932-File Utama Naskah-3019-2-10-20190314

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th.

2018
e-ISSN: 2597-436X

KARAKTERISTIK MINUMAN PROBIOTIK FERMENTASI


Lactobacillus casei DARI SARI BUAH SALAK

Characteristic of Probiotic Drink Lactobacillus casei Fermentation from Snake Fruit Juice
Cahyaning Rini Utami
Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan
Email : cahyaningriniutami@gmail.com

ABSTRACT

Snake Fruit is an indigenous fruit fromIndonesia with abundant presence. Snake fruit
contains sucrose, fructose, and glucose utilized Lactic Acid Bacteria (LAB) during fermentation
process so it can be made as a basic substance of probiotic drink. Utilization of snake fruit as a
basic substance of probiotic drinks can increase the value of snake fruit. Making of probiotic
drink is involving of Shirota strain Lactobacillus bacteria as a good probiotic agent. This study
aim to determine the effect of addition of milk and fermentation time on the characteristics of
probiotic drink fermentated L.casei made from snake fruit juice and also the best combination
of the addition of milk and fermentation time. The method used in this study was Randomized
Block Design (RBD)with two treatment.T he applied treatment was the addition of milk with
variation of 5% and 10% (v/v) with fermentation time of 2, 4, 6, 8 and 10 hours. The results of
fermentation was analyzed by viscocity, pH, sugar content, and organoleptic. All of data was
analyzed by varian analysis ANOVA and continued by BNT test. The best selection using De
Garmo methods. The result show that addition of milk and fermentation time have effect to
characteristic of probiotic drink from snake fruit. Combination treatment percentage of milk
addition by 10% (v/v) with fermentation time 8 hours (T2L4) is best treatment with
characteristic: viscocity 12.90 cps; pH 4.82; sugar contain 7.43% and organoleptic value to
taste, color, texture, and flavor were 5.49 (really like); 3.57(like); 3.65(like) and 3.66(like)
respectively.

Keywords: Snake fruit, Probiotic Drink, Fermentation, L. casei strain Shirota

ABSTRAK

Salak merupakan buah asli Indonesia yang keberadaanya melimpah. Salak mengandung
sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dimanfaatkan bakteri asam laktat (BAL) selama proses
fermentasi sehingga dapat dibuat sebagai bahan dasar minuman probiotik. Pemanfaatan salak
sebagai bahan dasar minuman probiotik dapat meningkatkan nilai jual salak. Pembuatan
minuman probiotik salak melibatkan bakteri Lactobacillus casei strain Shirota sebagai agen
probiotik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan susu dan
waktu fermentasi terhadap karakteristik minuman probiotik fermentasi L.casei dari sari buah
salak serta kombinasi terbaik penambahan susu dan waktu fermentasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan. Perlakuan yang
diterapkan adalah penambahan susu dengan variasi 5% dan 10% (v/v) dengan waktu fermentasi
2, 4, 6, 8 dan 10 jam. Hasil fermentasi diuji viskositas, pH, kadar gula total dan organoleptik.
Seluruh data dianalisa menggunakan analisis varian (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji
BNT. Pemilihan terbaik dengan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan penambahan
susu dan waktu fermentasi berpengaruh terhadap karakteristik minuman probiotik salak.
Kombinasi perlakuan persentase penambahan susu sebesar 10% (v/v) dengan waktu fermentasi
8 jam (T2L4) merupakan hasil terbaik dengan karakteristik: viskositas 12,90 cps; pH 4,82;
kadar gula 7,43% dan nilai organoleptik terhadap rasa, warna, tekstur, dan aroma berturut-turut
sebesar 5,49 (sangat suka); 3,57(suka) ; 3,65(suka); dan 3,66(suka).

Kata Kunci: Salak, Minuman probiotik, Fermentasi, L. casei strain Shirota

1
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

PENDAHULUAN sehingga perlu digunakan bahan alternatif


lain salah satunya dengan bahan dasar buah
Salak merupakan produk pertanian salak untuk memperoleh minuman probiotik
Indonesia yang tersebar hampir di seluruh yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
kepulauan Nusantara dimana terdapat Harapannya dapat meningkatkan nilai
beberapa varietas buah salak seperti salak komersial dari salak daerah kersikan. Salak
condet, salak pondoh, salak gula pasir, kersikan memiliki rasa khas yang manis dan
salak enrekang, salak nangka, salak Bali, berair. Salak mengandung sukrosa, fruktosa,
salak kersikan, salak swaru, salak ambrawa, dan glukosa. Gula yang terkandung dalam
salak padang sidempuan, salak nglumut, salak tersebut akan dimanfaatkan oleh
salak mawar dan salak Bangkok (Anonim, bakteri asam laktat sebagai sumber karbon
2010). Diantara berbagai jenis salak selama fermentasi berlangsung sehingga
tersebut, salak kersikan masih kurang terbentuk asam laktat yang merupakan hasil
komersial dibandingkan salak pondoh dan metabolit. Kandungan gula sederhana pada
gula batu atau Bali yang ditetapkan salak kersikan yang tertinggi yaitu sukrosa
pemerintah sebagai salak dengan nilai sebesar 10,81% (Hadiati, 2012). Kandungan
komersial yang tinggi. Salak kersikan sukrosa yang tinggi dalam salak juga akan
merupakan salah satu komoditas unggulan memberikan rasa manis pada minuman
dan keberadaanya sangat melimpah di Desa probiotik. Penelitian yang sudah dilakukan
Kersikan, Pasuruan, Jawa Timur. Sangat oleh Setianto (2014) adalah membuat
disayangkan apabila nilai komersial salak minuman yoghurt menggunakan salak
kersikan ini sangatlah rendah. Produksi pondoh sebagai bahan dasar minuman
salak kersikan yang melimpah pada saat probiotik. Penelitian mengenai pembuatan
terjadinya panen raya menimbulkan minuman probiotik dari salak kersikan
permasalahan terhadap petani. Tidak sedikit masih belum ada.
petani salak yang mengalami kerugian Produk probiotik dari minuman salak
karena menjual dengan harga rendah. Selain merupakan salah satu aplikasi bioteknologi
itu, permasalahan lain yang timbul, seperti yang memanfaatkan bakteri asam laktat
banyak salak yang tidak terjual, menjadi sebagai agen probiotik. Pemilihan bakteri
busuk dan mudah rusak (perishability). asam laktat menjadi faktor penting dalam
Salah satu cara mengatasi masalah tersebut keberhasilan pembuatan minuman probiotik
dengan mengolah salak menjadi minuman dari salak. Peranan bakteri asam laktat
probiotik sehingga dapat menambah nilai sebagai agen probiotik sangat ditentukan
jual salak dan meningkatkan daya tahannya. oleh sifatnya yaitu tetap dalam keadaan
Minuman probiotik adalah minuman hidup sejak dikonsumsi hingga mencapai
yang mengandung bakteri seperti bakteri usus manusia. Tidak semua bakteri asam
asam laktat (BAL) yang menguntungkan laktat mempunyai sifat demikian. Pada
bagi saluran pencernaan karena dapat umumnya bakteri asam laktat yang berasal
meningkatkan keseimbangan mikroflora dari saluran pencernaan manusia seperti
usus dan mampu bertahan hidup dalam Lactobacillus dan Bifidobacterium dapat
keasaman lambung sehingga dapat berperan sebagai probiotik yang baik,
menempati usus dalam kuantitas yang cukup sedangkan Streptococcus dan Lactococcus
besar (Herlina dan Nuraeni, 2014). yang merupakan kultur fermentasi produk
Minuman probiotik yang sudah dikenal susu tidak dapat mencapai usus manusia
masyarakat selama ini diproduksi dari hasil dalam keadaan hidup (Ahmed et al. 2010).
fermentasi susu antara lain yogurt, susu Syarat utama strain yang dapat digunakan
asidofilus, bulgarian milk, kefir, dahi dari sebagai agen probiotik adalah memiliki
India, hamao dari Asia Tengah, yakult, dan resistensi terhadap asam dan empedu
lain-lain (Pereira, 2018). Minuman probiotik sehingga dapat mencapai intestin dan
tersebut harganya relatif lebih mahal memiliki kemampuan menempel pada

2
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

mukosa intestin (Allen et al. 2011). Syarat Ultra High Temperature (UHT) fullcream,
lain yang perlu dimiliki oleh bakteri sukrosa dan akuades.
probiotik adalah kemampuannya
Alat
menghasilkan substansi antimikrobia
sehingga mampu menekan pertumbuhan Alat yang digunakan dalam penelitian
bakteri patogen, tumbuh baik secara in vitro, ini:(1) peralatan gelas berupa botol kaca 100
memiliki stabilitas yang tinggi dan aman mL; beaker glass 1000 mL; corong kaca;
bagi manusia. Dari berbagai persyaratan pengaduk; termometer suhu ruang; tabung
diatas Lactobacillus casei strain Shirota reaksi; pipet tetes; pipet volum 10 mL (2)
masuk dalam kriteria diatas (Sunaryanto, alat penunjang lain seperti kompor, pisau,
2014) dan berpotensi sebagai agen probiotik neraca analitik, blender, autoklaf, pHmeter
yang baik. Pembuatan minuman probiotik digital TOA DKK HM-3OP, densitymeter
dari salak pada penelitian ini memanfaatkan Mettler Toledo DM40, viskometer
bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus casei Brookfield DV2T, kertas saring Whatman
strain Shirota yang diharapkan mampu no.92, aluminium foil dan inkubator.
memenuhi kebutuhan probiotik hidup
sekaligus menjadi sumber elektrolit dan Pembuatan Sari Buah Salak
bermanfaat bagi kesehatan. Buah salak yang dipilih adalah buah
Penelitian ini melibatkan dua faktor salak yang cukup matang dan dalam kondisi
yang dapat menentukan kualitas produk baik serta layak dikonsumsi. Sebanyak 900
yaitu konsentrasi susu dan lama fermentasi. g salak disortir dengan tingkat kematangan
Penggunaan susu pada produk minuman yang sama, dikupas kulitnya, dibuang
probiotik ini diperlukan pada proses bijinya, dipotong kecil-kecil dan dicuci
pengolahan minuman probiotik dengan bersih dengan air. Buah salak yang sudah
maksud meningkatkan nilai gizi pada dipotong kecil-kecil ditambahkan air dengan
produk. Susu menjadi sumber karbon perbandingan air dan salak 4:1.
tambahan untuk mikroorganisme pada saat Ditambahkan gula 4% (b/v) dan dihaluskan
fermentasi berlangsung. Susu yang menggunakan blender sampai menjadi jus.
digunakan adalah susu UHT dengan tujuan Selanjutnya disaring menggunakan kertas
memudahkan pembuatan minuman saring sampai mendapatkan sari buah
fermentasi dari salak tanpa melalui proses (ekstrak) salak kemudian dituang ke dalam
sterilisasi susu terlebih dulu. Sementara beaker glass yang steril dan ditutup
lama fermentasi akan menentukan alumunium foil. Sari salak diautoklaf suhu
kemampuan bakteri memecah nutrisi di 121oC, 1 atm selama 15 menit dan
dalam medium secara optimal (Retnowati, didiamkan sampai dingin.
2013). Penambahan konsentrasi susu UHT
dan lama fermentasi yang berbeda akan Fermentasi Minuman Salak dengan
mempengaruhi karakter meliputi: viskositas, L.casei
pH, kadar gula dan organoleptik dari produk
Sari buah salak dituang kedalam botol
yang dihasilkan.
kaca 100 mL yang sudah steril. Masing-
masing sari buah salak ditambahkan 5%
METODE PELAKSANAAN
(v/v) inokulum L. casei dan susu UHT
dengan variasi penambahan susu 5% (v/v)
Bahan
dan 10% (v/v). Pemilihan jumlah inokulum
Bahan yang digunakan pada penelitian L.casei 5% (v/v) didasarkan pada penelitian
ini adalah salak varietas lokal yang didapat Yanuar (2015). Selanjutnya minuman yang
dari perkebunan salak di Desa Kersikan sudah diinokulasi tersebut diinkubasi pada
Kecamatan Gondang Wetan Kabupaten suhu 37oC dengan variasi waktu fermentasi
Pasuruan Jawa Timur, kultur biakan L.casei 2, 4, 6, 8 dan 10 jam. Suhu optimum dari
strain Shirota dari minuman Yakult, susu

3
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

L.casei pada minuman fermentasi adalah dihasilkan pada minuman probiotik salak
pada suhu 37oC (Colomboa et al., 2014). sama dengan karakteristik yoghurt bahwa
produk fermentasi seperti yoghurt
Karakterisasi Minuman Probiotik Sari mempunyai viskositas antara 8,28-13,00 cps
Buah Salak (Winarno dan Fernandez, 2007). Analisis
Sampel minuman salak fermentasi ragam menunjukkan bahwa perlakuan
dikarakterisasi untuk mengetahui sifat kimia kombinasi waktu fermentasi dan
yang paling baik dari produk fermenasi penambahan susu UHT tidak berpengaruh
dengan uji pH, kadar gula total dan nilai nyata terhadap nilai viskositas dari minuman
viskositas. Uji pH dilakukan menggunakan probiotik salak. Rata-rata nilai viskositas
pHmeter untuk menentukan nilai derajat setiap perlakuan ditampilkan Gambar 1.
keasaman (AOAC, 2012). Nilai viskositas
diuji dengan viskometer (Daubert and
Farkas, 2013) sedangkan kadar gula total
ditentukan dengan metode Brix.
Karakteristik kimia yang dihasilkan akan
disinkronkan dengan hasil uji organoleptik.
Uji organoleptik meliputi rasa, tekstur,
warna dan aroma dilakukan pada 10 orang
panelis agak terlatih.

Analisa Data dan Statistik


Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
dua faktor. Faktor pertama adalah presentase
penambahan susu UHT pada minuman
fermentasi salak dengan konsentrasi terdiri
dari 2 perlakuan: T1= 5% susu dan T2=10%
susu. Faktor kedua: lama fermentasi terdiri Gambar 1. Viskositas rata-rata minuman
dari 5 perlakuan, yaitu L1= 2 jam, L2=4 probiotik dari salak yang
jam, L3= 6 jam, L5= 8 jam dan L5= 10 jam. difermentasi L.casei
Dari dua faktor tersebut terdapat 8 kali
percobaan. Masing-masing percobaan d- Gambar 1 menunjukkan bahwa nilai
ulang sebanyak dua kali sehingga total ada viskositas naik seiring dengan lamanya
16 kali percobaan. Data yang dihasilkan waktu fermentasi baik pada penambahan
dilakukan uji analisis ragam ANOVA susu 5% maupun 10%. Waktu fermentasi
apabila ditemukan pengaruh terhadap salah menyebabkan peningkatan jumlah asam
satu variabel maka dilanjutkan dengan uji laktat yang terbentuk oleh bakteri asam
BNT pada taraf 5%. Uji Organoleptik laktat sehingga kasein dalam susu
menggunakan metode Hedonic Scalling mengalami koagulasi membentuk gel.
Scoring dan analisis perlakuan terbaik Terbentuknya gel menyebabkan tekstur semi
menggunakan metode De Garmo. padat sehingga semakin lama viskositas
naik, hal ini sejalan dengan penelitian
Diantoro, Rohman, Budiarti, Palupi (2015).
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai viskositas dari penambahan susu 5%
dan 10% sama pada waktu fermentasi 2 jam
Viskositas yaitu sebesar 12,85 cps. Hal ini
Berdasarkan hasil uji viskositas dimungkinkan karena proses fermentasi
diperoleh rata-rata nilai viskositas berkisar masih belum terjadi, bakteri asam laktat
12,85-12,91 cps. Nilai viskositas yang masih dalam tahap adaptasi, tetapi nilai

4
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

viskositasnya sudah tinggi. Viskositas yang Gambar 2 menunjukkan terjadi


tinggi disebabkan salak mengandung pektin penurunan pH seiring bertambahnya jumlah
yang dapat membentuk gel sehingga susu dan lama fermentasi. Penurunan pH
minuman probiotik menjadi kental. Hal ini merupakan salah satu akibat dari proses
sesuai dengan penelitian Rismawati (2015) fermentasi yang terjadi karena adanya
bahwa pektin dalam salak mempunyai sifat akumulasi asam laktat sebagai produk utama
dapat larut dalam air tetapi apabila dicampur dari bakteri homofermentatif (Fanworth,
dengan gula dan asam akan membentuk gel, 2005). Semakin tinggi penambahan susu,
karena pektin adalah koloid yang reversible. kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan bakteri
Perlakuan penambahan susu juga semakin terpenuhi sehingga bakteri
berpengaruh terhadap nilai viskositas. yang tumbuh lebih banyak dan bakteri
Persentase susu yang lebih besar tersebut akan merombak laktosa yang ada
menyebabkan viskositas semakin tinggi. Hal dalam susu menjadi asam laktat (Triyono,
ini disebabkan semakin tinggi kadar protein 2010). Semakin lama waktu fermentasi,
susu dalam produk fermentasi maka semakin banyak asam-asam organik yang
kekentalan (viskositas) produk semakin terakumulasi akan meningkatkan derajat
meningkat (Rahmawati, 2016). Nilai keasaman produk (Pranayanti, 2015).
viskositas paling tinggi dihasilkan perlakuan Nilai pH terendah ditunjukkan oleh
kombinasi T2L5 yaitu pada 10% susu perlakuan T2 (10% susu) dengan waktu
dengan waktu fermentasi 10 jam, nilai ini fermentasi 8 dan 10 jam yitu sebesar 4,82
tidak jauh berbeda dengan perlakuan T2L4 dan 4,80. Selisih pH yang tidak jauh
(10% susu dengan 8 jam fermentasi) yaitu berbeda tersebut sejalan dengan nilai
13,9 cps. viskositasnya yang tidak jauh berbeda pada
data sebelumnya. Dapat dikatakan perlakuan
pH
T2L4 dan T2L5 tidak cukup signifikan
Hasil analisis menunjukkan rata-rata berpengaruh terhadap nilai pH dan
nilai pH berkisar antara 5,1-4,8. viskositas. Perbedaan kedua perlakuan dapat
Berdasarkan analisis ragam perlakuan waktu dilihat berdasarkan hasil organoleptik dan
fermentasi dan penambahan susu kadar gula total.
berpengaruh nyata terhadap nilai pH.
Perubahan pH pada setiap perlakuan Kadar Gula Total
disajikan dalam Gambar 2.

Gambar 3. Total Gula rata-rata minuman


Gambar 2. Nilai pH rata-rata minuman
probiotik dari salak yang
probiotik dari salak yang
difermentasi L.casei
difermentasi L.casei

5
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

Berdasarkan hasil uji nilai rata-rata rasa asam dengan perpaduan rasa dari sari
kadar gula total minuman probiotik salak buah salak. Uji organoleptik meliputi uji
berkisar antara 7,38-7,63%. Analisis ragam Rasa, Aroma, Warna dan tekstur. Uji ini
menunjukkan perlakuan kombinasi waktu dilakukan dengan menggunakan metode
fermentasi dan penambahan susu Hedonic Scalling Scoring. Skala hedonik
berpengaruh sangat nyata terhadap kadar ditransformasi ke dalam skala numerik
gula total. Terjadi penurunan kadar gula menurut tingkat kesukaan panelis mulai dari
total selama proses fermentasi berlangsung angka terkecil hingga angka terbesar (1-7=
terhadap dua perlakuan. Nilai kadar gula tidak suka sampai sangat suka).
total setiap perlakuan disajikan pada
Gambar 3. Rasa
Gambar 3 menunjukkan semakin lama Tingkat kesukaan panelis terhadap
waktu fermentasi, semakin turun kadar gula rasa minuman probiotik salak dapat dilihat
totalnya. Pada proses fermentasi terjadi Tabel 1. Berdasarkan hasil uji, rata-rata
metabolisme bakteri yang menggunakan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa
glukosa sebagai nutrisi pertumbuhannya, minuman probiotik salak berkisar antara
kemudian glukosa tersebut diubah menjadi 4,01-5,49 (suka-sangat suka). Skor rasa
asam laktat. Kadar total gula mengalami tertinggi dihasilkan pada perlakuan T2L4
penurunan karena semakin lama waktu yaitu penambahan 10% susu dengan 8 jam
fermentasi, maka jumlah bakteri asam laktat fermentasi sebesar 5,49 (sangat suka).
meningkatdan mempengaruhi seberapa Menurut catatan panelis pada perlakuan
besar total gula yang dirombak menjadi penambahan susu10% minuman probiotik
asam laktat sebagai metabolit bakteri asam yang dihasilkan memiliki cita rasa yoghurt
laktat. Hal tersebut sejalan dengan penelitian (sedikit asam) sedangkan pada penambahan
Retnowati (2014) menunjukkan bahwa 5% susu rasanya masih dominan buah salak.
meningkatnya asam laktat menunjukkan Selama fermentasi terjadi pembentukan
bahwa total gula semakin menurun. Kadar asam laktat yang secara tidak langsung akan
gula total terendah dihasilkan oleh berdampak pada penurunan pH dan akan
perlakuan T2L5 (10% susu dengan 10 jam memberikan cita rasa khas produk
fermentasi) dengan kadar gula total sebesar fermentasi (Widagdha, 2014).
7,38%. Nilai tersebut berbeda cukup
signifikan dengan perlakuan T2L4 (10% Warna
susu dengan 8 jam fermentasi). Artinya
perlakuan waktu fermentasi berpengaruh Tingkat kesukaan panelis terhadap
terhadap kadar gula total minuman probiotik warna minuman probiotik salak dapat dilihat
salak. Hasil dari uji karakteristik kimia ini Tabel 1. Dari Tabel 1 didapatkan rata-rata
selanjutnya akan dibandingkan dengan tingkat kesukaan panelis terhadap warna
organoleptik untuk menghasilkan perlakuan minuman probiotik salak berkisar antara
yang terbaik. 3,30-3,78 (netral-suka). Rata-rata skor
warna terendah dihasilkan pada perlakuan
Organoleptik Produk Minuman T1L1 yaitu penambahan 5% susu dengan 2
Probiotik Salak jam fermentasi. Skor tertinggi dihasilkan
oleh perlakuan T2L5 yaitu penambahan
Uji Organoleptik dilakukan dengan 10% susu dengan 10 jam fermentasi sebesar
tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan 3,78 (suka). Panelis lebih menyukai warna
dan penerimaan panelis terhadap produk. minuman probiotik salak dengan
Terdapat 10 sampel produk yang diujikan penambahan susu yang tinggi dengan waktu
adalah minuman probiotik salak dengan fermentasi lama. Hal ini diduga karena
penambahan susu 5%, dan 10% serta lama dengan penambahan susu yang tinggi
fermentasi 2, 4, 6, 8 dan 10 jam. Minuman menyebabkan warna minuman probiotik
probiotik ini memiliki citarasa khusus yaitu

6
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

berubah dari bahan baku awal. Panelis lebih dari metabolit-metabolit hasil fermentasi
cenderung menyukai minuman probiotik Lactobacillus casei strain Shirota selama
yang berwarna kuning tua daripada yang fermentasi (Sunaryanto, 2014).
berwarna kuning pucat. Warna dipengaruhi
oleh komponen penyusun dalam bahan dan Aroma
proses pembuatan produk. Perbedaan Tingkat kesukaan panelis terhadap
penambahan jumlah susu memberikan aroma minuman probiotik salak dapat
pengaruh terhadap warna setelah fermentasi dilihat Tabel 1. Dari Tabel 1 menunjukkan
melalui pembentukan metabolit sehingga rata-rata tingkat kesukaan terhadap aroma
mengakibatkan warna akhir produk berbeda- berkisar 3,12-3,66 (netral-suka). Skor aroma
beda (Winarno, 2007). tertinggi dihasilkan oleh perlakuan T2L4,
penambahan susu 10% dengan lama
Tekstur fermentasi 8 jam sebesar 3,66(suka).
Tingkat kesukaan panelis terhadap Menurut panelis aroma yang dihasilkan
tekstur minuman probiotik salak dapat produk beraroma buah umumnya, semakin
dilihat Tabel 1. Rata-rata tingkat kesukaan lama proses fermentasi aroma yang
panelis terhadap tekstur berkisar antara dihasilkan memiliki cita rasa yoghurt. Pada
2,45-3,66 (sedikit suka- suka). Skor tekstur perlakuan T2L4 memiliki aroma khas
tertinggi dihasilkan pada perlakuan T2L5 yoghurt rasa buah salak sehingga lebih
(10% susu dengan 10 jam fermentasi) dan disukai. Aroma khas produk probiotik
skor terendah dihasilkan pada perlakuan diperoleh dari asam laktat sebagai hasil
T1L1 (5% susu dengan 2 jam fermentasi). metabolisme bakteri yang dapat
Panelis lebih menyukai tekstur minuman memberikan ketajaman rasa. Menurut
probiotik salak yang kental yaitu pada Pereira (2018) selain berperan dalam
perlakuan T2L5 dan T2L4 sebesar 3,65 pembentukan gel, asam laktat dapat
(suka) dan 3,66 (suka). Hal ini sejalan memberikan ketajaman rasa dan
dengan hasil uji viskositas bahwa perlakuan menentukan aroma khas dari minuman
T2L4 dengan T2L4 hasil viskositasnya tidak probiotik.
jauh berbeda. Kekentalan produk terbentuk

Tabel 1. Hasil Uji Organoleptik Minuman Probiotik dari Salak difermentasi L.casei
Penambahan Waktu Fermentasi Skor
Susu Rasa Warna Tekstur Aroma
a a a
L1(2 jam) 4,01 3,30 2,45 3,12a
L2(4 jam) 4,23ab 3,34ab 2,49a 3,28ab
T1 (5%) L3(6 jam) 4,45b 3,45c 2,59b 3,31b
L4(8 jam) 4,48b 3,54cd 2,63bc 3,29ab
b d c
L5(10 jam) 4,45 3,61 2,78 3,33b

L1(2 jam) 4,22ab 3,35ab 2,59b 3,36b


L2(4 jam) 4,76bc 3,39b 3,12cd 3,15a
T2 (10%)
L3(6 jam) 5,16c 3,49c 3,34d 3,31b
L4(8 jam) 5,49d 3,57cd 3,65e 3,66c
L5(10 jam) 5,12c 3,78e 3,66e 3,30b

7
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

KESIMPULAN DAN SARAN Anonim. (2010). Kawasan Pengembangan


Salak. Direktorat Budidaya Tanaman
Buah, Direktorat Jenderal
Kesimpulan
Hortikultura, Departemen Pertanian.
Berdasarkan hasil perlakuan Colomboa, et al. (2014). Development of an
penambahan susu dan waktu fermentasi Alternative Culture Medium for the
berpengaruh terhadap karakteristik Selective Enumeration of
minuman probiotik salak yang difermentasi Lactobacillus casei in Fermented
menggunakan L.casei strain Shirota. Milk. Food Microbiology. 39:89-95.
Perlakuan terbaik ditentukan dengan metode Daubert, C.R., Farkas, B.E. (2013). Food
de Garmo dihasilkan pada kombinasi Analysis Laboratory: Viscocity
perlakuan T2L4 yaitu penambahan susu Measurement Using a Brookfield
sebanyak 10% dengan waktu fermentasi 8 Viscometer. 139-142. Springer USA.
jam. Karakteristik kimia perlakuan T2L4 Diantoro, A., Rohman, M., Budiarti, R.,
adalah sebagai berikut: viskositas sebesar Palupi H.T. (2015). Pengaruh
12,90 cps; pH sebesar 4,82 dan kadar total Penambahan Ekstrak Daun kelor
gula sebesar 7,43%. Sifat organoleptik yang (moringa oleifera l.) Terhadap
dihasilkan perlakuan T2L4 meliputi rasa, Kualitas Yoghurt. J. Tek. Pangan.
warna, tekstur dan aroma berturut-turut 6(2):59-66.
sebesar 5,49(sangat suka); 3,57(suka); 3,65 Farnworth, E.D.R. (2005). Handbook of
(suka) dan 3,66 (suka). Fermented Functional Foods. CRC
Press LLC. Florida
Saran Hadiati, S., T. Budiyanti, A. Soemargono,
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat and A.Susiloadi. (2012).
meneliti jumlah inokulum L.casei strain Characterization of Fruit on Several
Shirota yang diberikan selama proses Salak Varieties and Their Hybrids.
fermentasi untuk melihat jumlah Agrivita. 34(2): 188–193.
pemberian inokulum dengan dosis yang Herlina, E. dan Nuraeni, F. (2014).
tepat. Pengembangan Produk Pangan
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat Fungsional Berbasis Ubi Kayu
meneliti variasi substrat salak kersikan (Manihot esculenta) dalam Menunjang
untuk mengetahui kebutuhan salak yang Ketahanan Pangan. J. Sains Dasar. 3
dibutuhkan menjadi minuman probiotik. (2):142-148.
Pereira, A.L., Rodrigues, S. (2018). Fruit
DAFTAR PUSTAKA Juices Extraction, Composition,
Quality and Analysis: Turning Fruit
[AOAC] Association of Official Analitycal Juice into Probiotic Beverages.
Chemist. (2012). Official Methods Academic Press. 279-287.
of Analisys Chemist., 19th edition. Rahmawati, I. S., Suntornsuk, W. (2016).
Inc., Washington. Effects of Fermentation and Storage
Ahmed Z, Y Wang, Q Cheng, M Imran. on Bioactive Activities in Milks and
(2010). Lactobacillus acidophillus Yoghurts. Procedia Chemistry. 18: 53
Bacteriocin, from Production to – 62.
Their Application: An Overview. Retnowati, P.A. (2013). Pembuatan
Afr. J.Biotech. 9(20):2843-2850. Minuman Probiotik Sari Buah Kurma
Allen, S.J., Martinez E.G., Gregorio, G.V., (Phoenix dactilyfera L.) dengan Isolat
Dans, L.V. (2011). Probiotics for Lactobacillus casei dan Lactobacillus
Treating Acute Infectious Diarrhoea. plantarum (kajian proporsi buah
John Wiley & Sons Ltd. UK. kurma:air dan lama fermentasi).

8
p-ISSN : 2087-9679 Jurnal Teknologi Pangan Vol 9 (1): 1-9 Th. 2018
e-ISSN: 2597-436X

Skripsi. Universitas Brawijaya. Triyono, A. (2010). Mempelajari Pengaruh


Malang. Maltodekstrin dan Susu terhadap
Rismawati, F. (2015). Pengaruh Karakteristik Yoghurt Kacang Hijau
Perbandingan Air Dengan Buah Salak (Phaseolus radiatus L.). Seminar
Dan Konsentrasi Penstabil Terhadap Rekayasa Kimia dan Proses.
Karakteristik Minuman Sari Buah Proceeding: 1411–4216.
Salak Bongkok (Salacca Edulis, Widagdha, S. (2014). Pengaruh
Reinw). Tesis. Universitas Pasundan. Penambahan Sari Anggur (Vitis
Bandung. vinifera L.) dan Perbedaan Lama
Setianto, Y.C., Pramono, Y.K., Mulyani, S. Fermentasi terhadap Karakteristik
(2014). Nilai pH, Viskositas, dan Fisik dan Kimia Yoghurt. Skripsi.
Tekstur Yoghurt Drink dengan Universitas Brawijaya. Malang.
Penambahan Ekstrak Salak Pondoh Winarno, F. G. dan Fernandez, I. E. (2007).
(Salacca zalacca). J. Aplikasi Tek. Susu dan Produk Fermentasinya. M-
Pangan. 3 (3):110-113. brio Press, Bogor.
Sunaryanto, R., Martius, E., Marwoto, B. Yanuar, S.E., Sutrisno, A. (2015). Minuman
(2014). Uji Kemampuan Lactobacillus Probiotik dari Air Kelapa Muda
casei Sebagai Agensia Probiotik. J. dengan Starter Bakteri Asam Laktat
Biotek & Biosains Indonesia. 1(1):9- Lactobacillus casei. J. Pangan dan
15. Agroindustri. 3(3): 909-917.

You might also like