Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

64 Jurnal

Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Ilmu-Ilmu


Reputasi Ekonomi
Auditor Vol.6 No.2
dan Presentase September
Saham 2006 : 64-75
(Dwi S.) 64

PENGARUH LEVERAGE, JUMLAH DEWAN DIREKSI, REPUTASI AUDITOR DAN


PRESENTASE SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUBLIK SAAT IPO
TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT.

Oleh
Dwi Suhartini
Akuntansi FE-UPN”Veteran” Jatim

ABSTRAK
The purpose of this research is to test influence of leverage, amount of board of directors
council, auditor reputation and percentage of share on public at IPO to management earnings at
company of insurance that go public in Stock Exchange of Jakarta.
Variable research include independent variable : leverage, amount of board of directors council,
auditor reputation and percentage of share on public at IPO. Variable dependent is Earnings
management. Population in this research is all data including research varibel during 2003 up to
2005 from company of insurance which go public in Stock Exchange of Jakarta. Amount of
company insurance go public counted 11 company. Intake of sample only 8 company which
fulfill criterion.
Result of this research can be concluded that only variable of leverage having an effect to
management earning, while amount of board of directors council, auditor reputation, and share
presentase on public at IPO not have an effect on to management earning. Variable of leverage
having an effect to management earning, shown from level of significant of test of Wald
smaller than 10%, while amount of board of directors council, auditor reputation, and share
presentase on public at IPO do not have an effect on to management earning, shown from level
of significant test of Wald bigger than 10%.
Keyword : leverage, amount of board of directors council, auditor reputation and of
presentase share
INTISARI

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh leverage, jumlah dewan direksi, reputasi auditor
dan persentase saham pada publik saat IPO terhadap praktik earnings management pada
perusahaan asuransi yang go publik di Bursa Efek Jakarta.
Variabel penelitian meliputi variabel bebas terdiri dari; leverage, jumlah dewan direksi,
reputasi auditor dan persentase saham pada publik saat IPO. Variabel terikat adalah Earnings
management. Populasi penelitian adalah semua data yang mencakup varibel penelitian selama
2003 sampai dengan 2005 dari perusahaan asuransi yang go public di Bursa Efek Jakarta.
Jumlah perusahaan asuransi go public yang tercatat sebanyak 11 perusahaan. Pengambilan
sampel hanya 8 perusahaan asuransi yang memenuhi kriteria.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hanya variabel leverage yang berpengaruh terhadap
earning management, sedangkan jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan presentase saham
kepada publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap earning management. Variabel leverage
yang berpengaruh terhadap earning management, ditunjukkan dari tingkat signifikan dari uji
Wald lebih kecil dari 10%, sedangkan jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan presentase
saham kepada publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap earning management, ditunjukkan
dari tingkat signifikan uji Wald lebih besar dari 10%.
Kata kunci : leverage, jumlah dewan direksi, reputasi auditor dan presentase saham
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 65

PENDAHULUAN dalam menghasilkan arus kas di masa yang


akan datang yang diperlukan untuk
Dengan semakin ketatnya membayar kembali hutang-hutang
persaingan dunia bisnis, setiap perusahaan perusahaan. Sementara itu, manajemen
berupaya menjadi yang terbaik dari menggunakan laporan laba rugi sebagai
perusahaan lainnya. Jika prestasi perusahaan ukuran efisiensi dan efektivitas alokasi
meningkat, maka dengan sendirinya tingkat sumber daya (Hendriksendan Breda, 1992
kepercayaan terhadap perusahaan akan dalam Yuliati, Sri Handaru, 1996). Oleh
tinggi. Dengan adanya kondisi tersebut karena itu informasi akuntansi berguna bagi
dapat mempermudah perusahaan untuk investor dan kreditor untuk menilai
memperoleh tambahan modal dari pihak perusahaan tersebut dan untuk mengambil
ekstern, khususnya investor. Salah satu keputusan investasi.
ukuran prestasi perusahaan adalah laba Karena pentingnya laporan laba
(earnings). Pentingnya informasi laba secara rugi, maka laba menjadi perhatian utama
tegas telah disebutkan dalam Statement of manajer. Pencapaian laba seringkali
Financial Accounting Concepts (SFAC) no. dikaitkan dengan kinerja manajer, sehingga
1 dalam Widyaningdyah (2001), bahwa tidak mengherankan jika ditemukan banyak
informasi laba merupakan perhatian utama bukti yang menunjukkan bahwa manajer
untuk menaksir kinerja atau melakukan manajemen laba (Healy, 1985 ;
pertanggungjawaban manajemen. Selain itu De Angelo, 1988 dalam Yuliati, Sri
informasi laba juga membantu pemilik atau Handaru, 1996).
pihak lain dalam menaksir earnings power Isu mengenai usaha manajer untuk
perusahaan di masa yang akan datang. melakukan manajemen laba sebenarnya
Pengungkapan informasi dalam bukan merupakan isu baru dibidang
laporan keuangan harus memadai sehingga akuntansi. Hal ini sudah ada sejak lama,
dapat bermanfaat bagi para pemakai laporan dahulu dikenal sebagai income smootings.
keuangan. Salah satu informasi yang relevan Manejemen laba merupakan usaha pihak
untuk digunakan dalam menilai perusahaan manajer yang disengaja untuk memanipulasi
yang akan go public adalah laporan laporan keuangan dalam batasan yang
keuangan. diberikan oleh prinsip - prinsip akuntasi
Laporan keuangan merupakan dengan tujuan untuk memberikan informasi
jembatan antara pihak internal (manajemen) yang menyesatkan para pengguna laporan
dengan pihak eksternal seperti kreditor, keuangan untuk kepentingan pihak manajer.
investor, dan pemerintah. Seluruh bagian Mekipun secara prinsip, praktik
laporan keuangan seperti neraca, laporan manajemen laba ini tidak menyalahi prinsip
laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas - prinsip akuntasi yang diterima umum.
laporan keuangan perusahaan merupakan Namun adanya praktek ini dapat mengikis
bagian penting yang melengkapi. Namun kepercayaan masyarakat terhadap laporan
pada prakteknya yang menjadi fokus keuangan eksternal dan menghalangi
perhatian pihak-pihak eksternal hanya pada kompentensi aliran modal di pasar modal
laba (earning) yang terdapat pada laporan (Munawir, 1997). Praktek ini juga dapat
laba rugi. Investor menggunakan data laba menurunkan kualitas laporan keuangan
perusahaan di masa lalu sebagai alat untuk suatu perusahaan. Manajemen laba juga
memprediksi laba yang akan datang, merupakan hal yang merugikan investor
konsekuensinya laba masa lalu pada karena mereka juga akan mendapat
umumnya dianggap sebagai indikator informasi yang benar mengenai posisi
terbaik untuk memprediksi deviden dan keuangan perusahaan.
harga saham di masa yang akan datang. Informasi earning memainkan suatu
Kreditor menggunakan laporan laba rugi peranan yang signfikan dalam proses
untuk menilai kemampuan perusahaan pengambilan keputusan oleh pengguna
66 Jurnal
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Ilmu-Ilmu
Reputasi Ekonomi
Auditor Vol.6 No.2
dan Presentase September
Saham 2006 : 64-75
(Dwi S.) 66

penyedia laporan keuangan yang diterbitkan. suatu intervensi dengan maksud tertentu
Hal tersebut menyebabkan manajemen terhadap proses pelaporan keuangan
berusaha untuk mengelola earning dalam eksternal dengan sengaja memperoleh
usahanya membuat entitas tampak bagus beberapa keuntungan pribadi. Smith &
secara finansial. Sehingga dapat mengurangi Skousen, (1996) menyatakan bahwa
kredibilitas laporan keuangan dan manajemen laba terjadi ketika manajer
menambah bias dalam laporan keuangan menggunakan judgment dalam pelaporan
sehingga dapat mengganggu pemakai keuangan dan penyusunan transaksi untuk
laporan keuangan dalam pengambilan merubah laporan keuangan, sehingga
keputusan yang mempercayai angka laba menyesatkan stakeholder tentang kinerja
hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba ekonomi perusahaan atau untuk
tanpa rekayasa (Sawir, Agnis, 2001). mempengaruhi hasil yang berhubungan
Adanya kecenderungan lebih dengan kontrak yang tergantung pada angka
memperhatikan laba ini disadari oleh akuntansi yang dilaporkan. Manajemen laba
manajemen khususnya manajemen yang merupakan pemilihan kebijakan akuntansi
kinerjanya berdasarkan informasi tersebut untuk mencapai tujuan khusus.
sehingga mendorong perilaku menyimpang Menurut Riyanto (1995 : 331)
(disfunctional behavior) yang salah satu leverage adalah rasio yang digunakan untuk
bentuknya adalah earning manajemen mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai
(Widyaningdyah,2001:90). oleh hutang. Rasio ini menggambarkan
Manajer melakukan manejemen laba hubungan antara hutang perusahaan
dengan menggunakan variabel artifisial terhadap modal maupun asset. Perhitungan
melalui pemilihan metode akuntansi yang leverage pada prakteknya bisa dilakukan
diijinkan atau dengan menggunakan variabel melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan
riil, yaitu dengan melakukan manipulasi neraca dan pendekatan laporan laba rugi
pendapatan dan biaya serta aktivitas (Weston dan Copeland, 1995 : 228).
perusahaan yang tidak normal dilakukan. Pendekatan neraca memberikan informasi
Tindakan manejer melakukan manajemen seberapa jauh hasil hutang digunakan atau
earnings dapat berakibat buruk karena bisa ditanamkan dalam aktiva, sedangkan
menyesatkan pemakai informasi laporan pendekatan laporan laba rugi memberikan
keuangan dan bahkan dapat mengarah pada informasi seberapa besar biaya tetap modal
tindakan melanggar hukum (National dari kreditur bisa ditutup dengan laba.
Commission on Fraudulent Financial Financial leverage adalah
Reporting, 1987 dalam Widianingdyah , pengguanaan sumber dana yang diperoleh
(12001). Sebagian besar tindakan pada biaya tetap tertentu dengan harapan
manajemen laba yang telah diteliti bersifat bisa meningkatkan bagian pemilik modal
legal, tidak melanggar standart akuntansi sendiri. Leverage yang menguntungkan
yang ditetapkan dan tindakan itu merupakan (favorable) terjadi apabila perusahaan
kewenangan manajer (Yuliati, Sri Handaru, memperoleh keuntungan lebih besar dari
1996). dana yang diberi tadi daripada biaya tetap
Belum ada definisi yang jelas penggunaan dana tersebut. Leverage yang
tentang earnings management, masing- negatif (unfavorable) terjadi apabila
masing peneliti Scott (1997) mendefinisikan keuntungan dari penggunaan dana tersebut
earnings management sebagai tindakan tidak cukup besar untuk menutup biaya dana
manajemen untuk memilih kebijakan tersebut. Menguntungkan tidaknya leverage
akuntansi dari suatu standar tertentu dengan financial atau biasanya disebut sebagai
tujuan memaksimalkan kesejahteraan dan trading of equity. Dilihat dari pengaruhnya
atau nilai pasar perusahaan. terhadap laba perlembar saham biasa
Smith & Skousen, (1996) (Husnan, 1994 : 334)
mendefinisikan manajemen laba sebagai Perusahaan yang mempunyai rasio
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 67

leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang akan mempunyai nilai apabila auditor
dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki tersebut dianggap tidak memiliki
perusahaan, diduga melakukan earnings independensi oleh para pengguna laporan
management karena perusahaan terancam keuangan (Munawir, 1997).
default yaitu tidak dapat memenuhi Profesi akuntan publik dalam
kewajiban pembayaran utang pada menghadapi tuntutan baik dari para investor,
waktunya. Perusahaan akan berusaha kreditor, manajemen, pemerintah, karyawan
menghindarinya dengan membuat perusahaan maupun masyarakat secara
kebijaksanaan yang dapat meningkatkan keseluruhan diharapkan dapat memberikan
pendapatan maupun laba. dengan demikian pelayanan yang lebih substansial, yaitu
akan memberikan posisi bargaining yang pelayanan bermutu tinggi yang didasarkan
relatif lebih baik dalam negosiasi atau profesionalisme.
penjadwalan utang-utang perusahaan Dalam pemberian jasa keandalan
(Jiambalvo,1996 dalam Widyaningdyah, (assurance services) sesuai dengan Standart
2001:93). Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan
Reputasi auditor sangat menentukan kode etik (Prinsip Etika dan Aturan Etika
kredibilitas laporan keuangan. Independensi Akuntan Publik) disyaratkan bahwa KAP
dan kualitas auditor akan berdampak dan semua anggota tim yang terlibat dalam
terhadap pendeteksian earnings managemen. pelaksanaan penugasan keandalan harus
Terdapat dugaan bahwa auditor yang bersikap mental independent, baik dalam
bereputasi baik dapat mendeteksi kenyataan (infact) maupun penampilan ( in
kemungkinan adanya earnings management appereance).
secara dini (Munawir, 1997). Perusahaan Sedangkan kualitas auditor
yang mempunyai rasio leverage tinggi merupakan salah satu pertimbangan penting
akibat besarnya jumlah utang dibandingkan bagi investor untuk menelaah yaitu pengaruh
dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, ukuran kantor akuntan publik (KAP)
diduga melakukan earnings management terhadap kualitas audit, karena kualitas audit
karena perusahaan terancam default yaitu dipandang sebagai kemampuan menaikkan
tidak dapat meningkatkan pendapatan tingkat kredibilitas laporan keuangan bagi
maupun laba. Dengan demikian akan pemakainya, maka auditor yang berkualitas
memberikan posisi bargaining yang relatif tinggi diharapkan mampu memberi tingkat
lebih baik dalam bernegosiasi atau kredibilitas yang lebih tinggi bagi investor
penjadwalan utang - utang perusahaan yang menggunakan laporan keuangan
Independensi berarti sikap mental tersebut.
yang bebas dari pengaruh, tidak Berkaitan dengan kualitas audit, De
dikendalikan pihak lain, tidak tergantung Angelo (1981) dalam Munawir, (1997)
orang lain. Independensi berarti kejujuran mendefinisikan kualitas audit sebagai
dalam mempertimbangkan fakta dan adanya kemungkinan bahwa auditor akan
pertimbangan yang obyektif dalam menemukan dan melaporkan pelanggaran
merumuskan dan menyatakan pendapatnya dalam sistem akuntansi klien. Temuan
(Mulyadi, 2004 : 25) pelanggaran mengukur kualitas audit
Independensi auditor merupakan berkaitan dengan pengetahuan dan
suatu hal penting yang sudah sejak lama kemampuan auditor.
menjadi pembicaraan baik dikalangan Jumlah Dewan Direksi (board of
praktisi, pembuat kebijakan ataupun para director) berpengaruh terhadap efektif
akademis, hal ini dikarenakan pendapat yang tidaknya pengawasan kinerja manajer
diberikan oleh auditor berkaitan dengan (CEO). jumlah dewan direksi lebih dari 7
kepentingan banyak pihak. Sehingga orang (Jensen, 1993 dalam Widyaningdyah,
laporan yang diberikan oleh auditor terhadap 2001 : 93) tidak dapat berfungsi secara
laporan keuangan suatu perusahaan tidak optimal dan akan lebih mudah dikontrol oleh
Pengaruh
68 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 68

manajer, terutama karena dewan direksi 25% hingga 35%.


sendiri disibukkan oleh masalah koordinasi. Pengaruh leverage, jumlah dewan direksi,
Jika manajer dapat mengontrol dewan reputasi Auditor dan presentase saham
direksi serta adanya asimetri informasi maka yang ditawarkan pada publik saat IPO
akan lebih leluasa bagi manajer untuk terhadap earnings management.
melakukan earnings management. Kondisi leverage sangat
Persentase saham yang ditawarkan mempengaruhi penilaian pemekaian laporan
pada publik saat IPO menunjukkan besarnya keuangan. Leverage adalah perbandingan
private informasion yang harus disaringkan antara utang dan aktiva yang menunjukkan
manajer kepada publik. Private informasion beberapa bagian aktiva yang digunakan
tersebut merupakan informasi internal yang untuk menjamin hutang. Teori pengharapan
semula hanya diketahui oleh manajer. (Expectacy theory) beragumen bahwa
Semakin besar persentase saham yang kekuatan suatu kecenderungan untuk
ditawarkan pada public maka semakin besar bertindak dalam suatu cara tertentu
pula informasi internal yang harus bergantung pada kekuatan suatu
diungkapkan kepada public sehingga pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti
kemungkinan dapat mengurangi intensitas oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya
terjadinya earnings management. tarik keluaran tersebut bagi individu itu
Dipilihnya perusahaan asuransi yang (Yuliati, Sri Handaru, 1996). Daya tarik
merupakan lembaga keuangan non tersebut dapat berupa kenaikan gaji atau
perbankan sebagai populasi penelitian ini penghargaan diri. Berkaitan dengan teori
dikarenakan perusahaan yang sempat pengharapan tersebut, maka manajer
popular pasca kerusuhan Mei tahun 1998 perusahaan akan menghindari default
dimana banyak orang mulai memanfaatkan dengan melakukan earnings management.
jasa dari perusahaan - perusahaan non Jumlah dewan direksi berpengaruh
perbankan khususnya yang bergerak terhadap efektif tidaknya pengawasan
dibidang asuransi. Namun dalam rentang kinerja manajer (CEO). Teori Sinyal
tahun 2003 - 2005 terjadi kecenderungan (Signalling Theory) membahas bagaimana
fluktuasi laba/earnings bahkan pada tahun seharusnya sinyal - sinyal keberhasilan atau
2004 perusahaan asuransi mengalami kegagalan manajemen (agent) disampaikan
keterpurukan, tahun ini adalah tahun politik kepada pemilik (principal). Penyampaian
yang artinya kemungkinan besar tidak akan laporan keuangan dapat dianggap
terjadi investasi baru. Tahun 2004 adalah merupakan sinyal apakah agent telah
tahun yang mengerikan bagi industri berbuat sesuai dengan kontrak Smith &
asuransi, karena pada akhir tahun 2003 Skousen, (1996). Dalam hubungan keagenan
adalah batas akhir penerapan RBC ( Risk terjadi asimetri informasi yang memberikan
Based Capital ), RBC merupakan konsep peluang bagi manjemen untuk berperilaku
dari AS dan kanada yang pada intinya, menyimpang. Sinyal - sinyal prilaku
konsep ini mengharuskan perusahaan menyimpang manajemen harus dapat
asuransi menilai resiko yang dihadapi oleh dikontrol oleh dewan direksi. Berkaitan
perusahaannya dengan mempertimbangkan dengan teori sinyal jika jumlah dewan
resiko dari kekayaan atau investasi yang direksi lebih dari 7 orang (Jensen, 1993
dimilikinya. Rencana penerapan RBC tahun dalam Widyaningdyah, 2001 : 93) tidak
2000 - 2004 yaitu tahun 15%, 40%, 75%, dapat berfungsi secara optimal dan akan
100%, 120%. (Departemen Keuangan yang lebih mudah dikontrol oleh manajer,
dikutip dalam Harian Pikiran Rakyat, terutama karena dewan direksi sendiri
Desember 2003). Menurut Hotbonar, pada disibukkan oleh masalah koordinasi. Jika
tahun 2005 industri asuransi akan tumbuh manajer dapat mengontrol dewan direksi
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, serta adanya asimetri informasi maka akan
mungkin pertumbuhannya akan meloncat lebih leluasa bagi manajer untuk melakukan
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 69

earnings management. METODE PENELITIAN


Teori profesional yang menyatakan
bahwa apabila organisasi mampu Tujuan penelitian ini untuk menguji
meningkatkan dan mengembangkan secara empiris pengaruh leverage, jumlah
spesialisasi sumber daya manusia, maka dewan direksi, reputasi auditor dan
organisasi itu akan memperoleh hasil kerja persentase saham yang ditawarkan pada
yang besar. Caranya antara lain melalui publik saat IPO terhadap praktik earnings
perluasan pendidikan dan pelatihan terhadap management pada perusahaan asuransi yang
anggota organisasi sehingga masalah go publik di BEJ.
organisasi dapat dipecahkan secara Variabel penelitian neliputi variabel bebas
professional dan fleksibel (Smith & terdiri dari; leverage, jumlah dewan direksi,
Skousen, 1996). Berkaitan dengan teori reputasi auditor dan presentase saham yang
professional diatas, maka seorang auditor ditawarkan saat IPO. Variabel terikat adalah
yang professional akan sangat ditentukan Earnings management
oleh pengetahuan, kemampuan, keahlian, Populasi penelitian adalah semua
dan kualitas auditornya sehingga dapat data yang mencakup varibel penelitian
menumbuhkan kepercayaan masyarakat selama 2003 s/d 2005 dari perusahaan
terhadap laporan keuangan yang asuransi yang go public di BEJ. Jumlah
diperiksanya. Reputasi auditor menetukan perusahaan asuransi go public yang tercatat
kredibilitas laporan keuangan. Independensi sebanyak 11 perusahaan. Pengambilan
dan kompetensi auditor berdampak terhadap sampel hanya 8 perusahaan asuransi yang
pendeteksian earnings management memenuhi kriteria.
(Dechow, 1996) Analisis data untuk menggambarkan
Presentase saham yang ditawarkan pengaruh antara suatu variabel respon (Y)
Kepada publik saat IPO menunjukkan dengan satu atau beberapa variabel prediktor
besarnya private information yang harus di (X1, X2, … Xp) dapat dilakukan dengan
sharing-kan manajer kepada publik. Private metode regresi. sederhana yang dapat
informasi tersebut merupakan informasi menggambarkan hubungan antara beberapa
internal yang semula hanya diketahui oleh variabel respon dengan beberapa variabel
manajer, seperti standart yang dipakai dalam prediktor.
pengukuran kinerja perusahaan, keberadaan Uji Parsial dilakukan untuk
perencanaan bonus, dan sebagainya. Dengan memeriksa keberartian koefisien β secara
adanya publik investor mengakibatkan parsial, yaitu dengan membandingkan
manajer berkewajiban memberikan dugaan β dengan penduga standart errornya.
informasi internal secara berkala kepada Uji Serentak dilakukan untuk memeriksa
investor sebagai bentuk keberartian koefisien β secara keseluruhan
pertanggungjawabannya. Presentase saham atau serentak.
saham yang ditawarkan kepada publik saat
IPO menunjukkan besarnya private HASIL PEMBAHASAN
information yang harus disharingkan
manajer kepada publik, maka semakin besar Berdasarkan hasil pengumpulan dan
presentasi saham yang ditawarkan kepada pengolah data dari leverage, jumlah dewan
publik akan semakin mengurangi terjadinya direksi, reputasi auditor dan presentase
earnings management, karena semakin besar saham serta Earning Management, setelah
informasi internal yang harus diungkapkan dilakukan analisis regresi logistik secara
pihak manajemen kepada publik. parsial hasilnya tersebut pada tabel 1 :
Pengaruh
70 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 70

Tabel 1: Uji Parsial Regresi Logistik tunggal Pengaruh Leverage Terhadap Earning
Management
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step
a
X1 ,000 ,000 3,211 1 ,073 1,000
1 Constant 2,770 1,532 3,270 1 ,071 15,955
a. Variable(s) entered on step 1: X1.

Sumber : data diolah

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa perusahaan akan menghindari default


dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% dengan melakukan earning management
maka variabel leverage tidak berpengaruh (manajemen laba). Dari uraian di atas,
terhadap earning management, karena peneliti menganggap penting bahwa
statistik waldnya sebesar 3,211 dengan tindakan earning management dipengaruhi
tingkat signifikan lebih besar dari 5% yaitu oleh leverage.
sebesar 0,073 (7,3%). Alasan subyektif lainnya yang dapat
Menurut Widyaningdyah (2001) digunakan peneliti dalam menggunakan
menunjukkan bahwa hanya variabel tingkat signifikan sebesar 10% adalah
leverage saja yang berpengaruh terhadap keterbatasan biaya sehingga obyek
earning management pada perusahaan yang penelitian ini hanya menggunakan
melakukan IPO di BEJ pada tahun 1997 perusahaan asuransi yang go public saja,
sampai dengan tahun 2000. Perusahaan yang dimana berdasarkan kriteria yang diajukan
mempunyai rasio leverage tinggi akibat hanya terdapat 8 perusahaan. Jumlah
besarnya jumlah utang dibandingkan dengan observasi dalam penelitian ini relatif sedikit
aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga yaitu sebanyak 24 data, sehingga hasil yang
melakukan earning management karena didapatkan tidak memungkinkan
perusahaan terancam default yaitu tidak menggunakan tingkat signifikan 5%.
dapat memenuhi kewajiban pembayaran Kesimpulan yang diambil dalam
utang pada waktunya. Teori pengharapan regresi logistik tunggal untuk mengetahui
beragumen bahwa kekuatan suatu pengaruh leverage terhadap earning
kecenderungan untuk bertindak dalam suatu management adalah variabel leverage
cara tertentu bergantung pada kekuatan berpengaruh terhadap earning management,
suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan karena statistik waldnya sebesar 3,211
diikuti oleh suatu keluaran tertentu pada dengan tingkat signifikan lebih kecil dari
daya tarik keluaran tersebut bagi individu 10% yaitu sebesar 0,073 (7,3%).
(Smith & Skousen, 1996). Berkaitan dengan
teori pengharapan tersebut, maka manajer

Tabel 2:Uji Parsial Regresi Logistik Tunggal - Pengaruh Jumlah Dewan Direksi Terhadap
Earning Management
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step
a
X2 -,827 ,876 ,890 1 ,346 ,438
1 Constant ,693 ,707 ,961 1 ,327 2,000
a. Variable(s) entered on step 1: X2.

Sumber : data diolah


Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 71

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah


tingkat signifikan variabel jumlah dewan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap
direksi sebesar 0,346 lebih besar dari 10% earning management.
dengan nilai statistik waldnya sebesar 0,890
Tabel 3 : Uji Parsial Regresi Logistik Tunggal - Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap
Earning Management.
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step
a X3 7,115 36,659 ,038 1 ,846 1229,920
1 Constant ,087 ,417 ,043 1 ,835 1,091
a. Variable(s) entered on step 1: X3.

Sumber : data diolah

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa reputasi


tingkat signifikan variabel reputasi auditor auditor tidak berpengaruh terhadap earning
sebesar 0,846 lebih besar dari 10% dengan management.
nilai statistik waldnya sebesar 0,038

Tabel 4 : Uji Parsial Regresi Logistik Tunggal - Pengaruh Presentase Saham yang Ditawarkan
pada Saat IPO Terhadap Earning Management.
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step
a X4 -,042 ,042 1,007 1 ,316 ,958
1 Constant ,387 ,463 ,699 1 ,403 1,472
a. Variable(s) entered on step 1: X4.

Sumber : data diolah

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa kemungkinan hasil prediksi model. Hasil uji
tingkat signifikan variabel presentase saham kesesuaian model seperti pada tabel 5
yang ditawarkan pada saat IPO sebesar
0,316 lebih besar dari 10% dengan nilai Tabel 5: Uji Kesesuaian Model
statistik waldnya sebesar 1,007 sehingga
dapat dikatakan bahwa presentase saham Hosmer and Lemeshow Test
yang ditawarkan pada saat IPO tidak Step Chi-square df Sig.
berpengaruh terhadap earning management. 1 9,584 8 ,295
Berdasarkan tabel 1 sampai dengan
tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa Sumber : data diolah
hanya variabel leverage yang berpengaruh
terhadap earning management, sehingga Nilai statistik uji χ 2 yang
analisis regresi logistik secara serentak dihasilkan sebesar 9,584 dengan tingkat
dilakukan hanya pengujian kesesuaian signifikan (p-value) sebesar 0,295. Karena
model, karena hanya 1 (satu) variabel bebas tingkat signifikan (p-value) lebih besar 10%
saja yang berpengaruh terhadap variabel maka hasilnya adalah terima H0 dan dapat
terikat. disimpulkan bahwa model sesuai (tidak ada
Uji kesesuaian model dilakukan perbedaan antara hasil observasi dengan
dengan tujuan mengetahui apakah tidak ada kemungkinan prediksi model) atau dengan
perbedaan antara hasil observasi dengan kata lain analisis regresi logistik layak
dipakai
Pengaruh
72 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 72

Besarnya pengaruh (kontribusi) dari dari tingkat signifikan dari uji Wald lebih
variabel bebas terhadap variabel terikat, kecil dari 10%, sedangkan tidak
dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi berpengaruhnya jumlah dewan direksi,
(R2). Koefisien determinasi (R2) ini reputasi auditor, dan presentase saham yang
merupakan modifikasi dari Cox & Snell R ditawarkan kepada publik saat IPO tidak
square yang menghasilkan nilai antara 0 dan berpengaruh terhadap earning management,
1. R2 milik Nagelkerke inilah yang paling ditunjukkan dari tingkat signifikan dari uji
banyak digunakan sebagai dasar interpretasi. Wald lebih besar dari 10%.
Hasil penelitian ini konsisten
Tabel 6: Nilai Koefisien Determinasi (R2) dengan penelitian Widyaningdyah (2001 :
99) yang menyatakan bahwa hanya variabel
Model Summary
leverage saja yang berpengaruh terhadap
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke earning management pada perusahaan yang
Step likelihood R Square R Square melakukan IPO di BEJ pada tahun 1997
1 29,536 ,138 ,185
sampai dengan tahun 2000, dan sesuai
Sumber : data diolah dengan teori pengharapan beragumen bahwa
kekuatan suatu kecenderungan untuk
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa bertindak dalam suatu cara tertentu
nilai Nagelkerke R2 sebesar 0,185 yang bergantung pada kekuatan suatu
artinya bahwa besarnya pengaruh variabel pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti
leverage terhadap earning management oleh suatu keluaran tertentu pada daya tarik
hanya sebesar 18,5% sedangkan sisanya keluaran tersebut bagi individu (Smith &
81,5% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Skousen, 1996). Berkaitan dengan teori
pengharapan tersebut, maka manajer
Pembahasan perusahaan akan menghindari default
Earning management dipandang dengan melakukan earning management.
sebuah interpensi sengaja dalam proses Namun hasil penelitian ini tidak sesuai
keuangan eksternal dengan maksud dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa
memperoleh keuntungan pribadi. Menurut jika jumlah dewan direksi lebih dari 7 orang
schipper dalam Munawir, (1997) tidak dapat berfungsi secara optimal dan
menyatakan bahwa earning management akan lebih mudah dikontrol oleh manajer,
adalah proses dimana dilakukan langkah- maka manajer lebih leluasa untuk
langkah dalam batasan prinsip-prisip melakukan earning management (Jensen,
akuntansi untuk memperoleh tingkat 1993 dalam Widyaningdyah, 2001 : 93) ;
pendapatan yang diinginkan. Dalam teori profesional yang menyatakan bahwa
penelitian ini variabel-variabel yang diduga reputasi auditor sangat menentukan
mempunyai pengaruh terhadap earning kredibilitas laporan keuangan, independensi
management adalah leverage, jumlah dewan dan kompetensi auditor berdampak terhadap
direksi, reputasi auditor, dan presentase pendeteksian earning management (
saham yang ditawarkan pada publik saat Dechow et.al, 1996) dan teori signaling yang
IPO. Berdasarkan hasil regresi logistik menyatakan bahwa semakin besar presentasi
tunggal (secara parsial) menunjukkan bahwa saham yang ditawarkan kepada publik akan
hanya variabel leverage yang berpengaruh semakin mengurangi terjadinya earning
terhadap earning management, sedangkan management karena semakin besar
jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan informasi internal yang harus diungkapkan
presentase saham yang ditawarkan kepada pihak manajemen kepada publik.
publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap Hasil regresi logistik tunggal (secara
earning management. Berpengaruhnya parsial) menyimpulkan bahwa hanya
variabel leverage yang berpengaruh variable leverage yang berpengaruh
terhadap earning management, ditunjukkan terhadap earning management, sehingga
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 73

analisis regresi logistik secara serentak dewan direksi semakin tidak efisien dan
dilakukan hanya pengujian kesesuaian semakin lemah kontrolnya terhadap
model. Berdasarkan uji kesesuaian model manajemen (Yuliati, Sri Handaru, 1996).
menyimpulkan bahwa model sesuai (tidak Hasil penelitian ini secara empiris
ada perbedaan antara hasil observasi dengan menemukan bahwa jumlah dewan direksi
kemungkinan prediksi model) atau dengan tidak berpengaruh terhadap earning
kata lain analisis regresi logistik layak management, kemungkinan hal ini
dipakai, karena nilai statistik uji χ 2 yang disebabkan tingginya kompetensi dewan
dihasilkan sebesar 9,584 dengan tingkat direksi dan adanya sistem
signifikan (p-value) sebesar 0,295 (sig > pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
10%). yang sesuai dengan prinsip manajemen yang
Leverage berpengaruh terhadap sehat dan transparan hal ini bisa dilihat pada
earning management. Hal ini kemungkinan perusahaan yang dijadikan sample bahwa 5
disebabkan oleh : perusahaan mempunyai jumlah dewan
1. Perusahaan mengalami default (tidak direksi kurang dari 7 orang dan 3 perusahaan
dapat melunasi kewajibannya pada saat mempunyai lebih dari 7 orang. Seperti yang
jatuh tempo) karena kesulitas keuangan. dikutip dari Yuliati, Sri Handaru, (1996) ada
Perusahaan semacam ini sangat rentan hubungan negative antara proporsi
terhadap tindakan earning management. independensi dewan komisaris yang
Biasanya tindakan earning management mempunyai hubungan negative dengan level
dilakukan oleh perusahaan ketika ia manipulasi tersebut, atau dengan kata lain
mengetahui ternacam default, yaitu semakin kompeten dewan komisaris,
dengan memilih metode akuntansi yang semakin mengurangi kemungkinan
dapat meningkatkan labanya. kecurangan dalam pelaporan keuangan.
2. Leverage yang terlalu tinggi dibandingkan sehingga besar kecilnya jumlah dewan
leverage industri pada umumnya, direksi tidak berpengaruh terhadap earning
mengakibatkan suatu perusahaan kesulitan management.
untuk memperoleh dana tambahan dengan Reputasi auditor sangat menentukan
melakukan pinjaman. Hal ini dikarenakan kredibilitas laporan keuangan karena
kreditur menolak meminjamkan uang independensi dan kualitas auditor akan
lebih banyak sebab kreditur memerlukan berdampak terhadap pendeteksian earning
jaminan atas dana yang dipinjamkan, management (Widyaningdyah, 2001 : 93).
maka akan sulit bagi perusahaan yang Profesi akuntan publik dalam menghadapi
mempunyai leverage tinggi meminjam tuntutan baik dari para investor, kreditor,
dana tambahan tanpa menambah ekuitas manajemen, pemerintah, karyawan
dahulu. Pada kasus ini earning perusahaan maupun masyarakat secara
management dilakukan terhadap laporan keseluruhan diharapkan dapat memberikan
keuangan yang termuat dalam prospektus pelayanan yang lebih substansial yaitu
dengan tujuan mempengaruhi persepsi pelayanan bermutu tinggi yang didasarkan
investor atas kinerja perusahaan, sehingga profesionalisme. Akuntan harus senantiasa
investor mau menanamkan modalnya. memikirkan citra profesinya, yakni menjaga
(Widyaningdyah, 2001) sikap independensi, mempertahankan
Dewan direksi merupakan pihak integritas dan obyektivitas serta menjaga
yang mempunyai peranan penting dalam kode etik profesi. McMullen & Randghum
menyediakan laporan keuangan yang (1996) dalam Yuliati, Sri Handaru, (1996),
reliabel, sehingga secara teoritis keberadaan menyimpulkan adanya hubungan positif
dewan ini akan mempunyai pengaruh antara kompetensi auditor dengan
terhadap kualitas laporan keuangan dan menurunya kemungkinan dilakukannya
dipakai sebagai ukuran tingkat rekayasa earnings management atau dengan kata lain
yang dilakukan manajemen. Semakin besar semakin kompeten komite audit akan
Pengaruh
74 Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi
Jurnal Auditor
Ilmu-Ilmu dan Presentase
Ekonomi Saham
Vol.6 No.2 (Dwi S.)2006 : 64-75
September 74

semakin mengurangi kemungkinan praktik menciptakan well-functioning governance


rekayasa keuangan yang dilakukan system karena mereka memiliki financial
manajemen. Kualitas audit dipandang interest dan bertindak independent dalam
sebagai kemampuan menaikkan tingkat menilai manajemen. Semakin besar
kredibilitas laporan keuangan bagi presentase saham yang ditawarkan kepada
pemakainya, maka auditor yang berkualitas publik, maka semakin banyak pula
tinggi diharapkan mampu memberi tingkat informasi internal yang harus diungkapkan
kredibilitas yang lebih tinggi bagi investor kepada publik, sehingga kemungkinan dapat
yang menggunakan laporan keuangan mengurangi terjadinya earnings
tersebut. Dalam kasus Enron yang cukup management. Hasil penelitian ini secara
mengguncang ekonomi Amerika Serikat empiris membuktikan bahwa tingginya
baru - baru ini serta diikuti dengan kasus– persentase saham yang ditawarkan saat IPO
kasus sejenis seperti Xerox Corporation dan tidak berpengaruh terhadap earning
WorldCom menunjukkan bahwa kualitas management, hal ini bisa dilihat bahwa
audit yang biasanya diklasifikasikan menjadi hanya satu perusahaan sample yang
Big dan non-Big tidak selamanya menjadi mempunyai persentase saham yang tinggi
ukuran terhadap kemungkinan timbulnya yaitu 34% dan 7 perusahaan sample lainnya
manipulasi terhadap laporan keuangan. memepunyai persentase yang rendah
Kasus ini telah membangkitkan isu baru dibawah 3%, kemungkinan tidak
berkaitan dengan kualitas audit. Oleh karena bepengaruhnya hal ini karena keterbatassan
itu, mungkin terhadap factor lain terkait informasi dan minimnya pengetahuan yang
dengan auditor yang mempengaruhi dimiliki calon investor hanya melihat pada
terjadinya manajemen laba dalam suatu prospectus perusahaan yang listing tersebut.
perusahaan yaitu independensi auditor
(Munawir, 1997)). Berdasarkan pendapat KESIMPULAN DAN SARAN
diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa baik buruknya Reputasi auditor tidak Kesimpulan
akan mempengaruhi perusahaan untuk Hasil penelitian dapat disimpulkan
melakukan Earnings management. Hal ini bahwa hanya variabel leverage yang
dapat dilihat pada 8 perusahaan dalam berpengaruh terhadap earning management,
penelitian ini hanya 1 (satu) perusahaan saja sedangkan jumlah dewan direksi, reputasi
yang menggunakan auditor prestigious yang auditor, dan presentase saham yang
temasuk dalam “The Big Five” yaitu PT. ditawarkan kepada publik saat IPO tidak
Asuransi Bintang, Tbk dengan auditor Hans berpengaruh terhadap earning management.
Tuanakotta Mustofa & Hour pada tahun Berpengaruhnya variabel leverage terhadap
2003 dan 7 perusahaan lainnya tidak diaudit earning management, ditunjukkan dari
oleh auditor prestigious dan yang tidak tingkat signifikan dari uji Wald lebih kecil
termasuk dalam “The Big Five” . dalam hal dari 10%, sedangkan tidak berpengaruhnya
ini perusahaan sampel banyak menggunakan jumlah dewan direksi, reputasi auditor, dan
auditor yang masuk dalam kelompok non presentase saham yang ditawarkan kepada
prestigious atau non “The Big Five” , hal ini publik saat IPO terhadap earning
membuktikan secara empiris belum tentu management, ditunjukkan dari tingkat
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor signifikan dari uji Wald lebih besar dari
non prestigious cenderung melakukan 10%.
praktek Earnings management tetapi lebih
pada auditor yang memiliki sikap Saran
professional dan kompetensi. Berdasarkan hasil penelitian ada
Menurut Jensen (1993) dalam beberapa saran yang dapat dijadikan bahan
Widyaningdyah (2001 : 93) publik pertimbangan :
mempunyai peranan penting dalam
Pengaruh Leverage, Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor dan Presentase Saham (Dwi S.) 75

1.Bagi perusahaan hendaknya dapat Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-Dasar


menyajikan laporan keuangan yang Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4,
terdapat dalam prospektus dengan Penerbit BPFE, Yogyakarta
sebenar-benarnya agar dapat dipercayai Sawir, Agnis, 2001, Analisis Kinerja
oleh para investor.. Keuangan Dan Perencanaan
2.Bagi pihak manajemen perusahaan harus Keuangan Perusahaan. PT
dapat menciptakan kesan adanya Gramedia Pustaka Utama, Anggota
manajemen yang baik bagi perusahaan IKAPI, Jakarta.
yaitu hendaknya lebih memilih dan Scott, William, R. (1997), Financial
mengenal kualitas auditor karena kualitas Accounting Theory, Internasional
auditor secara profesional tidak Edition, New Jersey : Prentice Hall,
memandang prestigious tidaknya KAP Inc.
tempat auditor bekerja. Smith & Skousen, (1996), Intermediate
3.Bagi penelitian yang akan datang, agar Accounting, Jakarta : Erlangga.
menggunakan model earning management Sudjana, (2002), Teknik Analisis Regresi
dengan model yang telah teruji power of dan Korelasi, Bandung : Tarsito.
test-nya. Selain itu penelitian yang akan Widyaningdyah, Agnes Utari, ”Analisis
datang juga dapat mengamati earning Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
management dengan periode waktu dan Terhadap Earnings Management
jumlah sampel yang berbeda. Pada Perusahaan Go Public Di
Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan
DAFTAR PUSTAKA Keuangan Vol. 3, No. 2, November
2001
Anthony, Robert N and Govindarajan, Weston dan Copeland, (1995), Manajemen
(1995), Management Controls Keuangan, Jilid 1 Edisi Kedelapan,
Systems, Irwin : Homewood, Terjemahan Penerbit Erlangga
Ilinois. Jakarta
Dechow, P.M., R.G. Sloan, and A.R. Yuliati, Sri Handaru, 1996, Manajemen
Sweeney (Spring 1996), Causes and Portofolio dan Analisis Investasi.
Consequences of Earnings Edisi pertama. Cetakan pertama.
Manipulation: Analysis of Firms Andi Offset Yogyakarta.
Subject to Enforcement Actions by
The SEC, Contemporary Accounting
Research.
Husnan, Bambang, September 1994,
Manajemen Keuangan Teori dan
Penerapannya. (Keputusan
Jangka Panjang). Buku 1, BPFE,
Yogyakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, (1999), Standar
Akuntansi Keuangan, Jakarta :
Salemba Empat.
Mulyadi,(1994). Akuntansi Biaya untuk
manajemen, Edisi keempat, Badan
penerbit Fakultas Ekonomi UGM,
Yogyakarta.
Munawir, (1997), Analisa Laporan
Keuangan, Edisi Keempat,
Yogyakarta : Liberty.

You might also like