ID Rancang Bangun Sistem Deteksi Pola Frinj

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI POLA FRINJI UNTUK

INTERFEROMETER MICHELSON
Eka Buanti*, Minarni, Walfred Tambunan

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Bina widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
*ekabuanti388@yahoo.com
ABSTRACT
Instrument used to precisely measure the wavelength of a laser light is known as a
wavemeter. One of very important wavemeter parts is a fringe counting circuit. In this
research a fringe counting circuit has been built and characterized using a Michelson
Interferometer. The circuit system contained three parts i.e a current to voltage
converter circuit for a photodiode, a TTL converter circuit, and a counting circuit. The
circuits were characterized using two He-Ne laser with two different laser powers 1 mW
and 5 mW which were used as the light source for a Pasco Michelson Interferometer.
Two photodiodes with two different sensitive areas 100 mm2 and 7.5 mm2 were used.
The research results showed that 1 mW Pudak He Ne laser resulted 2 µA for dark fringe
and 8 µA for bright fringe when using 7.5 mm2 photodiode active area, then 3 µA for
dark fringe and 400 µA for bright fringe when using 100 mm2 photodiode. The results
for Meredith He Ne laser resulted 2 µA for dark fringe and 14 µA for bright fringe
when using 7.5 mm2 photodiode, then 50 µA for dark fringe and 8000 µA for bright
fringe when using 100 mm2 photodiode. The I toV converter which was designed
produced voltage bigger than 5 V when using 100 mm2 photodiode. The counter circuit
resulted 3.2 V TTL signal output for 200 mV TTL signal input with the same frequency.

Keywords: Wavemeter, Michelson interferometer, fringe pattern, fringe counting circuit


ABSTRAK
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang sinar laser secara akurat
dikenal sebagai wavemeter. Salah satu bagian wavemeter yang sangat penting adalah
rangkaian penghitung pola frinji. Dalam penelitian ini, rangkaian penghitung pola frinji
telah dibangun dan dikarakterisasi menggunakan Interferometer Michelson. Sistem
deteksi pola frinji terdiri dari tiga bagian, yaitu rangkaian pengubah arus menjadi
tegangan ( I to V converter) untuk fotodioda, rangkaian konverter TTL, dan rangkaian
counter. Rangkaian-rangkaian ini dikarakterisasi menggunakan dua laser He-Ne dengan
daya laser yang berbeda, yaitu sebesar 1 mW dan 5 mW, dan menggunakan fotodioda
dengan dua daerah sensitif yang berbeda yaitu 100 mm2 dan 7.5 mm2. Pola frinji
diperoleh menggunakan Interferometer Michelson merk Pasco. Dari hasil pengukuran
menunjukkan bahwa laser He-Ne merek Pudak dengan daya 1 mW menghasilkan 2 µA
untuk frinji gelap dan 8 µA untuk frinji terang ketika menggunakan fotodioda dengan
daerah sensitif 7.5 mm2, kemudian menghasilkan 3 µA untuk frinji gelap dan 400 µA
untuk frinji terang ketika menggunakan fotodioda 100 mm2. Hasil pengukuran untuk
laser He Ne merek Meredith dengan daya 5 mW menghasilkan 2 µA untuk frinji gelap

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 266


dan 14 µA untuk frinji terang ketika menggunakan fotodioda 7.5 mm2, kemudian
menghasilkan 50 µA untuk frinji gelap dan 8000 µA untuk frinji terang ketika
menggunakan fotodioda 100 mm2. Rangkaian I to V converter yang dibuat
menghasilkan tegangan keluaran besar dari 5 V ketika menggunakan fotodioda 100
mm2. Rangkaian counter menghasilkan sinyal keluaran TTL sebesar 3,2 V untuk sinyal
TTL masukan 200 mV dengan frekuensi yang sama.
Kata Kunci : Wavemeter, Interferometer Michelson, Pola Frinji, Rangkaian penghitung
pola frinji

PENDAHULUAN laser karena lebih teliti dan tingkat


keakuratannya tinggi (Potuluri et al.,
Laser merupakan sumber cahaya
2004). Sistem yang lengkap digunakan
koheren dan monokromatik, sifat
untuk mengukur panjang gelombang
koheren terjadi karena adanya kesamaan
cahaya laser sering disebut Wavemeter.
fase dan sifat monokromatik terjadi
Wavemeter merupakan perangkat optik
karena adanya kesamaan frekuensi
yang digunakan untuk mengukur
sehingga menghasilkan intensitas cahaya
panjang gelombang cahaya laser dari
yang sangat tinggi dan energinya
sumber yang koheren dengan panjang
terpusat. Secara umum berdasarkan
gelombang yang dapat diubah (tunable).
medium penguatnya, laser terdiri dari
Pengukuran panjang gelombang dengan
beberapa jenis yaitu laser zat padat, laser
wavemeter terdiri dari berbagai cara
zat cair, laser gas, dan laser
tergantung tingkat ketelitian yang
semikonduktor (Pikatan, 1991).
diinginkan (Fox et al., 1999).
Salah satu jenis laser yang sering
Pada penelitian ini, sistem deteksi
digunakan dalam berbagai aplikasi
pola frinji untuk Interferometer
adalah laser semikonduktor atau laser
Michelson didesain dan dibuat
dioda. Laser dioda banyak digunakan
menggunakan sebuah fotodioda sebagai
dalam bidang industri seperti scanner
detektor, sebuah rangkaian pengubah
laser, printer laser, pembaca harga dan
arus menjadi tegangan (I to V), satu
DVD player. Saat ini, secara komersial
rangkaian konverter yang mengubah
laser dioda tersedia dengan berbagai
sinyal analog menjadi digital, dan satu
ukuran, dimana panjang gelombangnya
rangkaian counter. Fotodioda digunakan
dapat dipilih (tunable) dan dengan harga
sebagai sensor cahaya untuk menangkap
yang relatif murah bergantung pada
cahaya foton dari pola terang gelap
panjang gelombang dan daya lasernya
(frinji). Pola frinji yang dihasilkan dari
(Minarni, 2009).
hasil interferensi diubah oleh fotodioda
Beberapa cara dapat digunakan untuk
menjadi sinyal listrik. Pergeseran pola
mengukur panjang gelombang cahaya
frinji tersebut dapat dihitung
laser, salah satunya menggunakan
menggunakan rangkaian pencacah
Interferometer Michelson. Pada
(counter). Karakterisasi tegangan
umumnya Interferometer Michelson
keluaran setiap rangkaian dianalisa.
paling banyak digunakan untuk
mengukur panjang gelombang cahaya

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 267


pertama berfungsi memperkuat sinyal
METODE PENELITIAN
pola frinji sinusoida sedangkan yang
Penelitian ini menggunakan kedua berfungsi sebagai pembanding
Interferometer Michelson merk Pasco atau komperator untuk menghasilkan
untuk menguji dan mengkarakterisasi TTL pulsa. Sinyal keluaran dari TTL
sistem deteksi pola frinji yang dibuat konverter dibaca oleh rangkaian
menggunakan sebuah fotodioda sebagai counter. Keluaran masing-masing
detektor, rangkaian pengubah arus rangkaian dikarakterisasi menggunakan
menjadi tegangan (I to V) dari fotodioda, osiloskop dan sinyal keluaran dari
rangkaian konverter TTL yang fotodioda yang berupa arus diukur
mengubah sinyal analog menjadi digital, menggunakan multitester atau
dan rangkaian penghitung perubahan amperemeter.
pola frinji (fringe counter) seperti
ditunjukkan pada gambar 1. Rangkaian HASIL DAN PEMBAHASAN
pengubah arus menjadi tegangan dibuat Sistem deteksi pola finji untuk
berdasrkan rangkaian Burr Brown Interferometer Michelson telah berhasil
(1995), rangkaian TTL konverter dan dibuat dan dikarakterisasi. Sistem ini
counter berdasarkan rangkaian Digangi diuji mengunakan Interferometer
(2006). Sumber cahaya yang digunakan Michelson merk Pasco untuk
adalah laser He-Ne merk Meredith menghasilkan pola frinji. Karakterisasi
Instrument Inc dengan daya maksimal pola frinji menggunakan dua fotodioda,
sebesar 5 mW dan laser He-Ne merk yaitu fotodioda merek Edmund optik dan
Pudak dengan daya sebesar 1 Mw. fotodioda merek Element 14 dengan luas
Gambar 1 menunjukkan sistem area sensitivitas yang berbeda
deteksi pola frinji dihasilkan masing฀ masing sebesar 100 mm2 dan
interferometer Michelson merek Pasco 7,5 mm2. Gambar 2a menunjukkan
model OS฀ 8501 mengenai fotodioda skema pengujian rangkaian penghitung
dan diteruskan pada rangkaian pengubah pola frinji dengan Interferometer
arus menjadi tegangan, selanjutnya Michelson. Pola frinji yang dihasilkan
diteruskan lagi pada rangkaian konverter dapat dilihat pada Gambar 2b.
TTL yang terdiri dari 2 op-amp, op-amp

Gambar 1. Skema alat untuk menghitung keluaran pola frinji dari fotodioda.

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 268


(a) (b)
Gambar 2. Skema pengujian rangkaian penghitung pola frinji dengan Interferometer
Michelson (a) dan pola frinji yang dihasilkan (b).
Karakterisasi pola frinji dilakukan sensitifnya sehingga sebagian pola
dengan menutup fotodioda dengan terang tidak terekam oleh fotodioda
selotip berlubang yang berdiameter tersebut.
sama, yaitu 3 mm. Karakterisasi pola Kedua hasil konversi pola terang
frinji menggunakan fotodioda Edmund gelap ke arus menjadi sinyal masukan
menghasilkan arus yang lebih besar dari rangkaian pengubah arus menjadi
dibandingkan dengan fotodiopda tegangan (I to V converter) dan
Element 14 karena sensitivitasnya lebih selanjutnya menjadi sinyal masukan
besar. hanya saja pada fotodioda untuk rangkaian konverter TTL.
Element14 yang ditutupi selotip dengan Karakterisasi pola frinji ditunjukkan
ukuran lubang 3 mm, besarnya pola pada Tabel 4.1 dibawah ini.
terang lebih besar dari diameter daerah
Tabel 1. Karakteristik optik dan listrik dari pola frinji yang dihasilkan

Daya (mW) Arus Fotodioda (mA)


Sebelum Interfero- Sebelum Fotodioda Fotodioda Fotodioda
Laser yang meter Element14 Edmund
digunakan Terang Gelap Terang Gelap
He Ne
MerkPudak 0,072 0,018 0,008 0,002 0,4 0,003

He Ne Merk 4,32 3,5 0,014 0,002 8,0 0,05


Meredith

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 269


Tabel 2. Karakteristik rangkaian I to V converter dengan memvariasikan nilai resistansi
Rf untuk IC LM741 dan AD8031.

Tegangan keluaran
Rf (kΩ) IC LM741 IC AD8031
1 4,6 mV 5,80 V
10 48 mV 4,80 V
100 3,92 V 5,20 V

counter pada IC 74LS193 menghasilkan


Tabel 2 menunjukkan hasil
sinyal tegangan keluaran sebesar 3,20
karakterisasi rangkaian I to V converter
volt pada frekuensi 5 Hz atau 5 pulsa
dengan memvariasikan nilai resitansi
persekon untuk 200 mV TTL masukan,
keluaran (Rf), yaitu 1 kΩ, 10 kΩ, dan
sedangkan tegangan masukkan yang
100 kΩ . Dari tabel 2 dapat dilihat
diperlukan agar rangkaian counter dapat
bawha hasil pengukuran untuk
beroperasi secara maksimum haruslah ≤
karakterisasi rangkaian pengubah arus
5V.
menjadi tegangan (I to V converter)
dengan menggunakan dua jenis IC yang KESIMPULAN
berbeda tingkat sensitifitasnya, yaitu IC Rangkaian penghitung pola frinji
LM741 dan IC AD8031, sinyal yang
telah berhasil dibangun dan
dihasilkan oleh IC LM741 lebih sensitif dikarakterisasi menggunakan
dibanding IC AD8031. Interferometer Michelson. Karakterisasi
Pengujian rangkaian counter rangkaian konverter TTL dan rangkaian
menggunakan sinyal generator dilakukan pengubah arus menjadi tegangan telah
dengan memvariasikan nilai frekuensi dilakukan dengan menvariasikan nilai
yang keluar dari TTL output dari sinyal resistansi keluaran (Rf). Karakterisasi
generator dan menjadi masukan pada rangkaian counter menggunakan sinyal
rangkaian counter. Sinyal keluaran yang generator dilakukan dengan
dihasilkan dari rangkaian counter memvariasikan nilai frekuensi TTL
ditampilkan pada osiloskop. Sinyal output dari sinyal generator dan menjadi
generator yang digunakan pada masukan pada rangkaian counter.
rangkaian counter ini, adalah sebagai Penggunaan IC op-amp dengan
pengganti dari rangkaian TTL konverter.
bandwidth yang lebar diperlukan untuk
Hal ini dikarenakan arus yang dihasilkan sensitifitas deteksi perubahan pola frinji,
pada fotodioda sangat kecil yaitu 0,014 disini IC LM741 lebih responsif
mA dan menghasilkan sinyal keluaran disbanding IC AD8031. Nilai resistansi
pada rangkaian TTL konverter juga yang memberikan respon terbaik pada
sangat kecil, sehingga tidak dapat rangkaian I to V converter adalah 10 kΩ.
mengoperasikan rangkaian counter
Pada rangkaian counter IC 74LS193
secara maksimal. menghasilkan sinyal tegangan keluaran
Rangkaian counter dibangun sebesar 3,20 V pada frekuensi 5 Hz.
menggunakan IC 74LS193 untuk Tegangan masukkan yang diperlukan
menghitung jumlah sinyal TTL yang agar rangkaian counter dapat beroperasi
dihasilkan dari perubahan pola Sinyal secara maksimum haruslah ≤ 5 V.
keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 270


Fox, P.J et al., 1998. Realiable, compact
DAFTAR PUSTAKA
and low cost Michelson
Brown, B Inc. 1995. Photodiode be wavemeter for laser
Amplifire Characterize Apply wavelength measurement,
Bull AB075, pg 1-11. Am. J. Phys. 67, pg 624-630.
Digangi, J. P. 2006. Inexpensive Minarni. 2009. Laporan Penelitian
Interferometer Wavemeter for Hibah Kompetensi. Lembaga
Visible/NIR laser and Penelitian, Universitas Riau.
revibronic spectrum of the A- Potuluri, P et al., 2004. Measurement-
X-2-1 Band of N2+ Utilizing efficient Optical Wavemeters,
Cavity Ringdown Op.Soc. 67, 624-630, Optical
Spectroscopy, Thesis for Express, Vol 12, No 25, pp
Degree of Bachelor of 6219-6229.
Science. Chemistryn Pikatan, S. 1991. Laser Seminar
Department University of international. Fakultas Teknik.
illinoui. Universitas Ubaya.

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 271

You might also like