Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Volume, Nomor, Oktober 20XX

ISSN: 2338-039007 pp. XXX-XXX

Efektivitas Strategi Latihan Instrumen Musik dan Vokal Pada Mahasiswa

Mohamad Alfiah Akbar, Layung Jingga Artista


Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jl. Parangtritis Km 6,5 Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta
mohamadalfiahakbar@isi.ac.id

.
Abstract
This study aims to determine the effectiveness of musical instrument and vocal practice strategies for students in the
ISI Yogyakarta Music Department. The research sample consisted of 55 subjects who were in the third and fifth semesters, we
assume that students who are in that semester have gained experience in vocal and instrument training given by the lecturer.
The method used in this research is descriptive quantitative. Quantitative data were obtained through the analysis of the
subject's answer scores on the questionnaire on the effectiveness of the practice strategy in order to obtain an overview of the
students' musical instrument and vocal practice strategies. In analyzing the level of effectiveness of the students' musical
instrument and vocal practice strategies, we categorized them using a hypothetical score. With 3 categories to determine the
level of effectiveness of student training, namely effective, moderately effective, and ineffective. From the results of the analysis
of the subject's answer scores on the exercise strategy effectiveness questionnaire, it shows that there are no subjects in the
ineffective category, 24 subjects are in the moderately effective category, and 33 subjects are in the effective category.

Keywords: Effectiveness, Practice Strategies, Musical Instruments and Vocals.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi latihan instrument
musik dan vokal pada mahasiswa di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Sampel penelitian terdiri
dari 55 subjek yang berada di semester tiga dan lima, kami asumsikan mahasiswa yang berada
pada semester tersebut telah mendapatkan pengalaman latihan instrument dan vokal yang
diberikan oleh dosen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor jawaban subjek pada kuesioner
efektifitas strategi latihan sehingga diperoleh gambaran mengenai strategi latihan instrument
musik dan vokal mahasiswa. Dalam menganalisis tingkat efektivitas strategi latihan
instrument musik dan vokal mahasiswa, kami melakukan pengkategorian menggunakan skor
hipotetik. Dengan 3 kategori untuk mengetahui tingkat efektivitas latihan mahasiswa yaitu
efektif, cukup efektif, dan tidak efektif. Dari hasil analisis skor jawaban subjek pada kuesioner
efektifitas strategi latihan, menunjukkan bahwa tidak ada subjek yang berada pada kategori
tidak efektif, ada 24 subjek berada pada kategori cukup efektif, dan 33 subjek berada pada
kategori efektif.

Kata kunci: Efektivitas, Strategi Latihan, Instrumen Musik dan Vokal

PENDAHULUAN menghadapi tugas-tugas dalam bentuk


Efektivitas strategi latihan materi perkuliahan praktek instrumen musik
mahasiswa menjadi syarat untuk atau vokal, mempelajari repertoar baru,
mempersiapkan repertoar resital akhir, dan dan pengaruh sosial atau lingkungan dalam
sebagainya. Latihan yang efektif sebenarnya latihan instrumen musik pada musisi pemula
dapat dilatih dan dikembangkan dengan dan menengah. Dengan menggunakan
berbagai cara (Akbar, 2020). Menurut model pembelajaran yang dirancang oleh
Prichard (2012), dengan memahami dan McPherson dan Zimmerman (2002) hasilnya
menerapkan konsep latihan yang diatur dan menunjukkan bahwa musisi yang berlatih
disusun secara sadar dan sistematis dapat instrument dengan mengatur jadwal latihan
membentuk siswa menjadi pembelajar yang secara mandiri lebih efektif dan efisien.
efektif dan mandiri. Prichard meneliti Selain itu, musisi menggunakan metode
tentang konsep latihan musik yang diatur gabungan subscale yaitu prediksi jumlah jam
dan disusun secara sistematis pada siswa per hari yang dihabiskan musisi dalam
ansambel Sekolah Menengah Musik. Konsep berlatih, serta persentase waktu yang
tersebut antara lain; latihan yang diatur dihabiskan musisi dalam berlatih dengan
sendiri yaitu siswa aktif secara metakognitif, musik/lagu tertentu atau yang bertujuan
dan ada motivasi. Karena siswa yang mampu melatih teknik dalam lagu tersebut.
mengatur latihan secara mandiri mampu Hasil penelitian ini memberikan
menetapkan tujuan yang spesifik untuk sesi pemahaman bagaimana proses latihan
latihan mereka, belajar mandiri, dan instrument secara individu untuk musisi
menggunakan strategi yang efektif untuk pemula dan menengah. Bukti validitas dan
mencapai tujuan, serta mengevaluasi hasil reliabilitas perilaku latihan secara mandiri
latihan mereka sendiri. yang sesuai untuk aplikasi penelitian dan
Konsep berikutnya adalah pengajaran dalam konteks pembelajaran
pemodelan latihan, artinya guru dapat secara instrument musik. Bagaimanapun,
efektif mencontohkan perilaku atau strategi penelitian ini telah memberikan pandangan
latihan untuk siswa, perilaku yang bahwa model pembelajaran musik secara
dicontohkan harus relevan dengan keadaan mandiri oleh McPherson dan Zimmerman
siswa. Yaitu, menggambarkan perilaku dan adalah kerangka teoritis yang dapat
strategi latihan yang efektif berdasarkan mendukung penelitian ini, bagaimana
pada karya musik yang sedang dipelajari mahasiswa melatih instrument musik dan
siswa. Konsep yang terakhir yaitu, catatan vokal secara efektif.
latihan. Konsep ini berfungsi sebagai titik Selain itu, mengetahui gambaran
awal untuk merumuskan tujuan yang akan proses melatih instrument musik dan
dimasukkan sebagai tugas dalam catatan merefleksikan strategi yang dipilih oleh
latihan siswa, dan yang akan dilatih di mahasiswa untuk memperbaiki
rumah. Kemudian mengidentifikasi bagian- keterampilan mereka juga sangat penting
bagian yang sulit, pemilihan strategi latihan untuk diketahui. Mcphershon, dkk (2019)
yang berkontribusi pada peningkatan meneliti tentang mikroanalisis latihan
individu, dan refleksi pada efektivitas instrument musik yang didasarkan pada
pelaksanaannya. model pembelajaran self-regulated tiga fase
Miksza (2012) meneliti tentang (yaitu, Pemikiran, Kinerja, dan Refleksi Diri).
motivasi, metode latihan, manajemen waktu, Dengan meneliti dua subjek mahasiswa
semester pertama yang dibandingkan dalam mereka dengan mengelola dan
tiga waktu yang berbeda selama satu merencanakan latihan, memilih,
semester saat mereka mempersiapkan ujian memodifikasi dan mengadaptasi strategi
penyajian. mereka sendiri. Memahami strategi, metode,
Proses pembelajaran dan latihan dan proses latihan mahasiswa sebagai
dikonseptualisasikan sebagai entitas pembelajar yang efektif dan mandiri adalah
temporal dengan bagian awal, tengah, dan upaya yang sangat penting bagi praktisi dan
akhir yang jelas, yang mencerminkan usaha pendidik musik. Beberapa literatur telah
mahasiswa untuk mengatur pembelajaran membahas bagaimana musisi dalam
dan latihan mereka sendiri. Dengan cara ini, mengembangkan keterampilan bermain
proses dibatasi oleh peristiwa sebelumnya instrumen musik dapat menjadi efektif
dan peristiwa berikutnya, mencatat (Nielsen, 2001; McPherson & Renwick, 2001;
dependensi secara berurutan, dan Hallam dkk., 2012; Araújo, 2016; Araújo &
menyimpulkan sebab akibat tentang Hein, 2019).
perubahan pengaturan diri mahasiswa Efektivitas latihan adalah latihan
dalam konteks latihan yang akan ditentukan. yang dilakukan secara sadar dan disengaja
Hasilnya menunjukkan bahwa dua dengan penuh konsentrasi yang intens ketika
model pembelajaran mandiri yang bervariasi mahasiswa menetapkan tujuan hasil dari
mengenai bagaimana mikroanalisis dapat latihan mereka (Ericsson, dkk, dalam
digunakan untuk memberi pedoman kepada Araújo, 2016). Menurut Araújo (2016),
mahasiswa untuk memikirkan apa yang pendekatan untuk berlatih secara efektif
mereka lakukan dan kemudian yang harus dimiliki yaitu: 1) memiliki tujuan
merefleksikan strategi yang dapat digunakan yang jelas dan memiliki tantangan untuk
untuk memperbaiki permainan mereka diatasi; 2) berkonsentrasi selama melatih
secara kritis. Hasil penelitian ini tugas yang harus diselesaikan; 3) memiliki
menginformasikan model pembelajaran dan kegigihan untuk mengulangi bagian-bagian
latihan yang bertujuan untuk memutus yang sulit dalam repertoar musik dan
siklus kebiasaan yang tidak baik dalam memperbaiki kesalahan; dan 4) menemukan
praktek instrument musik dengan strategi alternatif untuk mencoba
mendorong mahasiswa untuk menjadi lebih menyelesaikan bagian-bagian yang sulit
behavioris, metakognitif, dan secara motivasi pada repertoar musik yang dilatih.
terlibat dalam pembelajaran dan latihan Perspektif lain agar latihan efektif adalah
mereka sendiri. kegiatan yang mencapai hasil akhir yang
Efektivitas latihan dapat dilihat diinginkan dalam waktu sesingkat mungkin
dalam hal paradigma belajar mandiri tanpa mengganggu tujuan jangka panjang
(Miksza, 2012). Dari perspektif ini, (Hallam, 1997) dengan melibatkan peran
pembelajaran dan latihan musik terjadi metakognisi yaitu, pengetahuan tentang
melalui interaksi sosial, kognitif, proses strategi latihan yang merupakan elemen
afektif dan motivasi (McPherson, & penting dalam proses latihan instrumen
Zimmerman, 2002). Musisi mengatur diri musik dan vokal (Hallam, 2001).
sendiri untuk meningkatkan keterampilan
Mahasiswa seharusnya memiliki METODE
kapasitas untuk merencanakan, menetapkan Berdasarkan permasalahan yang
tujuan, dan membayangkan kesuksesan di akan diteliti, metode yang digunakan dalam
masa depan, hal ini membentuk bagaimana penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
mereka selanjutnya akan berperilaku ketika Data kuantitatif diperoleh melalui analisis
mereka mengejar tingkat keterampilan skor jawaban subjek pada kuesioner
dalam memainkan instrument musik dan efektivitas strategi latihan sehingga
vokal yang semakin maju. Karena kapasitas diperoleh gambaran mengenai strategi
kesadaran diri yang reflektif, mahasiswa latihan instrument musik dan vokal
dapat mengetahui tindakan, pikiran, dan mahasiswa.
perasaan mereka sendiri sebelum, selama, Subjek penelitian adalah mahasiswa
dan setelah upaya mereka mempelajari yang berada pada semester tiga dan semester
sesuatu yang baru atau sesuatu yang sudah lima berjumlah 55 subjek. Kami asumsikan
dipelajari (Hallam dkk., 2019). Outputnya, mahasiswa yang berada pada semester
mahasiswa yang berhasil adalah mereka tersebut telah mendapatkan pengalaman
yang telah belajar untuk memanfaatkan latihan instrument dan vokal yang diberikan
atribut-atribut tersebut dalam mengatur oleh dosen.
pembelajaran dan latihan mereka. Sedangkan Alat pengumpulan data
Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dalam penelitian ini adalah kuesioner milik
dari tuntutan keberhasilan proses kegiatan Hallam (Hallam dkk., 2019) dengan tujuh
pembelajaran (Akbar & Jatmika, 2020) analisis faktor yang berguna untuk
Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi variabel strategi latihan dan
bertujuan untuk mengetahui efektivitas efektivitasnya. Tujuh analisis faktor tersebut
strategi latihan instrument musik dan vokal kemudian dimodifikasi dan diturunkan
mahasiswa di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. menjadi aitem-aitem. Sebelum digunakan
Apakah strategi pembelajaran dan latihan kuesioner diuji coba terlebih dahulu, uji
mereka sudah efektif dan berkualitas. Hal ini tersebut antara lain uji validitas dan
penting untuk diteliti karena dengan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini
mengetahui efektivitas pembelajaran dan adalah validitas isi, yang dapat diestimasi
latihan instrument musik dan vokal lewat pengujian terhadap tes dengan analisis
mahasiswa maka dosen dapat mengetahui, rasional.
mengembangkan, dan menerapkan metode Uji reliabilitas mengacu pada
latihan yang efektif untuk mahasiswa. konsistensi atau kepercayaan hasil alat ukur
Sehingga tujuan dari pembelajaran dan yang mengandung makna kecermatan
latihan dapat tercapai lebih maksimal. pengukuran, atau sejauh mana hasil suatu
Meskipun telah ada banyak pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2012).
penelitian yang meneliti tentang efektivitas Penelitian ini menggunakan pendekatan
pembelajaran, tetapi yang meneliti tentang konsistensi internal untuk memperkirakan
efektivitas pembelajaran dan latihan tinggi rendahnya reliabilitas dengan
instrument musik dan vokal di Indonesia menggunakan teknik estimasi Alpha
masih sangat sedikit. Cronbach. Kuesioner diuji cobakan pada 30
subjek di prodi penciptaan musik yang apabila besarnya koefisien korelasi berada
memiliki karakteristik yang sama dengan pada angka 0,308 atau lebih (rxy > 0,308).
subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan syarat tersebut
dalam melakukan uji coba alat ukur.
HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan syarat tersebut, maka suatu
Penelitian ini bertujuan untuk aitem yang koefisien korelasinya berada di
mengetahui efektivitas strategi latihan bawah 0,308 dinyatakan aitem tersebut
instrument musik dan vokal mahasiswa. gugur dan tidak dapat digunakan dalam
Efektivitas strategi latihan tersebut diketahui penelitian.
melalui kuesioner yang disusun berdasarkan Berdasarkan hasil uji coba kuesioner
tujuh analisis faktor (Hallam dkk., 2012) efektifitas strategi latihan instrumen musik
yaitu; 1) Strategi latihan sistematis; 2) dan vokal diperoleh hasil bahwa dari 41
Menyusun tahapan latihan; 3) Menggunakan aitem yang telah diujicobakan terdapat 35
metronome; 4) Menggunakan strategi aitem dinyatakan sahih dan 6 aitem
analisis; 5) Strategi latihan yang tidak efektif; dinyatakan gugur. Rentang koefisien
6) Konsentrasi; 7) Kesalahan yang segera korelasi aitem kuesioner berkisar antara
diperbaiki. Yang dikembangkan dan 0,342 sampai dengan 0,893.
dimodifikasi untuk mengetahui efektivitas Sedangkan reliabilitas alat ukur
strategi latihan yang dilakukan oleh dalam penelitian ini menggunakan
mahasiswa. pendekatan konsistensi internal, yaitu
Kuesioner diujicobakan terhadap 31 dengan menghitung koefisien reliabilitas
subjek di prodi penciptaan musik yang Alpha Cronbach. Reliabilitas kuesioner diukur
memiliki karakteristik subjek yang sama dengan formulasi reliabilitas Alpha, karena
dengan karakteristik subjek penelitian. Uji data untuk menghitung koefisien reliabilitas
validitas dilakukan untuk mengetahui Alpha yang diperoleh dengan cara membelah
sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu kuesioner yang akan diestimasi
alat ukur dalam menjalankan fungsi reliabilitasnya menurut banyaknya item
ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan (Azwar, 2012).
mempunyai validitas yang tinggi bila alat Reliabilitas dinyatakan dengan
ukur tersebut menjalankan fungsi ukur koefisien reliabilitas (rxx1) yang nilainya
sesuai dengan tujuan dilakukannya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan
pengukuran tersebut. 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
Pengujian kesahihan aitem dalam mendekati nilai 1,00 berarti semakin tinggi
penelitian digunakan uji analisis aitem, yaitu reliabilitasnya. Sebaliknya semakin rendah
dengan mengkorelasikan skor tiap-tiap koefisien reliabilitas mendekati nilai 0 berarti
aitem dengan skor totalnya (criterian of semakin rendah reliabilitasnya (Azwar,
internal consistency). Artinya, korelasi yang 2012).
tinggi menunjukkan kesesuaian antara Hasil uji reliabilitas terhadap 35 aitem
fungsi aitem dengan alat ukur secara yang dinyatakan sahih pada kuesioner
keseluruhan (Azwar, 2012). Lebih lanjut efektifitas strategi latihan instrumen musik
dikatakan, suatu aitem dianggap baik dan vokal diperoleh koefisien reliabilitas
Alpha sebesar 0,913. Hal tersebut Tabel 1. Standar Pembagian Kategori.
mengindikasikan bahwa pengukuran Kategori Kriteria
kuesioner efektifitas strategi latihan Efektif X > Meanhipotetik + 1,5
instrumen musik dan vokal mempunyai SDhipotetik
tingkat kepercayaan sebesar 91,3% dan
Cukup efektif (Meanhipotetik – 1,5 SDhipotetik)
menunjukkan variasi eror sebesar 8,7%.
£X£
Setelah dilakukan uji coba, kuesioner
(Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik)
disebar melalui google form kepada
mahasiswa semester tiga berjumlah 33 subjek Tidak efektif X < Meanhipotetik – 1,5
dan semester lima berjumlah 22 subjek SDhipotetik
sehingga total berjumlah 55 subjek, dengan
rentang usia 18 sampai 21 tahun. Jumlah Skor minimum dan skor maksimum
subjek dari prodi penyajian musik 17, prodi dari masing-masing aitem kuesioner strategi
pendidikan musik berjumlah 17, dan prodi latihan yang diterima yaitu 35 aitem. Skor
minimum adalah 35 X 1 = 35. Skor maksimal
musik berjumlah 21.
hipotetiknya adalah 35 X 7 = 245. Sehingga
Analisis data menggunakan analisis luas jarak sebarannya adalah skor
statistik deskriptif dengan SPSS versi 16, data maksimum dikurangi skor minimum 245 –
penelitian yang berupa angka akan 35 = 210 dan hasil pengurangan dibagi
dikualitatifkan sehingga hasil yang diperoleh dengan 2 yaitu 210 : 2 = 105 sehingga
dapat dideskripsikan. didapatkan Meanhipotetik = 105 + 35 = 140.
Sedangkan untuk standar deviasi
Kuesioner strategi latihan terdiri dari
hipotetik (SDhipotetik) adalah dengan cara membagi
35 butir aitem, setiap pernyataan dari subjek mean hipotetik (Meanhipotetik) dengan 6. 140 : 6 =
diberi skor sesuai dengan nilai kuesioner 23,33 (SDhipotetik). Perhitungan dalam menentukan
yang diberikan pada setiap pernyataan, nilai kriteria adalah sebagai berikut: kategori
kemudian dijumlahkan sehingga mendapat efektif Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik = 140 + (1,5 x
skor total pada kuesioner tersebut yang 23,33) = 174,9. Untuk kategori cukup efektif
ditentukan dari rentang skor di antara nilai
dihitung berdasarkan kategorisasi jenjang
kategori efektif dan tidak efektif. Sedangkan
(ordinal). Tujuan kategorisasi ini adalah untuk kategori tidak efektif Meanhipotetik – 1,5
menempatkan individu ke dalam kelompok- SDhipotetik = 140 – (1,5 x 23,33) = 105. Maka
kelompok yang posisinya berjenjang berdasarkan penghitungan kategorisasi di atas
menurut suatu kontinum berdasarkan dapat dilihat pada table berikut:
atribut yang diukur (Azwar, 2012).
Tabel 2. Skor Total
Dalam menganalisis tingkat
efektivitas strategi latihan instrument musik
Descriptive Statistics
dan vokal mahasiswa, kami melakukan N Minimum Maximum Mean Std.
pengkategorian menggunakan skor Deviation
hipotetik. Yang terdiri dari 3 kategori yaitu Total 55 126 223 177.53 16.233
efektif, cukup efektif, dan tidak efektif. Valid N 55
Pembagian kategori dapat dilihat pada table (listwise)
di bawah ini:
Tabel 3. Hasil Perhitungan Kategori Strategi instrument musik dan vokal pada subjek
Latihan.
yang berada di kategori efektif sebesar
Frequ Perce Valid Cumulat
56,36%. Dan tidak ada subjek yang berada di
ency nt Perce ive
nt Percent kategori tidak efektif.
Cukup 24 43.6 43.6 43.6 Hasil ini menunjukkan bahwa rata-
Efektif rata strategi latihan mahasiswa efektif,
berdasarkan pada tujuh analisis faktor yaitu
Efektif 31 56.4 56.4 100.0 1) Strategi latihan sistematis; 2) Menyusun
tahapan latihan; 3) Menggunakan
Total 55 100.0 100.0
metronome; 4) Menggunakan strategi
Berdasarkan hasil pengkategorisasian norma analisis; 5) Strategi latihan yang tidak efektif;
yang telah dibuat, diketahui bahwa tidak 6) Konsentrasi; 7) Kesalahan yang segera
ada subjek dengan strategi latihan tidak diperbaiki. Penelitian ini menemukan skor
efektif, 24 subjek berada pada kategori tertinggi untuk sebagian besar jawaban
strategi latihan cukup efektif, dan 31 subjek subjek pada penggunaan strategi analisis,
berada pada kategori strategi latihan efektif. konsentrasi, dan kesalahan yang segera
Proporsi dapat dilihat pada diagram di diperbaiki. Hal ini menunjukkan bahwa
bawah ini: mahasiswa sudah terbiasa dalam melakukan
analisis pada karya yang dimainkan dan
mereka tahu jika mereka melakukan
kesalahan ketika berlatih. Pendekatan
analisis dapat membantu lebih cepat dalam
proses menghafal karya yang sedang dilatih
(Hallam dkk., 2012; Nielsen, 2001). Selain itu
rata-rata subjek juga tidak mengadopsi
strategi latihan yang tidak efektif yaitu
memainkan karya dari awal sampai akhir
tanpa berhenti walaupun melakukan
kesalahan, subjek mampu mengenali

Gambar 1. Proporsi Kategori Strategi Latihan kesalahan dan segera memperbaiki


Instrumen Musik dan Vokal kesalahan tersebut. Mereka melatih karya
dengan mengambil bagian-bagian kecil dari
Dari hasil analisis pengkategorian karya tersebut. Meskipun strategi ini
efektivitas strategi latihan instrument musik tampaknya tidak efektif dalam jangka
dan vokal mahasiswa yang didasarkan pada panjang, strategi ini hanya cocok untuk
strategi latihan, konsentrasi, dan manajemen diterapkan pada tahap awal pembelajaran
latihan bahwa persentase efektifitas latihan instrument (Hallam dkk., 2012).
instrument musik dan vokal pada subjek di Sedangkan jawaban subjek dengan
kategori cukup efektif sebesar 43,64%. skor terendah rata-rata berada pada
Sedangkan persentase efektifitas latihan kurangnya penggunaan strategi latihan yang
sistematis, Menyusun dan merencanakan
tahapan latihan. Hal ini menunjukkan bahwa KESIMPULAN
kurangnya pengaturan diri subjek dalam Hasil penelitian ini menunjukkan
membuat jadwal latihan, mengevaluasi hasil bahwa tidak ada subjek yang berada pada
latihan, dan menentukan materi apa yang kategori strategi latihan tidak efektif, 24
akan dilatih di hari berikutnya. Subjek subjek berada pada kategori strategi latihan
terbiasa melatih apa yang mereka inginkan cukup efektif, dan 31 subjek berada pada
saja. kategori strategi latihan efektif. Hasil ini
Subjek yang mengatur latihan memiliki implikasi praktis untuk pendidik
mereka secara sistematis melalui penetapan musik, bukti validitas dan reliabilitas dari
tujuan cenderung mencapai tingkat keahlian kuesioner mungkin berguna bagi pendidik
yang lebih tinggi daripada mereka yang musik yang ingin mengindentifikasi siswa
tidak melakukannya (Araújo, 2016). mereka yang membutuhkan instruksi cara
Misalnya dengan membuat catatan latihan, berlatih instrument musik dan vokal. Selain
membuat jadwal latihan perminggu, itu, kuesioner tidak hanya berfokus pada
menetapkan tujuan untuk dicapai pada jenis instrument musik tertentu, karena itu
setiap sesi latihan, karena cara ini berguna kuesioner dari penelitian ini dapat
sebagai alat dalam membimbing latihan diterapkan pada siswa yang memainkan
mandiri mahasiswa. Selain itu, motivasi jenis instrument musik apapun termasuk
dalam menciptakan strategi yang efektif juga vokal. Sehingga pendidik dapat menilai
sangat diperlukan, karena mahasiswa yang perilaku dan proses latihan siswa yang dapat
lebih termotivasi untuk berlatih cenderung ditingkatkan agar strategi latihan instrument
dapat mengembangkan dan menerapkan musik dan vokal mereka menjadi lebih
lebih banyak strategi latihan dibandingan efektif dan efisien.
dengan mahasiswa yang kurang termotivasi
(Prichard, 2012).
Penggunaan sampel dan kuesioner REFERENSI
strategi latihan laporan diri mungkin Akbar, M. A. (2020). Implementation
merupakan keterbatasan dalam penelitian Fernando Martinez’s Practice Methods
ini. Karena ada bukti bahwa prosedur latihan On Drumset Instrument Class. Journal of
Urban Society’s Arts, 7(1), 43–51.
yang dilaporkan sendiri dan latihan
https://doi.org/10.24821/jousa.v7i1.3329.
diketahui secara langsung mungkin hasilnya
Akbar, M. A., & Jatmika, O. B. (2020).
akan berbeda (Chaffin & Imreh, 2001 dalam Mengukur Perubahan Hasil Belajar
Araújo, 2016). Karena itu penelitian lebih Mahasiswa Melalui Penggunaan Modul
lanjut dapat dilakukan. Misalnya Teori Musik. Resital: Jurnal Seni
menggunakan kuesioner dengan metode Pertunjukan, 21 (1), 41-51.
observasi yang mengunakan perekaman https://doi.org/10.24821/resital.v21i1.33
62.
video, atau eksperimental dengan intervensi
Araújo, M. V. (2016). Measuring self-
dapat dipertimbangkan untuk regulated practice behaviours in highly
mengkonfirmasi atau menolak hasil skilled musicians. Psychology of Music,
penelitian ini. 44(2), 278–292.
https://doi.org/10.1177/03057356145675
54. behavior for beginning and
Araújo, M. V., & Hein, C. F. (2019). A survey intermediate instrumental music
to investigate advanced musicians’ flow students. Journal of Research in Music
disposition in individual music practice. Education, 59(4), 321–338.
International Journal of Music Education, https://doi.org/10.1177/00224294114147
37(1), 107–117. 17
https://doi.org/10.1177/02557614188145 Nielsen, S. (2001). Self-regulating Learning
63 Strategies in Instrumental Music
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Practice. Music Education Research, 3(2),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 155–167.
Hallam, S. (1997). Approaches to instrumental https://doi.org/10.1080/14613800120089
music practice of experts and novices: 223
Implications for education. Prichard, S. (2012). Practice Makes Perfect?:
Hallam, Susan. (2001). The development of Effective Practice Instruction in Large
metacognition in musicians: Implications Ensembles. Music Educators Journal,
for education. 99(2), 57–62.
Hallam, Susan, Creech, A., Varvarigou, M., & https://doi.org/10.1177/00274321124584
Papageorgi, I. (2019). Are there 58
differences in practice depending on the
instrument played? Psychology of Music.
https://doi.org/10.1177/03057356188163
70
Hallam, Susan, Rinta, T., Varvarigou, M.,
Creech, A., Papageorgi, I., Gomes, T., &
Lanipekun, J. (2012). The development
of practising strategies in young people.
Psychology of Music, 40(5), 652–680.
https://doi.org/10.1177/03057356124438
68
McPherson, G. E., & Zimmerman, B. J. (2002).
Self-regulation of musical learning. Oxford
University Press.
McPherson, G. E., Osborne, M. S., Evans, P.,
& Miksza, P. (2019). Applying self-
regulated learning microanalysis to
study musicians’ practice. Psychology of
Music, 47(1), 18–32.
https://doi.org/10.1177/03057356177316
14
McPherson, G. E., & Renwick, J. M. (2001). A
Longitudinal Study of Self-regulation in
Children’s Musical Practice. Music
Education Research, 3(2), 169–186.
https://doi.org/10.1080/14613800120089
232
Miksza, P. (2012). The development of a
measure of self-regulated practice

You might also like