan Barat. Pemanfaatan tumbuhan Menurut Susilana & Cepi (2009: 6) media
hingga saat ini masih digunakan dengan merupakan alat saluran komunikasi.
berbagai manfaat satu diantaranya untuk Media pembelajaran adalah suatu cara,
mengobati berbagai penyakit, bahkan alat, atau proses yang digunakan untuk
masyarakat yang biasa menggunakan obat- menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada
obatan kimia/sintesis saat ini mulai banyak penerima pesan yang berlangsung dalam proses
yang tertarik untuk menggunakan obat-obatan pendidikan. Media Pembelajaran dapat
tradisional yang berasal dari tumbuhan yang dibedakan menurut kemampuannya
dapat dimanfaatkan sebagai obat. membangkitkan rangsangan pada indra
Kalimantan Barat memiliki kekayaan alam penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman
yang menyimpan berbagai jenis tumbuhan yang dan pengecapan, sehingga secara umum ciri-ciri
berkhasiat sebagai obat dan dihuni oleh media pembelajaran adalah media itu dapat
berbagai suku. Kalimantan Barat terdapat lebih diraba, dilihat, didengar, dan diamati oleh panca
dari 1.000 jenis tumbuhan yang dapat indra (Angkowo dan Kosasih, 2007: 37).
dimanfaatkan dan sekitar 300 jenis tanaman Selain sebagai alat bantu media juga
yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan berperan sebagai sumber belajar. Menurut
tradisional (Wardani, 2008: 1). Beberapa Arsyad (2014: 19) “media berfungsi sebagai
penelitian kajian etnobotani tumbuhan obat di sumber untuk membantu individu dalam proses
Kalimantan Barat telah dilakukan di tempat pembelajaran.” Yang dimaksud sumber belajar
yang berbeda, di Kabupaten Pontianak, adalah sumber-sumber yang mendukung belajar
Kabupaten Sintang, Kabupaten Landak, termasuk sistem penunjang, materi, dan
Kabupaten Melawi, Kabupaten Sambas, lingkungan pembelajaran Seels dan Richey

2
(dalam Arsyad. 2014: 31). Pembelajaran adalah dan lingkungannya misalnya melalui
suatu proses komunikasi antara peserta didik, karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum
guru, dan bahan ajar. Komunikasi dalam atau kebun binatang.
pembelajaran tidak akan berjalan lancar tanpa Menurut Susilana & Cepi (2007: 9) secara
bantuan sarana penyampaian pesan atau media. umum media pembelajaran mempunyai
Berdasarkan perkembangan teknologi kegunaan: (1) Memperjelas pesan agar tidak
Arsyad (2014: 29) mengelompokkan media terlalu verbalistis; (2) Mengatasi keterbatasan
pembelajaran dalam empat kelompok, yaitu: ruang waktu, tenaga, dan daya indera; (3)
kelompok pertama berupa media hasil teknologi Menimbulkan gairah belajar, interaksi secara
cetak, yaitu media yang cara pembuatannya langsung antara nurid dengan sumber belajar;
melalui proses pencetakan mekanis atau (4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai
fotografis. Contohnya: teks, grafik dan foto. dengan bakat dan kemampuan visual, auditori,
Kelompok kedua berupa media hasil teknologi dan kinestetiknya; (5) Memberikan rangsangan
audio visual, yaitu media yang mempunyai yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
unsur suara dan unsur gambar serta memiliki menimbulkan persepsi yang sama.
ciri pemakaian perangkat keras selama proses Menurut Arsyad (2014: 74), ada beberapa
belajar, seperti mesin proyektor film, tape kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih
recorder dan proyektor visual yang lebar. media yaitu: (1) Sesuai dengan tujuan yang
Kelompok ketiga berupa media hasil teknologi ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
yang berdasarkan komputer, yaitu cara instruksional yang telah ditetapkan yang secara
menghasilkan atau menyampaikan materi umum mengacu kepada salah satu atau
menggunakan sumber-sumber yang berbasis gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
mikro-prosesor dimana materi disimpan dalam afektif, dan psikomotor; (2) Tepat untuk
bentuk digital dan menggunakan layar kaca mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,
untuk menyampaikan materi kepada siswa dan konsep, prinsip, atau generalisasi; (3) Praktis,
kelompok keempat berupa media hasil luwes, dan bertahan. Media yang dipilih
gabungan media cetak dan komputer, yaitu cara sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan
menghasilkan dan menyampaikan materi yang kapan pun dengan peralatan yang tersedia di
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk sekitarnya, serta mudah dipindahkan, dan
media yang dikendalikan oleh komputer. dibawa ke mana-mana; (4) Guru terampil dalam
Menurut Arsyad (2014: 29) menyimpulkan menggunakannya. Nilai dan manfaat media
beberapa manfaat praktis dari penggunaan amat ditentukan oleh guru yang
media pembelajaran di dalam proses belajar menggunakannya; (5) Pengelompokan sasaran.
mengajar sebagai berikut: (1) Media Ada media yang tepat untuk jenis kelompok
pembelajaran dapat memperjelas penyajian besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan
pesan dan informasi sehingga dapat perorangan; & (6) Mutu teknis. Pengembangan
memperlancar dan meningkatkan proses dan visual baik gambar maupun fotograf harus
hasil belajar; (2) Media pembelajaran dapat memenuhi persyaratan teknis tertentu.
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak Ada beberapa karakterisrik umum
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, pemilihan media menurut Susilana dan Cepi
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan (2009: 69): kesesuaian dengan tujuan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk (instrucitonal goals), kesesuaian dengan materi
belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan pembelajaran (instructional conten),
minatnya; (3) Media pembelajaran dapat kesesuaian dengan karateristik pembelajaran
mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan atau siswa, kesesuaian dengan teori, kesesuaian
waktu; (4) Media pembelajaran dapat dengan gaya belajar siswa, kesesuaian dengan
memberikan kesamaan pengalaman kepada kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan
siswa tentang peristiwa-peristiwa di waktu yang tersedia.
lingkungan, serta memungkinkan terjadinya Salah satu jenis media dapat digunakan
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dalam proses pembelajaran adalah jenis media

3
grafis. Media grafis adalah media visual yang lalu mendalami dan akhirnya mendapatkan
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar- pengertian yang lebih baik, membantu
gambar, tulisan-tulisan atau simbol visual untuk memperjelas pengertian yang diperoleh.
mengihtisarkan, menggambarkan, merangkum Menurut Sitepu (2012: 16-17) unsur-unsur
suatu ide, data atau kejadian (Daryanto, 2010: atau bagian-bagian pokok yang secara fisik
18). Sedangkan menurut Susilana & Cepi terdapat dalam buku yaitu: (1) Kulit (cover) dan
(2009: 14) media grafis adalah media visual isi buku, yang terbuat dari kertas yang lebih
yang menyajikan fakta, ide atau gagasan tebal dari kertas isi buku, fungsi dari kulit buku
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka- adalah melindungi isi buku. Kulit buku terdiri
angka dan simbol/gambar. Grafis biasanya atas kulit depan atau kulit muka, kulit
digunakan untuk menarik perhatian, punggung isi suatu buku apabila lebih dari 100
memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan halaman dijilid dengan lem atau jahit benang
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. tetapi jika isi buku kurang dari 100 halaman
Dari dua definisi tentang media grafis maka tidak menggunakan kulit punggung. Agar lebih
media grafis adalah media visual yang berisi menarik kulit buku didesain dengan menarik
gagasan disajikan dalam bentuk tulisan maupun seperti pemberian ilustrasi yang sesuai dengan
gambar-gambar. isi buku dan menggunakan nama mata
Media grafis memiliki kelebihan, yaitu: pelajaran; (2) Bagian depan, yang memuat
mempermudah dan mempercepat pemahaman halaman judul, halaman judul utama, halaman
siswa terhadap pesan yang disajikan, dapat daftar isi dan kata pengantar, setiap nomor
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih halaman dalam bagian depan buku teks
menarik perhatian siswa, pembuatannya mudah menggunakan angka Romawi kecil; (3) Bagian
dan harganya murah (Susilana & Cepi, 2009: teks, yang memuat bahan pelajaran yang akan
15). Sedangkan menurut Daryanto (2010: 19) disampaikan kepada siswa, terdiri atas judul
media grafis dapat menyampaikan rangkuman, bab, dan subjudul, setiap bagian dan bab baru
dapat divariasi antara media satu dengan media dibuat pada halaman berikutnya dan diberi
yang lainnya. nomor halaman yang diawali dengan angka 1;
Menurut Satmoko dan Astuti (2006: 79), & (4) Bagian belakang buku, yang terdiri atas
media booklet apabila digunakan sebagai daftar pustaka, glosarium dan indeks, tetapi
medium memberikan informasi dimana booklet penggunaan glosarium dan indeks dalam buku
sama dengan brosur, yang berarti bahwa buku hanya jika buku tersebut banyak menggunakan
yang terdiri hanya dari satu atau tidak lebih istilah atau frase yang mempunyai arti khusus
dari 48 halaman yang di jilid di bagian tengah dan sering digunakan dalam buku tersebut.
sekaligus sampulnya. Menurut Purwanto
(2008), booklet adalah media komunikasi massa METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk menyampaikan pesan Penelitian yang digunakan adalah
yang bersifat promosi, anjuran, dan larangan- penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
larangan kepada masyarakat, serta berbentuk Menurut Sugiyono (2015: 7-8) Penelitian
cetakan. kualitatif adalah metode penelitian yang
Menurut Roza (2012: 7) booklet memiliki berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
beberapa fungsi yaitu: untuk menimbulkan digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
minat sasaran pendidikan, membantu di dalam yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
mengatasi banyak hambatan, membantu sasaran instrumen kunci, teknik pengumpulan data
pendidikan untuk belajar lebih banyak dan dilakukan secara trianggulasi (gabungan),
cepat, merangsang sasaran pendidikan untuk analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil
meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada dari penelitian kualitatif lebih menekankan
orang lain, untuk mempermudah penyampaian makna dari pada generalisasi. Menurut Nazir
bahasa pendidikan, untuk mempermudah (2009: 68) metode deskriptif adalah suatu
penemuan informasi oleh sasaran pendidikan, metode dalam meneliti status kelompok
mendorong keinginan orang untuk mengetahui manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

4
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada Instrumen Penelitian
masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini Instrumen yang digunakan dalam
adalah untuk mendeskripsikan, penelitian ini adalah lembar validasi media.
menggambarkan, atau melukiskan secara Instrumen penelitian digunakan untuk
sistematis dan akurat mengenai jenis-jenis dan melakukan pengukuran dengan tujuan
pemanfaatan dari tumbuhan obat yang menghasilkan data kuantitatif yang akurat,
ditemukan. maka setiap instrumen harus memiliki skala
Alat yang digunakan dalam pembuatan (Sugiyono, 2015: 49).
booklet adalah penggaris, buku penunjang
materi, laptop, staples dan printer. Sedangkan Analisis Validasi Booklet
bahan yang digunakan adalah foto dari hasil Data yang telah terkumpul pada lembar
inventarisasi tumbuhan obat pada penelitian validasi booklet merupakan data kualitatif,
tahap pertama di Dusun Mungguk, kertas Inkjet karena setiap poin pernyataan dibagi ke dalam
paper 120 gsm. kategori SB (Sangat Baik) bernilai 4, B (Baik)
bernilai 3, KB (Kurang Baik) bernilai 2 dan TB
Pembuatan Media Pembelajaran Booklet (Tidak Baik) bernilai 1. Karena data dalam
Hasil penelitian berisi data tentang bentuk kualitatif maka untuk menghitungnya
pemanfaatan tumbuhan obat di Dusun perlu diubah ke dalam bentuk kuantitatif
Mungguk yang akan dituangkan kedalam media menggunakan rumus Lawshe (1975: 554). Hasil
pembelajaran berupa booklet dengan validasi dari validator dapat dianalisis
disesuaikan dengan pokok bahasan manfaat menggunakan analisis Content Validity Ratio
keanekaragaman hayati sebagai sumber obat– (CVR)
obatan.
Pada penelitian ini uji keabsahan dilakukan HASIL PENELITIAN DAN
dengan uji validitas. Validasi dilakukan untuk PEMBAHASAN
mengetahui kelayakan atau kevalidan media
booklet terhadap pembelajaran. Lembar validasi Hasil Penelitian
dikembangkan dari modifikasi lembar validasi Temuan penelitian di atas selanjutnya
media Lawshe (1975: 567) dan kriteria diimplementasikan dalam media booklet,
penilaian dikembangkan dari modifikasi sebagaimana disajikan pada bagian berikut.
Susilana dan Cepi (2009: 95) dan Yamasari Booklet ini berjudul “Pemanfaatan
(2010: 23). Pemilihan sampel sekolah Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Obat Suku
menggunakan teknik Purposive Sampling atau Dayak Iban Dusun Mungguk Kapuas Hulu”.
teknik sampel purposif. Teknik ini digunakan Bentuknya seperti perpaduan antara buku dan
apabila peneliti memiliki alasan-alasan khusus leaflet.
atau pertimbangan tertentu berkenaan dengan Booklet didesain menggunakan aplikasi
sampel yang akan diambil (Sugiyono, 2015: Microsoft word dan Microsoft publisher dicetak
85), dalam hal ini pertimbangan yang dimaksud dengan kertas inkjet paper double side dengan
adalah pemilihan sampel sekolah berdasarkan ukuran 14,8 x 21 cm, Halaman booklet berisi 21
jarak yang paling dekat dengan tempat lembar bolak balik. Komponen yang dimuat
penelitian yaitu di Dusun Mungguk. pada booklet terdiri dari judul, logo universitas,
Pemilihan sampel sekolah berdasarkan kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
jarak yang terdekat dari tempat penelitian dan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD),
sekolah yang dipilih telah menerapkan indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep,
kurikulum K13, dipilihlah SMA Negeri 1 materi pemanfaatan keanekaragaman hayati
Putussibau, SMA Negeri 1 Embaloh Hulu dan Indonesia, manfaat keanekaragaman hayati
SMA Negeri 2 Putussibau dengan harapan guru tumbuhan obat suku Dayak Iban di Dusun
dapat memberikan informasi kepada siswanya Mungguk, daftar pustaka dan glosarium.
mengenai kearifan lokal yang perlu
dilestarikan.

5
validasi media Lawshe (1975: 556) dan kriteria
penilaian dikembangkan dari modifikasi
Susilana dan Cepi (2009: 13) dan Yamasari
(2010: 25)
Semua kriteria booklet dinyatakan valid
karena CVR telah memenuhi nilai batas
minimum Lawshe (1975: 567) yaitu 0.99 untuk
validator yang berjumlah 5 orang. Selain itu,
nilai CVI yang didapatkan masuk ke dalam
kisaran 0 – 1 yaitu 0.99. Sebagaimana hasil
analisis validasi media booklet yang
Gambar 1 : (a) Tampilan bagian depan (sisi ditampilkan pada tabel 1.
depan) booklet (b) Tampilan isi Media booklet berdasarkan hasil
media booklet (c) Tampilan inventarisasi tumbuhan obat suku Dayak Iban
bagian belakang (sisi belakang) di Dusun Mungguk Kabupaten Kapuas Hulu
booklet pada submateri manfaat keanekaragaman hayati
Sumber : Dokumentasi Pribadi kelas X dinyatakan valid sebagai media
pembelajaran pada sub materi pemanfaat
Setelah dicetak, media booklet kemudian keanekaragaman hayati dengan nilai rata-rata
divalidasi untuk mengetahui kelayakannya tingkat validitas sebesar 0,99.
sebagai media pembelajaran pada materi
pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia
kelas X SMA. Validasi media booklet
dilakukan oleh 5 orang validator yang terdiri
dari 2 orang dosen pendidikan biologi dan 3
orang guru mata pelajaran biologi. Lembar
validasi dikembangkan dari modifikasi lembar

Tabel 1: Analisis Hasil Validasi Media Booklet


Validator ke-
No. Kriteria CVR Ket
1 2 3 4 5
1 Pewarnaan pada cover media booklet 4 4 4 4 4 0,99
2 Pemilihan gambar pada cover media booklet 4 4 4 4 4 0,99
3 Jenis huruf pada cover media booklet 4 3 4 4 4 0,99
Secara keseluruhan, keserasian warna, 4 3 4 4 3 0,99
4 gambar dan jenis huruf pada cover media
booklet
5 Pewarnaan pada isi media booklet 4 4 4 4 4 0,99
6 Pemilihan gambar pada isi media booklet 4 4 4 4 4 0,99
7 Jenis huruf pada isi media booklet 4 4 4 4 3 0,99
Secara keseluruhan, keserasian warna, 3 4 4 4 4 0,99
8 gambar dan jenis huruf pada isi media
booklet
9 Kesesuaian penggunaan ukuran huruf 4 4 4 3 4 0,99
Kejelasan materi tentang manfaat 4 3 4 4 4 0,99
10 keanekaragaman hayati yang disampaikan
pada media booklet
Kesesuaian rumusan materi dalam booklet 4 3 4 4 3 0,99
11
dengan indikator di silabus
Tabel Bersambung

6
Sambungan Tabel 1
Kejelasan gambar tanaman obat 3 4 4 4 4 0,99
12 mendukung penyampaian materi manfaat
keanekaragaman hayati dalam booklet
13 Kalimat yang digunakan mudah dipahami 4 4 4 4 3 0,99
14 Penggunaan PUEBI pada media booklet 4 4 4 4 3 0,99
15 Keefektifan kalimat yang diguna-kan pada 3 3 4 4 3 0,99
media booklet.
CVI 0,99 VALID
Sumber : diolah oleh peneliti juli 2017
Keterangan : CVR = Content Validity Ratio
CVI = Content Validity Index
Pembahasan yang selama ini banyak belum diketahui siswa.
Booklet merupakan salah satu media Biasanya buku ajar yang digunakan di sekolah-
visual. Menurut Arsyad (2014: 89), media sekolah hanya memberikan beberapa contoh
berbasis visual memegang peranan yang sangat tumbuhan obat yang ada di Indonesia di luar
penting dalam proses belajar karena dapat Kalimantan Barat. Oleh sebab itu, pembuatan
memperlancar pemahaman, memperkuat media booklet ini dapat digunakan sebagai
ingatan, menumbuhkan minat siswa, dan dapat pendukung buku ajar tersebut sehingga dapat
memberikan hubungan antara isi materi membantu meningkatkan pemahaman siswa
pelajaran dengan dunia nyata. Sebelum terhadap materi pemanfaatan keanekaragaman
melakukan validasi media, terlebih dahulu hayati sebagai sumber obat dengan
melakukan validasi instrumen untuk melihat mengenalkan jenis-jenis tumbuhan obat yang
kelayakan dari kriteria penilaian booklet. ada di lingkungan sekitarnya dan
Adapun booklet yang dibuat oleh peneliti menumbuhkan sikap siswa untuk cinta dan
berjudul “Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati peduli terhadap lingkungannya.
Tumbuhan Obat Suku Dayak Iban Dusun Media booklet divalidasi untuk
Mungguk Kapuas Hulu”. Bentuknya seperti mengetahui tingkat kelayakannya sebagai
perpaduan antara buku dan leaflet. Booklet media pembelajaran. Validasi ini dilakukan
didesain menggunakan aplikasi Microsoft word oleh dua orang dosen Pendidikan Biologi dari
dan Microsoft publisher dicetak dengan kertas FKIP UNTAN, satu orang guru biologi dari
inkjet paper 120 gsm dengan ukuran 14,8 x 21 SMAN 01 Putussibau, satu orang guru Biologi
cm, Halaman booklet berisi 21 lembar bolak dari SMAN 2 Putussibau dan satu orang guru
balik. Komponen yang dimuat pada booklet Biologi dari SMAN 1 Embaloh Hilir. Alasan
terdiri dari judul, logo universitas, kata pemilihan sekolah mitra di Kabupaten Kapuas
pengantar, daftar isi, pendahuluan, kompetensi Hulu bertujuan agar guru dapat mengenalkan
inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator, kepada siswa mengenai potensi tumbuhan
tujuan pembelajaran, peta konsep, materi sebagai obat di daerahnya sendiri khususnya di
pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia, Dusun Mungguk melalui pembelajaran dengan
manfaat keanekaragaman hayati tumbuhan obat menggunakan booklet pada sub materi
suku Dayak Iban di Dusun Mungguk, daftar pemanfaat keanekaragaman hayati sebagai
pustaka dan glosarium. Tata letak yang sumber obat. Ada 15 kriteria yang dinilai pada
berurutan pada booklet dapat membantu guru media booklet.
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian kriteria pertama tentang
Booklet ini dapat digunakan sebagai alternatif pewarnaan pada cover media booklet nilainya
untuk membantu guru dalam menjelaskan sebesar 0,99. Menurut validator warna yang
materi pemanfaatan keanekaragaman hayati digunakan sudah bervariasi warna terlihat
Indonesia. kontras. Warna dapat mempertinggi tingkat
Media booklet digunakan untuk realisme objek (Arsyad, 2014: 108) dan warna
mempermudah siswa mengenal yang sesuai juga dapat menarik perhatian siswa
keanekaragaman tumbuhan obat di wilayahnya dalam belajar (Susilana dan Cepi, 2009: 92).

8
Penilaian kriteria kedua yakni pemilihan kata harus memakai huruf yang sederhana
gambar pada cover media booklet memperoleh dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan
nilai sebesar 0,99. Menurut validator gambar menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
yang dipakai untuk cover sudah menarik perspektif, warna, kalimat-kalimat harus
sehingga dapat menarik pembaca untuk ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.
membacanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Penilaian kriteria kelima tentang
Arsyad (2014: 109) bahwa penggunaan gambar pewarnaan pada isi media booklet Menurut
dapat menampilkan konsep-konsep materi yang validator warna yang digunakan sudah
disampaikan dan gambar yang baik sebagai bervariasi warna terlihat kontras. Warna dapat
media pembelajaran hendaknya bagus dari mempertinggi tingkat realisme objek (Arsyad,
sudut seni dan sesuai dengan tujuan 2014: 108) dan warna yang sesuai juga dapat
pembelajaran yang ingin dicapai (Sanaky, menarik perhatian siswa dalam belajar
2011: 74). Dengan demikian, gambar bisa (Susilana dan Cepi, 2009: 92).
membuat siswa termotivasi untuk belajar dan Penilaian kriteria keenam tentang
mengingat materi pelajaran. pemilihan gambar pada isi media booklet,
Penilaian kriteria ketiga yakni huruf pada menurut validator gambar tumbuhan asli yang
cover media booklet memperoleh nilai sebesar dipakai sudah jelas. Selain itu, gambar yang
0,99. Menurut validator sudah sesuai antara ditampilkan sebaiknya gambar bagian
jenis tulisan dan ukuran huruf sehingga mudah tumbuhan yang digunakan supaya memperjelas
dibaca yang digunakan pada media booklet. materi yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan
Ukuran booklet ini tidak begitu besar sehingga pendapat Arsyad (2014: 109) bahwa
jika menggunakan tulisan yang banyak varisi penggunaan gambar dapat menampilkan
dapat membuat tulisan sulit untuk dibaca. Hal konsep-konsep materi yang disampaikan dan
ini sesuai dengan pendapat Susilana dan Cepi gambar yang baik sebagai media pembelajaran
(2009: 92-93) bahwa tulisan indah yang hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai
menggunakan huruf-huruf dekoratif jika dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
digunakan pada booklet yang ukurannya tidak (Sanaky, 2011: 74). Dengan demikian, gambar
begitu besar akan mengalami kesulitan dalam bisa membuat siswa termotivasi untuk belajar
membacanya. dan mengingat materi pelajaran.
Penilaian kriteria keempat tentang Penilaian kriteria ke tujuh tentang jenis
keseluruhan, keserasian warna, gambar dan huruf pada media booklet memperoleh nilai
jenis huruf pada cover media booklet sebesar 0,99. Menurut validator sudah sesuai
memperoleh nilai sebesar 0,99. Menurut saran antara jenis tulisan dan ukuran huruf sehingga
dari validator sebaiknya warna tulisan judul mudah dibaca yang digunakan pada media
dapat dipikirkan karena menggunakan warna booklet. Ukuran booklet ini tidak begitu besar
putih, karena penggunaan warna tersebut dapat sehingga jika menggunakan tulisan yang
membuat tulisan tidak kontras pada media banyak varisi dapat membuat tulisan sulit untuk
booklet. Saran dari validator telah diaplikasikan dibaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilana
dengan menggantikan warna putih dengan dan Cepi (2009: 92-93) bahwa tulisan indah
warna hijau supaya terlihat kontras, hal ini yang menggunakan huruf-huruf dekoratif jika
sesuai dengan pendapat Sudjana dan Rivai digunakan pada booklet yang ukurannya tidak
(2013: 21) menyatakan bahwa media yang baik begitu besar akan mengalami kesulitan dalam
seringkali memerlukan keterpaduan dengan membacanya.
memanfaatkan ukuran, hubungan, perspektif, Penilaian kriteria kedelapan tentang
dan unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, keseluruhan, keserasian warna, gambar dan
tekstur, warna, ruang dan huruf sederhana, jenis huruf pada isi media booklet memperoleh
kalimat-kalimatnya ringkas tetapi padat dan nilai sebesar 0,99. Menurut saran validator
mudah dipahami siswa. Hal ini sesuai dengan peggunaan latar belakang gambar air membuat
pendapat Arsyad (2014: 103-104) menyatakan kurang fokus. Saran dari validator sebaiknya
bahwa media berbasis visual terdiri dari kata- pilihlah gambar yang bisa membuat latar

8
belakang dan tulisan menjadi serasi. Saran dari hanya ± 48 halaman bolak balik, tetapi dalam
validator telah diaplikasikan dengan mengedit booklet sudah disajikan KI, KD, Indikator dan
latar belakang lama. Tujuan Pembelajaran.
Penilaian kriteria kesembilan tentang Penilaian kriteria kedua belas tentang
kesesuaian ukuran huruf memperoleh nilai kejelasan gambar tumbuhan obat mendukukung
sebesar 0,99. Menurut validator sudah sesuai penyampaian materi pemanfaatan
antara jenis tulisan dan ukuran huruf sehingga keanekaragaman hayati dalam booklet
mudah dibaca yang digunakan pada media memperoleh nilai sebesar 0,99. Menurut
booklet. Ukuran booklet ini tidak begitu besar validator keseluruhan sudah jelas sehingga
sehingga jika menggunakan tulisan yang dapat menimbulkan minat untuk membaca.
banyak varisi dapat membuat tulisan sulit untuk Penilaian kriteria ketiga belas tentang
dibaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilana kalimat yang digunakan mudah dipahami
dan Cepi (2009: 92-93) bahwa tulisan indah memperoleh nilai sebesar 0,99. Menurut
yang menggunakan huruf-huruf dekoratif jika validator kalimat yang digunakan sudah baik
digunakan pada booklet yang ukurannya tidak sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda.
begitu besar akan mengalami kesulitan dalam Penilaian kriteria keempat belas tentang
membacanya. bahasa yang digunakan sesusuai dengan
Penilaian kriteria kesepuluh tentang (PEUBI) memperoleh nilai sebesar 0,99.
kejelasan materi tentang pemanfaatan Menurut validator sudah sesuai. Saran validator
keanekaragaman hayati yang disampaikan pada bahasa yang digunakan sudah baik dan benar
media booklet memperoleh nilai sebesar 0,99. sehingga hanya saja perlu ketelitian lagi dalam
Menurut saran validator konsisten dalam pengetikannya. Menurut Sudjana dan Rivai
menulis deskripsi, saran dari validator telah (2013: 11) bahwa dalam menerima dan
diaplikasikan . Menurut (Sudjana dan Rivai, menyimak pesan-pesan dalam media, siswa
2013: 11) bahwa selain membangkitkan perlu dibimbing dan dituntun untuk melihat,
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran membaca, dan menghubungkan keseluruhan
juga dapat membantu siswa meningkatkan pesan-pesan. Bahasa yang digunakan peneliti
pemahaman, menyajikan data dengan menarik sudah menggunakan bahasa yang sesuai dengan
dan terpercaya, memudahkan penafsiran data kaidah PEUBI.
dan memadatkan informasi. Dengan demikian, Penilaian kriteria kelima belas tentang
siswa diharapkan akan menerima dan menyerap keefektifan kalimat yang digunakan pada media
dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam booklet memperoleh nilai sebesar 0,99.
materi yang disajikan. Menurut validator perlu diperhatiakan tiap
Penilaian kriteria kesebelas tentang penulisan supaya tidak terjadi salah pengejaan.
rumusan materi dalam booklet dengan indikator Saran validator kalimat yang digunakan sudah
silabus memperoleh nilai sebesar 0,99. Pada baik dan benar, hanya saja perlu ketelitian
media booklet, indikator menjelaskan dalam penulisan kalimat. Hal ini sejalan dengan
pemanfaatan tumbuhan sebagai obat-obatan. pendapat Sudjana dan Rivai (2013: 21) bahwa
Tujuan pembelajarannya yakni, menyebutkan perhatian siswa harus dipusatkan pada gagasan
macam-macam pemanfaatan keanekaragaman pokok atau inti pelajaran sehingga perlu
hayati bagi manusia, memberikan contoh kalimat-kalimat harus ringkas tetapi padat dan
tumbuhan obat serta pemanfaatan tumbuhan mudah dipahami siswa.
yang ada dilingkungan sekitar, dan menjelaskan Berdasarkan hasil pengujian validasi
cara pengolahan salah satu tumbuhan yang media booklet didapatkan nilai rata-rata total
dimanfaatkan sebagai obat. Menurut saran dari validasi adalah 0,99. Hal ini menunjukkan
validator media booklet dapat ditambahkan bahwa booklet tersebut valid untuk digunakan
silabus. Saran dari validator sudah baik tetapi sebagai media pembelajaran. Hal ini sesuai
tidak diaplikasikan karena apabila dengan pernyataan Imtihana, dkk., (2014: 186)
menampilkan silabus booklet menjadi tebal dan bahwa booklet sangat efektif sebagai media
sudah melebihi kriteria booklet yang disajikan pembelajaran karena dapat meningkatkan

9
aktvitas siswa dan meningkatkan hasil belajar Pencernaan Lingkungan. Unnes Journal of
siswa. Namun, perlu dilakukan pengujian lebih Biologi Education,Vol 3 (2): 186-192
lanjut mengenai efektivitas booklet sebagai Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach
media pembelajaran untuk mengetahui To Content Validity. Jurnal Personnel
pemahaman siswa terhadap keanekaragaman Psychology. (28): 563-575.
tumbuhan obat. Media tidak akan efektif Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta:
apabila tidak dibantu dengan penyamaian atau Ghalia Indonesia.
arahan dari guru, hal ini sejalan dengan
pendapat Sudjana dan Rivai (2013: 5) yang Purwanto. (2008). Booklet Sebagai Alat
menyatakan bahwa apapun jenis media yang Promosi. (Online). (http://purwanto89.
diperlukan syarat utama adalah guru harus blogspot.com/2008/10/booklet.html,
mampu menggunakannya dalam proses diakses 11 Oktober 2016).
pembelajaran. Nilai dan manfaat yang Roza, F. (2012). Media Gizi Booklet. Padang:
diharapkan bukan pada medianya, tetapi POLTEKKES KEMENKES RI.
dampak dari penggunaan media oleh guru pada
saat terjadinya proses pembelajaran sebagai Sanaky, H.A. (2011). Media Pembelajaran.
upaya meningkatkan minat siswa dan hasil Yogyakarta: Kaubaka.
belajar siswa. Satmoko, S dan Astuti, H.T. (2006). Pengaruh
Booklet pada Peningkatan Pengetahuan
SIMPULAN DAN SARAN Peternakan Sapi Perah Tentang Inseminasi
Buatan di Kelurahan Nongkosawit,
Simpulan Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Media booklet berdasarkan hasil Jurnal Penyuluhan. Vol 2 (2): 79.
inventarisasi tumbuhan obat suku Dayak Iban Simamora, R. S. (2009). Buku Ajar Pendidikan
di Dusun Mungguk Kabupaten Kapuas Hulu dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
pada submateri manfaat keanekaragaman
hayati kelas X dinyatakan valid sebagai media Sitepu. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran.
pembelajaran pada sub materi pemanfaat Bangung: PT Remaja Rosdakarya.
keanekaragaman hayati dengan nilai rata-rata Sudjana, N dan Rivai, A. (2013). Media
tingkat validitas sebesar 0,99. Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Saran Algensindo.
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
disarankan perlunya dilakukan uji coba untuk
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
mengetahui keefektifan media booklet sebagai
media pembelajaran pada sub materi pemanfaat Suhartini. (2009, 16 Mei). Kajian Kearifan
keanekaragaman hayati kelas X SMA. Lokal. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian. Yogyakarta.
DAFTAR RUJUKAN Susilana, R dan Cepi, R. (2009). Media
Angkowo, A dan Kosasih (2007). Optimalisasi Pembelajaran: Hakikat, Pengem-bangan,
Media Pembelajaran. Jakarta: PT Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung:
Grasindo. Wacana Prima.
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Syukur, C dan Hernani. 2002. Budidaya
Jakarta: PT. Raja Grafindo Permai. Tumbuhan Obat Komersil. Jakarta:
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Penerbit Swadaya.
Yogyakarta: Gava Media. Wardani, M. (2008). Keragaman Tumbuhan
Imtihana, M., Martin, P.F. dan Priyono, B. Berguna di Cagar Alam Mandor
(2014). Pengembangan Buklet Berbasis Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian
Penelitian sebagai Sumber Belajar Materi Hutan dan Konservasi Alam. Vol. 5 (3):
251-266.

10
Yamasari, Y. (2010, 4 Agustus). Berkualitas. Seminar Nasional
Pengembangan Media Pembelajaran Pascasarjana X–ITS. ISBN No. 979-545-
Matematika Berbasis ICT yang 0270-1. Surabaya.

11

You might also like