Professional Documents
Culture Documents
Firman Muqiita - 041711433131 - UTS Seminar EKIS
Firman Muqiita - 041711433131 - UTS Seminar EKIS
(D) Paper Rujukan a. (Fayolle and Moriano, 2014; Hisrich and Ramadani, 2017; Ratten
Utama et al., 2018a; Wright et al., 2016)
b. (Ibrahim et al. 2019), (Mohammed et al. 2018), (Casu and
Girardone, 2006; Abdul Majid and Sufian, 2007; Sharma and Bal,
2010).
(E) Data? a. - The interview questionnaire contained the following
questions
- The profile of the interviewed Kuwaiti family businesses
b. - Annual bank-level data on all Malaysian banks covering the
period from 2011 to 2017 is collected from the FitchConnect
database.
- The overall number of banks operating in the Malaysian banking
sector during the study period is 54, comprising 17 Islamic and 37
conventional banks. This gives a total of 362 yearly observations.
Three banks are excluded from the sample because of data
unavailability
(F) Alat Penelitian / a. -In this paper we have used a qualitative methodology considering
Teknik Analisis? that this kind of methodology provides opportunities for a more
comprehensive information about the research topic
• a multiple case study approach and a snowballing sample
B.
HUBUNGAN BANK KONVENSIONAL SERTA SYARIAH DAN PERUSAHAAN KELUARGA SERTA UKM
TERDAMPAK COVID-19 DI SURABAYA
Abstrak:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pertanyaan apa yang mendasari para pelaku usaha
dalam menentukan bank yang akan diajak bekerja sama terutama pada kondisi pandemi ini
apa dampak pada pelaku usaha. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apa
motivasi dari para pelaku usaha terutama di ranah perusahaan keluarga dan UKM dengan
bank apa mereka bekerja sama serta alasan tertentu dibalik kerjasama mereka. Penelitian
ini mendapat data dengan cara menanyakan pada salah satu bank di Surabaya mengenai
data para pelaku usaha yang menggunakan jasa bank tersebut, menggunakan metode
kualitatif dengan cara kuesioner pada para pelaku usaha.
Abstract:
This research is motivated by the question of what underlies business actors in determining
which banks to work with, especially in this pandemic condition, what is the impact on business
actors. This study also aims to find out what are the motivations of business actors, especially
in the realm of family companies and SMEs with which banks they work with and the specific
reasons behind their collaboration. This study obtained data by asking one of the banks in
Surabaya regarding the data of business actors who use the bank's services, using a qualitative
method by means of a questionnaire to business actors.
gal.darmawan09@gmail.com
Tabel 1.1.
Matriks Aturan Hubungan Bisnis Keluarga
Sektor UKM sendiri adalah suatu bisnis yang tenaga kerja yang jumlahnya 110,8 juta
dilakukan oleh orang atau individu yang orang, sebanyak 97,16% terserap di sektor
bergerak dalam industri beskala kecil. UMKM (usaha mikro: 90,12%, usaha kecil:
Namun dalam berjalannya waktu waktu 4,09%, usaha menengah: 2,94%),
diterpanya krisis di suatu negara maka UKM sedangkan usaha besar hanya sebesar
sendiri merupakan suatu alat yang 2,84%. Sementara dari total PDB harga
tangguh untuk dapat bertahan dari krisis berlaku (Rp 8.241,9 triliun), sebanyak 59,08%
ini. berasal dari UMKM (35,81% usaha mikro,
9,68% usaha kecil, 13,59% usaha
Sektor UKM sendiri merupakan penyuplai
menegah).
terbesar dalam hal lapangan kerja,
bahkan dalam akhir-akhir ini UKM adalam Bank syariah memiliki fungsi yang sangat
penyumbang terbesar dalam pendapatan mirip dengan bank konvensional, tetapi
suatu daerah. Menurut Hartarto dan mereka harus berdasarkan pada cara-
Muhajir (2013) berdasarkan data tahun cara yang sesuai syariah. Akibatnya,
2012 dari total unit usaha (56,5 juta), produk dan layanan yang disediakan oleh
sebanyak 99,9% merupakan UMKM (98,79% bank syariah berbeda dengan yang
usaha mikro, 1,11% usaha kecil, dan 0,09% disediakan oleh bank konvensional
usaha menengah), sedangkan usaha (Ramadani et al., 2015).
besar hanya 0,01%. Berdasarkan total
Bank di Surabaya sendiri terdiri dari itu, sedangkan pemilik / pengusaha
beberapa sistem. Jurnal ini akan kehilangan tenaga, waktu dan
memfokuskan pada pembahasan antara kesempatan untuk mendapatkan
konvensional bank dan syariah bank. keuntungan. Jika kerugian datang karena
Surabaya memiliki beberapa bank kesalahan pemilik / pengusaha, maka
konvensional seperti BCA, Mandiri, BNI dan sama-sama ikut merugi.
sebagainnya. Ada pula bank syariah mulai
(2) Musyarakah. Produk ini mencakup
dari Bank Syariah Mandiri, BNI syariah, BTN
keterlibatan para pihak dalam usaha
Syariah dan sebagaiannya.
patungan bisnis dengan menginvestasikan
Bank syariah, memenuhi kebutuhan modal dan keterampilan dan
nasabah berdasarkan hukum syariah dan pengetahuan kewirausahaan. Dalam jenis
telah berkembang dan memiliki produk ini kontrak, baik berbagi keuntungan atau
yang berbeda sebagai alternatif dari yang menanggung kerugian yang dihasilkan
tersedia oleh bank konvensional. Berikut oleh bisnis.
produk utama yang ditawarkan oleh bank
Selanjutnya produk berdasarkan
syariah (Chhapra et al., 2018; Jamaldeen,
pembiayaan investasi (kontrak jual dan
2012; Shahid dkk., 2015):
sewa). Kelompok produk ini termasuk yang
Produk yang berdasarkan kepemilkan berikut ini:
ekuitas (bagi hasil dan kerugian). Untuk
(1) Murabahah. Dalam kasus ini, bank
mencapai keadilan sosial, Islam
menjual aset kepada pemilik / pengusaha
mengharuskan kedua pihak, bank dan
dengan biaya plus markup. Kedua belah
pengusaha, harus terlibat dalam kegiatan
pihak menyetujui harga jual di muka,
ekonomi dan berbagi untung dan rugi.
sementara pembelian bisa saja terjadi dari
Sebagai produk bank syariah yang banyak
waktu ke waktu dalam beberapa kali
digunakan :
angsuran atau sebagai pembayaran satu
(1) Mudharabah. Berdasarkan kontrak, kali, tergantung pada kontrak antar pihak.
bank memberikan modal kepada
(2) Ijara: Ini adalah produk leasing, dimana
keluarga pemilik usaha / pengusaha, yang
bank membeli aset, yaitu kebutuhan
menjalankan dan mengelola aktivitas
pemilik / pengusaha dan kemudian
ekonomi (bebrbisnis), dan jika aktivitas ini
menyewakannya kepada pemilik /
menghasilkan keuntungan, maka kedua
pengusaha.
belah pihak berbagi keuntungan itu. Jika
itu kegiatan tersebut berakhir dengan (3) Salam. Produk ini mencakup
kerugian, yang tidak terjadi sebagai akibat pembayaran yang dilakukan secara
dari pemilik / kesalahan pengusaha, maka penuh, dimuka, untuk aset dikirimkan pada
hanya bank yang menanggung kerugian tanggal tertentu yang disepakati di masa
depan.
(4) Istisna: Produk ini digunakan untuk Daftar Pustaka
pembiayaan proyek tertentu, di mana
Abdullah, N. M. (2020). Family
pemodal membayar proyek yang akan entrepreneurship and banking
dikirimkan di masa mendatang. support in Kuwait: conventional vs
Islamic bank. Journal of Family
Business Management, 1-19.