Analisis Pembinaan Prestasi Terhadap Manajemen Olahraga Sekolah Sepakbola (SSB) Se-Kabupaten Pati Tahun 2019

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

JOSSAE (Journal Of Sport Science And Education) VOL: 4, NO: 2 OCTOBER (2019)

Journal homepage: http://journal.unesa.ac.id/index.php/jossae/index

Analisis Pembinaan Prestasi terhadap Manajemen Olahraga Sekolah


Sepakbola (SSB) Se-Kabupaten Pati Tahun 2019
Muhammad Syahronia, Galih Dwi Pradiptaa, Buyung Kusumawardhanaa
a
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Universitas PGRI Semarang, Semarang, 50232, Indonesia.
*
Corresponding author: muhammadsyahronipjkrupgris97@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: The results of the study show that organizing is still lacking because the trainer
Received 8 August 2019 also doubles as an administrator, the coach should focus on fostering the
Received in revised form 15 athletes while stewardship is managed by someone else, from good facilities
September 2019 and infrastructure the training can run well, so the training methods provided by
Accepted 29 December 2019 the trainer will go smoothly. Funding at SSB is still lacking, because it only
relies on monthly fees, the trainers who train SSB have no training license but
Keywords:
rather train from the experience gained as a player or as a Sports Coaching
student. The training program of the seven SSBs is good, from the scheduled
Achievement coaching, sports
training program, the training program is communicated so that the
management, soccer school
implementation process can run well. The achievements are quite good, from
the junior level championship can train mentally and spotivity. Conclusions in
fostering achievement towards sports management Soccer schools (SSB)
throughout Pati Regency are still not good enough. Suggestions in this study
Soccer schools should have good organization and management, so that the
planned program can run well and coordinated, the coaching process must be
followed up and improved, because with coaching that is gradual and
continuous, it will indirectly benefit the parties SSB itself, more and more
native sons will become professional players.

pembinaan prestasi, pembinaan olahraga


1. Backgorund (Pendahuluan) merupakan faktor yang sangat penting dalam
memajukan serta meningkatkan prestasi
Olahraga merupakan suatu aktivitas gerak olahraga, karena tingkat perkembangannya
tubuh, mulai dari anggota tubuh bagian atas dan tergantung pada pembinaan olahraga. Peran
bagian bawah. Dikatakan aktivitas karena pembinaan prestasi harus diprogramkan secara
memiliki tujuan pada akhirnya, yakni kualitas optimal, untuk mengorganisasi jalanya
hidup yang meningkat, sehingga menjadikan pembinaan sesuai dengan program telah disusun
tubuh menjadi sehat dan bugar. Aktivitas dalam sistem pembinaan prestasi. Pembinaan
menyehatkan ini selain dijadikan aktivitas khusus dalam mencari bibit-bibit baru maupun
pengisi waktu luang, juga dapat dijadikan sebagai dalam meningkatkan prestasi. Prestasi yang
sarana untuk mengasah kemampuan diri dalam tinggi diperoleh dari usaha atlet yang tinggi juga
berolahraga atau wadah untuk menjadi atlet pembinaan yang baik secara berjenjang dan
profesional atau olahraga prestasi. Untuk dapat berkesinambungan. Pembinaan prestasi secara
menjadi atlet profesional melewati proses yang berjenjang mempunyai implikasi terhadap
panjang, mulai dari mempunyai niat dan tekad pentingnya evaluasi yang harus dilakukan secara
yang kuat untuk menjadi atlet, latihan rutin dan berkala sejak tahap penjaringan atlet sampai
mempunyai mental yang kuat dalam menghadapi dengan tahap akhir pelaksanaan program
kondisi seperti apapun (Rahmani, 2014:1). pelatihan dan prestasi yang dicapai.
Perkembangan olahraga sekarang ini Perkembangan manajemen olahraga (olahraga
mengalami peningkatan pesat, terutama dibidang
86 Muhammad Syahroni, Galih Dwi Pradipta, Buyung Kusumawardhana, 4 (2) (2019) 85–90

pendidikan, rekreasi, prestasi, kebudayaan tubuh, penurunan jumlah pemain sebanyak 18 pemain,
gimnologi, kinesiologi, sport, dan lain-lain), dan pada 2018 – 2019 terjadi penurunan jumlah
maka olahraga telah menjadi disiplin ilmu pemain sebanyak 12 pemain. SSB selanjutnya
tersendiri, sebagaimana manajemen juga telah adalah SSB Soegondo dengan penurunan jumlah
menjadi disiplin yang juga dipelajari di pemain pada 2017 – 2018 sebanyak 20 orang,
perguruan tinggi. Oleh karena itu, disiplin ilmu kemudian pada tahun 2018 – 2019 sebanyak 13
manajemen telah bertautan dengan disiplin ilmu pemain.
olahraga membentuk interdisiplin baru yang SSB Bina Taruna mengalami penurunan 11
disebut manajemen olahraga. Dengan demikian, pemain pada tahun 2017 – 2018, sedangkan pada
maka manajemen olahraga juga telah menjadi 2018 – 2019 terjadi penurunan yang lebih banyak
salah satu bidang ilmu yang banyak digeluti oleh yaitu 14 pemain. Selanjutnya, SSB Rawa United
para pakar maupun praktisi olahraga (Harsuki, mengalami penurunan jumlah pemain sebanyak
2012:2). 14 orang pada 2017 – 2018, sedangkan pada
Manajemen olahraga adalah perpaduan antara 2018 – 2019 mengalami penurunan 16 pemain.
ilmu manajemen dan ilmu olahraga. Sehingga Tidak hanya itu, penurunan juga terjadi pada tiga
seseorang yang telah lulus dari Sekolah Tinggi SSB lainnya. SSB Brimob pada 2017 – 2018
Ilmu Administrasi atau dari lembaga ilmu mengalami peningkatan jumlah pemain sebanyak
manajemen bisnis tidak otomatis menguasai atau 10 pemain, sedangkan pada 2018 – 2019 terjadi
dapat menerapkan manajemen olahraga. peningkatan lagi sebanyak 10 pemain.
Berbicara lebih lanjut akan disiplin ilmu SSB Bina Mandiri Trangkil merupakan SSB
olahraga, maka disiplin ilmu olahraga dewasa ini yang baru berdiri tahun 2008, akan tetapi SSB
olahraga dewasa ini sedang marak dan banyak Tlaga Muda Tlogowungu yang baru terbentuk.
digemari orang bahkan dipraktikkan juga oleh Prestasi yang diperoleh pada SSB yang ada di
orang-orang yang belum menguasai ilmu Kabupaten Pati. SSB Bina Mandiri pada Tahun
olahraga (Harsuki, 2012:2). 2017 memperoleh juara 3 di Jawa Tengah, di
Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua tahun 2018 juara 1 Karisdenan, dan tahun 2019
PSSI Kabupaten Pati terdapat tujuh SSB yang juara 1 karisdenan. SSB Tlaga Muda pada tahun
sudah terdaftar, dan masih aktif dalam mengikuti 2017 – 2019 belum pernah juara sama sekali,
kegiatan yang diadakan oleh PSSI. Dari hasil SSB AL-Asyiq pada tahun 2017 – 2018 sama-
observasi di SSB Bina Mandiri Trangkil, SSB sama juara 2 Karisdenan, dan di tahun 2019 juara
Tlaga Muda Tlogowungu, SSB Al- Asyiq Pule 3 Karisdenan. SSB Soegondo pada Tahun 2017
Tayu, SSB Soegondo Tayu, SSB Bina Taruna juara 3 Bupati Cup dan di tahun 2018 juara 3
Tambakromo, SSB Rawa United Gembong, dan Soegondo Kabupaten, pada tahun 2019 Juara 2
terdapat penurunan jumlah peserta didik di setiap Bupati Cup.
tahunnya berbanding terbalik dengan SSB yang SSB Bina Taruna pada tahun 2017 juara 2 DIY
berada didaerah kota Pati yaitu SSB Brimob desa Liga Nusantara dan Tahun 2018 juara 2 Adi
Ngarus Kecamatan Kota Pati yang mengalami Wiyata Semarang dan di tahun 2019 belum
peningkatan jumlah peserta didik di setiap mendapat juara. SSB Rawa United pada Tahun
tahunnya. 2017 juara 3 ASPROV dan di Tahun 2018 juara
Pada tahun 2017 – 2019 terjadi penurunan 2 Kaporles Kudus, pada tahun 2019 juara 3 Liga
jumlah pemain sepakbola pada SSB yang ada di Gocek Kabupaten. SSB yang terakhir yaitu SSB
Kabupaten Pati. SSB Bina Mandiri dan SSB Brimob di tahun 2017 juara 1 Karisdenan pada
Tlaga Muda secara berturut-turut mengalami tahun 2018 Juara 2 ASPROV dan di tahun 2019
penurunan jumlah pemain pada 2017 – 2018 juara 2 Liga Gocek Kabupaten.
sebanyak 22 pemain dan 15 pemain, sedangkan Kompetisi yang sering diadakan di setiap
pada 2018 – 2019 terjadi penurunan jumlah tahunnya oleh PSSI Kabupaten Pati terdiri dari :
pemain juga berturut-turut sebanyak 18 pemain Bupati Cup umur 11 Tahun kelompok umur
dan 15 pemain. Sama halnya dengan SSB AL- 2008, Piala ASKAB Pati Umur 16 Tahun, Bupati
Asyiq, pada tahun 2017 – 2018 mengalami Cup Umur 16 Tahun.
Analisis Pembinaan Prestasi Terhadap Manajemen Olahraga Sekolah Sepakbola (SSB) Se-Kabupaten Pati Tahun 2019 (2019) 2548-4699 87

SSB Al-Asyiq Pule Tayu dan SSB Soegondo adalah Pelatih, Pengurus SSB dan Pemain SSB
Tayu di daerah sekitar alun-alun Tayu, berdiri Bina Taruna, SSB Tlaga Muda, SSB Al Asyiq,
pada tahun 2001 dan 2016 yang memiliki pasang SSB Soegondo, SSB Bina Mandiri, SSB Rawa
surut prestasi dari tingkat kabupaten. Jadwal United, SSB Brimob.
latihan kedua sekolah SSB mempunyai kesamaan
yaitu pada hari Senin, Rabu dan Sabtu. 2.3 Teknik Pengumpulan Data
SSB Bina Taruna yang berada di Kecamatan 2.3.1 Observasi
Tambakromo dan SSB Rawa United yang berada Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:
di Kecamatan Gembong yang memiliki prestasi 203) mengemukakan bahwa, observasi
cukup baik dalam tingkat kabupaten akan tetapi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
pengurus manajemen kurang tersusun dengan proses yang tersusun dari berbagai proses
baik dan rapi. biologis dan psikologis.
SSB Brimob yang berada di desa Ngarus
Kecamatan Pati memiliki prestasi yang sangat 2.3.2 Wawancara
baik dalam turnamen tingkat kabupaten. Wawancara digunakan sebagai teknik
Memiliki struktur organisasi dan pengurusan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
yang berjalan dengan terorganisasi, sehingga apabila ingin mengetahui jawaban ataupun hal -
dengan demikian jam terbang pemain Brimob hal yang lebih mendalam dari responden, yang
dalam mengikuti berbagai macam pertandingan jumlah respondennya sedikit.
kejuaraan antar SSB.
2.3.3 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
2. Research Methodology (Metode Penelitian)
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
Penelitian ini adalah jenis penelitian gambar, atau karya – karya nonumental dari
deskriptif kualitatif. Karena hasil penelitian seseorang. Hasil penelitian juga akan semakin
kualitatif berupa deskriptif atau narasi sehingga kredibel apabila didukung oleh foto – foto atau
tidak memerlukan ketelitian penuh untuk karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
melakukan perhitungan. Masalah yang diangkat
dalam penelitian kualitatif masih bersifat semu. 3. Result (Hasil)
Peneliti masih bebas menentukan topik baru
ketika berada dilapangan. Namun tidak menutup Penelitian mengenai “Analisis Pembinaan
kemungkinan jika penelitian itu sama, karena Prestasi Terhadap Manajemen Olahraga SSB se
fokus masalah yang diangkat dari awal tidak Kabupaten Pati tahun 2019”. Dapat dipahami
diubah sama sekali, sehingga peneliti hanya perlu melalui sajian informasi dari Pelatih/Pengurus
mengumpulkan data – data yang sesuai dengan SSB Bina Taruna, SSB Al Asyiq, SSB Tlaga
fokus yang telah ditentukan dari awal. Sugiyono Muda, SSB Soegondo, SSB Bina Mandiri, SSB
(2010:12). Rawa United, SSB Brimob.
Deskripsi informasi yang diwawancarai
2.1 Tempat Penelitian penulis adalah pelatih, pengurus SSB dan
pemain. SSB Al-Asyiq Sucipto sebagai subjek A,
Penelitian ini dilaksanakan di tujuh SSB di Sugiyanto dari SSB Bina Mandiri sebagai subjek
Kabupaten Pati, yaitu SSB Bina Taruna, SSB B, Slamet Riyadi dari SSB Bina Taruna sebagai
Tlaga Muda, SSB Al-Asyiq, SSB Soegondo, SSB subjek C, Rohmadi dari SSB Brimob sebagai
Bina Mandiri, SSB Rawa United, SSB Brimob. subjek D, Dadi Utomo dari SSB Rawa United
sebagai subjek E, Eko Yuli Wibawa dari SSB
2.2 Waktu Penelitian Soegondo sebagai subjek F, Ikhwan Najib dari
SSB Tlaga Muda sebagai subjek G, Dimas atlet
Waktu penelitian dilakukan mulai bulan dari SSB Bina Taruna sebagai Subjek H.
Agustus – September 2019. Subjek penelitian ini Indikator dari fokus penelitian adalah organisasi,
88 Muhammad Syahroni, Galih Dwi Pradipta, Buyung Kusumawardhana, 4 (2) (2019) 85–90

sarana dan prasarana, pendanaan, kepelatihan, dan prasarana olahraga yang diperlukan untuk
pembinaan, prestasi. pembinaan dan pengembangan olahraga
seharusnya memenuhi standar nasional bahkan
3.1 Organisasi internasional.
Dalam program pembinaan yang berkualitas
Dari hasil wawancara yang didapat (Scheunemann, 2014: 18) memberikan pendapat
pengorganisasian masih kurang dikarenakan tentang hal yang terkait dengan sarana prasarana
pelatih juga merangkap sebagai pengurus, dalam sepakbola yaitu terdapatnya lapangan kecil
seharusnya pelatih fokus membina para atletnya yang diperuntukkan untuk anak dibawah 12
sedangkan kepengurusan dikelola oleh orang tahun dan lapangan yang telah berstandar FIFA
yang lain. dengan catatan semua lapangan itu harus rata,
Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan selain lapangan faktor penunjang lain adalah
peraturan perundang-undangan yaitu UU RI adanya bola yang cukup, tersedianya cone dan
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem rompi serta ada alat bantu berupa tangga
Keolahragaan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat 24, koordinasi, gawang-gawang kecil, barbel dan
Organisasi olahraga adalah sekumpulan orang gawang-gawang pendek untuk rintangan.
yang menjalin kerjasama dengan membentuk Beberapa item diatas adalah syarat mutlak dalam
organisasi untuk penyelenggaraan olahraga. pemenuhan unsur latihan.
Orang – orang memainkan peranan yang penting
dalam mengamatkan lingkungan organisasinya. 3.3 Pendanaan
Orang – orang dapat mengontrol organisasi-
organisasi, dan organisasi-organisasi dapat Dari hasil wawancara dapat disimpulkan
mengontrol orang-orang. Terdapat tiga tipe dari bahwa pendanaan pada SSB masih kurang,
organisasi olahraga, yaitu; (1) Organisasi Publik, karena hanya menggantungkan pada iuran
(2) Organisasi Nirlaba, (3) Organisasi Komersial. bulanan, seharusnya pihak SSB meminta dana
pembinaan ke perusahaan – perusahaan terdekat,
3.2 Sarana dan Prasarana dan dari pemerintah juga harus memberi bantuan
dana pembinaan ke SSB, supaya SSB lebih
Berdasarkan hasil wawancara dapat mudah dalam mengatur program kerja yang
disimpulkan bahwa sarana dan prasarana dari sudah terencana.
ketujuh SSB untuk menunjang latihan sudah Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 72 Undang-
baik, perlengkapan latihan lengkap, terawat, Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
kondisinya masih cukup baik, dari sarana dan 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional,
prasarana yang baik latihan dapat berjalan pendanaan keolahragaan adalah penyedia sumber
dengan baik, sehingga metode – metode latihan daya keuangan yang diperlukan untuk
yang diberikan oleh pelatih akan berjalan dengan penyelenggara keolahragaan. Pendanaan
lancar. keolahragaan menjadi tanggung jawab bersama
Hal ini sesuai dengan (UU RI No. 3 Tahun antara pemerintah, pemerintah daerah, dan
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional) masyarakat. Pemerintah dan pemerintah daerah
dalam pasal 1 ayat 20 dan 21 dijelaskan apa yang wajib mengalokasikan anggaran keolahragaan
dimaksud dengan sarana dan prasarana olahraga. melalui anggaran pendapatan dan belanja negara
Prasarana olahraga adalah tempat atau ruang dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
termasuk lingkungan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga dan atau penyelenggaraan 3.4 Kepelatihan
olahraga. Sedangkan sarana olahraga adalah
peralatan atau perlengkapan yang digunakan Dari hasil wawancara yang disimpulkan bahwa
untuk kegiatan olahraga. Sarana dan prasarana tidak semua pelatih yang melatih SSB memiliki
olahraga sangat penting keberadaannya untuk tidak lisensi kepelatihan melainkan melatih dari
menunjang pembinaan dan pengembangan pengalaman yang didapat sebagai pemain
olahraga, khususnya olahraga prestasi. Sarana maupun sebagai mahasiswa Olahraga
Analisis Pembinaan Prestasi Terhadap Manajemen Olahraga Sekolah Sepakbola (SSB) Se-Kabupaten Pati Tahun 2019 (2019) 2548-4699 89

Kepelatihan. Sekalipun memiliki sertifikat tetapi Tujuan latihan secara umum adalah membantu
hanya berstandar lisensi C sedangkan dalam para pembina, pelatih, guru olahraga agar dapat
melatih seharusnya para pelatih memiliki menerapkan dan memiliki kemampuan
sertifikat sehingga dalam eksistensinya sebagai konseptual serta keterampilan dalam membantu
seorang pelatih tidak diragukan lagi. mengungkapkan potensi atlet agar mencapai atlet
Di dunia termasuk negara Indonesia sudah ada puncak prestasinya. Sedangkan sasaran latihan
perhimpunan atau induk organisasi kepelatihan secara khusus adalah untuk meningkatkan
resmi yang dapat mencetak pelatih-pelatih yang kemampuan dan kesiapan atlet dalam mencapai
berkualitas dan berlisensi resmi dibawah naungan puncak prestasi. Adapun sasaran dan tujuan
FIFA. Dengan begitu seluruh pelatih sudah latihan secara garis besar antara lain sebagai
dibekali tentang ilmu dan teori kepelatihan. berikut: 1.) Meningkatkan kualitas fisik dasar
Kemudian Hadisasmita dan Syafiruddin 1996: 28 secara umum dan menyeluruh, 2.)
dalam Darmawan, 2016: 33 menyatakan bahwa Mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik
untuk memperoleh keberhasilan dalam yang khusus, 3.) Menambah dan
kepelatihan diperlukan tiga kemampuan utama menyempurnakan teknik, 4.) Mengembangkan
antara lain sebagai berikut: 1.) Ilmu diperlukan dan menyempurnakan strategi, taktik, dan pola
untuk melakukan pengkajian teoritis mengenai bermain, 5.) Meningkatkan kualitas dan
masalah yang berhubungan dengan pelatihan, 2.) kemampuan psikis atlet dalam bertanding.
Seorang pelatih harus mempunyai keterampilan Dengan demikian penentuan sasaran latihan
yang memadai meliputi: (a) keterampilan teknis, diharapkan akan dapat meningkatkan
(b) keterampilan konseptual, (c) keterampilan kemampuan atlet baik secara fisik (teknik dan
manajerial, (d) keterampilan hubungan antar keterampilan) maupun psikis (strategi dan taktik)
personal, 3.) Sikap hidup/filsafah. dan karakter (mental) untuk mencapai puncak
prestasi dengan proses waktu yang singkat dan
3.5 Pembinaan prestasi mampu bertahan lebih lama. Untuk itu
proses latihan harus dilakukan secara benar
Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa sesuai dengan kondisi atlet, sebab kesalahan
pembinaan dari ketujuh SSB sudah baik, dari dalam menentukan beban latihan akan
program latihan yang terjadwal, program latihan berdampak negatif dan membahayakan atlet itu
dikomunikasikan sehingga proses sendiri.
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, anak
– anak yang mengikuti latihan juga dapat 3.6 Prestasi
menyesuaikan.
Pada prinsipnya latihan merupakan suatu Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa
proses perubahan ke arah yang lebih baik yaitu prestasi yang diraih cukup baik, dari kejuaraan
untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan tingkat junior dapat melatih mental dan
fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis sportivitas. Dengan seringnya mengikuti
anak latih (pemain). Potensi fungsional dan kejuaraan dapat menumbuhkan motivasi untuk
kemampuan seseorang untuk beradaptasi berprestasi bagi anak – anak, dan bekal untuk
terhadap stimulus tertentu lebih penting daripada mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi lagi. Dari
umur kronologis (Suhendro, 2007: 33). Artinya, target sendiri SSB mencanangkan untuk menjadi
latihan yang dilakukan beberapa tahun secara juara, sehingga dapat melatih mental untuk jadi
rutin dalam cabang olahraga yang sama, dengan pemenang.
intensitas yang tinggi sesuai dengan potensi atlet,
maka tubuh atlet akan dapat menyesuaikan diri 4. Conclusion and Recommendation
sesuai dengan kekhususan dan kebutuhan cabang (Simpulan dan Rekomendasi)
olahraga tertentu sesuai dengan materi latihan
yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti
90 Muhammad Syahroni, Galih Dwi Pradipta, Buyung Kusumawardhana, 4 (2) (2019) 85–90

lakukan mengenai analisis pembinaan prestasi tingkat junior dapat melatih mental dan
terhadap manajemen olahraga SSB se Kabupaten sportivitas.
Pati Tahun 2019 dapat disimpulkan
pengorganisasian masih kurang dikarenakan REFERENCES (Daftar Pustaka)
pelatih juga merangkap sebagai pengurus,
seharusnya pelatih fokus membina para atletnya Darmawan, Wahyu. (2016). “Manajemen
sedangkan kepengurusan dikelola oleh orang Organisasi dan Pembinaan Prestasi
yang lain, dari sarana dan prasarana yang baik Olahraga Sepakbola Pada Klub PSIR
latihan dapat berjalan dengan baik, sehingga Rembang Tahun 2016”. Skripsi. Semarang:
metode – metode latihan yang diberikan oleh Universitas Negeri Semarang.
pelatih akan berjalan dengan lancar. Pendanaan Harsuki. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta:
pada SSB masih kurang, karena hanya PT Raja Grafindo Persada.
menggantungkan pada iuran bulanan, pelatih Rahmani, Mikanda. (2014). Buku Super Lengkap
yang melatih SSB tidak memiliki lisensi Olahraga. Jakarta: Dunia Cerdas.
kepelatihan melainkan melatih dari pengalaman Scheunemann, T, Matias Ibo, Heru Sugiri.
yang didapat sebagai pemain maupun sebagai (2014). “Ayo Indonesia”. Jakarta: PT.
mahasiswa olahraga kepelatihan. Program Gramedia Pustaka Utama.
pembinaan dari ketujuh SSB sudah baik, dari Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.
program latihan yang terjadwal, program latihan Bandung: Alfabeta.
dikomunikasikan sehingga proses Suhendro, Andi. (2007). Dasar-Dasar
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Prestasi yang diraih cukup baik, dari kejuaraan

You might also like