Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor Dan Presentase Saham (Dwi S.) 64 64 Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol.6 No.2 September 2006: 64-75
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor Dan Presentase Saham (Dwi S.) 64 64 Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol.6 No.2 September 2006: 64-75
Oleh
Dwi Suhartini
Akuntansi FE-UPN”Veteran” Jatim
ABSTRAK
The purpose of this research is to test influence of leverage, amount of board of directors
council, auditor reputation and percentage of share on public at IPO to management earnings at
company of insurance that go public in Stock Exchange of Jakarta.
Variable research include independent variable : leverage, amount of board of directors council,
auditor reputation and percentage of share on public at IPO. Variable dependent is Earnings
management. Population in this research is all data including research varibel during 2003 up to
2005 from company of insurance which go public in Stock Exchange of Jakarta. Amount of
company insurance go public counted 11 company. Intake of sample only 8 company which
fulfill criterion.
Result of this research can be concluded that only variable of leverage having an effect to
management earning, while amount of board of directors council, auditor reputation, and share
presentase on public at IPO not have an effect on to management earning. Variable of leverage
having an effect to management earning, shown from level of significant of test of Wald
smaller than 10%, while amount of board of directors council, auditor reputation, and share
presentase on public at IPO do not have an effect on to management earning, shown from level
of significant test of Wald bigger than 10%.
Keyword : leverage, amount of board of directors council, auditor reputation and of
presentase share
INTISARI
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh leverage, jumlah dewan direksi, reputasi auditor
dan persentase saham pada publik saat IPO terhadap praktik earnings management pada
perusahaan asuransi yang go publik di Bursa Efek Jakarta.
Variabel penelitian meliputi variabel bebas terdiri dari; leverage, jumlah dewan direksi,
reputasi auditor dan persentase saham pada publik saat IPO. Variabel terikat adalah Earnings
management. Populasi penelitian adalah semua data yang mencakup varibel penelitian selama
2003 sampai dengan 2005 dari perusahaan asuransi yang go public di Bursa Efek Jakarta.
Jumlah perusahaan asuransi go public yang tercatat sebanyak 11 perusahaan. Pengambilan
sampel hanya 8 perusahaan asuransi yang memenuhi kriteria.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hanya variabel leverage yang berpengaruh terhadap
earning management, sedangkan jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan presentase saham
kepada publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap earning management. Variabel leverage
yang berpengaruh terhadap earning management, ditunjukkan dari tingkat signifikan dari uji
Wald lebih kecil dari 10%, sedangkan jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan presentase
saham kepada publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap earning management, ditunjukkan
dari tingkat signifikan uji Wald lebih besar dari 10%.
Kata kunci : leverage, jumlah dewan direksi, reputasi auditor dan presentase saham
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 65
penyedia laporan keuangan yang diterbitkan. suatu intervensi dengan maksud tertentu
Hal tersebut menyebabkan manajemen terhadap proses pelaporan keuangan
berusaha untuk mengelola earning dalam eksternal dengan sengaja memperoleh
usahanya membuat entitas tampak bagus beberapa keuntungan pribadi. Smith &
secara finansial. Sehingga dapat mengurangi Skousen, (1996) menyatakan bahwa
kredibilitas laporan keuangan dan manajemen laba terjadi ketika manajer
menambah bias dalam laporan keuangan menggunakan judgment dalam pelaporan
sehingga dapat mengganggu pemakai keuangan dan penyusunan transaksi untuk
laporan keuangan dalam pengambilan merubah laporan keuangan, sehingga
keputusan yang mempercayai angka laba menyesatkan stakeholder tentang kinerja
hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba ekonomi perusahaan atau untuk
tanpa rekayasa (Sawir, Agnis, 2001). mempengaruhi hasil yang berhubungan
Adanya kecenderungan lebih dengan kontrak yang tergantung pada angka
memperhatikan laba ini disadari oleh akuntansi yang dilaporkan. Manajemen laba
manajemen khususnya manajemen yang merupakan pemilihan kebijakan akuntansi
kinerjanya berdasarkan informasi tersebut untuk mencapai tujuan khusus.
sehingga mendorong perilaku menyimpang Menurut Riyanto (1995 : 331)
(disfunctional behavior) yang salah satu leverage adalah rasio yang digunakan untuk
bentuknya adalah earning manajemen mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai
(Widyaningdyah,2001:90). oleh hutang. Rasio ini menggambarkan
Manajer melakukan manejemen laba hubungan antara hutang perusahaan
dengan menggunakan variabel artifisial terhadap modal maupun asset. Perhitungan
melalui pemilihan metode akuntansi yang leverage pada prakteknya bisa dilakukan
diijinkan atau dengan menggunakan variabel melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan
riil, yaitu dengan melakukan manipulasi neraca dan pendekatan laporan laba rugi
pendapatan dan biaya serta aktivitas (Weston dan Copeland, 1995 : 228).
perusahaan yang tidak normal dilakukan. Pendekatan neraca memberikan informasi
Tindakan manejer melakukan manajemen seberapa jauh hasil hutang digunakan atau
earnings dapat berakibat buruk karena bisa ditanamkan dalam aktiva, sedangkan
menyesatkan pemakai informasi laporan pendekatan laporan laba rugi memberikan
keuangan dan bahkan dapat mengarah pada informasi seberapa besar biaya tetap modal
tindakan melanggar hukum (National dari kreditur bisa ditutup dengan laba.
Commission on Fraudulent Financial Financial leverage adalah
Reporting, 1987 dalam Widianingdyah , pengguanaan sumber dana yang diperoleh
(12001). Sebagian besar tindakan pada biaya tetap tertentu dengan harapan
manajemen laba yang telah diteliti bersifat bisa meningkatkan bagian pemilik modal
legal, tidak melanggar standart akuntansi sendiri. Leverage yang menguntungkan
yang ditetapkan dan tindakan itu merupakan (favorable) terjadi apabila perusahaan
kewenangan manajer (Yuliati, Sri Handaru, memperoleh keuntungan lebih besar dari
1996). dana yang diberi tadi daripada biaya tetap
Belum ada definisi yang jelas penggunaan dana tersebut. Leverage yang
tentang earnings management, masing- negatif (unfavorable) terjadi apabila
masing peneliti Scott (1997) mendefinisikan keuntungan dari penggunaan dana tersebut
earnings management sebagai tindakan tidak cukup besar untuk menutup biaya dana
manajemen untuk memilih kebijakan tersebut. Menguntungkan tidaknya leverage
akuntansi dari suatu standar tertentu dengan financial atau biasanya disebut sebagai
tujuan memaksimalkan kesejahteraan dan trading of equity. Dilihat dari pengaruhnya
atau nilai pasar perusahaan. terhadap laba perlembar saham biasa
Smith & Skousen, (1996) (Husnan, 1994 : 334)
mendefinisikan manajemen laba sebagai Perusahaan yang mempunyai rasio
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 67
leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang akan mempunyai nilai apabila auditor
dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki tersebut dianggap tidak memiliki
perusahaan, diduga melakukan earnings independensi oleh para pengguna laporan
management karena perusahaan terancam keuangan (Munawir, 1997).
default yaitu tidak dapat memenuhi Profesi akuntan publik dalam
kewajiban pembayaran utang pada menghadapi tuntutan baik dari para investor,
waktunya. Perusahaan akan berusaha kreditor, manajemen, pemerintah, karyawan
menghindarinya dengan membuat perusahaan maupun masyarakat secara
kebijaksanaan yang dapat meningkatkan keseluruhan diharapkan dapat memberikan
pendapatan maupun laba. dengan demikian pelayanan yang lebih substansial, yaitu
akan memberikan posisi bargaining yang pelayanan bermutu tinggi yang didasarkan
relatif lebih baik dalam negosiasi atau profesionalisme.
penjadwalan utang-utang perusahaan Dalam pemberian jasa keandalan
(Jiambalvo,1996 dalam Widyaningdyah, (assurance services) sesuai dengan Standart
2001:93). Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan
Reputasi auditor sangat menentukan kode etik (Prinsip Etika dan Aturan Etika
kredibilitas laporan keuangan. Independensi Akuntan Publik) disyaratkan bahwa KAP
dan kualitas auditor akan berdampak dan semua anggota tim yang terlibat dalam
terhadap pendeteksian earnings managemen. pelaksanaan penugasan keandalan harus
Terdapat dugaan bahwa auditor yang bersikap mental independent, baik dalam
bereputasi baik dapat mendeteksi kenyataan (infact) maupun penampilan ( in
kemungkinan adanya earnings management appereance).
secara dini (Munawir, 1997). Perusahaan Sedangkan kualitas auditor
yang mempunyai rasio leverage tinggi merupakan salah satu pertimbangan penting
akibat besarnya jumlah utang dibandingkan bagi investor untuk menelaah yaitu pengaruh
dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, ukuran kantor akuntan publik (KAP)
diduga melakukan earnings management terhadap kualitas audit, karena kualitas audit
karena perusahaan terancam default yaitu dipandang sebagai kemampuan menaikkan
tidak dapat meningkatkan pendapatan tingkat kredibilitas laporan keuangan bagi
maupun laba. Dengan demikian akan pemakainya, maka auditor yang berkualitas
memberikan posisi bargaining yang relatif tinggi diharapkan mampu memberi tingkat
lebih baik dalam bernegosiasi atau kredibilitas yang lebih tinggi bagi investor
penjadwalan utang - utang perusahaan yang menggunakan laporan keuangan
Independensi berarti sikap mental tersebut.
yang bebas dari pengaruh, tidak Berkaitan dengan kualitas audit, De
dikendalikan pihak lain, tidak tergantung Angelo (1981) dalam Munawir, (1997)
orang lain. Independensi berarti kejujuran mendefinisikan kualitas audit sebagai
dalam mempertimbangkan fakta dan adanya kemungkinan bahwa auditor akan
pertimbangan yang obyektif dalam menemukan dan melaporkan pelanggaran
merumuskan dan menyatakan pendapatnya dalam sistem akuntansi klien. Temuan
(Mulyadi, 2004 : 25) pelanggaran mengukur kualitas audit
Independensi auditor merupakan berkaitan dengan pengetahuan dan
suatu hal penting yang sudah sejak lama kemampuan auditor.
menjadi pembicaraan baik dikalangan Jumlah Dewan Direksi (board of
praktisi, pembuat kebijakan ataupun para director) berpengaruh terhadap efektif
akademis, hal ini dikarenakan pendapat yang tidaknya pengawasan kinerja manajer
diberikan oleh auditor berkaitan dengan (CEO). jumlah dewan direksi lebih dari 7
kepentingan banyak pihak. Sehingga orang (Jensen, 1993 dalam Widyaningdyah,
laporan yang diberikan oleh auditor terhadap 2001 : 93) tidak dapat berfungsi secara
laporan keuangan suatu perusahaan tidak optimal dan akan lebih mudah dikontrol oleh
Pengaruh
68 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 68
Tabel 1: Uji Parsial Regresi Logistik tunggal Pengaruh Leverage Terhadap Earning
Management
Variables in the Equation
Tabel 2:Uji Parsial Regresi Logistik Tunggal - Pengaruh Jumlah Dewan Direksi Terhadap
Earning Management
Variables in the Equation
Tabel 4 : Uji Parsial Regresi Logistik Tunggal - Pengaruh Presentase Saham yang Ditawarkan
pada Saat IPO Terhadap Earning Management.
Variables in the Equation
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa kemungkinan hasil prediksi model. Hasil uji
tingkat signifikan variabel presentase saham kesesuaian model seperti pada tabel 5
yang ditawarkan pada saat IPO sebesar
0,316 lebih besar dari 10% dengan nilai Tabel 5: Uji Kesesuaian Model
statistik waldnya sebesar 1,007 sehingga
dapat dikatakan bahwa presentase saham Hosmer and Lemeshow Test
yang ditawarkan pada saat IPO tidak Step Chi-square df Sig.
berpengaruh terhadap earning management. 1 9,584 8 ,295
Berdasarkan tabel 1 sampai dengan
tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa Sumber : data diolah
hanya variabel leverage yang berpengaruh
terhadap earning management, sehingga Nilai statistik uji χ 2 yang
analisis regresi logistik secara serentak dihasilkan sebesar 9,584 dengan tingkat
dilakukan hanya pengujian kesesuaian signifikan (p-value) sebesar 0,295. Karena
model, karena hanya 1 (satu) variabel bebas tingkat signifikan (p-value) lebih besar 10%
saja yang berpengaruh terhadap variabel maka hasilnya adalah terima H0 dan dapat
terikat. disimpulkan bahwa model sesuai (tidak ada
Uji kesesuaian model dilakukan perbedaan antara hasil observasi dengan
dengan tujuan mengetahui apakah tidak ada kemungkinan prediksi model) atau dengan
perbedaan antara hasil observasi dengan kata lain analisis regresi logistik layak
dipakai
Pengaruh
72 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 72
Besarnya pengaruh (kontribusi) dari dari tingkat signifikan dari uji Wald lebih
variabel bebas terhadap variabel terikat, kecil dari 10%, sedangkan tidak
dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi berpengaruhnya jumlah dewan direksi,
(R2). Koefisien determinasi (R2) ini reputasi auditor, dan presentase saham yang
merupakan modifikasi dari Cox & Snell R ditawarkan kepada publik saat IPO tidak
square yang menghasilkan nilai antara 0 dan berpengaruh terhadap earning management,
1. R2 milik Nagelkerke inilah yang paling ditunjukkan dari tingkat signifikan dari uji
banyak digunakan sebagai dasar interpretasi. Wald lebih besar dari 10%.
Hasil penelitian ini konsisten
Tabel 6: Nilai Koefisien Determinasi (R2) dengan penelitian Widyaningdyah (2001 :
99) yang menyatakan bahwa hanya variabel
Model Summary
leverage saja yang berpengaruh terhadap
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke earning management pada perusahaan yang
Step likelihood R Square R Square melakukan IPO di BEJ pada tahun 1997
1 29,536 ,138 ,185
sampai dengan tahun 2000, dan sesuai
Sumber : data diolah dengan teori pengharapan beragumen bahwa
kekuatan suatu kecenderungan untuk
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa bertindak dalam suatu cara tertentu
nilai Nagelkerke R2 sebesar 0,185 yang bergantung pada kekuatan suatu
artinya bahwa besarnya pengaruh variabel pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti
leverage terhadap earning management oleh suatu keluaran tertentu pada daya tarik
hanya sebesar 18,5% sedangkan sisanya keluaran tersebut bagi individu (Smith &
81,5% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Skousen, 1996). Berkaitan dengan teori
pengharapan tersebut, maka manajer
Pembahasan perusahaan akan menghindari default
Earning management dipandang dengan melakukan earning management.
sebuah interpensi sengaja dalam proses Namun hasil penelitian ini tidak sesuai
keuangan eksternal dengan maksud dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa
memperoleh keuntungan pribadi. Menurut jika jumlah dewan direksi lebih dari 7 orang
schipper dalam Munawir, (1997) tidak dapat berfungsi secara optimal dan
menyatakan bahwa earning management akan lebih mudah dikontrol oleh manajer,
adalah proses dimana dilakukan langkah- maka manajer lebih leluasa untuk
langkah dalam batasan prinsip-prisip melakukan earning management (Jensen,
akuntansi untuk memperoleh tingkat 1993 dalam Widyaningdyah, 2001 : 93) ;
pendapatan yang diinginkan. Dalam teori profesional yang menyatakan bahwa
penelitian ini variabel-variabel yang diduga reputasi auditor sangat menentukan
mempunyai pengaruh terhadap earning kredibilitas laporan keuangan, independensi
management adalah leverage, jumlah dewan dan kompetensi auditor berdampak terhadap
direksi, reputasi auditor, dan presentase pendeteksian earning management (
saham yang ditawarkan pada publik saat Dechow et.al, 1996) dan teori signaling yang
IPO. Berdasarkan hasil regresi logistik menyatakan bahwa semakin besar presentasi
tunggal (secara parsial) menunjukkan bahwa saham yang ditawarkan kepada publik akan
hanya variabel leverage yang berpengaruh semakin mengurangi terjadinya earning
terhadap earning management, sedangkan management karena semakin besar
jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan informasi internal yang harus diungkapkan
presentase saham yang ditawarkan kepada pihak manajemen kepada publik.
publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap Hasil regresi logistik tunggal (secara
earning management. Berpengaruhnya parsial) menyimpulkan bahwa hanya
variabel leverage yang berpengaruh variable leverage yang berpengaruh
terhadap earning management, ditunjukkan terhadap earning management, sehingga
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 73
analisis regresi logistik secara serentak dewan direksi semakin tidak efisien dan
dilakukan hanya pengujian kesesuaian semakin lemah kontrolnya terhadap
model. Berdasarkan uji kesesuaian model manajemen (Yuliati, Sri Handaru, 1996).
menyimpulkan bahwa model sesuai (tidak Hasil penelitian ini secara empiris
ada perbedaan antara hasil observasi dengan menemukan bahwa jumlah dewan direksi
kemungkinan prediksi model) atau dengan tidak berpengaruh terhadap earning
kata lain analisis regresi logistik layak management, kemungkinan hal ini
dipakai, karena nilai statistik uji χ 2 yang disebabkan tingginya kompetensi dewan
dihasilkan sebesar 9,584 dengan tingkat direksi dan adanya sistem
signifikan (p-value) sebesar 0,295 (sig > pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
10%). yang sesuai dengan prinsip manajemen yang
Leverage berpengaruh terhadap sehat dan transparan hal ini bisa dilihat pada
earning management. Hal ini kemungkinan perusahaan yang dijadikan sample bahwa 5
disebabkan oleh : perusahaan mempunyai jumlah dewan
1. Perusahaan mengalami default (tidak direksi kurang dari 7 orang dan 3 perusahaan
dapat melunasi kewajibannya pada saat mempunyai lebih dari 7 orang. Seperti yang
jatuh tempo) karena kesulitas keuangan. dikutip dari Yuliati, Sri Handaru, (1996) ada
Perusahaan semacam ini sangat rentan hubungan negative antara proporsi
terhadap tindakan earning management. independensi dewan komisaris yang
Biasanya tindakan earning management mempunyai hubungan negative dengan level
dilakukan oleh perusahaan ketika ia manipulasi tersebut, atau dengan kata lain
mengetahui ternacam default, yaitu semakin kompeten dewan komisaris,
dengan memilih metode akuntansi yang semakin mengurangi kemungkinan
dapat meningkatkan labanya. kecurangan dalam pelaporan keuangan.
2. Leverage yang terlalu tinggi dibandingkan sehingga besar kecilnya jumlah dewan
leverage industri pada umumnya, direksi tidak berpengaruh terhadap earning
mengakibatkan suatu perusahaan kesulitan management.
untuk memperoleh dana tambahan dengan Reputasi auditor sangat menentukan
melakukan pinjaman. Hal ini dikarenakan kredibilitas laporan keuangan karena
kreditur menolak meminjamkan uang independensi dan kualitas auditor akan
lebih banyak sebab kreditur memerlukan berdampak terhadap pendeteksian earning
jaminan atas dana yang dipinjamkan, management (Widyaningdyah, 2001 : 93).
maka akan sulit bagi perusahaan yang Profesi akuntan publik dalam menghadapi
mempunyai leverage tinggi meminjam tuntutan baik dari para investor, kreditor,
dana tambahan tanpa menambah ekuitas manajemen, pemerintah, karyawan
dahulu. Pada kasus ini earning perusahaan maupun masyarakat secara
management dilakukan terhadap laporan keseluruhan diharapkan dapat memberikan
keuangan yang termuat dalam prospektus pelayanan yang lebih substansial yaitu
dengan tujuan mempengaruhi persepsi pelayanan bermutu tinggi yang didasarkan
investor atas kinerja perusahaan, sehingga profesionalisme. Akuntan harus senantiasa
investor mau menanamkan modalnya. memikirkan citra profesinya, yakni menjaga
(Widyaningdyah, 2001) sikap independensi, mempertahankan
Dewan direksi merupakan pihak integritas dan obyektivitas serta menjaga
yang mempunyai peranan penting dalam kode etik profesi. McMullen & Randghum
menyediakan laporan keuangan yang (1996) dalam Yuliati, Sri Handaru, (1996),
reliabel, sehingga secara teoritis keberadaan menyimpulkan adanya hubungan positif
dewan ini akan mempunyai pengaruh antara kompetensi auditor dengan
terhadap kualitas laporan keuangan dan menurunya kemungkinan dilakukannya
dipakai sebagai ukuran tingkat rekayasa earnings management atau dengan kata lain
yang dilakukan manajemen. Semakin besar semakin kompeten komite audit akan
Pengaruh
74 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 74