Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN

METODE JOB ORDER COSTING


(Studi Pada UD Tiban Jaya Rotan Malang)

Mochammad Ariq Akhdan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang
Email : akhdanariq@gmail.com
Pembimbing : Toto Rahardjo SE., MM.

ABSTRACT

This research is a descriptive case study at UD Tiban Jaya Rotan Malang. The company
manufactures home furniture household made of rattan. This study aims to determine the
calculation of the cost of production, especially in the product of kursi rotan putri dan kursi
rotan gentongduring the month of October 2016.

UD Tiban Jaya Rotan Malang perform production when there is an order from a
customer, but in practice the bookkeeping company does not have a clear record of the
transactions that occur in the company, so that in the calculation of the cost of production is
less precise. In calculating the cost of production, there are several transactions that have
not been taken into account by the company, especially on overhead costs such as catering
employees, employee incentive costs, the cost of property taxes, maintenance costs and
depreciation costs. Therefore, based on the shape of the production costs of production
activity calculation of cost of production in accordance with use Job Order Costing Method.
Job Order Costing method using a base allocation of production volume in the form of the
number of sets of products.

The results showed that there are significant differences, namely cost of production is
lower than calculated by the company Job Order Costing method. Therefore, improvement of
methods of calculation of the cost of production at UD Tiban Jaya Rotan Malang will be very
useful in terms of policy strategy of the company is more precise in determining the selling
price of products on the market and the determination of the expected profit.

Keywords: Production Costs, Cost of Production, Job Order Costing

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi


kasus pada UD Tiban Jaya Rotan Malang. Perusahaan ini memproduksi furniture rumah
tangga yang terbuat dari Rotan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga
pokok produksi khususnya pada produk kursi teras putri dan gentong selama bulan Oktober
2016.
UD Tiban Jaya Rotan Malang melakukan produksi ketika ada pesanan dari pelanggan,
namun dalam praktek pembukuannya perusahaan belum memiliki catatan yang jelas
mengenai transaksi yang terjadi di perusahaan, sehingga dalam perhitungan harga pokok
produksi masih kurang tepat. Dalam perhitungan harga pokok produksi terdapat beberapa
transaksi yang belum diperhitungkan oleh perusahaan khususnya pada biaya overhead pabrik
seperti konsumsi pegawai, biaya insentif pegawai, biaya pajak bangunan, biaya perawatan
mesin dan biaya penyusutan. Oleh karena itu, berdasarkan bentuk aktivitas produksi biaya
produksi dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang sesuai dengan menggunakan
metode Job Order Costing. Metode Job Order Costing menggunakan basis alokasi volume
produksi berupa jumlah set produk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan, yaitu harga pokok
produksi yang dihitung oleh perusahaan rendah dibandingkan menggunakan metode Job
Order Costing. Oleh karena itu, perbaikan metode perhitungan harga pokok produksi pada
UD Tiban Jaya Rotan Malang akan sangat berguna dalam kaitannya dengan kebijakan
strategi perusahaan yang lebih tepat dalam penentuan harga jual produk di pasar dan
penentuan profit yang diharapkan.

Kata Kunci: Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi, Job Order Costing

PENDAHULUAN
Usaha mikro, kecil dan menengah UD Tiban Jaya Rotan merupakan salah
(UMKM) dapat dikatakan sektor ini satu usaha kecil yang berada di kota
merupakan salah satu tulang punggung Malang yang bergerak di bidang kerajinan.
dalam perekonomian nasional. Hal ini UD Tiban Jaya Rotan berlokasi di Jalan
dikarenakan usaha mikro, kecil dan Pahlawan No. 249A, Balearjosari
menengah (UMKM) memiliki ketahanan Blimbing Kota Malang. UD Tiban Jaya
dalam menghadapi arus perekonomian Rotan memproduksi beberapa furniture
nasional yang saat ini sedang tersendat dan asesoris seperti sketsel, sofa tamu,
dikarenakan penurunan nilai tukar rupiah. kursi teras, craft, dan lain-lain yang terbuat
UMKM dapat bertahan disebabkan dari rotan. Bahan baku yang digunakan
UMKM pada umumnya bermain di pasar dalam memproduksi furniture dan asesoris
lokal, sehingga tidak begitu terpengaruh ini terdiri dari rotan, synthesis, alumunium
oleh penurunan nilai tukar rupiah. dan kayu yang diperoleh dari berbagai
Koperasi dan Usaha mikro, kecil dan daerah seperti Surabaya, Pasuruan,
menengah (UMKM) merupakan tulang Gresik, dan di daerah Malang sendiri.
punggung yang tidak dipengaruhi Dalam memproduksi barang, UD Tiban
kestabilan pasar ekspor karena bermain di Jaya Rotan menggunakan sistem pesanan.
lingkup lokal dan aman dari resesi. Hal ini
Dalam persaingan bisnis yang ketat
dapat dilihat pada tahun 1998-2004
ini, suatu perusahaan harus mampu
industri ekonomi yang menjadi penopang
menghadapi tantangan-tantangan dalam
dikala resesi adalah industri koprasi dan
dunia bisnis untuk bertahan dalam
UMKM. APBN pada saat itu sebanyak
menghadapi persaingannya. Selain itu
300 triliyun rupiah dan industri UMKM
perusahaan harus mampu berkembang
mulai didongkrak, dan hasilnya industri
agar mampu menghadapi pesaing-pesaing
UMKM mampu merangkak naik dan
baru yang mulai bermunculan. Untuk
berkembang pesat.
bertahan dalam situasi tersebut suatu
perusahaan dituntut untuk meningkatkan
produktifitasnya sehingga hal ini akan terdiri dari 3 yaitu biaya bahan baku
berpengaruh tingginya pendapatan yang langsung (direct material), biaya tenaga
diterima oleh perusahaan. Selain itu kerja langsung (direct labor), biaya
kejelian seorang manajer dalam kaitannya overhead pabrik (manufacturing
untuk pengambilan keputusan terutama overhead). Semua informasi biaya yang
dalam penentuan-penentuan biaya juga berkaitan dengan produksi akan
dirasa sangat penting dikarenakan biaya ini dikumpulkan dan kemudian
akan mempengaruhi besarnya laba yang dikelompokkan dalam tiga komponen
didapat oleh suatu perusahaan. Untuk tersebut untuk selanjutnya diperhitungkan
memastikan sebuah perusahaan dalam harga pokok produksi.
memperoleh laba, manajemen perusahaan
harus merencanakan dan mengendalikan Haga Jual suatu produk dipengaruhi
dengan baik dua faktor penentu laba yaitu beberapa hal antara lain harga pokok
pendapatan dan biaya (Devianti, 1:2010). produksi, biaya oprasional dan laba yang
Dapat dikatakan bahwa tujuan utama diinginkan oleh perusahaan. Perhitungan
sebuah perusahaan berdiri adalah untuk harga pokok produksi yang tepat akan
memperoleh laba yang maksimum. membantu perusahaan dalam keputusan
penentuan harga jual dari suatu produk
Pemahaman tentang perilaku biaya perusahaan. Harga pokok produksi dapat
harusnya sudah dikuasai oleh seorang digunakan sebagai pengendalian biaya-
manajer dalam kaitannya untuk biaya yang berhubungan dengan produksi
pengambilan beberapa keputusan. Manajer seperti biaya bahan baku, biaya tenaga
yang tidak menguasai pemahaman tentang kerja dan biaya overhead pabrik, sehingga
perilaku biaya tentu saja akan mengalami informasi mengenai harga pokok produksi
kesulitan dalam pengambilan keputusan ini akan membantu seorang manajer dalam
yang berhubungan dengan perencanaan, kaitannya untuk melakukan pengambilan
pengendalian biaya dan evaluasi kinerja. keputusan akan perolehan laba yang
Semua perusahaan di dunia sangat diinginkan oleh perusahaan. Raiborn, et al
membutuhkan analisa perilaku biaya, baik (56: 2011) mengatakan bahwa “Harga
itu perusahaan manufaktur, perusahaan pokok produksi merupakan total biaya
jasa maupun perusahaan nirlaba. produksi barang yang telah selesai
Pengklasifikasian biaya dalam perusahaan dikerjakan dan ditransfer ke dalam
terdiri atas beberapa macam tergantung persediaan barang jadi dalam suatu
hubungan antara biaya dengan produk, periode”.
volume produksi, departemen dan pusat
biaya, periode akuntansi dan pengambilan Terdapat beberapa macam metode
keputusan. Dalam perusahaan manufaktur, yang dapat diterapkan oleh perusahaan
terdapat biaya produksi yang dirasa sangat dalam kaitannya untuk menentukan
penting untuk dianalisa oleh manajer. penentuan harga pokok produksi
Biaya produksi merupakan seluruh biaya perusahaan. Salah satu metode yang dapat
yang dikorbankan perusahaan untuk diterapkan adalah metode pesanan atau
mendapat atau memproduksi barang. metode job order costing. Melalui metode
Menurut Garrison et al (38:2008), dalam Job Order Costing, perusahaan akan dapat
perusahaan manufaktur, biaya produksi menelusuri biaya-biaya untuk setiap
pesanan. Selain itu penggunaan metode Berdasarkan penjelasan yang telah
Job Order Costing adalah untuk dipaparkan maka penulis melakukan
memperbaiki perhitungan harga pokok penelitian dengan judul “PERHITUNGAN
produksi yang digunakan oleh perusahaan HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN
dengan mempertimbangkan persediaan METODE JOB ORDER COSTING
bahan baku langsung, perbaikan pada (STUDI PADA UD TIBAN JAYA
perhitungan biaya tenaga kerja langsung ROTAN MALANG)”.
dengan memperhatikan jumlah unit yang
diproduksi untuk setiap aktivitas, dan TINJAUAN PUSTAKA
penelusuran biaya overhead pabrik. Pengertian Akuntansi Biaya
Tujuan utama dari akuntansi adalah
Dalam praktik perhitungan harga memberi informasi kepada pihak yang
pokok produksinya, UD Tiban Jaya Rotan membutuhkan akan informasi mengenai
memiliki beberapa kekurangan keuangan. Menurut Mulyadi (2010:7),
dikarenakan dalam pelaporannya UD akuntansi biaya merupakan suatu proses
Tiban Jaya Rotan belum memiliki catatan yang mencakup pencatatan, penggolongan,
yang jelas mengenai biaya produksi baik peringkasan dan penyajian biaya
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan pembuatan dan penjualan produk atau jasa,
dan biaya overhead pabrik menyebabkan dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
tidak dapat diketahui secara tepat biaya – terhadapnya dan objek kegiatan akuntansi
biaya yang telah dikeluarkan. Selain itu biaya. Sedangkan Carter (2009:11)
,beberapa biaya yang belum dimasukkan mengatakan bahwa, akuntansi biaya
dalam komponen biaya produksi, sehingga digunakan sebagai perhitungan biaya
hal ini berpengaruh pada perhitungan output yang dijual selama suatu periode,
harga pokok produksi. Serta dalam untuk perhitungan laba sendiri keseluruhan
perhitungan biaya overhead pabrik, UD biaya akan dikaitkan dengan pendapatan
Tiban Jaya Rotan Malang masih dari perusahaan tersebut. Akuntansi biaya
menggunakan metode yang sederhana membantu perusahaan dalam pencapaian
dikarenakan catatan mengenai transaksi tujuannya untuk memperoleh laba yang
yang ada dirasa belum lengkap sehingga maksimal.
dalam perhitungan harga pokok produksi
masih kurang tepat. Untuk membantu Pengertian Biaya
dalam permasalahan tersebut, maka Menurut Mulyadi (2010:7), dalam
diperlukan adanya proses perhitungan arti luas biaya adalah pengorbanan sumber
mengenai biaya produksi yang akurat. ekonomi yang diukur dalam satuan uang,
Metode yang peneliti usulkan untuk yang telah terjadi atau yang kemungkinan
digunakan oleh UD Tiban Jaya Rotan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
dalam perhitungan biaya produksi dapat Sedangkan dalam arti sempit, biaya
menggunakan metode biaya pesanan (Job diartikan sebagai pengorbanan sumber
Order Costing). Karena dengan ekonomi untuk memperoleh aktiva.
menggunakan metode tersebut, maka Carter (2009:2) mendefinisikan
pemilik usaha dapat mengawasi biaya – biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran atau
biaya dalam menghasilkan produk tiap pengorbanan yang dilakukan untuk
pesanan. menjamin perolehan manfaat. Dalam
akuntansi keuangan, pengeluaran atau kategori. Contoh yang termasuk biaya
pengorbanan pada tanggal akuisisi overhead adalah :
dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau 1. Perlengkapan (Supplies)
aset lain yang terjadi pada saat ini atau di 2. Bahan tidak langsung
masa yang akan datang. 3. Biaya lembur tenaga kerja
langsung
Biaya Produksi
Dalam perusahaan manufaktur Pengertian Harga Pokok Produksi
terdapat beberapa macam biaya salah Untuk mengetahui harga jual suatu
satunya biaya produksi.. Garrison et all produk dalam perusahaan manufaktur,
(38:2008) mengatakan bahwa biaya pertama-tama yang harus diketahui adalah
produksi bagi sebagian perusahaan harga pokok produksi produk yang akan
manufaktur dibagi kedalam tiga kategori dijual tersebut. Garrison, et all (2008:61)
besar, yaitu bahan langsung (direct mengatakan bahwa “Harga pokok
material), tenaga kerja langsung (direct produksi merupakan biaya produksi suatu
labor), dan biaya overhead pabrik produk yang berkaitan dengan barang-
(manufacturing overhead) barang yang diselesaikan dalam periode
a. Bahan langsung (direct material) tertentu”. Sedangkan Horngren, et al.
Bahan langsung menurut Hansen dan (2008:45), harga pokok produksi adalah
Mowen (2012:50) adalah bahan yang biaya barang yang dibeli untuk diproses
dapat ditelusuri secara langsung pada sampai selesai baik sebelum maupun
barang atau jasa yang sedang selama periode akuntansi berjalan.
diproduksi. Total biaya bahan baku
yang digunakan dapat dihitung Metode penentuan Harga Pokok Produksi
sebagai berikut : Metode penentuan harga pokok
Total BBB = Jumlah (Kuantitas produksi merupakan cara untuk
BBB) x Harga satuan BB memperhitungkan unsur-unsur biaya
b. Tenaga kerja langsung (direct labor) kedalam harga pokok produksi. Menurut
Tenaga kerja langsung menurut Garrison, et al. (2008: 180) menjelaskan
Hansen dan Mowen (2012:51) adalah bahwa dalam penentuan harga pokok
tenaga kerja yang dapat ditelusuri produksi terdapat 2 metode yaitu metode
secara langsung pada barang atau jasa biaya berdasarkan proses (Process
yang sedang diproduksi. Total biaya Costing) dan biaya berdasarkan pesanan
bahan baku yang digunakan dapat (Job Order Costing).
dihitung sebagai berikut : 1. Biaya berdasarkan Proses (Process
Total BTKL = Jumlah Karyawan x Costing)
Upah per Hari x Lama Produksi Prosedur biaya yang digunakan
c. Biaya overhead pabrik untuk perhitungan biaya produksi
(manufacturing overhead) tergantung pada jenis operasi
Menurut Hansen dan Mowen pabrikasi yang diterapkan. Untuk
(2012:51) biaya overhead pabrik industi yang bersifat masal dan terus
adalah semua biaya produksi selain menerus (continues) dapat digunakan
bahan langsung dan tenaga kerja metode biaya berdasarkan proses
langsung dikelompokkan dalam satu (process costing). Biaya berdasarkan
proses merupakan metode yang 2. Spesifikasi dan bentuk produk
diterapkan pada perusahaaan yang tergantung pada pemesan
memproduksi banyak unit dalam satu 3. Pencatatan biaya produksi masing-
produk (homogen). (Garrison, et al, masing pesanan dilakuka pada
2008: 185). kartu biaya pesanan secara
Menurut Bastian Bustami Dkk, terperinci untuk masing-masing
(2010: 91) ada beberapa karakteristik pesanan
penentuan biaya proses: 4. Total biaya produksi tiap elemen
1. Aktivitas produksi bersifat terus biaya dihitung setelah pesanan
menerus. selesai
2. Produksi bersifat massa dengan 5. Biaya per unit dihitung dengan
tujuan mengisi persediaan yang membagi total biaya produksi yang
siap dijual terdiri dari bahan baku langsung,
3. Produk yang dihasilkan dalam tenaga jerja langsung dan biaya
suatu departemen atau pusat biaya overhead dibebankan, dengan total
relatif homogen dan berdasarkan unit yang dipesan
standar. 6. Akumulasi biaya pada umumnya
4. Biaya debebankan kesetiap unit menggunakan biaya normal
dengan membagi total biaya yang 7. Produk yang telah diselesaikan
dibebankan ke pusat biaya dengan dapat disimpan digudang atau
total unit yang diproduksi. langsung diserahkan pada pemesan.
5. Pengumpulan Biaya dilakukan
berdasarkan periode tertentu Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
2. Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Menurut Daljono (2011: 35) pada
Order costing) metode harga pokok pesanan, yang
Menurut Garrison, et al menjadi objek biaya (cost object) adalah
(2008:185), biaya berdasarkan unit produk individual, batch, atau
pesanan merupakan metode yang kelompok produk dalam satu job.
diterapkan pada perusahaan yang Umumnya manajer menghendaki adanya
memproduksi banyak produk yang informasi tentang berapa harga pokok
berbeda (heterogen) dalam suatu produk untuk setiap jenis produk/
periode. Biaya diakumulasikan kelompok atau setiap kelompok pesanan,
berdasarkan pesanan yang telah karena setiap pesanan/kelompok/job
diselesaikan. Biaya per unit dihitung tersebut memiliki spesifikasi yang
melaluui pembagian jumlah biaya berbeda.
pekerjaan dengan unit yang
diproduksi. METODE PENELITIAN
Karakteristik biaya pesanan Jenis penelitian yang digunakan
menurut Bastian Bustami dkk adalah penelitian deskriptif dengan
(60:2010) adalah : menggunakan pendekatan studi kasus.
1. Sifat prosesproduksi yang Metode pengumpulan data dengan cara
dilakukan terputus-putus dan melakukan observasi secara langsung pada
tergantung pada pesanan yang UD Tiban Jaya Rotan Malang. Data serta
diterima
informasi didapat dengan cara wawancara perusahaan dan menurut Job Order
dan diskusi. Costing masing-masing adalah:
1. Produk Kursi Teras Putri
Objek dalam penelitian ini adalah
UD Tiban Jaya Rotan Malang yang
Tabel 1
berlokasi di Jalan Pahlawan No 249a
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Kecamatan Balearjosari Kota Malang Produk Kursi Teras Putri
Jawa Timur. Periode penelitian akan
dilaksanakan pada bulan Oktober 2016.
Produk Jenis
Objek yang digunakan sebagai bahan Deskripsi
Perusahaan JOC
penelitian adalah semua unsur biaya yang BBB 466.000 466.000
berkaitan dengan proses produksi pada BTKL 225.000 225.000
produk kursi teras putri dan kursi teras BOP 61.990 97.518
gentong yang digunakan dalam penentuan Total 752.990 788.518
harga pokok produksi.
2. Produk Kursi Teras Gentong
Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis Tabel 2
deskriptif kuantitatif. Tahapan dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi
penelitian adalah sebagai berikut: Produk Kursi Teras Gentong

1. Pengumpulan data
Perhitungan menurut
2. Pengumpulan dan Pengelompokan Deskripsi
Perusahaan JOC
Biaya BBB 592.330 592.330
3. Analisis Harga Pokok Produksi dengan BTKL 330.000 330.000
Metode yang Digunakan oleh BOP 61.990 97.518
Perusahaan. Total 983.990 1.019.518
4. Analisis harga pokok produksi dengan
Metode Job Order Costing. Dari kedua tabel tersebut, terdapat
5. Analisis perolehan laba dengan perbedaan hasil perhitungan harga pokok
membandingkan antara perhitungan produksi menurut perusahaan dengan
perusahaan dan perhitungan Job perhitungan harga pokok produksi
Order Costing. menurut Job Order Costing. Penyebab
6. Penyajian data, implikasi dan perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan
keterbatasan. dalam pengelompokan dalam biaya
7. Penarikan kesimpulan dan pemberian overhead pabrik (BOP) dimana terdapat
saran. beberapa biaya yang tidak dimasukkan
dalam perhitungan seperti biaya
HASIL PENELITIAN penyusutan gedung, penyusutan mesin dan
Dari hasil penelitian mengenai penyusutan peralatan. Besarnya harga
perhitungan harga produksi pada produk pokok produksi produk kursi teras putri
kursi rotan putri dan kursi teras gentong menurut perusahaan dan job order costing
pada UD Tiban Jaya Rotan Malang, masing-masing adalah Rp 752.990,00 dan
ditemukan harga pokok produksi menurut Rp 788.518,00; dengan selisih Rp
35.528,00. Sedangkan harga produksi
kursi teras gentong menurut perusahaan costing yang dikarenakan perhitungan
job order costing adalah Rp 983.990,00 perusahaan masih belum memasukkan
dan Rp 1.019.518,00; dengan selisih Rp beberapa biaya yang seharusnya
35.528,00. perhitungkan dalam biaya overhead
Menurut perhitungan laba (rugi), pabrik.
ditemukan laba dari masing-masing 3. Laba yang diperoleh menurut
produk kursi rotan putri dan kursi teras perhitungan perusahaan lebih besar
gentong menurut perusahaan dan job order dari perhitungan menurut Job order
costing adalah: costing, sehingga dapat dikatakan
Tabel 3 bahwa perkiraan laba yang selama ini
Perhitungan Laba (Rugi) Menurut diterima perusahaan tidak sesuai
perhitungan Perusahaan dan JOC dengan realita.
4. Perusahaan masih menganggap
Deskripsi Jenis Produk perhitungan dengan menggunakan
laba Putri Gentong metode job order costing terlalu sulit
Perusahaan 125.431 194.426 untuk diterapkan dalam perusahaan
JOC 89.921 168.903 dikarenakan perusahaan sudah cukup
Selisih 35.510 25.523 puas dengan sistem yang mereka buat
karena sudah memberikan keuntungan
Dari Tabel diatas, ditemukan bahwa dalam perusahaan.
Besarnya laba yang diperoleh per produk
untuk produk kursi teras putri menurut Keterbatasan Penelitian
perusahaan dan job order costing adalah 1. Data mengenai beberapa informasi
Rp 125.431,00 dan Rp 89.921,00; dengan biaya didapat melalui wawancara
selisih Rp 35.510,00. Sedangkan Besarnya langsung yang mengandalkan ingatan
laba yang diperoleh per produk untuk dari pemilik perusahaan sehingga
produk kursi teras gentong menurut terdapat beberapa data biaya yang
perusahaan dan job order costing adalah tidak sesuai dengan sesungguhnya.
Rp 194.426,00 dan Rp 168.903,00; dengan 2. Kurangnya catatan-catatan mengenai
selisih Rp. 25.523,00. laporan biaya terdahulu dan laporan
mengenai waktu pengerjaan suatu
Implikasi Penelitian produk, jam kerja mesin, dan
Dalam hasil penelitian perhitungan semacamnya membuat perhitungan
harga pokok produksi pada UD Tiban biaya produksi menggunakan
Jaya Rotan Malang, terdapat beberapa predetermined overhead rate tidak
temuan yaitu: dapat dilakukan dengan baik sehingga
1. Perhitungan biaya menurut perusahaan dalam perhitungan biaya overhead
dirasa sangat sederhana dikarenakan dirasa masih belum tepat.
belum adanya catatan secara formal
mengenai biaya-biaya yang KESIMPULAN
dikeluarkan dalam perusahaan. Berdasarkan penelitian mengenai
2. Terdapat perbedaan antara perhitungan proses perhitungan harga pokok produksi
harga pokok produksi menurut terhadap produk kursi teras rotan jenis
perusahaan dengan metode job order putri dan kursi teras rotan jenis gentong
pada UD Tiban Jaya Rotan Malang,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : SARAN
1. UD Tiban Jaya Rotan Malang belum Dari penelitaian perhitungan harga
memiliki catatan pembukuan yang pokok produksi dari produk kursi teras
jelas mengenai transaksi yang terjadi putrid dan kursi teras gentong pada UD
dalam perusahaan, sehingga dalam Tiban Jaya Rotan Malang, maka penulis
perhitungan biaya-biaya yang memberikan saran sebagai berikut:
berkaitan dengan harga pokok Bagi Perusahaan:
produksi perusahaan masih terdapat 1. UD Tiban Jaya Rotan Malang
kekurangan. hendaknya melakukan pembukuan
2. Dalam perhitungan harga pokok atas semua transaksi yang terjadi
produksi, terdapat beberapa biaya dalam perusahaan, sehingga
yang berkaitan dengan produksi yang memudahkan perusahaan dalam
belum dimasukkan dalam perhitungan menelusuri informasi-informasi
harga pokok produksi. Dapat dilihat yang berkaitan dengan keuangan
dalam perhitungan harga pokok perusahaan.
produksi perusahaan pada biaya 2. UD Tiban Jaya Rotan Malang
overhead pabrik, perusahaan hanya dapat melakukan
memasukkan biaya bahan penolong pengidentifikasian dan
dan biaya lain-lain yang terdiri dari pengelompokan biaya produksi
biaya listrik dan air, biaya pulsa terlebih dahulu sebelum melakukan
telepon dan biaya bahan bakar mesin. perhitungan harga pokok produksi,
Sedangkan biaya-biaya seperti biaya sehingga perhitungan harga pokok
konsumsi pegawai, biaya insentif produksi bisa lebih akurat.
pegawai, biaya pajak bangunan, biaya 3. UD Tiban Jaya Rotan Malang
perawatan mesin dan biaya sebaiknya lebih memperhatikan
penyusutan masih belum dimasukkan biaya-biaya produksi lain yang
dalam perhitungan harga pokok berkaitan dengan kegiatan produksi
produksi. seperti biaya overhead pabrik,
3. Berdasarkan hasil perhitungan karena hal ini akan berpengaruh
hitungan harga pokok produksi terhadap besarnya harga pokok
produk kursi teras rotan jenis putri produksi dari suatu produk
dan kursi teras rotan jenis gentong, sehingga akan mempengaruhi
terdapat selisih antara pehitungan besarnya laba perusahaan.
harga pokok produksi antara Bagi Peneliti:
perusahaan dengan metode yang 1. Mencari objek penelitian dengan
diusulkan yaitu Job Order Costing. karakteristik dan permasalahan
4. Berdasarkam hasil perhitungan laba yang berbeda seperti perusahaan
produk kursi teras rotan jenis putri jasa untuk mengetahui perbedaan
dan kursi teras rotan jenis gentong, harga pokok produksi sehingga
terdapat selisih antara pehitungan laba dapat dilihat pengaruhnya terhadap
antara perusahaan dengan metode harga jual dan laba.
yang diusulkan yaitu Job Order 2. Menggunakan metode-metode
Costing. penelitian yang lebih beragam dan
sesuai dengan bentuk usaha, Djohari Marisa. 2010. Analisis Penerapan
produk yang diproduksi dan proses Perhitungan Harga Pokok Produksi
produksi dari objek yang diteliti. Mesin Power Teaser Berdasarkan
3. Memilih objek penelitian yang Job Order Costing Pada Bengkel
sudah melakukan pengelolaan Las Kribo. (Online).
keuangan keuangan sesuai standar https://eprints.uns.ac.id/. (Diakses
akuntansi untuk melengkapi data- 8 Oktober 2016)
data yang dibutuhkan dalam
perhitungan harga pokok produksi. Garrison Ray H, Eric W, Noreen, Peter C,
Brewer. 2008. Akuntansi
DAFTAR PUSTAKA Manajerial . Salemba Empat,
Jakarta.
Bustami Bastian.& Nurlela. 2010.
Akuntansi Biaya. Graha Ilmu: Hansen, Don R. Maryanne M Mowen.
Yogyakarta 2012 Management Accounting,
7th. Diterjemahkan oleh Tim
Carter, William K dan Milton F Usry. Penerjemah Penerbit Salemba.
2006. Cost Accounting. Edisi Tiga Akuntansi Manajemen, Edisi 8.
Belas. Salemba Empat, Jakarta. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Cecily A. Raiborn, Michael R. Kinney. Horngren Charles T., Datar, Srikant M.,
2011. Akuntansi Biaya: Dasar dan Foster George. 2008. Akuntansi
Perkembangan Edisi Ketujuh. Biaya : Pendekatan Manajerial.
Salemba Empat, Jakarta. Erlangga, Jakarta.

Cristie Ollin Thia Priscilla. 2014. Hutagalung Dumaria Julia Angeline. 2009.
Penghitungan Biaya Produksi Analisis Furniture Rotan : Studi
dengan Metode Job Order Costing Kasus di CV Chandra Rattan
Sebagai Dasar Penetapan Harga Cirebon, Jawa Barat. (Online)
Jual (Studi Kasus Pada Harry repository.ipb.ac.id (diakses pada
Handmade Shoes Malang). tanggal 8 Oktober 2016)
(Online) jimfeb.ub.ac.id (diakses
pada tanggal 8 Oktober 2016) Mulyadi . 2010 . Akuntansi Biaya:
Penentuan Harga Pokok dan
Daljono.2011. Akuntansi Biaya. Pengendalian Biaya. UPP-STIM-
Penentuan Harga Pokok dan YKPN, Yogyakarta.
Pengendalian. Penerbit: BP
UNDIP, Semarang. Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian.
Balai Aksara. Jakarta.
Devianti. 2010. Analisis Pengaruh Harga
Pokok Produksi CPO Terhadap Salindeho Erni Rosiani. 2015. Analisis
Penentuan Harga Jual CPO Pada Perhitungan Harga Pokok Produksi
Mutiara Ungu. Skripsi http; Pada UD The Sweetest Cookie
suci.ac.id. Diakses 8 Oktober 2016. Manado.(Online)
ejournal.unsrat.ac.id Jurnal EMBA
Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal 26-33
(diakses pada tanggal 7 Oktober
2016)

Schermerhorn. 1996, Management, John


Wiley & Son, Fifth edition. New
York.

Sekaran Uma. 2003. Metode Penelitian


Untuk Bisnis. Salemba 4. Jakarta

Setiawan Hendra, Manurung Tarida


Marlin S., Yunita. 2010. Evaluasi
Penerapan Metode Job Order
Costing Dalam Penentuan Harga
Pokok Produksi (Studi Kasus Pada
PT Organ Jaya). Jurnal Ilmiah
Ranggading. Bogor.

Siregar Baldric, Suripto, Bambang et. al.


2013. Akuntansi Manajemen.
Salemba Empat, Jakarta

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan RND,
Alfabeta. Bandung.
Usry Milton F. dan Hammer Lawrence H.
1997. Akuntansi Biaya
Perencanaan dan Pengendalian.
Erlangga. Jakarta

You might also like