Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Baru
Jurnal Baru
Jurnal Baru
net/publication/330717119
CITATIONS READS
0 94
3 authors:
Fahrina Mustafa
Universitas Hasanuddin
8 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
AIMING MUSLIM CONSUMERS, WHY NOT?; A Literature Review of Islamic Marketing Research View project
All content following this page was uploaded by Haerdiansyah Syahnur on 29 January 2019.
Abstract
1. PENDAHULUAN
Lifestyle mengacu pada bagaimana seseorang hidup, atau cara khas seseorang
hidup (Horlet, et al., 1988). Dalam lingkup pemasaran, Kotler dan Amstrong (2012)
menambahkan gaya hidup mencakup pola di mana orang hidup dan menggunakan
uang dan waktunya serta memengaruhi seluruh aspek dari perilaku konsumsi
seseorang. Pendekatan terhadap lifestyle memuat 3 dimensi penting, yaitu:
activities, interest dan opinions (Plummer, 1974; Al-Dmour, 2017). Lifestyle
menyediakan pandangan yang lebih luas mengenai konsumen sehingga pemasar
dapat menyasar konsumen dengan lebih efektif. Alasan utama dari penelitian
mengenai lifestyle adalah semakin pemasar mengerti dan memahami konsumen,
maka pemasar akan dapat berkomunikasi dan melayani konsumen dengan lebih
baik. Asumsi yang mendasari ini adalah bahwa konsumen mengekspresikan
kepribadian mereka melalui perilaku. Jadi pendekatan lifestyle mampu
mewujudkan tindakan yang efektif bagi pemasar kepada konsumennya, termasuk
konsumen potensial.
Beberapa penelitian terdahulu telah menelaah bagaimana lifestyle
memengaruhi keputusan pembelian e-commerce. Kim et al. (2000) membentuk
suatu model konseptual baru mengenai pengaruh consumer lifestyle terhadap
perilaku pembelian di internet. Model ini dikembangkan karena kurangnya
penelitian mengenai mengapa konsumen memilih untuk berbelanja secara online.
Penelitian ini menemukan bahwa pembelian online dipengaruhi oleh net-oriented
style – lamanya konsumen terbiasa menggunakan internet dan kinerjanya terbantu
karena adanya internet, dan time-oriented style – waktu konsumen yang semakin
Sehingga banyak yang memilih untuk melakukan pembelian pada toko ritel online
(Atchariyachanvanich et al., 2008; Bagdoniene dan Zemblyte, 2009). Ditemukan
bahwa konsumen dalam melakukan pembelian secara online karena telah terbiasa
dengan penggunaan internet sehari-hari (Mohamed et al., 2014) dan termasuk
dalam golongan konsumen yang inovatif (Brashear et al., 2008). Mengacu pada
pemaparan di atas, maka kerangka konseptual yang diajukan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 1.
Price-Oriented Lifestyle
Price-oriented lifestyle menunjukkan perilaku konsumen yang berorientasi
terhadap harga. Banyak konsumen yang sensitif terhadap harga, secara aktif
mencari dan membeli produk di internet karena harga yang lebih murah, termotivasi
untuk membandingkan harga dari berbagai alternatif, selain dengan
membandingkan sesama toko di internet, juga untuk membandingkan dengan toko
tradisional (Kim et al., 2000). Perilaku membandingkan untuk mendapat harga
lebih murah merupakan motivasi yang mendorong individu untuk melakukan
online shopping (Lien et al., 2015). Penawaran harga di internet dapat lebih murah
dari toko tradisional karena beberapa alasan, salah satunya toko online menghemat
biaya pengadaan toko (To et al., 2007). Selain membandingkan harga satu dengan
lainnya, konsumen tertarik untuk membeli secara online karena ada penawaran
promosi yang berdampak impulsive pada niat belanja-online. Bahkan, penawaran
ini dapat berupa sampel gratis, bonus atas suatu pembelian tertentu, pemberian
kupon (Xu dan Huang, 2014). Dari uraian tersebut, maka dalam penelitian kali ini
dikemukakan hipotesis sebagai berikut.
Net-Oriented Lifestyle
Time-Oriented Lifestyle
Berbagai macam motivasi dapat mendasari mengapa konsumen melakukan
pembelian melalui internet. Salah satu motivasi yang telah terbukti konsumen
memilih untuk membeli melalui internet adalah karena kesibukan sehari-harinya.
Jumlah jam kerja atau kesibukan individu sehari-hari memungkinkan individu
untuk merasa kelelahan dan memiliki sedikit waktu untuk berbelanja, dan
kebanyakan orang menjadi susah untuk keluar dari rumah mereka untuk berbelanja
(Ahmad et al., 2010). Menghabiskan waktu di toko fisik, atau berbelanja secara
tradisional akan cukup menyita tenaga dan waktu (Kim, et al., 2000), antara lain
seperti harus menghadapi keramaian, antrian di kasir, dan berebut tempat parkir di
mall yang ramai (Ahmad et al., 2010).
Konsumen dapat melakukan pembelian secara online karena kenyamanan
yang dicari, yaitu dapat berbelanja kapanpun dalam seharian dan memungkinkan
bagi mereka untuk melakukannya di mana saja (Atchariyachanvanich et al., 2008).
Kebanyakan pembeli online berusaha untuk menghemat waktunya dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan salah satu caranya adalah dengan
mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berbelanja (Bagdoniene dan Zemblyte,
2009) atau dengan kata lain individu akan melakukan pembelian di internet karena
menghemat waktunya (Mohamed et al., 2014; Al-Dmoura et al., 2017).
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai
berikut.
Innovative lifestyle
Pendekatan yang berorientasi pasar menilai inovasi sebagai sejauh mana para
konsumen terbuka terhadap produk baru. Midgley dan Dowling dalam Alcaniz et
al. (2008) mendefinisikan inovasi sebagai suatu tingkatan dimana individu
menerima ide-ide baru dan membuat keputusan inovatif yang mandiri tanpa terkait
dari pengalaman individu lain. Pernyataan ini termasuk juga mengenai bagaimana
individu menerima online shopping sebagai salah satu shopping channel baru.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan belanja
online adalah konsumen inovatif yang memiliki gaya hidup terhadap perubahan
termasuk dengan penerimaan terhadap penggunaan internet sebagai media belanja
yang baru (Brashear et al., 2008; Hur et al., 2010; Warayuanti dan Suyanto, 2015).
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai
berikut.
2. METODE PENELITIAN
Mengacu pada alur deksripsi sebelumnya dan uji hipotesis untuk melihat
hubungan pengaruh antar variabel, maka penelitian ini dikategorikan dalam desain
penelitian penjelasan (explanatory research) (Sekaran dan Bougie, 2017). Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian pada situs
Tiket.com, baik itu secara langsung melalui website maupun mobile app (aplikasi).
Situs ini dipilih karena mampu mencatatkan puluhan ribu transaksi setiap harinya,
ditambah dengan angka traffic pencarian yang tinggi dalam mesin pencarian
(seperti yahoo dan google) dengan kisaran 9.000 - 10.000 unique new visitors.
Mengingat populasi tidak dapat dihitung (uncountable), maka teknik penentuan
sampel menggunakan purposive sampling (Zikmund et al., 2013). Pertimbangan
pemilihan (judgement) ialah konsumen yang melakukan reservasi tiket minimal dua
kali pada periode 2017 hingga Mei 2018, ini merupakan data termutakhir yang
diharapkan dapat menunjukkan bentuk perilaku pembelian online yang baru. Total
responden yang berpartisipasi dalam survey online tercatat sebanyak 144 orang,
namun setelah melalui proses penyaringan sampel (judgement) yang memenuhi
syarat hanya 102 pelanggan e-ticket.
Untuk memperoleh data primer yang valid dan reliable, maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: (a) Survei online. Survei
online menurut Al-Maghrabi et al. (2010) digunakan apabila data yang ingin
dikumpulkan berasal dari wilayah geografis yang cukup besar sehingga
menyulitkan peneliti. Kuisioner elektronik dalam penelitian ini dibuat dengan
menggunakan bantuan Google Drive (www.google.com/Apps/Drive). Proses
Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis penelitian bertujuan untuk membuktikan
secara empiris pengaruh dari price-oriented style, net-oriented style, time-
oriented style, dan innovative lifestyle terhadap perilaku pembelian online.
Hasil pengujian signifikansi pada tingkat sebesar 5% disajikan pada lampiran.
Variabel lifestyle yang diteliti tidak semuanya memengaruhi perilaku
pembelian online. Ketiga variabel menunjukkan pengaruh signifikan perilaku
pembelian online konsumen, yaitu pada variabel price-oriented lifestyle, net-
oriented lifestyle dan innovative lifestyle. Sedangkan variabel time-oriented
lifestyle tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian online.
Dilihat dari nilai koefisien masing-masing variabel, variabel price-oriented
lifestyle memiliki nilai tertinggi, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut
memiliki pengaruh dominan terhadap perilaku pembelian online.
Besarnya koefisien determinasi (R2) menunjukkan sampai seberapa besar
proporsi perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan
variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan
bahwa variabel independen yang digunakan sebagai prediktor nilai variabel
dependen memiliki ketepatan prediksi yang semakin tinggi. Berdasarkan hasil
uji regresi diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,334. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan variasi
perubahan variabel keputusan pembelian online sebesar 33,4%, sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.
Price-oriented lifestyle menunjukkan perilaku konsumen yang memiliki
orientasi terhadap harga dan kebijakan yang berkaitan dengan tawaran harga
dari produk yang sedang dicari. Beberapa item pernyataan yang diajukan untuk
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka kesimpulan
yang bisa diambil dari penelitian ini adalah penelitian ini berhasil membuktikan
adanya pengaruh variabel independen (X) yaitu price-oriented lifestyle, net-
oriented lifestyle, time-oriented lifestyle, innovative-oriented lifestyle terhadap
perilaku berbelanja online konsumen. Hasil dari penelitian ini diharapkan
menjadi bahan informasi bagi para pemasar, baik dalam pasar online maupun
pasar offline. Sesuai dengan yang telah tersampaikan pada bagian pendahuluan
bahwa lifestyle sebagian besar adalah mengenai perilaku, sehingga penting bagi
pemasar untuk mampu memahami lifestyle konsumen agar dapat mengambil
langkah berkaitan dengan kegiatan pemasarannya, melayani dan berkomunikasi
dengan lebih efektif kepada konsumen. Pemahaman mengenai lifestyle
mencakup kepentingan untuk memahami bagimana konsumen berpikir, merasa,
memilih alternatif produk, bagaimana mengonsumsinya, dan alternatif cara
mendapatkannya.
Dengan memahami lifestyle konsumen, penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi para pemasar terutama bagi pemasar online. Namun,
dalam kenyataan masih ada kemungkinan konsumen memiliki perasaan tidak
yakin untuk melakukan pembelian secara online, antara lain karena kepercayaan
atau trust dari konsumen. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengujian
terhadap variabel trust yang ternyata juga berperan penting dalam membentuk
perilaku pembelian online. Menambahkan item-item pernyataan yang berkaitan
dengan trust untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyajikan ulasan
yang lebih luas berkaitan dengan perilaku pembelian secara online.
REFERENSI
Al-Dmour, R., Hamdan, F., Al-Dmour, H., Alrowwad, A., dan Sufian M Khwalden.
2017. The Effect of Lifestyle on Online Purchasing Decision for Electronic
Services: The Jordanian Flying E-Tickets Case. Asian Social Science, Vol.
13, No. 11, pp.157-169.
Alcaniz, E. B., Mafe ́, C. R., Manzano, J. A., Blas, S. S. 2008. Influence of Online
Shopping Information Dependency and Innovativeness on Internet Shopping
Adoption, Online Information Review, Vol. 32, Iss.5, pp. 648-667.
Ahmad, N., Omar, A., dan Ramayah, T. 2010. Consumer Lifestyles and Online
Shopping Continuance Intention, Business Strategy Series, Vol.11 (4), pp
227-243.
Brashear, T. G., Kashyap, V., Musante, M. D., Donthu, N. 2008. The Internet
Shopper Profile, Revista de Ciências da Administração, 10 (21), pp. 54-75.
Bagdoniene, L., Zemblyte, J. 2009. Online Shopping Motivation Factors and Their
Effect On Lithuanian Consumers, Economics & Management, Vol.14, pp
367-374.
Hair, J. F., Black. W. C., Babin. B. J., dan Anderson. R. E. 2010. Multivariate Data
Analysis, 7th ed. Pearson Prentice Hall: New Jersey.
Horley, J., Carroll, B., and Brian R. 1988. A Typology of Lifestyles. Social
Indicators Research, Vol. 20, No. 4, pp. 383-398.
Hur, W. M., Kim, H. K., dan Park, J. 2010. Food- and Situation-Specific Lifestyle
Segmentation of Kitchen Appliance Market. British Food Journal, Vol. 112
(3), pp. 294-305.
Kim, D. J., Cho, B., Rao, H. R. 2000. Effects of Consumer Lifestyles on Purchasing
Behavior on The Internet: A Conceptual Framework and Empirical
Validation, International Conference of Information System, pp 688-695.
Kotler, P., dan Armstrong, G. 2012, Principles of Marketing; 14th Edition. Prentice
Hall, Jakarta.
Lien, C-H., Wen, M-J., Huang, L-C., dan Wu, K-L.2015. Online hotel booking:
The effects of Brand Image, Price, Trust and Value on Purchase Intentions.
Asian Pacific Management Review, Vol. 20, Iss. 4, pp. 210-218.
Mohamed, N., Hussein, R., Zamzuri., dan Haghshenas, H. 2014. Insights into
individual’s online shopping continuance intention. Industrial
Management & Data Systems, Vol. 114, Iss. 9, pp.1453-1476.
Peter, Paul dan Jerry C. Olson 2010. Consumer Behavior & Marketing Strategy,
Ninth Edition. New York: McGraw Hill
Sekaran, U., dan Bougie, R. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis; Pendekatan
Pengembangan Keahlian. Edisi 6. Salemba Empat: Jakarta.
To, P. L., Liao, C., dan Lin, T. H. 2007. Shopping Motivations on Internet: A
Study based on Utilitarian and Hedonic Value. Technovation, Vol. 27, pp.
774–787.
Turban. E., King. D., Lee. J. K., Liang, T. P., and Turban, D. C. 2015. Electronic
Commerce: A Managerial and Social Networks Perspective, 8th Edition.
Springer International Publishing: Switzerland
Xu, Y., dan Huang, J. 2014. Effects of price discounts and bonus packs on online
impulse buying. Social Behavior and Personality: An international
journal, Vol. 42, pp. 1293-1302.
Zikmund, W., Babin, B., Carr, J. dan Griffin, M. 2013. Business Research Methods.
9th edition. Mason, OH: South-Western College Publishing.
Lampiran
Tabel Perbandingan Nilai Loading Factor dan Rata-rata Jawaban Setiap Item
Variabel Indikator Loading Factor Rata-rata
Penawaran bonus pembelian X1.1 0,19 3,88
Price-Oriented X1.2
Penawaran diskon -0,21 3,87
Lifestyle (X1)
Penawaran harga X1.3 0,97 3,92
Harga online lebih murah X1.4 0,13 3,76
Membandingkan harga X1.5 0,08 3,81
Kemampuan mencari X2.1 0,17 3,72
Net-Oriented X2.2
Kemudahan mencari informasi -0,03 3,64
Lifestyle (X2)
Kenyamanan menelusuri sendiri X2.3 0,91 3,84
Efektif (cara yang tepat) mengatur waktu X3.1 0,23 3,62
Time-Oriented Berbelanja offline butuh banyak waktu X3.2 0,67 3,98
Lifestyle (X3)
Belanja online menghemat waktu X3.3 0,18 3,23
Berbelanja online kapanpun X3.4 0,09 3,57
Pencarian sekaligus waktu bersamaan X3.5 -0,34 3,50
Ingin tahu cara kerja hal baru X4.1 0,21 3,61
Innovative
Akan melakukan pencarian u/ pertama kali X4.2 0,44 3,87
Lifestyle (X4)
Mencoba cara baru untuk melakukan sesuatu X4.3 0,86 3,96
Orang yang pertama belanja online X4.4 0,02 3,43
Tahu lebih banyak mengenai belanja online X4.5 -0,11 3,59
Sumber: Data Primer Diolah, 2018