Trauma Healing Pasca Bencana Pada Anak Usia Dini: Pengembangan Model Permainan Tradisional Untuk

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini | p-ISSN 2087-1317 | e-ISSN 2621-8321

Vol. 10. No.2 November 2019 | Hal 135-141

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK


TRAUMA HEALING PASCA BENCANA PADA ANAK USIA DINI
Reza Edwin Sulistyaningtyas 1
Universitas Muhammadiyah Magelang

Abstract: Indonesia is a country that is prone to natural disasters. The impact of a


natural disaster can happen to anyone, be it adults or younger children. Especially for
young children to natural disasters is a phenomenon that is less biased understood by
children, so if a natural disaster that happens the child will be prone to trauma. Trauma
experienced by early children can handled, one of them using play therapy. Types of play
activities that can be using for play therapy is the traditional game. This study aims to:
(1)develop the design of traditional games model for post-disaster trauma healing in
early childhood and (2) knowing the appropriate by expert of the traditional games model
for post-disaster trauma healing in early childhood. This type of research is the research
and development (R & D). -ADDIE development model is employed in this study, through
three stages - which are: analyze, design and development. The technique of collecting
data used interviews and questionnaires. Data analysis used quantitative analysis by
using the average as a measurement to determine the quality of the product. Based on the
evaluation -from materials and media experts shows that the feasibility of the media
obtained an average score 3.09 (good) and the appropriateness of the material obtained
a score of 3.9 (very good).
Keyword: trauma healing, early childhood, traditional games, natural disaster, play
therapy.

Abstrak: Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana alam. Dampak
terjadinya bencana alam dapat terjadi pada siapa saja, baik itu orang dewasa maupun anak
usia dini. Terutama bagi anak usia dini bencana alam merupakan fenomena yang kurang
bisa dipahami oleh anak sehingga jika bencana alam itu terjadi anak akan rentan terkena
trauma. Trauma yang dialami oleh anak usia dini dapat ditangani, salah satunya dengan
menggunakan terapi bermain. Jenis kegiatan bermain yang dapat digunakan untuk play
terapi yaitu permainan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan
desain model permainan tradisional untuk trauma healing pasca bencana pada anak usia
dini dan (2) mengetahui kelayakan model permainan tradisional untuk trauma healing
pasca bencana pada anak usia din. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research & Development). Model pengembangan menggunakan
ADDIE, namun dalam penelitian ini sampai pada tahap 3 yaitu: analyze, design dan
development. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan angket.
Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan rata-rata sebagai
ukuran untuk mengetahui kualitas produk. Berdasarkan penilaian dari ahli materi dan
media diperoleh hasil untuk kelayakan media diperoleh skor rata-rata 3.09 (baik) dan
kelayakan materi diperoleh skor 3.9 (sangat baik).

Kata Kunci: Trauma healing, Anak usia dini, Permainan tradisional, Bencana alam,
terapi bermain.

1
Universitas Muhammadiyah Magelang, Email: reza.edwin@ummgl.ac.id

Sulistyaningtyas: [Pengembangan Model Permainan Tradisional Untuk Trauma Healing] 135


PENDAHULUAN bermain. Bermain dapat digunakan
Indeks Risiko Bencana/IRB (BNPB, dengan baik sebagai media terapi anak-
2019) menyebutkan bahwa terdapat 12 anak (Kar, 2009). Hal tersebut juga
jenis ancaman bencana di Indonesia dan didukung dengan penelitian yang
tidak ada kabupaten dan kota yang bebas dilakukan oleh Mukhadiono, dkk (2016)
dari ancaman bencana. Hal tersebut menunjukkan bahwa terapi bermain
sesuai dengan kondisi negara Indonesia dapat dijadikan sebagai salah satu
yang merupakan negara rawan terjadi program penanganan dampak psikologis
bencana. Pada tahun 2019 menurut anak korban bencana. Melalui bermain
Sutopo sebagai Kepala Pusat Data anak dapat mengekspresikan perasaan
Informasi dan Hubungan Masyarakat takut, sedih, gelisah, dan trauma. Salah
Badan Nasional Penanggulangan satu kegiatan bermain yang dapat
Bencana menjelaskan bahwa kejadian dilakukan untuk menangani trauma
bencana meningkat sebesar 7,2% dan adalah permainan tradisional.
juga jumlah korban jiwa bencana Permainan tradisional merupakan
mengalami kenaikan sebesar 192% salah satu jenis kegiatan bermain yang
dibandingkan tahun sebelumnya (Dewi, saat ini sudah jarang dimainkan oleh
2019). Berdasarkan sebaran kejadian anak-anak. Jika dipelajari lebih
bencana per provinsi maka bencana mendalam permainan tradisional sangat
paling banyak terjadi di Jawa Tengah memiliki banyak manfaat terutama untuk
(472 kejadian), Jawa Barat (367 menstimulasi perkembangan anak usia
kejadian), Jawa Timur (245 kejadian), dini. Diantaranya adalah meningkatkan
Sulawesi Selatan (70 kejadian) dan Aceh keterampilan gerak dasar, meningkatkan
(51 kejadian) (BNPB, 2019). keterampilan sosial anak meliputi
Dampak yang ditimbulkan akibat kooperatif, tanggung jawab, empati,
bencana tidak hanya memakan korban kontrol diri dan percaya diri dan melalui
jiwa manusia yang banyak, kerusakan permainan tradisional anak menjadi lebih
lingkungan, dan kerugian harta benda, kreatif (Rahmawati, 2009).
tetapi juga dampak psikologis baik pada Beberapa penelitian terdahulu
anak-anak mapun orang dewasa. yang menerapkan terapi bermain untuk
Perasaan tidak tenang, kegelisahan, menangani trauma setelah bencana belum
trauma, dan ketakutan merupakan hasil memperhatikan kegiatan bermain yang
yang ditimbulkan dari dampak psikologis disesuaikan dengan budaya setempat.
setelah bencana terjadi terutama bagi Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
anak usia dini. Deters (2011) menyatakan mengembangkan permainan tradisional
bahwa anak-anak usia 0-8 tahun memiliki sebagai alternatif untuk menangani
persentase yang tinggi terhadap dampak trauma setelah bencana. Merujuk pada
yang ditimbulkan dari bencana yang data provinsi yang paling banyak terjadi
terjadi. Namun, seringkali dampak bencana yaitu pada provinsi Jawa Tengah
psikologis pada anak usia dini setelah maka dalam penelitian ini memfokuskan
bencana tidak teridentifikasi dengan baik pada daerah Jawa Tengah tepatnya di
(Kar, 2009). kabupaten Magelang.
Dengan demikian diperlukan
adanya penanganan terhadap korban TINJUAN PUSTAKA
bencana terutama pada anak usia dini. Trauma
Penanganan trauma pada anak usia dini Trauma merupakan tekanan
harus disesuaikan dengan karakteristik emosional pada seseorang akibat dari
anak usia dini. Masa anak usia dini bencana, kekerasan, kejahatan dan
merupakan masa bermain sehingga kejadian yang mendadak. Trauma juga
dalam penanganan trauma melalui terapi merupakan salah satu luka psikologis

136 Cakrawala Dini: Vol. 10 No. 2, November 2019


yang dapat menurunkan daya intelektual, mengatasi persoalan psikisnya serta
emosional, dan perilaku (Hatta, 2016). membantu pencapaian pertumbuhan dan
Trauma berarti luka atau kekagetan perkembangan sesuai dengan tugas
(syok/shock) yang disebabkan oleh perkembangannya secara optimal
peristiwa yang sangat menekan, terjadi (Nawangsih, 2014). Terapi bermain yang
secara tiba-tiba dan di luar diterapkan sebisa mungkin memenuhi
kontrol/kendali seseorang, bahkan beberapa konsep dasar permainan yang
seringkali membahayakan kehidupan dapat digunakan dalam terapi bermain.
atau mengancam jiwa (Martam, 2009). Konsep dasar yang dapat digunakan pada
Truma yang terjadi setelah adanya terapi bermain adalah mengacu pada
bencana akan dirasakan oleh orang pandangan sebagai berikut (Nawangsih,
dewasa dan anak-anak. Namun, trauma 2014):
yang dirasakan oleh anak-anak berbeda 1. Bermain adalah salah satu cara yang
dengan orang dewasa. Anak-anak korban dapat digunakan dalam memahami
bencana cenderung lebih mudah dunia anak-anak
mengalami trauma dibandingkan orang 2. Aspek perkembangan dalam kegiatan
dewasa karena anak-anak belum bermain merupakan cara anak dalam
memiliki kematangan identitas diri dan menemukan dan mengekplorasi
kemampuan koping terhadap stres masih identitas diri mereka
terbatas sehingga jika trauma psikis 3. Anak dapat melakukan eksperimen
terjadi pada anak-anak biasanya akan dengan berbagai pilihan imajinatif
terjadi penghentian perkembangan dan terhindar dari konsekuensi
emosional (Kaplan dkk, 1997 dalam seperti ketika di dunia nyata
Safitri, 2018). 4. Permainan pada situasi dan kondisi
yang tepat dapat bermakna sebagai
Permainan tradisional kegiatan fisik sekaligus sebagai
Dockett dan Fleer (1999) terapi
menyatakan bahwa bermain merupakan Bishop & Curtis (2005)
kebutuhan bagi anak, karena melalui mendefinisikan permainan tradisional
bermain anak akan memperoleh sebagai permainan yang telah diturunkan
pengetahuan yang dapat mengembangkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
kemampuan dirinya. Bermain dapat dengan permainan tersebut mengandung
meningkatkan kemampuan anak dalam nilai “baik” dan “positif”. Permainan
berinteraksi dengan teman sebaya dan tradisional berasal dari generasi
memungkinkan anak untuk sebelumnya kemudian diwariskan ke
mengembangkan keterampilan sosial. generasi muda melalui lisan, suara atau
Selain itu bermain dapat menjadi praktik (Ghipit, Abdullah, Musa, Kosni
kegiatan anak untuk menyalurkan & Maliki, 2017, McKinty, 2013).
perasaan dan memahami aturan dalam Sependapat dengan hal tersebut Mulyani
permainan. Anak pun dapat berlatih (2016) menyatakan bahwa permainan
untuk menunggu giliran dan belajar tradisional adalah suatu permainan
bernegosiasi dengan teman sebaya warisan dari nenek moyang yang wajib
tentang aturan dalam suatu permainan. dan perlu dilestarikan karena
Salah satu fungsi bermain yaitu mengandung nilai-nilai kearifan lokal.
untuk memberikan terapi pada anak yang Melalui permainan tradisional dapat
mengalami guncangan psikis yang meningkatkan berbagai aspek
diakibatkan karena bencana. Terapi perkembangan anak.
bermain menekankan pada kekuatan Permainan tradisional anak-anak
permainan sebagai alat untuk membantu pada masing-masing daerah dan
klien dalam rangka mencegah dan masyarakat dibentuk oleh budaya lokal

Sulistyaningtyas: [Pengembangan Model Permainan Tradisional Untuk Trauma Healing] 137


dan lingkungan setempat (Hassan dkk,
2013). Permainan tradisional dapat HASIL PENELITIAN DAN
digunakan sebagai terapi terhadap anak PEMBAHASAN
yang memerlukan kondisi tersebut. Saat 1. Analyze (Analisis Kebutuhan)
bermain, anak-anak akan melepaskan Analisis kebutuhan dilakukan
emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan dengan menggunakan wawancara dan
bergerak (Rahmawati, 2009). Selain itu angket. Pengumpulan data menggunakan
dari hasil penelitian terdahulu wawancara dilakukan pada 1 staff BPBD
menyatakan bahwa melalui permainan (Badan Penanggulangan Bencana
tradisional dapat memberikan pengaruh Daerah) dan 10 guru TK, hal ini
yang positif terhadap sosialisasi bertujuan untuk mengetahui informasi
(pertemanan dan toleransi) antar anak mengenai daerah rawan bencana di
(Kovacevic & Opic, 2014; Petrovska, Magelang dan penanganan trauma pasca
Sivevska & Cackov, 2013). bencana pada anak usia dini yang pernah
dilakukan guru. Berdasarkan hasil
METODOLOGI PENELITIAN wawancara yang dilakukan pada staff
Penelitian ini menggunakan jenis BPBD menyatakan bahwa bencana yang
penelitian pengembangan (research and pernah terjadi di Magelang yaitu erupsi
development) dengan model ADDIE dan tanah longsor. Pada bencana skala
yang berorientasi pada produk yang besar yaitu erupsi gunung Merapi dan
dihasilkan. Metode yang dilakukan pada frekuensi paling sering adalah tanah
penelitian ini melalui tahapan Analyze longsor. Bencana alam yang terjadi pada
(menganalisis), Design (mendesain) dan 5 tahun terakhir ini paling besar
Development (mengembangkan). terjadinya tanah longsor dan banjir
Validator media dan materi bandang di desa Sambungrejo Magelang.
dilakukan oleh expert judgement dari Banjir bandang dan tanah longsor yang
dosen PAUD FKIP Universitas terjadi diakibatakan karena intensitas
Muhammadiyah Magelang. curah hujan yang tinggi. Akibatnya
Teknik Analisis Data terdapat 1 sekolah PAUD yang hanyut
Teknik analisis data yang digunakan terbawa air karena dekat dengan sungai.
yaitu menggunakan analisis data Oleh karena itu pihak BPBD Magelang
kuantitatif. Data uji ahli berdasarkan menyarankan untuk dapat melaksanakan
skala penilaian dianalisis secara penelitian di daerah tersebut.
kuantitatif dengan menggunakan Selanjutnya analisis kebutuhan
penskoran. Data kuantitatif diperoleh didukung dengan survey menggunakan
melalui penskoran instrumen panduan angket yang disebar ke 10 guru yang
permainan oleh ahli. Data kuantitatif sekolahnya pernah mengalami bencana
tersebut kemudian dikonversikan ke data alam. Pada angket tersebut menggali
kualitatif untuk mengetahui kualitas informasi mengenai penanganan trauma
produk. Konversi yang dilakukan yang pernah dilakukan guru ketika terjadi
terhadap data sebagai berikut: bencana. Berdasarkan hasil survey yang
Tabel 1. Hasil konversi rata-rata skor dilakukan diketahui bahwa sebanyak
menjadi skala 4 70% guru belum pernah melaksanakan
Interval skor Deskripsi penanganan trauma setelah terjadi
̅ X > 3.25 Sangat Baik bencana.
̅ ̅ 3.25 > X > 2.5 Baik Ketika guru mengisi survei atas
̅ ̅ 2.5 > X > 1.75 Kurang pertanyaan mengenai berbagai macam
̅ X < 1.75 Sangat kurang model permainan yang dapat digunakan
untuk menangani trauma pasca bencana
pada anak usia dini yang dibutuhkan

138 Cakrawala Dini: Vol. 10 No. 2, November 2019


guru. Sebanyak 60% guru menjawab isi dan tujuan, kualitas instruksional dan
sangat membutuhkan dan 40% menjawab kualitas teknis. Selanjutnya instrumen
membutuhkan berbagai model permainan ahli materi terdapat tiga komponen
untuk untuk menangani trauma pada anak kelayakan, yaitu: kelayakan isi,
usia dini pasca bencana. Jenis model kelayakan bahasa dan kelayakan
permainan yang tidak pernah digunakan penyajian. Instrumen yang ketiga yaitu
guru untuk menangani trauma pasca untuk pengguna (guru) terdapat tiga
bencana pada anak usia dini adalah komponen, yaitu: kelayakan isi,
permainan traidisional. Hal tersebut kelayakan penyajian dan kualitas teknis.
dibuktikan dengan hasil survey yang Pada uji kelayakan materi menilai
menyatakan sebanyak 60% guru tidak mengenai kelayakan isi, kebahasaan dan
pernah menggunakan permainan penyajian buku model permainan
traidisional. tradisional menggunakan angket
Melalui pengembangan model penilaian pada instrumen yang ada.
permainan traidional dapat memudahkan Setelah memperoleh hasil kelayakan dari
guru dalam menerapkan sehingga ahli materi, berikutnya hasil penilaian
penanganan trauma pasca bencana pada tersebut dikonsultasikan dengan tabel
anak usia dini dapat ditangani secara konversi interval rerata skor (4 skala).
tepat. Oleh karena itu hasil pengumpulan Hasil konversi digunakan untuk
data mengenai analisis kebutuhan dan menyatakan kriteria penilaian dari skor
kajian teori dijadikan acuan melakukan rata-rata yang didapat oleh ahli. Setelah
analisis dalam merumuskan konsep diperoleh hasil konversi selanjutnya
pengembangan awal. menghitung skor rata-rata pada setiap
indikator ahli materi. Berikut hasil
2. Design (Desain) dan Develop validasi ahli materi yang diperoleh:
(pengembangan) Tabel 2. Rata-rata penilaian validasi
Berdasarkan pada tahap analisis ahli materi
maka produk yang akan dikembangkan N Indikator Skor Kriteria
dalam penelitian ini adalah buku model o rata-rata penilaian
1 Kelayakan Isi 3.7 Sangat
permainan tradisional untuk trauma Baik
healing pasca bencana pada anak usia 2 Kebahasaan 4 Sangat
dimi. Adapun komponen-komponen yang Baik
akan dikembangkan meliputi: 3 Penyajian 4 Sangat
pendahuluan, permainan traidisional Baik
Total Rata-rata 3.9 Sangat
yang telah dimodifikasi (bentengan bola, Baik
ular naga dan egrang kaleng) dan alat
penilaian/kuisioner trauma. Berdasarkan pada penilaian oleh
Selain itu pada tahap desain dibuat validasi ahli materi didapatkan skor rata-
instrumen validasi buku model rata 3.9. Selanjutnya skor rata-rata
permainan tradisional berupa angket tersebut dikonversi dengan tabel konversi
dengan skala Likert. Angket terdiri dari 4 berada pada rentang X > 3.25 dengan
pilihan jawaban, yaitu 1 (sangat kurang), kriteria “sangat baik”. Selanjutnya jika
2 (kurang, 3 (baik) dan 4 (sangat baik) dilihat per-indikator untuk indikator
yang digunakan untuk menilai kualitas kelayakan isi didapatkan rata-rata 3.7
kelayakan buku yang dikembangkan. dengan kriteria “sangat baik”. Pada
Instrumen validasi terbagi menjadi tiga indikator kebahasaan didapatkan rata-rata
yaitu instrumen validasi ahli media, ahli 4 dengan kriteria “sangat baik”. Terakhir
materi dan pengguna. Pada instrumen pada indikator penyajian didapatkan rata-
ahli media terdapat tiga komponen rata 4 dengan kriteria “sangat baik”.
kualitas pada angket ini, yaitu: kualitas Kesimpulan yang diperoleh dari hasil

Sulistyaningtyas: [Pengembangan Model Permainan Tradisional Untuk Trauma Healing] 139


penilaian ahli materi terhadap buku dan ahli media. Berdasarkan hasil
panduan permainan tradisional yaitu penilaian oleh ahli materi diperoleh hasil
layak digunakan dengan revisi sesuai yang meliputi kelayakan isi dinilai
saran. “sangat baik”, kebahasaan mendapatkan
Selanjutnya uji kelayakan media nilai “sangat baik” dan penyajian
menilai mengenai kualitas isi dan tujuan, memperoleh nilai “sangat baik”.
kualitas pembelajaran dan kualitas teknik Berdasarkan perolehan nilai tersebut
buku panduan permainan tradisional secara keseluruhan Model permainan
dengan menggunakan angket penilaian tradisional untuk trauma healing pasca
pada instrumen yang ada. Berikut hasil bencana pada anak usia dini menurut ahli
validasi ahli media yang diperoleh: materi dinyatakan layak dengan kategori
Berdasarkan pada penilaian oleh validasi “sangat baik”. Selanjutnya penilaian dari
ahli media didapatkan hasil yang meliputi
N Indikator Skor rata- Kriteria kualitas isi dan tujuan mendapatkan nilai
o rata Penilaian
“baik”, kualitas pembelajaran
1 Kualitas isi 3 Baik
dan tujuan memperoleh nilai “baik” dan kualitas
2 Kualitas 3 Baik teknik dinilai “sangat baik”. Berdasarkan
pembelajaran perolehan nilai tersebut secara
3 Kualitas 3.27 Sangat keseluruhan Model permainan tradisional
teknik Baik untuk trauma healing pasca bencana
Total Rata- 3.09 Baik
rata pada anak usia dini menurut ahli media
ahli media didapatkan skor rata-rata 3.09. dinyatakan layak dengan kategori “baik”.
Selanjutnya skor rata-rata tersebut Penelitian lebih lanjut dapat menguji
dikonversi dengan tabel konversi berada efektivitas dari model permainan
pada rentang 3.25 > X > 2.5 dengan tradisional untuk trauma healing pada
kriteria “baik”. Selanjutnya jika dilihat anak usia dini di daerah rawan bencana.
per-indikator untuk indikator kualitas isi Selain itu juga dapat merumuskan
dan tujuan didapatkan rata-rata 3 dengan bagaimana mitigasi bencana agar anak
kriteria “baik”. Pada indikator kualitas usia dini memiliki kemampuan untuk
pembelajaran didapatkan rata-rata 3 menyelamatkan diri dari bencana.
dengan kriteria “baik”. Terakhir pada
indikator kualitas teknik didapatkan rata- DAFTAR PUSTAKA
rata 3.27 dengan kriteria “sangat baik”.. Berisi Bishop, J.C. & Curtis, M.
2005.Permainan Anak-Anak
KESIMPULAN Zaman Sekarang di Sekolah Dasar.
Simpulan Berdasarkan hasil Editor: Yovita Hadiwati. Jakarta:
penelitian dan pengembangan yang PT. Grasindo
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa BNPB. (2019). 1586 kejadian bencana
model permainan tradisonal menyebabkan 438 jiwa meninggal
dikembangkan untuk penanganan trauma dan hilang terjadi selama tahun
pasca bencana pada anak usia dini. Di 2019. (Online)
dalam buku model permainan tradisional https://www.bnpb.go.id/1586-
membahas kajian tentang trauma, terapi kejadian-bencana-menyebabkan-
bermain dan model permainan 438-jiwa-meninggal-dan-hilang-
tradisional. Model permainan tradisional terjadi-selama-tahun-2019. Diakses
yang dikembangkan meliputi egrang pada tanggal 21 Juni 2019.
kaleng, bentengan bola dan ular naga. Deters, Lisa. (2011). Promoting and
Model permainan tradisional untuk Supporting Holistic Development:
trauma healing pasca bencana pada anak Baby Tents in Post-earthquake
usia dini telah divalidasi oleh ahli materi

140 Cakrawala Dini: Vol. 10 No. 2, November 2019


Haiti. Australia: Macquarie Martam, I.S. (Desember 2009).
University Mengenali trauma pasca bencana.
Dewi, R. K. (2019). Data bencana BNPB Newsletter Pulih, 14, 1-4.
pada 2019, 1.538 Kejadian dan 325 McKinty, J. (2013) From playground to
korban meninggal. (Online). patient: reflections on a traditional
https://nasional.kompas.com/read/2 games project in a pædiatric
019/04/30/19322341/ data- hospital. International Journal of
bencana-bnpb-pada 2019-1538- Play. 2(3), 187-201.
kejadian-dan-325-korban- DOI:10.1080/21594937.2013.8520
meninggal. Diakses pada tanggal 53
22 Juni 2019 Mukhadiono, Subagyo;W & Wahyudi.
Dockett, S. & Fleer, M. (1999). Play and (2016). Pemulihan ptsd anak-anak
Pedagogy in Early Childhood korban bencana tanah longsor
Bending the Rules. Australia: dengan play therapy. Jurnal
Harcourt Brace. Keperawatan Soedirman. 11
Ghipit @ Charles, M. A., Abdullah, M. (1),23-30.
R., Musa, R. M., Kosni, N. A., & jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks
Maliki, A. B. H. M. (2017). The /article/view/643
effect of traditional games Mulyani, N. (2016). Super Asyik
intervention programme in the Permainan Tradisional Anak
enhancement school-age children’s Indonesia. Yogyakarta: DIVA
motor skills: A preliminary study. Press
Health, Movement & Exercise. Nawangsih, E. (2014). Play therapy
6(2), 157-169. untuk anak-anak korban bencana
http://dx.doi.org/10.15282/mohe.v6 alam yang mengalami trauma (post
i2.142 traumatic stress disorder/ptsd).
Hassan, F., dkk. (2013). Introduction Psympathic, Jurnal Ilmiah
Traditional Games Honing Skills Psikologi. 1(2), 164 - 178.
and Dexterity (Promoting peace https://journal.uinsgd.ac.id/index.p
and social cohesion through hp/psy/article/view/475
heritage education). Islamabad: Petrovska, S., Sivevska, D., & Cackov,
UNESCO. O. (2013). Role of the Game in the
Hatta, K. (2016). Trauma dan Development of Preschool Child.
Pemulihannya (Sebuah Kajian Procedia - Social and Behavioral
Berdasarkan Kasus Pasca Konflik Sciences, 92(Lumen), 880–884.
dan Tsunami). Banda Aceh: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.201
Dakwah Ar-Raniry Press. 3.08.770
Kovačević, T., & Opić, S. (2014). Rahmawati, A.(2009). Permainan
Contribution of Traditional Games Tradisional Untuk Anak Usia 4-3
to the Quality of Students ’ Tahun. Bandung: Sandiarta Sukses.
Relations and Frequency of Safitri, N. (2018). Crisis and disaster
Students ’ Socialization in Primary counseling: peran konselor
Education, 16(1), 95–112. terhadap korban yang selamat dari
Kar, N. (2009). Psychological impact of bencana alam. Educational
disasters on children: review of Guidance and Counseling
assessment and interventions. Development Jounal, 1(2), 66-76.
World J Pediatr, 5 (1), 5-11. http://ejournal.uin-
doi:10.1007/s12519-009-0001-x suska.ac.id/index.php/EGCDJ/articl
e/view/6053/3626

Sulistyaningtyas: [Pengembangan Model Permainan Tradisional Untuk Trauma Healing] 141

You might also like