Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

REPRESENTASI BOYS LOVE DALAM SERIAL ANIME YURI!!!

ON ICE

Oleh: Mufrida Ardiana


(mufridaardiana@gmail.com)
Pembimbing: Nita Rimayanti, M.Comm
Konsentrasi Manajemen Komunikasi – Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT
Yuri on ice is a television anime series about ice skating that is widely discussed by
critics about packaging boys love in anime in a different way than most boys love genre
anime. Boys love can be briefly explained as a term used to refer to love between man and
man. Love between man and men in Indonesia is often reffered to as homo, which slowly
begins to blend in our society. Therefore, this research aims to find out how boys love is
represented in the anime series Yuri!!! On Ice seen from the level of reality, the level of
representation and the level of ideology.
This research uses qualitative research methods and supported by John Fiske’s
seiotic analysis theory. The subjects and objects in this research were observations of
audio and visual displays in scenes from the anime series Yuri!!! On Ice with data
collection techniques used are, observation, documentation, and literature study.
The results of this research indicate that there is a representation of boys love in
the anime series Yuri!!! On Ice. Boys love representation in the anime series Yuri!!! On Ice
obtained using John Fiske’s semiotic analysis through the level of reality, the level of
representation, and the level of ideology are: metrosexual men, beautiful men, people who
don’t care about other people’s views, people who have romantic personalities, and
eternal partners.

Keyword: Boys Love, Anime, Representation, Semiotic

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 1


Doraemon dan Naruto merupakan salah satu
PENDAHULUAN
contoh anime yang pernah tayang di
Hubungan sesama jenis atau lebih
Indonesia dan sampai sekarang masih sangat
sering disebut dengan homo/gay, gay
digemari.
merupakan istilah yang digunakan secara
umum untuk menggambarkan laki-laki yang Meskipun anime kini tidak banyak lagi
memiliki ketertarikan erotik, emosional, dan tayang di pertelevisian Indonesia, namun
kasih sayang terhadap sesama jenisnya yang anime masih menjadi tontonan yang digemari
juga laki-laki. Di sebagian besar negara di terutama oleh para remaja dan anak-anak.
Eropa hubungan sesama jenis dianggap sah- Terlebih lagi saat ini anime dapat dengan
sah saja, bahkan beberapa diantaranya mudah diakses melalui internet. Dalam hasil
melegalkan pernikahan sesama jenis penelitian pada komunitas Japan Club
layaknya pernikahan pasangan heteroseksual East Borneo oleh Venny Zafitri
pada umumnya. Beberapa negara di Asia pun dijelaskan bahwa dari semua responden,
dapat dikatakan sebagai negara yang ramah 94% sering mengakses internet untuk
bagi para pasangan sesama jenis, diantaranya
menonton atau men-download anime, 84%
ialah India, Thailand, dan Jepang. Di Jepang
dari mereka sering menonton anime melalui
kita bahkan dapat menemukan bar atau klub
website resmi maupun blog dan fan-sub, dan
Gay pada kota-kota besar seperti Tokyo dan
88% rutin menonton atau men-download
Kyoto.
anime di internet setiap bulannya (Zafitri,
Pada dasarnya individu di setiap 2018:21). Dari hasil penelitian tersebut dapat
negara memiliki pandangan serta sikap yang dilihat bahwa internet sangat memudahkan
berbeda terhadap suatu fenomena yang dalam proses mengakses anime. Dengan
terjadi. Di Indonesia sendiri, homoseksual adanya kemudahan yang disediakan internet,
dianggap sebagai suatu hal yang tabu maka semakin mungkin pula konten-konten
mengingat adat serta norma yang berlaku di negatif dalam anime dapat diakses oleh anak-
masyarakat Indonesia. Namun secara anak, salah satunya adalah anime-anime
informal-realitas, perilaku homoseksual bergenre boys love yang memuat konten-
cenderung diakui dan diterima oleh sebagian konten homoseksual.
besar masyarakat modern (Oetomo,
Boys love secara singkat dapat
2001:38). Hal ini terbukti dengan munculnya
dijelaskan sebagai istilah yang digunakan
organisasi-organisasi yang menaungi serta
untuk menyebut percintaan antara pria dan
melindungi hak-hak asasi homoseksual.
pria. Istilah boys love juga banyak digunakan
Perubahan yang terjadi dalam lapisan baik itu dalam anime, novel, atau bahkan
masyarakat Indonesia ini tidak terlepas dari juga dalam game. Dengan kata lain boys love
pengaruh media yang terus berkembang pesat dapat juga kita sebut homo atau gay. Menurut
ditengah masyarakat modern saat ini. Media McLelland (2005:10) boys love yang juga
yang terus berkembang memungkinkan dikenal sebagai yaoi, adalah genre sastra
masuknya budaya-budaya asing ditengah yang terdiri dari manga, yaitu novel grafis,
masyarakat Indonesia, salah satu contohnya serta kisah dan puisi bergambar yang
ialah budaya populer Jepang yang merupakan didedikasikan untuk penggambaran
sebuah budaya berasal dari Jepang yang bishounen atau laki-laki cantik yang sangat
diakui, dinikmati, disebarluaskan dan romantis yang pertama kali muncul di Jepang
merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat pada tahun 1970an.
Jepang secara umum yang meliputi, fashion,
Yuri!!! On Ice adalah anime TV series
anime, idola, manga, permainan komputer
dan sebagainya. Budaya populer Jepang di bergenre olahraga tentang figureskating.
Anime ini diproduksi oleh MAPPA, di
Indonesia sendiri bukan lagi hal yang asing,
sutradarai oleh Sayo Yamamoto dan desain
hal ini terbukti dengan banyaknya anime atau
karakter asli oleh Mitsurou Kubo. Yuri!!! On
animasi Jepang yang banyak diminati tidak
Ice ditayangkan pada Oktober-Desember
hanya kalangan anak-anak tapi juga kalangan
2016, dengan total 12 episode yang berdurasi
dewasa. Anime bahkan sudah masuk
kurang lebih 23 menit. Karakter utama dalam
pertelevisian Indonesia dari sejak lama,

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 2


anime ini adalah seorang bernama Yuri digunakan yaitu level realitas, representasi
Katsuki yang merupakan perwakilan Jepang dan ideologi. Pendekatan semiotika John
dalam lomba seluncur es. Namun sayangnya Fiske dirasa tepat untuk membantu proses
ia mengalami kekalahan pada final grand analisis karena objek kajian penelitian berupa
prix yang sangat menghancurkan hatinya video yang terdiri dari gambar dan suara,
sehingga ia kembali pulang ke Kyushu, terutama karena penulis ingin
kediaman orang tuanya. Dengan perasaan mengungkapkan pesan yang tersirat dari
‘galau’ antara pensiun atau tetap lanjut anime ini. Dari latar belakang tersebut maka
berseluncur, Yuri mengisolasi dirinya dari penulis memberi judul pada penelitian ini
sekitar. Sampai pada akhirnya datang “Representasi Boys Love dalam Serial Anime
peseluncur es dari Rusia peringkat ke-lima Yuri!!! On Ice”.
dunia bernama Victor Nikiforov yang
Rumusan Masalah
membuat Yuri akhirnya kembali ambil posisi
Berdasarkan permasalahan yang telah
dalam Grand Prix (akibanation.com).
diuraikan diatas, maka yang menjadi
Serial ini mendapat ulasan positif dari rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
beberapa kritikus dan tokoh skater “Bagaimana Representasi Boys Love dalam
profesional. Di antaranya, dalam Anime News Serial Anime Yuri!!! On Ice?”
Network’s “Best and Worst Anime of Fall
Identifikasi Masalah
2016”, lima dari kesembilan kritikus
Tujuan penelitian ini adalah sebagai
menyebut Yuri!!! On Ice sebagai acara
berikut:
terbaik musim ini pada saat itu. Di tahun
1. Bagaimana level realitas Boys Love
2017 anime ini menyabet 3 penghargaan di
dalam serial anime Yuri!!! On Ice?
Tokyo Anime Award Festival (dalam kategori
2. Bagaimana level representasi Boys
Television Animation Division, Best
Love dalam serial anime Yuri!!! On
Animator dan Anime of The Year: Anime Fan
Ice?
Award), dan juga memenangkan penghargaan
2. Bagaimana level ideologi Boys Love
untuk 7 kategori sekaligus di Crunchyroll’s
dalam serial anime Yuri!!! On Ice?
Inaugural Anime Awards (Anime of The
Year, Best Boy, Best Animation, Most TINJAUAN PUSTAKA
Heartwarming Scene, Best Couple, Best Homoseksual dan Gay
Opening, dan Best Ending). Yuri!!! On Ice Homoseksualitas dapat didefinisikan
juga banyak diperbincangkan tentang sebagai orientasi atau pilihan seks yang
hubungan sesama jenis kedua protagonisnya, diarahkan kepada seseorang atau orang-orang
dengan beberapa kritik yang memujinya dari jenis kelamin yang sama atau
untuk mengemas homoseksual dalam cara ketertarikan orang secara emosional dan
yang berbeda dari kebanyakan anime boys seksual kepada seseorang atau orang-orang
love (animenewsnetwork.com). dari jenis kelamin yang sama (Oetomo,
Anime sebagai salah satu bagian dari 2001:6). Gay merupakan istilah yang
media tentunya memiliki peran yang sama digunakan secara umum untuk
dengan media itu sendiri. Peran media sangat menggambarkan laki-laki yang memiliki
penting karena menampilkan sebuah cara ketertarikan erotik, emosional, dan kasih
dalam memandang realita yang ada. sayang terhadap sesama jenisnya yang juga
Pemaknaan terhadap pesan yang disampaikan laki-laki. Dalam mewujudkan seksualitasnya,
media pun dapat berbeda pada setiap ada yang bertindak sebagai pihak pasif
(seperti peran perempuan dalam hubungan
individu. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengkaji makna pesan dari anime seksual) dan ada yang bertindak sebagai
Yuri!!! On Ice ini. pihak aktif (seperti peran laki-laki), tetapi
masing-masing tetap menganggap diri
Penelitian ini menggunakan sebagai laki-laki, baik secara fisik maupun
representasi untuk menyeleksi psikis.
penggambaran-penggambaran dari boys love
sesuai dengan kriteria penulis. Penelitian ini Budaya Populer Jepang
juga menggunakan metode analisis semiotika Jepang merupakan contoh negara yang
John Fiske dengan tiga tahap yang akan sukses mempopulerkan budayanya ke pasar
internasional yang dikemas kedalam produk

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 3


budaya pop Jepang. Jepang yang telah Boys Love
dikenal sebagai salah satu negara industri Boys love secara singkat dapat
yang maju dengan sistem ekonomi yang kuat dijelaskan sebagai istilah yang digunakan
tidak cukup hanya dengan menunjukkan untuk menyebut percintaan antara pria dan
“hard power” dengan keunggulan bidang pria. Istilah boys love sendiri muncul pertama
teknologinya, melainkan dengan kali sebagai genre dalam manga atau komik.
menggunakan kekuatan lunak atau “soft Dalam Boys Love manga, yang menjadi
power” yang terwujud dalam budaya popular. sorotan adalah karakter dua lelaki
homoseksual dan romansa yang terjadi di
Joseph S. Nye Jr (2004:85-86) antara keduanya (Nurizky, 2012). Genre ini
menjelaskan bahwa soft power sebagai pertama kali dipublikasikan pada tahun 1970-
kemampuan suatu negara untuk mencapai an tapi tidak terlalu populer sampai pada
tujuannya dengan lebih menggunakan daya tahun 1990-an (Lunsing, 2006)
tarik (attraction), dari pada paksaan
(affection) dan pembayaran (payment). Istilah boys love juga banyak
Dalam konteks Jepang, salah satu daya tarik digunakan baik itu dalam anime, novel, atau
yang dimilikinya adalah budaya popular yang bahkan juga dalam game. Selama itu
dapat dimanfaatkan sebagai soft power berhubungan dengan percintaan antar pria,
negaranya. Nye mengungkapkan bahwa maka digunakan istilah boys love. Selain BL
Jepang memiliki sumber-sumber soft power yang merupakan singkatan untuk boys love
yang lebih potensial dibandingkan negara- terdapat istilah lain yang juga sering
negara di Asia lainnya. Soft power yang digunakan untuk menyebut kisah-kisah
dimaksud berupa manga, anime, character, percintaan antar sesama pria yaitu yaoi. Yaoi
fashion, makanan, dan lain sebagainya pada dasarnya merupakan subgenre dari
(Iwabuchi, 2008:125). anime/manga yang digunakan pada cerita
percintaan antar pria yang memuat konten-
Anime konten dewasa.
Anime adalah istilah yang digunakan
untuk menyebutkan film animasi/kartun Yaoi sendiri merupakan singkatan dari
Jepang. Kata tersebut berasal dari kata tiga frasa Jepang [ヤマなし, オチなし, 意味
animation yang dalam pelafalan bahasa なし] [Yama Nashi, Ochi Nashi, Imi Nashi],
Jepang menjadi animeshon [アニメーショ yang berarti "Tanpa Klimaks, Tanpa
ン]. Kata tersebut kemudian disingkat Penyelesaian, dan Tanpa Makna" yang
menjadi anime [アニメ]. Meskipun pada biasanya digambarkan dengan minim struktur
naratif, yang merupakan ciri khas
dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus
untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan mangaamatir dari pertengahan tahun 1980an.
orang menggunakan kata tersebut untuk Terkadang akronim yaoi dijadikan bahan
candaan yaitu ”Yamete Oshiri Ga Itai” yang
membedakan antara film animasi buatan
Jepang dan nonJepang. berarti “stop, my butt is hurt” (McLelland,
2005:13).
Anime yang saat ini telah menjadi
Selain yaoi adapula genre lain yang
komoditas internasional, semakin menarik
digunakan dalam cerita percintaan antar pria,
perhatian banyak akademisi maupun praktisi
dari berbagai bidang maupun negara. yaitu shounen-ai. Beberapa orang
menganggap yaoi identik dengan shounen-ai,
McWilliams (2008:5) menyebut dua urgensi
tetapi shounen-ai biasanya tidak grafis dalam
penelitian mengenai anime. Pertama, anime
merupakan bagian kunci dalam budaya visual penggambaran homoseksualitasnya. Lainnya
populer di Jepang.Kedua, anime berperan bersikeras bahwa shounen-ai adalah genre
yang lebih tua yang harus dianggap benar-
penting dalam pembentukan mediascape
benar terpisah dari yaoi. Kedua kategori
global, baik cetak maupun elektronik. Sontag
(2003) sebagaimana dikutip dalam tersebut sekarang lebih sering disebut sebagai
boys love di Jepang (Sfetcu, 2014).
McWilliams (2008:3) menyebut Jepang
sebagai “image world” dimana media massa Boys love dapat disimpulkan sebagai
Jepang yang sangat visual dikonsumsi oleh hubungan romantis antara pria dengan pria
tidak hanya masyarakat Jepang sendiri, lainnya yang dapat kita temui dalam anime,
namun juga kini oleh masyarakat global. manga, game, dan lain sebagainya. Definisi

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 4


mengenai hubungan romantis atau cinta Dalam kode-kode televisi yang
romantis sendiri sangat beragam, dalam buku diungkapkan dalam teori John Fiske, bahwa
Romantic Love and Sexual Behavior: peristiwa yang ditayangkan dalam dunia
Perspectives from the Social Science televisi telah dienkode oleh kode-kode sosial
disebutkan bahwa cinta romantis yang terbagi dalam tiga level.
dikonseptualisasikan sebagai proses biologis  Pada level pertama adalah realitas
yang telah dirancang oleh evolusi untuk (reality), yakni peristiwa yang
memfasilitasi keterikatan antara pasangan. ditandakan (encoded) sebagai realitas,
Pasangan kekasih romantis juga berusaha seperti tampilan, pakaian, lingkungan,
mengahabiskan waktu bersama serta menjaga perilaku, percakapan, gestur, ekspresi,
kontak fisik dengan pasangan mereka; suara, dan sebagainya. Dalam bahasa
khususnya, mereka memeluk, menyentuh, tulis berupa, misalnya, dokumen,
membelai, berciuman, bercinta, dan transkip wawancara, dan sebagainya.
tersenyum pada pasangannya. Misalnya, jika peristiwa Bom Bali
Ada juga istilah lain dalam dunia boys dianggap realitas, maka harus ada
love yang juga cukup populer di kalangan tanda-tanda peristiwa pemboman itu:
penggemar anime dan manga yaitu fujoshi. kubangan bekas bom, saksi mata, dan
Fujoshi sendiri adalah sebutan untuk wanita sebagainya.
para penyuka atau penggemar cerita boys  Pada level kedua disebut representasi
love ataupun yaoi. Seperti yang dijelaskan (representation). Realitas yang
Hester dalam McLelland, et al (2015) bahwa terenkode dalam encoded
kata fujoshi berasal dari bahasa Jepang yang electronically harus ditampakkan pada
artinya mengacu pada “wanita” atau technical codes, seperti kamera,
“perempuan dan anak perempuan”. Dengan lighting, editing, musik, suara. Dalam
mengganti karakter sino-Jepang untuk bahasa tulis ada kata, kalimat,
“wanita” dengan yang digunakan dalam proposisi, foto, grafik, dan sebagainya.
komponen “busuk”, “korup” atau kata ejekan Sedangkan dalam bahasa gambar atau
untuk “perempuan busuk atau rusak”. televisi ada kamera, tata cahaya,
editing, musik, dan sebagainya.
Pendekatan Semiotika John Fiske Elemen-elemen ini kemudian
Menurut John Fiske, semiotika adalah ditransmisikan ke dalam kode
studi tentang pertanda dan makna dari sistem representasional yang dapat
tanda; ilmu tentang tanda, tentang bagaimana mengaktualisasikan, antara lain
tanda dan makna dibangun dalam “teks” karakter, narasi, action, dialog,
media; atau studi tentang bagaimana tanda setting,dan sebagainya. Ini sudah
dari jenis karya apa pun dalam masyarakat tampak sebagai realitas televisi.
yang mengkomunikasikan makna.  Level ketiga adalah ideologi
John Fiske mengemukakan teori (ideology). Semua elemen
tentang kode-kode televisi (the codes of diorganisasikan dan dikategorikan
television). Menurut Fiske, kode-kode yang dalam kode-kode ideologis, seperti
muncul atau yang digunakan dalam acara patriakhi, individualisme, ras, kelas,
televisi saling berhubungan sehingga materialisme, kapitalisme, dan
terbentuk sebuah makna. Menurut teori ini sebagainya. Ketika kita melalukan
pula, sebuah relitas tidak muncul begitu saja representasi atas suatu realita, menurut
melalui kode-kode yang timbul, namun juga Fiske, tidak dapat dihindari adanya
diolah melalui penginderaan sesuai referensi kemungkinan memasukkan ideologi
yang telah dimiliki oleh pemirsa televisi, dalam konstruksi realitas (Vera,
sehingga sebuah kode akan dipersepsi secara 2014:34-36).
berbeda oleh orang yang berbeda juga. Pada Ideologi
perkembangannya, model dari John Fiske Menurut Kaelan (2015:32), ideologi
tidak hanya digunakan dalam menganalisis adalah suatu perangkat prinsip pengarahan
acara televisi, tetapi dapat juga digunakan (guiding principle) yang dijadikan dasar serta
untuk menganalisis teks media yang lain, memberikan arah dan tujuan untuk dicapai
seperti film, iklan, dan lain-lain. dalam melangsungkan dan mengembangkan

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 5


hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa penelitian yang bermaksud untuk memahami
dan negara. Ideologi memiliki sifat futuristic, fenomena tentang apa yang dialami oleh
artinya mampu memberikan suatu gambaran subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
suatu masa depan yang ideal. Dengan kata motivasi, tindakan dan lain-lain secara
lain ideologi merupakan suatu konsep yang holistic (utuh) dengan cara deskripsi dalam
mendalam mengenai kehidupan yang dicita- bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam konteks khusus yang alamiah dan dengan
suatu kehidupan yang nyata. berbagai metode alamiah (Moleong, 2005:6).
Sedangkan metode analisis semiotika sendiri
Ideologi dapat juga didefinisikan
merupakan, teori untuk mengkaji tanda.
sebagai seperangkat ide yang membentuk
Dalam penelitian ini yang akan dikaji adalah
keyakinan dan paham untuk mewujudkan
tanda-tanda yang terdapat dalam scene-scene
cita-cita manusia. Kata ideologi di susun atas
pada serial anime Yuri!!! On Ice.
“ideo” yang artinya ide, cita-cita, melihat,
memandang, dan “logi” yang artinya logika Dalam mengkaji tanda-tanda tersebut
atau rasio. Di sini, ideologi adalah peneliti menggunakan pendekatan semiotika
sepperangkat gagasan (ide) sebagai alat untuk John Fiske dengan tiga tahap penelitiannya,
melihat realitas dari berbagai aspek. Ideologi yaitu:
berada pada alam pikiran yang tidak akan  Level Realitas. Kode sosial yang
pernah mati sepanjang manusia ada. termasuk didalamnya adalah
penampilan, kostum, riasan,
Representasi
lingkungan, kelakuan, cara berbicara,
Representasi berasal dari kata
gerakan, dan ekspresi.
“Represent” yang bermakna stand for artinya
 Level Respresentasi. Kode – kode
“berarti” atau juga “act as delegate for” yang
sosial yang termasuk didalamnya
bertindak sebagai perlambang atas sesuatu
adalah kode teknis, yang melingkupi
(Kerbs, 2001:456). Representasi juga dapat
kamera, pencahayaan, perevisian,
berarti sebagai suatu tindakan yang
musik, dan suara. Serta kode
menghadirkan atau mempresentasikan
representasi konvensional yang terdiri
sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar
dari naratif, konflik, karakter, aksi,
dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol
percakapan, layar, dan pemilihan
(Pilliang, 2003:21).
pemain.
Representasi menurut Chris Barker
adalah konstruksi sosial yang mengharuskan  Level Ideologi. Kode sosial yang
kita mengeksprorasi pembentukan makna termasuk didalamnya adalah
tekstual dan menghendaki penyelidikan liberalisme, individualisme,
tentang cara dihasilkannya makna pada feminisme, ras, kelas, materialisme,
beragam konteks. Representasi dan makna kapitalisme, dan lain – lain.
budaya memiliki materialitas tertentu. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Mereka melekat pada bunyi, prasasti, objek, Penelitian ini dilakukan di Kota
citra, buku, majalah, dan program televisi. Pekanbaru, dimana penelitian ini bersifat
Mereka diproduksi, ditampilkan, digunakan, analisis. Penelitian dilaksanakan selama
dan dipahami dalam konteks sosial tertentu periode waktu Februari - Mei 2018, dan
(Vera, 2014:97). Yasraf Amir Pilliang penulisan hasil penelitian peneliti lakukan
menjelaskan, representasi pada dasarnya selama periode waktu 2018 - 2019.
adalah sesuatu yang hadir, namun
Subjek dan Objek Penelitian
menunjukkan sesuatu di luar dirinyalah yang
Subjek Penelitian merupakan sesuatu
dia coba hadirkan. Representasi tidak
yang sangat penting kedudukannya dalam
menunjuk kepada dirinya sendiri, namun
penelitian (Arikunto, 2006:152). Subjek
kepada orang lain (Vera, 2014:97).
penelitian dapat berupa benda, hal atau
METODE PENELITIAN orang. Dalam hal ini peneliti menetapkan
Desain Penelitian subjek penelitian berupa scene-scene serta
Penelitian ini menggunakan metode audio dalam serial anime Yuri!!! On Ice.
penelitian kualitatif dengan pendekatan
Menurut Sugiyono (2012:38) Objek
semiotik. Penelitian kualitatif adalah
Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 6


nilai dari orang, objek atau kegiatan yang sumber-sumber lainnya yang
mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan berhubungan dengan penelitian ini.
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
di tarik kesimpulannya. Sifat keadaan yang
Teknik Analisis Data (Unit Analisis Data)
dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas dan
Dalam penelitian ini menggunakan
kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa
unit analisis data berupa scene dan juga audio
berupa perilaku, kegiatan, pendapat,
pada serial anime Yuri!!! On Ice. Untuk
pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau
melihat gambaran boys love yang
simpati-antipati. Oleh karena itu objek dalam
ditampilkan dalam serial anime ini, peneliti
penelitian ini yaitu representasi boys love
menggunakan metode analisis isi. Analisis isi
yang terangkum dalam serial anime Yuri!!!
merupakan suatu langkah yang ditempuh
On Ice.
untuk memperoleh keterangan dari isi
Teknik Pengumpulan Data komunikasi yang disampaikan dalam bentuk
Dalam penelitian ini penulis lambang. Analisis isi pada film ini
menggunakan 3 teknik pengumpulan data, menggunakan unit analisis isi per scene, dari
yaitu: scene-scene tersebut dipilih scene-scene yang
 Observasi, pengumpulan data melalui menampilkan aspek-aspek boys love.
observasi dilakukan dengan melihat Pemilihan scene pada penelitian ini
dan mengamati secara langsung berdasarkan definisi boys love yang dapat
peristiwa atau kejadian yang secara disimpulkan sebagai hubungan romantis
sistematik. Pada penelitian ini penulis antara pria dengan pria lainnya, dan juga
melakukan observasi dengan didukung dengan konsep cinta romantis dari
mengamati langsung scene-scene yang Shaver, Hazan dan rekan-rekannya yaitu
terdapat di dalam serial anime Yuri!!! “....pasangan romantis berusaha
On Ice, lalu penulis memilih scene- menghabiskan waktu bersama serta menjaga
scene yang merepresentasikan boys kontak fisik dengan pasangan mereka;
love untuk dianalisis menggunakan khususnya, mereka memeluk, menyentuh,
pendekatan semiotika John Fiske. membelai, berciuman, bercinta, dan
 Dokumentasi. Dokumen merupakan tersenyum pada pasangannya” (de Munck,
catatan peristiwa yang sudah berlalu. 1998:97). Oleh karena hal tersebut, maka
Studi dokumentasi merupakan suatu penulis memilih 5 scene dalam 3 episode dari
teknik pengumpulan data dengan total 12 episode serial anime Yuri!!! On Ice
menghimpun dan menganalisis untuk dianalisis. Diantaranya penulis
dokumen-dokumen, baik dokumen memilih episode 5, 7, dan 10 yang dirasa
tertulis, gambar, hasil karya, maupun sudah cukup untuk mewakili keseluruhan
elektronik. Dokumen yang telah scene lainnya yang berkaitan dengan
diperoleh kemudian di analisis (diurai), penelitian penulis yaitu representasi boys love
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) dalam serial animi Yuri!!! On Ice.
membentuk suatu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh. Pada Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
penelitian ini penulis mengumpulkan Dalam menetapkan keabsahan data,
data penelitian berupa file video peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu
dengan isi konten serial anime Yuri!!! teknik pemeriksaan keabsahan data yang
On Ice, serta data lainnya yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong,
berkaitan dengan penelitian serial 2005:320). Ada empat jenis triangulasi, yaitu
anime Yuri!!! On Ice ini. sebagai teknik pemeriksaan data yang
 Studi Pustaka, merupakan metode memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
pengumpulan data dengan mencari penyidik, dan teori. Metode Penelitian
informasi lewat buku, majalah, koran, Kualitatif mengatakan bahwa cara terbaik
dan literarur lainnya yang bertujuan untuk menguji keabsahan data suatu
untuk membentuk sebuah landasan penelitian yaitu dengan jalan
teori (Arikunto, 2006). Studi pustaka membandingkannya dengan berbagai
pada penelitian ini penulis mengambil sumber, metode atau teori (Moleong,
dari makalah, buku-buku, internet dan 2005:332). Dalam penelitian ini, peneliti

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 7


menggunakan metode triangulasi sumber, yang melihat kedekatan Yuri dan Victor,
yaitu membandingkan atau mengecek ulang beberapa bagian besar orang diperlihatkan
derajat kepercayaan suatu informasi yang dengan pipi memerah saat melihat Yuri dan
diperoleh dari sumber yang berbeda. Peneliti Victor berpelukan atau berciuman, beberapa
membandingkan hasil wawancara dengan isi lainnya diperlihatkan dengan ekspresi wajah
suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, yang tidak suka.
2005:331).
Pada aspek lingkungan, sebagian besar
HASIL DAN PEMBAHASAN latar dalam anime ini adalah arena
Hasil pertandingan seluncur es dengan banyak
Berdasarkan observasi penulis dengan penonton, terdapat wartawan dan juga juri
mengamati serial anime Yuri!!! On Ice maka pertandingan. Selain itu ada juga yang
penulis memilih 3 episode dari total 12 berlatar di gereja, yaitu adegan dimana Yuri
episode serial anime Yuri!!! On Ice, dan dari dan Victor saling bertukar cincin dan berjanji
ketiga episode tersebut penulis mendapat 40 satu sama lain. Ada yang berlatar di sebuah
shot dari 5 scene yang sesuai dengan restoran tenda pinggir jalan di Barcelona, ini
penelitian yang dilakukan dengan dasar adalah adegan dimana Victor mengutarakan
kajian pustaka yang membahas tentang boys bahwa ia dengan Yuri akan menikah dan
love. kemudian teman-teman dan juga para
penduduk lokal yang berada di lokasi
Pada level realitas, pada aspek
tersebut sontak bertepuk tangan untuk
penampilan Victor dan Yuri diperlihatkan
menyelamati pernikahan Yuri dan Victor.
memiliki penampilan yang rapi, terlihat
sangat merawat diri dengan baik. Yuri juga Pada level representasi, pada aspek
diperlihatkan tidak segan memakai pakaian kamera medium shot, close-up, dan extreme
yang terkesan feminin. Selain itu Victor dan close-up banyak digunakan dari kelima scene
Yuri terlihat memakai perhiasan cincin yang telah penulis teliti. Medium shot
pasangan di jari manis mereka seperti menunjukkan situasi dan posisi karakter
layaknya pasangan suami istri yang sudah dalam suatu adegan. Close-up digunakan
menikah. untuk memperlihatkan ekspresi dan
kedekatan dari satu karakter dengan karakter
Pada aspek cara bicara, Victor
lainnya. Extreme close-up digunakan untuk
memiliki cara bicara yang tegas dan jelas
lebih memperdalam kesan suatu adegan dan
terkadang ia juga berbicara dengan intonasi
juga memberikan detail lebih jelas mengenai
rendah, sedangkan Yuri seringkali berbicara
objek ataupun ekspresi.
dengan tergagap. Pada aspek gerak tubuh,
banyak diperlihatkan gerakan yang Pada level ideologi, dari realitas yang
mengartikan kedekatan Yuri dan Victor penulis temukan kemudian ia
seperti mereka berpelukan, saling direpresentasikan, maka hal tersebut dapat
menggenggam tangan dan bahkan berciuman. membentuk ideologi tertentu terutama bagi
Selain itu juga diperlihatkan bahwa Yuri dan penulis, yaitu ideologi homo, ideologi
Victor sangat memperhatikan penampilan metroseksual dan juga ideologi liberal.
mereka, seperti terlihat pada adegan dimana Ideologi homo yang penulis maksud disini
Victor mengaplikasikan pelembab bibir pada adalah saat menonton serial anime ini kita
Yuri. seakan diajak untuk terbiasa kedekatan dan
keintiman seorang pria dengan pria lainnya.
Pada aspek ekspresi, Victor
Ideologi metroseksual disini ialah bagaimana
diperlihatkan memiliki ekspresi yang tegas
penampilan karakter-karakter dalam serial
dan juga percaya diri namun ekspresinya
anime ini ditampilkan. Kemudian ideologi
seringkali melembut di hadapan Yuri,
liberal atau bebas, hal ini penulis dapati
wajahnya tersenyum dan pandangannya lurus
melihat dari keintiman Yuri dan Victor yang
menatap ke arah mata Yuri. Sedangkan Yuri
mereka tunjukan tanpa mempedulikan
diperlihatkan memiliki ekspresi yang malu-
pandangan orang lain dan juga bagaimana
malu menundukkan kepala seakan kurang
ekspresi orang-orang terhadap pengumuman
percaya diri dan wajah Yuri juga akan
pernikahan yang diutarakan oleh Victor.
memerah saat berdekatan dengan Victor.
Selain itu juga terdapat ekspresi orang-orang Pembahasan

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 8


Representasi boys love dalam serial
anime Yuri on Ice yang telah penulis teliti
menggunakan analisis semiotika John Fiske
dengan tiga tahap yaitu level realitas, level PENUTUP
representasi dan level ideologi yang penulis Kesimpulan
dapatkan adalah sebagai berikut: Adapun hasil analisis boys love dalam
 Pria metroseksual, seperti disebutkan serial anime Yuri on Ice menggunakan
Mulyana (2015) bahwa ciri pria analisis semiotika John Fiske, adalah sebagai
metroseksual ialah yang berprofesi berikut:
sebagai apapun dengan akses
 Pada level realitas, boys love terlihat
mencakupi untuk mempercantik
pada aspek penampilan, cara berbicara,
dirinya dan mengkonsusmsi produk-
ekspresi, dan lingkungan dalam serial
produk mahal, dalam anime ini
anime Yuri on Ice. Hasil yang didapat
diperlihatkan penampilan Victor dan
adalah cara berpakaian yang rapi dan
Yuri yang rapi bahkan mereka juga
juga bersolek, cara bicara yang
merias diri.
dominan lembut dengan intonasi
 Pria cantik, dalam dunia anime pria rendah dan laju kata lambat saat
yang terlihat cantik atau laki-laki yang sedang berdua, saat bersama salah
nampak feminin disebut dengan satunya dominan dengan ekspresi
bishounen. Jika kita perhatikan malu-malu dan gugup sedangkan satu
karakter-karakter dalam anime ini lagi dominan dengan ekspresi tegas,
digambarkan memiliki mata bulat percaya diri seperti peran yang
besar, bulu mata yang lentik, bibir memimpin, dan pada anime juga
yang yang berkilau, kontur wajah yang ditampilkan bahwa lingkungan sekitar
lembut hingga lebih mendekati definisi tokoh merupakan lingkungan yang
cantik. dominan liberal, tidak terikat pada
 Orang yang tidak peduli dengan aturan agama seperti di Indonesia.
pandangan orang lain, hal ini  Pada level representasi, boys love
diperlihatkan dari adegan Yuri dengan digambarkan melalui kode-kode teknis
Victor yang bermesraan di depan yaitu melalui aspek kamera dan suara.
publik tanpa sembunyi-sembunyi Pada aspek kamera, boys love
ataupun merasa bersalah. diperlihatkan melalui teknik
 Orang yang memiliki kepribadian pengambilan gambar medium shot
romantis, seperti disebutkan dalam yang menunjukkan situasi dan posisi
buku Romantic Love and Sexual karakter dalam sebuah adegan, close-
Behavior: Perspectives from the Social up digunakan untuk memperlihatkan
Science pasangan kekasih romantis ekspresi dan kedekatan dari karakter-
berusaha mengahabiskan waktu karakter dalam sebuah adegan, dan
bersama serta menjaga kontak fisik extreme close-up dipergunakan untuk
dengan pasangan mereka; khususnya, memperdalam kesan sebuah adegan
mereka memeluk, menyentuh, dan juga memberikan detail lebih jelas
membelai, berciuman, bercinta, dan mengenai suatu objek atau ekspresi.
tersenyum pada pasangannya. (de  Pada level ideologi, penggambaran
Munck, 1998:97) boys love dalam serial anime Yuri on
 Pasangan abadi, seperti halnya Ice membentuk ideologi tertentu
pernikahan yang merupakan komitmen terhadap penulis, yaitu boys love
seumur hidup untuk mengikat janji adalah pasangan homo atau gay yang
antara dua insan untuk hidup bersama berpenampilan metroseksual dan
sebagai suami-istri, dalam anime ini mereka berada dalam lingkungan yang
Yuri dan Victor digambarkan saling cenderung bebas atau liberal.
bertukar cincin bahkan menyebutkan
bahwa mereka akan menikah Berdasarkan hasil analisis
setelahnya. menggunakan analisis semiotika John Fiske
melalui level realitas, level representasi, dan
level ideologi, maka representasi boys love

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 9


dalam serial anime Yuri on Ice adalah: Kerbs, W.A. 2001. Collin gem: Australian
pertama, pria metroseksual. Mereka english dictionary, 3rd ed.
berpenampilan rapi dan juga tidak segan Sydney:Harper Collins Publisher.
untuk bersolek. Kedua, pria cantik. Mereka
Lunsing, Wim. 2006. Intersections: Gender,
ditampilkan sebagai seorang yang dapat
History and Culture in the Asian
dikatakan cantik dan angat rupawan. Ketiga,
Context “Yaoi Ronso: Discussing
orang yang tidak peduli dengan pandangan
Depictions of Male Homosexuality in
orang lain. Mereka tidak mempedulikan
Japanese Girls’ Comics, Gay Comics
bagaimana pendapat publik terhadap
and Gay Pornography”. [online].
tindakan mereka. Keempat, orang yang
Murdoch University.
memiliki kepribadian romantis. Mereka
ditampilkan memeluk, menyentuh, Mcwilliams, Mark Wheeler. 2008. Japanese
membelai, dan bahkan berciuman. Kelima, Visual Culture: Explorations in The
pasangan abadi. Mereka diperlihatkan saling World of Manga and Anime. New
bertukar cincin dan akan menikah. York: M.E. Sharpe, Inc.
Saran McLelland, Mark J. 2005.The World of Yaoi:
 Pengawasan dan pendampingan terhadap The Internet, Censorship and the
penggunaan teknologi ataupun media Global “Boys’ Love” Fandom.
pada anak-anak dan remaja sangat [online]. Australia: University of
diperlukan sehingga informasi yang di Wollongong.
terima oleh anak dapat dikontrol dan McLelland, Mark J, et al. 2015. Boys Love
pengaruh negatif media dengan begitu Manga and Beyond: History, Culture,
dapat di minimalisir. and Community in Japan. [online].
 Penulis berharap studi terhadap literasi Univ. Press of Mississippi.
media dapat dilakukan atau dapat
diperbanyak sebagai salah satu pengajaran Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi
bagi anak-anak dan remaja serta Penelitian Kualitatif. Bandung:
masyarakat awam, sehingga pada zaman Remaja Rosdakarya.
canggih berteknologi seperti sekarang ini Mulyana, Ahmad. 2015. Gaya Hidup
para generasi muda tidak mudah Metroseksual : Perspektif Komunikasi.
terjerumus dalam hal-hal negatif. Dengan Yogyakarta: Bumi Aksara.
begitu diharapkan pengaruh negatif media
dapat lebih terkendali dan diminimalisir. Nasution, Belli. Anuar Rasyid. 2018.
Implementation Of CSR
DAFTAR PUSTAKA Communication In Community
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Empowerment at PT. Energi Mega
Penelitian (Suatu Pendekatan Persada. International Journal of
Praktek). Jakarta: Rieneka Cipta. Research In Social Sciences. Vol. 27.
de Munck, Victor C. 1998. Romantic Love No.1. http://www.ijsk.org/wp-
and Sexual Behavior : Perspectives content/uploads/2018/10/IJRSS_Vol27
from the Social Science. [online]. _P2_Sep18_Belli_Nasution.pdf
London: Praeger Publishers. Nasution, Belli. Anuar Rasyid. 2019a
Fiske, John. 2012. Introduction to Analyzing Communication Between
Communications Studies. Jakarta: Raja Government and Community in The
Grafindo Persada. Flow Of Cross-Border Goods In The
Regency of Meranty Island.
Iwabuchi, Koichi. 2008. “Symptomatic International Journal of Research In
Transformation: Japan in The Media Soacial Science. Vol 31. No.1.
and Culture Globalization.” A New http://www.ijsk.org/wp-
Japanese For The Twenty – First content/uploads/2019/07/IJRSS_Vol31
Century. Ed Rien T Siegers. Oxon: _P3_July19_Belli_Nasution.pdf
Routladge.
Nasution, Belli. Anuar Rasyid. 2019b.
Kaelan. 2015. Liberalisasi Ideologi Negara Komunikasi Sosial Pembangaunan.
Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. Taman Karya: Pekanbaru.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 10


Nasution, Belli. Anuar Rasyid. 2019c. Rasyid, Anuar. 2019a. Komunikasi CSR
Komunikasi Sosial. UR Press: dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Pekanbaru. Taman Karya: Pekanbaru.
Nasution, Belli. Anuar Rasyid. 2019d. Rasyid, Anuar. 2019b. Metode Penelitian
Komunikasi Konflik: Analisis Model Komunikasi. UR Press: Pekanbaru.
dan Resolusi komunikasi Konflik
Rasyid, Anuar. Evawani Elysa Lubis. 2018.
Perjalanan Arus Barang Lintas Negara
Correlation Among Communication
di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Noise Corporate Social Responsbility
Taman Karya: Pekanbaru.
Program With Community
Nugroho, Prista Ardi. 2016. Anime Sebagai Empowerment And PTPN V Image In
Budaya Populer (Studi Pada Pekanbaru. International Journal of
Komunitas Anime di Yogyakarta). Research in Social Sciences. Vol. 20
[online]. Yogyakarta: Universitas No. 1. http://www.ijsk.org/wp-
Negeri Yogyakarta. content/uploads/2018/03/IJRSS_vol20
_p2_Feb18_Anuar-Rasyid.pdf
Nurefni. 2015. Media Sosial di Kalangan
Komunitas Gay (Studi Kasus tentang Sfetcu, Nicolae. 2014. Animation &
Aktivitas Media Sosial Kelompok Gay Cartoons. [e-book]. Dalam
di Pekanbaru). [online]. Pekanbaru: https://books.google.co.id/books?id=s5
Universitas Riau. 2EAwAAQBAJ [diakses 23 Maret
2018]
Oetomo, Dede. 2001. Memberi Suara Pada
Yang Bisu. Yogyakarta: Galang Press Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media:
Yogyakarta. Suatu Pengantar untuk Analisis
Piliang, Y. Amir. 2003. Hipersemiotika: Wacana, Analisis Semiotika, dan
Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Analisis Framing. Bandung: Remaja
Makna. Yogyakarta: Jalasutra. Rosdakarya Offset.
Rasyid, Anuar, Amiruddin Saleh, Hafield Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Cangara, Budi Wahyu Priatna. 2015a. Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
The Rol Of Communication in Bandung:Alfabeta.
Corporate Social Responsibility.
S. Nye Jr, Joseph. 2004. Soft Power The
International Journal Of Research In
Means Of Sucesses In World Politics.
Social Science. Vol. 5, No.7
New York: Public Affair.
https://www.ijsk.org/wp-
_content/uploads/2015/04/1-ROLE- Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset
OF-COMMUNICATION.pdf Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rasyid, Anuar, Amiruddin Saleh, Hafied Yohana, Nova. Anuar Rasyid, Evawani Elysa
Cangara, Budi Wahyu Priatna. 2015b. Lubis, Nita Rimayanti. 2019.
KOmunikais Dalam Corporate Social Communication of Community
Responsbility Perusahaan : Participation in Implementation of
Pemberdayaan Masyarakat Dan Policy in Child-Friendly Regency
Membangun Citra Positif. Mimbar, (KLA) in Siak District. International
Vol. 31, No. 2. Journal in Research in Social Sciences.
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ Vol. 33. No. 1.
mimbar/article/view/1564 http://www.ijsk.org/wp-
content/uploads/2019/11/IJRSS_Vol33
Rasyid, Anuar. 2017. Komunikasi Program
_P1_Nov19_Nova-Yohana.pdf
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dalam Pemberdayaan Masyarakat Zafitri, Venny. 2018. Pengaruh Menonton
untuk Membangun Citra dan Reputasi Anime Jepang di Internet Terhadap
PTPN V di Pekanbaru. Disertasi. Perilaku Imitasi di Kalangan
Bogor: Institut Pertanian Bogor. Komunitas Japan Club East Borneo
Kota Samarinda. [online]. Universitas
Mulawarman.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 11


Internet
https://www.akibanation.com/yuri-ice-anime-
sports-yang-bertabur-seiyuu-seiyuu-
kece/amp/ (diakses 28 Januari 2018)
https://www.animenewsnetwork.com/feature/
2016-12-23/the-best-and-worst-anime-
of-fall-2016/.110280 (diakses 20
November 2017)
https://www.animenewsnetwork.com/news/20
17-02-23/yuri-on-ice-a-silent-voice-
win-tokyo-anime-award-festival-top-
prizes/.112594 (diakses 16 April 2018)
https://www.animindo.net (diakses 21
desember 2017)
https://anisubindo.co/ (diakses 13 November
2017)
https://bakabaka21.wordpress.com/2017/03/
22/antara-bl-yaoi-mengapa-bl-sangat-
populer/(diakses 29 januari 2018)
http://yurionice.com/en/sp/index.php (diakses
25 April 2018)

JOM FISIP Vol. 7: Edisi II Juli – Desember 2020 Page 12

You might also like