Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

SINTECH JOURNAL | ISSN 2598-7305 | E-ISSN 2598-9642

Vol. 3 No 2 – Oktober 2020 | https://s.id/sintechjournal


DOI : https://doi.org/10.31598
Publishing : LPPM STMIK STIKOM Indonesia

PENGEMBANGAN ONTOLOGI TUJUAN WISATA BALI DENGAN


PENDEKATAN KULKUL KNOWLEDGE FRAMEWORK

Cokorda Pramartha

Program Studi Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Jalan. P.B Sudirman, Dangin Puri Kelod, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80234-Indonesia

e-mail: cokorda@unud.ac.id

Received : June, 2020 Accepted : July, 2020 Published : October, 2020

Abstract
Bali is one of the small islands in Indonesia that known as an international and national tourists
destination. Many of Information related to tourist destinations in Bali is scattered and fragmented
available on the Internet. This causes many of the potential tourists who want to find information related
to tourist destinations in Bali to have to visit one site to another to aggregate the information. Besides,
much of the information available on the Internet is human-readable but not for computer applications,
and this becomes a challenge for computer applications to aggregate existing information. This study
aims to develop an ontology model in the domain of Bali's tourism destinations by adopting the kulkul
knowledge framework (Tri Hita Karana and Kala Patra Village) in which this ontology as a backbone of
the semantic web can be utilised by computer-based applications to manipulate existing information for
user needs. In this study, initial testing is done regarding the proposed ontological model by providing a
set of questions that are commonly used by users when accessing information about tourism destination.
So, it is expected that the propose ontology model will be able to provide information on tourism in Bali
systematically.

Keywords: ontology, semantic web, kulkul knowledge framework, tourist destination

Abstrak
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi tujuan wisata mancanegara dan domestik.
Informasi terkait tujuan wisata banyak tersebar secara terfragmentasi pada situs situs online di Internet.
Hal ini menyebabkan banyak dari calon wisatawan yang ingin mencari informasi terkait tujuan wisata di
Bali harus pergi ke beberapa situs online untuk mendapatkan informasi secara maksimal. Selain itu,
banyak informasi yang tersaji di Internet hanya oleh manusia dan bukan aplikasi komputer, sehingga hal
ini menyulitkan aplikasi komputer untuk melakukan agregasi informasi yang ada. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan model ontology pada domain destinasi pariwisata Bali dengan
mengadopsi kulkul knowledge framework (Tri Hita Karana dan Desa Kala Patra) dimana ontology yang
merupakan fundamental dari web semantik ini kemudian dapat digunakan oleh aplikasi komputer untuk
memanipulasi informasi yang ada untuk kebutuhan pengguna. Pada penelitian ini dilakukan pengujian
awal terkait model yang diajukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang biasanya
digunakan oleh pengguna ketika mengakses informasi tentang pariwisata. Sehingga, diharapkan model
ontology yang dihasilkan mampu memberikan informasi Pariwisata di Bali secara sistematis.

Kata Kunci: ontology, web semantik, kulkul knowledge framework, tujuan wisata

SINTECH Journal | 77
1. PENDAHULUAN serta dihubungkan sedemikian rupa sehingga
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia dapat di manipulasi oleh aplikasi komputer,
yang menjadi tujuan wisata mancanegara dan bukan hanya untuk ditampilkan tetapi juga
domestik. Banyak wisatawan baik wisatawan bertujuan untuk melakukan automasi,
lokal maupun wisatawan mancanegara yang integrasi, dan penggunaan kembali data antar
menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi berbagai aplikasi komputer [3].
wisata favourite mereka. Hal tersebut dapat
dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke Dengan adanya data dengan jumlah yang cukup
Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik besar yang yang telah terpublikasi di web saat
Provinsi Bali dikatakan bahwa jumlah wisatwan ini dimana banyak data atau informasi tersebut
pada bulan Desember 2019 naik setinggi adalah human readable yaitu informasi
10,94% dibandingkan dengan bulan November ditampilkan dan di desain untuk konsumsi
2019 [1]. Bila dibandingkan dengan bulan manusia dan bukan aplikasi komputer (not
Desember 2018, jumlah wisatwan yang datang machine understandable), maka aplikasi
ke Bali telah meningkat sebesar 10,74%. Selain komputer akan kesulitan mengartikan data
itu, Pemerintah Provinsi Bali beserta seluruh maupun informasi yang telah tersedia.
kabupaten yang ada di Bali telah melakukan Teknologi semantic web dibutuhkan untuk
berbagai cara untuk mempromosikan Bali agar membantu mendefinisikan makna data pada
jumlah pengunjung dapat terus meningkat. web untuk dapat dipahami oleh manusia
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk maupun komputer, sehingga komputer dapat
melakukan promosi adalah dengan memproses dan mengagregasi data yang ada
menggunakan Teknologi informasi. untuk kepentingan manusia. [4].

Dengan memanfaatkan teknologi informasi Semantic Web mampu memahami makna dari
berbasis internet, calon wisatawan akan sangat sebuah kata atau konsep serta mampu
terbantu di dalam melakukan pencarian memahami hubungan logis diantara keduanya.
informasi mengenai tujuan wisata di Bali [2]. Sehingga semantic web hanya menampilkan
Namun dalam pelaksanaannya, sering kali calon informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.
wisatawan akan mendapatkan informasi yang Salah satu teknologi pendukung semantic web
terfragmentasi dalam jumlah yang cukup yang dapat digunakan adalah Ontology.
banyak yaitu informasi utuh tidak berada pada
satu situs web, sehingga membutuhkan waktu Semantic web memanfaatan ontologi untuk
dan tenaga yang cukup banyak untuk memilah- merepresentasikan basis pengetahuan dan
milah informasi yang diperlukan dan kemudian sumber daya web. Ontologi merupakan tulang
di aggregasi untuk kebutuhannya. Selain itu, punggung dari semantic web yang
wisatawan juga harus memastikan bahwa menghubungkan simbol-simbol yang dipahami
informasi yang diperoleh adalah informasi yang manusia dengan bentuknya yang dapat
sesuai dan relevan dengan apa yang mereka diproses oleh mesin, dengan demikian ontologi
inginkan. Adopsi teknologi semantic web dapat menjadi jembatan antara manusia dan mesin.
digunakan untuk mengatasi permasalahan Ontologi memiliki mekanisme untuk
diatas. merepresentasikan sekumpulan pengetahuan
berdasarkan hubungan antar konsep yang
Semantic web merupakan perluasan dari web terdapat pada domain tertentu. Sehingga,
saat ini, dimana informasi memiliki arti yang ontologi dapat digunakan untuk penyajian
terdefinisi secara lebih baik dengan informasi secara semantik serta melakukan
mengupayakan persamaan persepsi antara pengorganisasian dan pemetaan kumpulan
konsep-konsep yang ada, sehingga sumber daya informasi secara sistematis dan
memungkinkan manusia dan komputer untuk terstruktur. Hal ini sangat berguna dalam hal
bekerjasama secara lebih optimal. Kemudian, interoperabilitas data karena dapat dilakukan
semantic web memiliki gagasan untuk dengan cara yang lebih efektif dan efisien [5].
menghasilkan data di web yang didefinisikan Selain dari pada itu, ontologi juga memiliki

78| SINTECH Journal


manfaat untuk meningkatkan akurasi dalam domain, dan telah diterapkan di berbagai
proses pencarian informasi di web. bidang yaitu pariwisata dan budaya [8-10].

Dengan adanya data-data telah dibuat secara Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
hirarki terstruktur dengan konsep triple (subjek, model ontology pada domain tujuan pariwisata
predikat, objek) dan direpresentasikan dalam Bali dengan mengadopsi kulkul knowledge
bentuk RDF, RDFS, dan OWL dalam ontologi framework (Tri Hita Karana dan Desa Kala
maka mesin pencari dapat memanfaatkan Patra) yang dikembangkan oleh Pramartha and
struktur data tersebut untuk menemukan Davis [11] dimana ontology yang merupakan
dokumen yang relevan [6]. Kemudian, apabila fundamental dari web semantik ini kemudian
domain pengetahuan telah dibangun dalam dapat digunakan oleh aplikasi komputer untuk
konsep ontologi maka ontologi tersebut dapat memanipulasi informasi yang ada untuk
diintegrasikan dengan beberapa ontologi kebutuhan pengguna. Pada penelitian ini
terkait lainnya yang relevan dengan ontologi dilakukan pengujian awal terkait model yang
yang ingin dibangun [6, 7]. Dalam ontology diajukan dengan cara mengajukan beberapa
dikenal beberapa term seperti class, object pertanyaan yang biasanya digunakan oleh
property, data property, dan instance/individu pengguna ketika mengakses sistem informasi
yang digunakan untuk merepresentasikan tentang pariwisata. Sehingga, diharapkan
informasi ke dalam bentuk terstruktur. model ontology yang dihasilkan mampu
memberikan dan menampilkan informasi
Salah satu fitur utama ontologi adalah bahwa, tujuan pariwisata di Bali secara sistematis.
dengan memiliki hubungan penting antara
konsep yang dibangun ke dalamnya, mereka 2. METODE PENELITIAN
memungkinkan penalaran otomatis tentang Dalam perancangan ontologi sendiri penulis
data. Alasan seperti itu mudah mengdaposi metode methontology (seperti
diimplementasikan dalam basis data grafik terlihat pada Gambar 1). Methonology
semantik yang menggunakan ontologi sebagai merupakan salah satu metodologi
skema semantik mereka. Ontologi berfungsi pembangunan model ontologi yang sangat
seperti otak. Mereka bekerja dan beralasan klasik dan masih banyak digunakan sampai saat
dengan konsep dan hubungan dengan cara ini. Methonology diadopsi terkait dengan
yang dekat dengan cara manusia memahami keunggulan yang dimilikinya yaitu terdapatnya
konsep yang saling terkait. Selain fitur deskripsi yang sangat detail dari setiap aktivitas
penalaran, ontologi menyediakan navigasi yang yang dilakukan pada saat pembangunan
lebih koheren dan mudah saat pengguna ontologi. Selain dari pada itu, metode ini
berpindah dari satu konsep ke konsep lainnya memungkinan untuk dilakukannya integrasi
dalam struktur ontologi. Fitur lain yang atau penggunaan kembali ontologi yang telah
berharga adalah bahwa ontologi yang telah dibangun sebelumnya untuk pengembangan
dikembangkan akan lebih mudah untuk sistem lebih lanjut [8]. Metode pengembangan
diperluas karena hubungan dan pencocokan ontologi ini terdiri atas:
konsep mudah ditambahkan ke ontologi yang - Aktivitas (perencanaan, akuisisi
ada. Akibatnya, model ini berkembang dengan pengetahuan, dokumentasi, dan
pertumbuhan data tanpa memengaruhi proses evaluasi). Aktivitas perencanaan
dan sistem dependen jika terjadi kesalahan dilaksanakan di awal proyek
atau perlu diubah [6, 8]. Ontology juga telah pengembangan dilakukan.
menyediakan penggunakan kembali dan - States (spesifikasi, konseptualisasi,
berbagi pakai pengetahuan tentang spesifikasi formalisasi, integrasi, implementasi,
dan pemeliharaan).

SINTECH Journal | 79
Gambar 1. Metodologi pengembangan ontologi

hal kosa kata domain yang diidentifikasi dalam


2.1. SPESIFIKASI aktivitas spesifikasi ontologi. Hal yang dilakukan
adalah membangun daftar istilah lengkap.
Tujuan dari fase spesifikasi adalah untuk Istilah mencakup konsep, instance, kata kerja,
menghasilkan dokumen spesifikasi ontologi dan properti. Jadi, daftar istilah
informal, semi formal atau formal yang ditulis mengidentifikasi dan mengumpulkan semua
dalam bahasa alami, masing-masing pengetahuan domain yang berguna dan
menggunakan seperangkat representasi berpotensi dapat digunakan beserta artinya.
menengah atau menggunakan pertanyaan
kompetensi. Berikut ini deskripsi dari ontologi
2.4. INTEGRASI
Pariwisata.
1. Domain: Pariwisata Dalam tahap ini, mempertimbangkan
2. Tujuan: Untuk membangun model ontologi penggunaan kembali definisi yang sudah
untuk memudahkan pengklasifikasian dibangun dalam ontologi. Karena ontologi
destinasi pariwisata di Bali memiliki sifat reuseable, maka penulis mencoba
3. Tingkat formalitas: Semi formal menggunakan ontologi yang erat kaitannya
4. Lingkup: Destinasi wisata yang ada di Bali dengan budaya Bali yaitu Kulkul Ontology [8,
5. Sumber pengetahuan: Buku, jurnal, 11]. Kulkul Ontology (Gambar 2) fokus
internet mengklasifikasikan pengetahuan budaya Bali ke
dalam dua set konsep dasar filsafat orang Bali,
2.2. AKUSISI PENGETAHUAN yaitu:
1. Tri Hita Karana, yang terdiri atas
Akuisisi pengetahuan adalah kegiatan harmonisasi dengan Tuhan
independen dalam proses pengembangan (Parahyangan), harmonisasi dengan
ontologi. Sebagian besar akuisisi dilakukan manusia (Pawongan), dan harmonisasi
bersamaan dengan fase spesifikasi persyaratan, dengan alam sekitar (Palemahan).
dan berkurang seiring proses pengembangan 2. Desa Kala Patra, yang terdiri atas
ontologi berkembang maju. Data yang tempat, waktu, dan keadaan.
digunakan untuk membangun model ontologi
dalam penelitian ini adalah data mengenai
destinasi pariwisata di Bali. Data ini diperoleh
baik dari buku, jurnal, maupun sumber internet
yang dianggap relevan dengan ontologi yang
ingin dibangun.

2.3. TAHAP KONSEPTUALISASI


Pada bagian ini akan disusun pengetahuan
domain dalam model konseptual yang
menggambarkan masalah dan solusinya dalam

80 |SINTECH Journal
4. Instances digunakan untuk
mendefinisikan individu
Setelah perancangan ontologi selesai dilakukan
maka dilakukan formalisasi dengan
menggunakan alat bantu Protégé ontology
developement tool.

Protégé 1 adalah perangkat lunak bantu yang


dikembangkan oleh standford, protege
digunakan untuk mengolah knowledge berbasis
ontology. Protégé mampu menerapkan konsep
class, object property, data property,
individu/instances serta relasi diantaranya.
Protégé mendukung beberapa format
penyimpanan antara lain OWL, RDF, XML dan
HTML. Protégé juga menyediakan beberapa
Gambar 2. Integrasi kulkul ontology vs ontology plugin yang dapat membantu dalam penerapan
destinasi wisata ontology.
Adopsi kulkul ontology di dalam
Seperti disebutkan sebelumnya, RDF, RDFS dan
merepresentasikan pengetahuan atau
OWL digunakan untuk ontologi dan
informasi tujuan wisata menjadi sangat
representasi sumber daya di Web Semantik.
relevan. Hal ini terkait dengan apakah tujuan
SPARQL (diucapkan “sparkle”) adalah singkatan
wisata tersebut terkait dengan tempat, waktu,
dari SPARQL Protocol. RDF Query Language
dan keadaan (desa kala patra) dan tujuan
tidak dirancang untuk menanyakan data
wisata terkait dengan parahyangan seperti
relasional namun dirancang untuk menanyakan
pura, palemahan seperti pantai, dan pawongan
RDF. SPARQL, bagaimanapun, tidak terbatas
seperti klub malam maupun cafe.
pada permintaan data dalam salah satu format
RDF. SPARQL dapat dilihat sebagai query SQL
Dalam mempertimbangkan penggunaan
yang digunakan untuk query database
kembali definisi yang sudah dibangun ke dalam
relasional. Dengan semakin banyak data publik
ontologi, penulis memeriksa meta-ontologi
yang tersedia dalam format RDF, maka SPARQL
untuk memilih kesesuaian konsep yang akan
dapat digunakan untuk mengintegrasikan data
dikembangkan pada ontologi tujuan pariwisata
yang berasal dari berbagai sumber data.
Bali. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa
set definisi baru dan yang digunakan kembali
SPARQL memiliki kemampuan untuk meminta
didasarkan pada set istilah dasar yang sama.
grafik RDF dan pola grafik opsional, yang
Kemudian, penulis mencari tahu perpustakaan
mendukung agregasi, negation, subqueries,
ontologi mana yang memberikan definisi
membuat nilai dengan ekspresi dan pengujian
istilah-istilah yang semantik dan
nilai yang dapat diperluas. SPARQL terbaru
implementasinya koheren dengan istilah-istilah
adalah versi 1.1 2, yang dirilis pada Maret 2013.
yang diidentifikasi dalam konseptualisasi.
Dalam versi ini, property paths dapat digunakan
setiap kali transitive telah diterapkan ke
2.5. IMPLEMENTASI property. Juga, fitur-fitur baru seperti agregasi
Tahap ini merupakan proses implementasi dari (GROUP BY dan HAVING), pengecualian dan
perancangan ontologi yang dilakukan pada negasi (MINUS dan NOT EXISTS) dan agregasi
tahap sebelumnya yang meliputi: nilai (AVG, SUM, COUNT) telah diperkenalkan,
1. Class digunakan untuk mendefinisikan yang tidak tersedia di versi sebelumnya
konsep (SPARQL 1.0).
2. Object property digunakan untuk Kueri SPARQL dapat dilakukan dalam empat
mendefinisikan class attribute bentuk (Harris et al., 2013):
3. Data property digunakan untuk
mendefinisikan instance attribute 1
https://protege.stanford.edu
2
https://www.w3.org/TR/sparql11-query/

SINTECH Journal | 81
1. SELECT. Kueri ini digunakan untuk 4. DESCRIBE. Kueri ini digunakan untuk
mengembalikan semua variabel dalam mengembalikan grafik RDF yang valid yang
kecocokan pola kueri, atau hanya sebagian dari menjelaskan kecocokan sumber daya.
variabel dalam kueri. Gambar 3 mengilustrasikan bagaimana menarik
2. CONSTRUCT. Kueri ini digunakan untuk data tertentu dari dataset menggunakan kueri
mengembalikan grafik RDF yang dibuat dalam SPARQL WHERE, dan kueri SELECT digunakan
satu set triple (subjek, predikat, objek) . untuk menentukan bagaimana data dilihat.
3. ASK. Kueri ini digunakan untuk
mengembalikan Boolean (benar atau salah)
berdasarkan pola kueri yang cocok.

Gambar 3 . Ilustrasi bagaimana data di konstuksi menjadi data yang terstruktur dalam ontologi

bahasa alami yang dilampirkan pada definisi


2.6. EVALUASI formal, dan makalah yang diterbitkan dalam
proses konferensi dan jurnal mengatur
Tahap selanjutnya yaitu evaluasi. Dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan penting dari ontologi
penulis melaksanakan pengujian teknis yang sudah dibangun serta ontograf.
ontologi, lingkungan perangkat lunak, dan
dokumentasinya sehubungan dengan kerangka 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
acuan selama setiap fase dan antara fase dari
siklus pengembangan ontologi. Evaluasi 3.1. PERANCANGAN ONTOLOGY
merangkum istilah verifikasi dan validasi. Pada bagian ini, akan dilakukan perancangan
Proses evaluasi awal dilakukan dengan ontology dari domain tujuan wisata di Bali.
menggunakan feature reasoning untuk melihat Pertama yang dilakukan adalah pembuatan
konsistensi konsep yang dibuat di dalam Class dan subclass dari ontology yang dapat
ontologi. Kemudian diikuti dengan melakukan dilihat pada Tabel 1. Seperti dijelaskan
evaluasi dengan menyiapkan beberapa sebelumnya bahwa penulis mengintegrasikan
pertanyaan yang kemudian dijawab ontology yang telah ada (kulkul ontology) dan
menggunakan query melalui SPARQL terkait kemudian diperluas untuk domain tujuan
dengan tujuan pariwisata di Bali. pariwisata Bali. Selanjutnya dilakukan
pembuatan rancangan Data Property, Domain,
2.7. DOKUMENTASI dan Range. Untuk data property, domain, dan
range yang digunakan pada ontology pada
Tidak ada pedoman yang disepakati tentang penelitian ini adalah seperti terlihat pada Tabel
cara mendokumentasikan ontologi. Dalam 2.
banyak kasus, dokumentasi yang sering
digunakan adalah dalam kode ontologi, teks

82 |SINTECH Journal
Tabel 1. Tabel Rancangan Class, SubclassOf, dan Object Property

Class SubclassOf Ontology


DesaKalaPatra Thing Kulkul Ontology
Tempat DesaKalaPatra Kulkul Ontology
Pariwisata Tempat Tourist Destination Ontology
WisataAlam Pariwisata Tourist Destination Ontology
AirTerjun WisataAlam Tourist Destination Ontology
Pantai WisataAlam Tourist Destination Ontology
Perbukitan/Pegunungan WisataAlam Tourist Destination Ontology
WisataBelanja Pariwisata Tourist Destination Ontology
WisataKuliner Pariwisata Tourist Destination Ontology
WisataSejarah Pariwisata Tourist Destination Ontology

Tabel 2. Tabel Rancangan Data Property, Domain, dan Range

Data Property Domain Range


JamBuka Pariwisata xsd:string
HargaParkirMotor Pariwisata xsd:string
HargaParkirMobil Pariwisata xsd:string
HargaTiketMasuk Pariwisata xsd:string

3.2. IMPLEMENTASI
Berdasarkan hasil perancangan ontology, lalu
dilakukan proses implementasi dengan
menggunakan aplikasi Protégé. Pada Gambar 4
terlihat penggabungan struktur class ontology
(kukul ontology dan tujuan wisata ontology)
yang telah dibuat dengan menggunakan
aplikasi Protégé

Gambar 4. Struktur Class Ontology

Pada Gambar 4 terlihat bagaimana class


Pariwisata dibagi menjadi subclass
WisataAlam, WisataBelanja,
WisataKuliner, dan WisataSejarah.
Empat subclass yang telah dibangun dibawah
class Pariwisata dapat dikembangkan

SINTECH Journal | 83
dikemudian hari untuk disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada nantinya.
Selanjutnya akan dilakukan pembuatan Object
Property pada ontology. Object Property yang
digunakan pada ontology penelitian ini adalah
“isLocatedAt”. Pada aplikasi Protégé,
pembuatan Object Property akan terlihat
seperti Gambar 5 dibawah ini:

Gambar 6. Instances pada class tempat pada kulkul


ontology dan instances pada class
WisataSejarah pada ontology tujuan wisata

Setelah class pada tujuan wisata ontology di


integrasikan dengan kulkul ontology (lihat Tabel
Gambar 5. Object Property pada Ontology Pariwisata 1) maka dibuatkan instances yang berhubungan
Bali dengan tujuan wisata di Bali. Contohnya
seperti terlihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.
Walaupun Object Property “isLocatedAt”
merupakan Object Property yang paling banyak
digunakan pada ontology yang dibangun,
namun tidak menutup kemungkinan Object
Property lainnya yang telah dikembakan pada
kulkul ontology juga digunakan untuk
menunjang hubungan semantik diantar
instances yang ada.

Instances untuk nama kabupaten diambil dari


kulkul ontology yang telah dibuat untuk
mendefinisikan nama tempat berdasarkan
kabupaten, kecamatan, desa, dan banjar.
Hubungan instances pada class tempat
mempergunakan object property “isPartOf”
Gambar 7. Individuals by Class AirTerjun
dan dipergunakan fungsi “Transitive”
sehingga hubungan antar instances tidak harus Gambar 7 menunjukkan instances yang
dibuat sedetail mungkin untuk menunjukkan dibangun untuk class AirTerjun. Instances
hubungannya seperti terlihat pada Gambar 6. ini merepresentasikan contoh tempat wisata air
terjun yang ada di Bali.

84 |SINTECH Journal
dari tujuan wisata, hal ini untuk memberikan
informasi kepada pengguna jam operasional
tempat wisata yang dituju. Data property
lainnya seperti HargaParkirMotor dan
HargaParkirMobil juga digunakan untuk
menyimpan data detail terkait biaya parkir di
lokasi tujuan wisata.

Selanjutnya akan dilakukan penambahan


individual atau instances. Penambahan
instances dilakukan pada tiap individu di
masing-masing class. Berikut contoh instances
Gambar 8. Individuals by Class Pantai yang telah dibuat pada individu Goa Gajah dari
class WisataSejarah seperti terlihat pada
Pada Gambar 8 diatas diperlihatkan contoh Gambar 10.
instances nama-nama pantai yang ada di Bali.
Nama-nama pantai ini dikelompokan pada class
Pantai. Hal ini untuk mempermudah proses
pencarian berdasarkan hubungan semantik
antar masing-masing object yang ada di dalam
ontology.

Selanjutnya dilakukan pembuatan Data


Property (Gambar 9) dengan menggunakan alat
bantu Protege untuk memberikan lebih banyak Gambar 10. Individual/Instances Wisata Sejarah Goa
informasi pada resources/instances yang telah Gajah
dibuat seperti JamBuka,
Instances GoaGajah disisipkan data lebih
HargaParkirMotor, HargaTikeMasuk,
detail seperti harga parkir, jam buka, dan harga
dan lain lain.
tiket masuk. Selain itu instances GoaGajah
dihubungkan secara semantik dengan object
property isLocatedAt dengan instances
KecBlahBatuh yang berada pada class
Kecamatan.

Untuk memperjelas hubungan antar classes,


object property, data property, dan instances,
penulis mempergunakan feature ontograph
yang merupakan feature basic pada aplikasi
protege seperti terlihat pada Gambar 11.
Gambar 9. Data Property Ontology Pariwisata

Pada data propterty yang terlihat di Gambar 9


JamBuka menyimpan data terkait waktu buka

SINTECH Journal | 85
Gambar 11. Tampilan Ontograf Ontology destinasi wisata

Gambar 11 merupakan contoh bagaimana Kabupatennya!


hubungan semantik antar class, object property, Wisata apa yang ada di Bali dan terkait
4
dan instances yang telah dibangun di dalam dengan spiritual?
ontologi tujuan wisata direpresentasikan dalam
bentuk gambar secara ontomatis oleh ontograf, Berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat
karena data yang terkandung didalamnya diatas, maka akan dilakukan pengujian
sudah dalam bentuk terstruktur. ontology Pariwisata di Bali yang dilakukan
dengan menggunakan SPARQL.
3.3. EVALUASI 1. Pertanyaan 1: Wisata apa saja yang ada di
Pada tahap ini dilakukan pengujian pada Bali? Dan hasilnya terlihat pada Gambar
pengetahuan ontology yang telah dibuat. 12
Seperti yang telah dijelaskan diatas, ontology
SELECT DISTINCT *
yang dikembangkan diujikan mempergunakan
WHERE {?Wisata rdfs:subClassOf
feature Hermit Reasoner 3 untuk melihat
td:Pariwisata .
konsistensi ontology yang dibangun. Kemudian OPTIONAL
dilakukan pengujian tambahan dengan cara {?subWisata rdfs:subClassOf
memberikan pertanyaan yang berbasis ?Wisata.}}
pengetahuan dengan mempergunakan SPARQL
query. Berikut merupakan daftar pertanyaan
yang digunakan untuk menguji ontology
Pariwisata yang telah dibuat:

No Pertanyaan
1 Wisata apa saja yang ada di Bali?
Wisata Alam apa saja yang ada di Bali?
2 Tampilkan dengan Nama Tempat dan
Kecamatannya! Gambar 12. Hasil pengujian pertanyaan 1
Wisata Sejarah apa saja yang ada di Bali?
3
Tampilkan dengan Kecamatan dan Pada Gambar 12 diatas memperlihatkan
bagaimana query SPARQL dijalankan, dan dua
3
http://www.hermit-reasoner.com buah kolom yang dihasilkan adalah type dari

86 |SINTECH Journal
dari wisata seperti WisataKuliner dan
WisataAlam, Sub wisata dari kategory wisata
seperti Pantai, AirTerjun, dan
Perbukitan.

2. Pertanyaan 2: Wisata Alam apa saja yang


ada di Bali? Tampilkan dengan Nama
Tempat dan Kecamatannya! Dan hasilnya
terlihat pada Gambar 13

SPARQL: SELECT DISTINCT *


WHERE {?Wisata rdfs:subClassOf
td:WisataAlam. Gambar 14. Hasil pengujian pertanyaan 3
?TempatWisata rdf:type ?Wisata.
OPTIONAL{ Penggunaan dua buah ontology untuk
?TempatWisata td:isLocatedAt melakukan query dengan SPARQL dapat terlihat
?Kecamatan.}} pada Gambar 14 diatas. TempatWisata
merupakan instances yang dikembangkan oleh
penulis, sedangkan keluaran Kecamatan dan
Kabupaten merupakan penggunaan ulang
data yang terdapat pada kulkul ontology.

4. Wisata apa yang ada di Bali dan terkait


dengan spiritual? Dan hasilnya terlihat
pada Gambar 15
SPARQL: SELECT DISTINCT *
WHERE { ?wisata
rdf:type/rdfs:subClassOf*
td:Pariwisata;
Gambar 13. Hasil pengujian pertanyaan 2 rdf:type thk:Pura.}

Pada Gambar 13 diatas, terlihat keluaran yang


dihasilkan dari penggabungan dua buah
ontology tujuan pariwisata dan kulkul ontology.
Kulkul ontology direpresentasikan dengan
keluaran Kecamatan. Sedangkan ontology
tujuan wisata diperlihatkan dengan keluaran
Wisata dan TempatWisata.

3. Pertanyaan 3: Wisata Sejarah apa saja


yang ada di Bali? Tampilkan dengan
Kecamatan dan Kabupatennya! Dan
hasilnya terlihat pada Gambar 14
Gambar 15. Hasil pengujian pertanyaan 4
SPARQL: SELECT DISTINCT *
WHERE {?TempatWisata rdf:type Penggunaan konsep Tri Hita Karana dan Desa
td:WisataSejarah. Kala Patra yang telah dijelaskan diawal dapat
?TempatWisata td:isLocatedAt terlihat pada Gambar 15. Dimana thk:Pura
?Kecamatan. yang merupakan class Pura pada kulkul
?Kecamatan thk:isPartOf ontology berada pada class parahyangan.
?Kabupaten.}
4. KESIMPULAN
Penulis telah mempresentasikan secara detail
pengembangan ontologi yang terkait dengan
tujuan pariwisata di Bali. Kontribusi kami yaitu

SINTECH Journal | 87
pengembangan ontologi destinasi pariwisata visualization of drama heritage
Bali dengan melakukan integrasi dengan metadata," Multimedia Tools and
ontologi yang telah ada yaitu kulkul ontologi. Applications, journal article vol. 75, no.
Dalam tulisan ini kami laporkan secara detail 7, pp. 3901-3932, 2016.
proses pengembangan, integrasi, dan pengujian [6] C. R. A. Pramartha, "Assembly the
dari ontologi yang dikembangkan. Semantic Cultural Heritage
Knowledge," Jurnal Ilmu Komputer,
Pada penelitian ini dilakukan pengujian awal vol. 11, no. 2, pp. 83-95, 2018.
terkait model yang diajukan dengan cara [7] C. Pramartha, J. G. Davis, and K. K. Y.
mengajukan beberapa pertanyaan yang Kuan, "A Semantically-Enriched Digital
biasanya digunakan oleh pengguna ketika Portal for the Digital Preservation of
mengakses informasi tentang pariwisata. Cultural Heritage with Community
Sehingga, diharapkan model ontology yang Participation," in Digital Heritage.
dihasilkan mampu memberikan informasi Progress in Cultural Heritage:
Pariwisata di Bali secara sistematis. Documentation, Preservation, and
Protection: 7th International
Pengembangan yang direncanakan oleh penulis Conference, EuroMed 2018, Nicosia,
adalah melakukan implementasi ontologi ini ke Cyprus, October 29 – November 3,
dalam aplikasi komputer berbasis web maupun 2018, Proceedings: Springer
mobile, sehingga memudahkan pengguna International Publishing, 2018.
awam untuk memanfaatkan pengetahuan yang [8] C. Pramartha, J. G. Davis, and K. K. Y.
terdapat pada ontologi yang dibangun. Kuan, "Digital Preservation of Cultural
Heritage: An Ontology-Based
ACKNOWLEDGMENTS Approach," in The 28th Australasian
Penelitian ini mendapatkan bantuan dana Conference on Information Systems,
penelitian dari Universitas Udayana Nomor: Hobart, Australia, 2017, pp. 1-12,
B/1588-57/UN14.4.A/PT.01.03/2020 2017.
[9] G. P. Kuntarto, I. P. Gunawan, F. L.
DAFTAR PUSTAKA Moechtar, Y. Ahmadin, and B. I.
Santoso, "Dwipa Ontology III:
[1] B. P. S. P. Bali. (2020, 01 Juni). Implementation of Ontology Method
Perkembangan Pariwisata Provinsi Bali Enrichment on Tourism Domain,"
Mei 2020. Available: International Journal on Smart Sensing
https://bali.bps.go.id/pressrelease/20 & Intelligent Systems, vol. 10, no. 4,
20/07/01/717330/perkembangan- 2017.
pariwisata-provinsi-bali-mei-2020-- [10] M. Wardana and C. R. A. Pramartha,
.html "Development of Semantic Ontology
[2] G. Dwi Putra and P. Desy Purnami Modeling in Knowledge
Singgih, "RANCANG BANGUN SISTEM Representation of Balinese Gamelan
REKOMENDASI DESTINASI WISATA DI Instruments," JELIKU - Jurnal
BALI," SINTECH (Science and Elektronik Ilmu Komputer Udayana,
Information Technology) Journal, vol. vol. 8, no. 2, pp. 145-152, 2020-01-08
2, no. 2, 10/28 2019. 2020.
[3] P. Ristoski and H. Paulheim, "Semantic [11] C. Pramartha and J. G. Davis, "Digital
Web in data mining and knowledge Preservation of Cultural Heritage:
discovery: A comprehensive survey," Balinese Kulkul Artefact and
Journal of Web Semantics, vol. 36, pp. Practices," in Digital Heritage.
1-22, 2016. Progress in Cultural Heritage:
[4] K. D. P. Novianti, "Pelayanan Informasi Documentation, Preservation, and
Tujuan Wisata Berbasis Semantik," Protection: 6th International
PROtek: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Conference, EuroMed 2016, Nicosia,
vol. 5, no. 1, pp. 8-12, 2018. Cyprus, October 31 – November 5,
[5] V. Lombardo and A. Pizzo, 2016, Proceedings, Part I, M. Ioannides
"Multimedia tool suite for the et al., Eds. Cham: Springer

88 |SINTECH Journal
International Publishing, 2016, pp.
491-500.

SINTECH Journal | 89

You might also like