Professional Documents
Culture Documents
Marketing Strategy at Start-Up Company in Educatio
Marketing Strategy at Start-Up Company in Educatio
Nurkholifatul Maula
Universitas Negeri Yogyakarta
Jalan Colombo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Yogyakarta
maulanurkholifatul89@gmail.com
ABSTRACT
The development of startups in Indonesia seems to be quite rapid and has expanded equally to all regions in
Indonesia. However, startups in the Edutech field do not appear to exist as startups in the E-commerce field. This
has its challenges for Indonesia. There is a startup company Edutech that is unique, which is engaged in research,
namely CV. Big Edu Indonesia. This study aims to answer three questions, namely: how is the business model of
CV. Big Edu Indonesia, how is the marketing strategy, and how is the impact on the number of customers. This
study uses a qualitative descriptive approach, Miles and Huberman's analysis, with in-depth interview techniques.
CV. Big Edu Indonesia has research and school consulting services, and there is a Research Plan Book product.
The strategies used are: Loading marketing content in Instagram, LinkedIn, and Blogs; Opening volunteers in
several areas; Organizing Student Ambassadors in various regions; Building the Big Edu Project community on
WhatsApp and Facebook; Holding online discussions every month by inviting reliable speakers; and conducting
short training in schools. The impact of this strategy is that it can increase the number of online discussion
participants.
ABSTRAK
Perkembangan startup di Indonesia cukup pesat dan telah berkembang secara merata ke seluruh daerah di
Indonesia. Akan tetapi, startup yang dibidang edutech tampak tidak se-eksis startup e-commerce. Hal ini memiliki
tantangan tersendiri bagi Indonesia. Terdapat perusahaan startup edutech yang cukup unik, yang bergerak
dibidang riset, yaitu CV. Big Edu Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan, yaitu:
bagaimanakah model bisnis CV. Big Edu Indonesia, bagaimana strategi marketing CV. Big Edu Indonesia, dan
bagaimana dampaknya terhadap jumlah pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,
analisis Miles dan Huberman, dengan teknik wawancara mendalam. CV. Big Edu Indonesia memiliki layanan
konsultasi riset dan sekolah, serta terdapat produk Research Plan Book. Adapun strategi yang digunakan yaitu:
membuat konten marketing di Instagram, LinkedIn, dan Blog; membuka volunteer di beberapa daerah;
mengadakan student ambassador yang berada diberbagai daerah; membangun komunitas Big Edu Project di
WhatsApp dan Facebook; mengadakan diskusi online setiap bulan dengan mengundang pembicara handal; dan
melakukan pelatihan singkat di sekolah-sekolah. Dampak dari strategi tersebut yaitu dapat meningkatkan jumlah
peserta diskusi online.
85
86 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92
Domisili tidak…
dukungan, dan test bed. Dimensi perusahaan
Jabodetabek
Kalimantan
Sulawesi
Jawa Tengah
yogyakarta
Sumatera
Jawa Barat
Terdapat juga data mengenai jumlah startup Komunitas dalam artian disini ialah segala
berdasarkan bidangnya. Berikut data menurut sesuatu yang memiliki keterkaitan untuk
BEKRAF (2018): menunjang kesuksesan startup disuatu negara.
Oleh karena itu, perlu diidentifikasi betul unsur-
unsur yang ada dalam komunitas tersebut.
E-Commerce Serta setelah itu dapat dilakukan suatu
Fintech treatment atau pengelolaan pada unsur-unsur
Game tersebut. Setelah mengidentifikasi unsur-unsur
yang membentuk komunitas, maka jalannya
Lainnya komunitas dapat didukung oleh pemerintah.
Berikut juga pemerintah daerah harus memiliki
Gambar 2. Jumlah Startup Berdasarkan akses terhadap kebijakan tersebut.
bidangnya
Sumber : BEKRAF, 2018, diolah. Sejauh ini, perkembangan startup di Indonesia
banyak dari e-commerce. Asumsi dari
Berdasarkan diagram tersebut, di Indonesia
banyaknya bermunculan e-commerce dan
banyak didominasi oleh startup dibidang e-
investasi jauh lebih banyak di e-commerce
commerce dengan jumlah 352 startup. Adapun
karena pangsa pasar yang cukup luas dan
contoh dari startup e-commerce diantaranya:
jelas, serta keuntungan yang langsung terlihat
Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan
dan cukup banyak jika dibandingkan dengan
lainnya. Serta pada bidang lainnya berjumlah
startup dibidang pendidikan. Hal inipun terbukti
532 startup. Pada bidang lainnya ini, di
dengan munculnya beberapa startup unicorn
dalamnya termasuk pada bidang EDUTECH
yang berasal dari e-commerce dan on demand
atau pendidikan. Adapun pengertian dari
service. Berikut startup unicorn berdasarkan
EDUTECH sendiri yaitu suatu teknologi yang
data dari (katadata.co.id/unicorn), ialah: Gojek,
digunakan untuk mempermudah akses dalam
Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Melihat
pembelajaran atau mempermudah kegiatan-
eksistensi dari Zenius, Quipper School, dan
kegiatan pendidikan.
Ruang Guru, tidak begitu meningkat dan cukup
Perkembangan startup di bidang pendidikan sulit untuk menyaingi eksistensi dari startup e-
sejalan dengan masih banyak persoalan commerce. Pertanyaannya, mengapa hal
pendidikan di Indonesia masih perlu tersebut dapat terjadi? Karena masih banyak
diselesaikan. Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang belum melek
bermunculan startup-startup yang bergerak pendidikan dan untuk bertransformasi dari
dibidang pendidikan. Banyak jenis model bisnis kelas klasikal ke kelas online atau yang
startup pendidikan di Indonesia, di antaranya berbasis teknologi akan cukup sulit untuk
adalah menyediakan jasa bimbel online. beberapa masyarakat yang belum memiliki
Maula, Strategi Pemasaran Perusahaan Start-Up Pada Bidang Pendidikan Di Cv. Big Edu Indonesia | 87
kesadaran dalam hal seperti itu. Oleh karena kualitatif. Menurut Nana Syaodih (2013),
itu, startup edutech memiliki banyak tugas penelitian deskriptif merupakan suatu keadaan
untuk meningkatkan eksistensinya. Salah satu atau fenomena-fenomena apa adanya.
cara untuk meningkatkan eksistensi ialah
dengan meningkatkan profesionalitas dalam Pada penelitian ini akan diulas mengenai
menjalankan perusahaannya. Yaitu dari sisi strategi pemasaran produk-produk yang ada di
operasional perusahaan, pengelolaan perusahaan CV. Big Edu Indonesia dan
keuangan dan pemasaran atau marketing. dampaknya terhadap perusahaan Big Edu
Padahal, jika merujuk pada pendapat dari Project. Teknik penelitian yang dilakukan yaitu
Omidyar Network (2019), menyadari bahwa dengan melakukan wawancara mendalam dan
startup dibidang edutech memiliki kesempatan studi dokumen. Wawancara mendalam dengan
yang besar dengan melihat terjadinya wawancara terstruktur dan wawancara tidak
ketimpangan pendidikan, yang mana terdapat terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu
250 miliar pelajar di dunia yang menyelesaikan wawancara dengan daftar pertanyaan yang
pendidikannya. Sementara itu, masih banyak telah dirancang sebelumnya. Wawancara tidak
pula masyarakat yang tidak bisa membaca, dan terstruktur yaitu wawancara secara spontan.
rendah kemampuan. Tentunya, hal tersebut Tujuan dilakukannya wawancara tidak
dapat dijadikan target pasar untuk mendirikan terstruktur yaitu agar terjadi pengembangan
atau mengembangkan sebuah startup dibidang pada wawancara terstruktur, sehingga data
edutech. yang didapat mendalam dan lengkap.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan studi Penelitian ini dilakukan di CV. Big Edu
kasus di sebuah perusahaan startup yang Indonesia yang bertempat di Jl. Ki Bagus
memiliki model bisnis cukup unik jika Rangin, Desa Kedongdong, Kecamatan
dibandingkan dengan startup edutech lainnya Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
di Indonesia, yaitu perusahaan Big Edu Project. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Yaitu
Big Edu Project merupakan nama proyek pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus.
startup dari perusahaan CV. Big Edu Indonesia. Penelitian intensif dimulai pada tanggal 9 bulan
Big edu Project termasuk pada startup bisnis Juni sampai dengan 5 Juli 2019. Dan pada
yang bergerak dibidang pendidikan. Namun, bulan Agustus ialah proses analisis data, bulan
model bisnis yang dilakukannya yaitu berfokus September penulisan laporan. Pada peneitian
pada pengembangan riset di Indonesia. Big ini, peneliti mewawancarai tim marketing yang
Edu Project membuka sebuah bimbingan riset berjumlah empat orang. Satu orang customer
secara online, yang mana pengguna dapat service, dua orang content marketing, dan satu
memilih mentor dari peneliti profesional dari orang bagian promosi.
berbagai bidang riset untuk melakukan
bimbinngan riset. Selain itu, Big Edu Project Adapun analisis yang dilakukan pada penelitian
juga menjual beberapa merchandise lainnya. ini yaitu dengan menggunakan analisis Miles
Diantaranya yaitu: Research Plan Book. dan Huberman. Teknik analisis Miles dan
Research Plan Book merupakan sebuah Huberman merujuk pada buku dari Ulber
agenda perencanaan untuk melakukan riset. Silalahi (2012), yang menyatakan bahwa
kegiatan analisis Miles dan Huberman terdapat
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian
mendeskripsikan model bisnis dari Big Edu data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Project, strategi pemasaran Big Edu Project, Pengertian dari reduksi data ialah pemilihan
dan dampak dari strategi tersebut. Berdasarkan data atau pemusatan perhatian pada data-data
dari tujuan tersebut, ada beberapa manfaat dari yang dibutuhkan saja. Pada penelitian ini,
penelitian ini, diantaranya yaitu: sebagai peneliti mereduksi data atau memilah data
sumbangan teori khazanah ilmu pengetahuan mana saja yang akan dipakai dalam pembuatan
bagi dunia bisnis, serta dapat menjadi masukan laporan. Reduksi data dilakukan setelah peneliti
bagi pemerintah, dan motivasi serta ide untuk mendapatkan semua data. Alur kedua yaitu
para pelaku startup di Indonesia. penyajian data. Penyajian data yaitu sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
METODE dan pengambilan tindakan. Secara nyata, pada
alur kedua ini, peneliti akan mencatat data hasil
Adapun jenis penelitian ini yaitu dengan penelitian yang telah direduksi. Pada alur
menggunakan jenis penelitian deskriptif- ketiga, dilakukan penarikan kesimpulan dan
88 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92
verifikasi. Pada alur ini, peneliti akan melihat delapan orang, dengan melakukan penelitian di
secara holistik apakah ada data yang terkait berbagai daerah, kemudian mengikutsertakan
dengan data hasil risetnya. Kemudian hasil dari penelitian itu ke lomba-lomba atau
dilakukan sebuah kesimpulan. jurnal.
Berkaca dari fenomena akses riset di Amerika, Layanan pertama yaitu menghubungkan
ternyata itulah momok perkembangan riset di mentor profesional dengan para pengguna
Negara Indonesia, yaitu sulitnya untuk untuk melakukan pendampingan riset. Saat ini
mengakses para peneliti profesional untuk sudah sebanyak sepuluh mentor yang
melakukan bimbingan atau sekedar bergabung dengan Big Edu Project. Mentor-
mendapatkan dukungan. Berdasarkan
mentor tersebut terdiri dari beberapa bidang,
pengalaman tersebut, munculah sebuah ide diantaranya yaitu: Fisika, Kimia, Biologi,
untuk menghubungkan para pelajar dengan Keperawatan, Sosiologi, Pendidikan, Ekonomi,
para mentor. Teknik, dan Matematika.
Sebelum membahas mengenai model bisnis Layanan kedua yaitu konsultasi persekolahan
dari CV. Big Edu Indonesia, perlu dipahami atau manajemen sekolah. Pangsa pasar pada
mengenai perjalanan model bisnis dari CV. Big layanan ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala
Edu Indonesia sebelum legal menjadi sebuah sekolah, dan guru. Saat ini, sudah terdapat
perusahaan. Sebelum memiliki model bisnis enam mitra sekolah yang melakukan
profit, Big Edu Project memiliki model bisnis non konsultasi.
profit, yaitu sebagai wadah belajar penelitian
atau bisa dibilang dengan sebuah komunitas. Selain berupa layanan jasa, Big Edu Project
Yang mana, komunitas ini awalnya berjumlah juga menjual produk Research Plan Book. Yaitu
Maula, Strategi Pemasaran Perusahaan Start-Up Pada Bidang Pendidikan Di Cv. Big Edu Indonesia | 89
Omidyar Network. 2019. Scaling Access and Zaky, Andi dkk. 2018. Mapping dan Database
Impact Realizing the Power of Edtech. Indonesia 2018. Jakarta: Bekraf. Hal
Singapura: Omidyar Network. 15-16.
Katadata.co.id
92 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92