Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

106

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN NYERI


PERSENDIAN PADA LANSIA DI KELURAHAN KOMPLEK KENJERAN,
KECAMATAN BULAK, SURABAYA

(The Effect of Exercise with Decrease of Joint Pain in Elderly)

Suharjono*, Joni Haryanto*, Retno Indarwati*


*Program Studi Pendidikan Ners
Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
email: suharjono5473@yahoo.com

ABSTRACT
The aging process has led to changes in the body's anatomical and function on the
elderly. Joint pain is one of the problems frequently encountered on elderly. Exercise in
elderly is one of motion excellent exercise therapy for maintaining health of the elder,
including reducing joint pain experienced. This study was aimed to know the effect of
exercise with decrease of joint pain in elderly at Kelurahan Komplek Kenjeran,
Kecamatan Bulak Surabaya. Design used was quasy experiment. Sample were 20
respondents taken according to inclusion criteria. The samples were divided in two
groups, treatment (10 respondents) and control (10 respondets). The independent
variable were exercise in elderly and dependent variable was joint pain scale. Data were
then analyzed using wilcoxon test and mann-whitney u test with α≤ 0,05. Wilcoxon signed
rank test results showed p=0.008 for treatment group and p=0.157 for control group.
Mann Whitney U test showed (p=0.513). It can be concluded that there were significant
relationship between exercise in elderly with improvement joint pain on elderly at
Kelurahan Komplek Kenjeran Kec. Bulak Surabaya in February 2014. It recommended
for nurses to improve the practice of gymnastics elderly to maintaining the health of
elderly. Further research expected to examine other factors that may can improvement
effect of joint pain on the elderly .

Keywords: joint pain, exercise, elderly

PENDAHULUAN Proses penuaan akan menyebabkan


perubahan anatomis, fisiologis dan
Keberhasilan pemerintah dalam biokimia pada tubuh, sehingga akan
Pembangunan Nasional, telah mempengaruhi fungsi dan kemampuan
mewujudkan hasil yang positif di tubuh secara keseluruhan (Depkes RI;
berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan 2004). Semua sistem dalam tubuh lansia
ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, mengalami kemunduran, termasuk pada
kemajuan ilmu pengetahuan dan sistem muskuloskeletal lansia sering
teknologi, terutama di bidang kesehatan, mengalami rematik, penyakit gout, nyeri
sehingga dapat meningkatkan kualitas sendi dan lumbago (Maryam, 2008).
kesehatan penduduk serta meningkatkan Nyeri sendi adalah suatu peradangan
umur harapan hidup manusia. Akibatnya sendi yang ditandai dengan
jumlah penduduk yang berusia lanjut pembengkakan sendi, warna kemerahan,
meningkat dan bertambah cenderung panas, nyeri dan terjadinya gangguan
lebih cepat. Pada tahun 2000 jumlah gerak. Pada keadaan ini lansia sangat
lanjut usia meningkat menjadi 9,99% terganggu, apabila lebih dari satu sendi
dari seluruh penduduk Indonesia dengan yang terserang (Santoso, 2009).
umur harapan hidup 65 – 70 tahun
(Wahjudi, 2000).
107

BAHAN DAN METODE PEMBAHASAN


Desain penelitian ini adalah quasy-
experiment dengan rancangan one group Hasil dari penelitian didapatkan bahwa
pre-test and post-test. Populasi adalah dari kelompok perlakuan yang
lansia yang mengeluh nyeri persendian berjumlah 10 orang (100%) mengalami
di Kelurahan Komplek Kenjeran, nyeri persendian. Hal ini dikarenakan
Kecamatan Bulak, Surabaya sejumah 20 semakin tua seseorang maka dengan
orang. Variabel independennya adalah sendirinya akan muncul berbagai macam
senam lansia. Sementara variabel penyakit yang salah satunya adalah
dependennya adalah keluhan nyeri nyeri persendian. Nyeri berat pada
persendian. Data yang terkumpul responden mangakibatkan terganggunya
selanjutnya diolah dengan menggunakan aktivitas mereka sehingga para lansia
uji wilcoxon signed rank test dan mann- enggan melakukan aktivitas dan sering
whitney u test. untuk berdiam. Hal ini mengakibatkan
penurunan kapasitas fungsional tubuh.
HASIL PENELITIAN Padahal fenomena di masyarakat para
lanjut usia enggan mengikuti senam
Semua responden lansia di Kelurahan lansia. Jika lansia enggan mengikuti
Komplek Kenjeran Kecamatan Bulak kegiatan senam, malah akan
pada kelompok kontrol berusia 65-70 menyebabkan kekakuan tulang dan
tahun sebanyak 10 orang (100 %) untuk sendi yang menjadi penyebab timbulnya
kelompok perlakuan dan 10 orang nyeri persendian pada orang lanjut usia.
(100%) untuk kelompok kontrol.
Semakin bertambahnya usia, protein Hasil dari penelitian didapatkan bahwa
pembentuk tulang rawan sendi pada kelompok perlakuan mengalami
mengalami penipisan serta penggunaan perubahan pada nyeri persendian. Nyeri
sendi selama bertahun-tahun bersifat sangat subyektif serta
menyebabkan iritasi dan peradangan mempunyai manifestasi unik bagi
tulang rawan, sehingga menimbulkan masing-masing individu. Nyeri
nyeri sendi (Davies, 2007s). merupakan pengalaman yang komplek
dan melibatkan beberapa dimensi yaitu:
Dari hasil pengamatan pada responden dimensi fisiologis meliputi lokasi,
berdasarkan jenis kelamin yang konsep, durasi, etiologi. Dimensi
mengeluh nyeri persendian di Kelurahan sensoris meliputi: intensitas, kualitas
Komplek Kenjeran kecamatan Bulak dan pola nyeri. Dimensi afektif meliputi:
Surabaya didapatkan dari 10 responden suasana hati, ketidaknyamanan, dan
kelompok perlakuan, 10 responden depresi. Dimensi kognitif meliputi:
(100%) adalah wanita. Tabel diatas juga persaan nyeri, pandangan diri terhadap
menunjukan bahwa responden lansia nyeri, strategi dan kemampuan
pada kelompok kontrol didominasi oleh menanggulang nyeri, prilaku dan
jenis kelamin perempuan sebanyak 7 keyakinan serta factor-faktor yng
orang (70 %). Menurut penelitian di mempengaruhi nyeri itu sendiri.
Amerika Serikat, nyeri sering Dimensi tingkah laku meliputi:
menyerang wanita dibandingkan pria. komunikasi interaksi interpersonal,
Ini berhubungan dengan menopause. aktivitas fisik. Dimensi sosio kultural
Pada periode ini hormone estrogen tidak meliputi: kehidupan keluarga dan social,
berfungsi lagi, sementara salah satu respon di rumah dan di tempat kerja,
fungsi hormone ini adalah untuk faktor lingkungan dan keadaan sosial.
mempertahankan massa tulang
(Rianfisio, 2009). Berbagai cara bisa dilakukan untuk
meminimalkan resiko terserang
gangguan-gangguan persendian seperti
mencegah kegemukan, tidak
108

memaksakan diri untuk melakukan usia remaja atau dewasa, gerakan,


aktivitas fisik yang berbahaya atau jogging, lompat tidak boleh dilakukan.
diluar kemampuan, mengenakan alas Karena gerakan ini dapat memberikan
kaki yang nyaman, mengonsumsi pembebanan yang berat pada tulang
suplemen kesehatan seperti glucosamine belakang lansia. Tidak perlu terlalu
dan chondroitin untuk menjaga kondisi berat, cukup dengan gerakan pelan dan
prima persendian, melakukan latihan dapat diikuti oleh lansia yang
olahraga seperti senam lansia, yang mengandung unsur pemanasan dan
mana senam lansia merupakan suatu pendinginan. Di dalam senam lansia
aktivitas olahraga bagi lansia yang akan sudah mengandung unsur yang
membantu tubuh tetap lentur dan juga melibatkan kontraksi otot yang dinamis
memperkuat otot dan ligamen yang dan melibatkan banyak otot hal ini dapat
menstabilkan sendi. Kapasitas meningkatkan volume jantung (curah).
konsentrasinya pada gerakan sendi,
sambil meregangkan dan menguatkan Hal ini sesuai hasil penelitian yang
ototnya, karena otot-otot itulah yang dilakukan pada kelompok lansia di
membantu sendi untuk menopang tubuh. Kelrahan Komplek Kenjeran dari 10
Senam lansia berlangsung sekitar 20 – orang pada kelompok perlakuan, 9 orang
30 menit dan terdiri dari empat tahapan yang awalnya mengeluh nyeri sedang, 8
yakni pemanasan, latihan inti I, latihan orang yang mengalami penurunan nyeri
inti II, dan pendinginan. menjadi nyeri ringan. Oleh karena itu
lansia harus rutin mengikuti senam
Pada dasarnya nyeri persendian yang lansia sehingga dapat meningkatkan
sering dikeluhakan oleh kebanyakan kualitas hidup.
para lansia merupakan hal yang biasa
(fisiologis) namun jika nyeri dirasakan Pada perempuan kecepatan kehilanagn
sampai mengganggu aktivitas bahkan sama, tetapi akan semakin meningkat
istirahat lansia hal tersebut tidak bisa setelah menopause. Massa otot, jumlah
dibiarkan. Diperlukan tindakan nyata dan ukuran miokibra, jumlah dan besar
untuk mengurangi nyeri tersebut, tetapi unit motoris juga berkurang. Penurunan
kebanyakan lansia memilih obat-obatan area penampang lintang otot tungkai
anti nyeri yang biasa didapatkan di toko- dimulai sejak awal dewasa dan akan
toko atau di warung terdekat. Padahal dipercepat setelah umur 50 tahun.
ada cara yang lebih sehat untuk
mengurangi hal tersebut diantaranya KESIMPULAN DAN SARAN
dengan melakukan kebiasaan hidup
sehat dan berolahraga. Lansia di Kelurahan Komplek Kenjeran
mengalami penurunan nyeri sendi
Menjaga kesehatan begitu penting, salah setelah mengikuti senam lansia. Bagi
satu cara untuk menjaga kesehatan tenaga kesehatan agar senantiasa
adalah dengan melakukan olahraga yang memberikan penjelasan, motivasi
teratur. Bagi lanjut usia yang memang kepada para lanjut usia untuk mencegah
telah terjadi penurunan pada fungsi dan atau melambatkan kehilangan
organ dalam tubuhnya sangatlah fungsional tubuh dengan cara
dianjurkan untuk melakukan olahraga melakukan aktivitas sesuai dengan usia
yang aman untuk tubuh agar tidak dan melakukan olahraga yang aman
terjadi cedera yaitu salah satunya untuk mereka.
dengan melakukan senam lansia yang
aman dan membawa manfaat yang baik KEPUSTAKAAN
untuk kesehatan para lanjut usia.
Alimul, aziz, (2006). Kebutuhan dasar
Olahraga yang dimaksud disini tidaklah Manusia 1. Jakarta: EGC.
sama dengan senam (olahraga) untuk
109

Arundhati, Dita, Dkk., (2013). pengaruh Kozier, Barbara, et al. 2004 Assessing,
senam tai chi dan senam biasa Fundamentals of Nursing:
terhadap reduksi nyeri Concepts, Pro-cess and Practice,
osteoartritis lutut pada lansia di 2nd Ed. Pearson Education, Inc.
panti sosial tresna werdha “gau Kushariyadi, (2008). Asuhan
mabaji”, Jurnal Masyarakat Keperawatan pada Klien Lanjut
Epidemiologi Indonesia, Vol.2, Usia. Jakarta : Salemba Medika.
No.2. Kusnanto, Indarwati dan Mufidah,
Arif Muttaqin. (2008). Asuhan (2007). peningkatan stabilitas
Keperawatan Klien Gangguan postural pada lansia melalui
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : balance exercise, Jurnal Media
EGC. Ners, Vol.1, No.2.
Astuti, E., Winarni, S. & Sunarso, I., ( Martono, Hadi, (2009) Buku Ajar
2008). Pengaruh Senam Lansia Boedhi-Darmojo Geriatri Ilmu
terhadap Penurunan Keluhan Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta:
Sakit. Jurnal Kesehatan, (Online), Balai Penerbit Fakultas
6 (2): 105-112. Kedokteran Universitas
Astuti, Dwi, Dkk., (2007). menjaga Indonesia.
kesehatan usia lanjut di posyandu Maryam, R. Siti dkk. (2008). Mengenal
lansia sruni, Warta, Vol.10, No.2. Usia Lanjut dan perawatannya.
Ayu dan Warsito, (2012). pemberian Jakarta : Salemba Medika.
intervensi senam lansia pada Meriana dan Ahmad, (2012). hubungan
lansia dengan nyeri lutut, jurnal intensitas nyeri dengan stres
nursing studies, Vol.1, No.1. pasien osteoartritis di rsup h.
Brunner dan Suddarth, ( 2001). adam malik medan,Jurnal Home,
Keperawatan Medikal Bedah. Vol.2 No.1.
Edisi 8. Vol 2. Jakarta EGC Mery, Widyaiswara, (2012). pengaruh
Darmojo, Budi dan Hadi Martono, kompres hangat dalam
(2006). Buku Ajar Geriatri. menurunkan skala nyeri pada
Jakarta, Balai Penerbit FKUI . lansia yang mengalami nyeri
Davies,Kim, (2007). Buku Pintar Nyeri rematik di panti sosial resna
Tulang Dan Otot. Jakarta: werdha teratai palembang, Badan
Erlangga. Diklat, sumatera utara.
Dep. Kes RI. (2004). Prevalensi Nyeri Nugroho, Wahjudi, (2008).
Sendi pada Lansia. Jakarta. Keperawatan Gerontik dan
Depkes. RI., (1994). pedoman Geriatrik. Jakarta : EGC.
Pembinaan Kesehatan Usia Pamungkas, Yohanita, (2010). pengaruh
Lanjut. Jakarta : Pusdiknakes. latihan gerak kaki (stretching)
Easton, K., (1999). Gerontology terhadap penurunan nyeri sendi
rehabilitation nursing, W.B. ekstremitas bawah pada lansia di
Saunders Company, Philadelphia. posyandu lansia sejahtera gbi
Grant, Donovan., Jane, Mc. N., Peter, setia bakti kediri, Jurnal stikes
G., (2001). Koreksi Gerakan RS. Baptis,Vol.3, Edisi.1.
Senam Yang Membahayakan. Cet Pontoh, dkk., (2013), pengaruh senam
2. Jakarta: Raja Grafindo Persada. bugar lanjut usia terhadap kadar
Handono,Sri, dkk, (2013), Upaya kolesterol, jurnal biomedik (jbm),
Menurunkan Keluhan Nyeri Lutut vol.5, no.1.
Pada Lansia Di Posyandu Lansia Pujiastuti, Sri (2003). Fisioterapi Pada
Sejahtera , Jurnal Stikes, Vol.6, Lansia. Jakarta: EGC.
No.1. Rachmawati Dkk., (2006). Nyeri
Heru, Adi, (2003). Kader Kesehatan musculoskeletal dan
Masyarakat 2. Jakarta:EGC. hubungannya dengan kemampuan
fungsional fisik pada lanjut usia,
110

Jurnal Universa Medicina,


Vol.25, No.4
Sientia, Fathirina, (2012). pengaruh
latihan senam aerobik terhadap
perubahan berat badan pada
peserta klub kebugaran, Jurnal
Home, Vol.1, No.1.
Smeltzer, Susanne C, Bare Brenda G.,
(2002). Buku Ajar Keperawatan
Media Bedah Brunner dan
Suddart vol. 1 edisi 8 Jakarta :
EGC.
Suhardo,Mamik. (2007). Senam Bugar
Lansia..Tanggal 27 Oktober 2013,
http://anyogya.wordpress.com/.
Sukartini dan Nursalam, (2009).
manfaat senam tera terhadap
kebugaran lansia, Jurnal.
Penelitian Medika Eksakta, Vol.
8, No. 3.
Watson,Roger, (2003). Perawatan Pada
Lansia. Jakarta:EGC.

You might also like