Professional Documents
Culture Documents
Analisis Situasi Pembelajaran Ipa Fisika Dengan Metode Daring Di Tengah Wabah Covid-19
Analisis Situasi Pembelajaran Ipa Fisika Dengan Metode Daring Di Tengah Wabah Covid-19
Volume 3 | Nomor 1 | 6
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276
Napsawati
FKIP-Univeristas Muslim Maros
nafsa.wati@gmail.com
sederhada dan mudah dimengerti untuk membantu peserta didik dalam memahami materi
yang ada.
Pada tanggal 30 Januari tahun 2020, dunia petelevisian memberitakan bahwa pada bulan
dikejutkan dengan wabah virus corono (Covid- maret 2020 sebanyak 186 Negara di Dunia telah
19) yang menginfeksi hamper seluruh Negara di terjangkit oleh wabah Covid-19.Dengan
dunia. WHO semenjak januari 2020 telah merebaknya virus corona (Covid-19) berdampak
meyatakan dunia masuk kedalam darurat global sangat luar biasa pada berbagai sektor termasuk
terkait virus tersebut. Pada tanggal 12 Februari sektor pendidikan. (Tim Kerja Kementerian
2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel Dalam Negeri, 2020).
coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Pandemi merupakan wabah penyakit yang
Coronavirus Disease (COVID-19). COVID-19 terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata
disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk lain, penyakit ini sudah menjadi masalah
dalam keluarga besar coronavirus yang sama bersama warga dunia. Dengan ditetapkannya
dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya wabah corona sebagai pandemik, maka
berbeda jenis virusnya. pemerintah Indonesia mulai cepat dan tanggap
Wabah adalah terjadinya suatu penyakit untuk menganjurkan warganya menerapkan
dalam masyarakat, di mana jumlah orang social distancing atau mengisolasi diri dirumah
terjangkit lebih banyak daripada biasanya, pada untuk mengantisipasi penyebaran virus yang
komunitas tertentu atau di musim-musim semakin meluas. Karena semakin mewabahnya
tertentu. Wabah ini bisa terjadi secara terus virus COVID-19 yang berdampak luas bagi
menerus, mulai hitungan hari hingga tahun. sektor penting di Indonesia terutama pada sektor
Tidak hanya di satu wilayah, tetapi bisa juga pendidikan Di Indonesia, aktivitas yang
meluas ke daerah atau negara lain. Masyarakat melibatkan kumpulan orang orang, kini mulai
sering menganggap bahwa jika terjadi penyakit dibatasi diIndonesia seperti bersekolah,
menular, itu berarti telah terjadi wabah. Padahal, beribadah, bekerja dan lain-lain. (Tim Kerja
tidak selalu begitu. Penyakit dikatakan wabah Kementerian DalamNegeri,2020)
ketika penyakit itu: COVID-19 paling utama ditransmisikan
1. Sudah lama tidak pernah menjangkiti oleh tetesan aerosol penderita dan melalui
masyarakat, kontak langsung. Aerosol kemungkinan
2. Datang penyakit baru yang sebelumnya tidak ditransmisikan ketika orang memiliki kontak
diketahui, langsung dengan penderita dalam jangka waktu
3. Penyakit tersebut adalah penyakit yang baru yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol di ruang
pertama kali menjangkiti masyarakat di yang relatif tertutup akan semakin tinggi
daerah itu. (Kementerian Kerja Dalam sehingga penularan akan semakin mudah.
Negeri, 2020), Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-
orang melalui tetesan pernapasan dari batuk dan
Pandemi ini terus berkembang hingga bersin. (Novel Coronavirus (2019-nCoV).
adanya laporan kematian dan kasus-kasus baru Mudahnya penularan wabah Covid-19,
di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, sehingga dampak dari wabah tersebut
WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public mengharuskan sistem kehidupan sosial harus
Health Emergency of International Concern berubah termasuk metode pembelajaran baik di
(PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat sekolah maupun tingkat Universitas. Jika selama
Yang Meresahkan Dunia (KKMMD) ini metode pembelajaran berkutat pada
(Coronavirus Disease, 2019 (COVID-19) pembelajaran konvensional yaitu sebuah metode
Pada bulan Maret 2020, Indonesia pembelajaran dengan cara tatap muka antara
termasuk dalam salah satu Negara yang terkena guru da peserta didik. Metode pembelajaran
dampak pandemik virus corona SARS-CoV2 dengan cara diskusi, tanya jawab, ceramah dan
(Covid-19). Beberapa tulisan dan berita baik bimbingan semua berlangsung secara tatap
melalui media online maupun media muka. Namun dengan adanya wabah covid-19
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 3 | Nomor 1 | 8
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276
mengharuskan peserta didik dan para guru untuk menyelesaikan tugas mereka, dapat
menerapkan metode belajar dalam jaringan atau mengkondisikan diri senyaman mungkin untuk
disingkat daring (online). belajar tanpa aturan yang formal.
Sistem Pembelajaran Daring adalah Mereka memanfaatkan teknologi yang
implementasi Pendidikan Jarak Jauh pada ada untuk kebermanfaatan mungkin merupakan
Pendidikan Tinggi yang bertujuan untuk salah satu inovasi yang bagus dan perlu untuk
meningkatkan pemerataan akses terhadap ditingkatkan dalam proses digital mengingat
pembelajaran yang bermutu. (Sevima, 2018). perlu dikuasainya sistem informasi teknologi
Pembalajaran daring juga dapat diartikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada
sebagai pendidikan formal yang era 5.0 yang serba canggih.
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang Selanjutnya tujuan dari model
peserta didiknya dan instrukturnya (pendidik) pembelajaran daring saat ini Mereka adalah
berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan menyiapkan peserta didik agar dapat belajar di
sistem telekomunikasi interaktif untuk rumah untuk menghindari wabah COVID-19,
menghubungkan keduanya dan berbagai sumber mempersiapkan peserta didik yang siap bersaing
daya yang diperlukan didalamya. di era digital. Proses pembelajaran daring juga
Perkembangan teknologi memungkinkan diharapkan leih rileks.
pembelajaran daring dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya, disamping kelebihan dari
Komunikasi 2 arah pada program pembalajaran metode pembelajaran daring yang telah
daring antara guru dan peserta didik akan dikemukakan di atas, terdapat pula kelemahan
semakin baik karena semakin banyaknya pilihan diantaranya:
media komunikasi yang tersedia. Media 1. Kecenderungan mengabaikan aspek
komunikasi yang banyak memungkinkan guru akademik atau aspek sosial.
memberikan materi pelajaran secara langsung 2. Proses belajar dan mengajarnya cenderung
melalui video conference atau rekaman. Dan kearah pelatihan daripada pendidikan.
juga, pada proses selanjutnya, peserta didik 3. Berubahnya peran guru dan yang semula
dapat memutar kembali video atau rekaman menguasai teknik pembelajaran
tersebut berulang kali sebagai materi konvensional, kini juga dituntut
pembelajaran bila mana ada materi yang susah mengetahui teknik pembelajaran yang
untuk dipahami. menggunakan ICT.
Kunci efektivitas dari sistem 4. Peserta didik yang tidak mempunyai
pembelajaran daring adalah bagaimana seorang motivasi belajar yang tinggi cenderung
guru tetap kreatif untuk menyajikan gagal.
pembelajaran daring secara menyenangkan dan 5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas
mudah dimengerti sehingga para peserta didik internet (mungkin hal ini berkaitan dengan
tidak merasa bosan dan tetap produktif di masalah tersedianya listrik, telepon,
rumah. ataupun komputer).
Menurut Melania, 2020 dengan model 6. Kurangnya penguasaan komputer.
pembelajaran daring saat ini, ada beberapa 7. Kurangnya interaksi antara guru dan
peserta didik yang menerima pembelajaran peserta didik bahkan antar-peserta didik itu
daring alasannya karna model pembelajaran sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa
daring lebih santai, menyenangkan, fleksibel, memperlambat terbentuknya values dalam
efisien, singkat, praktis, cepat, tepat, aman, proses belajar-mengajar. Sedangkan
mudah, hemat waktu, hemat tenaga. Cara itu kekurangan pada penerapan Blended
juga bisa dilakukan jarak jauh tanpa berkumpul Learning menurut analisis yang saya
di tempat yang sama. lakukan adalah bahwa penerapan ataupun
Selain itu manfaat lain dari model penggunaan blended learning ini sangat
pembelajaran dalam jaringan adalah orang tua baik, di mana sistem pembelajaran
bisa mengawasi anak-anaknya belajar, membuat campuran antara pembelajaran online
peserta didik atau guru menjadi melek teknologi, (melalui media internet) dan juga
mempercepat era 5.0, meningkatkan pembelajaran face – to- face (tatap muka
kemampuan dibidang ilmu teknologi. Peserta langsung dengan pengajar) , Kelebihan
didik juga menjadi lebih kreatif dalam lainnya adalah, pengajar mampu
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 3 | Nomor 1 | 9
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276
dilakukan meskipun data internetan telah 7. Guru lebih menyukai pembelajaran yang
habis berlangsung dikelas dibanding
2. Peserta didik lebih sulit memahami pembelajaran dengan metode daring.
materi pelajaran dengan metode daring
3. Jaringan terkadang kurang bersahabat,
sehingga mengaggu proses pembelajaran PEMBAHASAN
4. Dengan metode daring, peserta didik
lebih sulit mengatur waktu belajar, hal Berdasarkan hasil penelitian yang
tersebut dikarenakan banyaknya aktivitas diperoleh dari beberapa informan diatas
lain yang mungkin terjadi dibandingkan menunjukkan bahwa metode pembelajaran
peserta didik tersebut berada disekolah. daring ditengah wabah covid-19 khusus mata
5. Peserta didik yang memiliki motivasi pelajaran IPA Fisika menimbulkan masalah
belajar yang rendah kadang melalaikan tersendiri yang dirasakan baik oleh guru mata
tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran maupun peserta didik. Hal itu
pelajaran meraka. disebabkan oleh sulitnya menjelaskan rumus dan
6. Sebagian besar peserta didik lebih materi perhitungan tanpa melalui tatap langsung
menyukai pembelajaran daring dan antara pengajar dan peserta didik. Susahnya
beberapa peserta didik lagi lebih menyampaikan materi berupa rumus
menyukai pembelajaran yang perhitungan yang dirasakan oleh guru mata
berlangsung di sekolah. pelajajran IPA Fisika berbanding lurus
dengankesulitan yang dirasakan oleh peserta
b. Berdasarkan tanggapan guru mata pelajaran didik dalam memahami materi pelajaran IPA
IPA Fisika MTS DDI Seppange diperoleh Fisika tersebut.
informasi sebagai berikut: Dari hasil wawancara dengan informan
1. Proses pembelajaran daring awalnya juga menunjukkan bahwa dengan metode
menggunakan aplikasi Zoom,namun pembalajaran secara daring, situasi
dikarenakan keterbatasan kemampun pembelajaran IPA Fisika dirasa kurang kondusif
sebagain peserta didik untuk membeli dengan adanya beberapa faktor. Selain faktor
paket data internet,sehingga aplikasi susahnya menyampaikan materioleh guru dan
Zoom kurang efektif. susahnya memahami materi oleh peserta didik,
2. Aplikasi Zoom menurut guru mata masalah lain yang dihadapi oleh informan yaitu
pelajaran IPA Fisika juga tidak dapat jaringan yang kadang terputus sehingga proses
diterapkan karena peserta didik belajar tidak dapat dilakukan secara lancar.
terkadang tidak aktif sehingga proses Selain faktor jaringan, keterbatasan
pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagian peserta didik dan/atau orang tua
secara menyeluruh. peserta didik dalam membeli data internatan
3. Guru mata pelajaran IPA Fisika kesulitan menjadi salah satu kendala sehingga proses
dalam menjelaskan materi yang berisi pembelajaran daring kurang efektif. Sehingga
persamaan-persamaan fisika kepada dengan demikian, penerapan aplikasi Zoom
peserta didik secara daring maupun aplikasi yang menggunakan data
4. Peserta didik kesulitan dalam memahami internetan tidak dapat diterapkan dalam prose
materi yang berisi materi perhitungan pembelajaran IPA Fisika pada MTS DDI
5. Masih terdapat peserta didik yang kurang Seppange.
terbukaakan kendala yang dihadapi, Dari berbagai faktor diatas, salah satu
sehingga guru mata pelajaran tidak langkah yang ditempuh oleh guru mata pelajaran
mengetahui kondisi sesungguhnya yang IPA Fisika agar proses pembelajaran tetap
dihadapi oleh peserta didik tersebut. berlangsung dan tidak terlalu memberatkan
6. Masih terdapat peserta didik yang tidak peserta didik yaitu dengan menggunakan
ontime mengerjakan tugas, dan guru sulit aplikasi massenger.
memberi teguran terlebih lagi ketika Pemilihan aplikasi Massenger disebabkan
peserta didik tersebut tidak dalam oleh aplikasi tersebut tetap dapat diaksesoleh
keadaan aktif. peserta didik meskipun data internetan telah
habis. Sehingga dalam mengirim materi
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 3 | Nomor 1 | 11
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276