Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

HUBUNGAN RAMBU-RAMBU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN

KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA


KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI DI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA
Tbk. PALIMANAN CIREBON

(The Relationship Safety Signs with Compliance With The Use Of Personal Protective Equipment
In Employee Department of Production In PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan
Cirebon)

Saeful Huda1, Yani Kamasturyani2, Sodikin Pandji Erawan3


1,2,3
Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Mahardika, Cirebon
E-mail: hudasaeful99@gmail.com

ABSTRACT

Background: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (ITP) Palimanan Cirebon is the largest cement
producer company in Indonesia. To prevent work accidents and maintain the health and safety of employee
PT ITP Tbk. Cirebon provides personal protective equipment (APD) for employee and visitors and install
safety signs. The results of preliminary study in employee PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon on the production
unit of burning and cooling plant 9 and 10, obtained from 10 there are 4 employees (40%) use the complete
PPE and 6 employees (60%) use incomplete PPE.
Purpose: of this research is to know the Relationship Safety Signs with Compliance with The Use of
Personal Protective Equipment in Employee Department of Production plant 9 and 10 unit burning and
cooling In PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon 2017.
Method: uses descriptive research, quantitative approach with cross sectional design. The population is all
employees in the production of plants 9 and 10 units of burning and cooling at PT ITP Tbk. Palimanan
Cirebon as many as 50 worker and sampling using the technique of Accidental Sampling obtained sample of
36 worker. Instruments used to use the observation sheet.
Result: of chi square test shows that there is a correlation between safety signs with the compliance with the
use of personal protective equipment (ρ -value = 0,022 < a = 0,05).
Conclusions: The appropriate OSH implications are to continuously improve the management of safety
signs in order to stay in good condition and in accordance with the employee on the use of PPE to be more
compliant and awaken the safety and health culture.

Keywords : Compliance, safety signs, Personal Protective Equipment (PPE)


PENDAHULUAN lingkungan kerja yang sesuai dengan potensi
bahaya dan risiko yang bisa terjadi ditempat
Upaya pencegahan kecelakaan tenaga kerja.
kerja adalah dengan mengharuskan memakai Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon departemen
syarat, yaitu nyaman dalam penggunaan, tidak produksi di unit burning and cooling plant 9
menghalangi dalam proses bekerja, dan dan 10, didapatkan 4 dari 10 karyawan
memberikan perlindungan efektif terhadap memakai APD wajib dengan lengkap atau
jenis-jenis bahaya (Puspaningrum, 2016). jika direpresentasikan sebesar 40% dan 6
Berdasarkan hasil penelitian Sari (2012) karyawan memakai APD namun tidak
yang dikutip dalam penelitian Puspaningrum lengkap dan atau tidak dipakai atau jika
(2016), bahwa 26,3 % tenaga kerja yang direpresentasikan sebesar 60% baik
jarang menggunakan APD pernah mengalami menggunakan APD wajib di plant 9 dan 10
kecelakaan kerja saat bekerja. Fenomena pada unit burning and cooling.
tersebut dapat menggambarkan bahwa
kepatuhan dalam menggunakan APD masih Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
sangat kurang. Di Indonesia jumlah tertarik meneliti tentang Hubungan Rambu-
keseluruhan kecelakaan kerja dari tahun Rambu Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
2011-2014 yaitu sebanyak 92.453 kasus. Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat
Untuk jumlah kasus penyakit akibat kerja di Pelindung Diri Pada Karyawan Departemen
Indonesia tahun 2011-2014 adalah sebanyak Produksi Di PT Indocement Tunggal
256.089 kasus (Pusat data dan informasi PrakarsaTbk. Palimanan Cirebon.
Kementerian Kesehatan RI, 2015). Provinsi
METODE PENELITIAN
Jawa Barat angka kasus kecelakaan kerja dari
Penelitian ini menggunakan metode
tahun 2011-2014 terus mengalami
penelitian deskriptif korelasi dilaksanakan
peningkatan dan paling tinggi yaitu pada
dengan pendekatan kuantitatif dengan
tahun 2014 yaitu sebanyak 1.713 kasus,
rancangan cross sectional. Populasinya
kecelakaan kerja pada tahun 2011 sebanyak
adalah seluruh karyawan departemen produksi
731 kasus, tahun 2012 sebanyak 1.026 kasus,
dan pada tahun 2013 sebanyak 584 kasus. plant 9 dan 10 unit burning and cooling di PT
Untuk kasus penyakit akibat kerja di Provinsi ITP Tbk. Palimanan Cirebon sebanyak 50
Jawa Barat sendiri dari tahun 2011-2014 yaitu karyawan, pengambilan sampel dengan
sebanyak 25.981 kasus (Pusat data dan menggunakan teknik Accidental Sampling
informasi Kementerian Kesehatan RI, 2015). didapatkan sebanyak 36 karyawan.
PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP)
Tbk. telah menjadi salah satu produsen semen HASIL
terbesar di Indonesia. Dalam proses produksi Berdasarkan hasil penelitian mengenai
hubungan rambu-rambu keselamatan dan
terdapat beberapa tahap diantaranya row mill,
kesehatan kerja dengan kepatuhan
burning and cooling dan finishing mill.
penggunaan alat pelindung diri pada
Dengan adanya beberapa tahap produksi tentu
karyawan departemen produksi di PT
tidak di pungkiri bahwa terdapat bermacam-
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan
macam jenis bahaya yang bisa terjadi. Untuk
Cirebon Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
dengan cara melakukan observasi rambu-
menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja rambu K3 dan kepatuhan penggunaan APD,
PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon menyediakan dengan jumlah sampel 36 rambu-rambu K3
APD untuk karyawan maupun visitor serta dan 36 karyawan, hasil yang diperoleh adalah
memasang banyak rambu-rambu K3 di sebagai berikut:
(30%) dan tidak patuh sebanyak 10 karyawan
(28%).
1. Hasil Univariat
1. Gambaran Rambu-Rambu Keselamatan 2. Hasil Bivariat
dan Kesehatan Kerja Departemen
Produksi Unit Burning and Cooling Plant 9 1. Hubungan Rambu-Rambu Keselamatan
dan 10 di PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon dan Kesehatan Kerja Dengan Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Rambu-Rambu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Departemen Kepatuhan Penggunaan
Rambu- APD
Produksi Unit Burning and Cooling Plant 9 dan ρ value
10 di PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon rambu K3
Tidak Cukup Patuh F
Rambu-Rambu Frekuensi Persentase patuh patuh
Keselamatan dan % Kurang
Kesehatan Kerja memenuhi 1 0 0 1
Kurang Memenuhi Kriteria 1 3 Kriteria
Cukup Memenuhi Kriteria 5 14 Cukup
Memenuhi Kriteria 30 83 Memenuhi 4 0 1 5 0,022
Ʃ 36 100 Kriteria
Memenuhi
5 11 14 30
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa Kriteria
rambu-rambu K3 yang ada di Departemen Jumlah 10 11 15 15
Produksi Unit burning and cooling plant 9
dan 10 di PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
adalah rambu-rambu yang memenuhi kriteria, bahwa jumlah karyawan yang patuh
yaitu sebanyak 30 buah (83%) dan cukup menggunakan APD dengan rambu-rambu K3
memenuhi kriteria 5 rambu-rambu (14%). yang memenuhi kriteria yaitu, 14 karyawan
(46,7%) patuh, 11 karyawan (36,7%) cukup
2. Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat patuh dan 5 karyawan (16,7%) tidak patuh.
Pelindung Diri (APD)pada Karyawan Dengan rambu-rambu cukup memenuhi kriteria
Departemen Produksi Unit Burning and yaitu, 1 karyawan (20%) patuh, dan 4 karyawan
Cooling Plant 9 dan 10 di PT ITP Tbk. (80%) tidak patuh. Dengan rambu-rambu kurang
Palimanan Cirebon
memenuhi kriteria yaitu, 1 karyawan (100%)
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan tidak patuh. Hasil uji statistik chi square
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada hubungan rambu-rambu K3 dengan kepatuhan
Karyawan DepartemenProduksi Unit Burning penggunaan APD menunjukkan Ho ditolak dan
and Cooling Plant 9 dan 10 di PT ITP Tbk. Ha diterima dengan hasil signifikasiρ -value
Palimanan Cirebon yaitu 0,022 atau < α 5% (0,05), sehingga dapat
Kepatuhan Penggunaan Frekuensi Persentase diartikan bahwa terdapat hubungan antara
APD (%) rambu-rambu K3 dengan kepatuhan penggunaan
Tidak Patuh 10 28 APD.
Cukup Patuh 11 30
Patuh 15 42
Jumlah 36 100

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa


kepatuhan penggunaan APD pada Karyawan
Departemen Produksi unit burning and
cooling Plant 9 dan 10 di PT ITP Tbk.
Palimanan Cirebon sebagian besar adalah
patuh, yaitu sebanyak 15 karyawan (42%),
cukup patuh yaitu sebanyak 11 karyawan
PEMBAHASAN 27% lainnya melalui indra yang lain. Hal ini
1. Gambaran Rambu-Rambu Keselamatan dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih
dan Kesehatan Kerja Departemen Produksi mempermudah cara penyampaian dan
UnitBurning and Cooling Plant 9 dan 10 di penerimaan informasi. Dalam hal ini, alat
PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon visual dapat berupa gambar, bagan, peta, dan
Secara keseluruhan keberadaan rambu- sebagainya yang dimuat dalam rambu-rambu
rambu notice sign yang ada di PT ITP Tbk. K3.
Palimanan Cirebon sebagian banyak sudah
memenuhi kriteria dan item-itemnya sudah 2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung
sesuai dengan standar American National Diri (APD) pada Karyawan Departemen
Standards Institute (ANSI) Z535. PT ITP Produksi UnitBurning and Cooling Plant 9
Tbk. Palimanan Cirebon berkomitmen dalam dan 10 di PT ITP Tbk. Palimanan Cirebon
memperhatikan rambu-rambu K3 yang ada di Secara umum kepatuhan karyawan
lingkungan kerjanya. Salah satu implementasi dalam penggunaan APD di PT ITP Tbk.
programnya yaitu dengan memperbaharui Palimanan Cirebon sudah sesuai dengan
rambu-rambu K3 secara berkala dengan peraturan yang ditetapkan perusahaan namun
mengganti rambu-rambu K3 versi lama perlu ditingkatkan lagi agar pekerja lebih
dengan versi terbaru ataupun yang sudah patuh dalam menggunakan APD dan
rusak diganti dengan yang baru dan PT ITP terbentuknya budaya keselamatan dan
Tbk. Palimanan Cirebon secara berkelanjutan kesehatan kerja, karena masih ada beberapa
terus menambah dan memasang rambu-rambu pekerja yang kurang lengkap memakai APD
K3 di lingkungan kerjanya yang memiliki yang diwajibkan oleh perusahaan. Salah satu
potensi risiko bahaya kecelakaan kerja yang media untuk penyuluhan atau
mengakibatkan luka ringan ataupun luka mempromosikan tentang K3 kepada pekerja
berat. Rambu-rambu K3 yang ada pada mengenai penggunaan APD di PT ITP Tbk.
bagian produksi di PT ITP Tbk. Palimanan Palimanan Cirebon yaitu dengan
Cirebon telah memberikan dampak yang menggunakan rambu-rambu K3 tujuannya
positif terhadap kepatuhan pekerja dalam agar karyawan patuh menggunakan APD
menggunakan APD karena rambu-rambu K3 sesuai peraturan yang sudah ditetapkan oleh
yang menarik, mudah dibaca, dilihat, perusahan. Penelitian ini sejalan dengan teori
dimengerti dan dapat dipercaya sehingga yang dikemukakan oleh Green (1980) dalam
pesan tersampaikan dengan efektif. (Notoatmodjo,2003) penyuluhan tentang APD
Hal tersebut sejalan dengan penelitian merupakan salah satu bentuk promosi
yang dilakukan sebelumnya oleh Afianto, et, kesehatan dan merupakan salah satu faktor
al,. (2016) yang mengemukakan bahwa yang mendorong terbentuknya perilaku dan
responden dengan sikap positif yang memiliki faktor penguat (reinforcing factors).Hal
tindakan baik sebesar 67,01% yang bekerja tersebut sejalan dengan penelitian yang
sesuai safety sign boards atau rambu-rambu dilakukan sebelumnya oleh Ruhyadi &
K3 yang terpasang. Sebagaimana dikatakan Chandra (2008) didapatkan bahwa sebanyak
dalam Notoadmodjo (2003), indra yang 48,7% pekerja patuh menggunakan APD
paling banyak menyalurkan pengetahuan ke karena mereka pernah mendapatkan
dalam otak adalah mata, kurang lebih 75%- penyuluhan tentang penggunaan APD.
87% dari pengetahuan manusia diperoleh atau
disalurkan melalui mata. Sedangkan 13%- 3. Hubungan Rambu-Rambu Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Dengan Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada
Karyawan Departemen Produksi di PT.
Indocement Tunggal PrakarsaTbk.
Palimanan Cirebon
Berdasarkan hasil penelitian dengan dipasang di setiap stasiun kerja tersebut
analisis bivariat dan dengan hasil pengujian memiliki kekurangan, dimana rambu-rambu
dengan uji Cross sectional menujukan bahwa K3 cukup banyak yang kurang terlihat dengan
terdapat ada hubungan antara rambu-rambu jelas secara visual karena kotor berminyak
keselamatan dan kesehatan kerja dengan akibat kurang dirawat kebersihannya
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri khususnya oleh para pekerja. Pekerja sendiri
pada karyawan departemen produksi di PT menyatakan rambu-rambu K3 kurang menarik
ITP Tbk. Palimanan Cirebon. Dengan hasil p- karena kotor dan seharusnya sudah diganti
value yaitu 0,022<dari alpha 5% (0,05) maka menjadi lebih baik lagi secara periodik.
Ho ditolak Ha diterima. Hal tersebut sejalan Rambu-rambu K3 di PT ITP Tbk. Palimanan
dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya Cirebon sendiri memiliki jumlah yang cukup
oleh Mariyanto, et.al., (2014) yaitu tentang banyak yaitu lebih dari seribu rambu-rambu
perbedaan antara praktik penggunaan APD K3 yang tersebar di departemen-
sebelum dengan sesudah sosialisasi safety departemenpekerjaan. PT ITP Tbk. Palimanan
sign pada pekerja sebuah industri glasware di Cirebon sendiri telah mengganti rambu-rambu
Kota Tangerang. Dimana perbedaan hasil K3 versi lama atau rusak diganti dengan
pemasangan (safety sign) rambu-rambu K3 rambu-rambu K3 dengan versi terbaru.
menyebabkan peningkatan nilai posttestkedua Tujuannya agar rambu-rambu K3 efektif
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan dalam penyampaian pesan kepada pekerja
kelompok kontrol, meskipun kelompok serta diharapkan rambu-rambu K3 menjadi
kontrol tidak diberikan treatment ternyata media pengingat untuk menggunakan APD
nilai posttest naik 6,3% yang terjadi karena dan memberi peringatan agar karyawan lebih
pengaruh dari pemasangan rambu-rambu K3 hati-hati.
yang dipasang pada suatu area yang Berdasarkan hasil penelitian keberadaan
berpengaruh terhadap dua kelompok berbeda. rambu-rambu K3 di PT ITP Tbk. Palimanan
Penelitian ini sejalan dengan teori yang Ciebon khususnya di bagian produksi yang
dikemukakan oleh Goestsch dalam Syaaf jumlahnya sangat banyak dan sudah
(2008) dalam Sipayung, et.al, menyatakan memenuhi kriteria didukung dengan
salah satu hal yang dapat meningkatkan ketersediaan APD yang cukup lengkap
efektifitas rambu-rambu K3 adalah ganti memberikan dampak yang positif terhadap
rambu, poster, dan alat bantu visual lainnya kepatuhan penggunaan APD khususnya pada
secara periodik. Pesan visual yang terlalu karyawan departemen produksi plant 9 dan 10
lama digunakan lama kelamaan akan menyatu unit burning and cooling di PT ITP Tbk.
dengan latar dan tidak dikenali lagi. Dalam Palimanan Cirebon.
penelitian yang dilakukan oleh Sipayung,
et.al, (2015), menunjukkan bahwa dari 44 SIMPULAN DAN SARAN
pekerja diperoleh responden yang Simpulan
menyatakan rambu-rambu K3 baik dengan Berdasarkan hasil penelitian dengan uji
perilaku pekerja aman sebanyak 14 orang chi square didapatkan ρ value= 0,022 < α
(32,6%) dan terhadap perilaku pekerja tidak (0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan
aman sebanyak 29 orang (67,4%), dan antara rambu-rambu keselamatan dan
responden yang menyatakan rambu-rambu K3 kesehatan kerja dengan kepatuhan
tidak baik dengan perilaku pekerja yang aman penggunaan alat pelindung diri pada
sebanyak 1 orang (100%), hal tersebut karyawan departemen produksi unit burning
dikarenakan keberadaan rambu-rambu K3 and cooling plant 9 dan 10 di PT ITP Tbk.
tersebut masih belum menyentuh para pekerja Palimanan Cirebon.
untuk membenahi atau mengarahkan perilaku
kerja yang aman dan rambu-rambu K3 yang
Saran PT Indocement Tunggal PrakarsaTbk.
Palimanan Cirebon. 2016 . Profil
1. Bagi Perusahaan Perusahan.
Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dan Pusat data dan informasi Kementerian
pertimbangan bagi perusahaan dalam Kesehatan RI.2015. Situasi Kesehatan
pengelolaan rambu-rambu K3 agar Kerja.
rambu-rambu K3 tetap dalam kondisi
baik sehingga pesan yang ada di Puspaningrum, M. 2016. Analisis Faktor
rambu-rambu K3 dapat tersampaikan
Yang Mempengaruhi Tingkat
dengan efektif dan efisien selain itu
KepatuhanPenggunaan Alat Pelindung
perlu ditingkatkan kepatuhan
Diri (APD) Pada PekerjaBagian Tabung
karyawan terhadap penggunaan APD
Gas Liquified Petroleum Gas (LPG).
agar lebih patuh dan terbangun Skripsi. Makasar : Fakultas Kedokteran
budaya keselamatan dan kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar.
kerja.
2. Bagi Institusi Pendidikan Ruhyadi & Chandra, E. 2008. Faktor-Faktor
Hasil penelitian ini diharapkan Yang Berhubungan Dengan Perilaku
bisa menjadi bahan referensi untuk Kepatuhan Penggunaan APD Pada
penelitian selanjutnya dan bisa lebih Karyawan Bagian Press Shop Di PT.
dikembangkan lagi. Almasindo II Kabupaten Bandung Barat
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Kartika.
Diharapkan untuk peneliti STIKes Ahmad Yani. Bandung.
selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian yang telah dilaksanakan Sipayung, Lubis dan Syahri. 2015. Hubungan
oleh penulis. Promosi Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) DenganPerilaku Aman (Safe
DAFTAR PUSTAKA Behavior) Pada Karyawan Bagian
Afianto, Ma’ruf, Dewi. 2016. Hubungan ProduksiPengolahan Minyak Sawit Di
antara Pengetahuan dan Sikap PTPN IV Kebun Dolok Ilir.
dengan Tindakan Pekerja dalam
Bekerja sesuai Safety Sign Boards
yang Terpasang. Publikasil
Ilmiah. Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Jember.

Mariyanto, Kuriawan dan Widjasena.


2014. Perbedaan Antara Praktik
Penggunaan APD Sebelum
Dengan Sesudah
Sosialisasi Safety Sign Pada
Pekerja Sebuah Industri Glasware
Di Kota Tangerang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat FKM
UNDIP. 2,3.

Notoadmojo, S. 2003. Pendidikan dan


Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
Jakarta

You might also like