Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

ESTIMASI UKURAN POPULASI

DISUSUN OLEH :

OLEH KELOMPOK 1

1. Niluh Dismayanti 081911433003


2. Diajeng Aulia Rahma Putri 081911433010
3. Nabila Azra Aisyah 081911433014
4. Sherly Indah Cahyani 081911433022

DOSEN ASISTENSI : Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc.

Dr. H. Moch. Affandi, Drs. M.Si.

ASISTEN DOSEN : Nabila Hapsari W (081811433041)

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

TAHUN AJARAN 2020/2021


ABSTRACT

A population can also be interpreted as a group of creatures that are the same species
and inhabit a special room at a special time. Populations can be divided into groups in the local
environment, namely groups that can fertilize each other, the smallest collective unit of animal
or plant populations. The population has several characteristics in the form of statistical
measures that cannot be applied to individual members of the population. Whereas population
estimation is a method used to calculate the density of a population, the population density of
one species or group of animals can be expressed in terms of the number or biomass per unit, or
per unit area or per unit volume. Capture The basic characteristic of a population is population
size or density. The purpose of doing the practicum this time is that the practitioner will estimate
the number of beads with different colors and then perform some data collection then calculate
and identify them, and the results can be made in a list system into several methods, namely the
Peterson Method, the Schnabel Method and the Schumaycher - Eschmeyer Method and then
compare the accuracy of the three population estimation indices, and perform a grip calibration
to determine the standard deviation. And the results of the estimation data are of good value
because of the relatively small standard error, and the small number of estimation results in the
method. This is because the Schumander-Eschmeyer method uses the capture and recapture
method which is more accurate because it can estimate a population, know the length an age
(longevity), and its distribution.

Keyword : Population, Estimation, Schumaycher - Eschmeyer Method


PENGANTAR Ukuran populasi merupakan
banyaknya unsur atau unit yang terkandung
Dalam lingkup penelitian, populasi
dalam sebuah kategori populasi tertentu.
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
Menurut Naughton (1973) ukuran populasi
atas objek/subjek yang memiliki kuantitas
ini umumnya bervariasi dari waktu, biasanya
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
mengikuti dua pola. Beberapa populasi
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
mempertahankan ukuran poulasi
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997:57).
mempertahankan ukuran populasi, yang
Sedangkan pengertian popul;asi secara
relatif konstan sedangkan populasi lain
general merupakan perkumpulan individu
berfluktasi cukup besar. Perbedaan
yang memiliki ciri yang sama dan tinggal
lingkungan yang pokok adalah suatu
dalam tempat dan waktu yang sama. Namun
eksperimen yang dirangsang untuk
menurut Hadisubroto(1989), individu suatru
meningkatkan populasi grouse itu.
jenis organisme juga dapat tersebar dan
Penyelidikan tentang dinamika populasi,
tidak semuanya dapat saling berhubungan,
pada hakekatnya dengan keseimbangan
tereutama dalam perkawinan dan dalam
antara kelahiran dan kematian dalam
pertukarn informasi genetiik. Menurut
populasi dalam upaya untuk memahami
Margono, pupulasi dibagi menjadi dua, yaitu
pada tersebut di alam. Sehingga dapat
Populasi teoretis (theoretical
dikatakan bahwa ukuran populasi
population) dan Populasi tersedia
merupakan banyak anggota suatu populasi.
(accessible population). Populasi teoretis
merupakan populasi yang batasannya telah Estimasi populasi merupakan metode
ditetapkan secara kualitatif, seperti populasi yang dilakukan untuk memperkirakan atau
guru yang ditetapkan berusia 26 tahun dilakukannya pendekatan matematis untuk
sampai dengan 46 tahun, berpendidikan mengukur populasi atau memperhitungkan
sarjana, dan lain-lain. Populasi tersedia kepadatan suatu populasi. Estimasi populasi
merupakan populasi yang secara kuatitatif ini dapat diukur atau dihitung dengan cara
bisa dinyatakan dengan tegas dan tepat. membandingkan kepadatan suatu jenis
Misalnya, sebanyak 500 guru di kota Medan dengan kepadatan semua jenis yang terdapat
memiliki karakteristik yang sesuai dengan pada objek tersebut dan dapat dinyatakan
populasi teoretis yang telah ditetapkan. hasil estimasi ini dengan bentuk prosentase,
namun dapat juga dinyatakan dalam bentuk
lain berupa jumlah per-unit, per-luas Metode ini dilakukan dengan cara
ataupun per-volume. melakukan penangkapan yang kemudian
ditandai. Setelah itu, hewan yang tertangkap
Densitas atau kerapatan populasi
dilepaskan kembali ke habitatnya. Dalam
merupakan ukuran besar populasi yang
periode waktu ertentu, dilakukan
berhubungan dengan satuan ruang yang
penangkapan kembali sehingga akan
umumnya diteliti dan dinyatakan sabagai
didapatkan individu yang bertanda dan tidak
cacah individu atau biomassa per satuan luas
bertanda (Poole, 1974).
per satuan isi. Kerapatan populasi ini dapat
dihitung dengan dua cara, yaitu secara relatif
Teknik pengambilan sampel
dan secara absolut. Pada kerapatan relatif
menggunakan indeks Peterson-Lincoln,
jumlah individunya tidak dapat dinyatakan
yaitu menangkap satu kali dan menandai
secara pasti melainkan dibandingkan dengan
semua individu yang tertangkap kemudian
jenis lain atau frekuensinya per satuan
melepaskannya kembali beberapa waktu
waktu. Cara mengukur kerapatan absolut
ditangkap kembali, dari tangkapan kedua ini
ada dua, yaitu menghitung seluruh individu
dihitung jumlah individu yang merupakan
dan metode sampling.
tangkapan baru. Teknik pengambilan sampel
Dalam perhitungan populasi pada menggunakan indeks Schnabel, yaitu
makhluk hidup yang bergerak, dapat penangkapan dan penandaan hewan terjadi
digunakan dua cara, yaitu secara langsung berulang kali sehingga terdapat satu seri
dan tidak langsung. Cara langsung, yaitu sampel dan dilakukan pengulangan (Olvido
perhitungan populasi dengan perkiraan dan Blumer, 2005). Sedangkan untuk
sedangkan cara tidak langsung teknik pengambilan sampel menggunakan
menggunakan metode Capture-Mark- indeks Schumacher-Eschmeyer, yaitu
Release and Recapture (CMRR) (Soegianto, membandingkan jumlah individu yang
1994). Metode Capture-Mark-Release and ditandai dengan jumlah seluruh individu di
Recapture (CMRR) dimana metode ini alam yang dianggap sama antara
merupakan metode yang digunakan untuk perbandingan jumlah individu yang
memperkirakan berbagai parameter ditangkap kembali. Teknik ini penangkapan
populasi, yaitu kepadatan populasi, laju dan penandaan dilakukan berulang – ulang.
kematian, kelahiran, emigrasi dan imigrasi.
ALAT DAN BAHAN standarisasi harus diulang kembali hingga
didapat pengambilan sampel yang cukup
Pada praktikum ini digunakan bahan
konstan jumlahnya.
berupa 4 macam manik-manik berbeda
warna yaitu warna hijau, kuning, putih dan Setelah konstan, simulasi estimasi
hitam yang dimasukkan ke dalam wadah jumlah populasi dapat dilakukan. Misal yang
toples yang terpisah. Alat yang digunakan dicari estimasi populasinya pada manik
yaitu baki serta alat tulis seperlunya yang hijau (manik kuning sebagai individu yang
dibutuhkan saat percobaan. Data diambil ditandai), caranya yaitu sampel manik-
dari rumah masing-masing praktikan. manik yang berwarna hijau diambil
menggunakan tangan dan kemudian
dihitung. Setelah itu, memasukkan manik-
CARA KERJA manik kuning sebanyak manik-manik hijau

Pertama, terlebih dahulu dilakukan yang terambil, manik kuning sebagai

standarisasi teknik sampling yaitu individu yang tertandai atau yang sudah

pengambilan sampel manik-manik dengan terambil sebelumnya. Kemudian toples

tangan, bisa disebut juga kalibrasi alat manik-manik hijau yang sudah dimasukkan

(dalam hal ini yaitu tangan). Manik - manik manik-manik kuning dikocok atau digoyang

antar warna sudah terpisah dalam toples sebanyak 10 kali agar homogen dan dihitung

yang berbeda. Standarisasi bertujuan melatih kembali berapa manik-manik hijau dan

pengambilan sampel yang relatif konstan kuning yang terambil. Kedua manik-manik

untuk mengurangi bias yang besar tersebut dipisahkan lalu manik-manik


dikarenakan cara sampling yang tidak tepat. kuning dimasukkan kembali sejumlah manik

Standarisasi dilakukan dengan pengambilan hijau yang terambil dan yang manik-manik

berulang hingga 10 kali dan sampai terambil warna kuning langsung dimasukkan

pengambilannya konstan . Setelah itu kembali ke toples. Kemudian proses tersebut

menghitung jumlah maksimum, minimum, diulang sebanyak 10 kali dan dicatat

serta rata-rata dari manik-manik yang hasilnya. Proses tersebut berlaku juga untuk

terambil 10 kali lalu dicari nilai standar menentukan estimasi populasi pada manik-

deviasi dan koefisien variasinya. Nilai manik kuning, putih dan hitam dengan

persentase koefisien variasi tidak boleh proses yang sama.

melebihi 10 % , jika melebihi maka


METODE ANALISIS DATA 𝑀
N=C 𝑅

Pada praktikum ini digunakan


N : Besarnya Populasi (Jumlah individu
metode capture and recapture dengan
dalam populasi yang diobservasi)
indeks estimasi ukuran populasi
C : Jumlah seluruh individu pada
menggunakan 3 metode, yaitu metode
tangkapan kedua
Peterson-Lincoln, metode Schnabel, dan
metode Schumacher-Eschmeyer. M : Jumlah individu yang ditandai dan
Metode Lincoln-Peterson (Bias) telah dilepas kembali

Asumsi yang digunakan pada metode R : Jumlah individu yang berhasil


Peterson adalah sebagai berikut: ditangkap kembali, yaitu individu
yang sudah
1) Populasi merupakan populasi
ditandai
tertutup sehingga jumlah individu
(N) konstan. Metode Estimator Chapman / Lincoln-
2) Semua individu memiliki Peterson (Unbias-Seber)
kemungkinan yang sama untuk
Adanya bias menyebabkan hasilnya
ditangkap pada penangkapan
overestimate atau lebih tinggi dari ukuran
pertama.
populasi yang sebenarnya. Oleh Seber
3) Penandaan tidak mempengaruhi
(1982) diusulkan menggunakan formula
kemungkinan untuk tertangkap
yang telah diperbaiki untuk mengecilkan
(baik menjadi lebih mudah atau
bias yaitu sebagai berikut :
pun menjadi lebih sulit
tertangkap).
(𝑀+1)(𝐶+1)
4) Hewan tidak kehilangan tanda N= –1
(𝑅+1)
yang diberikan.
N : Besarnya Populasi (Jumlah individu
5) Pada tangkapan ke 2 harus dapat
dalam populasi yang diobservasi
menangkap kembali hewan
bertanda. C : Jumlah seluruh individu pada
Sehingga dapat dirumuskan tangkapan kedua telah dilepas
sebagai berikut: kembali
R : Jumlah individu yang berhasil penandaan dilakukan berkali-kali.
ditangkap kembali, yaitu individu Rumusnya sebagai berikut :
yang sudah
ditandai
∑𝑆 2
𝑡=1(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑆
𝑡=1 𝑅𝑡 𝑀𝑡

N : Estimasi (dengan) jumlah individu


Metode Schnabel
(ukuran populasi)
Penangkapan dan penandaan hewan
Ct : Jumlah total yang tertangkap dalam
terjadi berulang kali sehingga terdapat satu
setiap tangkapan
seri sampel dan dengan demikian ada
pengulangan sampling. Rumus yang M t2 : Jumlah individu yang telah ditandai
digunakan adalah sebagai berikut: sebelum penangkapan ke t

Rt : Jumlah individu yang tertangkap


∑𝑡( 𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑡 𝑅𝑡 kembali ada penangkapan ke t

Ct : Jumlah individu yang tertangkap S : Jumlah penangkapan (sampel)


pada sampel ke t Mt : Jumlah individu yang ditandai
Mt : Jumlah individu yang ditandai dalam populasi sampai sebelum
dalam populasi sampai sebelum sampel ke t
sampel ke t diambil Dihitung persentase kesalahan melalui
Rt : Jumlah individu tertandai pada persen beda antara hasil perhitungan ketiga
sampel t metode dengan nilai faktual hasil cacah.
Rumusnya sebagai berikut :
Wt : Jumlah individu yang baru ditandai
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
dan dilepas pada sampel ke t | | × 100%
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

Metode Schumacher-Eschmeyer
Faktual : hasil perhitungan langsung
Pada prinsipnya, metode Schumacher- manik-manik
Eschmeyer sama dengan metode Peteroson.
Hasil : hasil perhitungan manik-
Perbedaannya adalah penangkapan dan
manik menggunakan metode
yang
digunakan

M : Jumlah individu yang


ditandai dan

HASIL PENGAMATAN

Sampel 1 : Manik Kuning

i. Hasil Standarisasi Ulangan 1

Tabel 1. Hasil simulasi & standarisasi teknik sampling manik kuning

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ulangan 1 17 16 16 17 15 16 18 17 18 16

Nilai : A. Max : 18 B. Min : 15 C. Rata-rata :16,6 D. Sd : 0.97 E. D/C : 5.82%

ii. Hasil Simulasi Estimasi Populasi

Tabel 2. Hasil Sampling 10 kali untuk Estimasi Ukuran Populasi manik kuning

Jumlah Individu (monte)


Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 15 0 15 0 0 0 0 0
2 16 1 15 15 225 3600 15 240
3 17 2 15 30 900 15300 60 510
4 16 1 15 45 2025 32400 45 720
5 17 5 12 57 3249 55233 285 969
6 17 5 12 69 4761 80937 345 1173
7 18 5 13 82 6724 121032 410 1476
8 18 7 11 93 8649 155682 651 1674
9 20 8 12 115 13225 264500 920 2300
10 17 6 11 126 15876 269892 756 2142
11 19 2 17 143 20449 388531 286 2717
Jumlah 190 42 140 775 76083 1387107 3773 13921

Jumlah monte faktual A (hasil cacah) : 450

Estimasi jumlah monte menurut metode :


1. Peterson Bias :
𝑀
N=C 𝑅
15
N = 16 = 240
1

Unbias :
(𝑀+1)(𝐶+1)
N= –1
(𝑅+1)

(15+1)(16+1)
N= –1 = 135
(1+1)

2. Schnabel :
∑𝑡( 𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑡 𝑅𝑡

∑𝑡( 13921)
N= ∑𝑡 42
= 331

3. Schumacher-Eschmeyer :
∑𝑆 2
𝑡=1(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑆
𝑡=1 𝑅𝑡 𝑀𝑡

∑𝑆
𝑡=1(1387107)
N= ∑𝑆
= 368
𝑡=1(3773)

iii. Persen Beda Dengan Nilai A


𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
1. Peterson Bias :| | 100%
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

450−240
| | 100% = 46,67 %
450
450−135
Unbias :| | 100% = 70,00 %
450

450−331
2. Schnabel :| | 100% = 26,34 %
450

450−368
3. Schumacher-Eschmeyer :| | 100% = 18,30 %
450

Sampel 2 : Manik Hijau

i. Hasil Standardisasi Ulangan 1

Tabel 3. Hasil simulasi & standarisasi teknik sampling manik Hijau

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ulangan 1 16 18 16 15 16 17 16 16 16 17

Nilai : A. Max : 18 B. Min : 15 C. Rata-rata : 16.3 D. Sd : 0.82 E. D/C : 5.05%

ii. Hasil Simulasi Estimasi Populasi


Tabel 4. Hasil Sampling 10 kali untuk Estimasi Ukuran manik Hijau

Jumlah Individu (monte)


Sampel
Ct Rt Wt Mt Mt2 CtMt2 RtMt CtMt
1 17 2 15 0 0 0 0 0
2 15 3 12 17 289 4335 51 255
3 15 1 14 27 729 10935 27 405
4 15 3 12 41 1681 25215 123 615
5 17 2 15 53 2809 47753 106 901
6 20 2 18 68 4624 92480 136 1360
7 17 4 13 86 7396 125732 344 1462
8 17 6 11 99 9801 166617 594 1683
9 19 6 13 110 12100 229900 660 2090
10 18 4 14 123 15129 272322 492 2214
11 18 11 7 137 18769 337842 1507 2466
Jumlah 188 44 144 761 73327 1313131 4040 13451

Jumlah monte faktual A (hasil cacah) : 500

Estimasi jumlah monte menurut metode :


1. Peterson Bias :
𝑀
N=C 𝑅
17
N = 15 = 85
3

Unbias :
(𝑀+1)(𝐶+1)
N= –1
(𝑅+1)

(17+1)(15+1)
N= – 1 = 71
(3+1)

2. Schnabel :
∑𝑡( 𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑡 𝑅𝑡

∑𝑡( 13451)
N= ∑𝑡 44
= 306

3. Schumacher-Eschmeyer :
∑𝑆 2
𝑡=1(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑆
𝑡=1 𝑅𝑡 𝑀𝑡

∑𝑆
𝑡=1(1313131)
N= ∑𝑆
= 325
𝑡=1(4040)

iii. Persen Beda Dengan Nilai A


𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
1. Peterson Bias :| | 100%
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

500−85
| | 100% = 83,00 %
500
500−71
Unbias :| | 100% = 85,80 %
500

500−306
2. Schnabel :| | 100% = 36,86 %
500

500−325
3. Schumacher-Eschmeyer : | | 100% = 34,99 %
500

Sampel 3 : Manik Putih

i. Hasil Standardisasi Ulangan 1

Nilai : A. Max : 19 B. Min : 15 C. Rata-rata : 16.6 D. Sd : 1.43 E. D/C : 8.61%

ii. Hasil Simulasi Estimasi Populasi

Jumlah monte faktual A (hasil cacah) : 450

Estimasi jumlah monte menurut metode :


1. Peterson Bias :
𝑀
N=C 𝑅
18
N = 17 = 153
2

Unbias :
(𝑀+1)(𝐶+1)
N= –1
(𝑅+1)

(18+1)(17+1)
N= – 1 = 133
(2+1)

2. Schnabel :
∑𝑡( 𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑡 𝑅𝑡

∑𝑡( 14781)
N= ∑𝑡 39
= 379
3. Schumacher-Eschmeyer :
∑𝑆 2
𝑡=1(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑆
𝑡=1 𝑅𝑡 𝑀𝑡

∑𝑆
𝑡=1(1528685)
N= ∑𝑆
= 408
𝑡=1(3745)

iii. Persen Beda Dengan Nilai A


𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
1. Peterson Bias :| | 100%
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

450−153
| | 100% = 66,00 %
450
450−133
Unbias :| | 100% = 74,89 %
450

450−379
2. Schnabel :| | 100% = 15,78 %
450

450−408
3. Schumacher-Eschmeyer : | | 100% = 9,29 %
450

Sampel 4 : Manik Hitam

i. Hasil Standardisasi Ulangan 1

Nilai: A. Max : 21 B. Min : 16 C. Rata-rata : 18.2 D. Sd : 1.69 E. D/C : 9.27%

ii. Hasil Simulasi Estimasi Populasi

Jumlah monte faktual A (hasil cacah) : 500

Estimasi jumlah monte menurut metode :


1. Peterson Bias :
𝑀
N=C 𝑅
17
N = 21 = 199
3

Unbias :
(𝑀+1)(𝐶+1)
N= –1
(𝑅+1)
(17+1)(21+1)
N= – 1 = 98
(3+1)

2. Schnabel :
∑𝑡( 𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑡 𝑅𝑡

∑𝑡( 15768)
N= ∑𝑡 49
= 322

3. Schumacher-Eschmeyer :
∑𝑆 2
𝑡=1(𝐶𝑡 𝑀𝑡 )
N= ∑𝑆
𝑡=1 𝑅𝑡 𝑀𝑡

∑𝑆
𝑡=1(1663794)
N= ∑𝑆
= 369
𝑡=1(4504)

iii. Persen Beda Dengan Nilai A


𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
1. Peterson Bias :| | 100%
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

500−199
| | 100% = 76,20 %
500
500−98
Unbias :| | 100% = 80,40 %
500
500−322
2. Schnabel :| | 100% = 35,64 %
500
500−369
3. Schumacher-Eschmeyer : | | 100% = 26,12 %
500

PEMBAHASAN putih dan hitam yang dimaksukkan kedalam


wadah toples yang terpisah. Alat yang
Praktikum pada kali ini membahas
digunakan yaitu baki serta alat tulis. Metode
mengenai simulasi estimasi besarnya
yang digunakan adalah Capture-Mark and
populasi. Pada praktikum ini digunakan
Recapture dengan indeks estimasi ukuran
bahan berupa 4 macam manik-manik yang
populasi Lincoln-Peterson, Schnabel, dan
berbeda warna yaitu warna hijau, kuning,
Schumacher-Eschmeyer. Tujuan diadakan
adanya praktikum ini yaitu untuk melakukan menandai individu. Langkah selanjutnya
simulasi estimasi populasi jumlah manik- adalah menghomogenkan toples dengan cara
manik dan mermbandingkan keakuratan digoyang sebanyak 10 kali agar manik-
ketiga indeks estimasi populasi antara lain manik tercampur. Setelah itu mengambil
Lincoln-Peterson, Schnabel, dan genggaman kedua dengan cara yang sama,
Schumacher-Eschmeyer. dan dihitung jumlah keseluruhan terambil
yang dicatat sebagai Ct dan manik-manik
Cara kerja dari praktikum kali ini
yang terambil kembali dicatat sebagai Rt.
yang pertama adalah dengan melakukan
Jumlah pengurangan dari Ct dan Rt disebut
standarisasi teknik sampling yaitu
dengan Wt.
pengambilan manik-manik dengan tangan
atau disebut dengan kalibrasi alat. Kemudian melakukan pengambilan
Standarisasi dilakukan untuk melatih berikutnya dengan cara yang sama hingga
pengambilan sampel yang relatif konstan 11 kali dengan setiap praktikan melakukan
untuk mengurangi bias yang besar karena dengan warna manik manik yang brebeda.
cara sampling yang kurang tepat. Dari hasil tersebut estimasi populasi dapat
Standarisasi dilakukan dengan pengambilan dihitung dengan ketiga rumus indeks
manik-manik dalam genggaman yang estimasi ukuran populasi yakni Lincoln-
diulang sebanyak 10 kali, kemudian dicari Peterson, Schnabel, dan Schumacher-
standar deviasi dan koefisien variasinya Eschmeyer.
dimana nilai koefisien variasinya tidak
Indeks Lincoln-Peterson pada
melebihi 10% maka dianggap pengambilan
prinsipya adalah menangkap sejumlah
sampel tidak memiliki bias yang besar.
populasi individu dari sejumlah populasi
Setelah menentukan presentasenya, yang akan diamati. Individu yang ditangkap
simulasi estimasi jumlah populasi dapat diberi nama kemudian dilepaskan kembali
dilakukan. caranya yaitu sampel manik- dalam jeda waktu yang singkat. Setelah itu
manik yang berwarna hijau diambil dilakukan penangkapan kembali terhadap
menggunakan tangan dan kemudian sejumlah individu dari populasi yang sama.
dihitung. Setelah itu, memasukkan manik- Dari penangkapan kedua dilakukan
manik kuning sebanyak manik-manik hijau identifikasi individu yang berbeda yang
yang terambil, cara tersebut bertujuan untuk berasal dari penangkapan yang pertama dan
individu yang tidak bertanda merupakan manik kuning sebanyak 450, manik-manik
hasil dari penangkapan kedua. Pada indeks hijau sebanyak 500, manik-manik putih
Schnabel dapat digunnkan untuk sebanyak 450 dan manik-manik hitam
mengurangi ketidak validan pada indeks sebanyak 500. Pada manik-manik kuning
Lincoln-Peterson. Pada prinsipmya metode sebagai penanda didapat presentase koefisen
Schnabel sama dengan metode Lincoln- variasinya sebanyak 5,82%, didapatkan dari
Peterson hanya saja ditambahkan dengan hasil metode Peterson bias sebesar 240
asumsi bahwa ukuran populasi harus dengan presentase beda sebesar 46,67%
konstan dari suatu periode sampling dengan ,unbias sebesar 135 dengan presentase beda
periode berikutnya. Pada metode ini sebesar 70,00%, hasil dari metode Schnabel
penangkapan penandaan dan pelepasan sebesr 331 dengan presentase beda sebesar
hewan dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk 26,34% dan hasil dari metode Schumacher-
setiap periode sampling semua hewan yang Eschemeyer adalah 368 dengan presentase
belum bertanda diberi tanda dan dilepaskan beda sebesar 18,30%. Pada manik-manik
kembali (Southwood, 1971). hijau sebagai penanda didapat presentase
koefisen variasinya sebanyak 5,05%,
Metode Schumacher-Eschmeyer
didapatkan dari hasil metode Peterson bias
pada prinsipnya sama dengan metode
sebesar 85 dengan presentase beda sebesar
Peterson yaitu membandingkan jumlah
83,00%, unbias sebesar 71 dengan
individu yang ditandai dengan jumlah
presentase beda sebesar 85,80%, hasil dari
seluruh individu individu di alam yang
metode Schnabel sebesar 306 dengan
dainggap dama antara pembanding jumlah
presentase beda sebesar 36,86% dan hasil
individu yang berhasil ditangkap kembali
dari metode Schumacher-Eschemeyer
terhadap jumlah seluruh individu yang
adalah 328 dengan presentase beda sebesar
berhasil ditangkap pada tangkapan
34,99%. Pada manik-manik putih sebagai
berikutnya. Perbedaannya adalah
penanda didapat presentase koefisen
penangkapan dan penandaan dilakukan
variasinya sebanyak 8,61%, didapatkan dari
berkali-kali.
hasil metode Peterson bias sebesar 153
Praktikum simulasi estimasi yang dengan presentase beda sebesar 66,00%
telah dilakukan kemudian dianalisis data ,unbias sebesar 135 dengan presentase beda
tersebyt dapat diketahui jumlah manik- sebesar 74,89%, hasil dari metode Schnabel
sebesar 379 dengan presentase beda sebesar Schnabel memperbaiki keakuratan metode
15,78% dan hasil dari metode Schumacher- Peterson, juga memiliki asumsi bawa ukuran
Eschemeyer adalah 408 dengan presentase populasi harus konstan dari periode
beda sebesar 9,29%. Pada manik-manik sampling dengan periode berikutnya.
hitam sebagai penanda didapat presentase
koefisen variasinya sebanyak 9,27%,
KESIMPULAN
didapatkan dari hasil metode Peterson bias
Berdasarkan hasil perhitungan dan
sebesar 199 dengan presentase beda sebesar
percobaan yang telah dilakukan oleh
76,20%, unbias sebesar 98 dengan
keempat praktikan dengan dua warna manik
presentase beda sebesar 80,40%, hasil dari
yang berbeda sebagai pembeda, dan
metode Schnabel sebesar 322 dengan
melakukan perhitungan dengan metode
presentase beda sebesar 35,64% dan hasil
Lincoln-Peterson, Schnabel dan
dari metode Schumacher-Eschemeyer
Schumacher-Eschmeyer mendapatkan hasil
adalah 369 dengan presentase beda sebesar
bahwa nilai presentase beda dengan nilai A,
26,12%.
nilai terkecil pada saat menggunakan
Dari ketiga metode yang telah metode Schumander-Eschmeyer. Hal ini
digunakan yaitu metode Peterson, Schnabel, dikarenakan metode Schumander-
dan Schumacher-Eschmeyer perbedaannya Eschmeyer menggunakan metode tangkap
terletak pada dasar penangkapan sejumlah dan lepas (capture and recapture methode)
individu dari suatu populasi individu yang yang lebih akurat karena dapat
akan dipelajari, kemudian diberi tanda yang mengestimasi suatu populasi mengetahui
mudah dibaca dan dilepaskan dalam jangka panjang suatu umur (longevity), dan
waktu yang pendek. Setelah beberapa hari sebarannya, dibuktikan dengan semakin
ditangkap lagi dan dihitung yang bertanda dekatnya nilai perhitungan populasi metode
yang tertangkap. Dari dua hasil Eschmeyer dengan populasi yang
penangkapan apat diduga ukuran atau sebenarnya. Dan berdasarkan hasil
besarnya populasi. perhitungan pada saat melakukan kalibrasi
genggaman, pada data A, B, C dan D
Dari ketiga metode yang ada Metode
memiliki bias yang relatif kecil sehingga
Schnabel yang lebih sedikit akurat
tidak melampaui estimasi ukuran yang
dibanding metode lain karena metode
sesungguhnya.
KONSTRIBUSI DARI PARA PENULIS Konsep Mengenai Organisasi dalam
LAPORAN Tingkat Populasi. Padang:UNP.

1.Niluh Dismayanti : Mengambil data, Naughton 1973.Ekologi Umum Edisi Ke-


mengerjakan laporan pada bagian 2.Yogyakarta. UGM Press.
pembahasan (beserta sumber yang
Poole,W.R.1974.An Introduction to
digunakan) serta bagian mengecek dan
Quanititative Ecology.Tokyo:
mengedit
McGraw-Hill Kogakusha.
2.Diajeng Aulia : Mengambil data,
Soegianto,Agus.1994.Ekologi Kuantitatif:
mengerjakan laporan pada bagian alat
Metode Analisis Populasi dan
bahan, cara kerja dan metode, melakukan
Komunitas.Jakarta: Penerbit Usaha
pengolahan data dan meyusun pada bagian
Nasional.
hasil (membuat tabel serta
penghitungannya). Soetjipta. 1992. Simulasi Estimasi

3.Nabila Azra : Mengambil data, Populasi Hewan. Jember :

mengerjakan laporan pada bagian abstrak Universitas Negeri Jember.

(beserta sumber yang digunakan) dan Southwood, T.R.E. Henderson, P.A. 1971.
membuat kesimpulan. Ecological Method. Bandung : Angkasa

4.Sherly Indah : Mengambil data, Sudarsono. 1988. Analisa Statistika.


mengerjakan laporan pada bagian pengantar
Jakarta : Aneka Cipta.
beserta sumber yang digunakan) dan
menyusun daftar pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

Brown,Christ.2013.General Ecology Labs.


Tennessee:Tennessee.

Hadisubroto, Trisno. 1989. (dalam Dewi


Suryani.2011). Azaz-azaz dan

You might also like