Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

FORMULASI PAKAN UNGGUL BERBASIS BIOTEKNOLOGI LIMBAH ORGANIK LOKAL


UNTUK IKAN LELE ORGANIK KUALITAS EKSPOR
[Superior Feed Formulations Based On Local Organic Waste Biotechnology For
Export Quality Organic Catfish]
Yusafir Hala1, Syahruddin Kasim1*, Indah Raya1
1)
Departemen Kimia Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin
*)Coresponding author: kasimsyahruddin@gmail.com
Diterima 21 Juni 2019, Disetujui 23 Juli 2019

ABSTRACT
Research on Superior Feed Formulations Based on Local Organic waste Biotechnology for
Export quality organic Catfish. Research Objective: The discovery of feed types of tilapia and organic
catfish that have export quality nutritional content based on the best quality local marine organic
waste through a touch of biotechnology. Furthermore, the complete chemical composition of the
waste used and feed components is obtained. Research Methods: Determine the best
composition of biomass of marine organic waste and local onshore organic wastes with the highest
levels of protein and carbohydrates and integrated with other wastes. The nutritional content is
analyzed, namely: Carbohydrates, fats, proteins, and supporting minerals, namely: Fe, K and Ca.
Instrumentation used to support the research objectives is AAS and HPLC. Research Results: Export
quality organic catfish pellet feed in the form of waste: marine fish, sea shrimp waste, sea crab waste,
rice bran waste, corn waste, mixed organic waste, golden snail waste, seaweed waste and coconut
water waste respectively (27; 15; 7.5; 33; 3; 2.5; 5; 2.5 and 2) %b/ b, starch 2% b/b and marine
phytoplankton biomass 0.5% b/b. The nutritional content of organic catfish pellets that have been
produced, namely: 51% protein b/b, 24% carbohydrate b/b, 9% fat b/b, crude fiber 8%b/b, water
content 2 - 2.5%b/b, mineral Fe 1% b/b, mineral K 1% b/b, mineral Ca 1%b/b, ash content 2 -
2.5%b/b. Feed packing for export quality organic catfish pellets is given the "SANTARI-KU" label.
Keywords: Superior feed, local organic waste biotechnology, export quality organic catfish, Santari-ku.

ABSTRAK
Penelitian tentang Formulasi Pakan Unggul Berbasis Bioteknologi Limbah Orgnik Lokal Untuk
Ikan Lele Organik Kualitas Ekspor, telah dilakukan. Tujuan penelitian: Ditemukannya jenis pakan
ikan nila dan ikan lele organik yang memiliki kandungan gizi bermutu ekspor berbasis limbah organik
hasil laut lokal kualitas terbaik melalui sentuhan bioteknologi. Selanjutnya diperoleh komposisi kimia
limbah yang digunakan dan komponen pakan secara lengkap. Metode Penelitian: Menentukan
komposisi terbaik terhadap biomassa limbah organik hasil laut dan limbah organik darat lokal
berkadar protein dan karbohidrat tertinggi dan diintegrasikan bersama limbah lainnya. Kandungan gizi
yang dianalisis, yaitu: Karbohidrat, lemak, protein, dan mineral pendukung yaitu: Fe, K dan Ca.
Instrumentasi yang digunkan untuk mendukung tujuan penelitian adalah AAS dan HPLC. Hasil
Penelitian: Komponen pakan pelet ikan lele organik kualitas ekspor berbentuk limbah: ikan laut,
limbah udang laut, limbah kepiting laut, limbah dedak padi, limbah jagung, limbah organik campuran,
limbah keong emas, limbah rumput laut dan limbah air kelapa masing-masing (27; 15; 7,5; 33; 3; 2,5;
5; 2,5 dan 2) %b/b, tepung kanji 2% b/b dan biomassa fitoplankton laut 0,5% b/b. Kandungan gizi
pakan pelet ikan lele organik yang telah dihasilkan, yaitu: Protein 51% b/b, Karbohidrat 24% b/b,
lemak 9% b/b, serat kasar 8% b/b, kadar air 2 - 2,5% b/b, mineral Fe 1% b/b, mineral K 1% b/b,
mineral Ca 1% b/b, kadar abu 2 - 2,5% b/b. Packing pakan pelet ikan ikan lele organik kualitas ekspor
diberikan label bermereck “SANTARI-KU”.
Kata kunci: Pakan unggul, bioteknologi limbah organik lokal, ikan lele organik kualitas ekspor, Santari-ku.

Yusafir Hala dkk. 197


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

LATAR BELAKANG limbah lainnya untuk meningkatkan


Usaha peternakan ikan air tawar di kualitas pakan dan mutu ikan lele organik
Sulawesi Selatan sudah berkembang dan yang dihasilkan agar mencapai kualitas
sangat penting dalam menentukan ekspor. Hal ini akan berdampak pada
produksi dan jumlah daging ikan, peningkatan pendapatan masyarakat di
khususnya di Kecamatan Segeri daerah penelitian. Dengan adanya
Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Hal introduksi teknologi pengolahan pakan
ini mengingat potensi ternak ikan lele berbasis limbah organik lokal, peternak
organik di daerah tersebut dan di ikan lele organik dapat melakukan
Indonesia pada umumnya sebagian perencanaan yang lebih baik dan enerapan
besar dipelihara secara tradisional maka teknologi yang dapat meningkatkan
seharusnya peningkatan produktivitasnya kualitas bibit yang untuk ikan lele organik
lebih diprioritaskan, khususnya pada biasanya 4-6 hari dengan tanpa sentuhan
daerah pedesaan. Adanya program teknologi, menjadi 2-3 hari dengan
pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan sentuhan teknologi.
khususnya di Kabupaten Pangkep Kelebihan lain, kandungan gizi produk
tentang Mina Politan adalah momentum ikan lele organik yang dihasilkan, kadar
yang paling baik dan merupakan proteinnya sangat tinggi dan dapat
prospek yang sangat menjanjikan, memperpendek masa pemeliharaan yang
hususnya dalam meningkatkan biasanya 3-4 bulan, menjadi sekitar 2-3
kesejahteraan masyarakat di pedesaan, bulan saja.
melalui integrasi sentuhan teknologi Salah satu langkah strategis
produksi pakan buatan unggul. yang dapat dilakukan dalam rangka
Teknologi yang dapat diterapkan mencapai sasaran tersebut adalah
dan sangat dibutuhkan dalam sistem integrasi teknologi pada
peningkatan kualitas dan populasi ikan pengolahan pakan ikan nila dan ikan lele
lele organik, dapat dilakukan melalui organik bermutu ekspor berbasis limbah
pengolahan pakan unggul dan bahan organik lokal pada usaha
berkualitas. Pakan yang akan diolah peternakan ikan lele organik untuk
diusahakan berbasis bioteknoligi sumber mendorong peningkatan produktivitas
daya limbah organik lokal hasil bibit, kandungan gizi ikan dan juga untuk
laut dengan mengintegrasikan komponen memperpendek masa pemeliharaan
tertentu seperti biomassa fitoplankton, dengan hasil produksi ikan nila dan ikan
limbah makro algae, limbah ikan, limbah lele organik yang mutunya lebih baik dan
kepiting dan hasil laut lainnya, limbah lebih produktif.
bekicot, limbah keong emas, limbah Pemanfaatan lahan melalui
tanaman jagung, limbah dedak padi dan peternakan ikan lele organik relatif tidak

Yusafir Hala dkk. 198


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

membutuhkan waktu lama apalagi selain peternakan ikan bandeng dan


dengan adanya potensi limbah organik udang khususnya untuk tambak daerah
dan limbah ikan dan hasil laut didaerah air tawar. Dan keempat adalah terdapat
tersebut, diharapkan dapat menopang beberapa masyarakat yang memang
ekonomi keluarga. Melalui penelitian ini memiliki keahlian untuk mengembangkan
diharapkan dapat berlangsung integrasi peternakan ikan khususnya ikan air tawar
sistem pertanian peternakan yang apalagi telah menimba ilmu di Balai
ramah lingkungan melalui pemanfaatan Budidaya Ikan Air Tawar Bogor Jawa Barat
limbah ikan dan hasil laut, biomassa binaan Menteri Perikanan dan Kelautan.
fitoplankton, makro algae dan sumber Temuan baru yang menjadi target
daya alam lokal, agar dapat utama adalah, diproduksinya pakan
meningkatkan produktifitas bibit, buatan ikan lele organik kualitas ekspor
kandungan gizi dan masa pemeliharaan menggunakan limbah organik hasil laut
ikan yang lebih pendek. Selanjutnya sebagai komponen utama dengan
diharapkan menggairahkan laju ekonomi kualitas yang sama bahkan ditargetkan
keluarga dan masyarakat melalui model melebihi kualitas pakan sintesis yang
teknologi peningkatan kualitas dan dijual dipasaran. Pakan tersebut
mutu pakan ikan lele organik diformulasi dan diproduksi untuk dapat
berbasis bioteknologi limbah organik digunakan pada ikan lele organik yang
lokal. akan dibudidayakan dan siap untuk
Terdapat beberapa faktor yang diekspor dengan kualitas yang sesuai
mendukung untuk dilakukannya integrasi dengan kebutuhan pasar ekspor.
teknologi pengolahan pakan terhadap Pakan ikan air tawar khususnya
usaha pertanian dan peternakan ikan lele memang telah banyak
ikan lele organic di Kecamatan Segeri, diproduksi dan beredar dipasaran,
Kabupaten Pangkep. Pertama, ikan lele namun semua pakan tersebut memiliki
organik merupakan salah satu potensi kualitas yang berbeda-beda oleh karena
yang dikembangkan di daerah ini komposisi komponen penyusun pakan
untuk kebutuhan konsumsi lokal yang berbeda-beda. Kondisi inilah yang
dan pengiriman ke daerah lain mendorong beberapa fihak termasuk
karena didukung oleh lahan tambak yang kami untuk melakukan beberapa inovasi
luas. Kedua, adalah dukungan dalam teknologi pengolahan dan
kondisi geografis, iklim yang sesuai produksi pakan ikan air tawar. Teknologi
dan ketersediaan bahan baku untuk yang akan kami terapkan berbasis
usaha pertanian dan peternakan bioteknologi limbah organik hasil laut
khususnya ikan lele organic ekspor. menggunakan sumberdaya lokal yang
Ketiga adalah adanya alternatif usaha tersedia melimpah didaerah penelitian.

Yusafir Hala dkk. 199


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

Pakan berbasis limbah yang diberikan diolah dari fitoplankton, limbah ikan laut
sentuhan bioteknologi tersebut akan dan bahan organik lainnya termasuk
dirpoduksi massal untuk mendukung dedak padi, jagung, limbah ikan laut,
produksi ikan nila dan ikan lele organik dan lain-lain. Sumber bahan pelengkap
yang bermutu ekspor, di Kecamatan (Konsentrat) atau pakan tambahan
Segeri Kabupaten Pangkep Sulawesi (Feed Suplemen) diberikan pula kepada
selatan. ikan lele berupa air kepala udang steril
Pemberian pakan yang berkualitas yang diperoleh dari limbah industri
pada bibit ikan lele organik mulai dari udang di kawasan industri Makassar
pakan cair maupun pakan padat organik, (KIMA).
selain dapat memperbaiki kualitas gizi Komponen lain yang digunakan
khususnya, kandungan protein daging sebagai komponen pakan adalah
ikan dan kepadatan dagingnya juga Fitoplankton, khususnya fitoplankton
meningkat, serta dapat menaikkan harga yang kandungan protein dan
jual ikan lele organik tersebut. Hal ini oleh karbohidratnya tinggi. Fitoplankton
karena kandungan gizinya disukai orang memegang peranan penting dan
sebab kandungan lemaknya sangat kadang-kadang mendominasi siklus
rendah namun kandungan protein materi di lautan (Fenchel, 1988). Pada
dan karbohidratnya yang tinggi. Hal lain perairan laut terdapat tiga belas kelas
juga dapat meningkatkan nilai tambah fitoplankton. Jenis Diatom dan
dari limbah udang, limbah air kelapa, dinoflagellata merupakan golongan
limbah jagung, limbah makro algae, terbesar di laut, baik perairan pantai
fitoplankton, limbah ikan laut, limbah maupun lautan (Arifin, 2010).
bekicot, limbah keong emas, limbah Fitoplankton adalah komponen
dedak padi dan komponen nutrien autotrof; yaitu organisme yang mampu
organik yang lain (Hasan, S. 2012). menyediakan/mensintesis makanan
Pakan yang dihasilkan berupa sendiri, berupa bahan organik dari
pakan padat dan pakan cair, dimana bahan anorganik dengan bantuan energi
pakan cair ikan lele yang dibuat, seperti matahari dan kimia. Nama
merupakan hasil pengolahan sendiri. fitoplankton diambil dari istilah Yunani,
Konsentrat pakan cair yang dihasilkan phyton atau "tanaman" dan ("planktos"),
diberikan pada bibit ikan lele yang telah berarti "pengembara" atau "penghanyut"
menetas, dari hasil persilangan ditempat Thurman, H. V., 1997). Fitoplankton
pemijahan. Melalui indukan yang biasanya berkumpul di zona eufotik
dipelihara secara terpisah jantan dan yaitu zona dengan intesitas cahaya
betinanya. Namun keduanya telah masih memungkinkan terjadinya proses
diberikan pakan padatan yang telah fotosintesis (Arinardi dkk., 1997).

Yusafir Hala dkk. 200


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

Disamping cahaya, itoplankton pakan buatan yang berbasis organik


juga sangat tergantung dengan baik yang berbentuk cair maupun yang
ketersediaan nutrient untuk berbentuk padat, serta produk lainnya,
pertumbuhannya. Nutrien-nutrien ini sehingga menghasilkan peningkatan
terutama makronutrien seperti nitrat, ekonomi dan penghasilan masyarakat.
fosfat atau asam silikat, yang Penelitian BMIS ini juga
ketersediaannya diaturoleh kesetimbangan direncanakan sebagai kelanjutan penelitian
antara mekanisme yang disebut pompa PUBERPATEN yang potensil untuk
biologis dan upwelling pada air bernutrisi dipatenkan. Berdasarkan penelusuran
tinggi dan dalam. Akan tetapi, pada paten dalam dan Luar Negeri, belum
beberapa tempat di Samudra Dunia ada paten tentang pakan ikan berbasis
seperti di Samudra bagian Selatan, bioteknologi limbah organik hasil laut
fitoplankton juga dipengaruhi oleh dengan komposisi yang diteliti,
ketersediaan mikronutrien besi. Hal ini khususnya untuk ikan lele organik kualitas
menyebabkan beberapa ilmuan ekspor. Beberapa jenis paten yang
menyarankan penggunaan pupuk besi berkaitan dengan pakan ternak ikan
untuk membantu mengatasi umumnya menggunakan limbah organik
karbondioksida akibat aktivitas manusia dari darat. Limbah organik dari darat,
di atmosfer (Richtel, M., 2007). Usaha memiliki kelemahan yaitu kandungan
peternakan ikan lele organik kualitas lemak tinggi dan kandungan proteinnya
ekspor dengan memberikan sentuhan rendah. Berdasarkan kajian yang
bioteknologi pengolahan pakan cair dan telah dilakukan, untuk ikan lele
pakan padat orgaik, akan merupakan salah organik kualitas ekspor, membutuhkan
satu mata pencaharian masyarakat di pakan dengan kualitas kandungan protein
Kabupaten Pangkep khususnya para dan karbohidrat yang tinggi dan
peternak, mempunyai prospek yang kualitas kandungan lemaknya serendah
cerah untuk dikembangkan dimasa mungkin (Kasim, 2016).
depan. Hal ini terbukti dengan semakin Diantara beberapa yang telah
banyaknya diminati masyarakat untuk dipatenkan adalah sebagai berikut:
beternak ikan air tawar, termasuk di luar Paten tentang pakan lobster pertama di
Kabupaten Pangkep. Budidaya ikan air dunia berbahan baku keong bakau dan
tawar pada dasarnya mendayagunakan tepung kepala ikan, ditemukan oleh
potensi genetik ternak ikan lele organik Dosen Unhalu yaitu Prof. Agus Kurnia,
untuk mendapatkan pertumbuhan sebagai ketua jurusan Budi Daya
bobot badan yang maksimal dan Perairan Fakultas IKP Unhalu. Pakan
kandungan gizi yang baik dengan tersebut telah dipatenkan pada Tahun
memanfaatkan input pakan alami dan 2016. Paten lain adalah karya Guru

Yusafir Hala dkk. 201


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

besar Fakultas Perikanan dan Ilmu METODE PENELITIAN


Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Bahan dan Peralatan
Prof. DR. Sukoso, menemukan pellet Alat penelitian berupa: Mesin
ikan yang dapat terapung berbahan penghalus komponen pakan Merek
baku tepung kepala ikan, kepala udang Yamamoto Gold 8,5 PK, Mesin pelet
dan eceng gondok, dengan tingkat manual Stainles Stell, Mesin pellet
produksi ikan nilai meningkat 40%. Merek Yamamoto Gold 10 PK
Pakan ini telah dipatenkan pada berkapasitas 25 Kg, Sekop, ember
Tahun 2016. Paten pada skala plastik dengan tutup, wadah plastik,
internasional diantaranya: Paten No blender, pisau, parang, palu, tang,
US7763293 oleh Anthony George Smith obeng, kayu pengalas mesin pellet
Tahun 2003 tentang Fish Feed atau manual, paku, kantong plastik dan
pakan ikan berbahan baku segar dari karung.
perpaduan antara polychaetha dan Bahan penelitian berupa: Limbah
komponen organik. Paten berikutnya oleh ikan laut, limbah udang dan
Odd Geir Oddsen pada Tahun 2001, kepiting laut, dedak padi, limbah
mengajukan paten pakan pelet jagung, limbah keong emas, limbah
untuk ikan menggunakan bahan baku rumput laut, limbah organic campuran
tumbuhan dengan penekanan pada dan limbah air kelapa.
metode pembuatan pakan pellet. Demikian Bahan lain adalah diperoleh dari
pula oleh Erp Hubertus Adrianus biomassa fitoplankton laut hasil kultur
Van, mengajukan paten tentang pakan massal.
ikan berbahan baku tepung ikan,
Prosedur Kerja
tanaman biji-bijian, sayuran dan
Metode yang dilakukan pada
bahan lain seperti terasi, jentik nyamuk,
penelitian ini meliputi beberapa kegiatan
telur serta daging hewan yang
secara simultan, yaitu sebagai berikut:
dicampur satu dengan yang lain, dengan
1. Pemilihan komponen limbah organik
penekanan yang lain juga adalah pada
hasil laut lokal dengan menentukan
metode pembuatannya. Paten tersebut
kadar protein dan karbohidrat yang
diajukan pada Tahun 2007. Selanjutnya
tinggi dan rendah kadar lemaknya
paten tentang pakan ikan ramah
untuk menjadi komponen pakan
lingkungan, bebas dari parasit,
potensial ikan lele organik bermutu
berbahan baku hewan ensiled dengan
ekspor.
penambahan zat aromatik pengikat
2. Tahapan sosialisasi ke Kelompok
ramah lingkungan, dipatenkan oleh
Koperasi Santarie di bidang budidaya
Pohlhausen Henn pada Tahun 1983
ikan lele organik tentang akan
dengan No DE3125896A1.

Yusafir Hala dkk. 202


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

diadakannya Penelitian ini adalah wadah 20 liter, selanjutnya dilakukan


melalui kerjasama saling proses aerasi. Konsentrat pakan cair
menguntungkan. yang dihasilkan diberikan pada bibit
3. Tahapan pengolahan pakan organik ikan lele yang telah menetas, dari
buatan berbahan baku limbah organik hasil persilangan yang dilakukan
hasil laut dan tata cara pemberian sendiri. Melalui indukan yang
pakan pada ikan nila dan ikan lele dipelihara secara terpisah jantan dan
organik yang akan diproduksi, untuk betinanya. Namun keduanya telah
menghasilkan pakan ikan yang diberikan pakan padatan yang telah
unggul dan berkualitas sehingga diolah sendiri dari komponen limbah
dihasilkan ikan bermutu eksport yang organik melalui sentuhan bioteknologi.
menggunakan bahan baku limbah Sumber bahan pelengkap (Konsentrat)
organik lokal berkadar protein dan atau pakan tambahan (Feed Suplemen)
karbohidrat tinggi. Hal ini dimaksudkan diberikan pula kepada ikan lele
untuk meningkatkan palabilitas dan berupa air kepala udang steril yang
daya cerna bibit ikan nila dan ikan juga merupakan limbah industri
lele organik terhadap pakan yang udang. Pemeliharaan indukan dan
diberikan, mulai tahap pemijahan, penanganannya selama masa
pembibitan, pembesaran sampai pemijahan harus dijaga kesehatannya,
menjadi ikan nila dan ikan lele organik termasuk kebersihan tambak atau
yang siap eksport. kolam yang dipakai.
4. Pakan cair untuk bibit ikan nila dan 5. Pakan padatan organik buatan terdiri
ikan lele organik juga akan dibuat, atas biomassa fitoplankton dengan
merupakan hasil pengolahan sendiri limbah organic total dengan
melalui proses aerasi selama 2-3 hari perbandingan 1:100, diperoleh
dan dipelihara proses tersebut secara padatan I. Padatan I yang dihasilkan
intensif. Bahan yang digunakan dicampur dengan dedak padi dan
adalah air laut bersih yang dicampur limbah jagung dengan perbandingan
dengan bibit artemia. Bibit artemia 2:2 :1. Pakan padat diberikan setelah
tersebut sebelum diintroduksikan ikan nila dan ikan lele berumur 2 - 6
kedalam media pembibitan yang minggu secara terus menerus dengan
diaerasi, dicampur dengan NaCl perbandingan yang tetap yaitu sekitar
fisiologis 10% dan dipelihara dengan 5% dari berat badan, seiring
baik. Cairan yang dihasilkan dengan semakin meningkat umur ikan.
ditambahkan air laut dan suplemen Perbandingan ditemukan melalui
limbah organik sedikit demi sedikit sampling sebelum ikan diberi pakan dan
sampai tercampur merata dalam pakan diberikan 2 kali setiap hari yaitu

Yusafir Hala dkk. 203


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

pagi dan sore. Untuk ikan nila kelayakan kandungan gizinya sebagai
digunakan pakan buatan tersebut ikan lele organik bermutu ekspor.
sampai panen saat umur 3 bulan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
namun untuk ikan lele setelah
Semua komponen pakan, mulai
berumur 7-8 minggu, mulailah
dari limbah ikan laut, limbah udang dan
diberikan langsung dengan limbah
kepiting laut, dedak padi, limbah
ikan laut setelah disortir dengan
jagung, limbah keong emas, limbah
tetap memperhitungkan
rumput laut, limbah air ikan laut dan
perbandingan 5% dari berat badan
limbah air udang laut, limbah air
dengan tujuan agar tidak terdapat
kelapa hasil bioteknologi dari hasil
sisa pakan dan juga sekaligus untuk
olahan nata de coco dan biomassa
menghindari proses kanibalisasi
fitoplankton laut, telah disiapkan
dengan sesama ikan lele organik.
melalui beberapa tahapan preparasi.
Limbah kepala udang juga diberikan
Limbah ikan laut, limbah udang dan
sebagai suplemen tambahan dengan
limbah kepiting laut, limbah dedak padi,
tetap memperhitungkan perbandingan
limbah rumput laut, limbah jagung dan
5% dari berat badan. Sisa limbah
limbah keong emas telah melalui proses
organik dengan cara ini akan diatasi
penyortiran, pengeringan, penggilingan
dengan cara pemberian pakan buatan
dan penghalusan. Khusus untuk limbah
yang telah diproduksi oleh peternak
keong emas tidak dilakukan tahapan
melalui kerjasama dengan TIM
pengeringan, tetapi melalui proses
Peneliti. Penelitian ini adalah tindak
penghaslusan dengan blender dan
lanjut dari beberapa skema penelitian
pencampuran dengan komponen
terdahulu. Diharapkan dapat melindungi
lainnya sampai dihasilkan adonan
peternak dan sekaligus Universitas
yang siap untuk dibuat pakan pelet.
Hasanuddin khususnya TIM
Pembuatan pakan pelet ikan nila dan
Penelitian PUBERPATEN dan BMIS
ikan lele organik kualitas ekspor,
dari Unhas akan mendapatkan nilai
diusahakan mendekati komposisi
tambah dengan Penelitian yang
pakan ikan lele organik ekspor yang
dihasilkan.
ditemukan pada hasil penelitian
6. Tahapan analisis kandungan gizi
PUBERPATEN tahun 2017. Hasil
yaitu: protein, karbohidrat, lemak dan
penentuan dan penimbangan
mineral Fe, Ca dan K pada pakan
komposisi komponen pakan ikan lele
unggul yang dihasilkan termasuk
organik bermutu ekspor yang
produk ikan lele organik yang
digunakan pada penelitian ini,
dihasilkan, dilakukan untuk melihat
disajikan dalam Tabel 1.

Yusafir Hala dkk. 204


KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

Tabel 1. Komposisi kandungan komponen pakan ikan lele organik bermutu ekspor.
No. Jenis Komponen Pakan Komposisi (%b/b) Keterangan
1 Limbah ikan laut 27
2 Limbah kepiting laut 7,5 Komponen pakan 1-7,
dikeringkan dan dihaluskan,
3 Limbah udang laut 15
selanjutnya ditambahkan
4 Limbah dedak padi 33
limbah air kelapa dari olahan
5 Limbah jagung 3
nata de coco, limbah keong
6 Limbah organik lokal lain 2,5
emas hasil blender,
7 Limbah rumput laut 2,5
fitoplankton dan tepung kanji
8 Limbah air kelapa 2
2,0 %b/b, semuanya dicampur
9 Limbah keong emas 5
merata sebelum dibuat menjadi
10 Tepung kanji 2 pakan pelet.
11 Biomassa fitoplankton 0,5

Kandungan gizi pakan ikan lele kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan
organik bermutu ekspor yang dihasilkan penelitian Miranti dan Putra (2019) yang

memiliki komponen protein yang tinggi, membuat pakan ikan dari limbah kepala dan
tulang ikan tamban dengan kadar protein
yaitu 51% dan karbohidrat total 24%
40,68±0,42%.
(Tabel 2). Penelitian yang dilakukan memiliki
Tabel 2 Kandungan gizi komponen pakan ikan lele organik bermutu ekspor.
No. Komponen Gizi Kandungan Kimia (%b/b)
1 Protein 51
2 Karbohidrat 24
3 Lemak 9
4 Serat Kasar 8
5 Kadar Air 2-2,5
6 Kadar Mineral Fe 1
7 Kadar Mineral K 1
8 Kadar Mineral Ca 1
9 Kadar Abu 2-2,5

KESIMPULAN limbah kepiting laut, limbah dedak


Komponen pakan ikan lele organik padi, limbah jagung, limbah organik
kualitas ekspor: Limbah ikan laut, campuran, limbah keong emas,
limbah udang laut, limbah kepiting limbah rumput laut dan limbah air
laut, limbah dedak padi, limbah kelapa, masing-masin: (27; 15; 7,5;
jagung, limbah organik campuran, 33; 3; 2,5; 5; dan 2,5) %b/b, tepung
limbah keong emas, limbah rumput kanji 2%b/b dan biomassa fitoplankton
laut, limbah air kelapa, tepung kanji laut 0,5%b/b.
dan biomassa fitoplankton laut. Kandungan gizi pakan pelet ikan lele
Perbandingan komponen pakan organik ekspor yang telah dihasilkan,
pelet ikan lele organic kualitas yaitu: Protein 51%b/b, Karbohidrat
ekspor yang diperoleh adalah 24%b/b, lemak 9%b/b, serat kasar
Limbah: ikan laut, limbah udang laut, 8%b/b, kadar air 2 -2,5%b/b, mineral:
Yusafir Hala dkk. 205
KOVALEN, 5(2): 197-206, Agustus 2019 e-ISSN: 2477-5398

Fe 1%b/b, K 1%b/b, Ca 1%b/b dan kadar Biochemica. Jerman.


abu 2 - 2,5%b/b. Miranti, S., dan Putra, W K A. 2019. Uji
Potensi Limbah Ikan dari Pasar
DAFTAR PUSTAKA Tradisional di Kota Tanjungpinang
sebagai Bahan Baku Alternatif
Arifin, 2010. Bioakumulasi Ion Logam Cd Pembuatan Pakan untuk Budidaya
oleh Fitoplankton Laut Ikan Laut. Intek Akuakultur, 3(1): 8-15
Tetracelmis chuii dan
Chaetoceros calcitrans, Disertasi, Naicheng Wu, dkk. 2010. Distribution of
Universitas Hasanuddin Makassar. Phytoplankton in a Germand
Lowland Driver in Relation to
Bold, H.C., M.J. Wynne. 1985. Environmental Factor. Journal
Introduction to the algae. Second Plankton Res. Vol 33. Hal 807-
edition. Prentice-Hall. Inc. Englewood 820.
cliff. New Jersey.
Somerville, C., 2008. Development of
Bulletin (ECB). Materials and Cellulosic Biofuels, Journal of
Environmental Chemistry. ISBN Agricultur. Hal 21-27, US.
2063-5346: 311-316. Departement of Agriculture,
Darrel Jobman.’’Will ethanol produce a bull California, USA.
market in Corn?``. Chicago Board of Smith Anthony G, January 5 2006, Fish
Trade,2006(http://www.cbot.com/cbot Feed, Reference Paten No US
/docs/74305.pdf) 20060003049.
Fenchel, T., 1988, “Marine Plankton Food Wimaca Beheer B.V., Desember 6
Chains”, Ann. Rev. Ecol. Syst., 19, 2007, Methode For Producing fish
19-38. food and fish food obtained using this
method. Paten No
Hasan, S. 2012. Hijauan Pakan Tropik, IPB
WO2007139376A1.
Press, Bogor, Jawa Barat.
Pohlhausen Henn, April 28 1983,
Kasim, S. dkk., 2012. Isolation and
Process for Producing Dry Feed for
Identification of Marine
Fish. Paten No DE3125896A1.
Phytoplankton for Production of
Carbohydrate Type Biomass.
Journal European Chemical
Kasim, S. dkk., 2016. Peningkatan
Kualitas Kandungan Gizi Pakan
untuk mendukung Produksi Ikan
Lele Orgaik Kualitas Ekspor.
Penelitian IbM Jur. Kimia F.Mipa dan
LP2M Unhas, Makassar.
Marshall, A.T. Bioenergy fromWaste : A
Growing Source of Power, Waste
Management world Magazine, April
2007, hal 34-37
(http://id.wikipedia.org/wiki/Biofuel).
Mannheim, Boehringer. 1987. Methods of
Biochemical Analysis and Food
Analysis using Test Combination.
Boehringer Mannheim GmbH

Yusafir Hala dkk. 206

You might also like