Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN START-UP

PADA BIDANG PENDIDIKAN DI CV. BIG EDU INDONESIA

MARKETING STRATEGY AT START-UP COMPANY


IN EDUCATION FIELD AT CV. BIG EDU INDONESIA

Nurkholifatul Maula
Universitas Negeri Yogyakarta
Jalan Colombo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Yogyakarta
maulanurkholifatul89@gmail.com

ABSTRACT

The development of startups in Indonesia seems to be quite rapid and has expanded equally to all regions in
Indonesia. However, startups in the Edutech field do not appear to exist as startups in the E-commerce field. This
has its challenges for Indonesia. There is a startup company Edutech that is unique, which is engaged in research,
namely CV. Big Edu Indonesia. This study aims to answer three questions, namely: how is the business model of
CV. Big Edu Indonesia, how is the marketing strategy, and how is the impact on the number of customers. This
study uses a qualitative descriptive approach, Miles and Huberman's analysis, with in-depth interview techniques.
CV. Big Edu Indonesia has research and school consulting services, and there is a Research Plan Book product.
The strategies used are: Loading marketing content in Instagram, LinkedIn, and Blogs; Opening volunteers in
several areas; Organizing Student Ambassadors in various regions; Building the Big Edu Project community on
WhatsApp and Facebook; Holding online discussions every month by inviting reliable speakers; and conducting
short training in schools. The impact of this strategy is that it can increase the number of online discussion
participants.

Keywords: Strategy, Marketing, Startup, Edutech

ABSTRAK

Perkembangan startup di Indonesia cukup pesat dan telah berkembang secara merata ke seluruh daerah di
Indonesia. Akan tetapi, startup yang dibidang edutech tampak tidak se-eksis startup e-commerce. Hal ini memiliki
tantangan tersendiri bagi Indonesia. Terdapat perusahaan startup edutech yang cukup unik, yang bergerak
dibidang riset, yaitu CV. Big Edu Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan, yaitu:
bagaimanakah model bisnis CV. Big Edu Indonesia, bagaimana strategi marketing CV. Big Edu Indonesia, dan
bagaimana dampaknya terhadap jumlah pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,
analisis Miles dan Huberman, dengan teknik wawancara mendalam. CV. Big Edu Indonesia memiliki layanan
konsultasi riset dan sekolah, serta terdapat produk Research Plan Book. Adapun strategi yang digunakan yaitu:
membuat konten marketing di Instagram, LinkedIn, dan Blog; membuka volunteer di beberapa daerah;
mengadakan student ambassador yang berada diberbagai daerah; membangun komunitas Big Edu Project di
WhatsApp dan Facebook; mengadakan diskusi online setiap bulan dengan mengundang pembicara handal; dan
melakukan pelatihan singkat di sekolah-sekolah. Dampak dari strategi tersebut yaitu dapat meningkatkan jumlah
peserta diskusi online.

Kata Kunci: Strategi, Marketing, Startup, Edutech

PENDAHULUAN startup telah menyebar di seluruh daerah di


Indonesia. Meskipun jumlah startup yang paling
Perkembangan munculnya bisnis startup di banyak ialah di Jabodetabek dengan jumlah
Indonesia sudah semakin marak dan 522 startup. Kemudian disusul oleh daerah
berkembang pesat. Seiring dengan hal itu juga Jawa Timur dengan jumlah 113 startup, dan
banyak bermunculan investor asing yang Sumatera berjumlah 115 startup, dan di
berinvestasi di startup-startup Indonesia. daerah-daerah lain masih dibawah 100. Jumlah
yang cukup banyak tersebut memberikan
Berdasarkan data perkembangan startup di gambaran kedepan bahwa negara Indonesia
Indonesia, sebaran jumlah startup, dapat akan menjadi negara yang mandiri dengan
diambil kesimpulan bahwa perkembangan bermunculannya para pengusaha dengan

85
86 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92

startup-nya. Berikut data perkembangan Adapun startup di Indonesia yang bergerak


startup di Indonesia berdasarkan data dari dibidang pendidikan, ialah: Ruang Guru,
BEKRAF (2018): Quipper School, Zenius, dan lainnya. Beberapa
startup tersebut memiliki model bisnis dengan
600 menyediakan bimbel online.
500
Merujuk pada informasi dari Navita Ventures
400
(2018) yang menyatakan bahwa terdapat
300 beberapa dimensi didalam startup edutech
200 yang akan membuat sebuah ekosistem di
100 startup edutech menjadi lebih baik. Diantaranya
0 yaitu: perusahaan, pendanaan, komunitas,

Domisili tidak…
dukungan, dan test bed. Dimensi perusahaan
Jabodetabek

Bali dan NTB


Jawa Timur

Kalimantan
Sulawesi
Jawa Tengah
yogyakarta

Sumatera
Jawa Barat

yang dimaksud adalah, yang mana terus


terjadinya pertumbuhan perusahaan-
perusahaan startup dibidang pendidikan.
Ketersediaan pendanaan bagi startup bisnis
dan juga sumber daya pendanaan merupakan
Gambar 1. Jumlah Stratup di Daerah di hal yang cukup krusial yang perlu dimiliki oleh
Indonesia suatu negara agar terbentuknya komunitas
Sumber : BEKRAF, 2018, diolah. startup yang baik dan berkembang.

Terdapat juga data mengenai jumlah startup Komunitas dalam artian disini ialah segala
berdasarkan bidangnya. Berikut data menurut sesuatu yang memiliki keterkaitan untuk
BEKRAF (2018): menunjang kesuksesan startup disuatu negara.
Oleh karena itu, perlu diidentifikasi betul unsur-
unsur yang ada dalam komunitas tersebut.
E-Commerce Serta setelah itu dapat dilakukan suatu
Fintech treatment atau pengelolaan pada unsur-unsur
Game tersebut. Setelah mengidentifikasi unsur-unsur
yang membentuk komunitas, maka jalannya
Lainnya komunitas dapat didukung oleh pemerintah.
Berikut juga pemerintah daerah harus memiliki
Gambar 2. Jumlah Startup Berdasarkan akses terhadap kebijakan tersebut.
bidangnya
Sumber : BEKRAF, 2018, diolah. Sejauh ini, perkembangan startup di Indonesia
banyak dari e-commerce. Asumsi dari
Berdasarkan diagram tersebut, di Indonesia
banyaknya bermunculan e-commerce dan
banyak didominasi oleh startup dibidang e-
investasi jauh lebih banyak di e-commerce
commerce dengan jumlah 352 startup. Adapun
karena pangsa pasar yang cukup luas dan
contoh dari startup e-commerce diantaranya:
jelas, serta keuntungan yang langsung terlihat
Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan
dan cukup banyak jika dibandingkan dengan
lainnya. Serta pada bidang lainnya berjumlah
startup dibidang pendidikan. Hal inipun terbukti
532 startup. Pada bidang lainnya ini, di
dengan munculnya beberapa startup unicorn
dalamnya termasuk pada bidang EDUTECH
yang berasal dari e-commerce dan on demand
atau pendidikan. Adapun pengertian dari
service. Berikut startup unicorn berdasarkan
EDUTECH sendiri yaitu suatu teknologi yang
data dari (katadata.co.id/unicorn), ialah: Gojek,
digunakan untuk mempermudah akses dalam
Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Melihat
pembelajaran atau mempermudah kegiatan-
eksistensi dari Zenius, Quipper School, dan
kegiatan pendidikan.
Ruang Guru, tidak begitu meningkat dan cukup
Perkembangan startup di bidang pendidikan sulit untuk menyaingi eksistensi dari startup e-
sejalan dengan masih banyak persoalan commerce. Pertanyaannya, mengapa hal
pendidikan di Indonesia masih perlu tersebut dapat terjadi? Karena masih banyak
diselesaikan. Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang belum melek
bermunculan startup-startup yang bergerak pendidikan dan untuk bertransformasi dari
dibidang pendidikan. Banyak jenis model bisnis kelas klasikal ke kelas online atau yang
startup pendidikan di Indonesia, di antaranya berbasis teknologi akan cukup sulit untuk
adalah menyediakan jasa bimbel online. beberapa masyarakat yang belum memiliki
Maula, Strategi Pemasaran Perusahaan Start-Up Pada Bidang Pendidikan Di Cv. Big Edu Indonesia | 87

kesadaran dalam hal seperti itu. Oleh karena kualitatif. Menurut Nana Syaodih (2013),
itu, startup edutech memiliki banyak tugas penelitian deskriptif merupakan suatu keadaan
untuk meningkatkan eksistensinya. Salah satu atau fenomena-fenomena apa adanya.
cara untuk meningkatkan eksistensi ialah
dengan meningkatkan profesionalitas dalam Pada penelitian ini akan diulas mengenai
menjalankan perusahaannya. Yaitu dari sisi strategi pemasaran produk-produk yang ada di
operasional perusahaan, pengelolaan perusahaan CV. Big Edu Indonesia dan
keuangan dan pemasaran atau marketing. dampaknya terhadap perusahaan Big Edu
Padahal, jika merujuk pada pendapat dari Project. Teknik penelitian yang dilakukan yaitu
Omidyar Network (2019), menyadari bahwa dengan melakukan wawancara mendalam dan
startup dibidang edutech memiliki kesempatan studi dokumen. Wawancara mendalam dengan
yang besar dengan melihat terjadinya wawancara terstruktur dan wawancara tidak
ketimpangan pendidikan, yang mana terdapat terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu
250 miliar pelajar di dunia yang menyelesaikan wawancara dengan daftar pertanyaan yang
pendidikannya. Sementara itu, masih banyak telah dirancang sebelumnya. Wawancara tidak
pula masyarakat yang tidak bisa membaca, dan terstruktur yaitu wawancara secara spontan.
rendah kemampuan. Tentunya, hal tersebut Tujuan dilakukannya wawancara tidak
dapat dijadikan target pasar untuk mendirikan terstruktur yaitu agar terjadi pengembangan
atau mengembangkan sebuah startup dibidang pada wawancara terstruktur, sehingga data
edutech. yang didapat mendalam dan lengkap.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan studi Penelitian ini dilakukan di CV. Big Edu
kasus di sebuah perusahaan startup yang Indonesia yang bertempat di Jl. Ki Bagus
memiliki model bisnis cukup unik jika Rangin, Desa Kedongdong, Kecamatan
dibandingkan dengan startup edutech lainnya Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
di Indonesia, yaitu perusahaan Big Edu Project. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Yaitu
Big Edu Project merupakan nama proyek pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus.
startup dari perusahaan CV. Big Edu Indonesia. Penelitian intensif dimulai pada tanggal 9 bulan
Big edu Project termasuk pada startup bisnis Juni sampai dengan 5 Juli 2019. Dan pada
yang bergerak dibidang pendidikan. Namun, bulan Agustus ialah proses analisis data, bulan
model bisnis yang dilakukannya yaitu berfokus September penulisan laporan. Pada peneitian
pada pengembangan riset di Indonesia. Big ini, peneliti mewawancarai tim marketing yang
Edu Project membuka sebuah bimbingan riset berjumlah empat orang. Satu orang customer
secara online, yang mana pengguna dapat service, dua orang content marketing, dan satu
memilih mentor dari peneliti profesional dari orang bagian promosi.
berbagai bidang riset untuk melakukan
bimbinngan riset. Selain itu, Big Edu Project Adapun analisis yang dilakukan pada penelitian
juga menjual beberapa merchandise lainnya. ini yaitu dengan menggunakan analisis Miles
Diantaranya yaitu: Research Plan Book. dan Huberman. Teknik analisis Miles dan
Research Plan Book merupakan sebuah Huberman merujuk pada buku dari Ulber
agenda perencanaan untuk melakukan riset. Silalahi (2012), yang menyatakan bahwa
kegiatan analisis Miles dan Huberman terdapat
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian
mendeskripsikan model bisnis dari Big Edu data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Project, strategi pemasaran Big Edu Project, Pengertian dari reduksi data ialah pemilihan
dan dampak dari strategi tersebut. Berdasarkan data atau pemusatan perhatian pada data-data
dari tujuan tersebut, ada beberapa manfaat dari yang dibutuhkan saja. Pada penelitian ini,
penelitian ini, diantaranya yaitu: sebagai peneliti mereduksi data atau memilah data
sumbangan teori khazanah ilmu pengetahuan mana saja yang akan dipakai dalam pembuatan
bagi dunia bisnis, serta dapat menjadi masukan laporan. Reduksi data dilakukan setelah peneliti
bagi pemerintah, dan motivasi serta ide untuk mendapatkan semua data. Alur kedua yaitu
para pelaku startup di Indonesia. penyajian data. Penyajian data yaitu sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
METODE dan pengambilan tindakan. Secara nyata, pada
alur kedua ini, peneliti akan mencatat data hasil
Adapun jenis penelitian ini yaitu dengan penelitian yang telah direduksi. Pada alur
menggunakan jenis penelitian deskriptif- ketiga, dilakukan penarikan kesimpulan dan
88 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92

verifikasi. Pada alur ini, peneliti akan melihat delapan orang, dengan melakukan penelitian di
secara holistik apakah ada data yang terkait berbagai daerah, kemudian mengikutsertakan
dengan data hasil risetnya. Kemudian hasil dari penelitian itu ke lomba-lomba atau
dilakukan sebuah kesimpulan. jurnal.

Namun seiring berkembangnya waktu, model


HASIL DAN PEMBAHASAN bisnis tersebut berubah karena tuntutan zaman,
dan tuntutan dari dalam komunitas Big Edu
Pada bagian ini dijabarkan hasil dari penelitian Project sendiri. Yaitu kebutuhan-kebutuhan
mengenai strategi pemasaran atau marketing akan adanya materi yang mana akan
dari perusahaan CV. Big Edu Indonesia. Pada digunakan sebagai pengembangan organisasi.
pembahasan ini menjawab tiga rumusan Hingga pada akhirnya, pada bulan Januari
masalah, yaitu: model bisnis CV. Big Edu 2019, perusahaan CV. Big Edu Indonesia yang
Indonesia, strategi pemasaran, dan dampak mana memiliki nama proyek yaitu Big Edu
dari strategi pemasaran tersebut. Project, dengan memiliki beberapa layanan dan
produk. Berikut skema penggunaan layanan:
(a) Model Bisnis Cv. Big Edu Indonesia

CV. Big Edu Indonesia telah terbentuk inisiasi


Pengguna mendaftar Mendapatkan
ide sejak pertengahan tahun 2018 namun baru sebagai member persetujuan dari admin
mendapatkan legalitas sebagai perusahaan
berbentuk CV pada 14 Januari 2019 dengan
Nomor Akta 02. Berdasarkan hasil wawancara
dari salah satu tim di marketing, Sabila,
menyatakan bahwa Big Edu Project ini diinisiasi Pengguna memilih
dari sebuah ide berdasarkan pengalaman dari Penngguna melakukan
mentor dengan
disesuaikan berdasarkan
seorang founder-nya sendiri yang didapat dari konfirmasi pembayaran
bidang yang diinginkan
kepada admin
keterlibatan mengikuti pameran penelitian di pengguna dan durasi
waktu yang diinginkan
Arizona, USA pada bulan Mei tahun 2019. Pada
acara tersebut, disadari bahwa karya anak-
anak di luar negeri, khususnya Amerika Serikat
sangat bagus dari sisi kualitas riset dan
kuantitas riset jika dibandingkan dengan anak- Pengguna sudah siap
melakukan mentoring
anak di Indonesia. Setelah dilakukan pada platform Big Edu
wawancara dengan anak-anak Amerika Project
tersebut, menyebutkan bahwa mereka memiliki
akses yang cukup mudah untuk melakukan Gambar 3. Skema Penggunaan Layanan Big Edu
bimbingan atau mentoring dengan para peneliti Project
Sumber: Wawancara langsung dengan tim marketing CV. Big
atau dosen pada perguruan tinggi di Indonesia. Edu Indonesia

Berkaca dari fenomena akses riset di Amerika, Layanan pertama yaitu menghubungkan
ternyata itulah momok perkembangan riset di mentor profesional dengan para pengguna
Negara Indonesia, yaitu sulitnya untuk untuk melakukan pendampingan riset. Saat ini
mengakses para peneliti profesional untuk sudah sebanyak sepuluh mentor yang
melakukan bimbingan atau sekedar bergabung dengan Big Edu Project. Mentor-
mendapatkan dukungan. Berdasarkan
mentor tersebut terdiri dari beberapa bidang,
pengalaman tersebut, munculah sebuah ide diantaranya yaitu: Fisika, Kimia, Biologi,
untuk menghubungkan para pelajar dengan Keperawatan, Sosiologi, Pendidikan, Ekonomi,
para mentor. Teknik, dan Matematika.
Sebelum membahas mengenai model bisnis Layanan kedua yaitu konsultasi persekolahan
dari CV. Big Edu Indonesia, perlu dipahami atau manajemen sekolah. Pangsa pasar pada
mengenai perjalanan model bisnis dari CV. Big layanan ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala
Edu Indonesia sebelum legal menjadi sebuah sekolah, dan guru. Saat ini, sudah terdapat
perusahaan. Sebelum memiliki model bisnis enam mitra sekolah yang melakukan
profit, Big Edu Project memiliki model bisnis non konsultasi.
profit, yaitu sebagai wadah belajar penelitian
atau bisa dibilang dengan sebuah komunitas. Selain berupa layanan jasa, Big Edu Project
Yang mana, komunitas ini awalnya berjumlah juga menjual produk Research Plan Book. Yaitu
Maula, Strategi Pemasaran Perusahaan Start-Up Pada Bidang Pendidikan Di Cv. Big Edu Indonesia | 89

sebuah book planner yang membantu minim. Meskipun begitu, kegiatan-kegiatan


perencanaan dalam melakukan riset. Research marketing yang dilakukan cukup unik dan
Plan Book ini merupakan agenda perencanaan berdampak pada kelangsungan eksistensi
pertama yang ada di Indonesia, yang dapat perusahaan.
membantu untuk melakukan perencanaan riset.
Pangsa pasar pada perusahaan Big Edu
Hal yang membuat unik dari perusahaan CV. Project, yaitu: siswa SMA, SMP dan Mahasiswa
Big Edu Indonesia ialah bentuk perusahaan yang memiliki ketertarikan terhadap dunia riset;
berupa remote corporate. Merujuk pada sekolah yang memiliki ekstrakurikuler riset;
pendapat dari Jason Feifer (2018) dalam suatu guru; wakil kepala sekolah, dan kepala sekolah.
majalah enterpreneur, remote corporate
merupakan suatu kondisi dimana sebuah Strategi pemasaran yang pertama, yaitu terkait
perusahaan memiliki karyawan yang tersebar di konten yang berada pada Instagram, LinkedIn,
berbagai tempat, dan tidak memiliki kantor dan blog. Adapun konten-kontennya yaitu:
cabang. pengetahuan seputar ilmu pengetahuan, tips
dan tricks dalam menjalankan riset, testimony
Sejalan dengan pendapat dari Jason, Big Edu komunitas Big Edu Project, dan beberapa
Project pun termasuk pada remote corporate, diskusi online. Konten-konten tersebut di
yang mana karyawan Big Edu Project tersebar unggah pada Instagram.
dimana-dimana. Sedangkan kantor Big Edu
Project berada di Cirebon. Karyawan Big Edu Sedangkan konten yang ada pada blog dan
Project terdapat di daerah Yogyakarta, Cirebon, LinkedIn, yaitu berupa artikel yang ditulis
Bandung, dan Jakarta. berdasarkan materi diskusi online yang
dibawakan oleh beberapa ahli. Hal ini bertujuan
(b) Strategi Pemasaran CV. Big Edu bahwa Big Edu Project memiliki tanggungjawab
Indonesia dan Dampaknya dalam menyebarkan informasi terkait dunia
riset.
Sebagai salah satu perusahaan startup di
bidang pendidikan dengan model Strategi pembentukan volunteer atau relawan
pengembangan riset yang masih cukup baru di di beberapa daerah yaitu sebuah kegiatan
Indonesia, dan masih banyak masyarakat yang sosial, yang berfokus pada peningkatan
belum begitu memahami pentingnya sebuah kemampuan dalam menciptakan lapangan
riset, menjadi tantangan tersendiri bagi CV. Big pekerjaan. Sejauh ini, telah ada satu kegiatan
Edu Indonesia untuk mempromosikan dan volunteer, yaitu di wilayah Malang. Kegiatan
membentuk branding perusahaannya. volunteer ini pun bertujuan untuk menyebarkan
Tentunya, hal ini membutuhkan konsistensi dan informasi terkait Big Edu Project di wilayah
ide-ide cemerlang dalam kegiatan marketing. Malang.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu tim Tujuan tersebut juga ditopang dengan
yang ada di dalam bagian marketing, dibentuknya Student Ambassador yang berada
menyatakan bahwa terdapat beberapa strategi di berbagai wilayah di Indonesia. Student
marketing yang dilakukan CV. Big Edu Ambassador berasal dari mahasiswa aktif di
Indonesia, diantaranya yaitu: suatu universitas di Indonesia, dengan adanya
program tersebut, student ambassador dapat
1. Mengisi konten marketing di Instagram,
membagi semangat dan informasi terkait riset
LinkedIn, dan blog.
di sekitar universitasnya. Student ambassador
2. Membuka volunteer di beberapa daerah.
selalu diikutsertakan dalam berbagai kegiatan
3. Mengadakan Student Ambassador yang
yang ada di Big Edu Project, seperti diskusi
berada diberbagai daerah.
online. Student ambassador diikutsertakan
4. Membangun komunitas Big Edu Project di
sebagai moderator diskusi atau narasumber
whatsApp dan facebook.
diskusi online.
5. Mengadakan diskusi online setiap bulan
dengan mengundang pembicara handal. Berdasarkan hasil wawancara langsung
6. Melakukan pelatihan singkat di sekolah- dengan tim marketing CV. Big Edu Indonesia,
sekolah. berikut beberapa student ambassador CV. Big
Edu Indonesia yang berasal dari berbagai
Kegiatan pemasaran yang dilakukan Big Edu
universitas di Indonesia:
Project masih sebatas menggunakan platform
gratis. Hal ini dikarenakan budget masih cukup a. Glenzi Fizulmi – UIN Syarif Hidayatullah
90 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92

b. Firman Siregar – IPB University Berdasarkan strategi-strategi yang telah


c. Deisha Laksmitha Ayomi – Universitas dilakukan Big Edu Project, dampak dari strategi
Airlangga tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah
d. Mohammad Desgia – Universitas yang mengikuti diskusi online dari bulan ke
Padjajaran bulan. Berikut data jumlah peserta terdapat
e. Muhammad Rafi Anggara – Universitas pada Gambar 4.
Pendidikan Indonesia
5000
Peran student ambassador juga cukup penting
untuk mendukung berjalannya komunitas Big 4000
Edu Project. Konsep dari komunitas Big Edu 3000
Project ini ialah dengan membentuk sebuah 2000
komunitas melalui WhatsApp Group dan 1000 Series1
Facebook Group. 0
Kegiatan dari komunitas ini yaitu dengan
mengadakan diskusi rutin setiap bulan dan
setiap hari. Perbedaan diskusi setiap hari
dengan diskusi setiap bulan ialah dilihat dari
bobot tema diskusinya. Pada diskusi harian, Gambar 4. Diagram jumlah peserta diskusi
tema-tema diskusi yang diangkat sederhana online dari bulan ke bulan
dan dilakukan langsung oleh admin Big Edu
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat jelas bahwa
Project. Sedangkan untuk diskusi bulanan,
terjadinya peningkatan dalam jumlah peserta
disampaikan oleh narasumber ahli.
diskusi online. Jumlah peserta ini dipengaruhi
Pada komunitas yang terdapat di WhatsApp oleh tema yang diangkat, waktu pelaksanaan,
Grup, terdapat 138 anggota, yang terdiri dari dan narasumber. Sejauh ini, strategi yang
berbagai latar belakang, diantaranya yaitu: digunakan oleh Big Edu Project cukup berhasil.
siswa SMA, SMP, mahasiswa S1, S2, S3,
dosen, guru, kepala sekolah, dan wakil kepala KESIMPULAN
sekolah. Sedangkan jumlah anggota yang
berada di grup facebook yaitu sejumlah 78 CV. Big Edu Indonesia resmi menjadi legal
anggota. pada tanggal 14 Januari 2019 dengan nomor
akta notaris 02. Big Edu Project memiliki
Pembentukan komunitas sangat berpengaruh beberapa layanan, yaitu: konsultasi riset dan
untuk mengembangkan eksistensi suatu manajemen sekolah, serta produk research
perusahaan startup. Hal ini juga disebutkan plan book.
oleh Chan Kim dan Renee (2005) yang
menyatakan bahwa pembentukan komunitas Dalam melakukan pengembangan
pada suatu startup akan memudahkan dalam perusahaannya, Big Edu Project melakukan
penjualan dan penawaran layanan baru. Selain beberapa strategi pemasaran, yaitu:
itu juga, komunitas ini termasuk salah satu cara
1. Mengisi konten marketing di Instagram,
untuk mengedukasi para pelanggan dengan
LinkedIn, dan blog.
diadakannya diskusi-diskusi.
2. Membuka volunteer di beberapa daerah
Sejalan dengan hal tersebut, strategi diskusi 3. Mengadakan student ambassador yang
online sebagai cara untuk mengedukasi berada diberbagai daerah
peserta komunitas sekaligus pelanggan Big 4. Membangun komunitas Big Edu Project di
Edu Project. Diskusi online ini diadakan setiap whatsApp dan facebook
satu bulan sekali, dengan mengundang 5. Mengadakan diskusi online setiap bulan
narasumber ahli yang terkait dengan tema yang dengan mengundang pembicara handal
diangkat. Selain itu juga, Big Edu Project 6. Melakukan pelatihan singkat di sekolah-
mengadakan pelatihan singkat di sekolah- sekolah.
sekolah. Pelatihan singkat berdurasi selama
Berdasarkan dari strategi-strategi yang telah
dua jam, dengan materi pelatihan yaitu
dijalankan tersebut, cukup berhasil bagi Big
manajemen riset. Pelatihan ini bertujuan untuk
Edu Project. Hal ini dilihat dari peningkatan
menarik minat siswa untuk mengikuti komunitas
jumlah peserta diskusi sebagai dampak yang
di Big Edu Project, dan sekaligus
mempromosikan research plan book. terjadi.
Maula, Strategi Pemasaran Perusahaan Start-Up Pada Bidang Pendidikan Di Cv. Big Edu Indonesia | 91

DAFTAR PUSTAKA Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial.


Bandung:PT Refika Aditama.
Chan Kim, Renee Mauborgne. 2005. Blue
Ocean Strategy. Boston: Harvard Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode
Business Scholl Press. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Jason, feifer. 2018. ``Remote Corporate``.
Dalam Enterpreneur Startups Start Tim, Prail. 2018. Global Edtech Ecosystems 1.0
Your Dream Now. Juni, Callifornia: Connecting The World Of Education
Enterpreneur Media Inc Technology. Sydney: Navitas Ventures

Omidyar Network. 2019. Scaling Access and Zaky, Andi dkk. 2018. Mapping dan Database
Impact Realizing the Power of Edtech. Indonesia 2018. Jakarta: Bekraf. Hal
Singapura: Omidyar Network. 15-16.

Katadata.co.id
92 | CR Journal | Vol. 05 No. 02 Desember 2019 | 85 - 92

You might also like