Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses Belajar Mengajar Secara Online Di Masa Pandemi Covid-19

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

E-ISSN : 2621-4164

Vol. 3 No 2

Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses Belajar


Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19
Julia Damayanti1, Giraldi Kuswanda 2
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta. Email :
damayanti.julia@gmail.com
2
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta. Email :
giraldi.fardiaz@gmail.com.

Abstract

Online lectures have become the main means of academic learning during the COVID-19 pandemic. Without
exception, this includes the students of the Civil Engineering study program, Faculty of Civil Engineering &
Planning of Trisakti University who use online application facilities, such as google classroom, zoom, and other
media applications during online lectures. The purpose of this study is to determine the students’ perceptions of
the online teaching and learning process during the COVID-19 pandemic. The population of this study is students
of the Civil Engineering program batch 2016 to 2020 who are registered as active for the odd semester of the
2020/2021 Academic Year. This research is a descriptive quantitative study and was conducted by using a simple
random sampling method. The data collection techniques using interviews and questionnaires. The data analysis
used to complete this research is the Likert scale survey method with a total sample of 247 student respondents.
The results have shown that the majority of students of Civil Engineering as much as 90% attended online lectures
using laptops. As many as 90% of the students stated that they used the Zoom application to attend lectures via
video conference. Technical issues that are often experienced by students during online lectures are dominated
by unstable internet networks, this was stated by 75% of the students. About 66% of the students agree that online
lectures can be accessed easily, only 34% of the students are satisfied with the online lecture mode, and on the
latest rule of New Normal, 58% of the students agree that learning should be done by blended learning method.

Keywords: E-Learning; Perception; Pandemic

Abstrak

Perkuliahan online merupakan sarana utama dalam pembelajaran ketika terjadi wabah pandemi COVID-19.
Tidak terkecuali mahasiswa program studi Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Universitas Trisakti yang menggunakana sarana aplikasi online, seperti google classroom, zoom dan media
aplikasi lain ketika perkuliahan online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa
terhadap proses belajar mengajar secara online di masa pandemi COVID-19. Populasi pada penelitian ini
adalah mahasiswa program studi Sarjana Teknik Sipil angkatan 2016 sampai dengan angkatan 2020 yang
terdaftar aktif di semester ganjil Tahun Akademik 2020/2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif dan dilakukan dengan metode simple random sampling . Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara dan kuestioner. Analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah metode
Likert scale survey dengan total sampel sebanyak 247 responden mahasiswa. Hasil dan pembahasan
menunjukkan bahwa 90% mahasiswa program studi Sarjana Teknik Sipil mengikuti perkuliahan online
menggunakan komputer jinjing/laptop. Sebanyak 90 % mahasiswa menyatakan bahwa mereka menggunakan
aplikasi Zoom untuk hadir di perkuliahan melalui video conference. Kendala teknis yang sering dialami
mahasiswa pada saat perkuliahan online didominasi oleh jaringan internet yang tidak stabil , hal ini dinyatakan
oleh 75 % mahasiswa. Sejumlah 66 % mahasiswa setuju bahwa perkuliahan Online dapat diakses dengan
mudah, hanya 34% mahasiswa yang puas dengan mode perkuliahan Online, dan pada aturan baru New Normal
, terhitung 58% mahasiswa setuju pembelajaran dilaksanakan secara blended learning.

Kata kunci : Pembelajaran Online; Persepsi; Pandemi

64
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

Pendahuluan ini tetap menimbulkan kontroversi. Bagi Dosen ,


pembelajaran online hanya efektif untuk penugasan,
Penyebaran pandemi virus corona COVID-19 yang sedangkan untuk membuat mahasiswa memahami
begitu cepat menimbulkan kekhawatiran bagi materi pembelajaran secara online dinilai masih
Pemerintah Indonesia, khususnya Kementrian bermasalah. Selain itu kemampuan teknologi dan
Pendidikan dan Kebudayaan , dan dari kalangan ekonomi setiap mahasiswa berbeda-beda. Tidak
orang tua maupun peserta didik. Untuk semua mahasiswa memiliki fasilitas yang
mengantisipasi penyebaran pandemi tersebut, menunjang kegiatan pembelajaran online. Koneksi
pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan internet yang tidak memadai, perangkat yang tidak
seperti isolasi, pola perilaku hidup sehat dan bersih mendukung, dan kuota internet yang mahal menjadi
dengan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas, penghambat pembelajaran daring. Namun
social and physical distancing, Pembatasan Sosial pembelajaran harus terus berlanjut.
Berskala Besar (PSBB) sampai dengan tatanan Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis
kehidupan normal baru ( new normal). Kondisi ini yang penting bagi manusia dalam merespon
mengharuskan warga termasuk mahasiswa dan kehadiran berbagai aspek dan gejala disekitarnya.
dosen untuk work form home, bekerja, beribadah dan Berbagai ahli telah memberikan definisi yang
belajar dirumah ( Jamaluddin, Ratnasih, Gunawan & beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya
Paujiah, 2020 ). Fakta inilah yang akhirnya membuat mengandung makna yang sama (Jayanti, 2018).
sejumlah perguruan tinggi terpaksa menghentikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi
sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara adalah tanggapan ( penerimaan ) langsung dari
tatap muka di dalam kelas. Hal ini untuk mencegah sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal
penyebaran dan penularan COVID-19 kepada melalui panca inderanya. Menurut P. Robbins dan
mahasiswa. Timothy, dalam buku Perilaku Organisasi,
Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan pengertian persepsi adalah proses dimana individu
untuk melakukan inovasi dalam proses mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
pembelajaran. Bentuk inovasi tersebut ialah dengan sensoris mereka guna memberikan arti bagi
melakukan pembelajaran secara online. Hal ini lingkungan mereka. Namun, apa yang diterima
kemudian direspon oleh Kementrian Pendidikan dan seseorang pada dasarnya bisa berbeda dari realitas
Kebudayaan dengan menerbitkan beberapa Surat objektif. Oleh karena itu, setiap individu mempunyai
Edaran (SE) terkait pencegahan dan penanganan stimulus yang saling berbeda meskipun obyeknya
COVID-19. Pertama, Surat Edaran Nomor 2 Tahun sama. Cara pandang melihat situasi ini cenderung
2020 tentang pencegahan dan penanganan COVID- lebih penting daripada situasi itu sendiri.
19 di lingkungan Kemendikbud. Kedua, Surat Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan
Edaran nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan berpikir, pengalaman-pengalaman yang dimiliki
COVID-19 pada Satuan Pendidikan. Ketiga, Surat individu tidak sama, tanggapan mungkin akan
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan berbeda antar individu satu dengan individu lain.
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam
Penyebaran Coronavirus Disease ( COVID-19) yang melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-
antara lain berisi arahan tentang proses belajar dan beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh
mengajar dari rumah ( Arifa, 2020 ) . banyak faktor, diantaranya pengetahuan,
Dengan kepraktisan sistem belajar virtual atau pengalaman dan sudut pandangnya.
online learning, banyak lembaga pendidikan yang Tujuan dari model pembelajaran online saat ini
menggunakan sistem pembelajaran online. Dengan adalah, agar semua bisa belajar dirumah untuk
kesepakatan antara dosen dan mahasiswa, menghindari wabah COVID-19, mempersiapkan
pembelajaran online dapat dilakukan kapanpun dan mahasiswa yang siap bersaing di era digital, proses
dimanapun ( Adijaya & Santosa , 2018). pembelajaran jadi lebih rileks, rajin menyusun
Pembelajaran secara online atau pembelajaran tenggat waktu untuk mengerjakan tugas/belajar
virtual dianggap sebagai paradigma baru dalam materi yang diberikan, mengirim tugas tepat waktu
proses pembelajaran karena dapat dilakukan dengan dan lebih banyak waktu untuk belajar.Yang menjadi
cara mudah tanpa harus bertatap muka di ruang kelas pertanyaan adalah apakah aktifitas belajar dalam
dan hanya mengandalkan suatu aplikasi berbasis pembelajaran online memiliki nuansa yang sama
koneksi internet maka proses pembelajaran sudah atau sekurangnya mendekati dengan aktivitas belajar
dapat dilaksanakan. Pembelajaran online merupakan dalam pembelajaran tatap muka yang dilakukan di
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi kelas. Pembelajaran online bukanlah suatu jenis
informasi sebagai media transfer ilmu yang tidak pembelajaran yang tanpa permasalahan dalam
dibatasi oleh waktu dan tempat. Pembelajaran secara prosesnya. Penelitian yang dilakukan oleh Adijaya,
online dianggap menjadi solusi terbaik terhadap N., & Santosa,L.P. (2018) menyatakan bahwa ada
kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi beberapa jenis mata kuliah yang dapat dilakukan
COVID-19. Meski telah disepakati, pembelajaran dalam perkuliahan online dan sulit dilakukan dalam

65
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

perkuliahan. online . Mata kuliah yang dapat ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
dilakukan secara online adalah matakuliah tidak oleh Fuad Saffudin (2020) yang menunjukkan
memerlukan penjelasan lebih rinci/menggunakan perlunya pembelajaran online dalam pembelajaran
rumus. Sedangkan matakuliah yang sulit dilakukan di era digital. Ketersediaan teknologi yang
dalam perkuliahan online adalah matakuliah yang digunakan secara interaktif dengan diskusi dan
perlu penjelasan lebih rinci/ menggunakan rumus- panduan dapat menjadi alat untuk pengembangan
rumus seperti Matematika , Statistika dan ketrampilan berpikir tinggi. Kegiatan belajar
sebagainya. Kondisi ini dapat mengurangi semangat mengajar dimulai dengan persiapan secara khusus
mahasiswa dalam memahami materi kuliah dalam bahan ajar. Bahan ajar memiliki peranan yang sangat
perkuliahan online. Dalam perkuliahan online penting dalam proses pembelajaran sebagai sumber
mahasiswa juga mengalami kesulitan dalam kajian dalam proses belajar. Apakah bahan ajar yang
berinteraksi baik sesama mahasiswa maupun digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan dan
interaksi dengan dosen. Kendala lain adalah mudah dimengerti oleh peserta didik ? Oleh karena
miskomunikasi, kadang-kadang apa yang dijelaskan itu materi harus didesain sedemikian rupa sehingga
dosen disalahpahami oleh mahasiswa Hal ini sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran ( Inah,
berakibat mahasiswa mengalami permasalahan 2015).
dalam mengutarakan masalah yang timbul dalam Berdasarkan uraian diatas, maka fokus penelitian ini
perkuliahan. Temuan yang diperoleh Aswasulasikin adalah bagaimana persepsi mahasiswa Teknik Sipil
(2020) menyatakan bahwa perkuliahan online Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas
membosanka, sedangkan Candara (2020) Trisakti terhadap proses belajar mengajar secara
mengamati bahwa sebagaian besar mahasiswa online di masa pandemi COVID-19 . Diharapkan
kadang-kadang memahami materi perkuliahan yang penelitian ini dapat memberikan informasi dan
disampaikan secara online. Mahasiswa secara penyempurnaan bagi institusi terhadap proses
keseluruhan memilih kuliah tatap muka perkuliahan online , untuk dijadikan bahan
dibandingkan dengan kuliah online. pertimbangan dalam menyusun regulasi yang tepat
Hasil penelitian Nabila Hilmy (2020) yang agar memberikan dampak positif terhadap efektifitas
melakukan pengamatan mengenai model proses perkuliahan selama pandemi wabah COVID-
pembelajaran online terkait pemanfaatan media, 19.
gaya belajar, dan model komunikasi tertentu yang
digemari mahasiswa menghasilkan bahwa media Metode
pembelajaran online selama masa karantina yang
paling digemari adalah whatsapp dan Google Metode Likert scale survey digunakan dalam
Classroom. Mahasiswa sudah mengenal media penelitian ini, yaitu dengan menyebar kuestioner
pembelajaran online tersebut sebelum perkuliahan secara online dengan menggunakan google form
online dimulai. Model komunikasi yang paling kepada mahasiswa jurusan Teknik Sipil. Penelitian
diminati , adalah model komunikasi semi dua-arah ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
yang memanfaatkan media chatroom seperti dengan menggunakan metode survey yang
whatsapp . Model komunikasi ini diminati, karena dilakukan secara online (Sugiyono, 2017).
mahasiswa telah paham dan terbiasa menggunakan Pemilihan sampel dalam penelitian ini
chatroom dalam kegiatan sehari-harinya. Hal ini menggunakan teknik Simple Random Sampling.
senada dengan besarnya prosentase penggunaan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
whatsapp sebagai media pembelajaran online . mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil &
Terkait gaya belajar , mahasiswa menyukai bahan Perencanaan Universitas Trisakti yang aktif di
perkuliahan yang dibagikan dalam bentuk visual semester ganjil Tahun Akademik 2020/2021 dengan
seperti power point, tulisan dan foto mengenai bahan sebaran sebagai berikut:
perkuliahan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Bobby Briando ( 2020) terdapat dua jenis Tabel 1: Daftar Populasi Penelitian
kendala yang paling banyak dialami selama
pembelajaran online , yakni jaringan internet yang No Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa Teknik
sulit. Kendala laptop atau gawai bermasalah ketika Sipil per angkatan
sedang ujian atau server error. Hambatan 1 2016 77
berikutnya yang sering ditemui adalah tidak 2 2017 110
memiliki kuota atau terbatasnya kuota internet. Hal 3 2018 130
4 2019 120
ini tentunya harus menjadi perhatian, karena tidak
5 2020 89
semua mahasiswa memiliki kondisi ekonomi yang Sumber : Staf Akademik Program Studi Teknik
mencukupi. Sipil FTSP-Usakti
Peran teknologi pendidikan merupakan efek dari Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini :
perkembangan teknologi yang mempengaruhi Pertama, penyusunan instrumen/indikator
akademisi untuk mengubah pembelajarannya , hal kuestioner yang akan digunakan untuk

66
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

pengumpulan data. Netral (N) 3


Kedua, dilakukan uji Validitas dan uji Reliabilitas Tidak Setuju (TS) 2
pada kuestioner yang telah disusun Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada Metode Skala Likert tersebut digunakan karena
pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus menurut Sugiyono (2011) metode skala Likert cocok
dibuang /diganti karena dianggap tidak relevan. digunakan untuk mengeksplorasi persepsi
Untuk mengukur uji validitas ini, penulis mahasiswa. Metode Likert scale survey adalah
menggunakan aplikasi SPSS versi 22 Dalam metode penelitian kuantitatif untuk mendapatkan
penelitian ini indikator dikembangkan menjadi item- data dari sekelompok orang dengan pendekatan
item pertanyaan ke dalam instrumen. Kriteria setuju/tidak setuju, puas/tidak puas, dan sebagainya
pengujian adalah jika Rhitung > Rtabel dan atau nilai tentang sikap, opini, tingkah laku, persepsi atau
sig. < 0,05 yang berarti valid. Sebaliknya jika Rhitung karakteristik dari orang tersebut. Dalam penelitian
< Rtabel dan atau nilai sig > 0,05 berarti tidak valid jenis ini, peneliti mengumpulkan data secara
(Thoifah, 2015).Reliabilitas adalah istilah yang kuantitatif, data tersebut berupa kuestioner yang
dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil dapat dianalisis secara statistik untuk menunjukkan
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran trend dari respon yang diberikan oleh populasi
diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas merupakan sassaran tentang fenomena yang dibahas ( Creswell,
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat 2014,2016).
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 22.
(Masri Singarimbun, Sofian Effendi, 2008). Data yang didapat dan diolah dari google form
Mengingat alat ukur yang digunakan untuk tersebut disajikan dalam bentuk pie-chart dan tabel
mengukur variabel dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan persepsi
kuisioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan, mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
maka perlu diuji reliabilitas dari variabel yang online selama masa pandemi COVID-19.
digunakan dengan melihat Cronbrach’s coefficient
alpha sebagai koefisien dari reliabilitas.
Cronbrach’s coefficient alpha yang cukup dapat Hasil dan Pembahasan
diterima (acceptable) adalah yang bernilai antara
0,60 sampai 0,70 atau lebih. (Uma Sekaran, (2006), Profil Responden
Research Methods for Business, Jakarta, Salemba Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
empat). program studi Sarjana Teknik Sipil dari angkatan
Dasar pengambilan keputusan uji relisbilitas : 2016 sampai dengan angkatan 2020 yang aktif dan
● Cronbrach’s alpha > 0,6 → Cronbrach’s alpha sedang menempuh kuliah di semester ganjil Tahun
acceptable (construct reliable) Akademik 2020/2021 . Kuestioner disebarkan
● Cronbrach’s alpha < 0,6 → Cronbrach’s alpha melalui Google Form kepada 285 responden
poor acceptable (construct unreliable) (mahasiswa) dan yang telah kembali sebanyak 247
(87%) kuestioner. Deskripsi responden yang
Ketiga , mengumpulkan data dengan kuestioner menjadi sampel penelitian berdasarkan tahun
yang telah divalidasi dari mahasiswa angkatan 2016 angkatan, dapat dilihat pada Tabel 3.
sampai dengan mahasiswa angkatan 2020 . Data
yang diperoleh dari mahasiswa berupa data kualitatif Tabel 3 Daftar Sampel Penelitian
dan kuantitatif, yang kemudian dilakukan analisis No Tahun Jumlah Jumlah Prosentase
secara deskriptif. Angkatan Mahasiswa Respon (%)
Analisis kuestioner dilakukan dengan model skala Teknik den
Likert yaitu skala penelitian yang menggunakan Sipil per
responden untuk menentukan tingkat kesetujuan angkatan
atau ketidaksetujuan atas setiap pertanyaan dan 1 2016 77 12 15,58%
memiliki gradasi dari sangat positif sampai dengan 2 2017 110 51 46,36%
sangat negatif . Pola jawaban untuk pernyataan 3 2018 130 57 43,85%
positif yaitu 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = netral, 4 2019 120 56 46,67%
2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. 5 2020 89 71 79,78%
Sumber : Data Primer yang diolah 2020

Tabel 2 : Skala Likert


Pilihan Jawaban Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4

67
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

mahasiswa menggunakan Google Classroom


Angkatan sebagai media pembelajaran, dengan berbagai fitur
yang tentunya lebih memudahkan dosen dan
2016 mahasiswa untuk membagikan tugas serta adanya
5% transparasi nilai. 3 % menyatakan mereka
29% 20% 2017 menggunakan google meet dan 3 orang = 1 %
2018 menggunakan fitur whatsapp yang memudahkan
dosen dan mahasiswa untuk berkirim softcopy
23% 23% 2019 materi perkuliahan, diskusi dan tanya jawab pun
2020 dapat dilakukan dengan mudah, karena mahasiswa
sudah terbiasa dengan aplikasi ini.

Gambar 1 : Sebaran Responden berdasarkan


Kendala Teknis
angkatan
Kendala teknis yang sering dialami mahasiswa pada
saat perkuliahan online, dapat dilihat pada Gambar
Jenis Kelamin 4 dibawah ini , didominasi oleh jaringan internet
yang tidak stabil , hal ini dinyatakan oleh 75 %
mahasiswa . Jaringan internet yang tidak stabil
merupakan hambatan dalam proses pembelajaran
35% dengan sistem online, karena berkaitan dengan
Laki-laki
kelancaran proses pembelajaran.Berikutnya yang
65% Perempuan menjadi kendala adalah adanya pemadaman listrik
yang dinyatakan oleh 12 % mahasiswa, kuota
internet terbatas yang dinyatakan oleh 9 %
mahasiswa dan yang terakhir adalah
gadget/perangkat yang tidak kompatibel yang
Gambar2 : Responden berdasarkan jenis dinyatakan oleh 4 % mahasiswa.
kelamin

Media Pembelajaran
Jenis media platform pembelajaran online yang ada
saat ini sangat beragam. 12% 4% Gadget/peran
Pembelajaran secara online yang dilakukan oleh gkat yang
9% tidak
program studi Sarjana Teknik Sipil selama masa
pandemi COVID-19 sangat dimudahkan dengan kompatibel
adanya berbagai pilihan media pembelajaran. Hasil Jaringan
analisis media pembelajaran yang digunakan 75% internet tidak
mahasiswa Teknik Sipil ditunjukkan pada Gambar 3 stabil

1% Gambar 4 : Kendala teknis yang dihadapi


6% Zoom
3% Prasarana Pendidikan
GCR
Google Meet
Perangkat yang digunakan merupakan salah satu
sumberdaya yang penting dalam menunjang proses
WA Group pembelajaran agar pencapaian tujuan pembelajaran
90%
Telegram dapat berjalan dengan lancar.

Gambar 3 : Media pembelajaran yang


digunakan

Dalam perkuliahan online sebanyak 90 %


mahasiswa menyatakan bahwa mereka
menggunakan aplikasi Zoom untuk hadir di
perkuliahan melalui video conference. Sebanyak 6 %

68
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

Komputer Persepsi Mahasiswa Terhadap Proses


6% Desktop (PC) Belajar Mengajar Online
4%
50.00%
Komputer
Jinjing 40.00%
(Laptop)
30.00%
90% Smartphone
20.00%

10.00%

0.00%
Gambar 5 : Perangkat yang digunakan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Pilihan media yang digunakan mahasiswa untuk Sangat Setuju Setuju
perkuliahan online saat pandemi COVID-19 yaitu
komputer Desktop (PC), Komputer Jinjing ( Laptop Netral Tidak Setuju
) dan Smartphones. Dari Gambar 5., diperoleh hasil Sangat Tidak Setuju
bahwa 90 % mahasiswa menggunakan komputer
jinjing / laptop, 6% menggunakan PC dan 4%
menggunakan smartphone dalam perkuliahan online Gambar 6 : Analisis Persepsi Mahasiswa
di masa Pandemi COVID-19. Terhadap Proses Belajar Mengajar Online
Kuestioner yang disebarkan berisi item-item
pertanyaan aspek Proses Belajar Mengajar . Setiap Sedangkan tabel indikator yang digunakan dalam
butir pertanyaan menggunakan skala Likert, yaitu : kuestioner penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sangat Tidak Setuju / STS(1), Tidak Setuju/TS(2), Tabel 5. Indikator
Netral /N(3), Setuju/S(4), Sangat Setuju /SS (5). No Indikator
Data yang diperoleh melalui kuestioner berupa Q1 Pelaksanaan perkuliahan daring dapat
persepsi mahasiswa terhadap perkuliahan online, diakses dengan mudah
dipersentasikan berdasarkan aspek yang diamati Q2 Materi yang disajikan secara daring sesuai
serta paparan secara deskriptif kualitatif dengan Kontrak Perkuliahan/ RPS
berdasarkan respon yang disampaikan. Secara Q3 Materi kuliah disajikan dalam berbagai
keseluruhan hasil kuestioner dapat dinyatakan dalam format multimedia dan ada diskusi dengan
Tabel 6 sebagai berikut : dosen pada pembelajaran online
Q4 Kepuasan Mahasiswa dalam mode
Tabel 4. Analisis Persepsi Mahasiswa Terhadap pembelajaran Online
Proses Belajar Mengajar Online Q5 Persepsi Mahasiswa pada mode
N Skor Kriteria Frekuensi pembelajaran campuran (blended learning)
o
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
1 5 Sangat 64 70 46 19 79 Uji Validitas
setuju
2 4 Setuju 100 110 108 65 65 Uji validitas kuestioner dalam tulisan ini adalah uji
validasi yang digunakan untuk mengukur
3 3 Netral 59 56 63 69 44 keakuratan kuestioner dalam menentukan persepsi
4 2 Tidak 15 9 25 70 26 mahasiswa Teknik Sipil Universitas Trisakti dalam
setuju proses belajar mengajar Online. Responden yang
5 1 Sangat 9 2 5 24 33 mengisi kuestioner sebanyak 247 responden, maka
tidak diperoleh Rtabel = 0,12485.
setuju
Jumlah 247 247 247 247 247 Tabel 6. Uji Validitas Aspek Proses Belajar
Sumber : Olah Data SPSS 22 Mengajar
No Corrected Item- R tabel Keputusan
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil Total Correlation
kuestioner pada tabel diatas untuk mengetahui ( Rhitung)
persentase persepsi mahasiswa terhadap setiap butir 1 0,446 0,12485 valid
pertanyaan yang tercermin dalam diagram dibawah 2 0,452 0,12485 valid
ini. 3 0,533 0,12485 valid

69
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

4 0,524 0,12485 valid bahwa pelaksanaan perkuliahan daring dapat diakses


5 0,138 0,12485 valid dengan mudah, sebesar 66,4 %, sedangkan 24 %
Sumber : diolah SPSS 22 mahasiswa menjawab ragu-ragu dan terdapat , 9,71
% mahasiswa mengalami kesulitan untuk
Berdasarkan tabel di atas, item-item pertanyaan mengakses pembelajaran secara Online. Hasil
diatas memiliki Rhitung > Rtabel , yang berarti item- wawancara menunjukkan bahwa penyebab
item pertanyaan yang digunakan adalah valid. mahasiswa kesulitan mengakses pembelajaran
Online, yaitu(1) kondisi jaringan yang tidak stabil
atau tidak memadai, (2) pemadaman listrik yang
Uji Reliabilitas terjadi.
Hasil Uji Reliabilitas menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha dengan jumlah responden B. Materi yang disajikan secara daring sesuai
sebanyak 247 orang, ditunjukkan oleh Tabel 5 . dengan Kontrak Perkuliahan/ RPS
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel N of Cronbach's Keputusa
Items Alpha n Kesesuaian RPS
Proses 5 0.638 Reliabel
Belajar sangat tidak
Mengajar 4%
setuju
Sumber : diolah SPSS 22 1%
28% tidak setuju
23%

netral
Berdasarkan tabel diatas, koefisien Cronbrach’s
alpha untuk aspek Proses Belajar Mengajar 44%
setuju
mempunyai koefisien Cronbrach’s alpha > 0,6,
yang berarti Cronbrach’s alpha dapat diterima
(acceptable) atau reliable
Gambar 8 : Analisis Kesesuaian RPS dengan
Materi Kuliah
A. Pelaksanaan perkuliahan daring dapat Pada aspek kesesuaian materi kuliah dengan
diakses dengan mudah Rencana Pembelajaran Semester (RPS) , hasil
Aksesbilitas merupakan tingkat kenyamanan analisis memperlihatkan bahwa mahasiswa yang
seseorang untuk mencapai tujuan yang berhubungan sangat setuju dan setuju bahwa materi kuliah yang
dengan perilaku komunikasi. Sebagian besar diberikan sesuai dengan RPS sebesar 73 %,
mahasiswa mengakses dengan menggunakan web- sedangkan 23% mahasiswa menjawab ragu-ragu.
broser baik dari laptop, PC maupun dari Sisanya sebesar 4% menjawab tidak setuju.
smartphones. Berdasarkan hasil kuestioner yang
telah diisi oleh mahasiswa, dapat ditunjukkan C. Materi kuliah disajikan dalam berbagai
sebagai berikut . format multimedia dan ada diskusi dengan
dosen pada pembelajaran online
Kemudahan Akses
Suasana Perkuliahan Online
sangat tidak
setuju sangat tidak
4%6% setuju
26% tidak setuju 10%
24% 19% 2% tidak setuju
netral
25%
netral
40%
setuju 44%
setuju

Gambar 7 : Analisis Kemudahan Akses

Pada aspek kemudahan akses dalam pelaksanaan Gambar 9 : Analisis suasana Perkuliahan
perkuliahan Online , hasil analisis memperlihatkan Online
bahwa mahasiswa yang sangat setuju dan setuju

70
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

Pada aspek suasana dalam perkuliahan online , hasil melakukan eksplorasi pembelajaran
analisis memperlihatkan bahwa mahasiswa yang
sangat setuju dan setuju bahwa diskusi yang
berlangsung didalam perkuliahan daring Mode Blended Learning
membangkitkan minat dan perhatian selama
perkuliahan adalah sebesar 62 %, sedangkan 26% sangat tidak
mahasiswa menjawab ragu-ragu. Dengan hasil setuju
tersebut dapat disimpulkan bahwa dosen perlu 13% tidak setuju
meningkatkan minat mahasiswa dalam perkuliahan 32%
daring dengan cara mengunggah video, audio yang 11%
netral
disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan
D. Kepuasan Mahasiswa dalam mode 18%
pembelajaran Online 26% setuju

Kepuasan Mahasiswa Sangat setuju

sangat tidak Gambar 11 : Analisis Persepsi mahasiswa


setuju terhadap Mode Pembelajaran Blended Learning
8%10%
tidak setuju
Pada aspek mode pembelajaran campuran ( blended
26%
28% learning) , hasil analisis memperlihatkan bahwa
netral mahasiswa yang sangat setuju dan setuju bahwa
pelaksanaan perkuliahan dapat dilaksanakan secara
28%
setuju campuran sebesar 58 %, sedangkan 18 %
mahasiswa menjawab ragu-ragu dan terdapat , 24 %
mahasiswa tidak setuju pembelajaran dilaksanakan
secara campuran .
Gambar 10 : Analisis Kepuasan Mahasiswa

Pada aspek kepuasan mahasiswa dalam mode Kesimpulan


perkuliahan online , hasil analisis menunjukkan
bahwa , mahasiswa yang sangat setuju dan setuju Pembelajaran Online merupan salah satu solusi
sebesar 34 %, sedangkan 28% mahasiswa pembelajaran ditengah merebaknya pandemi
menjawab ragu-ragu, karena belum terbiasa dengan COVID-19. Berdasarkan analisis di atas , maka
model pembelajaran Online dan 38% menyatakan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
tidak setuju. Perkuliahan online dengan berikut
menggunakan berbagai fitur canggih tidak bisa 1. Mahasiswa memiliki persepsi terhadap
menggantikan peran dosen melalui perkuliahan tatap kepuasan mengikuti perkuliahan online yang
muka, karena lebih memberikan motivasi dan belum memadai ( 34%) , hal ini perlu menjadi
semangat kepada mahasiswa untuk belajar perhatian bagi pimpinan jurusan untuk dapat
meningkatkan minat mahasiswa terhadap proses
E. Persepsi Mahasiswa pada mode belajar mengajar secara online. Diharapkan para
pembelajaran campuran (blended learning) dosen lebih kreatif dan inovatif dalam
memanfaatkan media yang digunakan agar
Terdapat kebijakan baru yang dibuat pemerintah
seperti the new normal live ( tatanan hidup baru) proses pembelajaran lebih menyenangkan
memberikan beberapa pandangan yang berbeda Bahan ajar dapat disajikan dalam berbagai
terhadap aktivitas perkuliahan. Tidak terkecuali bentuk, seperti modul, video, audio yang
mahasiswa yang ingin memberikan pendapatnya. disesuaikan dengan materi yang akan
Hasil kuestioner persepsi mahasiswa terhadap kuliah disampaikan. Menggugah catatan perkuliahan
campuran antara tatap muka di kelas dan dan file presentasi dosen (bahan ajar)
pembelajaran online (blended learning ) tersaji
dalam pie-chart di bawah ini. Dengan pola blended merupakan cara yang umum dilakukan dan
learning, maka mahasiswa dapat mengakses materi sangat efektif .
sebelum masuk kelas dan mengetahui gambaran 2. Beberopa orang mahasiswa Teknik Sipil berasal
aktivitas yang akan dilakukan dengan mempelajari dari Indonesia Timur, masih terkendala oleh
instruksi maupun desain pembelajaran yang tersedia, akses internet yang masih terbatas , dan juga
sehingga materi dapat digunakan untuk belajar
secara mandiri dan dosen akan lebih dapat

71
Persepsi Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Proses CESD Vol 03, No.02, Des 2020
Belajar Mengajar Secara Online di Masa Pandemi Covid-19

pemadaman listrik yang terjadi di beberapa di Masa Pandemi COVID19. ISSN : 15421-
daerah tempat tinggal mahasiswa. 71667. Vol 3 No 1 Juni 2020
3. Pembelajaran online memberikan manfaat bagai Creswell. J. W. (2014). Research Design:
Qualitative, Quantitative, and Mixed
mahasiswa dan dosen. Bagi mahasiswa,
Methods Approaches (4th ed). United States
perkuliahan online merupakan alternatif belajar of America: SAGE Publication.
dibandingkan pembelajaran konvensional Inah,E.N.(2015). Peran Komunikasi dalam Interaksi
dosen, dimana pembelajaran dapat berlangsung Guru dan Siswa. Jurnal Al-Ta’dib,8(2),167
diluar ruang kuliah, dan membentuk Jayanti, Fitri dan Nanda Tika Arista (2018) .
kemandirian belajar. Sedangkan bagi dosen, Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelayanan
perkuliahan online mendorong inovasi dan Perpustakaan Universitas Trunojoyo
Madura, Kompetensi, Vol 12, No 2, Oktober
kreatif dalam menyampaikan bahan ajar serta
2018
mengubah gaya mengajar yang berdampak pada Jamaluddin.
profisionalitas kerja. D.,Ratnasih.T.,Gunawan,H.,&Paujiah.E.(20
20). Pembelajaran Daring Masa Pandemik
Covid-19 Pada Calon Guru : Hambatan,
Solusi dan Proyeksi. Karya Tulis Ilmiah UIN
Daftar Pustaka Sunan Gunung Djati Bandung, pp. 1-10.
Retrieved from
Adijaya,N.,& Santosa, L.P. (2018). Persepsi http://digilib.uinsgd.ac.id/30518/
Mahasiswa dalam Pembelajaran Online, Nabila, Hilmy & Yenny Ertika& Chairiyaton
Wanastra Jurnal,10(2), 105-110. (2020); Persepsi Mahasiswa Terhadap
https://doi.org/2579-3438 Perkuliahan Daring sebagai Sarana
Arifa,F.N. (2020). Tantangan pelaksanaan Pembelajaran Selama Masa Karantina
Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam Masa COVID-19. Jurnal Bisnis dan kajian Strategi
darurat Covid-19. Info Singkat:kajian Manajemen Vol4 No 1 2020
Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis- Novita,M.(2017). Sarana dan Prasarana yang Baik
XII (7/I).6.Retieved from Menjadi Bagian Ujung Tombak
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singk Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam.
at/Indfo Singkat-XII-7-I-P3DI-April-2020- Nur El-Islam, 4(2),97-129
1953.pdf Sekaran , U.,Bougie, R. (2013). Research Method
Aswasulasikin, Yul Afian, Dina ; Persepsi for Business. Italy : Printer Trento Srl.
Mahasiwa Terhadap Kuliah Daring dimasa Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2008.
Universitas Hamzanwadi. 2020 Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Briando, Bobby: Persepsi siswa terhadap Kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta
pembelajaran Online di masa Pandemi pada Widiyono, Aan.; Efektifitas Perkuliahan Daring
sekolah Menengah Atas Negeri Empat (Online) pada mahasiswa PGSD di Saat
Tanjung Pinang; University Utara Malaysia, Pandemi Covid 19 . Jurnal Pendidikan,
June 2020 Vol.8.No.2.,Tahun 2020. ISSN:2337-7607 e-
Candra Gultom & Selsa (2020) ; Persepsi ISSN:2337-7593
Mahasiswa Unika Terhadap Kuliah Online

72

You might also like