Professional Documents
Culture Documents
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan di
Disusun Oleh :
NISN : 0024301545
Mengetahui,
Kepala Madrasah MA Daarul Uluum
PUI Majalengka
i
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DI DESA
WANAHAYU
Oleh : Muhamad Faiz Kurniawan
ABSTRAK
Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum .L) merupakan salah satu tanaman
rempah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, dalam proses
pembudidayaannya masih terdapat banyak kendala yang menyebabkan Kurangnya
hasil produksi bawang merah, salah satunya adalah pemupukan yang kurang
berimbang yang menyebabkan Kurangnya pertumbuhan tanaman. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Penggunaan Pupuk NPK Mutiara terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Bawang Merah di Desa Wanahayu”. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
cara budidaya tanaman bawang merah, cara penggunaan pupuk NPK Mutiara
terhadap tanaman bawang merah, kelebihan dan kekurangan penggunaan pupuk
NPK Mutiara dan pengaruh penggunaan pupuk NPK Mutiara terhadap produksi
tanaman bawang merah.
Jenis penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian kualitatif. Populasi
yang digunakan adala petani bawang merah di desa Wanahayu, sedangkan sampel
yang digunakan adalah satu orang petani bawang merah di desa Wanahayu. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data secara
kualitatif. Dari kajian teoretis dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan
pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan dan hasil produksi bawang merah
adalah Akibat dari penggunaan pupuk NPK Mutiara yang menyebabkan perubahan
tinggi, volume luas dan hasil produk usaha tani tanaman bawang merah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pupuk NPK Mutiara
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Hal ini
dikarenakan kandungan unsur yang ada pada pupuk NPK Mutiara sangat
diperlukan tanaman dalam fase vegetatif maupun fase generatif.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan sekolah.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan,
2. Bapak Amin Ridwan, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah MA Daarul Uluum PUI
Majalengka ;
kesalahan.Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
iii
Daftar Isi
ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORETIS ................................................................. 6
A. Bawang Merah .......................................................................... 6
B. Pupuk NPK Mutiara ................................................................... 8
C. Pertumbuhan ............................................................................... 9
D. Produksi .................................................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 11
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 11
B. Populasi Dan Sampel ................................................................ 12
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 12
D. Teknik Analisis Data ................................................................. 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 15
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 15
B. Pembahasan ............................................................................... 16
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 27
A. Simpulan .................................................................................... 27
B. Saran .......................................................................................... 28
iv
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 29
LAMPIRAN .................................................................................................... 30
A. Dokumentasi .............................................................................. 30
B. Lembar Wawancara ................................................................... 31
RIWAYAT HIDUP PENULIS ....................................................................... 32
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setelah cabe. Selain campuran bumbu masak, bawang merah juga di jual dalam
bentuk olahan seperti ekstrak bawang merah, bubuk, minyak atsiri, bawang
goreng bahkan sebagai bahan obat untuk menurunkan kadar kolesterol, gula
ekonomis yang sangat bagus dan banyak yang membutuhkan sehingga banyak
merah. Meskipun minat petani terhadap bawang merah cukup kuat namun dalam
terdiri dari pupuk tunggal seperti urea, ZA, SP-36 dan KCL dan pupuk majemuk
(Memiliki unsur lebih dari satu) seperti pupuk NPK. Pupuk majemuk NPK
1
Suriani,N, Budidaya Bawang Merah dan Bawang Merah, (Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka,
2012)
1
2
mengandung tiga unsur hara makro yaitu N, P, dan K ketiga unsur hara ini
mempunyai peranan yang penting untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah 2.
merupakan pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur hara utama yang
perbandingan unsur 16:16:16 3.Oleh kerena itu, pada kesempatan ini penulis
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan diatas, diperoleh masalah sebagai berikut :
merah ?
2
Eka Saputra, Skripsi : ‘Respons Tanaman Bawang Merah ( Allium ascalonicium. L) Akibat
Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Majemuk NPK Dengan Berbagai Dosis”. (Bandar Lampung :
Universitas Lampung, 2016), hlm. 3.
3
Ibid, hlm. 4.
3
C. Tujuan Penelitian
Mutiara;
D. Manfaat Penelitian
c. Dapat melatih untuk membuat karya tulis ilmiah dengan data-data yang
tepat.
E. Sistematika Penulisan
ABSTRACT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Bawang Merah
C. Pertumbuhan
D. Produksi
A. Jenis Penelitian
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
B. Lembar Wawancara
TINJAUAN TEORETIS
A. Bawang Merah
Bawang merah (Allium asclonicum L.) adalah salah satu bumbu masak
dan membentuk rumpun. Akarnya berbentuk akar serabut yang tidak panjang,
karena sifat perakaran inilah bawang merah tidak tahan kering (Rahayu dan
Berlian, 1999) 4. Bentuk daun tanaman bawang merah seperti pipa, yakni bulat
berwarna hijau muda sampai hijau tua, dan letak daun melekat pada tangkai
yang bertangkai dengan 50 – 200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal
4
Rahayu, E, dan Berlian,N, Bawang Merah, (Jakarta : Penebar Swadaya, 1999)
5
Rukmana, P, Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pascapanen.
(Jakarta : Kanisius, 1995)
6
7
tetapi ukurannya kecil. Perbedaan yang lainnya adalah umbinya yang berbentuk
memiliki 2 fase tumbuh, yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Tanaman bawang
merah mulai memasuki fase vegetatif setelah berumur 11 – 35 hari setelah tanam
(HST), dan fase generatif terjadi pada saat tanaman berumur 36 hari setelah
tanam (HST). Pada fase generatif, ada yang disebut fase pembentukan umbi (36
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Liliaceae
Family : Liliales
6
Singgih Wibowo , Budidaya Bawang Merah, (Jakarta : . Penebar Swadaya, 2007)
7
Yamaguchi, M., dan Rubatzky E.V , Sayuran Dunia Jilid I, (Bandung : ITB Press, 1998) Hlm. 43-44.
8
Tjitrosoepomo G, Taksonomi Umum, ( Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2010)
8
Genus : Allium
Pupuk NPK 16-16-16 merupakan salah satu pupuk majemuk yang mengandung
unsur hara makro dan mikro. Pupuk NPK 16-16-16 biasanya berbentuk butiran (granul)
berwarna biru langit. Pupuk ini bersifat higroskopis atau mudah larut sehingga mudah
diserap oleh tanaman dan bersifat netral (tidak mengasamkan tanah). Pupuk NPK 16-16-16
sedikitnya mengandung 3 unsur hara makro dan 2 unsur hara mikro. Unsur hara tersebut
adalah N (Nitrogen), P (Phospat), K2O (Kalium) sebagai unsur hara makro dan CaO
(Kalsium) serta MgO (Magnesium) sebagai unsur hara mikro. (Widyaastuti, 2009).
merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari unsur N, P dan K. Fungsi unsur
tanaman (tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup unsur N akan berwarna
hijau daun yang sangat berguna dalam fotosintesis, membentuk protein, lemak,
9
Hardjowigeno S, Ilmu Tanah, (Bogor : Akademika Pressindo, 2003) hlm 66-70
10
Marsono, Pinus Lingga, Petunjuk Penggunaan Pupuk, (Jakarta : Penebar Swadaya, 2011)
9
akar khususnya akar benih dan tanaman muda, sebagai bahan mentah untuk
Mempercepat pembangunan dan pemasakan biji serta buah, Kalium (K) yaitu
buah tidak mudah gugur, dan unsur ini sebagai sumber kekuatan dalam
C. Pertumbuhan
dan pemanjangan sel. Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas menunjuk pada
parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga dapat
parameter lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya
daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama pada studi dan
11
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R. L Mitchell, Physiology of Crop Plants, (Jakarta: UI Press, 1991)
10
D. Produksi
tani yang diperoleh dalam rentang waktu tertentu. Satuan yang banyak
digunakan adalah ton per tahun atau kg per tahun, tergantung dari potensi hasil
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Sugiyono.2006) 13.
Analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2006) hlm. 9.
14
Ibid, hlm. 11.
11
12
adalah keseluruhan objek atau subjek yang menjadi sasaran penelitian. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel
dapat dikatakan pula sebagai bagian atau wakil dari populasi yang mewakili
merah di desa Wanahayu, sementara sampel yang diambil hanyalah satu orang
petani bawang merah yang telah dua kali menanam bawang merah di tahun ini.
1. Observasi
15
Creswell, J. W. (2002). Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, Jakarta: KIK
13
2. Wawancara
atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari
3. Studi Pustaka
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penlitian, informasi
dapat diperoleh dari buku-buku karya tulis, internet, dan sumber-sumber lain
penelitian.
16
Sugiyono , Op Cit,
17
Ibid
18
Ibid
14
analisis data kualitatif. Pada analisis data kualitatif, peneliti membangun kata-
kata dari hasil wawancara atau pengamatan terhadap data yang dibutuhkan
19
Hamid Patilima, metode penelitian kualitatif, (Bandung : ALFABET, 2011) Hlm. 92.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Memilih Bibit;
b. Pengolahan Lahan;
c. Menanam Bibit;
d. Pemupukan susulan;
e. Penyiraman;
wortel dan sejenisnya penggunaan pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk dasar
dapat dilakukan dengan cara ditaburkan pada bedengan atau di cor (di kubur
dengan tanah) jika penanaman dilakukan pada musim hujan. Pupuk NPK
Mutiara dapat digunakan sebagai pupuk dasar dengan konsentrasi 500 kg/h
15
16
a. Dalam jangka waktu lama penggunaan Pupuk NPK Mutiara bisa merusak
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot umbi dan diameter umbi.
Semakin tinggi dosis pupuk NPK yang diberikan maka pertumbuhan dan
B. Pembahasan
mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat
dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran
sayur.
1 Energi 72 kkal
2 Air 79,80 g
3 Karbohidrat 16,80 g
4 Protein 2,5 g
6 Vitamin C 31,2 mg
7 Vitamin B1 0,2 mg
8 Vitamin A 9 IU
9 Vitamin E 0,06 mg
10 Vitamin K 1,7 ug
11 Kalsium 181 mg
13 Magnesium 25 mg
14 Fosfor 153 mg
15 Kalium 401 mg
16 Natrium 17 mg
17 Seng 1,16 mg
18 Selenium 14,2 ug
juga sebagai obat tradisional karena mengandung efek antiesptik dan senyawa
a. Memilih Bibit
bibit. Pastikan bibit umbi bawang merah yang dijadikan bibit berkualitas
atau terlihat dirusak hama maupun terkena penyakit hama. Berat umbi
20
I Wayan Redi Aryanta, “Bawang Merah Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan”, E-Jurnal Widya
Kesehatan, volume 1 nomor 1, Mei 2019.hlm 4-6.
19
b. Pengolahan Lahan
dengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 20-30 cm dan panjang sesusai dengan
sebanyak 1-1,5 ton per hektar apabila keasaman tanah kurang dari pH
c. Menanam Bibit
d. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 HST dan pada umur
e. Penyiraman
Tanaman bawang merah harus disiram dua kali sehari pada pagi dan
sore hari. Jika hujan atau embun turun, penyiraman dengan air bersih juga
merah dapat dilakukan dengan memilih bibit yang tahan akan serangan
hama, pengolahan lahan yang baik, menyiram tanaman dengan air bersih
setelah hujan, pengaturan sistem sanitasi yang baik dan pengaturan waktu
belatung.
21
Anonimus, “Hama Utama Bawang Merah dan Penanggulangannya”
(https://www.baktikunegriku.com/article/id/5dbfd0d4b16d836d620f274, Diakses pada 6 Februari
2021, 21.05).
22
tanah. Tanaman yang terserang hama ulat tanah akan layu dan
tenggelam antara jam 5 sore hingga 7 malam. Saat siang hari hama ini
tanaman lama dengan cara dibakar dan digenangi air. Bisa juga
Hama ulat daun memiliki ciri-ciri berwarna hijau tua pada saat
usia muda dan berwarna coklat tua dan garis-garis putih setelah
Ulat daun ini menyerang daun yang masih muda maupun yang
Flufenoxuron.
Bawang merah akan memasuki masa panennya pada hari ke-70 atau
ini, umbi bawang merah bisa bertahan hingga 1 sampai 2 tahun lamanya.
yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk NPK Mutiara 16-16-
bersifat higroskopis atau mudah larut sehingga mudah diserap oleh tanaman
wortel dan sejenisnya penggunaan pupuk NPK Mutiara sebagai pupuk dasar
24
juga dilakukan dengan cara ditaburkan pada bedengan atau di cor (di kubur
NO Kandungan Persentase
5 Kalsium (Ca) 5%
Sumber : Samadi (2009)
a. Dalam jangka waktu lama penggunaan Pupuk NPK Mutiara bisa merusak
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot umbi dan diameter umbi.
Semakin tinggi dosis pupuk NPK yang diberikan, pertumbuhan dan produksi
tanaman juga semakin tinggi. Hal ini dikarenakan Pupuk NPK Mutiara
vegetatif tanaman, tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna
lebih hijau. Fungsi unsur hara N yaitu sebagai pembentukan protein. Gejala –
umbi. Tanaman yang kekurangan unsur P maka akan terlihat gejala warna daun
akan mengkerut atau keriting dan muncul bercak kuning transparan pada daun
PENUTUP
A. Simpulan
2. Pupuk NPK Mutiara dapat digunakan dengan cara ditabur maupun dicor
(dikubur dengan tanah) dengan dosis 500 kg/h tujuh hari sebelum
penanaman;
27
28
B. Saran
Untuk petani :
Untuk pemerintah :
Anonim.2010..Produksi(Pertanian).https://id.m.wikipedia.org/wiki/Produksi_(per
tanian). (5 Februari 2021).
Anonimus. 2019. Hama Utama Bawang Merah dan Penanggulangannya
https://www.baktikunegriku.com/article/id/5dbfd0d4b16d836d620f274,
(Diakses pada 6 Februari 2021, 21.05).
Creswell, J. W. 2002. Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif.
Jakarta: KIK.
Eka Saputra, Prayoga. 2016. Respons Tanaman Bawang Merah ( Allium
ascalonicium. L) Akibat Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Majemuk NPK
Dengan Berbagai Dosis. Skripsi. Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R. L Mitchell (1991). Physiology of Crop Plants.
Jakarta: UI Press.
Hamid Patilima. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. ALFABET. Bandung.
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah: Akademika Pressindo. Bogor.
I Wayan Redi Aryanta. 2019. Bawang Merah Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan E-
Jurnal Widya Kesehatan, volume 1 nomor 1,.hlm 4-6.
Kuswardhani, D. S. 2016. Sehat Tanpa Obat dengan Bawang Merah-Bawang Putih.
Penerbit Rapha Publishing. Yogyakarta.
Rahayu, E, dan Berlian,N. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rukmana, P.1995. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan
Pascapanen. Kanisius. Jakarta. 18 hal.
Samadi, B dan Cahyono. 2009. Bawang Merah. Kanasius. Jogjakarta. 35 hlm.
Sugiyono.2006.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D.Bandung:Alfabeta.
Suriani, N. 2012. Budidaya Bawang Merah dan Bawang Merah. Yogyakarta :
Cahaya Atma Pustaka.
Tjitrosoepomo G. 2010. Taksonomi Umum. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Wibowo ,singgih. 2007. Budidaya Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Yamaguchi, M., dan Rubatzky E.V. 1998. Sayuran Dunia Jilid I. ITB
Press. Bandung.
29
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
30
31
B. Lembar Wawancara
tahun 2015. Kemudian melanjutkan ke MTs PUI Banjaran dan lulus pada tahun 2018.
Perjuangan panjang dilalui penulis dalam menamatkan madrasah. Penulis yakin, dengan
ikhtiar yang kuat disertai dengan do’a dan keyakinan akan ke-maha besar-an Allah, penulis
32