Professional Documents
Culture Documents
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterias Forbesii Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen Siti Juariah, Dwi Suryanto Dan It Jamilah
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterias Forbesii Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen Siti Juariah, Dwi Suryanto Dan It Jamilah
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterias Forbesii Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen Siti Juariah, Dwi Suryanto Dan It Jamilah
2
ISSN 0126 - 4265
37
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
38
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
39
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
40
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
yang telah ditetesi ekstrak dengan ±12 jam. Setelah itu plat yang sudah
konsentrasi yang berbeda diletakkan jadi diaktivasi dengan cara
secara teratur pada permukaan media memanaskan pada suhu 100 oC
uji. Setelah media benar-benar padat dalam oven selama ±30 menit dan
lalu bungkus biakan tersebut dengan plat siap untuk digunakan
mengunakan plastik wrap dan kertas,
selanjutnya diinkubasi pada suhu Pemisahan Senyawa dengan
37°C selama 24 jam. Kromatografi Lapis Tipis
Pengamatan dilakukan Preparatif.
terhadap zona hambat yang terbentuk Chamber dijenuhkan dengan
di sekitar cakram kertas yang pelarut pengembang dengan cara
menunjukkan adanya aktivitas anti melapisi chamber dengan kertas
mikroba lalu dilakukan pengukuran saring, kemudian pelarut
diameter tersebut dengan pengembang (EtOAc:MeOH, 3:2
menggunakan jangka sorong. v/v) dimasukkan ke dalam chamber
Pengujian dilakukan terhadap semua sampai seluruh kertas saring basah
mikroba uji. Perlakuan kontrol oleh pelarut. Larutan ekstrak metanol
positif yaitu menggunakan anti dari bintang laut ditotolkan pada
biotika amoksan 30 μl dan perlakuan garis batas bawah plat KLT
kontrol negatif menggunakan pelarut preparatif yang berukuran 20x20cm
yang merupakan pelarut dari masing- yang telah diberi batas sebelumnya
masing ekstrak sebanyak 10 μl. sampai plat jenuh oleh larutan
Aktivitas anti mikroba dinyatakan ekstrak (penotolan 3 cm dari batas
positif apabila terbentuk zona bening bawah), plat dibiarkan kering selama
di sekeliling cakram dan aktivitas +15 menit lalu dimasukkan ke dalam
anti mikroba dinyatakan negatif chamber yang sudah jenuh dan
apabila tidak terbentuk zona bening. dielusi sampai pelarut mencapai
bagian atas plat. Noda yang
Pembuatan Plat Kromatografi terbentuk dilihat di bawah sinar UV
Lapis Tipis Preparatif dan pola pemisahan noda tersebut
Bubur silika dibuat dengan digambar dengan menggunakan
menambahkan 150 mL silika (300- pensil. Pola noda yang telah
400 mesh) ke dalam 75 ml air digambar kemudian dikerok dengan
(akuades) dingin (2:1 v/v). Plat kaca spatula dan masing-masing noda
yang kering dan bersih dengan dipisahkan ke dalam vial untuk
ukuran 20 x 20 cm disiapkan pada selanjutnya dicuci dan dipisahkan
alat pencetak/pembuat plat KLT. dengan silikanya. Senyawa-senyawa
Pada penelitian ini ketebalan silika yang telah terpisah dengan silika
pada plat dibuat setebal 1 mm yang tersebut pelarutnya diuapkan dan
mampu menampung ±50 mg sampel. dilakukan uji antimikroba. Senyawa
Sambil diaduk bubur silika tersebut yang menunjukkan sifat aktif
dituangkan kecetakan dan secara terhadap uji antimikroba dilakukan
hati-hati cetakan yang berisi bubur uji senyawa kimia untuk mengetahui
silika ditarik/digeser dari sisi satu ke golongan senyawa tersebut.
sisi yang lain sehingga bubur silika
tersebut tersebar secara merata di HASIL DAN PEMBAHASAN
atas plat kaca. Setelah bubur silika Uji Toksisitas Ekstrak Bintang
rata, kemudian plat tersebut Laut A. forbesii
dibiarkan pada suhu ruang selama
41
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
A B
Gambar 1. (A) Bintang laut segar dan (B) bintang laut setelah dikeringkan
Tabel 1. Hasil uji senyawa kimia ekstrak kasar bintang laut A. Forbesii
Jenis Pelarut
Uji Senyawa kimia Hasil (warna)
n-heksana Etil asetat Metanol
Alkaloid:
Dragendorff - - + Endapan merah
Meyer - - - -
Triterpenoid/steroid + + + Jingga
Flavonoid - - + Kuning
Saponin + + + Terbentuk busa
selama 5 menit
Fenol hidrokuinon - - - -
42
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
Tabel 2. Nilai LC50 Ekstrak Bintang Laut A. forbesii Terhadap Larva A. Salina
Ekstrak (pelarut) Nilai LC50 (ppm)
n- heksana 1412,54
Etil asetat 13182,57
Metanol 63,10
43
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
44
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
45
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
gugus hidroksil yang terdapat pada Uji Senyawa Aktif Pada Ekstrak
struktur senyawa flavonoid Metanol Bintang Laut A. forbesii
menyebabkan perubahan komponen Terhadap Beberapa Jenis Bakteri
organik dan transpor nutrisi yang Patogen
akhirnya akan mengakibatkan Uji senyawa aktif ekstrak
timbulnya efek toksik terhadap metanol bintang laut A. forbesii
bakteri. Sedangkan senyawa dilakukan dengan menggunakan
terpenoid dapat menghambat metode KLT preparatif. Dari hasil
pertumbuhan mikroba yakni dengan pengujian diperoleh empat noda
cara mengganggu proses yang diindikasikan sebagai senyawa
terbentuknya membran dan atau (Rf) yang terkandung dalam ekstrak.
dinding sel, membran atau dinding Diameter zona hambat yang
sel tidak terbentuk atau terbentuk dihasilkan dari keempat senyawa
tidak sempurna (Ajizah, 2004). (Rf) ekstrak dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Diameter Zona Hambat Senyawa Hasil KLT Ekstrak Metanol
Bintang Laut A. forbesii Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen.
(Rf1) 0,20. (Rf2) 0,32. (Rf3) 0,38 dan (Rf4) 0,09.
46
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
A B C D
Gambar 3. Zona Hambat Senyawa pada Ekstrak Metanol Bintang Laut A.forbesii
Terhadap Bakteri Patogen (A) S. aureus, (B) B. subtilis, (C) P.
auroginosa, dan (D) E. coli
Uji Senyawa kimia Senyawa Aktif dilakukan terhadap senyawa Rf1,
Ekstrak Metanol Bintang Laut A. Rf2 dan Rf3 karena senyawa-
forbesii senyawa tersebut menunjukan aktif
Senyawa-senyawa yang aktif terhadap uji anti mikroba, kecuali
terhadap uji anti mikroba selanjutnya senyawa Rf4 tidak memiliki aktivitas
dilakukan uji senyawa kimia kembali sama sekali. Hasil pengujian
untuk menentukan golongan dari senyawa kimia terhadap senyawa
senyawa aktif tersebut. Berdasarkan aktif pada ekstrak bintang laut dapat
uji anti mikroba, uji senyawa kimia dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Senyawa kimia Senyawa Aktif Ekstrak Metanol Bintang Laut
A. Forbesii
Golongan Rf1 Rf2 Rf3
Alkaloid - - -
Saponin - - -
Triterpenoid +++ (jingga) ++ (jingga) + (jingga)
Steroid - - -
Flavonoid - - -
Fenolik - - -
47
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
tinggi diikuti oleh Rf2 dan Rf3. Hal ekstrak metanol yang bersifat
ini dapat dinyatakan bahwa senyawa- toksik.
senyawa (Rf1, Rf2 dan Rf3) tersebut 3. Dari keempat senyawa pada
juga memiliki aktivitas anti bakteri ekstrak metanol yang dihasilkan
(Gambar 3), sehingga dari hasil pada pengujian KLT secara
tersebut dapat disimpulkan bahwa preparatif dapat dinyatakan
senyawa aktif terhadap uji anti bahwa senyawa triterpenoida
mikroba yang terdapat dalam ekstrak yang mampu menghambat
metanol bintang laut adalah aktifitas bakteri patogen dengan
senyawa-senyawa golongan kemampuan yang lebih aktif
terpenoid. Mekanisme terpenoid pada bakteri Gram negatif
sebagai anti bakteri adalah bereaksi (Escherichia coli, Pseudomonas
dengan porin (protein transmembran) auroginosa) dibandingkan
pada membran luar dinding sel dengan bakteri Gram positif
bakteri, membentuk ikatan polimer (Staphylococcus aureus,
yang kuat sehingga mengakibatkan Bacillus subtilis).
rusaknya porin. Rusaknya porin yang
merupakan pintu keluar masuknya Saran
senyawa akan mengurangi Demi pengembangan ilmu
permeabilitas dinding sel bakteri pegetahuan terutama tentang
yang akan mengakibatkan sel bakteri antibakteri dari ekstrak bintang laut
akan kekurangan nutrisi, sehingga A. forbesii maka disarankan agar
pertumbuhan bakteri terhambat atau dapat dilakukan isolasi senyawa
mati (Cowan, 1999). murni yang terdapat pada ekstrak
bintang laut secara lebih mendalam
KESIMPULAN DAN SARAN dan melihat mekanisme
Kesimpulan penghambatan senyawa tersebut
Dari hasil penelitian yang telah dalam menghambat bakteri serta
dilakukan maka diperoleh dilakukan pengujian sifat toksisitas
kesimpulan sebagai berikut. golongan senyawa aktif ekstrak
1. ekstrak bintang laut A. forbesii bintang laut setelah dilakukan
memiliki komponen bioktif yang pengujian KLT preparatif.
berupa alkaloida,
triterpenoida/steroida, DAFTAR PUSTAKA
flavonoida dan saponin yang Ajizah, A. 2004. Sensitivitas
terdapat pada ekstrak metanol Salmonella Typhimurium
sedangkan pada ekstrak n- Terhadap Ekstrak Daun
heksana dan etil asetat hanya Psidium Guajava L. Journal
mengandung komponen bioaktif Bioscientie, 1(1):31-8.
saponin dan
triterpenoida/steroida. Alexander. 2012. Distribusi Bintang
2. Setelah dilakukan pengujian Laut (Asteroidea sp) Pada
sifat toksisitas senyawa Perairan Pulau Poncan
metabolit sekunder yang Gadang Sibolga Sumatera
terdapat pada ekstrak bintang Utara. Skripsi. Universitas
laut dengan menggunakan Riau
metode Brine Shrimp Lethality
Test diperoleh hasil hanya Chludil, H, Maier, MS, Seldes AM.
2000. Bioactive steroidal
48
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
49
Aktifitas Anti Bakteri Spesies Asterlas Forbesii Berkala Perikanan Terubuk Vol 42 No.2 Juli 2014
50