Analisis Pemilihan Lokasi Perumahan Pada Daerah Rawan Tsunami Studi Kasus: Kecamatan Padang Utara, Kota Padang

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN

PADA DAERAH RAWAN TSUNAMI


STUDI KASUS: KECAMATAN PADANG UTARA, KOTA PADANG

Ika Dwi Melisa


Sjafrizal
Firwan Tan
Universitas Andalas
ikadwimelisa@gmail.com

ABSTRACT

In line with urban development based on disaster mitigation, the Eastern region
of Padang City was developed as a residential area and education center, while the
West region adjacent to the coast is an urban commercial area and business center. The
transfer of the government center of Padang City to the East (Air Pacah, Koto Tangah
District) in 2010 was one of the efforts to reduce the concentration of the population in
the coastal area. After the earthquake and tsunami issue in 2009, it was seen changes
and displacement of the population towards the east of the city with higher topographic
conditions from the center of Padang City adjacent to the Indian Ocean. Based on
BPS data from Padang City, in Padang Utara Subdistrict from 2009 to 2010 there
was a decline in population, but in 2010 to 2015 there was a significant increase in
population. Based on the City of Padang RTRW for 2010-2030, North Padang District
is a tsunami prone area. From the above problems, it is important to conduct a study
of the selection of housing locations in tsunami-prone areas with Research Question
whether the variable price of rental housing, transportation costs and income of the
head of household are considered the choice of housing location after the tsunami
threat. Based on the results of the analysis, the variables of house rent, transportation
costs and income of the family head influence the choice of home locations in tsunami-
prone areas.
Keywords: housing locations, tsunami prone areas, house rent, transportation costs,
family income

secara terpadu, terarah, berencana dan


PENDAHULUAN berkesinambungan. Pelaksanaan pembangunan
Perumahan dan permukiman merupakan perumahan dan permukiman khususnya di
permasalahan yang selalu akan berkembang kawasan perkotaan khususnya Kota Padang
sejalan dengan pertambahan penduduk, dinamika harus senantiasa memperhatikan penataan ruang
penduduk dan sesuai dengan berkembangannya yang berlaku di kota yang bersangkutan sehingga
nilai-nilai tata kehidupan manusia dan masyarakat. terdapat sinkronisasi atau kesesuaian antara
Pembangunan perumahan dan permukiman pembangunan perumahan dan permukiman
perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan dengan penataan ruang kota.

85
JURNAL OPTIMUM , Volume 9, Nomor 1 Maret 2019

Padang sebagai kota pesisir, selain dan pendapatan kepala keluarga menjadi
menguntungkan secara geografis tetapi juga pertimbangan kepala keluarga dalam pemilihan
merupakan daerah yang rawan bencana tsunami. lokasi perumahan di Kecamatan Padang Utara
Pasca Kota Padang diguncang gempa 7,9 skala pasca adanya ancaman tsunami.
Richter pada tahun 2009, menyebabkan terjadinya
perubahan pola masyarakat dalam memilih lokasi REVIEW LITERATUR DAN HIPOTESIS
bermukim yang jauh dari daerah pantai (jauh dari
pusat kota) yang selama ini merupakan daerah Menurut Sjafrizal (2012), dalam Teori
pinggiran kota. Dengan adanya kecenderungan Lokasi Von Thunen, maka formulasinya dimulai
tersebut daerah pinggiran yang dulu kepadatannya dengan kasus yang paling sederhana yaitu
rendah, pasca gempa dan isu tsunami menjadi bilamana lahan hanya ditanami oleh 1 (satu) jenis
pilihan untuk lokasi bermukim masyarakat Kota tanaman saja. Analisa dimulai dari tujuan utama
Padang. Sejalan dengan pembangunan kota yang kegiatan pertanian yang dikelola secara swasta
berbasis mitigasi bencana, wilayah Timur Padang yaitu untuk mencari keuntungan maksimum.
dikembangkan sebagai kawasan permukiman Sehubungan dengan hal ini, maka analisa dimulai
dan pusat pendidikan, sedangkan wilayah Barat dengan formulasi fungsi keuntungan (π) yang
yang berdekatan dengan pantai merupakan dapat ditulis sebagai berikut:
kawasan komersial perkotaan dan pusat bisnis. π = p Q – a Q – Q T(k) – R(k)
Pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang atau π = Q (p – a) – Q T(k) – R (k) ……. (1)
ke wilayah Timur (Air Pacah, Kecamatan Koto
Tangah) pada tahun 2010 adalah salah satu upaya dimana Q adalah jumlah produksi komoditi
mengurangi konsentrasi penduduk di kawasan pertanian yang dapat dihasilkan per unit lahan,
pinggir pantai. sedangkan p dan a masing-masingnya adalah
Berdasarkan data BPS Kota Padang, di harga produk dan biaya produksi rata-rata per
Kecamatan Padang Utara dari tahun 2009 sampai unit. T(k) dan R(k) masing-masingnya adalah
tahun 2010 terjadi penurunan jumlah penduduk ongkos angkut dan sewa tanah (land-rent) yang
sebesar 77.509 jiwa menjadi 69.119 jiwa. Jumlah keduanya dipengaruhi oleh jauh dekatnya jarak
penduduk ini merupakan data sensus penduduk (k) ke pasar.
2010 serta diduga karena terjadinya perpindahan Menurut Tarigan (2012), konsep Von Thunen
penduduk dan adanya penduduk yang meninggal bahwa sewa tanah sangat mempengaruhi jenis
akibat reruntuhan bangunan ketika gempa bumi kegiatan yang mengambil tempat pada lokasi
terjadi pada 30 September 2009. Akan tetapi tertentu masih tetap berlaku dan hal ini mendorong
pada tahun 2010 sampai tahun 2015 terjadi terjadinya konsentrasi kegiatan tertentu pada
pertambahan penduduk sebesar 1.325 jiwa lokasi tertentu. Von Thunen menggunakan contoh
sehingga pada tahun 2015 jumlah penduduk di sewa tanah untuk produksi pertanian, tetapi
Kecamatan Padang Utara sebesar 70.444 jiwa. banyak ahli studi ruang berpendapat bahwa teori
Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka ini juga relevan untuk sewa atau penggunaan lahan
akan berdampak pada meningkatnya jumlah di perkotaan dengan menambah aspek tertentu,
kebutuhan masyarakat, salah satu diantaranya misalnya aspek kenyamanan dan penggunaan
adalah kebutuhan perumahan. lahan di masa lalu. Perkembangan dari teori Von
Berdasarkan latar belakang yang telah Thunen adalah selain harga tanah tinggi di pusat
diuraikan, penelitian bertujuan untuk mengetahui kota dan akan makin menurun apabila makin
apakah variabel sewa rumah, biaya transportasi menjauh dari pusat kota; harga tanah adalah

86
IKA DWI MELISA, SJAFRIZAL, FIRWAN TAN
Analisis Pemilihan Lokasi Perumahan Pada Daerah Rawan Tsunami
Studi Kasus: Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
tinggi pada jalan-jalan utama (akses ke luar kota) menentukan lokasi kegiatan pertanian, industri,
dan akan semakin rendah apabila menjauh dari perdagangan, jasa dan perumahan. Ongkos angkut
jalan utama. Makin tinggi kelas jalan utama itu, dalam hal ini, diasumsikan berhubungan positif
makin mahal sewa tanah di sekitarnya. dengan jarak menuju CBD. Sedangkan Marginal
Menurut Sjafrizal (2012), William Transportation Cost diasumsikan pula tetap
Alonso dan Richard F. Muth melakukan analisa (fixed) yang berarti tidak terdapat penghematan
lebih lanjut dari model Von Thunen khusus ongkos angkut bila jarak tempuh menjadi makin
untuk membahas kerangka pemikiran dalam panjang (Economies of Long Haul).
penggunaan lahan daerah perkotaan (Urban Dalam penentuan lokasi dan penggunaan
Land-use) yang kemudian lazim dikenal sebagai lahan wilayah perkotaan, terdapat dua bentuk
Alonso-Muth Model. Dalam hal ini struktur pemilihan lokasi, yaitu lokasi kegiatan industri
ruang (Spatial Structure) masih diasumsikan (Industrial Location) seperti industri pengolahan
dalam bentuk Monocentric City (kota dengan (manufacturing), perdagangan, jasa dan pertanian
satu pusat). Sedangkan variabel penentu dalam serta lokasi perumahan (Residential Location).
model ini juga bid-rent, bukan saja untuk kegiatan Untuk dapat menentukan lokasi optimal
pertanian saja, tetapi juga untuk kegiatan yang perumahan, analisa ini memerlukan beberapa
banyak terdapat di wilayah perkotaan seperti asumsi tambahan. Pertama, individu yang berada
industri, perdagangan, jasa dan perumahan. dalam suatu rumah tangga (household) semuanya
Dengan membandingkan antara bid-rent bertujuan untuk memaksimumkan kepuasan
dengan land-rent yang belaku dipasaran untuk (utility maximization) melalui peningkatan
sebidang tanah pada lokasi tertentu, akan dapat konsumsi. Kedua, semua individu bekerja di pusat
diketahui pola penggunaan lahan yang optimal kota (CBD), sehingga setiap hari mereka harus
dengan melihat pada masing-masing ”Von Thunen melakukan perjalanan pulang balik (commuting)
Ring” yang dihasilkan. Dengan demikian akan dari tempat tinggal mereka ke tempat bekerja.
dapat ditentukan berdasarkan jarak dari CBD, Ketiga, semua individu dalam suatu rumah
beberapa wilayah yang secara ekonomis dapat tangga mempunyai selera (taste) yang sama
digunakan untuk kegiatan perdagangan, jasa, sehingga jenis barang yang dikonsumsi juga akan
industri, perumahan dan kegiatan pertanian yang cendrung menjadi sama pula.
sering kali masih terdapat di wilayah perkotaan Karena ongkos angkut meningkat sejalan
yang masih kecil. Model pemanfaatan lahan ini dengan semakin jauhnya lokasi perumahan dari
selanjutnya dijadikan pula sebagai dasar utama CBD, maka hal ini akan mendorong rumah tangga
untuk menentukan pola Perencanaan Wilayah untuk memilih lokasi rumahnya berdekatan
Perkotaan (Tata-Kota) secara baik dan efisien. dengan CBD. Disamping itu, adanya sejumlah
Asumsi umum yang digunakan baik Keuntungan Aglomerasi (Agglomeration
untuk rumah tangga (households) maupun Economies) karena berlokasi berdekatan dengan
perusahaan (firms) dalam teori penggunaan lahan masyarakat dan kegiatan sosial-ekonomi lainnya
wilayah perkotaan ini adalah bahwa wilayah juga akan turut pula mendorong masyarakat untuk
perkotaan muncul sebagai daerah yang datar memilih lokasi perumahannya dekat dengan
yang pada suatu titik terdapat sebuah CBD. CBD. Namun demikian, memilih lokasi dekat
Disamping itu, diasumsikan pula bahwa wilayah dengan CBD ini juga mempunyai konsekuensi
perkotaan tersebut berbentuk bulat yang pada terhadap biaya yang dikeluarkan oleh rumah
pusatnya terdapat sebuah CBD. Sedangkan jarak tangga karena harga tanah akan semakin tinggi
menuju CBD merupakan variabel penting dalam bila berlokasi semakin dekat dengan CBD.

87
ik terdapat ini juga mempunyai konsekuensi terhadap
iasumsikan biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga
n tersebut karena harga tanah akan semakin tinggi bila
JURNAL OPTIMUM , Volume 9, Nomor 1 Maret 2019
ya terdapat berlokasi semakin dekat dengan CBD.
enuju CBD Bilamana rumah tangga memilih lokasi jauh
g dalam Bilamana
dari CBD maka
rumah pengeluaran
tangga biayajauh
memilih lokasi untuk
dari kota guna mengurangi pengeluaran rumah tangga
pertanian, CBD
tanah akan berkurang karena sewa tanah
maka pengeluaran biaya untuk tanah akan untuk pemilikan tanah.
perumahan. akan lebih murah. Dengan demikian akan
berkurang karena sewa tanah akan lebih murah.
iasumsikan terdapat kondisi yang berlawanan (trade-off)
Dengan demikian akan terdapat kondisi yang METODE PENELITIAN
ak menuju antara pemilihan lokasi perumahan antara
berlawanan (trade-off) antara pemilihan lokasi
nsportation dekat atau jauh dari CBD. Penelitian dilakukan di Kecamatan
ixed) yang perumahan antara dekat atau jauh dari CBD.
Padang Utara yang terdiri atas 7 kelurahan
tan ongkos
yaitu Kelurahan Gunung Pangilun, Kelurahan
jadi makin
Ulak Karang Selatan, Kelurahan Ulak Karang
).
Utara, Kelurahan Air Tawar Timur, Kelurahan
penggunaan Air Tawar Barat, Kelurahan Alai Parak Kopi
dua bentuk dan Kelurahan Lolong Belanti. Pemilihan lokasi
i kegiatan ini dilakukan berdasarkan fenomena bahwa
erti industri terjadinya perubahan pola masyarakat dalam
erdagangan, memilih lokasi bermukim yang jauh dari pantai,
perumahan sedangkan kelurahan di Kecamatan Padang Utara
Gambar 1. Penentuan Lokasi Optimum ini termasuk daerah rawan tsunami. Berdasarkan
Perumahan data dari BPS Kota Padang (padang Utara Dalam
Angka 2016) bahwa terjadinya peningkatan
Presentasi secara grafis dari Teori jumlah penduduk dan rumah tangga dari setelah
Penggunaan Lahan Wilayah Perkotaan ini gempa 2009 sampai tahun 2015. Dengan
dapat dijelaskan dengan menggunakan Gambar didasarkan hal tersebut, pemilihan lokasi di
1. Dalam hal ini kurva AT konstan mewakili Kecamatan Padang Utara dirasa relevan dengan
Marginal Transportation Commuting Cost tujuan penelitian.
(MTC) sedangkan kurva BC mewakili Marginal BNPB telah mengeluarkan Pedoman
Saving of Land (MSL) yang akan menurun Kajian Risiko Tsunami atau Tsunami Risk
dengan semakin jauhnya jarak rumah dari CBD. Assessment Guideline (TRA) untuk penentuan
Lokasi optimal perumahan (household) adalah zonasi bahaya tsunami. Penghitungan indeks
pada titik u dimana kurva AT berpotongan dengan bahaya tsunami diperoleh berdasarkan parameter
kurva BC pada titik E, yaitu pada saat MTC tabel max inundasi ketinggian (m) yang
sama dengan MSL. Selanjutnya, seandainya bersumber dari SRTM 30 M atau Aster 30 M.
MTC meningkat dari T menjadi T’, maka titik Pengkajian bahaya akan menghasilkan indeks
keseimbangan (equilibrium) akan berada pada dan peta bahaya tsunami. Dari indeks dan peta
E’ dan lokasi otimal perumahan akan bergeser bahaya tersebut, dapat ditentukan luas bahaya
menuju titik u yaitu lebih jauh dari CBD. Hal dan kelas bahaya tsunami pada masing-masing
ini menjelaskan mengapa pada kota besar yang kecamatan yang berpotensi tsunami di Kota
harga tanahnya relatif lebih tinggi, lokasi optimal Padang secara umum terlihat pada tabel berikut.
perumahan akan cenderung berada di pinggiran

88
dan purposiveadalah sampling,dengan yaknisampel dengan kuota (quoted adalah sample)
Analisis Analisis
Regrey
dan purposive sampling,
adanya pertimbangan tertentu. Pertimbangan (Logistic Regression Bina yakni dengan adalah A
yang digunakanadanya adalahpertimbangan
responden tersebut tertentu. Pertimbangan
logistik biner digunakan(Logistic R
IKA DWI MELISA, SJAFRIZAL, FIRWAN TAN yang digunakan
merupakan kepala rumah tangga yang tinggal variabel adalah responden tersebut logistikyan
terikat bi
Analisis Pemilihan Lokasi Perumahan Pada Daerah Rawan Tsunamimerupakan kepala rumah tangga yang tinggal variabel
Studi Kasus: Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
di rumah sewa di Kecamatan Padang Utara. dikotomi/biner dengan v
Untuk di rumah sewa di Kecamatan sampel Padang berupaUtara. dikotomi/b
Tabel 1 Potensi Luas Bahaya Tsunami Per menentukan digunakan
jumlah
Untuk digunakan rumus
populasi
menentukanrumus dari Taro
jumlah Yamane data berskala
(dalam
populasi sampelVariabel berupa yan d
secara keseluruhan, dari
Kecamatan Di Kota Padang Riduan,
secara 2008), yaitu: digunakan kategorik.
keseluruhan, rumus dari kategorik.
Taro Yamane (dalam Riduan, 2008), yaitu: adalah variabel yang han
No Keca-
matan
Luas Bahaya (Ha) Bahaya
Taro Yamane (dalam Riduan, 2008), kategoriyaitu: saja,adalah var
misalny
Rendah Sedang Tinggi Total Indeks Kelas
menyatakan kejadian s kategori
1 Bungus 109 507 807 1.423 0,944 Tinggi
ø
Teluk
Kabung � �
� պ ø kategori yang menyataka
menyatak

2 Koto 271 692 2.346 3.309 dimana:
0,778 Tinggi
� � պ (Y=0) (distribusi Bernoukategori
Tangah
n = jumlah sampel dimana:
dimana: berdistribusi (Y=0) (dis
Bernoulli
3 Kuranji 298 307 16 621
N = jumlah populasi
0,476 Sedang
n = jumlah
n = jumlah rumah sampel
sampel
tangga π x� , maka berdistribu model
NN =yang
jumlah populasi rumah tangga
4 Lubuk 96 53 62 211 0,300 Rendah
Bega- d = tingkat presisi = jumlah populasi
ditetapkan rumah tangga digunakan π x� analis
untuk , ma
lung
d = tingkat presisi yang
d = tingkat presisi yang ditetapkan berikut :ditetapkan digunakan
5 Lubuk - - 42 42 1,000 Tinggi
Kilan- Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah berikut :
gan
Berdasarkan
sampel keseluruhanBerdasarkan rumus
dalam penelitian di
rumus di ini atas, maka
atas, L� maka jumlah
ø lnjumlah
π x
6 Nang- 160 608 80 848 0,666 Sedang ø β� �
galo adalah: sampel keseluruhan dalam
sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah: penelitian պ−πini x L� ø ln
7 Padang 20 165 289 475 0,926 Tinggi adalah:
պ9743 … � βpxp + e պ
Barat
nø �
ø պ9743
99,49 … � βpxp
8 Padang 151 114 200 465 0,727 Tinggi պ9743�(0,պ) n ø� պ ø 99,49 Dimana :

Selatan
≈ պ00 պ9743�(0,պ)
rumah tangga �պ
9 Padang 141 405 34 580 0,566 Sedang
≈ պ00 rumah πtangga x = peluangDimana kejadian:
probabilita 0 ≤ π xx =≥peπ
Timur

10 Padang 44 287 415 747 0,905 Tinggi


պ
Distribusi sampel menurut populasi probabilita
populasi β� = nilai parameter denga
Utara
Distribusi sampel menurut
Kecamatan Padang Utara dapat dilihat pada tabel β� = nilai p
Kecamatan Padang Utara dapat dilihat menurut
Distribusi sampel populasi
Kota Padang 1.289,25 3.138,48 4.292,28 8.720,01 0,729 Tinggi
pada
berikut.
Sumber : BNPB, Kajian Risiko Bencana Kotatabel Padang berikut. Kecamatan Padang Utara dapat dilihat pada
Sumatera Barat 2014 - 2018
Tabel 2 Distribusi Sampel menurut
tabel berikut. Adapun Populasi
variabel-variabe
Kecamatan Padang Utara, 2015 dalam penelitian Adapun
ini adalav
Tabel 2 Distribusi Sampel menurut
TabelPadang 2 Utara, Distribusi Jumlah Sampel menurut dalam pen
Sumber data penelitian ini adalah Populasi
data Kecamatan
Jumlah
2015
No Kelurahan
Populasi Kecamatan
Rumah Penduduk
Padang Utara, Variabel
2015 Terikat (Y)
Penghitungan Sampel
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh Jumlah Jumlah
Tangga
Y = 1; mempertimbangkVariabel T
1 Gunung 3212 13632 Samx 100 = 16.26 16
peneliti dari hasil wawancara dengan responden Penghitung
perumahan Y = 1; m
Sampada daerah ra
No Kelurahan Rumah
Pangilun Pendudu Jumlah Jumlah
an pel Penghitung
Tangga k
(masyarakat) dan tanggapan atas pernyataan 1 Gunung 2
No
3212
Kelurahan
Ulak Karang
13632
Rumah
2479
Pendudu
8980 x 100 Y = 0; tidak mempertim
= an
12.56 pel
13 perumahan
3�պ�
Tangga x 100 k 16
kuesioner. Data sekunder diperoleh dari instansi Pangilun 1
Selatan
Gunung
պ9743
=3212
16.26 6930 13632 lokasi
3�պ�
x 100 perumahan
16 Y pada
= 0; da
ti
3 Ulak Karang 2117 x 100 = 10.72 11
yang ada di lingkungan Pemerintahan 2Kota Pangilun lokasi peru
պ9743
Ulak 2479
Utara 8980 �479
x 100 13 = 16.26
Karang պ9743
Padang seperti Bappeda Kota Padang, BPS 2 Ulak =2479
12.56 42678980 x 100 13
�479
4 Air Tawar 1364 x 100
= 6.90 7
Selatan Karang պ9743
Timur = 12.56
Kota Padang dan instansi terkakit lainnya, 3 Ulak 2117 Selatan6930 �պպ7
x 100 11 Variabel Bebas (X)
berupa dokumen-dokumen perencanaan tentang
Karang 5 3Air Tawar
UlakBarat
պ9743
5039
=2117
10.72
158596930 x 100�պպ7
= 25.52
x 100
25 Variabel B
պ9743 Sewa rumah, dengan in
11
Utara Karang
perumahan, kawasan rawan bencana, RTRW 4 Air Tawar
6 Alai Parak Kopi
1364 Utara 4267
3326
պ364
12832
x 100 7
x 100
= = 16.84
10.72 17
≥ Rp. 7.000.000,00 Sewaperru
7 Lolong Belanti 2205 7944 x 100պ364
= 11.16 11
Kota Padang dan dokumen lain yang terkait
Timur 4 Air Tawar
պ9743
=1364
6.90 4267 x<100Rp.1007.000.000,00
7 ≥ Rp.per
7
Jumlah 19743 70444
5039 Timur15859
պ9743

dengan penelitian.
5 Air Tawar 5039
x 100 25 = 6.90Biaya transportasi, < Rp.
den7
Barat 5 : Air
պ9743
Tawar Utara=5039 15859 2015 25
Biaya
per bt
5039
Sumber Padang Dalam
25.52 Angka, (BPS)
x 100
պ9743 ≥ Rp. 250.000,00
Teknik pengambilan sampel penelitian 6 Alai Parak 3326 Barat 12832 33�6 17 = 25.52
Analisis
Alai Parak yang
x 100
digunakan12832 untuk 33�6 < Rp. 250.000,00 ≥ Rp.
per 2b
adalah dengan sampel kuota (quoted sample) Kopi x penelitian
պ9743
6 =3326
16.84 100 17
ini 2205
adalahKopi 7944
Analisis x Regresi
պ9743
11 Logistik Pendapatan
Biner kepala < Rp. 2
dan purposive sampling, yakni dengan adanya 7 Lolong ��05
100 = 16.84
Belanti 7 Lolong
(LogisticBelanti Regression
պ9743
2205
= 11.16 7944
Binary). Analisis
��05
xindikator 11
100 regresi : Pendap
pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang պ9743
indikat
digunakan adalah responden tersebut merupakan logistik biner digunakan untuk = 11.16 memprediksi
kepala rumah tangga yang tinggal di rumah sewa variabel terikat yang berupa data dikotomi/
di Kecamatan Padang Utara. Untuk menentukan biner dengan variabel bebas yang berupa data
jumlah populasi sampel secara keseluruhan, berskala interval dan atau kategorik. Variabel

89
en tersebut logistik biner digunakan untuk memprediksi
ang tinggal variabel terikat yang berupa data
dang Utara. dikotomi/biner dengan variabel bebas yang
asi sampel berupa data berskala interval dan atau JURNAL OPTIMUM , Volume 9, Nomor 1 Maret 2019
rumus dari kategorik. Variabel yang dikotomik/biner
8), yaitu: adalah variabel yang hanya mempunyai dua
yang dikotomik/biner
kategori adalah kategori
saja, misalnya variabel yang
yang Dimana :
hanya mempunyai
menyatakan dua kategori
kejadian sukses saja, misalnya
(Y=1) dan = konstanta
kategori yang menyatakan kejadian sukses
kategori yang menyatakan kejadian gagal (Y=1) = kesalahan pengganggu
dan kategori
(Y=0) yang Bernoulli).
(distribusi menyatakanJikakejadian gagal
variabel Y lokasi rumah di zona rawan tsunami
(Y=0) (distribusiBernoulli
berdistribusi Bernoulli). Jika variabel
dengan parameterY sewa rumah
berdistribusi
π x� , maka Bernoulli denganmatematis
model parameter model
yang biaya transportasi
matematis
digunakan yang digunakan
untuk untuk
analisis analisis
adalah adalah
sebagai pendapatan kepala keluarga
sebagai
berikutberikut
: :
aka jumlah Analisis ini terdiri atas 3 uji siginfikansi
nelitian ini L� ø ln
πx
ø β� � βպxպ � β�x� � parameter, yaitu likelihood ratio test, uji
պ−π x
… � βpxp + e parameter model (uji wald), dan odds ratio.
49
Dimana
Dimana : : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tangga = peluang kejadiankejadian
π x = peluang sukses dengan
suksesnilai probabilita
dengan nilai
=probabilita
nilai parameter
0≤π dengan
x ≥ iպ= 1,2,....p Uji Kelayakan Secara Keseluruhan
populasi β� = nilai parameter dengan i = 1,2,....p Overall Fit Test memperlihatkan bahwa
dilihat pada Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam minimal ada satu variabel bebas yang siginifikan
penelitian ini adalah sebagai berikut : mempengaruhi variabel terikat. Hasil dari Overall
AdapunTerikat
Variabel variabel-variabel
(Y) yang digunakan Fit Test ini dapat dilihat dari tabel OmnibusTest
dalam penelitian ini adalah
l menurut Y = 1; mempertimbangkan pemilihan sebagai berikut :
lokasi of Model Coefficients hasil olah data kuesioner
, 2015 perumahan pada daerah rawan tsunami menggunakan program SPSS V.16 berikut.
Y Variabel
= 0; tidakTerikat (Y)
mempertimbangkan pemilihan lokasi
nghitung
Y = 1; mempertimbangkan
Sam perumahan pada daerah rawan tsunami
pemilihan lokasi Tabel 3 Hasil Uji Overall Fit Test Model
an pel perumahan pada daerah rawan tsunami
Pemilihan Lokasi Perumahan di Daerah Rawan
� 16 Y = 0; tidak mempertimbangkan pemilihan
x 100 Variabel Bebas (X) Bencana Tsunami di Kecamatan Padang Utara
lokasi perumahan pada daerah rawan tsunami
3
6.26
9
x 100 13 Sewa rumah, dengan indikator : Omnibus Tests of Model Coefficients
3
2.56 Chi-square df Sig.
7
x 100 11 ≥Variabel
Rp. 7.000.000,00
Bebas (X)per tahun Step Step 77.088 3 .000
3
0.72 Sewa rumah, dengan indikator : 1 Block 77.088 3 .000
7
< Rp. 7.000.000,00
≥ Rp. per tahun
7.000.000,00 per tahun
4
x 100 Model 77.088 3 .000
Biaya
< Rp. 7.000.000,00 perindikator
transportasi, dengan tahun :
3
90 Sumber : data primer (diolah), 2018
25
Biaya transportasi, dengan indikator :
9
x 100
3
5.52 ≥ Rp. 250.000,00
≥ Rp. per bulan
250.000,00 per bulan
6
x 100 17 Dari output Omnibus Rest di atas,
3
6.84
< Rp. 250.000,00 per bulan terlihat bahwa signifikansi model pemilihan
11
< Rp. 250.000,00 per
Pendapatan bulan keluarga, dengan
kepala lokasi perumahan di daerah rawan tsunami di
5
x 100
3
1.16 Pendapatan
indikatorkepala
: keluarga, dengan indikator :
Kecamatan Padang Utara adalah sebesar 0.000
≥ Rp. 2.200.000,00 per bulan < 0.05 yang berarti secara umum model yang
digunakan signifikan secara statistik.
< Rp. 2.200.000,00 per bulan
Uji Parsial (Partial Test)
Berdasarkan variabel dependen dan variabel
Partial Test digunakan untuk melihat
independen yang telah dijelaskan di atas, maka
variabel-variabel bebas yang signifikan
dapat dirumuskan persamaan logitnya :

90
IKA DWI MELISA, SJAFRIZAL, FIRWAN TAN
Analisis Pemilihan Lokasi Perumahan Pada Daerah Rawan Tsunami
Studi Kasus: Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
mempengaruhi variabel terikat secara parsial analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan
yang terlihat dari Tabel 4 dari hasil regresi logistik yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi
berikut. dengan klasifikasi yang diamati.
Output Classification Model
Tabel 4 Hasil Regresi Logistik Pemilihan Classification Model digunakan
Lokasi Perumahan di Daerah Rawan Tsunami di untuk menentukan kesesuaian model dalam
Kecamatan Padang Utara memprediksi peluang responden untuk memilih
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
lokasi perumahan di daerah rawan tsunami.
Step 1a harga_sewa(1) 2.106 .680 9.588 1 .002 8.217
Semakin tinggi nilai overall percentage
biaya_trans-
2.911 .905 10.350 1 .001 18.373
(mendekati 100) maka ketepatan model dalam
memprediksi akan semakin baik. Untuk lebih
port(1)

pendapatan_
KK(1)
2.399 .675 12.622 1 .000 11.015
jelasnya dpat dilihat pada tabel berikut.
Constant -2.515 .535 22.131 1 .000 .081

a. Variable(s) entered on step 1: harga_sewa, biaya_transport,


pendapatan_KK.
Tabel 6 Overall Percentage Pemilihan Lokasi
Sumber: data primer (diolah), 2018
Perumahan di Daerah Rawan Tsunami di
Kecamatan Padang Utara
Dari tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa Classification Tablea
dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0.05), dari Observed Predicted
3 (tiga) variabel yang diteliti, semua variabel
Y
signifikan mempengaruhi kesediaan responden
mem-
mempertimbangkan pemilihan rumah di daerah pertim-
rawan tsunami di Kecamatan Padang Utara. tidak memper- bangkan
timbangkan daerah Percent-
Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit) daerah rawan rawan age
tsunami tsunami Correct
Uji ini digunakan untuk melihat apakah
Step 1 Y tidak memper-
model cocok dengan data untuk menjelaskan timbangkan
43 5 89.6
keterkaitan antar variabel. Untuk lebih jelasnya daerah rawan
tsunami
dapat dilihat pada tabel berikut. memper-
timbangkan
12 40 76.9
Tabel 5 Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit) daerah rawan
tsunami
Pemilihan Lokasi Perumahan di Daerah Rawan Overall Percentage 83.0
Tsunami di Kecamatan Padang Utara
a. The cut value is .500
Hosmer and Lemeshow Test Sumber: data primer (diolah), 2018
Step Chi-square df Sig. Berdasarkan output classification tabel
1 5.149 4 .272 di atas, terlihat bahwa nilai Overall Percentage
Sumber : data primer (diolah), 2018 dari model pemilihan lokasi perumahan di daerah
rawan tsunami adalah sebesar 83% atau dapat
Dari tabel 5, dapat terlihat bahwa menebak 83 persen kondisi yang terjadi. Artinya
signifikansi value = 0,272 > 0,05. Dengan tingkat model yang digunakan memiliki kemampuan
keyakinan 95%, dapat diyakini bahwa model yang baik untuk memprediksi dan layak dipakai.
regresi logistik yang digunakan telah cukup Hasil Uji Parameter Model
mampu menjelaskan data/cocok, dengan kata Model regresi logistik yang digunakan
lain model regresi logistik layak dipakai untuk dalam penelitian ini untuk melihat probabilitas

91
JURNAL OPTIMUM , Volume 9, Nomor 1 Maret 2019

kesediaan responden untuk memilih lokasi lokasi rawan tsunami dengan biaya transportasi
perumahan di daerah rawan tsunami. Dalam <Rp.250.000 adalah 18,373 kali dibandingkan
penelitian ini akan dilihat signifikansi dari dengan biaya transportasi >Rp.250.000.
variabel bebas (harga sewa, biaya transportasi, Sedangkan untuk variabel pendapatan kepala
dan pendapatan kepala keluarga) terhadap keluarga
bahwa memiliki odds ratio
probabilitas sebesar responden
kesediaan 11,015, hal logistik
variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat iniuntuk
dapatmemilih
diartikanperumahan di lokasikesediaan
bahwa probabilitas rawan transpo
pada tabel berikut. tsunami untuk
responden dari kondisi
memilih pendapatan
perumahan dikepalalokasi 2,911 y
keluarga
rawan <Rp.2.200.000
tsunami dari kondisiadalah 11,015kepala
pendapatan kali transpo
Tabel 7 Hasil Estimasi Koefisien Model, dibandingkan
keluarga <Rp.2.200.000pendapatan
adalah 11,015yang kali pemilih
Signifikansi, Nilai Odds Ratio dari Regresi >Rp.2.200.000.
dibandingkan pendapatan yang >Rp.2.200.000. rawan
Logistik Pemilihan Lokasi Perumahan di Daerah Hasil output model regresi logistik Dengan
Rawan Tsunami di Kecamatan Padang Utara Hasil
kesediaanoutput model untuk
responden regresimemilih
logistik kesediaan
perumahan berarti
responden untuk memilih perumahan di pemilih
di lokasi rawan tsunami di Kota Padang dapat
lokasi rawan tsunami di Kota Padang dapat tsunam
Variables in the Equation ditulis dalam bentuk struktur sebagai berikut:
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
ditulis dalam bentuk struktur sebagai berikut: <Rp.25
Step harga_
2.106 .680 9.588 1 .002 8.217
diband
1a sewa(1) Z x ø− �,5պ5 � �,պ06SR � �,9պպBT
biaya_
trans- 2.911 .905 10.350 1 .001 18.373
� �,399PKK
port(1)
Pengar
pendapa-
tan_ 2.399 .675 12.622 1 .000 11.015
Persamaan
Persamaan ini menunjukkan
ini menunjukkan bahwanilai
bahwa nilai Berdas
KK(1) konstanta atau intersepnya bernilai
konstanta atau intersepnya bernilai negatif negatif yaitu dilakuk
Constant -2.515 .535 22.131 1 .000 .081
-2,515.
yaitu Artinya
-2,515.adalah proporsi
Artinya responden
adalah untuk
proporsi menun
a. Variable(s) entered on step 1: harga_sewa, biaya_transport,
pendapatan_KK.
memilih
responden perumahan di lokasi perumahan
untuk memilih rawan tsunami di terhada
Sumber : data primer (diolah), 2018
lokasi
lebih rawan
kecil tsunami
dari lokasi yanglebih kecil
tidak rawandaritsunami.
lokasi peruma
yang tidak
Hasil rawan tsunami.
estimasi dapat diuraikan dengan regresi
Dari tabel analisis di atas, ketiga menginterpretasikan odds ratio sebagai berikut : pendap
Hasil estimasi dapat diuraikan dengan positif,
parameter yang diuji mempunyai nilai Pengaruh variabel sewaodds
menginterpretasikan rumahratio sebagai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu harga Berdasarkan hasil regresi logistik yang mening
berikut : probab
sewa, biaya transportasi dan pendapatan dilakukan, sewa rumah menunjukkan pengaruh
peruma
kepala keluarga. Dalam model regresi logistik, positif dan variabel
Pengaruh signifikansewa terhadap
rumah pertimbangan
mening
interpretasi parameter menggunakan nilai odds Berdasarkan
pemilihan lokasihasil regresipada
perumahan logistik
daerah yang
rawan
ratio se
ratio (perbandingan risiko) atau dalam adjusted dilakukan,
tsunami. Hasilsewaregresirumah
logistik menunjukkan
menunjukkan mempe
probability (probabilitas disesuaikan). Pada Tabel pengaruh
bahwa positifsewa
variabel dan rumah
signifikan terhadap
memiliki nilai lokasi
6, nilai odds ratio dapat dilihat pada kolom Exp pertimbangan pemilihan lokasi
positif, yaitu 2,106 yang artinya semakin perumahan
kepala
(B). Dari hasil regresi, diperoleh nilai odds ratio pada daerah
meningkat hargarawan tsunami.
sewa rumah makaHasil regresi
probabilitas 11,015
untuk variabel harga sewa sebesar 8,217 artinya pertimbangan pemilihan lokasi perumahansewa
logistik menunjukkan bahwa variabel pada keluarg
responden untuk mempertimbangkan pemilihan rumahrawan
daerah memiliki
tsunami nilai positif, sebesar
meningkat yaitu 2,106
2,106.
perumahan di lokasi rawan tsunami dengan yang artinya
Dengan semakin
nilai odds ratiomeningkat harga berarti
sebesar 8,217 sewa KESIM
harga sewa <Rp.7.000.000 adalah 8,217 kali rumah maka probabilitas
responden untuk mempertimbangkan pemilihan pertimbangan Berdas
dibandingkan yang harga sewa >Rp 7.000.000. pemilihan dilokasi
perumahan lokasiperumahan
rawan tsunamipada daerah
dengan bahwa
Untuk variabel biaya transportasi memiliki odds rawan tsunami meningkat sebesar 2,106. biaya
harga sewa <Rp.7.000.000 adalah 8,217 kali
Dengan nilai odds ratio sebesar 8,217 berarti keluarg
ratio sebesar 18,373 artinya responden untuk dibandingkan yang harga sewa >Rp7.000.000.
responden untuk mempertimbangkan lokasi r
mempertimbangkan pemilihan perumahan di
pemilihan perumahan di lokasi rawan
tsunami dengan harga sewa <Rp.7.000.000 Maka
adalah 8,217 kali dibandingkan yang harga pemeri
92 sewa >Rp7.000.000. kebijak
variabe
meneta
Pengaruh variabel biaya transportasi berdam
Berdasarkan hasil regresi logistik yang kepala
dilakukan, biaya transportasi menunjukkan peruma
pengaruh positif dan signifikan terhadap
IKA DWI MELISA, SJAFRIZAL, FIRWAN TAN
Analisis Pemilihan Lokasi Perumahan Pada Daerah Rawan Tsunami
Studi Kasus: Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
Pengaruh variabel biaya transportasi keluarga maka responden akan memilih lokasi
Berdasarkan hasil regresi logistik yang rawan tsunami sebagai tempat tinggal.
dilakukan, biaya transportasi menunjukkan Maka berdasarkan hal tersebut di atas,
pengaruh positif dan signifikan terhadap pemerintah Kota Padang dalam merumuskan
pertimbangan pemilihan lokasi perumahan pada kebijakan haruslah mempertimbangkan variabel
daerah rawan tsunami. Hasil regresi logistik yang signifikan tersebut dalam menetapkan
menunjukkan bahwa variabel biaya transportasi kebijakan agar nantinya berdampak positif
memiliki nilai positif, yaitu 2,911 yang terhadap pertimbangan kepala keluarga dalam
artinya semakin meningkat biaya transportasi memilih lokasi perumahan.
maka probabilitas pertimbangan pemilihan
lokasi perumahan pada daerah rawan tsunami DAFTAR PUSTAKA
meningkat sebesar 2,911. Dengan nilai odds
ratio sebesar 18,373 berarti responden untuk [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan
mempertimbangkan pemilihan perumahan di Daerah Kota Padang, 2010, Rencana
lokasi rawan tsunami dengan biaya transportasi Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
<Rp.250.000 adalah 18,373 kali dibandingkan Padang Tahun 2010-2030, Pemerintah
biaya transportasi >Rp250.000. Kota Padang.
[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan
Pengaruh variabel biaya transportasi Bencana, 2013. Kajian Risiko Bencana
Berdasarkan hasil regresi logistik Kota Padang Sumatera Barat 2014-
yang dilakukan, pendapatan kepala keluarga 2018, Pemerintah Kota Padang
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Padang, 2010-
terhadap pertimbangan pemilihan lokasi 2016, Padang Dalam Angka 2010-2016,
perumahan pada daerah rawan tsunami. Hasil Pemerintah Kota Padang.
regresi logistik menunjukkan bahwa variabel Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar,
pendapatan kepala keluarga memiliki nilai positif, cetakan keempat. Erlangga Jakarta.
yaitu 2,399 yang artinya semakin meningkat Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor
pendapatan kepala keluarga maka probabilitas 562-879-2017 tanggal 31 Oktober
pertimbangan pemilihan lokasi perumahan pada 2017 tentang Upah Minimum Provinsi
daerah rawan tsunami meningkat sebesar 2,399. Sumatera Barat Tahun 2018.
Dengan nilai odds ratio sebesar 11,015 berarti Riduan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:
responden untuk mempertimbangkan pemilihan Alfabeta
perumahan di lokasi rawan tsunami dengan Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan,
pendapatan kepala keluarga <Rp.2.200.000 Jakarta: Erlangga.
adalah 11,015 kali dibandingkan pendapatan Tarigan, Robinson. 2012. Ekonomi Regional,
kepala keluarga >Rp2.200.000. Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
[UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
KESIMPULAN DAN SARAN Jakarta.
Berdasarkan hasil pengolahan data [UU] Undang-Undang Republik Indonesia
diperoleh bahwa semakin rendah harga sewa Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
rumah, biaya transportasi dan pendapatan kepala dan Kawasan Permukiman. Jakarta.

93

You might also like