Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Metode Sad Dharma Penyuluhan Agama Hindu Pada Masa Pandemi Covid-19
Implementasi Metode Sad Dharma Penyuluhan Agama Hindu Pada Masa Pandemi Covid-19
Implementasi Metode Sad Dharma Penyuluhan Agama Hindu Pada Masa Pandemi Covid-19
ABSTRACT
The COVID-19 pandemic that occurred in Indonesia changed all lines of human life,
both in the fields of education, health, economy, politics, socio-culture and religion. In the religious
field, the challenges of Hindu extension workers in carrying out guidance for people during this
pandemic are getting heavier. Prior to the pandemic, out reach was carried out by communicating
directly with the community both in temples, bale banjar, prisons, orphanages and other places
with an unlimited number of participants. Now all human activities are limited, including Hindu
religious counseling, it is obligatory to apply and participate in disseminating health protocols
to the community. The health protocols that must be implemented are physical distancing, avoiding
crowds, using masks and getting used to washing hands with soap to prevent transmission of the
corona virus. The implementation of the sad dharma method of Hindu religious extension workers
must also adjust to this pandemic. There are two coaching strategies during this pandemic, first
online, using social media and offline, namely interacting, communicating face to face with the
community. The two strategies can be implemented in the respective target areas in accordance
with the situation and conditions.
I. PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 merupakan Republik Rakyat Tiongkokpada tanggal 1
peristiwa menyebarnya penyakit Desember 2019 dan ditetapkan sebagai
coronavirusdisease 2019 yang disingkat pandemi oleh World Health Organization
COVID-19 di seluruh dunia. Penyakit ini (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Pandemi
disebabkan oleh virus corona jenis baru yang COVID-19 yang terjadi di Indonesia mengubah
bernama SARS-CoV-2 (severeacuterespiratory segala lini kehidupan manusia, baik pada
syndrome-coronavirus-2). Wabah ini pertama bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,
kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, politik, sosial budaya dan keagamaan.
170
IMPLEMENTASI METODE SAD DHARMA...(I Nyoman Buda Asmara Putra dkk, 170-180)
Masyarakat Hindu di Bali sudah sangat tanpa aturan kesehatan yang harus dipatuhi.
dikenal oleh dunia mempunyai kehidupan Kini segala aktivitas sosial manusia termasuk
keagamaan dan budaya yang selalu melekat salah satunya penyuluhan agama Hindu wajib
dengan kehidupan sehari-hari. Ini menjadi menerapkan aturan kesehatan atau protokol
tantangan yang sangat berat dalam kehidupan kesehatan yakni menjaga jarak
masyarakat Hindu dimasa pandemi ini dalam (phisicaldistancing), menghindari kerumunan,
menyelenggarakan upacara-upacara Yadnya, menggunakan masker dan membiasakan
dimana dalam pelaksanaanya selalu melibatkan mencuci tangan dengan sabun dengan air
banyak orang pada saat sekarang ini harus mengalir untuk mencegah penularan virus
dilaksanakan secara terbatas karena penyebaran corona. Penyuluh agama Hindu wajib
Virus COVID-19. Tentunya permasalahan ini memperhatikan protokol kesehatan untuk
menjadi tugas berat dari penyuluh agama Hindu melindungi diri sendiri dan orang lain saat
untuk memberikan informasi yang jelas kepada berinteraksi langsung karena virus corona ini
masyarakat mengenai bahaya dari penyebaran sangat ganas dan mematikan. Sudah banyak
virus ini jika masih melaksanakan upacara sekali korban keganasan virus ini di dunia mulai
yadnya tanpa batasan. Para penyuluh agama dari anak-anak, orang dewasa dan orang lanjut
Hindu diharapkan mampu mengedukasi usia. Penularan virus corona melalui percikan
masyarakat tentang bagaimana melaksanakan air liur (droplet) orang yang terpapar Virus
upacara-upacara keagamaan tanpa harus Corona. Untuk mencegah penularan virus
melanggar protocol kesehatan dari pemerintah. corona semakin meluas dan pembinaan
sesuai dengan fungsi dari penyuluh agama terhadap umnat Hindu tetap berlangsung,
yaitu: administratif, edukatif, fasilitatif, penyuluh agama Hindu dituntut mampu
konsultatif, dan transformatif, sebagai berinovasi untuk menjawab tantangan ini.
perpanjangan tangan dari pemerintah untuk Pada era perkembangan teknologi dan
memberikan penerangan kepada masyarakat informasi yang sangat pesat ini, penyuluh
bukan hanya masalah agama namun juga agama Hindu dituntut untuk memberikan
masalah atau isu-isu umum yang terjadi di pembinaan secara virtual ataupun daring. Hal
masyarakat binaanya. ini direalisasikan dengan membuat konten-
Sebelum pandemi penyuluhan dan konten pembinaan yang kemudian diunggah di
pembinaan agama dilakukan berkomunikasi media sosial. Dengan demikian pembinaan
langsung dengan masyarakat, baik kepada umat Hindu tetap dapat dilaksanakan
dilaksanakan di pura, bale banjar, lembaga melalui online. Pelaksanaan penyuluhan agama
pemasyarakatan, panti asuhan dan tempat lain Hindu secara online dipadukan dengan metode
dengan jumlah audien yang tidak terbatas dan sad dharma diharapkan mampu memberikan
171
Volume 4, No. 2, Oktober 2020 ISSN : 2598-0203
172
IMPLEMENTASI METODE SAD DHARMA...(I Nyoman Buda Asmara Putra dkk, 170-180)
173
Volume 4, No. 2, Oktober 2020 ISSN : 2598-0203
kemauan untuk menjadikan diri sebagai memberikan pencerahan kepada umat tentang
pembelajar, yakni tiada henti-hentinya nilai-nilai ajaran Hindu.Metode yang dilakukan
meningkatkan kualitas diri melalui adalah dengan sad dharma. Pesan yang
pembelajaran terhadap berbagi aspek disampaikan dengan metode sad dharma ini
keagamaan Hindu, baik melalui jalur minimal mampu untuk memberikan efek
pendidikan formal, Informal, maupun kognitif yang nantinya dapat diterapkan umat
nonformal. Kualitas diri saja belum cukup Hindu di wilayah binaan untuk memberikan
tanpa adanya spirit kerja dan pelayanan dalam pemahaman yang utuh tentang agama Hindu
pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluhan. (Untung, 2018: 19). Kehadiran media sosial
Spirit ini dapat dibangun dengan membangun dapat dimanfaatkan untuk membantu para
keyakinan bahwa kerja adalah yajna penyuluh agama Hindu dalam melaksanakan
(persembahan). Dengan spirit inilah penyuluh tugas dan fungsinya. Kurangnya layanan
agama Hindu mampu melaksanakan penyuluh agama Hindu yang dapat diberikan
swadharmanya sejalan dengan visi, misi, dan kepada masyarakat dapat dioptimalisasikan
aturan yang berlaku (Tim Penyusun, 2012). dengan memanfaatkan teknologi informasi
yang perkembangannya sangat maju dan pesat.
2.2 Sad Dharma Sebagai Metode Media sosial sebagai bagian dari
Penyuluhan Agama Hindu pengembangan teknologi informasi telah
Pelaksanaan penyuluhan pada dasarnya banyak dipergunakan oleh masyarakat untuk
adalah bentuk peningkatan pembinaan yang ada berinteraksi (Triyana & Ratmini, 2020: 84).
terutama yang ada di wilayah binaan. Hal yang Pada masa pandemi COVID-19 ini,
lain adalah bentuk penanaman nilai dan dasar- beberapa metode sad dharma untuk melakukan
dasar tentang penerapan keagamaan yang ada pembinaan terhadap umat dapat dilakukan
dalam ajaran Hindu kaitannya dengan sraddha secara online misalnya dharma wacana, dharma
umat Hindu. Keberadaan penyuluh pada gita, dharmatula dan dharmashanti. Materi yang
dasarnya adalah untuk memberikan pembinaan disampaikan direkam menggunakan media
kepada umat sesuai dengan wilayah binaannya. elektronik kemudian diunggah di media sosial
Hal yang terkait dengan pembinaan pada seperti Facebook, Instagram, dan
dasarnya adalah bagian integral dari tugas YouTube.Strategi ini sangat efektif di masa
pokok penyuluh terutama PNS dan Non PNS pandemi karena sebagian besar masyarakat
yang ada di setiap wilayah binaannya (Untung, beraktivitas di rumah, sehingga mempunyai
2018: 18) waktu yang luang untuk menonton video yang
Bentuk penyuluhan yang dilakukan diunggah di media sosial. Apabila suatu daerah
oleh para pembina keagamaan ini untuk memiliki media pendukung yang lengkap dan
174
IMPLEMENTASI METODE SAD DHARMA...(I Nyoman Buda Asmara Putra dkk, 170-180)
jaringan internet yang kuat, pembinaan umat padanannya dalam bahasa Indonesia. Bahasa
bisa dilakukan dengan siaran langsung (Yasa yang dipergunakan dalam dharmawacana di
& Oktaviana, 2020). Adapun metode sad samping bahasa Indonesia yang baik dan
dharma tersebut adalah sebagai berikut: benar dapat juga dipakai bahasa daerah
a. Dharma Wacana setempat.
Dharma wacana mengandung arti
mewacanakan dharma di tengah-tengah b. Dharma Gita
masyarakat. Kegiatan mewacanakan dharma Dharma gita artinya nyanyian keagamaan.
ini di masa lalu disebut upanisada. Secara tradisional telah dilaksanakan di
Terminologi upanisad atau upanisada seluruh Indonesia. Kegiatan ini di Bali
mengandung arti dan sifatyang disebut makidung, makakawin, magaguritan
“Rahasyapadesa” dan merupakan bagian atau mamutru. Bila lagu keagamaan ini
dari kitab sruti. Pada masa yang lalu ajaran dirangkaikan dalam mengiringi suatu
upanisad sering dihubungkan dengan upacara seperti; dewa yajna, dharmagita ini
“pawisik” yakni rahasia yang diberikan oleh dapat disebut sebagai dharmagita anjali atau
seseorang guru kerohanian kepada siswa gitanjali. Di samping itu lagu-lagu
atau muridnya dalam jumlah yang sangat keagamaan ini dikaitkan pula dengan
terbatas. Dengan istilah dharmawacana kesenian tradisional seperti halnya Arja, Tari
dimaksudkan sebagai metode penerangan Topeng, Bondres di Bali yang merupakan
agama Hindu yang diberikan secara umum salah satu cara menarik minat pendengar
kepada umat Hindu sesuai sifat, tema, dalam rangka mendalami ajaran Weda.
bentuk jenis kegiatan keagamaan yang Bahkan usaha untuk menyusun atau
dilaksanakan menurut desa (tempat), kala mengarang lagu-lagu keagamaan melalui
(waktu) dan patra (keadaan). Dharma sayembara sebagai persembahan atau
wacana bertujuan untuk meningkatkan gitanjali sangat positif jika digalakkan di
pengetahuan keagamaan Hindu di kalangan kalangan seniman. Dharma gita bertujuan
masyarakat Hindu dalam rangka untuk tetap menjaga dan memelihara
meningkatkan Sraddha dan Bhakti sebagai warisan budaya tradisional yang berdasarkan
pengamalan ajaran agama. Dharma wacana keagamaan. Di samping itu melalui dharma
sangat baik apabila disampaikan melalui gita diharapkan akan mampu memberikan
ungkapan bahasa yang mudah dimengerti, sentuhan rasa kesucian, kekhidmatan serta
dihayati dan diresapi oleh hadirin. Mampu kekhusukkan dalam pelaksanaan kegiatan
memukau dan dihindari penggunaan istilah- keagamaan. Materi dharma gita diambil
istilah asing, kecuali belum atau tidak ada langsung dari kitab suci serta sastra-sastra
175
Volume 4, No. 2, Oktober 2020 ISSN : 2598-0203
176
IMPLEMENTASI METODE SAD DHARMA...(I Nyoman Buda Asmara Putra dkk, 170-180)
Penyuluh agama Hindu dalam ajaran Weda dalam kehidupan di dunia ini
memberikan pembinaan kepada umat harus (PHDI, 2013: 261)
berdasarkan dharma. Sumber dharma adalah Swastikarana Pedoman Ajaran Hindu
Weda. Isi Weda disamping sebagai penuntun Dharma menyebutkan ada tujuh perilaku
sradha dan bhakti kepada Hyang Widhi, Weda mengamalkan dharma sebagaimana tertuang
mengajarkan umat menjaga kelestarian alam dalam Wrehaspati Tattwa, 25 sebagai berikut:
(bhutahita) berdasarkan hukum alam atau rta Sila yajnatapodanam
dan memelihara kualitas kehidupan individu pravrajyabhiksurevaca
dan sosial berdasarkan dharma. Sradha, bhakti, yogascapisavasena
rta, dan dharma itu berbeda pengertian tetapi dhamasyekevinirnayah.
dalam pengamalannya terpadu satu dengan
yang lain. Dari konsep inilah muncul asih, Terjemahannya:
punia dan bhakti. Asih artinya memelihara alam Mewujudkan sila, yajna, tapa, dana,
berdasarkan rta. Punia artinya mengabdi pada prawrajya, bhiksu dan melakukan yoga.
sesama manusia berdasarkan dharma. Asih dan Itulah rincian pengamalan dharma. Itu juga
punia itulah sebagai wujud bhakti kita kepada yang disebut jnana.
Hyang Widhi. Tidaklah benar kegiatan
beragama Hindu yang demikian meriah dan Dharma berarti kebenaran, kewajiban,
bergairah tetapi dalam prakteknya merusak juga berarti kebajikan. Agar manusia dapat
alam dan merusak kebersamaan, akhirnya melakukan tujuh rincian pengamalan dharma,
merusak diri sendiri. Asih, punia, dan bhakti pertama-tama dharma diarahkan untuk
sesungguhnya merupakan implementasi dari membina diri sendiri (swaartha), kemudian
ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan dijadikan kekuatan untuk melayani hidup
sehari-hari. Asih, punia, dan bhakti yang sesama (para artha). Semua itu sebagai wujud
terpadu dengan tepat dan benar akan bhakti pada Hyang Widhi. Menurut pustaka
melahirkan kehidupan yang bahagia. Hubungan Wrehaspati Tattwa 25, ada tujuh perilaku yang
yang harmonis antara manusia dengan Hyang seyogyanya dilakukan sebagai wujud
Widhi melalui sradhadan bhakti. Hubungan pengamalan dharma. Adapun ketujuh perilaku
harmonis antara manusia dengan alam tersebut adalah sebagai berikut:
lingkungannya dengan dasar asih dan hubungan 1. Sila ngaraningmangraksa acara rahayu.
harmonis antara manusia dengan sesamanya Artinya, sila namanya, menjaga kebiasaan
dengan punia atau saling mengabdi. Tiga baik dan benar. Misalnya, sembahyang
hubungan itu sebagai bentuk pengamalan setiap hari, tidur tidak terlalu malam, bangun
pagitepat waktu, disiplin dalam hal makanan
177
Volume 4, No. 2, Oktober 2020 ISSN : 2598-0203
178
IMPLEMENTASI METODE SAD DHARMA...(I Nyoman Buda Asmara Putra dkk, 170-180)
Patanjali I.1. sebagai berikut: YouTube dan pembinaan secara offline dengan
yogascittavrttinirodah. Artinya, yoga adalah berinteraksi langsung dengan masyarakat.
pengendalian gelombang pikiran dalam Kedua strategi pembinaan ini disesuaikan
alam pikiran. Untuk mencapai rohani yang dengan situasi dan kondisi pada daerah binaan
jernih Yoga Patanjali mengajarkan agar kita masing-masing. Penyuluh agama Hindu dalam
melakukan delapan tahapan yoga yaitu memberikan pembinaan kepada umat harus
yama, niyama, asana, pranayama, berdasarkan dharma. Sumber dharma adalah
pratyahara, dharana, dhyana, dan Weda. Isi Weda disamping sebagai penuntun
puncaknya barulah samadi atau kondisi sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang
rohani suci yang tenang dan jernih. Widhi, Weda juga mengajarkan umat menjaga
Demikianlah tujuh tahapan yoga yang harus kelestarian alam berdasarkan hukum alam dan
dilakukan dalam mengamalkan dharma atau memelihara kualitas kehidupan individu dan
agama Hindu (PHDI, 2013: 261-264) sosial berdasarkan dharma.
DAFTAR PUSTAKA
III. PENUTUP
Penyuluh agama Hindu memiliki tugas Suhardi, Untung. 2018.Strategi Komunikasi
pokok melaksanakan bimbingan keagamaan Penyuluh agama Hindu (Studi
Hindu dan penyuluhan pembangunan melalui Pembinaan Umat Hindu Di DKI Jakarta)
bahasa agama. Dalam tugas penyuluh agama Dharmasmrti Vol 9 No 2 Oktober 2018
Hindu memiliki lima fungsi yaitu administratif, Tim Penyusun. 2012. Pedoman Pelaksanaan
edukatif, fasilitatif, konsultatif, dan Tugas Penyuluh agama Hindu.
transformatif. Penyuluh agama Hindu dalam Denpasar: Kementerian Agama Provinsi
melaksanakan tugas dan fungsinya pada masa Bali.
pandemi COVID-19 ini wajib menerapkan dan Tim Penyusun. 2005. Petunjuk Teknis
sekaligus menyosialisasikan protokol Pelaksanaan Dharma Wacana.
kesehatan kepada umat.Implementasi metode Surabaya: Paramita.
sad dharma yakni dharma wacana, dharma Triyana, I Gusti Ngurah dan Ratmini, Ni Ketut
gita, dharmatula, dharmasadhana, Sri. 2020. Pemanfaatan Media Sosial
dharmayatra dan dharmashanti sebagai media Untuk Penyuluhan Agama Hindu.
pembinaan umat pada masa pandemi ini bisa Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya
secara online dan offline. Pelaksanaan Vol. 4, No. 1, Maret 2020, pp. 83-90 p-
pembinaan secara onlinedengan memanfaatkan ISSN 2549-7928 e-ISSN 2621-1017
media sosial seperti Facebook, Instagram,
179
Volume 4, No. 2, Oktober 2020 ISSN : 2598-0203
180