Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL Uji Mikroskop
LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL Uji Mikroskop
UJI MIKROSKOP
2.3. Mikroskop
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar mikroskop dapat
berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga system lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler,
dan kondensor. Fungsi lensa-lensa tersebut yaitu :
a. Lensa okuler fungsinya memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa okuler. Letak
lensa ini yaitu, dekat dengan mata.
b. Lensa obyektif fungsinya untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar
benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan
40x. Letak dari lensa ini yaitu, dekat dengan benda yang diamati (dekat dengan obyek).
c. Kondensor fungsinya sebagai lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dalam mikroskop. Letak dari lensa ini yaitu dibawah meja preparat
diatas diafragma.
Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar mikroskop
berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop yang tanpa alat penerangan
mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin
berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar kedalam
kondensor.
Komponen-komponen mikroskop
1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver
untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur focus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk
menaikturunkan tabung mikroskop secara cepat.
5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil dari pada makrometer.
6. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
cara memutarnya.
7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin kemeja objek melalui
lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,
alat ini dapat putar dan di naikturunkan.
10. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
11. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek
agar tidak mudah bergeser.
12. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop .
2.4. Morfologi Bentuk Penampang Serat
1. Serat Kapas
2. Serat Rami
Penampang membujur Penampang melintang
3. Serat Sutra
4. Serat Wol
6. Serat Poliester
7. Serat Poliamida
8. Serat poliakrilat
Dalam praktikum ini serat kapas memiliki penampang membujur seperti pita terpilin
dan melintang seperti ginjal dikarenakan serat kapas merupakan serat alam yang pada
masa pertumbuhannya tergantung kondisi iklim tropis dan tanah. sehingga pengaruh
bentuk penampang terutama melintang tergantung pada kondisi alam tersebut dan
kedewasaan seratnya, semakin dewasa serat semakin bentuk melintangnya serti ginjal.
Pada rami bentuk penampang membujur yang berbuku buku dan penampang
melintangya yang hampir sama dengan kapas hanya saja terdapat cabang pada garis
tengahnya ini, terpengaruh oleh sifat alamiah batang tanaman Bochmerianivea sehingga
serat biasa digunakan sebagai tali temali.
Pada serat protein seperti sutra bentuk penampang membujurnya polos bersih dan
melintangnya berbentuk segitiga tidak simetris ini kemungkinan terpengaruh oleh jenis
ulat sutranya serta makanan yang dimakan oleh serat sutra tersebut. Pada percobaan ini
kemungkinan besar serat sutra yang dihasilkan dari ulat jenis bomyx mori karena ulat
jenis ini akan menghasilkan serat sutra yng memiliki penampang membujur yang polos
dan bersih. Pada serat protein wol gambar penampang membujur nya bersisik dan
melintangnya bulat tak beraturan seperti pada rambut .
VII. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan pada praktikum ini bentuk penampangnya adalah
Serat kapas
Membujur : seperti pita perpilin
Melintang : seperti ginjal
Serat rayon viskosa
Membujur : Terdapat garis lurus kearah panjang dan terdapat bintik bintik sepanjang alur
serat
Melintang : Bergerigi disamping dan tidak simetris
Serat Rami
Membujur : Berbuku buku dan pinggiran tebal
Melintang : Seperti serat kapas, namun garis tengah seperti garis retakan atau bercabang
Serat Sutra
Membujur : Halus , lurus bersih dan polos
Melintang : Berbentuk segitiga tidak simetris
Poliester : rayon
Membujur : Serat lurus ditengah ada garis tak beraturan
Melintang : Bulat didalam terdapat bintik bintik (poliester). Bergerigi tak simetris (rayon).
Poliester : wool
Membujur : Serat lurus bergaris polos ada serat berwarna biru
Melintang : Bulat didalam terdapat bintik bintik (poliester). Bulat tak beraturan (wool).