UNIKOM - Rifky Ardiansyah - Jurnal

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

KERJASAMA TRILATERAL (INDONESIA-MALAYSIA-FILIPINA)

MELALUI PROGRAM TRILATERAL MARITIME PATROL


INDOMALPHI UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN MARITIM DI
LAUT SULU-SULAWESI
(TAHUN 2016-2019)

Rifky Ardiansyah
Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Jalan
Dipatiukur No. 112-114, Bandung, 40132, Indonesia
Email: kirimkerifky@yahoo.com

Abstract

This study aims to determine Trilateral Cooperation (Indonesia, Malaysia, Philippines)


through the Trilateral Maritime Patrol Indomalphi (TMPI) program in the Sulu-Celebes Sea in
2016-2019. In this collaboration there are three programs of patrol activities that directly
implement actions from coordinated patrols between Indonesia, Malaysia and the Philippines in
the Sulu Sea – Celebes sea. The program is like carrying out the Port Visit of Indomalphi in
carrying out joint patrols and carrying out joint military exercises between the Indonesian,
Malaysian and Philippine military.
The researcher also analyzed the constraints of cooperation for each country, the
obstacles faced by Indonesia, Malaysia and the Philippines, and the results of trilateral
cooperation in the Sulu-Sulawesi Sea. The theory used by researchers is the theory of
International Relations, International Cooperation and Transnational Organized Crime. The
research method uses qualitative research methods. Most of the data collected is through library
studies, online data tracking and documentation. Research was conducted at the Indonesian
Center for Strategic and International Studies (CSIS) and the Indonesian Institute of Sciences
Library.
The results of the study show that the collaboration between Indonesia, Malaysia and the
Philippines in the Sulu-Celebes Sea since 2016 has yielded good results for each country such as
the decreasing crime rate in the Sulu Sea-Celebes and this collaboration also has a direct impact
on maritime security in Sulu-Celebes Sea area.

Keywords: Trilateral Cooperation, Trilateral Maritime Patrol Indomalphi, Sulu-Celebes Sea

1
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kerjasama Trilateral (Indonesia, Malaysia,


Filipina) melalui program Trilateral Maritime Patrol Indomalphi (TMPI) di Laut Sulu-Sulawesi
tahun 2016-2019. Di dalam kerjasama ini terdapat tiga program kegiatan patroli yang secara
langsung mengimplementasikan aksi dari patroli terkoordinasi diantara Indonesia, Malaysia dan
Filipina di laut Sulu – Sulawesi. Program tersebut seperti dilakukannya kegiatan Port Visit
Indomalphi dalam melaksanakan patroli gabungan dan melaksanakan latihan militer gabungan
diantara militer Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Peneliti juga menganalisa kendala dari kerjasama bagi masing-masing negara, kendala
yang dihadapi oleh Indonesia, Malaysia dan Filipina, dan hasil dari kerjasama trilateral di Laut
Sulu-Sulawesi. Teori yang peneliti gunakan adalah teori Hubungan Internasional, Kerjasama
Internasional dan Transnational Organized Crime. Metode penelitian menggunakan metode
penelitian kualitatif. Sebagian besar data yang dikumpulkan adalah melalui studi kepustakaan,
penelusuran data online dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Centre for strategic and
international studies (CSIS) Indonesia dan Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya kerjasama antara Indonesia, Malaysia
dan Filipina di Laut Sulu-Sulawesi semenjak tahun 2016 telah memberikan hasil yang baik bagi
masing-masing negara seperti menurunnya tingkat kejahatan di laut Sulu-Sulawesi dan
kerjasama ini juga berdampak langsung terhadap keamanan maritime di wilayah Laut Sulu-
Sulawesi.

Kata Kunci: Kerjasama Trilateral, Trilateral Maritime Patrol Indomalphi, Laut Sulu-Sulawesi.

1. Pendahuluan lebih dari 15 juta pelaku bisnis yang


1.1 Latar Belakang Masalah melintasi perairan sulu-sulawesi.
Laut Sulu dan laut Sulawesi adalah Tingkat kejahatan di laut Sulu Pada
perairan besar di bagian timur Asia awal 2016, banyak kasus kejahatan
Tenggara. Laut Sulu dibatasi di barat laut penculikan dan perampokan yang dilakukan
oleh pulau Palawan di Filipina, di sebelah demi meminta tebusan pada warga Negara
tenggara oleh kepulauan Sulu yang terdiri yang di culik, yang dimana Negara harus
dari pulau Basilan, Jolo dan Tawi-Tawi dan memfokuskan kembali perhatian pada
di barat daya oleh negara bagian Sabah, masalah pengawasan keamanan maritim di
Malaysia timur. Laut Sulawesi berbatasan daerah tersebut. Pada bulan Maret dan April,
dengan kepulauan Sulu dan Mindanao di para penjahat yang mengatasnamakan Abu
utara, Sabah dan provinsi Kalimantan di Sayyaf Grup (ASG) yang bersenjata
sebelah barat, dan Sulawesi di selatan. menyerang tiga kapal, dan menculik 18 kru
Pentingnya laut Sulu-Sulawesi bagi kapal tersebut. Karena kru kapal yang
kerjasama kawasan merupakan hal yang diculik tersebut merupakan sebagian besar
harus lebih diperhatikan oleh Negara-negara warga Indonesia, pihak pemerintah
di kawasan yang berbatasan langsung Indonesia menginiasi dan mengajak dalam
dengan wilayah laut tersebut, karena menyerukan kerja sama keamanan yang
berdasarkan data setiap tahunnya ada kurang terkoordinasi antara Indonesia, Malaysia dan
lebih dari 50 juta metric ton barang dan ada Filipina untuk mengatasi masalah tersebut.

2
Tingkat kejahatan yang terjadi korban telah diselamatkan dan 7 korban
khususnya di daerah laut Sulu merupakan tewas dan 9 korban masih dalam kondisi di
sebuah ancaman yang nyata bagi ketiga tahan di penangkaran tahanan oleh
Negara yang berbatasan langsung dengan kelompok terorisme yang terlibat
wilayah laut Sulu dan wilayah ini berpotensi didalamnya. (www.
menjadi markas bagi pelaku penjahat criticalmaritimeroutes.eu/2019/02/01/2018-
internasional. Teroris yang mengancam di recaap-isc-annual-report-piracy-and-armed-
wilayah laut Sulu ini yaitu Abu Sayyaf Grup robbery-at-sea-declining-in-asia/, diakses
dan ISIS merupakan pelaku kriminalitas pada tanggal 9 Maret 2019)
yang harus segera diatasi karena kelompok Angka kriminalitas dan kejahatan
tersebut berpotensi besar dapat mengganggu yang terjadi di perairan itu secara tidak
keamanan regional khususnya di kawasan langsung memaksa tiga Negara di
Asia tenggara. Ketiga Negara yang terlibat perbatasan yaitu Indonesia, Malaysia, dan
langsung yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk meningkatkan kerja sama
Filipina menginisiasi pembentukan patroli keamanan di daerah perbatasan khususnya di
angkatan laut yang terkoordinasi di Laut laut Sulu-Sulawesi yang terkena dampak
Sulu-Sulawesi yang mencontoh dari dari kejahatan yang terjadi. Tentunya hal
keberhasilan Patroli Selat Malaka / Malacca yang menjadi perhatian yaitu pada Juni
Straits Patrol (MSP) yang telah dilakukan 2017, setelah 13 bulan melakukan diskusi
oleh angkatan bersenjata Indonesia, diantara ketiga Negara yang terlibat
Malaysia, Singapura dan Thailand di jalur langsung, ketiga negara meluncurkan
air yang dikenal lokasinya yang sangat program Trilateral Maritime Patrols (TMP),
strategis. yang diawali dari adanya sebuah Joint
(www.maritimnews.com/2016/05/kerja- Declaration diantara ketiga Negara yang
sama-trilateral-di-perairan-sulu-ulangi- disepakati pada tanggal 5 Mei 2016 di
keberhasilan-di-selat-malaka/, diakses pada Yogyakarta. Dari Joint Declaration tersebut
tanggal 9 Maret 2019) yang telah disepakati oleh ketiga Negara,
Berdasarkan data yang dikutip di yang dimana hal itu menjadi sebuah acuan
Regional Cooperation Agreement on dari kerjasama antara ketiga Negara dalam
Combating Piracy and Armed Robbery mewujudkan sebuah kerjasama yang lebih
against Ships in Asia (ReCAAP) lengkap dan serius melalui pertemuan di
Information Sharing Center, data tersebut Manila, tanggal 20 Juni 2016 yang
menunjukan bahwa pada tahun 2016 menghasilkan sebuah Joint Statement yang
merupakan tahun yang dimana tingkat menjadi sebuah acuan implementasi
kejahatannya cukup tinggi karena ada 10 kerjasama yang akan dilakukan oleh ketiga
serangan langsung dan 6 percobaan Negara tersebut.
kejahatan yang terjadi di Laut Sulu- Kepentingan yang mendasari
Sulawesi. Kejahatan di perairan ini tentunya masing-masing Negara melaksanakan
sangat berpotensi membahayakan kerjasama ini yaitu seperti Negara Indonesia
keselamatan para pengguna laut, karena dari yang memiliki kepentingan dalam menjaga
tahun 2016 sampai tahun 2018 ada 13 wilayahnya dari ancaman teroris karena
serangan langsung kejahatan yang dilakukan banyaknya warga Negara Indonesia yang
di perairan tersebut, dan korban dari diculik oleh para perompak di wilayah Sulu-
kejahatan di perairan tersebut mencapai 61 Sulawesi. Kepentingan Malaysia dalam
orang, yang dimana 28 korban telah kerjasama ini yaitu di wilayah sekitar Sabah
dibebaskan karena telah adanya tebusan, 17 banyak terjadi kasus perompakan yang di

3
sebabkan oleh kelompok terorisme dan menjadi perhatian dunia pada saat itu
perompak. Kepentingan Filipina dalam menjadikan Negara-Negara di perbatasan
kerjasama ini yaitu karena Filipina yang berbatasan langsung dengan wilayah
merupakan Negara yang menjadi penyebab Filipina memandang bahwa diperlukannya
banyaknya kasus terorisme karena terorisme sebuah kerjasama yang konkret dalam
dan tokoh perompak tersebut berasal dari menghadang gerakan terorisme yang terjadi
Filipina dan Filipina ingin menyingkirkan di perbatasan, karena kejahatan terorisme
kelompok perompak dan terorisme tersebut tentunya berpotensi mengancam kedaulatan
dengan melakukan kerjasama yang di sebuah Negara.
terkoordinasi diantara Negara disekitarnya. Trilateral Maritime Patrol
Isi dari kerjasama Joint Statement indomalphi merupakan program yang lahir
yang telah disepakati diantaranya adalah dari sebuah tindak lanjut kerjasama yang
melakukan kegiatan yang terkoordinasi di telah dilakukan melalui Joint Declaration
antara militer dari tiga negara, dengan fokus dan Joint Statement dari ketiga Negara yang
pada keamanan maritim, membangun pos terlibat. Terbentuknya Program ini
komando militer bersama di lokasi yang merupakan sebuah bentuk urgensi karena
ditunjuk termasuk penghubung militer di tingginya tingkat kejahatan di kawasan
atas kapal masing-masing negara, kawasan regional yang pada saat itu Filipina
maritim dan udara menjadi perhatian merupakan kawasan yang terafiliasi
bersama, dibentuknya kelompok Kerja kelompok ISIS, Abu Sayyaf Grup (ASG)
Patroli Maritim Trilateral yang akan dan penjahat perompak lain yang
menetapkan arahan operasional pada memberikan dampak buruk bagi kawasan
pelaksanaan patroli maritim trilateral, pusat regional ASEAN. Menghadapi ancaman
komando maritim akan didirikan oleh tersebut, ketiga Negara yang bekerja sama
masing-masing negara dan akan memiliki melakukan kegiatan seperti pertukaran
tanggung jawab keseluruhan untuk informasi, melakukan patroli di wilayah
penugasan masing-masing, Koridor transit di perbatasan masing-masing Negara.
wilayah maritim yang menjadi perhatian Adanya program kerjasama ini juga
bersama yang akan berfungsi sebagai jalur merupakan sebuah aksi dalam menghadang
laut yang ditunjuk untuk pelaut yang gerakan terorisme menyebar dari satu
memasuki wilayah laut di daerah perbatasan, wilayah ke wilayah yang lain, seperti
dan berbagi informasi yang berkaitan masuknya pengaruh kelompok radikal ISIS
dengan keamanan maritime. (Joint di Filipina ke wilayah Indonesia dan
Statement Trilateral Meeting Among The Malaysia. Program kerjasama ini adalah
Defence Of The Philippines, Malaysia and sebuah bentuk waspada dari pihak Negara-
Indonesia) Negara yang terlibat dalam menghadang
Program Kerjasama trilateral ini terorisme masuk kedalam wilayah
merupakan sebuah reaksi dari masing- kedaulatan Negara. Banyaknya kelompok
masing Negara yang salah satunya radikal yang terafiliasi dengan ISIS seperti
disebabkan oleh adanya konflik yang terjadi kelompok Abu Sayyaf Grup, dan kelompok
di Marawi, wilayah Filipina yang terjadi lain yang berada di masing-masing Negara
sebelum diresmikannya program kerjasama yang terlibat diperkirakan berjumlah 63
Trilateral Maritime Patrol indomalphi ini. kelompok. Kelompok yang terafiliasi oleh
Konflik antara pemerintah Filipina dengan ISIS tersebut tersebar di Indonesia sebesar
kelompok teroris Abu Sayyaf di Marawi 29 kelompok, 22 kelompok di Filipina dan
yang terjadi pada tanggal 23 Mei 2017 yang 12 kelompok di Malaysia yang berpotensi

4
mengancam kedaulatan Negara dan Berdasarkan pemaparan penulis di
kesejahteraan Negara tersebut yang atas, dalam penelitian ini terdapat beberapa
menyebabkan rasa tidak aman di dalam masalah yang menjadi pokok pembahasan
Negara tersebut yang terancam kejahatan dalam skripsi. Adapun permasalahan
terorisme diantara Negara tersebut. tersebut diidentifikasikan sebagai berikut:
(www.kaltaraprokal.co/read/news/14942, “Bagaimana Kerjasama Trilateral
diakses pada tanggal 11 Maret 2019) (Indonesia-Malaysia-Filipina) Melalui
Peresmian program Trilateral Program Trilateral Maritime Patrol
Maritime Patrol indomalphi pada tanggal 19 Indomalphi Dapat Meningkatkan
Juni 2017 di Tarakan, Kalimantan Utara Keamanan Maritim Di Laut Sulu-
membuktikan bahwa ketiga Negara benar- Sulawesi Pada Tahun 2016-2019?”
benar serius dalam menghadapi ancaman
keamanan dikawasan maritim dalam 1.2.2 Rumusan Masalah Minor
pencegahan kejahatan di perbatasan masing- Rumusan Masalah Mayor kemudian
masing Negara, seperti kejahatan non diturunkan menjadi rumusan minor, peneliti
tradisional yaitu perampokan, penculikan merumuskan masalah minor sebagai berikut:
dan kejahatan lintas batas Negara di 1. Apa saja program kerja trilateral maritim
kawasan maritim. Dalam kesepakatan yang patrol indomalphi yang dilakukan untuk
telah terjalin diantara ketiga Negara tersebut meningkatkan keamanan maritim di laut
juga di implementasikan dengan dibuatnya sulu-sulawesi?
sebuah Command Center yang berada di 2. Kendala apa saja yang dialami dalam
masing – masing wilayah Negara seperti program kerjasama trilateral maritim
milik Indonesia berada di Tarakan, patrol indomalphi?
Command Center Filipina berada di Bongao 3. Bagaimana Hasil dari Program
dan Command Center Malaysia berada di kerjasama diantara Indonesia, Malaysia
Tawau. dan Filipina dalam meningkatkan
(www.kodammulawarman.mil.id/web/trilate keamanan di laut sulu-sulawesi?
ral-maritime-patrol-indomalphi-resmi-
dimulai, diakses pada tanggal 24 Maret 2. Kajian Pustaka
2019) 2.1 Hubungan Internasional
Kekuatan yang dikerahkan Negara Sejak berakhirnya perang dingin,
yang terlibat kerjasama seperti kapal perang yang telah mengkahiri system bipolar dan
dari Malaysia KD-Baung-3509 dari menjadi sebuah system yang multipolar
Indonesia yaitu kapal perang berjenis KRI- dalam persaingan kekuatan militer yang
Sidat-851 dan kapal perang dari Filipina berubah menjadi persaingan dalam bidang
yaitu berjenis BRP General Mariano Alvarez ekonomi diantara Negara-negara di dunia.
dan pada tahap peluncuran melibatkan Isu hubungan internasional yang semula
sebanyak 126 personel dari masing-masing lebih terfokus pada isu politik dan
Negara dan melibatkan TNI Angkatan Laut, keamanan, sekarang lebih meluas ke
Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dan bermacam-macam isu seperti Hak Asasi
Philliphine Navy (PN) dalam mewujudkan Manusia, ekonomi, factor lingkungan hidup
keamanan di perbatasan masing – masing dan isu yang ramai dewasa ini yaitu
Negara. terorisme. (Perwita & Yani, 2005:7)
Teori berfungsi sebagai piranti untuk
1.2 Rumusan Masalah menganalisis fenomena politik internasional.
1.2.1 Rumusan Masalah Mayor Teori Hubungan Internasional dibangun

5
melalui serangkaian perdebatan dan sangat internasional yang saling ketergantungan
dipengaruhi oleh peristiwa sejarah serta isu- satu sama lain. Diperlukannya suatu wadah
isu di bidang politik dan ekonomi yang yang dapat menampung sebuah kegiatan
mengemuka pada kurun waktu tertentu. Ia interaksi antar Negara dalam melakukan
menambahkan, teori Hubungan kerjasama demi terpenuhinya kebutuhan
Internasional tidak dapat dikategorikan nasional. Kerjasama internasional ini juga
sebagai benar atau salah karena setiap teori bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
memiliki keunggulan dan kelemahan serta Negara masing-masing dan ditentukan oleh
berguna untuk menjelaskan fenomena persamaan kepentingan Negara yang terlibat
politik internasional yang kompleks dan dalam suatu kerjasama (Perwita & Yani,
multidimensi. (Ashari, 2015:258) 2005:34).

2.2 Kerjasama Internasional 2.3 Perjanjian Internasional


Perkembangan Ilmu pengetahuan Perjanjian Internasional merupakan
dan teknologi dewasa ini yang memberikan suatu sumber utama dari sebuah hukum
akses kepada suatu kemudahan dalam internasional. Konvensi - konvensi atau
mengakses sesuatu informasi, termasuk perjanjian - perjanjian tersebut dapat berupa
akses kejahatan dari sebuah organisasi hubungan antar dua negara maupun banyak
kejahatan lintas Negara yang memanfaatkan negara. Pada hakekatnya, dalam masyarakat
penggunaan akses kemajuan teknologi dan internasional saat ini, perjanjian
informasi untuk semakin memperluas internasional memiliki peranan penting
jaringan kejahatan organisasi tersebut. Hal dalam kehidupan bernegara dalam menjalin
ini tentunya berpotensi menyebabkan hubungan antar negara di dunia. Perjanjian
kejahatan yang semakin merluas, dan internasional merupakan sebuah instrumen
kerjasama internasional merupakan sebuah untuk melaksanakan tujuan dari sebuah
pilihan dan solusi yang merupakan jalan negara dan persetujuan negara-negara
keluar dalam permasalahan tersebut. ataupun subjek hukum internasional lainnya
Kerjasama internasional merupakan dalam mencapai tujuan bersama. Dibuatnya
tempat dimana bertemunya berbagai macam sebuah Perjanjian internasional tentunya
kepentingan dari berbagai negara dan bangsa akan bertahap dan melalui proses melalui
yang tidak dapat dipenuhi di dalam perumusan hukum internasional untuk
negerinya sendiri. Kerjasama internasional kemudian mengatur berjalannya sebuah
merupakan sebuah sisi lain dari konflik kegiatan antar negara yang bersangkutan.
internasional yang juga merupakan salah Produk dan bentuk dari kerjasama
satu aspek Hubungan Internasional. internasional yakni ditandatanganinya
Permasalahan utama dari terjadinya sebuah sebuah perjanjian internasional. Seperti yang
kerjasama internasional yaitu berdasarkan tercantum dalam pasal 38 Statuta Mahkamah
pada sejauh mana keuntungan masing- Internasional, baik yang bersifat umum
masing Negara yang didapat dan keuntungan maupun khusus, kebiasaan internasional,
bersama yang di dapat melalui kerjasama prinsip-prinsip hukum yang umum dan
yang dapat mendukung terjadinya sebuah diakui oleh negara-negara yang beradab dan
kerjasama berdasarkan dari kepentingan keputusan pengadilan dan pendapat para ahli
tindakan yang unilateral dan kompetitif yang telah diakui kepakarannya menurut
(Dougherty & Robert, 2000:419). sumber hukum internasional (Rudy, 2002:
Kerjasama Internasional merupakan 84).
suatu bentuk kondisi masyarakat

6
2.4 Transnational Organize Crime masuk kedalam kategori weak states,
Kejahatan di dunia internasional ini dikarenakan tingkat kemiskinan dan tingkat
terus meningkat dan berkembang, baik itu korupsi yang tinggi dan lemahnya institusi
modus atau targetnya sesuai dengan yang ada di dalam Negara weak states yang
perkembangan zaman peradaban manusia menyebabkan Negara yang termasuk
sejak ribuan tahun lalu sampai saat ini. kedalam kategori weak states rentan
Tidak terlepas dari itu juga, perkembangan terhadap masuknya terorisme di Negara
teknologi dan informasi yang saat ini yang tersebut dan AS berusaha untuk
merupakan bagian dari kehidupan menghadang gerakan terorisme tersebut
masyarakat modern atau milenial telah (Triwahyuni, 2008:1)
menjadikan suatu permasalahan sumber
kejahatan yang baru. Kejahatan terorisme 3. Metode Penelitian
yang pada zaman ini semakin berkembang, 3.1 Desain Penelitian
Kemampuan dari sindikat terorisme lintas Untuk Melakukan suatu penelitian,
negara didukung dengan susunan organisasi diperlukan sebuah desain tentang objek yang
yang terstruktur dan sistematis, sehingga akan di teliti. Metode dari penelitian ini
kelompok penjahat ini sulit untuk “dijelajah” adalah kualitatif. Dengan menggunakan
oleh pihak yang berwajib, disamping itu teknik studi pustaka yaitu dengan cara
penggunaan teknologi dan informasi yang menelaah dan memahami apa yang ada
modern, digunakan oleh sindikat jaringan didalam buku, teori dan pakar yang ahli
terorisme dalam penyebaran paham dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut dan
ekstrimnya itu semakin mempersulit pihak juga didukung dengan data dari media
yang berwenang untuk mengetahui struktur elektronik internet maupun media cetak.
organisasinya, dengan identitas organisasi Dengan teknik studi kepustakaan peneliti
yang sulit untuk dilacak, berpotensi dapat mengumpulkan data sekunder
memudahkan sindikat terorisme ini untuk mengenai kerjasama Indonesia, Malaysia
memasuki suatu negara tanpa adanya dan Filipina melalui program trilateral
gangguan yang berarti. Zaman modern yang maritim indomalphi dalam meningkatkan
pada saat ini telah memicu timbulnya suatu keamanan maritime di laut sulu-sulawesi.
fenomena yang disebut global village yang
dimana suatu individu dapat berhubungan 3.2 Teknik Pengumpulan Data
satu dengan yang lain tanpa ada batas-batas Penelitian yang digunakan dalam
tertentu seperti batas wilayah geografis, teknik pengumpulan data melalui studi
ekonomi, ideologi, politik, sosial, budaya literatur, penelusuran data online dan
dan hukum (Prisgunanto, 2012:17). dokumentasi. Hal tersebut dikarenakan
Fenomena transnational organized penelitian ini difokuskan pada kerjasam
crime yang dipicu dari adanya aksi serangan trilateral yang dilakukan oleh Indonesia,
terorisme di Amerika Serikat pada tanggal Malaysia dan Filipina melalui program
11 September 2001 yang pada saat itu Trilateral Maritime Patrol Indomalphi di laut
terorisme menjadi hal yang sangat Sulu-Sulawesi, apa saja program kerja yang
diperhatikan oleh dunia, karena menjadi dimiliki oleh program Trilateral Maritime
ancaman yang sangat membahayakan Patrol Indomalphi dalam meningkatkan
kedaulatan Negara. Ancaman yang dihadapi keamanan di laut Sulu-Sulawesi, kendala
oleh pemerintah Amerika Serikat pada saat yang dihadapi dalam pelaksanaan program
itu memicu pemerintah AS melakukan Trilateral Maritime Patrol Indomalphi dan
kerjasama dengan Negara – Negara yang bagaimana hasil dari kerjasama diantara

7
Indonesia, Malaysia dan Filipina dalam Rencana Pengumpulan Data dalam
meningkatkan keamanan di laut sulu- penelitian ini adalah sebagai berikut:
sulawesi.
Data yang Teknik
N
3.3 Uji Keabsahan Data dibutuhka pengumpula Sumber
o
Dalam melakukan uji keabsahan data n n data
peneliti menggunakan metode analisis data Buku,
dengan cara melakukan penelitian data Internet
yang diperoleh dari laman situs resmi dari
Kementrian Pertahanan dan situs laman Staf
internet resmi TNI Angkatan Laut dan Kementrian
media luar dari Malaysia dan Filipina. Pertahanan,
Peneliti juga melakukan studi literatur di Data Studi
perpustakaan khusus penelitian seperti CSIS Kejahatan Pustaka, Internationa
dan LIPI untuk membandingkan hasil data 1 di laut l Maritime
yang diperoleh dari media elektronik. Sulu - Wawancara Organizatio
Sulawesi n (IMO)

Staf
3.4 Teknik Analisa Data Kementrian
Dalam penelitian kualitatif ini, Kelautan
sebagaimana peneliti menganalisis data-data dan
yang diperoleh, baik itu melalui studi Perikanan
pustaka, penelusuran online dan wawancara, Data Buku,
digunakan sesuai dengan keperluan Studi
Mengenai Internet,
penelitian berdasarkan dengan tujuan Pustaka
2 Kerjasam Staf
penelitian. Dalam hal ini, bertujuan agar a Kementrian
data yang digunakan berkorelasi dengan Wawancara
Trilateral Pertahanan
perumusan masalah yang telah dibuat.
Penyajian data, peneliti menyajikan data-
data yang diperoleh dari hasil meneliti dan 4. Hasil dan Pembahasan
wawancara atau dari sumber-sumber internet 4.1 Objek Penelitian
sesuai dengan kebutuhan. Dalam penarikan 4.1.1 Tinjauan Umum Indonesia
kesimpulan, peneliti menarik kesimpulan Indonesia merupakan Negara
dari beberapa yang disajikan baik itu data kepulauan terbesar di dunia didunia dengan
primer atau sekunder yang didapatkan dari mempunyai pulau sebanyak 17.504 pulau,
pengumpulan data yakni instansi pemerintah baik pulau yang berpenghuni maupun yang
terkait. Peneliti menghubungkan teori atau tidak berpenghuni. Indonesia memiliki luas
konsep dengan data-data yang diperoleh wilayah sebesar 5,2 juta km² yang terdiri
sebagai pijakan peneliti dalam memahami dari perairan dan daratan yang berbanding
dan melakukan analisa dalam menjawab antara 4:1 yang lautan mempunyai luas
rumusan masalah di penelitian yang akan wilayah sebesar 3,3 juta km² dan luas
dilakukan tersebut. daratan sebesar 1,9 juta km². Secara letak
geografis, Indonesia terletak diantara 6º
3.5 Rencana Pengumpulan Data LU-11º LS dan 95º BT-141º BT. Apabila
luas Indonesia dibentangkan, wilayah

8
Indonesia berada di sepanjang 3.997 mil mempunyai wilayah perbatasan yang
diantara samudera hindia dan samudera mencakup beberapa jalur perdagangan
pasifik. Letak posisi Indonesia berada di melewati jalur laut yang sangat penting bagi
antara dua benua dan dua samudera yang ketiga Negara dan wilayah perbatasan ketiga
memberi pengaruh yang besar bagi Negara tersebut juga mempunyai kekayaan
masyarakat Indonesia seperti faktor sosial, ekologi yang berada di sekitar laut Sulu-
budaya dan sosial ekonomi masyarakat Sulawesi. Laut Sulu dan laut Sulawesi
Indonesia. adalah perairan besar di bagian timur Asia
Bentuk Pemerintahan Indonesia Tenggara. Laut Sulu dibatasi di barat laut
adalah pemerintahan yang berbentuk oleh pulau Palawan di Filipina, di sebelah
republik, yang dimana pemimpin di tenggara oleh kepulauan Sulu yang terdiri
Indonesia dan Dewan pemerintahan dari pulau Basilan, Jolo dan Tawi-Tawi dan
legislatif dipilih secara langsung melalui di barat daya oleh negara bagian Sabah,
pemilihan umum. Kepemimpinan Presiden Malaysia timur. Laut Sulawesi berbatasan
Indonesia berlaku selama 5 tahun sekali, dan dengan kepulauan Sulu dan Mindanao di
dapat dilanjutkan sampai dua periode. utara, Sabah dan provinsi Kalimantan di
sebelah barat, dan Sulawesi di selatan.
4.1.1.1 Kebijakan Luar Negeri Indonesia Wilayah Laut Sulu-Sulawesi
Indonesia yang pada saat ini merupakan jalur laut yang padat karena dari
dipimpin oleh Presiden Joko Widodo jalur laut Sulu dari Filipina Selatan ke
memiliki visi dan tujuan untuk menjadi wilayah perairan Negara bagian di Malaysia
Negara poros maritim dunia. Presiden Timur Sabah, perairan tersebut dilewati oleh
Jokowi melihat bahwa Indonesia 13.000 Kapal pertahunnya, dan menjadi
mempunyai potensi di sektor laut yang daerah yang sangat menakutkan karena
dimana sumber daya laut Indonesia yang banyaknya perompak dan banyaknya kasus
kaya tersebut dengan luas wilayah laut yang kejahatan yang terjadi di wilayah perairan
sangat luas perlu ditangani secara maksimal. laut Sulu-Sulawesi. Laut Sulu merupakan
Contohnya seperti pengelolaan sumber daya wilayah perairan yang dianggap sangat
laut di laut Sulawesi dan peningkatan berbahaya, karena banyaknya kasus
keamanan di selat malaka demi tercapainya perompakan dan penculikan yang terjadi di
sebuah tujuan Indonesia yaitu menjadi poros wilayah laut Sulu tersebut, yang salah
maritim dunia. Contoh kebijakan yang satunya dilakukan oleh kelompok teroris
diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam Abu Sayyaf Grup (ASG) yang menjadi
melaksanakan tujuan sebagai poros maritim terror sejak tahun 2001. Pada rentang waktu
dunia yaitu dengan penandatanganan dari tahun 2001 sampai dengan sekarang
Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2017 terjadi banyaknya kasus kejahatan yang
Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia yang dilakukan oleh Abu Sayyaf Grup seperti
berupa pedoman dalam melaksanakan kasus penculikan yang meminta tebusan dan
kegiatan di bidang kelautan melalui lembaga perampokan di wilayah perairan timur Sabah
yang ditunjuk dalam rangka perwujudan dan wilayah laut Sulu.
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Abu Sayyaf Group dan kelompok
teroris Filipina Selatan dan kelompok
4.1.2 Gambaran Umum Keamanan perompak bersenjata yang bertujuan untuk
Maritim Di Laut Sulu-Sulawesi mendirikan sebuah Negara baru yang terdiri
Wilayah ketiga Negara, yaitu dari bangsa Moro yaitu wilayah Filipina
Indonesia, Malaysia dan Filipina selatan yang meliputi beberapa wilayah di

9
daerah kawasan tersebut seperti adanya Sayyaf Group menunjukan tingginya
pulau Palawan, Mindanao, Basilan dan kejahatan di wilayah tersebut.
wilayah perairan di daerah laut sulu, yang
dimana teroris tersebut menyebarkan 4.2 Pembahasan
terornya kepada Negara tetangga yaitu 4.2.1 Program Kerja Trilateral
Malaysia dengan menyerang sebuah resort Maritime Patrol Indomalphi
di wilayah Malaysia dan menculik sebanyak Kerjasama yang terjalin pertama kali
21 orang, dan juga teroris tersebut banyak diantara Indonesia Malaysia dan Filipina
menculik warga Negara Indonesia yang melalui kesepakatan Joint Declaration pada
berada di sebuah kapal di wilayah laut Sulu- tahun 2016 menjadi sebuah kunci
Sulawesi yang bertujuan untuk meminta terbentuknya program Trilateral Maritime
tebusan Patrol Indomalphi. Program kerja yang
(www.dunia.tempo.co/read/1171142, dibentuk dalam melaksanakan patroli
diakses pada tanggal 9 Juli 2019). terkoordinasi adalah sebagai berikut:
a. Port Visit Trilateral Maritime Patrol
4.1.3 Ancaman Keamanan Wilayah Indomalphi
Perbatasan Laut Sulu-Sulawesi Kolaborasi diantara ketiga Negara
Ancaman pembajakan kapal dan dalam menjalankan sebuah program
ancaman terorisme adalah sebuah kejahatan kerjasama patroli terkoordinasi yaitu dengan
yang dilakukan oleh banyak orang atau melakukan kunjungan kerja dan melakukan
kejahatan yang terorganisir yang merupakan patroli gabungan yang dimana gabungan
sebuah masalah yang telah diketahui dari diantara ketiga Negara yang bekerja sama,
sejak manusia menggunakan atau dengan melakukan kunjungan ke setiap
memanfaatkan sebuah sumber daya laut pelabuhan yang telah disepakati diantara
untuk kegiatan perdagangan. Perkembangan ketiga Negara untuk melakukan hubungan
dari teknologi modern saat ini dan kemajuan kerjasama, baik itu dalam bentuk latihan
arus globalisasi yang secara tidak langsung militer bersama, melaksanakan kerjasama di
mendukung dan memudahkan sebuah lapangan dan menyusun rencana dalam
peningkatan kasus perompakan yang terjadi menghadapi ancaman yang ada di Jalur laut
karena kemajuan dari teknologi yang Sulu-Sulawesi.
memudahkan para penjahat dalam b. Maritime Command Center
melakukan aksi kriminal nya tersebut. Maritime Command Center
Ancaman Perompakan dan merupakan markas yang berupa pos
Terorisme di Wilayah perbatasan laut Sulu- komando untuk memfasilitasi dan
Sulawesi menjadi sebuah ancaman bagi para menunjukan rute laut yang diperlukan dalam
pedagang yang melintasi jalur tersebut, pemilihan rute laut patroli yang dilakukan di
karena tempat tersebut banyak ditempati masing-masing Negara. Pos Maritime
oleh kelompok sindikat perompak-perompak Command Center yang ada di Indonesia
dan teroris Abu Sayyaf Group. Wilayah terletak di wilayah Tarakan, Pos milik
perbatasan jalur laut Sulu-Sulawesi menjadi Malaysia berada di wilayah Tawau, dan Pos
sebuah perhatian diantara ketiga Negara komando milik Filipina berada di wilayah
yang berbatasan langsung dengan ketiga Bongao.
Negara tersebut, karena sejak tahun 2016 Command Center merupakan alat
kejahatan perompakan dan penculikan yang atau media pendukung dalam pelaksanaan
dilakukan oleh perompak dan teroris Abu program patroli terkoordinasi antara
Indonesia, Malaysia dan Filipina dalam

10
melakukan komunikasi dan pertukaran Sulawesi tentunya menjadi sebuah usaha
informasi dalam pelaksanaan patroli peningkatan keamanan dalam tercapainya
maritime, yang bertujuan untuk suatu keberhasilan yang sama dengan
memudahkan dalam melakukan patroli program Malacca Strait Patrol dan dapat
karena Maritime Command Center bertugas merubah pandangan dunia internasional
memberi arahan kepada petugas patroli tentang keamanan di wilayah laut Sulu –
terkait daerah mana yang harus dilakukan Sulawesi. Dalam pelaksanaan sebuah
penjagaan dan memberikan arahan dalam program kerja sama keamanan ini juga tidak
mengambil suatu keputusan jika terlepas dari adanya kendala atau sebuah
menghadapi situasi ancaman dari perompak tantangan yang dihadapi. Kendala yang
maupun teroris yang ada di laut Sulu- dialami program Trilateral Maritime Patrol
Sulawesi. Indomalphi, seperti adanya sebuah
c. Sea Lane Corridor perbedaan kapabilitas militer diantara ketiga
Sea Lane Corridor dibentuk untuk Negara dan adanya trust issues diantara
membuat jalur pelayaran yang ada di ketiga Negara yang sering berkonflik
perairan laut Sulu-Sulawesi yang merupakan mengenai wilayah batas teritorial yang
jalur pelayaran yang aman dan dapat menjadi sebuah permasalahan yang dilihat
dilintasi oleh kapal-kapal perdagangan. Jalur secara aspek historis masing – masing
tersebut terbentang sepanjang laut Sulawesi negara.
sampai perairan selatan di Filipina. Sea Lane a. Trust Issues
Corridor merupakan jalur patroli yang Banyaknya konflik yang terjadi
disiapkan oleh program Trilateral Maritime diantara ketiga Negara dirasa bisa
Patrol Indomalphi yang dikhususkan untuk menimbulkan rasa saling tidak percaya dan
kapal-kapal perdagangan yang melewati saling mencurigai satu sama lain yang bisa
jalur laut Sulu-Sulawesi. Dalam penentuan berdampak pada hubungan internasional
jalur Sea Lane Corridor, satgas Trilateral diantara ketiga Negara tersebut. Seperti
Mariritime Patrol Indomalphi contoh pada kerjasama tiga Negara diantara
mempertimbangkan aspek-aspek tertentu Indonesia, Malaysia dan Singapura yang
seperti jarak dan keamanan yang ada di laut saat itu pihak Indonesia dan Malaysia
Sulu-Sulawesi. Dalam pembentukan Sea menolak dalam pembuatan program
Lane Corridor sebagai upaya dalam kerjasama Malacca Strait Patrol, karena
pengamanan jalur laut yang lebih ketat, jalur pihak Indonesia menganggap bahwa patroli
koridor tersebut ditempatkan di beberapa yang dilakukan dengan Negara lain
wilayah yang rawan terjadi perompakan berpotensi dapat mengancam kedaulatan
yang terletak di perbatasan ketiga Negara. Negara dan melanggar batas teritorial
Laut Filipina selatan yang rawan terjadi Negara Indonesia, karena hal tersebut terjadi
kejahatan perompak, menjadi contoh karena adanya rasa curiga terhadap Malaysia
pertama dalam penerapan Sea Lane yang sering melakukan pelanggaran batas
Corridor, yaitu terletak wilayah selatan wilayah teritorial terhadap wilayah
Filipina yaitu di teluk Moro dan Selat kekuasaan Indonesia
Basilan. Rasa saling curiga diantara
Indonesia, Malaysia dan Filipina yang
4.2.2 Kendala Program Trilateral didasari dari faktor sejarah diantara ketiga
Maritime Patrol Indomalphi Negara tersebut berpotensi dapat
Terlaksananya program Trilateral menghambat program kerjasama Trilateral
Maritime Patrol Indomalphi di Laut Sulu – Maritime Patrol Indomalphi, seperti belum

11
terselesaikannya perbatasan laut diantara penjahat, seperti di daerah kepulauan Sulu
Malaysia dan Filipina terkait sebagian pulau yaitu Pulau Tawi-Tawi, pulau Jolo, Pulau
Sabah yang menimbulkan ketidak jelasan Basilan yang dimana daerah tersebut
perbatasan di sepanjang perbatasan laut menjadi daerah yang rawan akan terjadinya
diantara kedua Negara tersebut. Dampak kejahatan perompakan yang terjadi di daerah
dari ketidak jelasan suatu perbatasan perbatasan laut Sulu-Sulawesi.
diantara Malaysia dan Filipina tersebut bisa Peluncuran Trilateral Maritime
menyebabkan rasa keraguan dalam Patrol Indomalphi ini dalam implementasi
pelaksanaan patroli di daerah perbatasan kerjasama diantara ketiga Negara
tersebut dan berpotensi tidak maksimalnya merupakan hal yang efektif dalam
suatu pelaksanaan operasi patroli diantara pengawasan dan membantu pelaksanaan
ketiga Negara tersebut. Dalam pelaksanaan program patroli terkoordinasi demi
Trilateral Maritime Patrol Indomalphi tercapainya sebuah tujuan meningkatkan
diantara ketiga Negara, lemahnya suatu keamanan di laut Sulu-Sulawesi, dengan
koordinasi karena ada perbedaan klaim menurunnya tingkat kriminalitas di wilayah
wilayah diantara ketiga Negara yaitu perairan laut Sulu-Sulawesi sejak program
perbedaan garis perbatasan maritim diantara ini diluncurkan pada tahun 2017,
Negara Malaysia dan Filipina yang menunjukan bahwa program Trilateral
berpotensi terus menjadi daerah yang rawan Maritime Patrol Indomalphi ini merupakan
akan kejahatan perompak dan kejahatan program yang efektif dalam meningkatkan
terorisme. keamanan maritim, khususnya di wilayah
laut Sulu-Sulawesi.
4.2.3 Analisis Hasil Kerjasama Program
Trilateral Maritime Patrol Indomalphi 5. Kesimpulan dan Saran
Setelah resmi diluncurkannya 5.1 Kesimpulan
program Trilateral Maritime Patrol Dari pembahasan yang telah
Indomalphi, yaitu program patroli dijabarkan tentang bagaimana kerjasama
terkoordinasi diantara Indonesia, Malaysia Trilateral Maritime Patrol Indomalphi yang
dan Filipina, angka kejahatan yang terjadi di bertujuan untuk meningkatkan keamanan di
wilayah perairan laut Sulu-Sulawesi laut Sulu-Sulawesi yang berawal dari
mengalami penurunan hingga awal tahun pertemuan ketiga Negara melalui pertemuan
2019. Laporan dari The Regional di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 2016
Cooperation Agreement on Combating yang dimana ketiga Negara tersebut sepakat
Piracy and Armed Robbery against Ships in dalam peningkatan keamanan di daerah
Asia (ReCAAP) menuliskan bahwa tingkat perairan laut Sulu-Sulawesi dengan
kejahatan perompak dari tahun 2016 sampai menyepakati Joint Declaration, yang
dengan tahun 2019 melalui laporan Annual dimana didalam kesepakatan Joint
Report Piracy And Armed Robbery Againts Declaration tersebut membahas tentang
Ship In Asia telah menurun tingkat kesepakatan melakukan patroli yang
kejahatannya terkoordinasi diantara wilayah perbatasan
(www.recaap.org/annualreport2017, diakses laut Sulu-Sulawesi. Kesepakatan lebih lanjut
pada tanggal 27 Juli 2019). yang menegaskan bahwa ketiga Negara
Area jalur patroli Trilateral Maritime serius dalam meningkatkan keamanan di laut
Patrol Indomalphi yang dikhususkan dalam Sulu-Sulawesi yaitu dengan diadakannya
area kawasan disekitar perbatasan Filipina kembali pertemuan diantara ketiga Negara di
yang menjadi tempat tinggalnya para Manila tanggal 20 Juni 2016 yang

12
menghasilkan kesepakatan Joint Statement yang saling bertetangga, maka peneliti
diantara ketiga negara bahwa akan dibentuk menyarankan untuk tetap menjaga
suatu program patroli yang terkoordinasi komunikasi dengan baik demi menjaga
yang dilakukan di darat, laut dan udara. hubungan yang baik antar Negara dan
Kerjasama yang dilakukan antara program kerjasama dapat dilakukan dengan
Indonesia, Malaysia dan Filipina merupakan lebih baik.
sebuah respon dari meningkatnya kejahatan b. Saran untuk peneliti selanjutnya
perompak dan terorisme yang terjadi di Diharapkan pada peneliti yang akan
daerah laut Sulu-Sulawesi, seperti mengambil tema yang sama untuk
banyaknya kejahatan perompak yang melakukan pencarian data yang lebih
menculik untuk meminta tebusan dan mendalam dan dari berbagai sumber yang
adanya kelompok Abu Sayyaf Group yang lebih luas dalam mendapatkan hasil yang
meneror kapal-kapal perdagangan yang lebih baik.
menggunakan jalur laut Sulu-Sulawesi.
Kerjasama Trilateral ini terbukti dapat Daftar Pustaka
menurunkan angka kejahatan yang terjadi di
wilayah perairan laut Sulu-Sulawesi, seperti Buku
pada tahun 2016 yang dilaporkan menjadi
tahun yang sangat buruk bagi keamanan di Agusman, Damos Dumoli. 2010. Hukum
laut Sulu-Sulawesi karena tingginya angka Perjanjian Internasional: Kajian
perompakan dan penculikan di perairan Teori Dan Praktik Indonesia.
tersebut. Trilateral Maritime Patrol Bandung: PT. Refika Aditama
Indolamphi yang secara resmi diluncurkan Ashari, Khasan. 2015. Kamus Hubungan
pada tanggal 19 Juni 2017 menunjukan Internasional. Bandung: Nuansa
bahwa ketiga Negara serius dalam Cendekia.
peningkatan keamanan di Laut Sulu- Burchill, Scott dan Linklater Andrew.
Sulawesi, karena pada saat program patroli 2009. Teori-Teori Hubungan
terkoordinasi ini diluncurkan, terjadi Internasional. Nusa Media
penurunan tingkat kejahatan yang terjadi di Dougherty, James E. &, Robert L.
perairan laut Sulu-Sulawesi antara rentang Pfaltzgraff Jr., 2000. Contending
waktu tahun 2016 sampai dengan tahun Theories of International Relations,
2019 terjadi penurunan angka kejahatan A Comprehensive Survey, 5th
setiap tahunnya. ed.,New York Longman.
Jackson, Robert H. Dan George Sorensen.
5.2 Saran 2009. Pengantar Studi Hubungan
Setelah melihat hasil dari penelitian Internasional. Yogyakarta : Pustaka
ini, maka saran yang dapat diberikan oleh Pelajar
peneliti terhadap kerjasama Trilateral Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global
Maritime Patrol Indomalphi antara Dalam Teori & Praktik. Yogyakarta:
Indonesia, Malaysia dan Filipina tahun Graha Ilmu
2016-2019 adalah sebagai berikut: Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan
a. Saran untuk pemerintah Indonesia, Mochamad Yani. 2005. Pengantar
Malaysia dan Filipina Ilmu Hubungan Internasional.
Kerjasama yang dilakukan oleh Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Indonesia, Malaysia dan Filipina yang
dimana kerjasama ini dilakukan oleh Negara

13
Prisgunanto, Ilham. 2012. Komunikasi dan Indonesia-Malaysia-Philippines.
polisi. Jakarta: C.V Prisani Cendikia. Melalui
Hlm 17 https://www.kemlu.go.id/id/berita/Pa
Rachmawati, Iva. 2012. Memahami ges/Joint-Declaration-Foreign-
Perkembangan Studi Hubungan Ministers-and-Chiefs-of-Defence-
Internasional. Yogyakarta: Aswaja Forces-of-Indonesia-Malaysia-
Pressindo Philippines.aspx [10/03/2019]
Rudy, Teuku May. 2002. Hukum Kementrian Luar Negeri RI. 2016.
Internasional I. Bandung: Refika Pertemuan Trilateral Tiga Negara
Aditama. Bahas Tantangan Bersama di
Perairan. Melalui
Jurnal dan Karya Ilmiah https://www.kemlu.go.id/id/berita/Pa
ges/Pertemuan-Trilateral-Tiga-
Muliatama, Dinar Rizky. 2017. Kerjasama Negara-Bahas-Tantangan-Bersama-
Trilateral Indonesia, Malaysia dan di-Perairan.aspx [7/03/2019]
Filipina Dalam Mengatasi Kementrian Pertahanan RI. 2017. Patroli
Keamanan Maritim (Studi Kasus: Laut Tiga Negara Dimulai, Apa Saja
Pembajakan Abu Sayyaf Grup di Rencana Ryamizard?. Melalui
Perairan Sulu). Universitas Al Azhar https://www.kemhan.go.id/itjen/2017
Indonesia. /06/27/patroli-laut-tiga-negara-
dimulai-apa-saja-rencana-
Triwahyuni, Dewi. 2008. Perubahan ryamizard.html [05/03/2019]
Kebijakan Keamanan Amerika Kodam VI Mulawarman. 2017. Trilateral
Serikat Pasca 11 September 2001 Maritime Patrol Indomalphi Resmi
Untuk Kawasan Asia Tenggara. Dimulai. Melalui
Universitas Komputer Indonesia. https://www.kodam-
mulawarman.mil.id/web/trilateral-
maritime-patrol-indomalphi-resmi-
Rujukan Elektronik dimulai/ [24/03/2019]
Liputan 6. 2016. Ini Jalur Aman Pelayaran
Antara News. 2019. Trilateral Maritime Laut Sulawesi-Filipina Selatan.
Patrol Indomalphi. Melalui Melalui
https://www.antaranews.com/foto/80 https://www.liputan6.com/news/read/
2399/trilateral-maritime-patrol- 2544890/ini-jalur-aman-pelayaran-
indomalphi [02/03/2019] laut-sulawesi-filipina-
Critical Maritime Routes Programme. 2018. selatan?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGi
2018 ReCAAP ISC Annual Report: S7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https
Piracy and armed robbery at sea %3A%2F%2Fwww.google.com%2F
declining in Asia. Melalui [12/07/2019]
https://criticalmaritimeroutes.eu/201 Maritimnews. 2016. Kerja Sama Trilateral
9/02/01/2018-recaap-isc-annual- di Perairan Sulu, Ulangi
report-piracy-and-armed-robbery-at- Keberhasilan di Selat Malaka.
sea-declining-in-asia/ [24/03/2019] Melalui
Kementrian Luar Negeri RI. 2016. Joint http://maritimnews.com/2016/05/kerj
Declaration of Foreign Ministers a-sama-trilateral-di-perairan-sulu-
and Chiefs of Defence Forces of

14
ulangi-keberhasilan-di-selat-malaka/ The Diplomat. 2018. What’s Next for the
[9/03/2019] Sulu Sea Trilateral Patrols?. Melalui
Maritimnews. 2017. Upaya Atasi Perompak https://thediplomat.com/2018/09/wha
di Perairan Perbatasan Indonesia- ts-next-for-the-sulu-sea-trilateral-
Filipina (Bagian I). Melalui patrols/ [06/03/2019]
http://maritimnews.com/2017/05/upa TNI AL. 2017. Satgas Trilateral Maritime
ya-atasi-perompak-di-perairan- Patrol Indomalphi Mantapkan
perbatasan-indonesia-filipina-bagian- Demonstrasi Dengan TFG. Melalui
i/ [15/07/2019] https://www.tnial.mil.id/News/Opera
Maritimnews. 2017. Upaya Atasi Perompak siLatihan/tabid/80/articleType/Articl
di Perairan Perbatasan Indonesia- eView/articleId/37028/Default.aspx
Filipina (Bagian II). Melalui [12/07/2019]
http://maritimnews.com/2017/05/upa
ya-atasi-perompak-di-perairan-
perbatasan-indonesia-filipina-bagian-
ii/ [15/07/2019]
Maritimnews. 2017. Upaya Atasi Perompak
di Perairan Perbatasan Indonesia-
Filipina (Bagian III). Melalui
http://maritimnews.com/2017/05/upa
ya-atasi-perompak-di-perairan-
perbatasan-indonesia-filipina-bagian-
iii/ [15/07/2019]
New Straits Times. 2019. RMN blocks 'rat
routes' used by cross-border
criminals at Sulu and Sulawesi seas.
Melalui
https://www.nst.com.my/news/nation
/2018/09/408144/rmn-blocks-rat-
routes-used-cross-border-criminals-
sulu-and-sulawesi-seas [17/07/2019]
Radar Kaltara. 2017. Antisipasi ISIS,
Pengawasan Perbatasan
Ditingkatkan. Melalui
http://kaltara.prokal.co/read/news/14
942-antisipasi-isis-pengawasan-
perbatasan-ditingkatkan.html
[25/03/2019]
The Diplomat. 2016. Abductions at Sea: A
3-Way Security Challenge for
Indonesia, Malaysia, and the
Philippines. Melalui
https://thediplomat.com/2016/05/abd
uctions-at-sea-a-3-way-security-
challenge-for-indonesia-malaysia-
and-the-philippines/ [05/07/2019]

15

You might also like